Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KHALIFAH TERHADAP KELUARGA

Nama Kelompok :
1. Lintang Mutia (6130020033)
2. Gilang Sakti Wiyono Putro (6130020034)
3. Aaliyah Yusmadewi (6130020035)
4. M. Rinaldi P. (6130020036)
5. Amalia Tauziah (6130020037)
6. Nadya Melviana (6130020038)
7. Sangga Bekti Tri Wulandari (6130020039)
8. Ridholloh Laili (6130020040)

S1 PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NADHLATUL ULAMA SURABAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam mengajarkan kepemimpinan di dalam kitab suci maupun
hadits-hadits karena Agama Islam memberikan kewajiban bagi setiap pemeluknya
untuk menjadi sosok khalifah. Di masa modern ini, kepemimpinan amat
diperlukan di setiap lingkup kehidupan baik lingkup organisasi, lingkup
pertemanan, lingkup politik, lingkup pekerjaan, dan lingkup keluarga.
Selain itu, menjadi khalifah merupakan salah satu kewajiban bagi setiap
pemeluk agama islam, tidak terbatas oleh usia, gender, maupun ras seseorang.
Keberadaan khalifah juga memberikan dampak masif terhadap lingkungan. Selain
itu, seorang khalifah yang tegas juga dapat merubah dan/atau menggerakan suatu
kelompok yang bahkan sebelumnya tidak bergerak sama sekali.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian khalifah.
2. Mengetahui tugas-tugas khalifah terhadap keluarga.

C. Fokus Masalah
Penulisan ini berfokus kepada tugas khalifah terhadap keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Khalifah
Khalifah merupakan suatu gelar bagi penerus Nabi Muhammad dalam
kepemimpinan umat Islam. Ini memiliki makna bahwa khalifah adalah orang yang
meneruskan kepemimpinan nabi di wilayah nabi ketika nabi wafat. Sedangkan
dalam Al – Qur’an disebutkan bahwa khalifah disebutkan sebanyak dua kali .
Yang pertama, kata khalifah bisa kita temukan dalam surat al-Baqarah ayat
30,”Inni ja’il fi al-ardh khalifah” dan yang kedua dapat ditemukan pda surat
al-Shad ayat 26,”Ya Dawud Inna ja’alnaka khalifah fi al-ardh“.
Dari kedua kata tersebut, Khalifah dapat diartikan sebagai pengganti atau
wakil, dalam hal ini khalifah berarti pengganti atau bisa disebut wakil Allah di
muka bumi yang juga dapat diartikan sebagai pemimpin. Dapat dipahami bahwa
kata khalifah memiliki arti sebagai seorang pemimpin, yang artinya adalah
seseorang yang menerima amanah dari Allah SWT untuk menjadi pemimpin di
bumi. Itu juga berarti bahwa seorang khalifah harus bisa menjadi pemimpin yang
baik. Tidak sembarang manusia atau makhluk allah yang bisa menjadi khalifah.
Seseorang yang diberikan amanah sebagai wakil Allah di muka bumi ini biasa kita
sebut sebagai nabi.

Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan suatu ikatan laki-laki dengan perempuan berdasarkan
hukum dan undang-undang perkawinan yang sah. Dalam keluarga inilah akan
terjadi interaksi pendidikan pertama dan utama bagi anak yang akan menjadi
pondasi dalam pendidikan selanjutnya (Mansur, 2005: 318). Dengan demikian
berarti dalam masalah pendidikan yang pertama dan utama, keluargalah memegang
peranan utama dan memegang tanggung jawab terhadap pendidikan anak. Maka
dalam keluargalah pemeliharaan dan pembiasaan sikap hormat sangat penting
untuk ditumbuhkan dalam semua anggota keluarga tersebut.
Dengan demikian, maka yang dimaksud keluarga di sini adalah suatu kesatuan
masyarakat terkecil yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak yang merupakan wadah
utama dan pertama dalam proses pembentukan kepribadian, sikap dan tingkah laku,
pendidikan dan perkembangan anak hingga ia mencapai usia dewasa dan menuju
kearah kesempurnaan yang baik setahap demi setahap hingga anak mampu
menghasilkan suatu tatanan sikap yang bernuansakan Islam dan keharmonisan,
baik dilingkungan tempat dia tinggal maupun dalam masyarakat luas.

Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia untuk menghadapi
kelangsungan hidupnya hingga masa depan. Pendidikan dituntut untuk dapat
mengantarkan manusia pada kehidupan yang sesungguhnya. Pendidikan yang
dikenal dewasa ini tidak hanya mencakup secara umum tetapi juga spesifik kepada
pendidikan Islam.
Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidik)
terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang
positif. Usaha itu banyak macamnya, satu diantaranya ialah dengan cara
mengajarnya yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya. Selain itu
ditempuh juga usaha lain yakni memberikan contoh (teladan) agar ditiru,
memberikan pujian dan hadiah, mendidik dengan cara membiasakan dan lain-lain
yang tidak terbatas jumlahnya (Istiana, 2009: 2).
Selanjutnya Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara mengatakan
bahwa pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intelect) dan tubuh anak yang antara satu dan
lainnya saling berhubungan agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni
kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya
(Nata, 2001: 290).
Sementara itu pengertian pendidikan dalam Islam yang dilaksanakan oleh
Universitas King Abdul Aziz Jeddah ketika itu sekitar tahun 1977, dalam First
World Conference On Muslim Education merumuskan bahwa pendidikan Islam
adalah kesatuan pengertian pendidikan yang terdapat pada istilah Bahasa Arab
seperti tarbiyah, ta’lim dan ta’dib (Tafsir, 2000: 28).
Keluarga Dalam Pendidikan Islam

Dalam pendidikan Islam keluarga memiliki kedudukan yang sangat penting.


Di dalam lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama
dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan
dan bimbingan. Juga dikatakan sebagai lingkungan pendidikan yang utama, karena
sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan
yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga (Hasbullah, 2011:
38).

Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan ialah sebagai peletak dasar bagi
pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian
besar diambil dari kedua orang tuanya dan anggota keluarga lainnya. Dalam
konsepsi Islam keluarga adalah penanggungjawab utama terpeliharanya fitrah
anak. Dengan demikian perbuatan-perbuatan yang menyimpang dan sering
dilakukan oleh anak-anak lebih disebabkan oleh ketidakwaspadaan orang tua atau
pendidik terhadap perkembangan anak.
BAB III
DISKUSI
Teori Dasar
Dalam teori dasar khalifah dijelaskan bahwa tugas utama khalifah adalah
untuk memelihara dan memimpin segala aspek kehidupan ataupun segala sesuatu
yang ada di bumi. Dan dalam proses tersebut haruslah dimulai dari hal-hal yang
dekat dengan diri kita sendiri, yakni memimpin diri kita sendiri sesuai al quran
dan hadits. Setelah itu cakupannya berubah lebih luas sedikit yakni keluarga,
dimana segala sesuatu yang terjadi di dalamnya haruslah berpedoman pada al
quran dan hadits, agar dasar dasar nilai kita sebagai khalifah tidak pernah hilang.
Walaupun cakupannya sudah sangat meluas misal dalam kita bermasyarakat.
Maka jika kita hubungkan dengan pendidikan islam, maka tujuan daripada
pendidikan islam itu sendiri adalah untuk membentu diri kita sebagai khalifah
untuk diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat. Dengan begitu kita sebagai
manusia bisa meraih tujuan kita yakni sebagai makhluk yang rahmatan lil alamin.
Jadi tujuan akhir dari teori dasar khalifah dan hubungannya dengan
pendidikan islam adalah untuk membentuk karakter kita, yang bermanfaat, baik
sebagai pemimpin dalam kelompok maupun sebagai individu dalam kehidupan
sehari hari. Dan juga tentu diharapkan dapat membentuk rasa toleransi dan tolong
menolong yang tinggi sesama makhluk yang ada di bumi tanpa membeda
bedakan.

Teori Baru &Tugas Khalifah Terhadap Keluarga


Berdasarkan pemaparan di atas dapat kita ambil pengertian lain dari Khalifah
adalah seseorang yang memiliki sifat kepemimpinan dalam dirinya.
Kepemimpinannya juga harus luas, melingkupi organisasi, pertemanan, politik,
pekerjaan bahkan keluarga. Sehingga, dapat memberikan banyak manfaat
terhadap masyarakat.
Sesuai fokus masalah yang kita bahas, yakni tugas khalifah terhadap
keluarga. Menurut kami, keluarga sendiri adalah suatu kondisi yang diawali
dengan kedua insan yang sebelumnya tidak saling berhubungan namun akhirnya
dipertemukan hingga dipersatukan untuk terus beribadah dan berbuat baik
terhadap Allah. Dari kedua insan tersebut nantinya akan lahir penerus dari agama
kita ini, yang kita sebut anak. Tentu saja tiap anak yang lahir nantinya harus
memiliki sifat-sifat yang rahmatan lil alamin.
Keluarga juga merupakan suatu wadah pertama dalam pembentukan
karakter para penerus agama kita, sehingga kita perlu untuk memerhatikan
tumbuh kembang mereka dengan memberikan pendidikan islam sebagai tahap
untuk menyiapkan generasi dengan tatanan sikap yang bernuansakan islam dan
baik. Itu merupakan salah satu tugas khalifah dalam keluarga.
Tugas khalifah dalam keluarga selain menyiapkan generasi penerus agama
yang baik adalah dengan membentuk keluarga bahagia. Mengapa kita perlu
membentuk keluarga bahagia? Karena dengan terbentuknya keluarga yang
bahagia akan menambahkan rasa damai pada diri sendiri serta anggota keluarga
yang lain, rasa kasih sayang yang ada antar anggota keluarga juga suatu
kehangatan yang tidak semua orang bisa rasakan, sehingga akan menambah rasa
syukur kita pada Allah SWT.
Keduanya merupakan contoh tugas khalifah dalam keluarga, masih ada
lagi contoh tugas khalifah dalam keluarga yakni dengan saling melaksanakan
tugas dan tanggung jawab antar anggota keluarga. Jika satu saja anggota keluarga
tidak melaksanakan tugasnya sebagai anggota keluarga, tentu akan merusak
fungsi keluarga itu sendiri. Misalkan seorang ibu yang enggan untuk menyusui
bahkan membesarkan anaknya sendiri, apakah ia pantas disebut seorang ibu?
Tentu tidak, karena hakikatnya seorang ibu adalah sosok yang penuh kasih saying
dan ikhlas untuk membesarkan anaknya. Lalu seorang anak yang tidak hormat
pada ibunya, tentu saja itu bukan merupakan sifat seorang khalifah, karena ibu
saja telah diperintahkan pada hadist nabi untuk kita beri rasa hormat kita, di hadist
tersebut rasul menyebutkan ibu tiga kali lalu setelah itu ayah.
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
Dari pembahasan di atas mengenai tugas khalifah terhadap keluarga dalam
contoh tugas khalifah dalam keluarga yakni saling melaksanakan tugas dan
tanggung jawab antar anggota sesama, jika satu saja anggota keluarga yang
tidak melaksanakan tugasnya sebagai anggota keluarga, tentu akan merusak
fungsi keluarga itu sendiri. Keluarga juga merupakan suatu wadah pertama
dalam pembentukan karakter para penerus agama kita.
2. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dengan tidak bermaksud untuk
mengurangi rasa hormat, penulis mencoba memberikan saran yang
mudah-mudahan bisa bersifat membangun yang didasarkan dari hasil
pembahasan dan meminta saran kepada pembaca untuk memberikan perhatian
kepada orangtua sebagai pembimbing dan pendidik yang pertama bagi
anak-anak, karena mereka merupakan pembentuk akhlak awal dari kehidupan
seorang anak. Karena jika mengandalkan pendidikan yang didapat dari
sekolah belum tentu menjadi jaminan.
DAFTAR PUSTAKA

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar)
Istana.2009.pengaruh metode pemberian tugas dan kepercayaan diri dari hasil
belajar psikologis pendidikan fakultas psikologis
UMA.Tesis,Medan:PPS-UNIMED
Abuddin Nata. 2001. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Ahmad Tafsir.2000. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya)
Hasbullah. 2011. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai