2. Provide Clear Guidance pada kalimat “Titik-titik tersebut melalui garis lurus”
Terlihat tulisan “Titik-titik tersebut melalui garis lurus” dan kalimat itu juga di
bacakan oleh pemateri pada menit ke 01:20. Hal ini tidak menunjukkan provide clear
guidance pada siswa, karena jika ‘titik-titik tersebut melalui garis lurus’ berarti kita tahu
terlebih dahulu garisnya kemudian menggambar titiknya. Padahal pada menit ke 01:10
pemateri sudah menampilkan titik-titik koordinat dahulu yang kemudian pada menit ke
01:20 menampilkan garis yang melalui titik-titik tersebut. Penulisan atau pengucapan seperti
ini perlu kita perhatikan agar provide clear guidance pada siswa.
3. Avoid Redundancy Effect pada penyampaian visual dan verbal
Pada menit 02:39 disajikan tampilan seperti di atas dan pemateri juga menyampaikan
secara verbal. Namun terdapat kekurangan dikarenakan penyampaian verbal maupun visual
sama persis pada tampilan ini. Sehingga terkesan pemateri membaca secara keseluruhan
tampilan ini tanpa memberikan tambahan informasi yang lain dalam menyelesaikan
permasalahan pada soal. Hal ini harus kita perhatikan agar penyampaian visual dan verbal
harus saling melengkapi, bukan saling tumpang tindih yang dapat mengurangi redundancy
effect pada siswa.
4. Avoid Split-Attention Effect pada Gambar Koordinat Kartesius
Pada menit ke 03:06 kembali memunculkan diagram kartesius. Dalam Diagram
kartesius tersebut tidak menyertakan keterangan angka pada sumbu-x, sumbu-y, dan titik
pusat. Hal ini mengakibatkan siswa masih membutuhkan waktu yang lama untuk
menentukan/mengecek letak titik-titik koordinat. Sehingga memungkankan siswa akan
ketinggalan informasi yang diucapkan oleh pemateri (verbal) karena peglihatan siswa masih
terfokus pada menghitung setiap petak yang akan ditempati titik-titik koordinat (visual).
Oleh karena itu perlu ditambahkan angka pada sumbu-x dan sumbu-y agar siswa lebih fokus
(verbal maupun visual) dalam menerima informasi yang dijelaskan pada media
pembelajaran tersebut agar avoid split-attention effect pada siswa dapat tercapai.
Pada menit 03:20 disajikan tampilan seperti di atas dan pemateri juga menyampaikan
1
secara verbal. Pada tampilan tersebut, disajikan penjelasan penyelesaian soal 𝑦 = − 2 𝑥 − 1
Pada menit 03:37 ditemukan penulisan titik koordinat yang salah (tidak sesuai
dengan titik yang ada pada grafik). Pada grafik seharusnya titik yang benar adalah (2, -2)
tetapi tertulis (-2, 2). Hal ini akan menimbulkan salah persepsi pada siswa yang belajar
memahami koordinat titik pada kartesius. Oleh karena itu ketelitian dalam penyajian materi
harus diperhatikan agar timbul provide clear guidance pada siswa.
Terdapat redundancy effect pada menit 05:55, yaitu pada Gambar 4.10 Rambu jalan
sudah tergambar keterangan kemiringan 17%, namun pada tulisan soal masih melampirkan
keterangan kemiringan 17%. Seharusnya penyusun hanya menyertakan salah satu saja dari
keterangan tersebut agar tidak terjadi tumpang tindih antara keterangan gambar dan soal,
diletakkan pada gambar atau pada soal.
9. Avoid Split-Attention Effect pada Desain Tampilan Gambar
Pada tampilan menit ke 06:33 yaitu penulisan keterangan pada grafik kurang jelas,
karena menggunakan warna yang senada dengan kotak-kotak pada grafik. Hal ini membuat
siswa kesusahan membaca keterangan tersebut. Sehingga memungkankan siswa akan
ketinggalan informasi yang diucapkan oleh pemateri (verbal) karena peglihatan siswa masih
terfokus dan menerka tulisan pada keterangan tersebut (visual). Oleh karena itu perlu
diperhatikan kembali desain-desan yang memungkinkan memacahkan konsentrasi siswa
sehingga dapat avoid split-attention effect.
10. Avoid Split-Attention Effect pada Pemilihan Warna
Pada menit ke 06:33 kembali memunculkan diagram kartesius. Dalam Diagram
kartesius tersebut tidak menyertakan keterangan angka pada sumbu-x dan sumbu-y. Hal ini
mengakibatkan siswa masih membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan/mengecek
letak titik-titik koordinat apalagi angka koordinatnya melebihi puluhan. Sebaiknya sumbu-x
dan sumbu-y dengan angka sehingga siswa tidak mengalami kebingungan memahami
penyelesaian soal tersebut dan dapat avoid split-attention effect dalam memahami
penyelesaian soal tersebut.
Pada menit 07:29 rumus kemiringan garis belum dijelasakan sebelumnya, akan tetapi
pemateri sudah memberikan sebuah contoh soal untuk menentukan kemiringan garis. Hal
ini membuat siswa kebingungan dan bertanya-tanya dari mana rumus tersebut didapatkan.
Sebaiknya pemateri sebelum beranjak ke soal terlebih dahulu memberikan informasi sekilas
penjelasan rumus tersebut, terlebih lagi jika memungkinkan dapat menjelaskan penuru .
Sehingga siswa lebih fokus menyelesaikan dan memahami penyelesaian soal tersebut dan
dapat meminimalisir adanya split-attention effect.
12. Avoid Split-Attention Effect pada Petunjuk Soal
Pada menit 10:45 terdapat petunjuk soal “gambarkan grafik dengan diketahui sebagai
berikut”. Petunjuk kurang tepat, sebaiknya menggunakan kalimat “gambarkanlah grafik jika
diketahui keterangan sebagai berikut”. Sehingga dari petunjuk tersebut tidak mengalami
perpecahan informasi pada pemahaman siswa dan dapat meminimalisir adanya split-
attention effect.