Anda di halaman 1dari 31

1.

    Asuhan keperawatan katarak


            PENGKAJIAN
1.      Data Demografi
Nama klien           : Tn. B
Umur                    : 45 Tahun
Diagnosa Medik   : Katarak
Tanggal Masuk     : 13 – 05 - 2013
Alamat                 : Kampung rawa
Suku                     :  Sulawesi
Agama                  : islam
Pekerjaan              : PNS
Status perkawinan: Menikah

2.      Riwayat Penyakit
a.    Keluhan Utama
Klien mengeluh penglihatan kabur seperti berawan, padahal Tn. B sudah menggunakan
kaca mata plus 1dan minus 2,5 pada obita dextra dan sinistra. Pemeriksaan fisik dengan
Opthalmoscope bagian kornea ada selaput putih. Sudah 2 tahun ini Tn. B dinyatakan menderita
diabetes mellitus, dan menjalankan pengobatan secara teratur. Oleh dokter spesialis mata Tn. B
dinyatakan katarak. Tn. B dipersiapkan untuk dilakukan operasi katarak 2 hari lagi jika kadar
gula darahnya sudah normal. TTV saat ini
a. TD :  140/90 mmhg
b. Nadi : 84 x/menit
c. Suhu : 37,40 C
d. RR : 24x/menit

DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
1.      Klien mengatakan  penglihatan kabur 1.      Hasil pemeriksaan fisik dengan
seperti berawan, padahal  sudah opthalmoscope bagian kornea ada selaput
menggunakan kaca mata plus 1 dan minus putih
2.5 pada orbita dextra dan sinistra. 2.      Vital sign :
2.      Klien mengatakan sudah 2 tahun ini a)      TD    : 140/90 mmHg
mempunyai Diabetes Melitus, dan b)      N: 84x/menit
menjalankan pengobatan secara teratur c)      T       :37,4 0c
3.      Klien mengatakan  tidak mengerti kenapa d)     RR: 24x/menit
sampai mengalami katarak 3.      Hasil pemeriksaan :  BB : 78 kg dan
4.      Kemungkinan klien mengatakan cemas 4.      GDS terakhir 210
memikirkan biaya untuk operasinya. 5.      Kemungkinan klien terlihat sulit untuk
5.      Kemungkinan klien mengatakan kesulitan beraktivitas.
untuk beraktivitas 6.      Kemungkinan klien wajahnya tampak
6.      Kemungkinan klien mengatakan gelisah
penglihatannya tidak jelas 7.      Kemungkinan klien terlihat terus
7.      Kemungkinan klien mengatakan jika bertanya-tanya dengan pertanyaan yang
terkena sinar/paparan matahari menyilaukan sama.
mata 8.      Kemungkinan klien terlihat bingung.
8.      Kemungkinan klien mengatakan jika 9.      Kemungkinan klien terlihat cemas.
melihat sesuatu berbayang-bayang/menjadi 10.  Kemungkinan klien terlihat takut
dua bayangan. 11.  Kemungkinan klien terlihat tegang.
9.      Kemungkinan klien mengatakan takut akan12.  Kemungkinan klien terlihat memfokuskan
kondisinya. pada dirinya sendiri.
10.  Kemungkinan klien mengatakan tidak tahu 13.  Kemungkinan skla nyeri (6)
sama sekali tentang penyakitnya. 14.  Kemungkinan klien terlihat menahan rasa
11.  Kemungkinan klien mengatakan cemas sakit.
takut tidak berhasil menjalankan operasinya.15.  Kemungkinan klien terlihat merintih
12.  Kemungkinan klien mengatakan gelisah kesakitan ( nyeri )
13.  Kemungkinan klien mengatakan cemas 16.  Kemungkinan terlihat pada bagian luka
terhadap penyakit yang dideritanya. oprasi klien terdapat kemerahan.
14.   apakah sembuh/tidak. 17.  Kemungkinan terlihat pada bagian luka
15.  Kemungkinan klien mengatakan pada klien mengalami iritasi.
bagian mata nyeri. 18.  Kemungkinan klien dan keluarganya
16.  Kemungkinan klien mengatakan tidak tahan tampak masih bingung dengan perawatan
terhadap nyerinya. luka post operasi.
17.  Kemungkinan klien mengatakan badannya
panas sehabis operasi beberapa hari
kemudian.
18.  Kemungkinan klien mengatakan tidak tahu
dengan cara perawatan luka post operasi.
19.  Kemungkinan klien mengatakan berasal dari
keluarga kurang mampu.

ANALISA DATA
N Tanggal Data Fokus Masalah Etiologi Par
o. Ditemuk Keperawat af
an an
PRE OPERASI
1 DS : Gangguan Gangguan
         Klien mengatakan penglihatan persepsi penerimaan
kabur seperti berawan, padahal sensori- sensori/status
Tn.B sudah menggunakan kaca perseptual organ
mata plus 1 dan minus 2.5 pada penglihatan. indera ditandai
orbita dextra dan sinistra dengan menuru
         Kemungkinan klien mengatakan nnya ketajaman
kesulitan untuk beraktivitas penglihatan.
         Kemungkinan klien mengatakan
penglihatannya tidak jelas
         Kemungkinan klien mengatakan
jika terkena sinar/paparan
matahari menyilaukan mata
         Kemungkinan klien mengatakan
jika melihat sesuatu berbayang-
bayang/menjadi dua bayangan

DO:
         Hasil pemeriksaan fisik dengan
opthalmoscope bagian kornea
ada selaput putih
         Kemungkinan klien terlihat sulit
untuk beraktivitas.
2 DS Ansietas. Perubahan pada
         Klien mengatakan cemas status
memikirkan biaya untuk kesehatan.
operasinya.
         Kemungkinan klien mengatakan
cemas takut tidak berhasil
menjalankan operasinya
         Kemungkinan klien mengatakan
gelisah
         Kemungkinan klien mengatakan
cemas terhadap penyakit yang
dideritanya.

DO
         Kemungkinan terlihat wajah kli
en tampak gelisah.
         Kemungkinan klien terlihat
tegang.
         Kemungkinan klien terlihat
memfokuskan pada diri sendiri.
         Kemungkinan klien terlihat
cemas.
         Kemungkinan klien terlihat
takut
3 DS : Kurang kurang
         Klien mengatakan tidak Pengetahuan informasi
mengerti kenapa sampai . tentang
mengalami katarak penyakit.
         Kemungkinan klien mengatakan
takut akan kondisinya.
         Kemungkinan klien mengatakan
tidak tahu sama sekali tentang
penyakitnya.
         Kemungkinan klien mengatakan
cemas terhadap penyakit yang
dideritanya apakah sembuh/tidak
DO:
         Kemungkinan wajah tampak
gelisah
         Kemungkinan klien terlihat
terus bertanya-tanya dengan
pertanyaan yang sama.
         Kemungkinan klien terlihat
bingung.
POST OPERASI
4 DS : Nyeri. Luka pasca
         Kemungkinan klien mengatakan operasi.
nyeri pada bagian mata pasca
operasi.

         Kemungkinan klien mengatakan


tidak tahan ternhadap nyerinya
DO :
         Vital sign :
a)      TD    : 140/90 mmHg
b)      N: 84x/menit
c)      T       :37,4 0c
d)     RR: 24x/menit

         Kemungkinan skla nyeri (6)

         Kemungkinan klien terlihat


menahan rasa sakit.

         Kemungkinan klien terlihat


merintih kesakitan ( nyeri )

5 DS Resiko Keterbatasan
         Klien mengatakan penglihatan tinggi penglihatan.
kabur seperti berawan, padahal terhadap
sudah menggunakan kaca mata cidera.
plus 1 dan minus 2.5 pada orbita
dextra dan sinistra
         Kemungkinan klien mengatakan
kesulitan untuk beraktivitas
         Kemungkinan klien mengatakan
penglihatannya tidak jelas
         Kemungkinan klien mengatakan
jika melihat sesuatu berbayang-
bayang/menjadi dua bayangan
6 DS : Risiko Prosedur
         Kemungkinan klien mengatakan infeksi. invasif (operasi
badannya panas sehabis operasi katarak).
beberapa hari kemudian
DO :
         Vital sign :
a)      TD    : 140/90 mmHg
b)      N: 84x/menit
c)      T       :37,4 0c
d)     RR: 24x/menit
7 DS : Resiko kurang
         Kemungkinan klien mengatakan ketidak pengetahuan,
tidak tahu dengan cara perawatan efektifan kurang sumber
luka post operasi. penatalaksa pendukung.
         Kemungkinan klien mengatakan naan
berasal dari keluarga kurang regimen
mampu. terapeutik.
DO :
         Kemungkinan klien dan
keluarganya tampak masih
bingung dengan perawatan luka
post operasi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan Tanggal Tanggal
ditemukan Teratasi
1. Gangguan persepsi sensori-perseptual 12 – 05 / 2013 15 – 05 / 2013
penglihatan b.d Gangguan penerimaan
sensori/status organ indera ditandai
dengan menurunnya ketajaman.
2. Ansietas b.d Perubahan pada status kesehatan. 12 – 05 / 2013 15 – 05 / 2013
3. Kurang pengetahuan b.d Kurang informasi 12 – 05 / 2013 12 – 05 / 2013
tentang penyakit
4. Nyeri b.d Luka pasca operasi. 15 – 05 / 2013 18 – 05 / 2013
5. Resiko tinggi terhadap cidera b.d Keterbatasan 15 – 05 / 2013 18 – 05 / 2013
penglihatan.
6. Risiko infeksi b.d Prosedur invansif ( operasi 15 – 05 / 2013 18 – 05 / 2013
katarak )
7. Resiko ketidakefektifan penatalaksanaan 15 – 05 / 2013 18 – 05 / 2013
regimen terapeutik b.d kurang pengetahuan,
kurang sumber pendukung.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Interven Ra
. hasil si sio
nal
1. Gangguan persepsi Setelah    Mengenal1.   Kaji 1.   Ke
sensori-perseptual dilakukan gangguan ketajama but
penglihatan b.d Gangguan tindakan sensori n uha
penerimaan sensori/status keperawata danber penglihat n
organ indera ditandai n selama kompensa an, catat tia
dengan menurunnya 3x24 jam si apakah p
ketajaman penglihatan. diharapkan terhadap satu atau ind
masalah perubaha dua mata ivi
presepsi n. terlibat. du
sensori 2.   Orientasi dan
penglihatan    Mengide kan klien pili
teratasi ntifikasi/ tehadapli han
memperb ngkunga int
aiki n. erv
potensial 3.   Observas ens
bahaya i tanda- i
dalam tandadis ber
lingkunga orientasi. var
n. 4.   Pendekat iasi
an dari seb
sisi ab
yangtak keh
dioperasi ila
, nga
bicarade npe
ngan ngl
menyent iha
uh. tan
5.   Ingatkan terj
klien adi
menggun la
akan mb
kacamata atd
katarak an
yang pro
tujuanny gre
a sif.
memperb2.   Me
esar mb
kurang eri
lebih kan
25%, pen
penglihat ing
an kat
perifer ank
hilang. eny
6.   Letakkan am
barang ana
yang n
dibutuhk dan
an/posisi kek
bel elu
pemangg arg
il dalam aan
jangkaua ,
n/posisi me
yang nur
sehat. un
kan
ce
ma
s
dan
dis
ori
ent
asi
pas
ca
ope
rasi
.
3.   Te
rba
ng
un
dal
am
lin
gk
un
gan
yan
g
tid
ak
dik
ena
l
dan
me
nga
la
mi
ket
erb
ata
san
pen
gli
hat
and
apa
t
me
nga
kib
atk
ank
ebi
ng
un
gan
ter
had
ap
ora
ng
tua
.
4.   Me
mb
eri
kan
ran
gsa
ngs
ens
ori
tep
at
ter
had
api
sol
asi
dan
me
nur
un
kan
bin
gu
ng.
5.   Per
uba
han
ket
aja
ma
n
dan
ked
ala
ma
n
per
sep
si
dap
at
me
nye
bab
kan
bin
gu
ng
pen
gli
hat
an
dan
me
nin
gka
tka
n
resi
ko
ced
era
sa
mp
ai
pas
ien
bel
aja
r
unt
uk
me
ng
ko
mp
ens
asi.
6.   Me
mu
ng
kin
kan
pas
ien
me
lih
at
obj
ek
leb
ih
mu
dah
dan
me
mu
dah
kan
pan
ggi
lan
unt
uk
per
tol
on
gan
bil
adi
per
luk
an.
2. Ansietas b.d Perubahan Setelah    Pasien 1.   Kaji 1.   De
pada status kesehatan. dilakukan mengung tingkat raj
tindakan kapkan kecemas at
keperawata dan an pasien kec
n selama mendisku dan catat em
3x24 jam sikan rasa adanya asa
diharapkan : cemas/tak tanda- n
tidak terjadi utnya. tanda aka
kecemasan verbal n
pada klien    Pasien
dan dip
dan tidak tampak nonverba eng
ada rileks l. aru
perubahan tidak 2.   Beri hi
status tegangdan kesempat bag
kesehatan. melapork an pasien ai
an untuk ma
kecemasa mengung na
nnya kapkan inf
berkurang isipikiran or
sampai dan ma
pada perasaan si
tingkat takutnya. ters
dapat 3.   Observa ebu
diatasi. si tanda t
vital dit
danpenin eri
gkatan ma
respon ole
fisik h
pasien. ind
4.   Beri ivi
penjelasa du.
n pasien 2.   Me
tentang ng
prosedur un
tindakan gka
operasi, pka
harapand n
an ras
akibatny a
a. tak
5.   Lakukan ut
orientasi sec
danperke ara
nalan ter
pasienter bu
hadap ka
ruangan, di
petugas, ma
dan na
peralatan ras
yang a
akan tak
digunaka ut
n. dap
6.   Beri at
penjelasa dit
n uju
dansupor kan
t pada .
pasien 3.   Me
padasetia nge
p tah
melakuk ui
an res
prosedurt po
indakan. n
fisi
olo
gis
yan
g
diti
mb
ulk
an
aki
bat
kec
em
asa
n.
4.   Me
nin
gka
tka
n
pen
get
ahu
an
pas
ien
dal
am
ran
gka
me
ng
ura
ngi
kec
em
asa
n
dan
ko
ope
rati
f.
5.   Me
ng
ura
ngi
kec
em
asa
n
dan
me
nin
gka
tka
n
pen
get
ahu
an.
6.   Me
ng
ura
ngi
per
asa
an
tak
utd
an
ce
ma
s.
3. Kurang pengetahuan b.d Setelah    Klien 1.   Kaji 1.   me
Kurang informasi tentang dilakukan menyatak informas nin
penyakit. tindakan an i tentang gka
keperawata pemaham kondisi tka
n selama an individu, n
3x24 jam mengenai prgnosis, pe
diharapkan : kondisi/pr tipe ma
Klien lebih oses prosedur/ ha
mengerti penyakit lensa. ma
akan & 2.   Informas n
penyakitnya pengobata ikan dan
n. pasien me
untuk nin
menghin gka
dari tetes tka
mata n
yang ker
dijual ja
bebas. sa
3.   Tekanka ma
n den
pentingn gan
ya per
evaluasi aw
perawata at.
n rutin. 2.   Da
Beri tahu pat
untuk ber
melapork eak
an si
penglihat sila
an ng/
berawan. ca
4.   Anjurka mp
n pasien ur
menghin den
dari gan
membac oba
a, t
berkedip; yan
mengang g
kat berat, dib
mengeja eri
n saat kan
defekasi, .
membon 3.   pe
gkok nga
pada wa
panggul, san
meniup per
hidung. iod
ik
me
nur
un
kan
risi
ko
ko
mp
lik
asi
seri
us.
4.   akt
ivit
as
yan
g
me
nye
bab
kan
ma
ta
lela
h/r
ega
ng,
ma
nu
ver
Val
sal
va,
ata
u
me
nin
gka
tka
n
TI
O
dap
at
me
mp
eng
aru
hi
has
il
bed
ah
dan
me
nce
tus
kan
per
dar
aha
n.
4. Nyeri b.d Luka pasca Setelah    Nyeri 1.   Dorong 1.   Ny
operasi. dilakukan berkuran. pasien eri
tindakan untuk dir
keperawata    Klien melapork asa
n selama terlihat an tipe, kan
3x24 jam lebih lokasi di
diharapkan : rileks dan ma
nyeri intensitas nif
berkurang, nyeri, est
hilang dan rentang asi
terkontrol. skala. kan
2.   Pantau dan
TTV. dit
3.   Berikan ole
tindakan ran
kenyama si
nan. sec
4.   Beritahu ara
pasien ind
bahwa ivi
wajar dua
saja , l.
meskipu 2.   Ke
n lebih cep
baik ata
untuk n
meminta jan
analgesik tun
segera g
setelah bia
ketidakn san
yamanan ya
menjadi me
dilaporka nin
n. gka
t
Kolabor kar
asi : ena
5.   Berikan nye
obat ri.
sesuai 3.   me
indikasi nin
gka
tka
n
rel
aks
asi.
4.   ad
any
a
nye
ri
me
nye
bab
kan
teg
ang
an
oto
t
yan
g
me
ng
gan
gu
sir
kul
asi
me
mp
erl
am
bat
pro
ses
pen
ye
mb
uha
n
dan
me
mp
erb
era
t
nye
ri.
5.   Ra
sio
nal
isa
si :
Un
tuk
me
ng
ont
rol
nye
ri
ade
kua
t
dan
me
nur
un
kan
teg
ang
an.
5. Resiko tinggi terhadap Setelah    Menyatak1.     Diskusik1.     Me
cidera b.d Keterbatasan dilakukan an an apa mb
penglihatan. tindakan pemaham yang ant
keperawata an factor terjadi u
n selama yang pada me
3x24 jam terlibat pascaope ng
diharapkan dalam rasi ura
: cedera kemungki tentang ngi
dapat nancedera nyeri, ras
dicegah pembatas a
   Menguba an tak
h aktivitas, ut
lingkunga penampil dan
n sesuai an, me
indikasi balutan nin
untuk mata. gka
meningka 2.   Beri tka
tkan pasien n
keamanan posisi ker
bersanda ja
r, kepala sa
tinggi ma
atau dal
miring am
ke sisi pe
yang tak mb
sakit ata
sesuai san
keingina yan
n. g
3.   Batasi dip
aktivitas erl
seperti uka
mengger n.
akkan 2.   Isti
kepala rah
tiba-tiba, at
menggar han
uk mata, ya
membon beb
gkok. era
4.   Ambulas pa
i dengan me
bantuan; nit
berikan sa
kamar mp
mandi ai
khusus beb
bila era
sembuh pa
dari ja
anastesi. m
pad
a
bed
ah
ra
wat
jala
n
ata
u
me
ngi
nap
se
ma
la
m
bil
a
terj
adi
ko
mp
lik
asi.
Me
nur
un
kan
tek
ana
n
pad
a
ma
ta
yan
g
sak
it,
me
mi
ni
ma
lka
n
risi
ko
per
dar
aha
n
ata
u
stre
s
pad
a
jah
ita
n/j
ahi
tan
ter
bu
ka.
3.   Me
nur
un
kan
stre
s
pad
a
are
a
ope
rasi
/m
enu
run
kan
TI
O.
4.   Me
me
rlu
kan
sed
ikit
reg
ang
an
dar
ipa
da
pen
gg
una
an
pis
pot
,
yan
g
dap
at
me
nin
gka
tka
n
TI
O.
6. Risiko infeksi b.d efek Setelah    Tidak ada1.   Diskusik1.   Me
samping prosedur dilakukan tanda- an nur
invasive. tindakan tanda pentingn un
keperawata infeksi ya kan
n selama seperti mencuci ju
3x24 jam kemeraha tangan ml
diharapkan n dan sebelum ah
: tidak iritasi. menyent bak
terjadi uh / teri
infeksi. mengoba pad
ti mata. a
2.   Gunakan tan
/ gan
tunjukka ,
n tekhnik me
yang nce
tepat gah
untuk ko
members nta
ihkan mi
bola nas
mata. i
3.   Tekanka are
n a
pentingn ope
ya tidak rasi
menyent .
uh / 2.   Te
menggar kh
uk mata nik
yang ase
dioperasi pti
. k
4.   Berikan me
obat nur
sesuai un
indikasi. kan
resi
Kolabor ko
asi : pen
5.   Berikan yeb
obat ara
sesuai n
indikasi. bak
teri
dan
ko
nta
mi
nas
i
sila
ng.
3.   Me
nce
gah
ko
nta
mi
nas
i
dan
ker
usa
kan
sisi
ope
rasi
.
4.   Di
gu
nak
an
unt
uk
me
nur
un
kan
infl
am
asi.
5.   Se
dia
an
top
ika
l
dig
una
kan
sec
ara
pro
fila
ksi
s,
di
ma
na
ter
api
leb
ih
dip
erl
uka
n
bil
a
terj
adi
inf
eks
i.
7. Resiko ketidakefektifan Setelah   Klien 1.   Kaji 1.   Se
penatalaksanaan regimen dilakukan mampu tingkat bag
terapeutik b.d kurang tindakan mengiden pengetah ai
pengetahuan, kurang keperawata tifikasi uan mo
sumber pendukung. Yang n selama kegiatan pasien dal
ditandai 3x24 jam keperawat tentang itas
dengan, pertanyan atau diharapkan: an rumah perawata dal
peryataan salah konsepsi, perawatan (lanjutan) n paska am
tak akurat mengikuti rumah yang hospitali pe
instruksi, terjadi berjalan diperluka sasi. mb
komplikasi yang dapat efektif. n 2.   Terangk eri
dicegah   Keluarga an cara an
menyatak penggun pen
an siap aan obat- did
untuk obatan. ika
mendamp 3.     Berikan n
ingi klien kesempat kes
dalam an eha
melakuka bertanya. tan
n 4.   Tanyaka ten
perawatan n tan
kesiapan g
klien per
paska aw
hospitali ata
sasi. n
5.   Identifik di
asi ru
kesiapan ma
keluarga h.
dalam 2.   Kli
perawata en
n diri mu
klien ng
paska kin
hospitali me
sasi. nda
6.   Terangk pat
an kan
berbagai oba
kondisi t
yang tete
perlu s
dikonsult ata
asikan. u
sal
ep(
top
ical
).
3.   Me
nin
gka
tka
n
ras
a
per
cay
a,
ras
a
am
an,
dan
me
nge
ksp
lor
asi
pe
ma
ha
ma
n
sert
a
hal
-
hal
yan
g
mu
ng
kin
bel
um
dip
aha
mi.
4.   Re
spo
n
ver
bal
unt
uk
me
yak
ink
an
kes
iap
an
kli
en
dal
am
per
aw
ata
n
hos
pit
alis
asi.
5.   Ke
sia
pan
kel
uar
ga
me
lip
uti
ora
ng
yan
g
ber
tan
gg
un
g
jaw
ab
dal
am
per
aw
ata
n,
pe
mb
agi
an
per
an
dan
tug
as
sert
a
pen
gh
ub
un
g
kli
en
dan
inst
itus
i
pel
aya
nan
kes
eha
tan
.
6.   Ko
ndi
si
yan
g
har
us
seg
era
dil
apo
rka
n:
•  Ny
eri
pad
a
dan
dis
eki
tar
ma
ta,
sak
it
kep
ala
me
net
ap.
•  Seti
ap
nye
ri
yan
g
tid
ak
ber
kur
ang
den
gan
oba
t
pen
gur
ang
nye
ri.
•  Ny
eri
dis
ert
ai
ma
ta
me
rah
,
ben
gka
k,
ata
u
kel
uar
cai
ran
:
infl
am
asi
dan
cai
ran
dar
i
ma
ta.
•  Ny
eri
dah
i
me
nda
dak
.
•  Per
uba
han
ket
aja
ma
n
pen
gli
hat
an,
kab
ur,
pan
dan
gan
gan
da,
sel
apu
t
pad
a
lap
ang
pen
gli
hat
an,

DAFTAR PUSTAKA
             Brunner dan Suddarth.(2001).Keperawatan Medikal Bedah Vol. 3. EGC : Jakarta
Barbara C, Long.(1996). Perawatan medikal bedah. EGC : Jakarta
Corwin, J Elizabeth.(2000). “buku saku patofisiologi”. EGC : Jakarta
Doenges, E. Marilynn. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai