Manfaat CRL bagi KAP sangat besar, terlebih jika terjadi kasus antara akuntan publik dan
klien dalam proses audit berlangsung. Apalagi jika kasus tersebut sampai ke ranah hukum,
maka CRL ini dapat menjadi alat bukti yang sah bagi akuntan publik. Misalnya, klien
memberikan data keuangan palsu sehingga menghasilkan laporan keuangan yang dapat
merugikan para penggunanya. Karena merasa dirugikan, para pengguna laporan keungan
ini mengajukan tuntutan kepada akuntan publik sebagai pihak yang independen. Intinya jika
terjadi kasus dalam audit dan akuntan publik tidak memiliki CRL, maka ia bisa disalahkan di
pengadilan dan harus membayar ganti rugi. Atau bahkan bisa dicabut izin praktiknya oleh
Menteri Keuangan. Selanjutnya, IAPI menyatakan dalam Standar Profesional Akuntan Publik
(PSA No.17) bahwa CRL umumnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
Kesimpulannya, CRL ini bisa menjadi pertimbangan akuntan publik dalam memberikan opini.
CRL ini juga bisa menjadi alat bukti yang kuat apabila terjadi penyimpangan oleh klien
dalam masa pelaksanaan audit.