Oleh:
Arina Muallifah
1401416009
Ketua Jurusan
NIP NIP
1. Topik
Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Flipbook Interaktif Berbasis
Kearifan Lokal pada Pembelajaran IPS
2. Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas serta data
hasil belajar siswa kelas 4 dan 5 Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora, peneliti menemukan beberapa permasalahan.
Diantaranya, adalah mengenai penerapan Kurikulum 2013, terutama pada sistem
penilaiannya. Dari hasil wawancara guru meyampaikan bahwa sistem penilaian
Kurikulum 2013 ini cukup rumit dan memakan waktu. Selain itu siswa sulit
memahami materi karena pembelajaran yang sifatnya tematik. Siswa kurang
fokus pada materi. Sehingga untuk menyelesaikan satu pembelajaran terkadang
tidak cukup satu hari dan ini cukup menghambat pembelajaran. Metode
pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional, yaitu metode ceramah,
diskusi, penugasan, tanya jawab, dan demonstrasi. Model pembelajaran yang
diterapkan belum bervariasi. Guru masih cenderung menggunakan model
cooperative learning.
Permasalahan lain ditemukan rendahnya minat siswa pada pelajaran
matematika dan IPS. Beberapa guru menyampaikan banyak siswa kelas 4 dan 5
yang belum hafal perkalian. Padahal itu adalah dasar dari perhitungan
matematika. Siswa juga kurang tertarik pada pembelajaran IPS dikarenakan
materi yang terlalu luas serta pembelajaran yang bersifat hafalan. Rendahnya
minat baca siswa dan kurangnya sumber belajar juga menjadi faktor pennyebab
lainnya. Sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Guru hanya
menggunakan buku guru dan buku siswa serta tambahan buku KTSP. Padahal
cakupan materi pada buku guru dan buku siswa kurang luas. Sedangkan pada
buku KTSP guru harus mencari-cari materi yang sesuai. Sumber belajar yang
kurang variatif ini menyebabkan siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran serta membuat siswa kesulitan dalam memahami materi yang
disampaikan guru.
Rata-rata SD di Gugus Ki Hajar Dewantara ini masih kekurangan media
pem
belajaran. Media pembelajaran yang ada hanya sebatas media bantuan
dari pemerintah seperti KIT IPA, KIT Matematika, Peta Indonesia, dan globe.
Guru juga belum memanfaatkan IT dalam pembelajaran, padahal beberapa
sekolah sudah memiliki fasilitas proyektor meskipun hanya berjumlah 1.
Permasalahan lain yang muncul yaitu adanya siswa ABK di beberapa
sekolah dasar umum di Gugus Ki Hajar Dewantara ini. Yang mana siswa tersebut
harusnya bersekolah di SLB atau sekolah inklusi. Di beberapa SD juga dijumpai
rendahnya keterlibatan orangtua terhadap proses belajar siswa. Sehingga di
rumah siswa kurang pengawasan serta perhatian dalam belajar.
Dari hasil wawancara dan obeservasi, permasalahan cukup banyak
ditemukan pada pembelajaran IPS. Dari minimnya media pembelajaran yang ada,
yaitu hanya peta dan globe, kurangnya sumber belajar karena guru cenderung
menggunakan buku guru dan buku siswa yang terkadang menggunakan tambahan
buku BSE KTSP, dan kurang minatnya siswa pada pembelajaran dengan materi
yang cukup banyak dan bersifat hafalan. Rendahnya minat baca siswa menambah
permasalahan pada pembelajaran IPS ini. Karena materi yang diperoleh siswa
sangat minim. Dari data dokumen hasil belajar siswa kelas V SD N 1 Wulung
dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS masih rendah. Jumlah siswa kelas V SD N 1
Wulung ini adalah 35 siswa, dengan 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Pada pembelajaran IPS banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
Dari 35 siswa, 18 siswa (51,43%) belum memenuhi KKM dan 17 siswa (48,5%)
sudah memenuhi KKM, untuk KKM nya adalah 65.
3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yag ada, dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1) Sulitnya penerapan Kurikulum 2013 di SD, terutama pada bagian
penilaiannya.
2) Pembelajaran tematik m
3) embuat siswa kurang fokus dan kurang memahami materi secara mendalam.
Sehingga materi dalam satu pembelajaran terkadang tidak bisa diselesaikan
dalam sehari.
4) Pemanfaatan IT yang masih kurang pada pembelajaran, dibuktikan dengan
jarangnya penggunaan proyektor.
5) Rendahnya minat belajar siswa karena pembelajaran yang kurang menarik
dan masih monoton. Guru jarang membuat variasi pembelajaran, baik dari
segi metode, model, media pembelajaran, maupun sumber belajar.
6) Rendahnya minat baca siswa sehingga siswa kurang tertarik dengan materi
yang bersifat hafalan dan mata pelajaran yang mengandung banyak bacaan.
7) Metode yang digunakan guru masih konvensional, yaitu ceramah, tanya
jawab, diskusi, penugasan, dan demonstrasi.
8) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, masih
cenderung pada model Cooperative Learning.
9) Media pembelajaran yang masih terbatas dari bantuan pemerintah seperti KIT
IPA, KIT Matematika, Peta Indonesia, dan globe.
10) Sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Guru cenderung
menggunakan buku guru dan buku siswa, yang terkadang menggunakan
tambahan KTSP yaitu Buku Elektronik Sekolah (BSE). Padahal
cakupan materi pada buku guru dan buku siswa yang kurang luas.
11) Hasil belajar IPS kelas V yang masih rendah Dari 35 siswa, 18 siswa
(51,43%) belum memenuhi KKM dan 17 siswa (48,5%) sudah memenuhi
KKM, untuk KKM nya adalah 65.
4. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah terkait
sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Guru
cenderung menggunakan buku guru dan buku siswa serta tambahan buku KTSP
yaitu Buku Elektronik Sekolah (BSE). Padahal cakupan materi pada buku guru
dan buku siswa kurang luas. Sedangkan pada buku KTSP guru harus mencari-
cari materi yang sesuai. Sumber belajar yang kurang variatif ini menyebabkan
siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran serta membuat siswa
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu
peneliti ingin mengembangkan bahan ajar elektronik flipbook interaktif
berbasis kearifan lokal sebagai sumber belajar IPS pada materi
karakteristik geografis Indonesia dan pengaruhnya di kelas V SD N 1
Wulung Blora.
5. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
1) Bagaimanakah desain pengembangan bahan ajar elektronik flipbook interaktif
berbasis kearifan lokal pada muatan pembelajaran IPS Kelas V SD N 1
Wulung Blora?
2) Bagaimanakah kelayakan pengembangan bahan ajar elektronik flipbook
interaktif berbasis kearifan lokal pada muatan pembelajaran IPS Kelas V SD
N 1 Wulung Blora?
3) Bagaimanakah keefektifan pengembangan bahan ajar elektronik flipbook
interaktif berbasis kearifan lokal terhadap hasil belajar muatan pembelajaran
IPS Kelas V SD N 1 Wulung Blora?
6. Lokasi Penelitian
SD N 1 Wulung Kabupaten Blora.
7. Judul Penelitian
Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Flipbook Interaktif Berbasis Kearifan
Lokal pada Pembelajaran IPS Materi Karakteristik Geografis Indonesia di Kelas
V SD N 1 Wulung Blora.
8. Lampiran
1) Daftar nilai ulangan harian siswa pada KD 3.1 muatan pembelajaran IPS
kelas V SD N 1 Wulung Kabupaten Blora
2) Data ketuntasan hasil belajar siswa
3) Diagram hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
4) Pedoman wawancara dan hasil wawancara
5) Hasil observasi
6) Dokumentasi
7) Daftar Pustaka
8) Kebaruan
9) Data Penunjang
Lampiran 1
Sekolah : SD N 1 Wulung
Kelas :V
KKM : 65
Mengetahui,
Lampiran 3
TUNTAS
TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS
51% 49%
Lampiran 4
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA GURU
Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Nama Guru :
Hari, Tanggal :
Kelas :V
No
Pertanyaan Jawaban
.
1. Sudah berapa lama Baru 1 tahun ini.
ibu/bapak mengajar di
kelas V?
2. Kurikulum yang Iya untuk kelas V SD N 1 Wulung sudah
diterapkan di kelas V menerapkan Kurikulum 2013.
ini sudah Kurikulum
2013 atau belum?
3. Kesulitan apa yang Untuk kesulitan mengajar di kelas V ini lebih
ibu/bapak hadapi kepada karakter masing-masing siswa yang
selama mengajar di berbeda. Sehingga harus mencari tahu kelebihan
kelas V? dan kekurangan tiap siswa.
4. Bagaimanakah cara Cara untuk mengatasi kesulitan itu dengan
ibu/bapak mengatasi pengamatan. Mengamati bagaimana tingkah laku
kesulitan tersebut? siswa saat belajar di kelas, saat mengerjakan
tugas, saat istirahat, dan saat bermain dengan
teman. Maka nanti akan terlihat bagaimana
karakter siswa tersebut.
5. Metode pembelajaran Metode yang digunakan itu gabungan. Untuk
apa yang ibu/bapak awal pembelajaran pasti ceramah, lalu tugas,
gunakan dalam diskusi, lalu ada praktik, dan terkadang ada
pembelajaran? proyek. Tetapi untuk proyek jarang karena perlu
waktu yang cukup lama.
6. Model pembelajaran Untuk model sesuai kebutuhan. Karena terkadang
apa yang Ibu/Bapak tidak semua mata pelajaran dapat disamakan.
gunakan dalam Yang paling sering dipakai ya Cooperative
pembelajaran? Learning itu.
7. Kendala apa saja yang Kendalanya ya kadang itu materinya. Kelas V
dialami dalam tematik ini sumber belajarnya yang kurang. Ada
menerapkan beberapa siswa yang memiliki akses untuk
pembelajaran tersebut? mencari tambahan materi di internet, namun akan
sulit bagi siswa yang tidak memiliki akses
tersebut.
8. Sumber belajar apa saja Yang pasti ya buku tematik itu. Untuk tambahan
yang digunakan dalam literatur itu dari buku KTSP bisa dipakai. Kadang
pembelajaran di kelas? diberi materi tambahan materi dari internet juga.
9. Bagaimana penggunaan Untuk media ya seadanya. Medianya ya kadang
media pembelajaran di melihat keadaan di luar, pohon-pohon, taman, dan
kelas? Apakah ada benda-benda alam lainnya. Lalu ada media yang
penggunaan media ada di kelas seperti peta, globe, gambar-gambar,
elektronik? untuk IPA ya ada torso, dll. Untuk media
elektronik seperti PPT, video seperti itu masih
kurang. Karena sekolah hanya memiliki 1
proyektor.
10. Bagaimanakah sikap Untuk minat belajar itu variatif. Ada siswa yang
siswa (minat belajar) memang minatnya tinggi, ada yang siswa yang
selama kegiatan rendah. Nah siswa yang rendah ini meskipun
pembelajaran? dipacu juga masih sulit. Jadi tetap ada grade yang
bagus, sedang, rendah, itu tetap variatif. Yang
bagus ya ada, yang sedang ini yang banyak, yang
rendah ini memang ada walaupun hanya sedikit.
11. Siwa lebih tertarik dan Yang antusias itu IPA biasanya. Karena banyak
antusias dalam pengamatan dan praktik.
mengikuti pembelajaran
apa?
12. Siswa terlihat pasif Yang kesulitan itu jelas Matematika, lalu juga
pada saat pembelajaran Tembang Jawa. Karena saya sendiri kurang bisa
materi apa? kalau nembang. Untuk pelajaran lain ya yang
hafalan seperti IPS itu. Siswa biasanya mudah
bosan. Dan siswa juga kurang sumbernya, minat
bacanya juga rendah.
13. Bagaimana motivasi Ya namanya anak-anak itu pasti naik turun. Tapi
belajar anak di kelas ya masih cukup bagus. Ya kalau ada media, ada
saat mengikuti kegiatan permainan itu biasanya motivasinya tinggi. Nanti
pembelajaran? kalau diberi tugas ya seperti itu, turun
motivasinya.
14. Bagaimana disiplin Disiplin belajar ini ya variatif juga.Yang anak
belajar dari siswa kelas yang bagus ya disiplinnya tinggi, yang sedang ya
V? sedang, yang kurang ini kalau tidak diperingatkan
ya tidak jalan
15. Bagaimana keterlibatan Biasanya yang sudah bisa saya minta untuk jadi
teman sebaya saat tutor sebaya. Membantu yang temannya yang
pembelajaran? belum bisa. Soalnya biasanya yang kurang itu
kalau dijelaskan gurunya tidak bisa menangkap,
tapi kalau dijelaskan temannya lebih mudah
menangkap penjelasannya.
16. Faktor apa yang Yang pertama itu sumber belajarnya kurang.
menyebabkan kesulitan Walaupun ada tapi tidak selengkap dulu. Karena
belajar siswa? tematik ini mengambil materinya dari mana-mana
Mengetahui,
DOKUMENTASI
Foto 3. Peta Indonesia sebagai media Foto 4. Sumber belajar yang digunakan yaitu
pembelajaran IPS buku siswa
DAFTAR PUSTAKA
Ferdianto, F., & Setiyani, S. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Media Pembelajaran
Berbasis Kearifan Lokal Mahasiswa Pendidikan Matematika. JNPM (Jurnal
Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 37-47.
Laksana, D.N.L, Kurniawan, P.A.W, & Irma Niftalia. (2016). Pengembangan Bahan
Ajar Tematik SD Kelas IV Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Ngada.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 3(1): 1-10.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Toharudin, U.,
Utari, Unga, Degeng, N.S, & Sa’dun Akbar. (2016). Pembelajaran Tematik Berbasis
Kearifan Lokal di Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1): 39-44.
Winataputra, Udin S., dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
KEBARUAN
Petunjuk:
3. Kriteria Penilaian :
2. Keterampilan 1. Mengungkapkan √ 4
bertanya pertanyaan secara
singkat dan jelas
2. Penyebaran pertanyaan √
kepada seluruh siswa
3. Memberi waktu berpikir √
siswa
4. Memberi konfirmasi √
jawaban
3. Keterampilan 1. Memerikan materi sesuai √ 3
menjelaskan dengan indikator
2. Memberikan penekanan -
pada hal-hal pokok
3. Memberikan contoh √
konkret
4. Menggunakan kalimat
√
yang mudah dipahami
siswa.
4. Keterampilan 1. Menjelaskan cara kerja √ 4
mengelola pengamatan
kelas 2. Membimbing √
pelaksanaan pengamatan
3. Membimbing seluruh √
kelompok
4. Membantu siswa ketika
kesulitan √
5. Keterampilan 1. Dikelompokkan secara - 2
membimbing heterogen
diskusi 2. Membimbing diskusi √
kelompok seluruh kelompok
3. Membantu kesulitan √
siswa
4. Membimbing siswa -
menyimpulkan hasil
diskusi
6. Keterampilan 1. Menanyakan kesulitan √ 3
mengajar yang dihadapi siswa
kelompok 2. Menyuruh siswa √
kecil atau berkumpul menjadi
perseorangan beberapa kelompok
3. Melakukan bimbingan √
ke personal siswa
4. Melakukan bimbingan -
ke semua siswa
7. Keterampilan 1. Variasi dalam gaya √ 2
mengadakan mengajar
variasi dalam 2. Variasi dalam -
pembelajaran menggunakan media
pembelajaran
3. Variasi dalam memilih -
sumber belajar
4. Variasi dalam √
berinteraksi dengan
siswa
8. Keterampilan 1. Memberikan penguatan √ 3
memberi bentuk verbal
penguatan 2. Memberikan penguatan √
bentuk non verbal
3. Memberikan penguatan -
kepada personal siswa
4. Memberikan penguatan √
kepada kelompok
9. Keterampilan 1. Melakukan refleksi √ 4
menutup 2. Melibatkan siswa dalam √
pelajaran membuat kesimpulan
3. Memberi evaluasi √
4. Memberikan pesan √
moral.
Jumlah 29
Kategori Baik
Observer
(..………......…)
LEMBAR PENGAMATAN SISWA
Kelas :V
Petunjuk:
3. Kriteria Penilaian :
Tingkatan Keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian
Pembelajaran
Observer
(………………………)