Anda di halaman 1dari 36

IDENTIFIKASI MASALAH

Disusun sebagai salah satu syarat penyusunan Judul skripsi

Oleh:
Arina Muallifah
1401416009

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Identifikasi masalah atas nama:


Nama : Arina Muallifah
NIM : 1401416009
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Telah disetujui pembimbing untuk diajukan pada proses selanjunya

Mengetauhi, Semarang, 2019

Ketua Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pembimbing

Drs. Isa Ansori, M.Pd Dra. Florentina Widihastrini, M.Pd.

NIP NIP
1. Topik
Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Flipbook Interaktif Berbasis
Kearifan Lokal pada Pembelajaran IPS

2. Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru kelas serta data
hasil belajar siswa kelas 4 dan 5 Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan
Randublatung Kabupaten Blora, peneliti menemukan beberapa permasalahan.
Diantaranya, adalah mengenai penerapan Kurikulum 2013, terutama pada sistem
penilaiannya. Dari hasil wawancara guru meyampaikan bahwa sistem penilaian
Kurikulum 2013 ini cukup rumit dan memakan waktu. Selain itu siswa sulit
memahami materi karena pembelajaran yang sifatnya tematik. Siswa kurang
fokus pada materi. Sehingga untuk menyelesaikan satu pembelajaran terkadang
tidak cukup satu hari dan ini cukup menghambat pembelajaran. Metode
pembelajaran yang digunakan guru masih konvensional, yaitu metode ceramah,
diskusi, penugasan, tanya jawab, dan demonstrasi. Model pembelajaran yang
diterapkan belum bervariasi. Guru masih cenderung menggunakan model
cooperative learning.
Permasalahan lain ditemukan rendahnya minat siswa pada pelajaran
matematika dan IPS. Beberapa guru menyampaikan banyak siswa kelas 4 dan 5
yang belum hafal perkalian. Padahal itu adalah dasar dari perhitungan
matematika. Siswa juga kurang tertarik pada pembelajaran IPS dikarenakan
materi yang terlalu luas serta pembelajaran yang bersifat hafalan. Rendahnya
minat baca siswa dan kurangnya sumber belajar juga menjadi faktor pennyebab
lainnya. Sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Guru hanya
menggunakan buku guru dan buku siswa serta tambahan buku KTSP. Padahal
cakupan materi pada buku guru dan buku siswa kurang luas. Sedangkan pada
buku KTSP guru harus mencari-cari materi yang sesuai. Sumber belajar yang
kurang variatif ini menyebabkan siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran serta membuat siswa kesulitan dalam memahami materi yang
disampaikan guru.
Rata-rata SD di Gugus Ki Hajar Dewantara ini masih kekurangan media
pem
belajaran. Media pembelajaran yang ada hanya sebatas media bantuan
dari pemerintah seperti KIT IPA, KIT Matematika, Peta Indonesia, dan globe.
Guru juga belum memanfaatkan IT dalam pembelajaran, padahal beberapa
sekolah sudah memiliki fasilitas proyektor meskipun hanya berjumlah 1.
Permasalahan lain yang muncul yaitu adanya siswa ABK di beberapa
sekolah dasar umum di Gugus Ki Hajar Dewantara ini. Yang mana siswa tersebut
harusnya bersekolah di SLB atau sekolah inklusi. Di beberapa SD juga dijumpai
rendahnya keterlibatan orangtua terhadap proses belajar siswa. Sehingga di
rumah siswa kurang pengawasan serta perhatian dalam belajar.
Dari hasil wawancara dan obeservasi, permasalahan cukup banyak
ditemukan pada pembelajaran IPS. Dari minimnya media pembelajaran yang ada,
yaitu hanya peta dan globe, kurangnya sumber belajar karena guru cenderung
menggunakan buku guru dan buku siswa yang terkadang menggunakan tambahan
buku BSE KTSP, dan kurang minatnya siswa pada pembelajaran dengan materi
yang cukup banyak dan bersifat hafalan. Rendahnya minat baca siswa menambah
permasalahan pada pembelajaran IPS ini. Karena materi yang diperoleh siswa
sangat minim. Dari data dokumen hasil belajar siswa kelas V SD N 1 Wulung
dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS masih rendah. Jumlah siswa kelas V SD N 1
Wulung ini adalah 35 siswa, dengan 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
Pada pembelajaran IPS banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM.
Dari 35 siswa, 18 siswa (51,43%) belum memenuhi KKM dan 17 siswa (48,5%)
sudah memenuhi KKM, untuk KKM nya adalah 65.

3. Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yag ada, dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut:
1) Sulitnya penerapan Kurikulum 2013 di SD, terutama pada bagian
penilaiannya.
2) Pembelajaran tematik m
3) embuat siswa kurang fokus dan kurang memahami materi secara mendalam.
Sehingga materi dalam satu pembelajaran terkadang tidak bisa diselesaikan
dalam sehari.
4) Pemanfaatan IT yang masih kurang pada pembelajaran, dibuktikan dengan
jarangnya penggunaan proyektor.
5) Rendahnya minat belajar siswa karena pembelajaran yang kurang menarik
dan masih monoton. Guru jarang membuat variasi pembelajaran, baik dari
segi metode, model, media pembelajaran, maupun sumber belajar.
6) Rendahnya minat baca siswa sehingga siswa kurang tertarik dengan materi
yang bersifat hafalan dan mata pelajaran yang mengandung banyak bacaan.
7) Metode yang digunakan guru masih konvensional, yaitu ceramah, tanya
jawab, diskusi, penugasan, dan demonstrasi.
8) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, masih
cenderung pada model Cooperative Learning.
9) Media pembelajaran yang masih terbatas dari bantuan pemerintah seperti KIT
IPA, KIT Matematika, Peta Indonesia, dan globe.
10) Sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Guru cenderung
menggunakan buku guru dan buku siswa, yang terkadang menggunakan
tambahan KTSP yaitu Buku Elektronik Sekolah (BSE). Padahal
cakupan materi pada buku guru dan buku siswa yang kurang luas.
11) Hasil belajar IPS kelas V yang masih rendah Dari 35 siswa, 18 siswa
(51,43%) belum memenuhi KKM dan 17 siswa (48,5%) sudah memenuhi
KKM, untuk KKM nya adalah 65.

4. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah terkait
sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Guru
cenderung menggunakan buku guru dan buku siswa serta tambahan buku KTSP
yaitu Buku Elektronik Sekolah (BSE). Padahal cakupan materi pada buku guru
dan buku siswa kurang luas. Sedangkan pada buku KTSP guru harus mencari-
cari materi yang sesuai. Sumber belajar yang kurang variatif ini menyebabkan
siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran serta membuat siswa
kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu
peneliti ingin mengembangkan bahan ajar elektronik flipbook interaktif
berbasis kearifan lokal sebagai sumber belajar IPS pada materi
karakteristik geografis Indonesia dan pengaruhnya di kelas V SD N 1
Wulung Blora.

5. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
1) Bagaimanakah desain pengembangan bahan ajar elektronik flipbook interaktif
berbasis kearifan lokal pada muatan pembelajaran IPS Kelas V SD N 1
Wulung Blora?
2) Bagaimanakah kelayakan pengembangan bahan ajar elektronik flipbook
interaktif berbasis kearifan lokal pada muatan pembelajaran IPS Kelas V SD
N 1 Wulung Blora?
3) Bagaimanakah keefektifan pengembangan bahan ajar elektronik flipbook
interaktif berbasis kearifan lokal terhadap hasil belajar muatan pembelajaran
IPS Kelas V SD N 1 Wulung Blora?

6. Lokasi Penelitian
SD N 1 Wulung Kabupaten Blora.

7. Judul Penelitian
Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Flipbook Interaktif Berbasis Kearifan
Lokal pada Pembelajaran IPS Materi Karakteristik Geografis Indonesia di Kelas
V SD N 1 Wulung Blora.

8. Lampiran
1) Daftar nilai ulangan harian siswa pada KD 3.1 muatan pembelajaran IPS
kelas V SD N 1 Wulung Kabupaten Blora
2) Data ketuntasan hasil belajar siswa
3) Diagram hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
4) Pedoman wawancara dan hasil wawancara
5) Hasil observasi
6) Dokumentasi
7) Daftar Pustaka
8) Kebaruan
9) Data Penunjang
Lampiran 1

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SISWA KELAS V PADA KD 3.1


MUATAN PEMBELAJARAN IPS

Sekolah : SD N 1 Wulung

Kelas :V

Mata Pelajaran : IPS

KKM : 65

N NAMA NILAI KETERANGAN


O
1 Adnan Safuan Wijaya 80 TUNTAS
2 Agista Tri Hapsari 81 TUNTAS
3 Agnesia Safara Ayu Suwandi 80 TUNTAS
4 Aldhy Setya Kurniawan 64 TIDAK TUNTAS
5 Alvonda Haidar Falih 79 TUNTAS
6 Amalza 55 TIDAK TUNTAS
7 Andrian Nur Islami 60 TIDAK TUNTAS
8 Arditya Giovanni 62 TIDAK TUNTAS
9 Aszella Rahma Puantwo 80 TUNTAS
10 Dea Indi Anggraeni 64 TIDAK TUNTAS
11 Diana Nur Ainy 81 TUNTAS
12 Dwi Kartika Sekar Putri 64 TIDAK TUNTAS
13 Friszenicky Avin Dwi Saputra 59 TIDAK TUNTAS
14 Hadya Laila Tazkia 63 TIDAK TUNTAS
15 Juventus Alif Agus Putra 79 TUNTAS
16 Levy Gusfian Pratama Putra 78 TUNTAS
17 M. Fadzkur Rosyidin Afif Ananda 80 TUNTAS
18 Muhamad Ikhsan Kurniawan 62 TIDAK TUNTAS
19 Muhammad Alvian Ardan Nur Rozzaq 81 TUNTAS
20 Muhammad Riski Ardiansyah 64 TIDAK TUNTAS
21 Nabila Rifky Permatasari 81 TUNTAS
22 Rallin Pasha Ar Rizqy 82 TUNTAS
23 Rayhan Eka Diananta 58 TIDAK TUNTAS
24 Regina Aurora Amanda 81 TUNTAS
25 Regita Ike Arviyanti 80 TUNTAS
26 Rizkia Artika Putri 63 TIDAK TUNTAS
27 Rohmad Nasirudin 81 TUNTAS
28 Sekar Ayu Cahyaning Tyas 60 TIDAK TUNTAS
29 Serly Bella Widya Ningrum 79 TUNTAS
30 Surya Aji Miranda 62 TIDAK TUNTAS
31 Syahrul Sahandy 59 TIDAK TUNTAS
32 Syakira Fadhila 60 TIDAK TUNTAS
33 Yanuar Adhi Danu Arta 63 TIDAK TUNTAS
34 Yudha Yesa Raehandoko 64 TIDAK TUNTAS
35 Yumna Zhafirahatha Ramadhani 81 TUNTAS
Rata-rata 70,57
Tuntas 17
Tidak Tuntas 18
Presentasi Ketuntasan 48,57%

Blora, 16 Maret 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah, Guru Kelas V

LILIK SUKAHAR, S.Pd. NANANG TRI NUGROHO,


NIP. 19600724 198201 1 007 S.Pd.SD.
NIP. 19851203 201502 1
001
Lampiran 2

Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD N 1 Wulung

Jumlah siswa kelas V : 35


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) : 65
Jumlah siswa yang mencapai KKM (TUNTAS) : 17 (48,57%)
Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM (TIDAK TUNTAS) : 18 (51,43%)

Lampiran 3

DIAGRAM HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN


IPS KELAS V SD N 1 WULUNG

TUNTAS
TIDAK TUNTAS TUNTAS TIDAK TUNTAS
51% 49%

Lampiran 4
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA GURU

Nama Sekolah :
Kelas/Semester :
Nama Guru :
Hari, Tanggal :

1. Sudah berapa lama ibu/bapak mengajar di kelas V?


2. Kurikulum yang diterapkan di kelas V ini sudah Kurikulum 2013 atau
belum?
3. Kesulitan apa yang ibu/bapak hadapi selama mengajar di kelas V?
4. Bagaimanakah cara ibu/bapak mengatasi kesulitan tersebut?
5. Metode pembelajaran apa yang ibu/bapak gunakan dalam pembelajaran?
6. Model pembelajaran apa yang Ibu/Bapak gunakan dalam pembelajaran?
7. Kendala apa saja yang dialami dalam menerapkan pembelajaran tersebut?
8. Sumber belajar apa saja yang digunakan dalam pembelajaran di kelas?
9. Bagaimana penggunaan media pembelajaran di kelas? Apakah ada
penggunaan media elektronik?
10. Bagaimanakah sikap siswa (minat belajar) selama kegiatan pembelajaran?
11. Siwa lebih tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran apa?
12. Siswa terlihat pasif pada saat pembelajaran materi apa?
13. Bagaimana motivasi belajar anak di kelas saat mengikuti kegiatan
pembelajaran?
14. Bagaimana disiplin belajar dari siswa kelas V?
15. Bagaimana keterlibatan teman sebaya saat pembelajaran?
16. Faktor apa yang menyebabkan kesulitan belajar siswa?
17. Menurut pendapat Bapak/Ibu, bagaimana keterlibatan orang tua terhadap
proses belajar siswa?
18. Apakah orang tua sering menanyakan perkembangan siswa?

HASIL WAWANCARA GURU


Nama Sekolah : SD N 1 Wulung

Nama Guru : Nanang Tri Nugroho

Kelas :V

Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2019

No
Pertanyaan Jawaban
.
1. Sudah berapa lama Baru 1 tahun ini.
ibu/bapak mengajar di
kelas V?
2. Kurikulum yang Iya untuk kelas V SD N 1 Wulung sudah
diterapkan di kelas V menerapkan Kurikulum 2013.
ini sudah Kurikulum
2013 atau belum?
3. Kesulitan apa yang Untuk kesulitan mengajar di kelas V ini lebih
ibu/bapak hadapi kepada karakter masing-masing siswa yang
selama mengajar di berbeda. Sehingga harus mencari tahu kelebihan
kelas V? dan kekurangan tiap siswa.
4. Bagaimanakah cara Cara untuk mengatasi kesulitan itu dengan
ibu/bapak mengatasi pengamatan. Mengamati bagaimana tingkah laku
kesulitan tersebut? siswa saat belajar di kelas, saat mengerjakan
tugas, saat istirahat, dan saat bermain dengan
teman. Maka nanti akan terlihat bagaimana
karakter siswa tersebut.
5. Metode pembelajaran Metode yang digunakan itu gabungan. Untuk
apa yang ibu/bapak awal pembelajaran pasti ceramah, lalu tugas,
gunakan dalam diskusi, lalu ada praktik, dan terkadang ada
pembelajaran? proyek. Tetapi untuk proyek jarang karena perlu
waktu yang cukup lama.
6. Model pembelajaran Untuk model sesuai kebutuhan. Karena terkadang
apa yang Ibu/Bapak tidak semua mata pelajaran dapat disamakan.
gunakan dalam Yang paling sering dipakai ya Cooperative
pembelajaran? Learning itu.
7. Kendala apa saja yang Kendalanya ya kadang itu materinya. Kelas V
dialami dalam tematik ini sumber belajarnya yang kurang. Ada
menerapkan beberapa siswa yang memiliki akses untuk
pembelajaran tersebut? mencari tambahan materi di internet, namun akan
sulit bagi siswa yang tidak memiliki akses
tersebut.
8. Sumber belajar apa saja Yang pasti ya buku tematik itu. Untuk tambahan
yang digunakan dalam literatur itu dari buku KTSP bisa dipakai. Kadang
pembelajaran di kelas? diberi materi tambahan materi dari internet juga.
9. Bagaimana penggunaan Untuk media ya seadanya. Medianya ya kadang
media pembelajaran di melihat keadaan di luar, pohon-pohon, taman, dan
kelas? Apakah ada benda-benda alam lainnya. Lalu ada media yang
penggunaan media ada di kelas seperti peta, globe, gambar-gambar,
elektronik? untuk IPA ya ada torso, dll. Untuk media
elektronik seperti PPT, video seperti itu masih
kurang. Karena sekolah hanya memiliki 1
proyektor.
10. Bagaimanakah sikap Untuk minat belajar itu variatif. Ada siswa yang
siswa (minat belajar) memang minatnya tinggi, ada yang siswa yang
selama kegiatan rendah. Nah siswa yang rendah ini meskipun
pembelajaran? dipacu juga masih sulit. Jadi tetap ada grade yang
bagus, sedang, rendah, itu tetap variatif. Yang
bagus ya ada, yang sedang ini yang banyak, yang
rendah ini memang ada walaupun hanya sedikit.
11. Siwa lebih tertarik dan Yang antusias itu IPA biasanya. Karena banyak
antusias dalam pengamatan dan praktik.
mengikuti pembelajaran
apa?
12. Siswa terlihat pasif Yang kesulitan itu jelas Matematika, lalu juga
pada saat pembelajaran Tembang Jawa. Karena saya sendiri kurang bisa
materi apa? kalau nembang. Untuk pelajaran lain ya yang
hafalan seperti IPS itu. Siswa biasanya mudah
bosan. Dan siswa juga kurang sumbernya, minat
bacanya juga rendah.
13. Bagaimana motivasi Ya namanya anak-anak itu pasti naik turun. Tapi
belajar anak di kelas ya masih cukup bagus. Ya kalau ada media, ada
saat mengikuti kegiatan permainan itu biasanya motivasinya tinggi. Nanti
pembelajaran? kalau diberi tugas ya seperti itu, turun
motivasinya.
14. Bagaimana disiplin Disiplin belajar ini ya variatif juga.Yang anak
belajar dari siswa kelas yang bagus ya disiplinnya tinggi, yang sedang ya
V? sedang, yang kurang ini kalau tidak diperingatkan
ya tidak jalan
15. Bagaimana keterlibatan Biasanya yang sudah bisa saya minta untuk jadi
teman sebaya saat tutor sebaya. Membantu yang temannya yang
pembelajaran? belum bisa. Soalnya biasanya yang kurang itu
kalau dijelaskan gurunya tidak bisa menangkap,
tapi kalau dijelaskan temannya lebih mudah
menangkap penjelasannya.
16. Faktor apa yang Yang pertama itu sumber belajarnya kurang.
menyebabkan kesulitan Walaupun ada tapi tidak selengkap dulu. Karena
belajar siswa? tematik ini mengambil materinya dari mana-mana

17. Menurut pendapat Keterlibatan orangtua ini variatif juga. Ada


Bapak/Ibu, bagaimana orangtua yang aktif ada juga yang pasrah pada
keterlibatan orang tua gurunya
terhadap proses belajar
siswa?
18. Apakah orang tua Ya untuk orangtua yang aktif pasti sering
sering menanyakan menanyakan. Kadang pulang sekolah itu
perkembangan siswa? menemui saya, ngobrol bagaimana anaknya di
kelas begitu. Tetapi ada juga orangtua yang
memang sudah pasrah pada gurunya saja.

Blora, 16 Maret 2019

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Kelas V

LILIK SUKAHAR, S.Pd. NANANG TRI NUGROHO, S.Pd.SD.


NIP. 19600724 198201 1 007 NIP. 19851203 201502 1 001
Lampiran 5

HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS V SD N 1 WULUNG

Dari hasil observasi pembelajaran di kelas V SD N 1 Wulung, observer


mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa. Dari hasil pengamatan,
keterampilan guru masuk dalam kategori baik. Dari keterampilan membuka
pembelajaran, guru sudah memenuhi semua aspek yaitu mengkondisikan siswa
agar siap mengikuti pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa,
melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Begitu pula pada
keterampilan bertanya, guru juga sudah memenuhi semua aspek yaitu
mengungkapkan pertanyaan secara singkat dan jelas, memberikan pertanyaan
menyebar kepada seluruh siswa, memberi waktu berpikir siswa, dan memberi
konfirmasi jawaban. Pada keterampilan menjelaskan, guru belum memberikan
penekanan pada hal-hal pokok. Pada keterampilan mengelola kelas guru sudah
memenuhi semua aspek. Sedangkan pada keterampilan membimbing diskusi
kelompok, guru hanya memenuhi dua aspek yaitu mengelompokkan siswa secara
heterogen dan membimbing siswa menyimpulkan hasil. Pada keterampilan
mengajar kelompok kecil atau perseorangan guru belum melakukan bimbingan ke
semua siswa. Untuk keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran, media
pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan guru belum bervariasi. Pada
keterampilan memberi penguatan guru belum memberikan penguatan kepada
personal siswa. Penguatan hanya diberikan kepada kelompok. Untuk keterampilan
menutup pelajaran, guru sudah memenuhi semua aspek yaitu melakukan refleksi,
melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan, memberi evaluasi, dan
memberikan pesan moral.
Dari data tersebut, dengan 9 indikator keterampilan guru dalam mengajar
dan 4 aspek yang diamati (deskriptor) dari masing-masing indikator, guru
memperoleh skor 29 dengan kategori baik.
Untuk pengamatan aktivitas siswa, pada indikator kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran ada satu aspek yang belum terlihat yaitu situasi kelas
tenang. Di awal pembelajaran siswa masih ada yang berbicara dengan temannya
atau masih bermain. Dalam menanggapi apersepsi, siswa kurang antusias dan
belum berani mengutarakan pendapat. Untuk indikator menyimak informasi
tujuan pembelajaran, beberapa siswa belum mengerti tujuan pembelajaran yag
disampaikan guru dan belum antusias terhadap kegiatan pembelajaran. Saat
penjelasan materi, siswa masih banyak yang berbicara sendiri dan beberapa tidak
mencatat pokok materi yang disampaikan. Siswa juga tidak tertarik terhadap
sumber belajar dan media pembelajaran dan belum berani mengajukan
pertanyaan. Dalam kegiatan pengamatan beberapa siswa belum melakukannya
secara tertib. Dalam hal menanggapi pertanyaan, beberapa siswa tidak duduk
dengan tenang dan beberapa menjawab pertanyaan dengan kalimat yang kurang
jelas. Pada saat guru memberikan refleksi pembelajaran, beberapa siswa tidak
mencatat rangkuman pembelajaran pada hari itu, dan ketika guru menanyakan
adakah yang kesulitan siswa cenderung tidak ada yang bertanya. Pada saat
mengerjakan evaluasi, siswa sudah mengerjakan sesuai petunjuk pengerjaan, tidak
mencontek, mngumpulkan tugas tepat waktu, dan mengerjakan tugas dengan
benar.
Dari data tersebut, dengan 9 indikator aktivitas siswa dan 4 aspek yang
diamati (deskriptor) dari masing-masing indikator, siswa mendapatkan skor 22
dengan kategori cukup.
Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran sudah berjalan dengan cukup baik. Keterampilan mengajar guru
sudah baik hanya respon dari siswa yang masih kurang. Salah satunya disebabkan
oleh pembelajaran yang kurang variatif. Baik dari segi media pembelajaran,
sumber belajar, dan kegiatan pembelajaran yang kurang menarik.
Lampiran 6

DOKUMENTASI

Foto 1. Wawancara dengan guru kelas V Foto 2. Observasi pembelajaran di kelas V


SDN 1 Wulung SDN 1 Wulung

Foto 3. Peta Indonesia sebagai media Foto 4. Sumber belajar yang digunakan yaitu
pembelajaran IPS buku siswa
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2008 Tentang Panduan Pengembangan


Bahan Ajar.

Deviana, Tyas. (2018). Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul Pembelajaran


Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Tulungagung untuk Kelas V SD Tema
Bangga Sebagai Bangsa Indonesia. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan SD,
6(1), 47-56.

Ferdianto, F., & Setiyani, S. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Media Pembelajaran
Berbasis Kearifan Lokal Mahasiswa Pendidikan Matematika. JNPM (Jurnal
Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 37-47.

Laksana, D.N.L, Kurniawan, P.A.W, & Irma Niftalia. (2016). Pengembangan Bahan
Ajar Tematik SD Kelas IV Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Ngada.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 3(1): 1-10.

Parwati, N.N. (2015). Pengembangan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah


Berorientasi Kearifan Lokal Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Indonesia,
4(2): 612-622.

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.

Rusnilawati, & Eva, G. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Elektronik (BAE)


Berbantuan Flipbook Berbasis Keterampilan Pemecahan Masalah Dengan
Pendekatan CTL Pada Pembelajaran Matematika Kelas V Sekolah
Dasar.Profesi Pendidikan Dasar, 4(2):190-201.

Shufa, Naela Khusna Faela. (2018). Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di


Sekolah Dasar: Sebuah Kerangka Konseptual. Inopendas Jurnal Ilmiah
Kependidikan, 1(1): 48-53.

Toharudin, U.,

Utari, Unga, Degeng, N.S, & Sa’dun Akbar. (2016). Pembelajaran Tematik Berbasis
Kearifan Lokal di Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1): 39-44.

Wahyudin, U. (2015). The Quality of a “Local Values Based” Functional Literacy


Program: It’s Contributin to The Improvement of The Learner’s Basic
Competencies. International Education Studies, 8(2), 121 – 127.
Wibowo, Edi, & Dona, D.P. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan
Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan. Desimal: Jurnal
Matematika, 1(2):147-156.

Winataputra, Udin S., dkk. 2011. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.
KEBARUAN

Penelitian yang akan peneliti kembangkan adalah pengembangan bahan ajar


elektronik flipbook interaktif berbasis kearifan lokal pada pembelajaran IPS.
Pengembangan bahan ajar elektronik ini pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya,
diantaranya oleh Rusnilawati dan Eva (2017) dengan judul penelitian
“Pengembangan Bahan Ajar Elektronik (BAE) Berbantuan Flipbook Berbasis
Keterampilan Pemecahan Masalah Dengan Pendekatan CTL Pada Pembelajaran
Matematika Kelas V Sekolah Dasar”. Perbedaan atau kebaruan penelitian yang
peneliti kembangkan adalah pada basisnya. Peneliti mengembangkan bahan ajar
elektronik dengan berbasis keaarifan lokal. Selain itu materi dan mata pelajaran juga
berbeda..
Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah oleh Edi Wibowo dan Dona D.P
(2018) dengan judul penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi
Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan”. Dalam jurnal tersebut dituliskan bahwa
ada beberapa penelitian lain sebelumnya, diantaranya oleh Andi Zulkarnain, dkk
(2015). Dalam penelitian tersebut, bahan ajar elektronik yang dikembangkan dengan
berbantuan web sehingga harus secara online sedangkan Edi Wibowo dan Dona
mengembangkannya secara offline. Penelitian lain yaitu oleh Joni Susilowibowo
(2017). Dimana bahan ajar elektronik dikembangkan menggunakan aplikasi Adobe
Flash CS6, sedangkan Edi Wibowo dan Dona mengembangkannya menggunakan
aplikasi Kvisoft Flipbook Maker. Penelitian lain juga dilakukan oleh Hidayatullah
dan Rakhmawati (2016), penelitian ini tidak mengembangkan suatu bahan ajar tetapi
mengembangkan media pembelajaran berbasis Kvisoft Flipbook Maker, sedangkan
Edi Wibowo dan Dona mengembangkan bahan ajar elektronik. Penelitian yang
selanjutnya adalah oleh Ghofur & Kustijono (2015), yang mengembangkan bahan
ajar elektronik flipbook dengan materi kinematika gerak lurus, sedangkan Edi
Wibowo dan Dona mengembangkan pada materi himpunan. Dari uraian tersebut
perbedaan dan kebaruan penelitian yang dilakukan peneliti adalah pertama pada
penggunaan aplikasi. Peneliti akan mengembangkan bahan ajar elektronik flipbook
dengan gabungan beberapa aplikasi yaitu Microsoft Word, Microsoft Power Point,
Macromedia Flash, dan Kvisoft Flipbook Maker. Kedua, peneliti akan menyajikan
kuis interaktif pada bahan ajar. Yang ketiga, peneliti akan mengembangkan bahan
ajar elektronik flipbook berbasis kearifan lokal.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Laksana, dkk (2016) dengan judul
“Pengembangan Bahan Ajar Tematik SD Kelas IV Berbasis Kearifan Lokal
Masyarakat Ngada”. Perbedaan atau kebaruan dari peneliti adalah bentuk dari bahan
ajarnya. Bahan ajar ini berbentuk hardfile atau buku. Sedangkan yang peneliti
kembangkan berbentuk bahan ajar elektronik flipbook interaktif. Selain itu materi
yang diambil juga berbeda. Bahan ajar ini materi yang diambil secara tematik,
sedangkan peneliti hanya pada muatan pembelajaran IPS. Selain itu juga penelitian
yang dilakukan oleh Ferdinan dan Setiyani (2018) yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Mahasiswa Pendidikan
Matematika”. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Laksana, dkk (2016),
pada penelitian bahan ajar dikembngkan berbentuk hardfile atau buku. Penelitian lain
mengenai analisis kebutuhan pengembangan modul berbasis kearifan yaitu oleh
Deviana, Tyas. (2018) dengan judul “Analisis Kebutuhan Pengembangan Modul
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Tulungagung untuk Kelas V SD
Tema Bangga Sebagai Bangsa Indonesia”.
Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah oleh Utari, dkk (2016) dengan
judul penelitian “Pembelajaran Tematik Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar
Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Dari judul sudah dapat
diketahui bahwa dalam penelitian tersebut tidak mengembangkan bahan ajar,
melainkan hanya pembelajarannya saja yang berbasis kearifan lokal. Selain itu ada
penelitian lain tentang pembelajaran berbasis kearifan lokal yaitu oleh Parwati, N.N.
(2015) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
Berorientasi Kearifan Lokal Pada Siswa SMP” dan oleh Shufa, Naela Khusna Faela.
(2018) dengan judul “Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar”.

Dari beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebaruan pada


penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Penggunaan aplikasi. Peneliti menggunakan gabungan beberapa aplikasi
yaitu Microsoft Word, Microsoft Power Point, Macromedia Flash, dan
Kvisoft Flipbook Maker.
2. Peneliti akan menyajikan kuis interaktif di dalam bahan ajar. Selain itu
peneliti juga akan menyajikan video dan gambar-gambar berbentuk galeri
bertumpuk.
3. Peneliti akan mengembangkan bahan ajar elektronik flipbook interaktif
berbasis kearifan lokal pada pembelajaran IPS.
DATA PENUNJANG
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI

NO. VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR

1. Keterampilan 1. Keterampilan 1. Mengkondisikan siswa agar siap


guru dalam membuka mengikuti pembelajaran
mengajar pelajaran 2. Memberikan motivasi kepada
siswa
3. Melakukan apersepsi
4. Menyampaikan tujuan
pembelajaran

2. Keterampilan 1. Mengungkapkan pertanyaan secara


bertanya singkat dan jelas
2. Penyebaran pertanyaan kepada
seluruh siswa
3. Memberi waktu berpikir siswa
4. Memberi konfirmasi jawaban

3. Keterampilan 1. Memerikan materi sesuai dengan


menjelaskan indikator
2. Memberikan penekanan pada hal-
hal pokok
3. Memberikan contoh konkret
4. Menggunakan kalimat yang mudah
dipahami siswa.

4. Keterampilan 1. Menjelaskan cara kerja


mengelola kelas pengamatan
2. Membimbing pelaksanaan
pengamatan
3. Membimbing seluruh kelompok
4. Membantu siswa ketika kesulitan

5. Keterampilan 1. Dikelompokkan secara heterogen


membimbing 2. Membimbing diskusi seluruh
diskusi kelompok
kelompok 3. Membantu kesulitan siswa
4. Membimbing siswa menyimpulkan
hasil diskusi

6. Keterampilan 1. Menanyakan kesulitan yang


mengajar dihadapi siswa
kelompok kecil 2. Menyuruh siswa berkump ul
atau menjadi beberapa kelompok
perseorangan 3. Melakukan bimbinganke personal
siswa
4. Melakukan bimbingan ke semua
siswa

7. Keterampilan 1. Variasi dalam gaya mengajar


mengadakan 2. Variasi dalam menggunakan
variasi dalam media pembelajaran
pembelajaran 3. Variasi dalam memilih sumber
belajara
4. Variasi dalam berinteraksi dengan
siswa

8. Keterampilan 1. Memberikan penguatan bentuk


memberi verbal
penguatan 2. Memberikan penguatan bentuk non
verbal
3. Memberikan penguatan kepada
personal siswa
4. Memberikan penguatan kepada
kelompok

9. Keterampilan 1. Melakukan refleksi


menutup 2. Melibatkan siswa dalam membuat
pelajaran kesimpulan
3. Memberi evaluasi
4. memberikan pesan moral.

2. Aktivitas 1. Kesiapan siswa 1. Situasi kelas tenang


peserta didik dalam 2. Menyiapkan alat tulis
dalam mengikuti 3. Menyiapkan buku pelajaran
pembelajaran pembelajaran 4. Duduk di tempat duduknya

2. Menanggapi 1. Memperhatikan guru


apersepsi 2. Antusias terhadap apersepsi
3. Merespon pertanyaan guru
4. Berani mengutarakan pendapat

3. Menyimak 1. Tidak berbicara sendiri


informasi tujuan 2. Memperhatikan informasi guru
pembelajaran 3. Mengerti tujuan pembelajaran
4. Antusias terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan

4. Menyimak 1. Duduk tenang


penjelasan 2. Tidak berbicara sendiri
materi 3. Memperhatikan penjelasan guru
4. Mencatat pokok materi yang
disampaikan
5. Memperhatikan 1. Tidak gaduh
sumber belajar 2. Mengamati sumber belajar dan
dan media media yang ditunjukkan
pembelajaran 3. Tertarik terhadap sumber belajar
yang dan media pembelajaran
ditampilkan 4. Mengajukan pertanyaan
oleh guru

6. Melakukan 1. Berpartisipasi dalam pengamatan


kegiatan 2. Sesuai petunjuk kerja
pengamatan 3. Mengamati secara cermat
4. Dilakukan secara tertib

7. Menanggapi 1. Duduk tenang


pertanyaan 2. Menyimak pertanyaan
3. Merespon pertanyaan
4. Menjawab pertanyaan dengan
kalimat jelas

8. Menyimak 1. Tidak gaduh


refleksi 2. Memperhatikan refleksi guru
pembelajaran 3. Mencatat rangkuman pembelajaran
4. Menanyakan kesulitan pada guru

9. Mengerjakan 1. Sesuai petunjuk pengerjaan


soal evaluasi 2. Tidak mencontek
3. Mengumpulkan tugas tepat waktu
4. Mengerjakan tugas dengan benar
LEMBAR PENGAMATAN GURU

Nama Sekolah : SD N 1 Wulung


Kelas :V
Nama Guru : Nanang Tri Nugroho
Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2019

Petunjuk:

1. Bacalah dengan cermat indikator dan deskriptor!

2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tampak!

3. Kriteria Penilaian :

a. Skor 4 jika semua deskriptor tampak


b. Skor 3, jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2, jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1, jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0, jika tidak ada deskriptor yang tampak
(Rusman, 2012:100)

NO INDIKATOR DESKRIPTOR TAMPAK (√) SKOR


.
1. Keterampilan 1. Mengkondisikan siswa √ 4
membuka agar siap mengikuti
pelajaran pembelajaran
2. Memberikan motivasi √
kepada siswa
3. Melakukan apersepsi √
4. Menyampaikan tujuan √
pembelajaran

2. Keterampilan 1. Mengungkapkan √ 4
bertanya pertanyaan secara
singkat dan jelas
2. Penyebaran pertanyaan √
kepada seluruh siswa
3. Memberi waktu berpikir √
siswa
4. Memberi konfirmasi √
jawaban
3. Keterampilan 1. Memerikan materi sesuai √ 3
menjelaskan dengan indikator
2. Memberikan penekanan -
pada hal-hal pokok
3. Memberikan contoh √
konkret
4. Menggunakan kalimat

yang mudah dipahami
siswa.
4. Keterampilan 1. Menjelaskan cara kerja √ 4
mengelola pengamatan
kelas 2. Membimbing √
pelaksanaan pengamatan
3. Membimbing seluruh √
kelompok
4. Membantu siswa ketika
kesulitan √
5. Keterampilan 1. Dikelompokkan secara - 2
membimbing heterogen
diskusi 2. Membimbing diskusi √
kelompok seluruh kelompok
3. Membantu kesulitan √
siswa
4. Membimbing siswa -
menyimpulkan hasil
diskusi
6. Keterampilan 1. Menanyakan kesulitan √ 3
mengajar yang dihadapi siswa
kelompok 2. Menyuruh siswa √
kecil atau berkumpul menjadi
perseorangan beberapa kelompok
3. Melakukan bimbingan √
ke personal siswa
4. Melakukan bimbingan -
ke semua siswa
7. Keterampilan 1. Variasi dalam gaya √ 2
mengadakan mengajar
variasi dalam 2. Variasi dalam -
pembelajaran menggunakan media
pembelajaran
3. Variasi dalam memilih -
sumber belajar
4. Variasi dalam √
berinteraksi dengan
siswa
8. Keterampilan 1. Memberikan penguatan √ 3
memberi bentuk verbal
penguatan 2. Memberikan penguatan √
bentuk non verbal
3. Memberikan penguatan -
kepada personal siswa
4. Memberikan penguatan √
kepada kelompok
9. Keterampilan 1. Melakukan refleksi √ 4
menutup 2. Melibatkan siswa dalam √
pelajaran membuat kesimpulan
3. Memberi evaluasi √
4. Memberikan pesan √
moral.
Jumlah 29
Kategori Baik

Klasifikasi Tingkatan Nilai Keterampilan Guru


Tingkatan Keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian
Pembelajaran
31 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik Berhasil
24 ≤ skor < 30 Baik Berhasil
17 ≤ skor < 23 Cukup Tidak Berhasil
9 ≤ skor < 16 Kurang Tidak Berhasil

Blora, 16 Maret 2019

Observer

(..………......…)
LEMBAR PENGAMATAN SISWA

Nama Sekolah : SD N 1 Wulung

Kelas :V

Nama Guru : Nanang Tri Nugroho

Hari, Tanggal : Sabtu, 16 Maret 2019

Petunjuk:

1. Bacalah dengan cermat indikator dan deskriptor!

2. Berilah tanda cek (√) pada kolom yang tampak!

3. Kriteria Penilaian :

a. Skor 4 jika semua deskriptor tampak


b. Skor 3, jika hanya 3 deskriptor yang tampak
c. Skor 2, jika hanya 2 deskriptor yang tampak
d. Skor 1, jika hanya 1 deskriptor yang tampak
e. Skor 0, jika tidak ada deskriptor yang tampak
(Rusman, 2012:100)

NO. INDIKATOR DESKRIPTOR TAMPA SKOR


K (√)
1. Kesiapan siswa 1. Situasi kelas tenang - 3
dalam 2. Menyiapkan alat tulis √
mengikuti 3. Menyiapkan buku pelajaran √
4. Duduk di tempat duduknya
pembelajaran √
2. Menanggapi 1. Memperhatikan guru √ 2
apersepsi 2. Antusias terhadap apersepsi -
3. Merespon pertanyaan guru √
4. Berani mengutarakan pendapat -
3. Menyimak 1. Tidak berbicara sendiri √ 2
informasi tujuan 2. Memperhatikan informasi guru √
pembelajaran 3. Mengerti tujuan pembelajaran -
4. Antusias terhadap kegiatan
-
pembelajaran yang dilakukan
4. Menyimak 1. Duduk tenang √ 2
penjelasan 2. Tidak berbicara sendiri -
materi 3. Memperhatikan penjelasan √
guru
4. Mencatat pokok materi yang
-
disampaikan
5. Memperhatikan 1. Tidak gaduh √ 2
sumber belajar 2. Mengamati sumber belajar dan √
dan media media yang ditunjukkan
3. Tertarik terhadap sumber
pembelajaran -
belajar dan media
yang
pembelajaran
ditampilkan -
4. Mengajukan pertanyaan
oleh guru
6. Melakukan 1. Berpartisipasi dalam √ 3
kegiatan pengamatan

pengamatan 2. Sesuai petunjuk kerja √


3. Mengamati secara cermat

4. Dilakukan secara tertib
-
7. Menanggapi 1. Duduk tenang - 2
pertanyaan 2. Menyimak pertanyaan √
3. Merespon pertanyaan √
4. Menjawab pertanyaan dengan
-
kalimat jelas
8. Menyimak 1. Tidak gaduh √ 2
refleksi 2. Memperhatikan refleksi guru √
pembelajaran 3. Mencatat rangkuman -
pembelajaran
4. Menanyakan kesulitan pada
-
guru
9. Mengerjakan 1. Sesuai petunjuk pengerjaan √ 4
soal evaluasi 2. Tidak mencontek √
3. Mengumpulkan tugas tepat √
waktu
4. Mengerjakan tugas dengan

benar
Jumlah 22
Kategori Cukup

Klasifikasi Tingkatan Nilai Aktivitas Siswa

Tingkatan Keberhasilan
Kriteria Ketuntasan Skala Penilaian
Pembelajaran

30 ≤ skor ≤ 36 Sangat Baik Berhasil

23 ≤ skor < 30 Baik Berhasil

16 ≤ skor < 23 Cukup Tidak Berhasil

9 ≤ skor < 16 Kurang Tidak Berhasil

Blora, 16 Maret 2019

Observer

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai