Pembahasan
Pembahasan
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Dalam penelitian ini ada masalah yang perlu dianalisis kesalahannya yaitu,
bagaimana wujud kesalahan berbahasa bidang fonologi dan morfologi pada
makalah mahasiswa Fakultas Teknik prodi Teknik Sipil tingkat 3 Universitas
Galuh Ciamis.
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
4
5
Sedangkan analisis kesalahan berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja
yang biasa digunakan oleh peneliti atau dosen bahasa untuk mengumpulkan data,
mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan
dan mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan berbahasa[2].
Fonologi(tata bunyi)
Morfologi(tata kata)
6
Sintaksis(tata kalimat)
Semantic(tata makna)
Pengertian kacau
Interferensi
Analogi
Sembrono
1. Bidang Fonologi
Dulay, dkk menyebutkan bahwa Anakes mempunyai dua tujuan utama, yaitu
1) memberikan data yang dari data-data tersebut inferensi tentang hakikat proses
belajar bahasa dapat dibuat, dan 2) ia akan dapat memperlihatkan kepada guru-
guru dan pengembang bagian mana dari bahasa sasaran yang paling sukar
dipelajari oleh si pembelajar secara tepat dan jenis kesalahan apa yang paling
mengganggu si pembelajar untuk mampu secara efektif (Dulay, dkk, 1982:183).
Tujuan Anakes versi Dulay, dkk tersebut cenderung bersifat aplikatif, yakni
memperbaiki dan mengurangi kesalahan berbahasa mahasiswa dan mengabaikan
tujuan yang bersifat teoritis, yaitu tujuan yang berupa penyusunan atau
pengembangan teori penjelasan mengenai performansi mahasiswa. Padahal
menurut Tarigan dan Tarigan tujuan Anakes seharusnya tidak hanya bersifat
aplikatif tetapi juga bersifat teoritis.
9
Oleh karena itu, aspek teoritis Anakes sama pentingnya dengan pengkajian
itu sendiri, yakni pemerolehan bahasa anak-anak tersebut pada gilirannya dapat
memberikan pemahaman ke arah proses pemerolehan bahasa secara umum.
Para pakar sependapat bahwa tujuan Anakes yang bersifat aplikatif kurang
memadai. Tujuan ini memang cocok dengan konsep yang memandang pengajaran
bahasa dari sudut pandang guru. Kini pengajaran bahasa harus pula dilihat dari
sudut pandang mahasiswa. Dengan perkataan lain, reorientasi tujuan Anakes
menghasilkan rumusan bahwa tujuan Anakes haruslah meliputi 1) tujuan yang
bersifat teoritis,dan 2) tujuan yang bersifat aplikatif (1990:77).
Di dalam bidang makna, disinggung pula apa yang disebut makna acuan
(Pateda, 1986). Dalam kaitannya dengan jenis kesalahan, terdapat pula istilah
kesalahan acuan ‘referential errors’. Corder (dalam Allen dan Corder, Ed.
1974:123) mengatakan:
“... where the speaker uses a term with the intention of refering to some feature of
the world to which it is conventionally inaplicalbe”.
pengungkapan itu pilot segera menukikkan pesawat nya dan tentu saja kecelakaan
tidak dapat dihindari.
Tugas guru menunjukkan bentuk yang benar. Bentuk yang benar adalah
ketua, kepala, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Tidak mungkin kita
mengatakan ketui meskipun ketua itu adalah perempuan.
“this observation has led to the widely accepted theory of transfer which
states that a learner of a second language transfers into his performance in the
second language the habits of his mother-tounge”.
14
“Tas ini harganya amat mahal sekali” seharusnya kata amat dan mahal
sekali jangan dijadikan satu kalimat karena kata amat sudah mewaki kata sanngat
yang sama maknanya dengan mahal sekali. Sehingga kalimat yang baik adalah “
Tas ini harganya mahal sekali” atau “ Tas ini harganya amat mahal”.
16
BAB III
3.1 Analisis
17
18
BAB IV
4.1 Simpulan
4.2 Saran
19
20
DAFTAR PUSTAKA
http://analisiskesalahanbahasa.blogspot.co.id/2015/10/daerah-kesalahan-
berbahasa-bab-3.html?m=1
http://kepompong.xyz/analisis-kesalahan-berbahasa-sintaksis-dan-semantik/
https://massofa.wordpress.com/2008/08/27/permasalahan-dalam-analisis-
kesalahan-berbahasa-dan-analisis-kontrastif/
http://forumlingkarbahasa.blogspot.co.id/2009/09/tujuan-analisis-kesalahan.html?
m=1
20
21