Anda di halaman 1dari 2

P.5 | T.

3
Internal Auditing
Tahun Akademik 2020-2
Topik: Fraud, Governance & Internal Cobtrol
Petunjuk.
1. Tugas : Perorangan
2. Jawaban ditulis pada space yang telah disediakan pada template ‘Jawaban” di bawah
bagian soal (setting halaman tidak boleh diubah), cantumkan Nama, NPM dan Kelas.
3. Berkas jawaban dalam bentuk softcopy (MS-Word) dengan nama file: Kelas-
NPM_Nama, contoh : A-183403001_Fullan (lakukan rename pada file ini)
4. Berkas jawaban diunggah sebagai lampiran sesuai batas waktu yang telah ditetapkan.

Soal:
Toko “Raksukan” adalah sebuah outlet ritel yang sedang berkembang dengan omzet rata-
rata IDR 1 M per bulan, dengan jumlah karyawan 20 orang. Bisnisnya dijalankan oleh seorang
pemilik yang merangkap manajer yang bernama Tn Fulan yang berperan dalam semua
pengambilan keputusan penting. Karyawan yang menangani pembukuan bernama Nona, seorang
mahasiswi tingkat akhir pada program studi akuntansi di sebuah universitas di Tasikmalaya.
Pada suatu hari, Nona menceritakan secara rahasia kepada temannya bahwa dia
memperoleh pekerjaan di perusahaan tersebut pada awal semester setelah sebelumnya dia
mencari kerja kemana-mana. Dia sangat memerlukan uang untuk menyokong studinya, dan
beruntung memperoleh pekerjaan dengan upah yang memadai pada kondisi terdesak secara
ekonomi. Nona menggambarkan situasi yang dipikirkannya pada saat ini, yaitu ketidakterbukaan
majikannya dalam hal pelaporan pajak perusahaan. Dia menceritakan bahwa jumlah pendapatan
yang dia laporkan kepada majikannya sering dikoreksi angkanya menjadi lebih kecil dari yang
dia catat. Alasan yang dikemukakan oleh majikannya adalah pencatatan penjualan harus
konservatif guna mengantisipasi penurunan kinerja penjualan pada bulan-bulan tertentu yang
biasanya sepi pembeli. Nona juga mengungkapkan, bahwa secara tidak sengaja dia pernah
menemukan Surat Setoran Pajak berikut dokumen perhitungannya. Dia menyimpulkan bahwa
jumlah pendapatan yang dilaporkan untuk keperluan pembayaran pajak lebih rendah sekitar 20%
dari yang seharusnya. Dia berpikir bahwa kewajiban pembayaran PPn dan PPh perusahaan
mungkin tidak dipenuhi oleh majikannya. Pada saat dia bertanya kepada majikannya terkait
dugaan tersebut, majikannya menjawab bahwa selama urusan perpajakan tidak ditangani dan
laporannya tidak ditandatangi oleh Nona, maka dia tidak perlu khawatir dan ikut campur.
Sebagai informasi, rekapitulasi pendapatan yang telah diverifikasi oleh Nona ke
penerimaan kas pada cash register baik yang bersumber dari penerimaan uang tunai maupun via
kartu kredit/debet dilaporkan kepada majikannya setiap minggu. Pengelolaan kas, dan
penyimpanan kas di bank sepenuhnya ditangani oleh majikannya. Disamping itu, majikannya
juga mengurus langsung kewajiban perpajakannya tanpa melibatkan karyawannya.
Diminta :
a) Jelaskan pandangan anda terkait risiko dalam pengelolaan oulet seperti pada kasus di atas !
b) Jelaskan area atau bidang yang perlu diperhatikan dalam mereview pengelolaan risiko oleh Tn
Fulan !, Bagaimana caranya auditor internal menemukan kecurangan yang dilakukan oleh Tn
Fulan dalam pelaporan pajaknya !
-oOo-
Berkas Jawaban

Nama : Bellami
NPM : 183403096
Kelas : C

Jawaban.

a) Menurut saya, kasus diatas mengalami risko Fraud. Auditor akan menemukan
bahwa pajak kurang bayar perusahaan tersebut disebabkan oleh kecurangan yang
dilakukan oleh pemilik perusahaan. Aksi kecurangan ini tidak diketahui
karyawan. Hal ini sebabkan ketidakterbukaan majikannya dalam hal pelaporan
pajak perusahaan dan pengelolaan kas, dan penyimpanan kas di bank
sepenuhnya ditangani oleh majikannya. Disamping itu, majikannya juga
mengurus langsung kewajiban perpajakannya tanpa melibatkan karyawannya.
b) Dari sisi internal control perusahaan, perusahaan belum optimal menerapkan
internal control yang baik. Karyawan perusahaan tidak boleh ikut campur ketika
adanya kecurangan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan karyawan perusahan tentang perpajakan dan ia
juga dibungkam oleh pemilik perusahaan agar selama urusan perpajakan tidak
ditangani dan laporannya tidak ditandatangi oleh dirinya, maka dia tidak perlu
khawatir dan ikut campur atas laporan-laporan pajak yang diberikan karena
pemilik perusahaan yang mengurus langsung pengelolaan pajak tanpa
melibatkan karwayan meski karyawan sempat mengecek bukti-bukti pajak yang
ada.
Kecurangan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan tersebut dilakukan karena
adanya kesempatan. Kesempatan yang dimaskud adalah lemahnya internal
control perusahaan serta kurangnya pengetahuan karyawan perusahaan tentang
perpajakan sehingga pemilik perusahaan dapat leluasa memanipulasi laporan
pajaknya.
Dari sisi EDP, perusahaan belum mengoptimalkan sistem perpajakan berbasis
komputerisasi yang menjadi penyebab terjadinya kecurangan ini.
Auditor internal memeriksa semua dokumentasi, jika menemukan masalah
kecurangan, perusahaan harus membayar kurang pajak dan membayar denda.

-oOo-

Anda mungkin juga menyukai