Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

“SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT PADA KUCING JENIS


PERSIA”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sistem Pakar

DISUSUN OLEH :
RIZAL HIDAYATULLAH
1806080014

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kemampuan,
kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada
Kucing Jenis Persia” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Muhammad Iqrom Catur
Prasetyo dan Aisyah Nurul Hamidah selaku Teman Angkatan saya atas bimbingan,
pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Kupang, 02 Maret 2021

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Dilihat dari latar belakang historisnya, Kucing Persia berasal dari Persia (Iran) dan
telah dibawa masuk ke Eropa pada abad ke-16. Konon, kucing ini merupakan simbol
keagungan dan kekayaan sehingga dikenal sebagai kucing bangsawan. Orang awam pun pasti
langsung bias mengenali kucing Persia. Bulu yang panjang dantebal serta sifat yang tenang,
anggun, dan manja ciri khas kucing ras persia. Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak
berisik, dan lebih cocok hidup di dalam rumah.
Meskipun demikian Kucing Persia ini merupakan kucing yang rentan terhadap
penyakit, karena dibutuhkan perawatan yang maksimal pada kucing persia. Perawatan yang
salah dapat menyebabkan kucing Persia terkena penyakit terutama penyakit kulit, ada banyak
sekali jenis penyakit kulit yang bisa dialami oleh kucing persia dimana pada setiap penyakit
memiliki gejala-gejala yang ada. namun tidak sedikit dari para pemilik kucing persia yang
tidak mengetahui gejala serta solusi penanganan dari masing-masing penyakit kulit yang
dialami oleh kucing persia.
Maka Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kulit Pada Kucing Jenis Persia
diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif bantuan bagi pemilik kucing persia dalam
memperoleh informasi penyakit kulit yang diderita kucing persia, pengguna juga memperoleh
informasi berupa solusi, untuk penanganan jika kucing Persia terdiagnosa penyakit kulit.
Oleh karena itu pada makalah ini, penulis mencoba untuk membahas pendahuluan
yang berisikan latar belakang dan pernyataan argumen. Selanjutnya, penulis juga akan
menguraikan beberapa gagasan-gagasan serta bukti-bukti yang mendukung argumen tersebut
pada bab berikutnya, yaitu bagian pembahasan. Dan di bagian terakhir makalah ini, penulis
akan mencoba untuk memberikan ringkasan kesimpulan dan juga saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pakar


Sistem pakar adalah bidang ilmu pengetahuan, yang menggabungkan basis pengetahuan
dengan kesimpulan dan solusi. Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem
yang mencoba menerapkan pengetahuan manusia pada komputer agar komputer dapat
menyelesaikan masalah yang biasa dihadapi manusia. Sistem pakar berperan sebagai
konsultan yang cerdas di antara para ahli di bidang tertentu, mampu mendiagnosis dan
memberikan saran-saran layaknya pakar (Kusumadewi, 2003). Dengan sistem pakar ini,
orang biasa dapat memecahkan masalah yang sangat kompleks, dan masalah tersebut hanya
dapat diselesaikan dengan bantuan pakar. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya
bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan untuk menggantikan pengetahuan
manusia dengan sistem agar banyak orang yang dapat memanfaatkannya.
2.2 Metode Forward dan Backward Chaining
Inferensi adalah proses menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau
diasumsikan. Kesimpulan adalah kesimpulan logis (total logis) atau implikasi berdasarkan
informasi yang tersedia. Dalam sistem pakar, proses inferensi dijalankan dalam modul yang
disebut mesin inferensi. Mesin penalaran merupakan modul yang berisi program-program
tentang bagaimana mengontrol proses penalaran (Kusumadewi, 2003). Ada dua metode
penalaran penting dalam sistem pakar, yaitu forward Chaining dan backward Chaining.
a) Forward Chaining mengacu pada penggunaan sekumpulan aturan kondisi tindakan.
Dalam metode ini, data yang menjalankan aturan digunakan, dan kemudian aturan ini
dijalankan. Ulangi proses tersebut hingga Anda menemukan hasilnya. Metode
penalaran penalaran dari masalah ke solusi. Jika klausa premis cocok dengan
situasinya (dievaluasi sebagai benar), proses akan menarik kesimpulan, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.
b) backward Chaining adalah proses pelacakan ke arah berlawanan dari Forward
Chaining. Proses backward Chaining dimulai dengan tujuan / sasaran, kemudian
mengikuti jalan yang pada akhirnya akan mencapai tujuan tersebut, pertama dengan
ekspektasi akan apa yang akan terjadi (hipotesis), kemudian mencari bukti
pendukung. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.
Kedua metode inferensi dipengaruhi oleh tiga pencarian, yaitu Depth-First Search,
Breadth-First Search dan Best-First Search.
a) Depth-First Search dimulai dari simpul akar (node) dan mencari ke bawah secara
bergantian. Pencarian diselesaikan dengan menelusuri anak pertama yang naik dari
ujung kiri ke lapisan terdalam dari simpul awal. Seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 3.
b) Breadth-First Search dimulai dari node root dan menguji node yang ada di setiap level
sebelum pindah ke level berikutnya. Pencarian diselesaikan dengan menelusuri semua
anak yang diusulkan dari simpul awal di setiap tingkat secara bergantian dari kiri ke
kanan. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 4
c) Best-First Search memiliki simpul baru yang biayanya paling rendah di antara semua
simpul daun yang dihasilkan (simpul tingkat terdalam). Gunakan fungsi evaluasi f (n)
untuk menentukan node terbaik. Fungsi evaluasi Best-First Search dapat berupa
perkiraan biaya dari node ke target, atau kombinasi dari biaya aktual dan perkiraan
biaya. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.
2.3 Kucing Persia
Kucing persia adalah kucing yang sangat cantik dengan tubuh yang besar, lebat, dan bulu
yang tebal. Kucing Persia berasal dari Persia (Iran) dan diperkenalkan ke Eropa pada abad
ke-16. Dengan kata lain kucing ini merupakan lambang kebesaran dan kekayaan, sehingga
disebut sebagai kucing yang mulia. Bahkan orang awam pun akan langsung mengenali
kucing persia. Kucing persia memiliki ciri khas bulu yang panjang, tebal dan sifat tenang,
anggun dan manja. Kucing Persia lebih mudah dipelihara di dalam kandang, relatif tenang,
dan lebih cocok untuk hidup di dalam ruangan (Suwed, 2015). Persilangan dengan ras kucing
lain biasanya kehilangan beberapa karakteristik. Beberapa memiliki warna bulu baru,
beberapa memiliki hidung yang agak lancip, beberapa memiliki bentuk tubuh yang lebih
ramping daripada kucing Persia pada umumnya, dan beberapa memiliki bulu yang lebih
pendek. Beberapa kucing persia hasil persilangan ini sangat populer di kalangan pecinta
kucing Indonesia.
2.4 Penyakit Dan Gejala Kucing Persia

Anda mungkin juga menyukai