Anda di halaman 1dari 25

PENUNTUN PRAKTIKUM

ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

DI SUSUN OLEH :

ASTI IRAWANTI AZIS, SP., M. Si


AHWIYAH EKAWATY SAID, SP., M.Si

Pas Photo

3x4

NAMA :
STAMBUK :
KELOMPOK :

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR

Jl. Perintis KemerdekaanKm. 09 No. 29 Makassar – Sulawesi Selatan


Telp. : (0411) 588 167, 590 023. Fax : (0411) 588 167
Kata Pengantar

Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan


rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya kami selaku tim dosen Koordinator Praktikum dapat
menyelesaikan Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan ini dengan baik meskipun masih terdapat
kekurangan di dalamnya.

Modul Praktikum ini ditujukan bagi mahasiswa semester IV Jurusan Hama dan Penyakit
Tanaman (HPT), Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Makassar. Dalam
modul praktikum ini, dijelaskan tentang berbagai peralatan, bahan, dan metode percobaan yang
umumnya digunakan dalam laboratorium yang berhubungan dengan penelitian penyakit tanaman.

Pembuatan modul ini bertujuan agar peserta didik merasakan pengalaman langsung sehingga
mampu mengembangkan kompetensi keterampilan agar dapat lebih memahami ilmu pengetahuan dari
materi yang dikuliahkan di dalam kelas. Kegiatan praktikum merupakan suatu bentuk pembelajaran
yang melibatkan peserta didik dengan benda-benda, bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan yang
dilakukan secara individu ataupun kelompok. Dalam prosesnya mahasiswa diberi kesempatan untuk
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan
menarik kesimpulan dari apa yang diamatinya.

Makassar, Maret 2021

Tim Dosen Praktkum

1
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
TATA TERTIB

1. Mahasiswa yang diperkenankan menggunakan laboratorium dan melakukan praktikum adalah


mahasiswa yang terdaftar secara akademik (praktikan).
2. Praktikan wajib hadir 15 menit sebelum praktikum dimulai, keterlambatan lebih dari 10 menit
sejak praktikum dimulai, praktikan dianggap tidak hadir.
3. Pelaksanaan praktikum akan dimulai setelah praktikan mengerjakan soal-soal Respon dan
mendapat nilai Respon minimal 60.
4. Jika berhalangan hadir dan hendak mengganti praktikum pada hari yang lain, praktikan wajib
meminta rekomendasi tertulis terlebih dahulu dari asisten laboratorium dan koordinator
pembimbing praktikum.
5. Praktikum akan dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan dan akan diakhiri dengan ujian
praktikum. Setiap praktikan wajib memiliki kehadiran minimal 75% agar dapat mengikuti ujian
tersebut.
6. Praktikan memasuki ruang laboratorium dengan telah mengenakan jas praktikum dan
membawa modul praktikum, kotak alat, dan bahan preparat sesuai dengan judul praktikum.
7. Praktikan wajib mengerjakan Tugas Pendahuluan (TP) dan mendapat nilai minimal 60
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum tiap minggunya.
8. Praktikan tidak diperbolehkan bersenda gurau yang mengakibatkan terganggunya kelancaran
praktikum.
9. Praktikan bertanggung jawab atas peralatan yang dipinjamnya, kebersihan meja masing-
masing, serta lantai disekitarnya.
10. Setalah menggunakan alat dan bahan yang disediakan di laboratorium, praktikan wajib
meletakkan kembali pada tempatnya semula.
11. Jika akan meninggalkan ruang laboratorium, praktikan wajib meminta izin kepada dosen atau
asisten jaga.

2
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Lembar Kontrol Kehadiran Praktikum

No Kegiatan praktikum yang dilakukan Jam Paraf Asst


.
1

10

11

12

Makassar,

Praktikan, Asisten, Koord. Praktikum,

3
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
( ) ( ) ( )

4
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
PERTEMUAN 1

PENGENALAN GEJALA PENYAKIT TANAMAN

Latar Belakang

Ilmu Penyakit Tanaman (Fitopatologi) adalah ilmu yang mempelajari mengenai


tanaman yang mengalami proses fisiologi yang tidak normal (sakit). Pengetahuan yang tepat
dan benar tentang penyakit tanaman merupakan syarat mutlak dalam perlindungan tanaman.
Hal ini terkait dengan pelaksanaan diagnosis penyakit. Penyakit tanaman dapat dikenal
melalui gejala dan tanda penyakitnya. Tanaman dapat menunjukkan gejala perubahan warna,
bentuk, kelayuan pertanaman, dan lainnya.

Tanda pada penyakit tanaman yaitu kenampakan makroskopis pathogen atau


bagiannya memegang peranan penting. bahkan lebih penting dari gejala. Tanda-tanda
umumnya terbatas pada penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Jamur-jamur
parasit tertentu akan membentuk struktur-struktur di luar badan tumbuhan, khususnya
yang menghasilkan spora, karena dengan demikian spora akan lebih mudah tersebar.
Tanda-tanda yang sering muncul adalah dalam bentuk miselium, karat, tepung, tubuh buah,
sklerotium dan lendir bakteri.

Terdapat beberapa gejala penyakit tanaman , antara lain :

1. GEJALA SERANGAN YANG BERSIFAT NEKROTIK


Nekrosis : Matinya sel, jaringan atau organ
a. Nekrose : Matinya bagian tanaman
b. Hydrosia : Sebelum sel mati, tampak kebasahan
c. Klorosis : Rusaknya klorofil, daun menguning
d. Layu : Akibat dehidrasi pada daun atau tunas
e. Scorch (terbakar) : bagian tanaman mengering
f. Damping–off : Pangkal batang busuk, tan. rebah
g. Kanker : Pembesaran jaringan , bagian berkayu
h. Exudasi (Pendarahan) : keluarnya cairan jaringan

2. GEJALA SERANGAN YANG BERSIFAT HIPERPLASIA


Hyperplasia : pertumbuhan yang luar biasa
a. Gigantisme (hipertropi) : daun menggulung
b. Cecidia : pembengkakan setempat
c. Erinose : pembentukan trikoma yang luar biasa
d. Kudis : bercak kasar, terbatas dan agak menonjol
e. Fasciasi : perubahan bentuk

3. GEJALA SERANGAN YANG BERSIFAT HIPOPLASIA


Hypoplasia : hambatan pertumbuhan
a. Atropy (kerdil) : akibat virus
b. Chlorosis : rusaknya (tidak sempurna)klorofil
c. Supresi : kegagalan organ untuk berkembang
d. Roset : hambatan pertumbuhan ruas daun

5
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui gejala dan tanda penyakit pada tanaman
sehingga dapat didiagnosis patogen yang menyerang untuk selanjutnya dianalisa teknik
pengendalian yang dapat dilakukan.

Pelaksanaan Praktikum

a. Praktikum ini dilaksanakan pada :


di :
b. Mengamati alat dan bahan yang telah digunakan
c. Menulis nama masing-masing alat dan bahan yang digunakan
d. Menulis prosedur kerja yang dilakukan
e. Menggambar / Mengambil foto dari masing-masing prosedur dan melampirkannya
pada lembar modul praktikum.
f. Membahas tentang gejala dan tanda penyakit yang ditemukan, termasuk patogen apa
yang menyerang tanaman tersebut serta teknik pengendalian yang dapat diterapkan.

Lembar Kerja

Alat dan bahan yang digunakan :

1. Deskripsi Gejala Penyakit 1 :

Deskripsi Tanda Penyakit 1 :

6
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Nama Patogen :

.............................................

Nama Penyakit :

.............................................

2. Deskripsi Gejala Penyakit 2 :

Deskripsi Tanda Penyakit 2 :

7
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Nama Patogen :

.............................................

Nama Penyakit :

.............................................

3. Deskripsi Gejala Penyakit 3 :

Deskripsi Tanda Penyakit 3 :

8
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Nama Patogen :

.............................................

Nama Penyakit :

.............................................

4. Deskripsi Gejala Penyakit 4 :

Deskripsi Tanda Penyakit 4 :

Nama Patogen :

9
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
.............................................

Nama Penyakit :

.............................................

Pembahasan

10
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
11
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
PRAKTIKUM 2, 3, dan 4

POSTULAT KOCH

Latar Belakang

12
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Langkah awal dalam mendiagnosis penyakit tanaman adalah menentukan apakah
penyakit tersebut disebabkan oleh patogen atau faktor lingkungan. Mengidentifikasi
penyebab penyakit yang belum diketahui sebelumnya dilakukan dengan Postulat Koch.
Koch pada tahun 1882 telah membuat postulat-postulat (ketentuan-ketentuan) yang harus
dipenuhi terlebih dahulu untuk menetapkan penyebab sesuatu penyakit infeksi. Postulat-
Postulat Koch itu adalah sebagai berikut:

1. Penyebab penyakit harus selalu terdapat pada tanaman atau bagian tanaman yang
menunjukkan gejala penyakit.
2. Penyebab penyakit tersebut harus dapat diisolasi dan dipelajari dalam biakan murni
3. Biakan murni tersebut harus dapat diinokulasikan pada tanaman yang sama (satu
biotipe) dan menunjukkan gejala yang sama pula
4. Penyebab penyakit tersebut harus dapat direisolasikan dari tanaman yang
diinokulasi tadi dalam biakan murni dan menunjukkan organisme yang sama
dengan yang diperoleh dari biakan pertama.

Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui teknik isolasi patogen tanaman dan
pertumbuhan dari patogen tersebut yang selanjutnya digunakan untuk menganalisa teknik
pengendalian yang dapat dilakukan.

Pelaksanaan Praktikum

a. Praktikum ini dilaksanakan pada :


di :
b. Melakukan sterilisasi, dan pembuatan media
c. Melakukan Isolasi Gejala
d. Menulis prosedur kerja yang dilakukan
e. Menggambar / Mengambil foto dari masing-masing prosedur dan melampirkannya
pada lembar modul praktikum.
f. Membahas tentang hasil isolasi patogen dari gejala penyakit yang ditemukan, hingga
hasil inokulasi yang dilakukan apakah menimbulkan gejala yang sama seperti gejala
awal sampel yang diambil dari lapangan atau tidak.

Lembar Kerja :

a. Isolasi

13
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
b. Pemurnian dan perbanyakan

14
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
c. Inokulasi

15
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
d. Pengamatan Gejala

16
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Pembahasan

17
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
18
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
LAMPIRAN POSTULAT KOCH

19
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
PRAKTIKUM 5 dan 6

INTENSITAS SERANGAN

Latar Belakang

Untuk mengetahui tingkat serangan dari penyakit biasanya digunakan dengan istilah
serangan ringan, sedang, berat, atau sangat berat. Ungkapan yang demikian masih bersifat
kualitatif, tidak memiliki makna ilmiah. Pernyataan demikian sangat bersifat subyektif.
Untuk mengetahui tingkatan serangan penyakit kita tentu harus bias menghitung tingkat
keterjadian penyakit dan keparahan penyakit. Hal ini sangatlah penting, karena berguna untuk
kepentingan pengelolaan serta pengendalian penyakit dalam budidaya pertanian.

Besarnya penyakit sering dikemukakan dengan istilah serangan ringan, sedang, berat,
atau sangat berat. Ungkapan yang demikian masih bersifat kualitatif, tidak memiliki makna
ilmiah. Pernyataan demikian sangat bersifat subyektif. Dalam arti bahwa data kualitatif
demikian tidak dapat dibandingkan antara ahli yang satu dengan ahli yang lain dan antara
daerah yang satu dengan daerah yang lain. Data yang bersifat kuantitatif tentang intensitas
penyakit sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan, terutama untuk kepentingan
pengelolaan/pengendalian penyakit tanaman. Keterjadian Penyakit (KjP) merupakan
persentase jumlah tanaman yang terserang patogen (n) dari total tanaman yang diamati (N).
Sedangkan keparahan penyakit (KpP) didefinisikan sebagai persentase luasnya jaringan
tanaman yang terserang patogen dari total luasan yang diamati. Dimana KpP adalah
keparahan penyakit; n adalah jumlah jaringan terserang pada setiap kategori (skor); v adalah
kategori (skor) serangan; Z adalah kategori serangan tertinggi; dan N adalah total dari jumlah
jaringan yang diamati.

Tujuan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui cara perhitungan intensitas


serangan penyakit tumbuhan, memahami perbedaan kejadian dan keparahan penyakit, serta
mengetahui manfaat pengukuran intensitas serangan

Pelaksanaan Praktikum

Langkah-langkah praktikum ini yaitu dimulai dengan disiapkannya alat tulis dan
beberapa lembar kertas HVS. Lalu dengan teliti sampel dari masing-masing sampel dengan
penyakitnya yang terdapat di meja tiap kelompok diamati dan pohon yang berada diluar
laboratorium. Daun sampel diamati satu persatu dan dilihat skor kategori penyakit untuk
dicari keparahan penyakitnya dan dari banyak pohon sampel dilihat apakah ada pohon yang
terserang patogen dan penyakit dan dicari keterjadian penyakitnya. Kemudian hasil
pengamatan dicatat dan dihitung keterjadian serta keparahan penyakit.

20
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Hasil pengamatan dapat dihitung dengan rumus berikut.
Kejadian Penyakit (KP) = n/N x 100%
Dimana :      
    n (jumlah tanaman yang mengalami gejala penyakit)
N (jumlah tanaman)

Keparahan Penyakit (S) = (∑ (n x v) / N x Z ) x 100%


Dimana :         
S = keparahan penyakit
n = jumlah daun dari setiap kategori serangan
v = nilai skor tiap kategori serangan
N = jumlah seluruh daun yang diamati
Z = nilai tertinggi skor penyakit

Lembar Kerja

21
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
22
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
Pembahasan

KESIMPULAN

23
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM
KESAN DAN SARAN

24
Modul Praktikum Ilmu Penyakit Tumbuhan – FAPERTA UIM

Anda mungkin juga menyukai