Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

Literasi Bahasa Indonesia

Jurnal 1
STRATEGI LITERASI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Jurnal 2
URGENSI LITERASI INFORMASI DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI PERGURUAN TINGGI

Jurnal 3
BUDAYA LISAN VS BUDAYA LITERASI MAHASISWA MELAYU: Implikasinya pada Model Pembelajaran
Mahasiswa

Disusun Oleh:
Nama : Nurul Pusfita Napitupulu
NIM : 2203111041
Kelas : Reguler E

Dosen Pengampu : Dr.Mohammad Joharis, M.Pd

PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

Tugas Mengomentari Jurnal


Jurnal 1
Judul : Strategi Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal
Penulis : Endang Siwi Ekoati

Upaya untuk menyosialisasikan dan meningkatkan kemampuan literasi di sekolah belum


membuahkan hasil yang optimal. Masih banyak guru yang beranggapan bahwa literasi menjadi
tanggung jawab guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Tentunya diperlukan solusi untuk mengatasi
hal ini. Beberapa informasi terkait hal ini dapat dicari melalui jurnal salah satunya jurnal karya
Endang Siwi Ekoati.
Jurnal ini memiliki judul dan isi yang sesuai yaitu Strategi Literasi dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Berbasis Kearifan Lokal. Isi dari jurnal sudah cukup baik. Di bagian abstrak sudah
dapat menggambarkan isi jurnal. Di bagian pendahuluan menjelaskan permasalahan literasi di
sekolah, pengertian dan filosofi pijakan gerakan literasi, strategi literasi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia meliputi pengertian, karakteristik, dan tahap-tahapanya dalam pembelajaran, dimana
penjelasan tersebut hanya dasar-dasarnya saja. Tetapi sudah memuat beberapa teori para ahli.
Menjelaskan berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan literasi berbasis kearifan lokal dimana
mengacu pada filosofi Jawa yakni urip iku urup, memayu hayuning bawana, ambrasta dur hangkara,
sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti. Permasalahan yang dibahas di dalam jurnal mutakhir
dengan permasalahan yang dihadapi di pendidikan saat ini. Jurnal disampaikan dengan bahasa yang
mudah dipahami pembaca, tidak bertele-tele, dan tidak ditemukan kesalahan dalam pengetikan.
Sayangnya, Sistematika jurnal hanya terdiri dari abstrak, pendahuluan, dan penutup. Tidak memuat
data dan isi jurnal didapat dari beberapa buku dan artikel sehingga kurang relevan dan diragukan
keoriginalitasannya, selain itu jurnal belum memiliki ISSN dan Volume. Akan tetapi jurnal ini sudah
baik dijadikan referensi.

Jurnal 2
Judul : Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi
Penulis : Jonner Hasugian
Volume : 4 Nomor 1

Literasi informasi dapat diartikan sebagai keberaksaraan informasi atau kemelekan


informasi. Literasi informasi sangat penting terutama dalam bidang pendidikan. Pengetahuan
seputar literasi informasi dapat diperluas dengan membaca jurnal, salah satunya jurnal dari Jonner
Hasugian.
Jurnal ini berisikan penjelasan mengenai urgensi literasi informasi dalam kurikulum berbasis
kompetensi di perguruan tinggi, dimana si jurnal dengan judul jurnal sudah sesuai. Abstrak sudah
mewakili seluruh isi jurnal, akan tetapi tidak menyertakan abstrak dalam bahasa Indonesia sehingga
pembaca mungkin akan kesulitan untuk memahaminya. Isi jurnal sangat lengkap, informasi diberikan
secara detail serta memuat teori dari ahli yang mendukung penjelasan jurnal. Bagian pendahuluan
berisikan tentang pengertian literasi informasi, pergerakannya, perkembangan teknologi informasi
sebagai sumber literasi, dan manfaat secara umum bagi siswa dan mahasiswa. Selanjutnya ada
kajian mengenai pengertian literasi informasi yang lebih spesifik, manfaat kompetensi literasi
informasi dalam dunia perguruan tinggi, standar kompetensi literasi untuk pendidikan tinggi dimana
dalam hal ini memuat rumusan dari ACRL, kurikulum berbasis kompetensi dan literasi informasi
dengan empat pilar berdasarkan tujuan belajar yaitu learning to know, learning to do, learning to
live together, dan learning to be. Berikutnya ada implementasi model literasi informasi dimana
terdapat dua model literasi yaitu The Big6 dan Empowering8 yang disertakan langkah-langkahnya
secara rinci. Bahasa yang digunakan mudah dipahami akan tetapi sedikit bertele-tele pada bagian
pembahasan. Penulisan rapi, untuk bahasa asing sudah bercetak miring. Akan tetapi terdapat sedikit
kesalahan tanda baca. Sistematika jurnal terdiri dari abstrak, pendahuluan, dan penutup. Jurnal
sudah memiliki volume, akan tetapi jurnal tersebut terbitan tahun 2008 sehingga untuk membaca
jurnal tersebut harus dilengkapi lagi dengan referensi terbaru baik artikel maupun buku.

Jurnal 3
Judul : Budaya Lisan VS Budaya Literasi Mahasiswa Melayu: Implikasinya pada Model
Pembelajaran Mahasiswa
Penulis : Agus Syahrani
ISSN : 2098-8746
Volume : 4 Nomor 2

Untuk menambah wawasan seputar budaya lisan, budaya literasi mahasiswa melayu dan
bagaimana implikasinya pada model pembelajaran, dapat diperluas melalui jurnal karya Agus
Syahrani. Pembahasan di dalamnya sesuai dengan judul yaitu Budaya Lisan VS Budaya Literasi
Mahasiswa Melayu: Implikasinya pada Model Pembelajaran Mahasiswa.
Abstraknya berbahasa Inggris dan Indonesia sehingga pembaca akan mudah memahami
jurnal secara ringkas. Isi jurnal sangat lengkap. Di dalamnya memuat teori dari ahli dan menyertakan
hasil angket dari penelitian sehingga pembaca dapat mengetahui data-data hasil kuesioner dengan
mudah. Pada bagian pendahuluan memperkenalkan secara ringkas universitas tanjungpura dan
mahasiswanya yang sebagian besar dari etnik Melayu, serta permasalahan tugas mahasiswa.
Selanjutnya kerangka konseptual, pada bagian ini menguraikan isu-isu yang berkenaan dengan latar
belakang sosial budaya mahasiswa, hal-hal berkenaan budaya melayu dengan identitas dominan
budaya lisannya (oral culture) serta kampus sebagai institusi pendidikan dengan identitas dominan
budaya literasinya (literate culture), lalu ada pembahasan mengenai pilihan strategi atau model
pembelajaran yang dapat mengakomodasi aktivitas kelisanan dan literasi sebagai representasi dari
kedua budaya tersebut dimana mereka menjelaskan pendekatan CTL, penjelasan sangat lengkap dan
mendetail. Berikutnya pada bagian metode peneletian yang memberitahukan metode yang
digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif, subjek penelitian sudah cukup banyak yakni 100 orang,
teknik yang digunakan adalah observasi partisipan melalui pemberian kuesioner dan diskusi
kelompok teknik FGD, metode yang disampaikan dengan jelas sangat memuaskan sehingga pembaca
dapat mengetahui dan dijadikan referensi jika ingin melakukan penelitian seperti penelitian ini.
Selanjutnya bagian hasil analisa data yang dilengkapi dengan tabel kuesioner, menujukkan hasil
berupa aktivitas kelisanan masih mendominasi luar dan dalam kamus, aktivitas literasi berlangsung
pada kegiatan sehari-hari mahasiswa tetapi masih terbatas khusunya pada aktivitas bersifat
akademik, budaya kelisanan tak terpisahka dari kepribadian mahasiswa sebagai representasi dari
komunitas etnik Melayu yang memiliki budaya tersebut, dan yang terakhir model pembelajaran yang
sesuai diantaranya pendekatan CTL. Jurnal sudah memiliki ISSN dan Volume. Sistematika jurnal
lengkap dan terurut, bahasanya mudah dipahami, dan tidak ada pengetikan kata yang salah.

Anda mungkin juga menyukai