Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PEMBELAJARAN


“Faktor Pengembangan dan Pola Organisasi PSB”

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Widya Aisyah Atthahirah 18004044
2. Ahmad Yusup 18004048
3. Aulia Anggraini 18004049
4. Ardila Putri 18004064
5. Devi Novriyani 18004067

Dosen Pengampu:
Dr. Ulfia Rahmi, M.Pd

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmad-Nya. Shalawat dan salam semoga terecurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, utusan dan manusia pilihan-Nya. Berkat pertolongan dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, dengan judul “Faktor
Pengembangan dan Pola Organisasi PSB”
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari keterbatasan dan
kekurangan yang dirasakan mengingat pengetahuan dan pengalaman kami masih
terbatas. Berkat bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung, keterbatasan dan kekurangan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.
Kami harap agar semua pihak dapat memberikan saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Padang, 09 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Faktor yang mempengaruhi pengembangan PSB...................................................3
B. Pengertian Organisasi Sumber Belajar...................................................................5
C. Bentuk-Bentuk Pola Organisasi Sumber Belajar.....................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Kualitas dan relevansi pendidikan masih merupakan permasalahan di


Indonesia. Keduanya berkaitan dengan globalisasi dan otonomi yang menuntut
persiapan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersaing dan
otonomi daerah menuntut perubahan dan penyesuaia sistem pendidikan sehingga
dapat mewujudkan proses pendidikan yang demokratis. 

Untuk menghadapi tantangan dan mengatasi masalah tersebut pemerintah


telah melakukan berbagai upaya antara lain menyediakan berbagai sarana belajar. 

Pusat sumber belajar (PSB) adalah suatu perkembangan baru dari


perpustakaan. PSB lebih lengkap dibandingkan dengan perpustakaan sebab tidak
hanya terdiri dari kumpulan buku atau media cetak lainnya, tetapi mempunyai
koleksi khusus sesuai dengan perguruan tinggi atau sekolah yang ditunjangnya
plus media non cetak misalnya model, kumpulan benda yang sebenarnya,
overhead transparency, foto, slide,filmstrip, video, komputer dan lain-lain. Selain
menyediakan sumber-sumber belajar juga memberikan konsultasi pengembangan
bahan pengajaran dan persentase dengan menggunakan media, memberikan
pengajaran untuk latihan dan memproduksi media.

Beda lainnya dengan perpustakaan adalah PSB diprogram terpadu dengan


KBM diperguruan tinggi atau sekolah tempat dia berada. Kadang-kadang suatu
PSB berfungsi sebagai laboratorium, studio atau workshop baik untuk dosen
maupun mahasiswa.

Departemen pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia telah


mengembangkan PSB ini, baik untuk perguruan tinggi maupun sekolah
menengah. Bahkan dengan bantuan Bank dunia, sekarang diperguruan tinggi
negeri seluruh Indonesia sedang dirintis Inter University Center, suatu pusat
informasi yang lebih menitik beratkan pada pengembangan instruksional. 

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja Faktor yang mempengaruhi pengembangan PSB?


2. Apa Pengertian Organisasi Sumber Belajar?
3. Apa saja Bentuk-Bentuk Pola Organisasi Sumber Belajar?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Faktor yang mempengaruhi pengembangan PSB


2. Memahami Pengertian Organisasi Sumber Belajar
3. Mengetahui Bentuk-Bentuk Pola Organisasi Sumber Belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor yang mempengaruhi pengembangan PSB

Sumber belajar saat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk. Sumber
belajar yang kebanyakan terfokus pada bentuk cetak terutama buku, kini pada
beberapa proses pembelajaran tidak selalu menjadikan buku sebagai sumber
belajar utama. Hal ini disebabkan oleh banyak sebab yang berkembang baik dari
luar maupun faktor dari sumber belajar itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar merupakan faktor-


faktor yang mampu menyebabkan perubahan atau perkembangan pada sumber
belajar tersebut. Perubahan atau perkembangan sumber belajar dapat terjadi dalam
hal bentuk sumber belajar tersebut, pemakaian, hingga cara penggunaan sumber
belajar. Faktor yang mempengaruhi sumber belajar bukan hanya berimbas pada
perkembangan sumber belajar yang positif saja, namun juga dapat menyebabkan
sumber belajar menjadi tidak memiliki nilai.

Faktor-faktor yang mampu mempengaruhi sumber belajar dapat


menjadikan sumber belajar tersebut semakin baik dan sesuai jika diterapkan pada
pembelajaran. Namun juga dapat berakibat kebalikanya, sumber belajar tidak
sesuai lagi untuk pembelajaran dan harus dihilangkan dari daftar sumber belajar.
Dalam buku Teknologi Pengajaran (Sudjana dan Rivai, 2007: 83) diuraikan
bahwa terdapat 4 faktor utama yang dapat mempengaruhi sumber belajar,
yaitu:

1. Perkembangan Teknologi

Seperti banyak diketahui bahwa teknologi berkembang dengan sangat


cepat. Jika dahulu sumber belajar didominasi oleh sumber belajar yang tidak
dirancang, maka sekarang ini dengan adanya teknologi sumber belajar dapat
dirancang agar sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dengan cara yang relatif
mudah. Perkembangan teknologi juga mampu memberikan dan menciptakan

3
banyak alternatif sumber belajar baru yang jauh lebih efektif dan efisien
digunakan. Komponen-komponen sumber belajar juga semakin kaya berkat
adanya perkembangan teknologi.

2. Nilai-Nilai Budaya

Nilai budaya dalam masyarakat utamanya sangat berkaitan erat dengan


penggunaan sumber belajar yang tidak dirancang. Terutama jika menggunakan
lingkungan sekitar untuk sumber belajar. Contohnya saja ketika perlu mempelajari
sebuah tradisi, namun masyarakat yang memiliki tradisi sangat tertutup maka akan
sangat sulit untuk mempelajari, dan ketika masyarakat sudah mulai terbuka, maka
tradisi tersebut bisa dijadikan sumber belajar langsung bahkan sekaligus bisa
melestarikan.

3. Keadaan Ekonomi

Tingkat finansial atau ekonomi sangat mempengaruhi terhadap produksi


atau pengadaan dan juga penyebaran sumber belajar. Jelas sangat tidak mungkin
guru untuk mewajibkan setiap murid agar memiliki sumber belajar yang memiliki
harga mahal. Instansi pendidikan juga tentunya harus mengalokasikan dana
dengan baik dan tidak dengan mudah mengadakan dan menyebarkan secara cuma-
cuma sumber belajar.

4. Keadaan Pemakai

Kondisi pengguna atau pemakai tentu merupakan salah satu faktor utama
yang mempengaruhi sumber belajar. Jelas sekali bahwa pengguna ini sebagai
pelaku yang memanfaatkan sumber belajar yang dipilih. Keadaan pemakai ini
meliputi banyak hal seperti latar belakang pengguna, tingkat kecerdasan, kondisi
sosial, jumlah pemakai, dan kondisi pemakai pada umumnya.

Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang sangat memberikan


pengaruh terhadap sumber belajar. Sedikit saja perubahan terjadi pada faktor-
faktor tersebut, maka sumber belajar juga harus mengalami perubahan, paling
tidak harus menyesuaikan dengan kondisi dan informasi terbaru dari faktor-faktor

4
yang mempengaruhi sumber belajar. Baik mulai dari pemilihan sumber belajar,
penggunaan, hingga evaluasi sangat penting memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi sumber belajar ini.

B. Pengertian Organisasi Sumber Belajar

Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh peserta
belajar, baik secara individual maupun kelompok untuk memudahkan terjadinya
proses belajar. Menurut AECT, 1977 mengartikan sumber belajar sebagai semua
sumber (data, manusia, dan barang) yang dapat dipakai oleh pelajar sebagai suatu
sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar belajar meliputi
pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan. Definisi lain, pengertian
sumber belajar pada dasarnya merupakan suatu daya yang dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik langsung ataupun tidak, baik
sebagian atau keseluruhan.
Beragamnya jenis sumber belajar, menuntut adanya pengelolaan dan
pengorganisasian terhadap sumber belajar tersebut. Hal ini bertujuan agar sumber
belajar mudah untuk diakses dan juga dimanfaatkan oleh pihak yang
berkepentingan. Oleh karena itu dibentuklah Pusat Sumber Belajar. Timbulnya
pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang
berupa pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar
non-tradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan
kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul, simulasi dan permainan, dan
sebagainya.
Organisasi sumber belajar merupakan sub unit kerja yang berada di bawah
departemen pendidikan yang bertugas membantu terselenggaranya kegiatan
pembelajaran dan menyediakan pelayanan media pembelajaran yang diharapkan
bisa (mampu) meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses belajar mengajar.

C. Bentuk-Bentuk Pola Organisasi Sumber Belajar

Pola organisasi pusat sumber belajar pada umumnya dapat digolongkan


menjadi tiga macam, yaitu (Mudhoffir, 1986:20):
1. Pola terpisah (independent and centralized)

5
Pola terpisah adalah pola organisasi sumber belajar yang letaknya terpisah-
pisah tidak membentuk satu kesatuan dan tiap bagian bebas mengurus bagian
sendiri tanpa terikat oleh peraturan bagian lainnya. Pola terpisah ini termasuk pola
klasik. Tiap bagian berdiri sendiri (otonom), dengan demikian tiap bagian bebas
mengurus bagiannya sendiri tanpa terikat oleh peraturan dari bagian lainnya.
Misalnya bagian audio merupakan bagian yang terpisah dari bagian televisi
sekalipun berhubungan sangat erat. Kelebihan lain adalah dapat melayani lebih
leluasa dan lebih akrab karena klien (orang yang menggunakan pusat sumber
belajar) yang datang khusus ke bagian tersebut tidak sebanyak bila semua bagian
berada pada satu tempat yang sama. Kemungkinan juga ruangan khusus bagian
tersebut dapat diatur sebaik mungkin sehingga ruangan lebih nyaman. Dengan
terpisah-pisahnya bagian-bagian secara fisik maupun administratif maka bagian
tersebut dapat ditempatkan mendekati klien yang paling sering membutuhkan.
Karena setiap bagian tempatnya terpencar-pencar maka secara keseluruhan
memerlukan tambahan tenaga dan pengamanan yang cukup. Selain itu jumlah
anggaran yang disediakan secara keseluruhan menjadi lebih banyak.
2. Pola terpusat (centralized)
Pola terpusat adalah pola organisasi sumber belajar yang letaknya
memusat atau berada ditengah dan bagian-bagiannya tidak terpisah-pisah. Secara
analog pola terpusat ini adalah kebalikan dari pola terpisah. Secara fisik lokasi
tidak terpisah. Hubungan kerja makin erat dan saling mendukung. Misalnya suatu
produksi program televisi tidak bisa berproduksi sendiri tanpa bantuan dari bagian
grafis, fotografi, film, dan audio. Dengan demikian penggunaan dana, sarana,
peralatan, dan pelaksanaan administratif lebih efisien.
3. Pola hybrib
Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola terpusat. Karena
kedua pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan, maka pola hybrid
ini dapat diterapkan sebagai alternatif lain. Kekurangan dari pola terpusat ialah
mungkin gedung pusat suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh
karenanya tidak jarang memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang
terpisah. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani klien
yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang
cepat. Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola hybrid ini. Pola hybrid
membenarkan sistem kerja pola terpusat tetapi tidak seluruhnya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi sumber belajar merupakan faktor-faktor


yang mampu menyebabkan perubahan atau perkembangan pada sumber belajar
tersebut. Perubahan atau perkembangan sumber belajar dapat terjadi dalam hal
bentuk sumber belajar tersebut, pemakaian, hingga cara penggunaan sumber
belajar. Factor factor tersebut diantaranya Perkembangan Teknologi, Nilai nilai
budaya, keadaan ekonomi dan keadaan pemakai.
Pola organisasi Perkembangan PSB terbagi menjadi 3 macam yaitu : Pola
terpisah (independent and decentralized)Pola organisasi terpisah merupakan pola
organisasi yang bersifat otonom dalam hal mengelola pusat sumber belajar, Pola
terpusat (centralized) Pola organisasi pusat sumber belajar terpusat merupakan
pola organisasi yang menampung seluruh bagian unsur yang mempengaruhi
proses pengelolaan dan pelaksanaan sumber belajar dan yang ke tiga Pola
Kombinasi (Pola Hybrid) Pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan pola
terpusat. Karena kedua pola terdahulu mengandung kelebihan dan kekurangan,
maka pola hybrid ini dapat diterapkan sebagai alternatif lain.

B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca termasuk kami yang
menyusun makalah. Kami sadar makalah ini tidak terlepas dari kesalahan, maka
kritik dan saran yang membantu sangat kami harapkan dari setiap pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mudhoffir, 1986. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar, Bandung:


Remaja Rosdakarya
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo

Anda mungkin juga menyukai