0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan4 halaman
Gerakan keagamaan di Indonesia beragam, mulai dari yang berfokus pada pemurnian ajaran Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, hingga yang menekankan pada pembaharuan tafsir terhadap al-Quran dan sunnah seperti Al-Irsyad dan Al-Wasliyah. Ada juga gerakan yang mendasarkan diri pada pemikiran salaf seperti Salafi dan Jamaah Tabligh, serta yang menitikberatkan pada penguatan identitas umat seperti
Gerakan keagamaan di Indonesia beragam, mulai dari yang berfokus pada pemurnian ajaran Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, hingga yang menekankan pada pembaharuan tafsir terhadap al-Quran dan sunnah seperti Al-Irsyad dan Al-Wasliyah. Ada juga gerakan yang mendasarkan diri pada pemikiran salaf seperti Salafi dan Jamaah Tabligh, serta yang menitikberatkan pada penguatan identitas umat seperti
Gerakan keagamaan di Indonesia beragam, mulai dari yang berfokus pada pemurnian ajaran Islam seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, hingga yang menekankan pada pembaharuan tafsir terhadap al-Quran dan sunnah seperti Al-Irsyad dan Al-Wasliyah. Ada juga gerakan yang mendasarkan diri pada pemikiran salaf seperti Salafi dan Jamaah Tabligh, serta yang menitikberatkan pada penguatan identitas umat seperti
Keagamaan Latar Belakang Ideologi Faham Keagamaan Strategi Dakwah 1. Muhammadiyah Memurnikan ajaran Islam yang Berlandaskan Al-Qur’an dan Dakwah amar ma’ruf nahi dianggap banyak dipengaruhi hal-hal Sunnah dengan watak tajdid yang munkar di segala bidang. mistik dimilikinya senantiasa istiqamah. 2. Nahdlatul Terancamnya tradisi ritual Al-Qur'an, Sunnah, juga Ahli Sunnah wal-Jama’ah di Ulama keagamaan khas umat islam menggunakan akal dengan realitas segala bidang. tradisional dan dipertanyakannya empirik. Dalam bidang fiqih relevansinya bertaklid kepada kitab- mengikuti mazhab imam Syafii kitab fiqh klasik salah satu mazhab. Dalam bidang tasawuf, Ulama tradisional memilih salah satu mengembangkan metode Al- mazhab karena sekarang ini tidak ada Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, orang yang mampu menerjemahkan yang mengintegrasikan antara dan menafsirkan ajaran Al-Qur’an tasawuf dengan syariat. dan Sunanh secara menyeluruh. 3. Al-Irsyad Pembaharuan dan pemurnian ajaran Al-Kitab dan Al-Sunnah Berakidah Islamiyyah dalam Islam yang telah bercampur dengan pelayanan masyarakat, di khurofat dan bid’ah di tengah-tengah bidang pendidikan, masyarakar tradisional. pengajaran, serta sosial. 4. Al-Wasliyah Adanya perselisihan diantara umat Gerakan rasionalisasi dan tetap Pendidikan, dakwah, dan Islam saat itu karena perbedaan berpijak pada Al-Qur’an dan As- amal sosial (ikhtilaf) pendapat mengenai hukum Sunnah. Islam yang menyangkut masalah furu'iyah. Sehingga satu golongan saling menyalahkan bahkan mengkafirkan antar umat. 5. Persatuan Islam kuatnya sikap taqlid buta dan Berijtihad untuk memperbaharui Pembentukan faham segala macam munkarat lainnya ummat dan mengakui bahwa keagamaan dan analisa serta pandangan bahwa pintu sumber hukum Islam itu adalah perjuangan yang sesuai ijtihad saat itu telah tertutup, Al-Qur’an dan Sunnah dengan Al-Qur’an dan Al- membuat semakin jauh dari tuntunan Sunnah terutama pada akidah Al-Qur’an dan Sunnah. dan ibadah. 6. Salafi Banyaknya perpecahan di kalangan Banyak dipengaruhi oleh ide dan Dakwah Salafiyah. kaum muslimin dengan gerakan pembaruan yang mengunggulkan pimpinan masing- dilancarkan oleh Muhammad ibn masing serta menjatuhkan tokoh- ‘Abd al-Wahhab di kawasan tokoh lain. Jazirah Arabia 7. HTI Bermaksid membangkitkan kembali Seruan Allah SWT dalam QS Ali Hukum-hukum syara’, yang umat Islam dari kemerosotan yang Imran ayat 104 dan berpegang diambil dari thariqah sudah parah, membebaskan umat pada Al-Qur’an dan Sunnah (metode) dakwah Rasulullah. dari ide-ide, sistem perundang- Dengan metode Tahapan undangan, dan hukum-hukum kufur, Pembinaan dan Pengkaderan, serta membebaskan mereka dari Tahapan Berinteraksi dengan cengkeraman dominasi dan pengaruh Umat, dan Tahapan negara-negara kafir. Penerimaan Kekuasaan. 8. Front Pembela Penderitaan panjang ummat Islam di Islam Garis Keras Islam bergaris keras, missal Islam Indonesia karena lemahnya kontrol "penertiban” terhadap sosial penguasa sipil maupun militer kegiatan yang dianggap akibat banyaknya pelanggaran HAM maksiat atau bertentangan oleh penguasa. Kemungkaran dan dengan syariat Islam, kemaksiatan yang makin merajalela. ancaman dan penangkapan Adanya kewajiban untuk menjaga terhadap warga negara dan mempertahankan harkat dan tertentu, konflik dengan martabat Islam serta ummat Islam. organisasi basis agama lain. 9. Jamaah Tabligh Ketika mayoritas orang Meiwat jauh Dakwah Tabligh (tetapi ada dari ajaran Islam berbaur dengan penyimpangan yang terjadi orang-orang Majusi para penyembah tentang yang disebarkan berhala Hindu yang kian merata jamaah tabligh). 10.Ikhwanul Banyak dipengaruhi oleh Dia kerap mengajak kepada Muslimin pemikiran Jamaludin Al-Afghani, pendekatan Sunni-Syiah seorang penganut Syi`ah Babiyah, (Tidak, Demi Allah). Ini tidak yang berkeyakinan wihdatul akan terwujud, bahkan juga wujud. mengajak kepada persatuan antar agama (lihat dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam. Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur hal. 36).