Anda di halaman 1dari 1

Portofolio Pertemuan 1

Studi Tafsir Nusantara


Nama: Fikri Fanani
NIM: 20205032003

1. Mata perkuliahan ini mengkaji karya-karya tafsir di Indonesia, dengan beragam


bahasa lokal maupun nasional. Pengkajiannya tidak memiliki kekhususan pembuatan
tafsir, boleh pada awal tafsir muncul pertama kali, yaitu Tafsir al-Kahfi yang oleh
sebagian peneliti dinisbatkan kepada Hamzah Fansuri, kemudian tafsir yang lahir
setelahnya yakni Abdurrauf al-Sinkili dengan tafsirnya Turjuman al-Mustafid.
2. Sebuah karya tafsir yang diteliti ditempatkan sebagi objek materi yang kemudian
dicapture melalui sudut pandang yang ingin diteliti (objek formal). Dapat diteliti dari
segi budaya kultural, ideologi, penggunaan bahasa, atau juga hubungan dengan
keadaan politik pemerintahan.
3. Penelitian tafsir nusantara memiliki beberapa kekhasan yang tidak temukan pada
penelitian non-nusantara, seperti salah satunya ialah resistensi budaya yakni
menggunakan bahasa lokal padahal Alquran sendiri menggunakan bahasa arab. Salah
satu latar belakang pemilihan bahasa tersebut adalah agar dapat membumi dan mudah
dipahami oleh masyarakat yang umumnya awam.
4. Penelitian tafsir nusantara memiliki objek formal sebagaimana yang telah penulis
paparkan pada poin 2. Namun, tidak hanya itu, objek formal penelitian nusantara
dapat berupa basis sejarah, basis tokoh, tafsir dan terjemah dengan basis keraton,
basis epistemology, basis surat, basis pesantren, basis lokalitas, basis akademisi, basis
tematik dan isu aktual.

Anda mungkin juga menyukai