Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL JOURNAL REVIEW

DEAIN PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : Dra.Sulistiawikarsih, M.Pd


Dra.Yuspa Hanum, MS

OLEH
NAMA : FITRIA MUNIROH BR LUBIS
NIM : 5203342004
KELAS : TATA BOGA A 2020

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


PRODI PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK – UNIMED 2021


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical
Journal Report ini. saya berharap Critical Journal Report   ini dapat berguna dalam
menambah ilmu,wawasan serta pengetahuan kita mengenai Desain Pembelajaran.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Journal Report ini terdapat
kekurangan dan  jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya
kritik,saran dan usulan demi  perbaikan di hari yang akan datang. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Medan, 29 Maret 2021

Fitria Muniroh Br Lubis

i
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam   mempelajari mata kuliah desain pembelajaran, sebaiknya kita terlebih
dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan.
B.     Tujuan Penulisan CJR
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah desain pembelajaran.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya desain pembelajaran.
C.    Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang desain pembelajaran.

D.Identitas Jurnal
JURNAL 1

Judul Penggunaan Metode Drill Dalam Meningkatkan Pembelajaran


Tata Boga Pada Siswa Dengan Hambatan Pendengaran

ISSN 2443-1389

Volume Vol.5,Hal 9

Penulis Reza Febri Abadi


Tony Yudha Pratama
Cindy Aditya Lestari

Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis

Tanggal 29 Maret 2021

Download https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK/article/view/8150/5459

1
JURNAL 2

Judul Peningkatan Keterampilan Tata Boga Materi Pembuatan


Brownis Melalui Metode Pembelajaran Exsplisit

ISSN 1411-5255

Volume Vol 28 No1,Hal 7

Penulis Mulya Sari

Reviewer Fitria Muniroh Br Lubis

Tanggal 29 Maret 2021

Download http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip/article/view/3270

2
RINGKASAN ISI JURNAL
JURNAL 1

Pendahuluan Banyak dari kita yang lupa bahwa hidup adalah proses.
Mengajarkan suatu nilai yang dinamakan sebagai proses dan kerja
keras, bukanlah menjadi hal yang mudah bagi orangtua saat ini.
Terlebih lagi, arus kebutuhan dan nilai barang terus membumbung
tinggi sehingga semakin lama hidup semakin memperkuat tujuan
untuk mencari uang sebanyak-banyaknya karena tidak ada yang
menjamin hidup seseorang dibandingkan uang itu sendiri.
Proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan
suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk
menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih
peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar
memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah
dipelajari.Anak dengan hambatan pendengaran adalah seseorang yang
mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik
sebagaian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya
sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat
menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari yang
membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan penerapan


metode drill dalam meningkatkan pembelajaran tata boga pada siswa
dengan hambatan pendengaran (Penelitian Eksperimen dengan desain
one grup pre test post test Kelas VII di SKh Negeri 02 Kota Serang
Banten).

Rumusan Masalah Bagaimana cara penggunakan dan penerapan metode drill

Metode Penelitian penelitian ini dilakukan pendektan secara analisis kuantitatif, melalui
analisis kuantitatif mengandung makna suatu penggambaran atas data
yang berbentuk penelitian yang dilakukan seacara sistematis,
terstruktur, serta terperinci.

Hasil Penelitian Diketahui bahwa nilai rata-rata pretest siswa memperoleh nilai
sebesar 33 yang berada pada kategori kurang. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa belum memiliki kemampuan awal yang memadai dalam
keterampilan membuat kue rainbow cake. Setelah dilakukan
pembelajaran diperoleh nilai rata-rata posttest yang memperoleh nilai
sebesar 93 yang berada pada kategori sangat baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dengan hambatan
pendengaran kelas VII di SKh Negeri 02 Kota Serang, Banten.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dengan
hambatan penengaran kelas VII SMPLB di SKh Negeri 02 Kota

3
Serang yang berjumlah 3 orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Sundayana (2016:16), bahwa dalam pengambilan sampel, kita harus
dapat memilih anggota populasi yang dapat mewakili keseluruhan
karakteristik dari populasinya dan dengan jumlah sampel yang
representatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran penggunaan metode drill dalam meningkatkan
pembelajaran tata boga membuat rainbow cake pada siswa dengan
hambatan pendengaran kelas VII di SKh 02 Kota Serang. Hal tersebut
dapat dilihat melalui peningkatan dan pencapaian hasil belajar siswa
yang diperoleh pada saat pre test, treatment dan post test. Pada saat
pre test kemampuan siswa masih dalam taraf belum mampu, pada saat
diberikan treatment siswa mulai mengalami perkembangan pada
kemampuan membuat kue rainbow cake dengan bantuan fisik ataupun
bantuan verbal, pada saat diberikan post test siswa mendapatkan nilai
dengan rata-rata meningkat sangat baik.
Perbedaan perolehan hasil belajar penggunaan metode drill dalam
meningkatkan pembelajaran tata boga dibuktikan berdasarkan
perolehan nilai rata-rata siswa pada setiap aspek yang diujikan serta
hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa terdapat penggunaan
metode drill pada pembelajaran tata boga membuat rainbow cake pada
siswa dengan hambatan pendengaran kelas VII di SKh 02 Kota
Serang, Banten.
Penelitian ini dianggap berhasil oleh peneliti karena setiap aspek
yang sudah di jalankan mengalami peningkatan yang signifikan,
tahapan awal siswa memiliki nilai pretest hanya 35 di tahapan akhir
siswa mengalami peningkatan nilai posttest sebesar 98 dengan nilai
perbedaan dari pretest ke posttest sebesar 63. Peneliti menyatakan
bahawa penggunaan metode drill dalam pembelajaran tata boga
membuat rainbow cake sangatlah membantu peningkatan
pembelajaran siswa, sehingga tahapan awal yang tadinya siswa hanya
mampu mengerjakan beberapa aspek saja sampai mampu
mengerjakan semua aspek dalam tatanan membuat rainbow cake.

Kesimpulan Kesimpulan yang diambil sehingga peneliti menyatakan penelitian


ini berhasil dari indikator kesatu yaitu persiapan dua siswa memiliki
nilai pretest yang sama senilai 33 dan semua mengalami peningkatan
yang sama di posttest senilai 100 dari tahapan pertama ini peneliti
memperkirakan keberhasilan penelitian ini sudah melewati 25% dari
100%, di tahapan indikator kedua ini ketiga siswa memiliki nilai
pretest yang berbeda senilai 35, 33, 30 pada tahapan posttest ketiga
siswa mengalami perbedaan nilai juga sebesar 92, 82, 74 ini
dinyatakan meningkat pesat juga dari nilai awal yang kecil saat
melewati tahapan kedua ini peneliti memperkirakan keberhasilan
sudah dilewati 50% dari 100%.

Saran Dari hasil penelitian ini diharapkan guru dapat mengembangkan


berbagai pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode untuk

4
membuat kue rainbow cake Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan menyelesaikan langkah pembuatan kue
rainbow cake bagi anak dengan hambatan pendengaran, sebaliknya
guru dapat menciptakan pembelajaran yang menarik agar anak tidak
merasa bosan ketika melakukan kegiatan pembelajaran keterampilan.

Kelebihan jurnal Menurut saya banyak kelebihan yang terdapat didalam jurnal ini
dari kelengkapan materi sudah sangat lengkap dan terstruktur terlihat
dari pendahuluan dan dasar teori yang cukup mudah dimengerti
sehingga mudah dimengerti juga dari segi tujuan penelitian dan
manfatnya dan juga dari hasil penelitian yang berdasarkan bukti-butki
dan hasil hipotesis dari penulisan sudah sangat jelas dipaparkan.

Kekurangan Jurnal Menurut saya kekurangan yang terdapat dijurnal ini yaitu banyak
terdapat kata asing yang tidak umum didengar dan tulisan fontnya
yang kecil sehingga sulit untuk dibaca.

5
JURNAL 2

Pendahuluan Anak berkebutuhan khusus adalah anak


yang memiliki keterbatasan pada dirinya.
Salah satu keterbatasan tersebut adalah
keterbatasan mental atau disebut tunagrahita.
Kondisi ini menyebabkan individu yang
bersangkutan mengalami hambatan dalam
belajar dan melakukan berbagai fungsi
dalam kehidupan serta penyesuaian diri.
Berbagai upaya dilakukan untuk membekali
anak tunagrahita agar mereka bisa
bersosialisasi dalam kehidupan yang lebih
layak di masyarakat.
Keterampilan memasak yang diberikan
pada pelajaran tata boga difokuskan pada
pembuatan kue dan makanan ringan.
Sedangkan pengelolaan wirausaha
difokuskan pada penjualan kue dan
makanan. Dalam penelitian ini dikhususkan
pada pembuatan brownis kukus, karena
brownis kukus merupakan kue disukai oleh
kalangan tua dan muda. Cokelatnya yang
dapat membangkitkan selera, dan rasanya
yang lembut memiliki ciri khas tersendiri.
Selain itu pembuatannya sangat mudah,
bahanbahannya mudah didapatkan, dan
peralatannya pun biasanya sudah ada di
dapur keluarga.
Model explicit instruction merupakan
suatu pendekatan pembelajaran yang dapat
membantu peserta didik dalam mempelajari
keterampilan dasar dan memperoleh
informasi yang dapat diajarkan selangkah
demi selangkah. Pendekatan pembelajaran
ini sering disebut model pembelajaran
langsung. Model explicit instruction adalah
salah satu pendekatan pembelajaran yang
dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar peserta didik yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan prosedural yang
terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap,
selangkah demi selangkah.Dengan
menggunakan model pembelajaran eksplisit,
penyampaian proses keterampilan
diharapkan dapat lebih mudah diberikan oleh
guru. Karakteristik anak tunagrahita ringan
cenderung mengalami kesulitan dalam

6
menerima, memproses, dan mengingat
berbagai stimulus yang diterima. Kesulitan
tersebut dapat ditanggulangi dengan
memberikan proses belajar secara langsung
dan berulang-ulang. Proses belajar tersebut
akan membantu mereka untuk dapat
melakukan berbagai stimulus yang
diberikan.

Rumusan Masalah Bagaimana peningkatan hasil belajar


keterampilan tata boga materi pembuatan
brownis kukus pada anak tunagrahita ringan
kelas XII SMALB-C Kembar Karya I yang
dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran eksplisit..

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


peningkatan hasil belajar keterampilan tata
boga materi pembuatan brownis kukus pada
anak tunagrahita ringan dengan
menggunakan model pembelajaran explicit
instruction

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode


penelitian tindakan (action research).
Penelitian ini dilakukan dengan pemberian
siklus. Setiap siklus mempunyai empat
kegiatan utama yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Kegunaan
penelitian tindakan ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar keterampilan tata
boga materi pembuatan brownis kukus.
Model pembelajaran yang digunakan adalah
model explicit instruction dimana
pembelajaran akan dilakukan secara
langsung dan berulang-ulang.

Hasil Penelitian peningkatan hasil belajar keterampilan tata


boga materi pembuatan brownis kukus.
Dengan demikian model pembelajaran
explicit instruction mempunyai pengaruh
dalam meningkatkan hasil belajar
keterampilan tata boga materi pembuatan
brownis kukus pada anak tunagrahita ringan.
Keberhasilan penelitian disimpulkan
dengan menggunakan hasil persentase pada
siklus terakhir dimana persentase
keterampilan peserta didik melebihi 70 %,
ini berarti hasil belajar keterampilan tata
boga materi pembuatan brownis kukus pada

7
anak tunagrahita ringan dapat meningkat
setelah menggunakan model pembelajaran
explicit instruction
Kemampuan motorik anak tunagrahita
yang rendah dalam melakukan kegiatan
praktikum, mereka melakukan kegiatan
dengan ragu dan kurang hati-hati, hal ini
dikarenakan kemampuan motorik mereka
yang kurang sehingga mengalami kesulitan
dalam melakukan kegiatan psikomotor.
Kemampuan motorik yang kurang oleh
karena banyak kerusakan sel otak, anak
tunagrahita mengalami gangguan motorik. Ia
tidak dapat bergerak dengan tepat, kaku, dan
koordinasi motorik tidak baik. Kekurangan
ini dapat terlihat pada cara berjalan, lari,
lompat, melempar, menulis, memotong dan
pekerjaan lainnya.
Anak tunagrahita mengalami hambatan
dalam menerima informasi. Mereka akan
cenderung diam saja jika hanya
dinstruksikan dan diperagakan sekali.
Mereka butuh pengulangan instruksi dan
memperagakan secara jelas. Selain itu,
pembelajaran anak tunagrahita harus
dilakukan secara individual, hal ini
dikarenakan peserta didik mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda.
Prinsip ini digunakan dalam mengajar
anak tunagrahita mengingat keterbatasan
anak tunagrahita dalam berpikir abstrak.
Prinsip ini menekankan perhatian pada
perbedaan individual anak tunagrahita. Anak
tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya
sendiri.
Selama penelitian berlangsung, peneliti
dan kolaborator menciptakan hubungan
sosio-emosional yang baik terhadap peserta
didik. Peserta didik yang mudah bosan dan
sulit diatur harus selalu diarahkan dan
dibimbing. Hal ini membuat guru
mengeluarkan tenaga ekstra untuk
menghadapi mereka.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat terlihat


adanya peningkatan hasil belajar
keterampilan tata boga materi pembuatan

8
brownis kukus pada peserta didik kelas XII
SMALB-C Kembar Karya I.Peningkatannya
sekitar 70%. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa penelitian ini berhasil
karena adanya peningkatan hasil belajar
keterampilan tata boga materi pembuatan
brownis kukus pada anak tunagrahita ringan
kelas XII SMALB-C Kembar Karya I.
Peningkatan ini disebabkan oleh penggunaan
model pembelajaran explicit instruction
yang membuat peserta didik mengetahui
langkah-langkah membuat brownis kukus
dan pembelajaran yang berulang-ulang
sehingga peserta didik mampu membuat
brownis kukus secara mandiri.

Saran Kegiatan pembelajaran hendaknya


dilaksanakan secara berkesinambungan,
terutama pada mata pelajaran yang
memberikan keterampilan pada peserta
didik. Guru hendaknya mampu
mengembangkan kemampuan dalam
mengajar, agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.

Kelebihan Kelebihan dijurnal ini menurut saya,dari segi


struktural penyususan yang lengkap,dapat
kita lihat dari pendahuluan jurnal,tinjauan
pustakanya,dan metodelogy penelitiannya.

Kekurangan Kukarangan dijurnal ini penjeasannya tidak


tersusun.

Anda mungkin juga menyukai