CJR Desain Pembelajaran
CJR Desain Pembelajaran
DEAIN PEMBELAJARAN
OLEH
NAMA : FITRIA MUNIROH BR LUBIS
NIM : 5203342004
KELAS : TATA BOGA A 2020
i
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR
Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam mempelajari mata kuliah desain pembelajaran, sebaiknya kita terlebih
dahulu mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan.
B. Tujuan Penulisan CJR
1. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah desain pembelajaran.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa,
dan membandingkan serta memberi kritik pada jurnal.
3. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap pentingnya desain pembelajaran.
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat saya sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam
mengkritisi sebuah journal.
3. Untuk menambah pengetahuan tentang desain pembelajaran.
D.Identitas Jurnal
JURNAL 1
ISSN 2443-1389
Volume Vol.5,Hal 9
Download https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK/article/view/8150/5459
1
JURNAL 2
ISSN 1411-5255
Download http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip/article/view/3270
2
RINGKASAN ISI JURNAL
JURNAL 1
Pendahuluan Banyak dari kita yang lupa bahwa hidup adalah proses.
Mengajarkan suatu nilai yang dinamakan sebagai proses dan kerja
keras, bukanlah menjadi hal yang mudah bagi orangtua saat ini.
Terlebih lagi, arus kebutuhan dan nilai barang terus membumbung
tinggi sehingga semakin lama hidup semakin memperkuat tujuan
untuk mencari uang sebanyak-banyaknya karena tidak ada yang
menjamin hidup seseorang dibandingkan uang itu sendiri.
Proses pembelajaran metode mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena metode merupakan
suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai, dan serasi untuk
menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Metode drill adalah metode dalam pengajaran dengan melatih
peserta didik terhadap bahan yang sudah diajarkan/ berikan agar
memiliki ketangkasan atau ketrampilan dari apa yang telah
dipelajari.Anak dengan hambatan pendengaran adalah seseorang yang
mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik
sebagaian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya
sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat
menggunakan alat pendengarannya dalam kehidupan sehari-hari yang
membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.
Metode Penelitian penelitian ini dilakukan pendektan secara analisis kuantitatif, melalui
analisis kuantitatif mengandung makna suatu penggambaran atas data
yang berbentuk penelitian yang dilakukan seacara sistematis,
terstruktur, serta terperinci.
Hasil Penelitian Diketahui bahwa nilai rata-rata pretest siswa memperoleh nilai
sebesar 33 yang berada pada kategori kurang. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa belum memiliki kemampuan awal yang memadai dalam
keterampilan membuat kue rainbow cake. Setelah dilakukan
pembelajaran diperoleh nilai rata-rata posttest yang memperoleh nilai
sebesar 93 yang berada pada kategori sangat baik.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dengan hambatan
pendengaran kelas VII di SKh Negeri 02 Kota Serang, Banten.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dengan
hambatan penengaran kelas VII SMPLB di SKh Negeri 02 Kota
3
Serang yang berjumlah 3 orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Sundayana (2016:16), bahwa dalam pengambilan sampel, kita harus
dapat memilih anggota populasi yang dapat mewakili keseluruhan
karakteristik dari populasinya dan dengan jumlah sampel yang
representatif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran penggunaan metode drill dalam meningkatkan
pembelajaran tata boga membuat rainbow cake pada siswa dengan
hambatan pendengaran kelas VII di SKh 02 Kota Serang. Hal tersebut
dapat dilihat melalui peningkatan dan pencapaian hasil belajar siswa
yang diperoleh pada saat pre test, treatment dan post test. Pada saat
pre test kemampuan siswa masih dalam taraf belum mampu, pada saat
diberikan treatment siswa mulai mengalami perkembangan pada
kemampuan membuat kue rainbow cake dengan bantuan fisik ataupun
bantuan verbal, pada saat diberikan post test siswa mendapatkan nilai
dengan rata-rata meningkat sangat baik.
Perbedaan perolehan hasil belajar penggunaan metode drill dalam
meningkatkan pembelajaran tata boga dibuktikan berdasarkan
perolehan nilai rata-rata siswa pada setiap aspek yang diujikan serta
hasil uji statistik yang menunjukkan bahwa terdapat penggunaan
metode drill pada pembelajaran tata boga membuat rainbow cake pada
siswa dengan hambatan pendengaran kelas VII di SKh 02 Kota
Serang, Banten.
Penelitian ini dianggap berhasil oleh peneliti karena setiap aspek
yang sudah di jalankan mengalami peningkatan yang signifikan,
tahapan awal siswa memiliki nilai pretest hanya 35 di tahapan akhir
siswa mengalami peningkatan nilai posttest sebesar 98 dengan nilai
perbedaan dari pretest ke posttest sebesar 63. Peneliti menyatakan
bahawa penggunaan metode drill dalam pembelajaran tata boga
membuat rainbow cake sangatlah membantu peningkatan
pembelajaran siswa, sehingga tahapan awal yang tadinya siswa hanya
mampu mengerjakan beberapa aspek saja sampai mampu
mengerjakan semua aspek dalam tatanan membuat rainbow cake.
4
membuat kue rainbow cake Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan menyelesaikan langkah pembuatan kue
rainbow cake bagi anak dengan hambatan pendengaran, sebaliknya
guru dapat menciptakan pembelajaran yang menarik agar anak tidak
merasa bosan ketika melakukan kegiatan pembelajaran keterampilan.
Kelebihan jurnal Menurut saya banyak kelebihan yang terdapat didalam jurnal ini
dari kelengkapan materi sudah sangat lengkap dan terstruktur terlihat
dari pendahuluan dan dasar teori yang cukup mudah dimengerti
sehingga mudah dimengerti juga dari segi tujuan penelitian dan
manfatnya dan juga dari hasil penelitian yang berdasarkan bukti-butki
dan hasil hipotesis dari penulisan sudah sangat jelas dipaparkan.
Kekurangan Jurnal Menurut saya kekurangan yang terdapat dijurnal ini yaitu banyak
terdapat kata asing yang tidak umum didengar dan tulisan fontnya
yang kecil sehingga sulit untuk dibaca.
5
JURNAL 2
6
menerima, memproses, dan mengingat
berbagai stimulus yang diterima. Kesulitan
tersebut dapat ditanggulangi dengan
memberikan proses belajar secara langsung
dan berulang-ulang. Proses belajar tersebut
akan membantu mereka untuk dapat
melakukan berbagai stimulus yang
diberikan.
7
anak tunagrahita ringan dapat meningkat
setelah menggunakan model pembelajaran
explicit instruction
Kemampuan motorik anak tunagrahita
yang rendah dalam melakukan kegiatan
praktikum, mereka melakukan kegiatan
dengan ragu dan kurang hati-hati, hal ini
dikarenakan kemampuan motorik mereka
yang kurang sehingga mengalami kesulitan
dalam melakukan kegiatan psikomotor.
Kemampuan motorik yang kurang oleh
karena banyak kerusakan sel otak, anak
tunagrahita mengalami gangguan motorik. Ia
tidak dapat bergerak dengan tepat, kaku, dan
koordinasi motorik tidak baik. Kekurangan
ini dapat terlihat pada cara berjalan, lari,
lompat, melempar, menulis, memotong dan
pekerjaan lainnya.
Anak tunagrahita mengalami hambatan
dalam menerima informasi. Mereka akan
cenderung diam saja jika hanya
dinstruksikan dan diperagakan sekali.
Mereka butuh pengulangan instruksi dan
memperagakan secara jelas. Selain itu,
pembelajaran anak tunagrahita harus
dilakukan secara individual, hal ini
dikarenakan peserta didik mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda.
Prinsip ini digunakan dalam mengajar
anak tunagrahita mengingat keterbatasan
anak tunagrahita dalam berpikir abstrak.
Prinsip ini menekankan perhatian pada
perbedaan individual anak tunagrahita. Anak
tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya
sendiri.
Selama penelitian berlangsung, peneliti
dan kolaborator menciptakan hubungan
sosio-emosional yang baik terhadap peserta
didik. Peserta didik yang mudah bosan dan
sulit diatur harus selalu diarahkan dan
dibimbing. Hal ini membuat guru
mengeluarkan tenaga ekstra untuk
menghadapi mereka.
8
brownis kukus pada peserta didik kelas XII
SMALB-C Kembar Karya I.Peningkatannya
sekitar 70%. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa penelitian ini berhasil
karena adanya peningkatan hasil belajar
keterampilan tata boga materi pembuatan
brownis kukus pada anak tunagrahita ringan
kelas XII SMALB-C Kembar Karya I.
Peningkatan ini disebabkan oleh penggunaan
model pembelajaran explicit instruction
yang membuat peserta didik mengetahui
langkah-langkah membuat brownis kukus
dan pembelajaran yang berulang-ulang
sehingga peserta didik mampu membuat
brownis kukus secara mandiri.