Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG KELAINAN

PENYAKIT DALAM DAN


PENCEGAHANNYA

ANGGOTA KELOMPOK :
 ALAN FAJAR MAULANA (02)
 DHERIFINO YOGA SUWONDO (07)
 EVANA ZHIKA FEBRIANTI .C (09)
 NOVIA AYU RAHMADANI (25)
 PUTRI VANIA BULAN K.M (27)
 SEPHRIANA MAHARANI H.T (32)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

PENGERTIAN SISTEM REPRODUKSI.................................................... iii

PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DAN

UPAYA PECEGAHANNYA........................................................................... iv
SISTEM REPRODUKSI
Sistem Reproduksi

Sistem Reproduksi adalah proses alami yang terjadi pada makhluk hidup yang bertujuan
untuk memperbaiki dan melanjutkan keturunan dengan cara berkembang biak. Terdiri dari
tesis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya.

PENYAKIT – PENYAKIT YANG


MENYERANG SISTEM
REPRODUKSI
A.Penyakit – penyakit yang Menyerang Sistem Reproduksi Pria

B.Penyakit – penyakit yang Menyerang Sistem Reproduksi Wanita

Penyakit – penyakit yang menyerang sistem reproduksi sangatlah banyak. Penyakit –


penyakit tersebut yaitu sebagai berikut.

1.      Keputihan
Normal bagi seorang wanita mengalami keluarnya cairan dari vagina. Keputihan yang normal
adalah yang tak berwanra atau jernih. Jika keputihan tersebut berbau, lengket, dan tidak
berwarna jernih berarti ada masalah dengan keputihan. Keluarnya keputihan bervariasi
seperti dalam siklus menstruasi, kehamilan, dan akibat rangsangan seksual. Cairan yang
banyak dan berbau tak sedap merupakan tanda infeksi. Keputihan terjadi karena sariawan
vagina. Infeksi jamur dengan keluarnya cairan seperti keju iritasi dalam atau sekitar vagina
dan kadangkala terasa panas etika buang air kecil.Infeksi ini tidak ditularkan melalui
hubungan seks, hal ini disebabkan faktor yang mendorong suburnya jamur, seperti
antibiotika, menggunakan celana ketat juga menggunakan pembersih dan pewangi vagina

2.      Impotensi
Sebagian besar pria kadang kesulitan mempertahankan ereksi, sering akibat stres, kelelahan,
terlalu banyak minum alkohol, atau penyakkit tertentu. Impotensi temporer bukanlah masalah
jika ereksi saat masturbasi atau jika terbangun dengan ereksi. Impotensi jangka panjang
diakibatkan penyakit seperti diabetes dan gangguan peredaran darah atau obat seperti diuretic
dan antidepresan. Ini mungkin disebabkan kegelisahan atau depresi. Saat usia seseorang
semakin tua, perlu lebih lama untuk ereksi dan mungkin kurang kekerasannya 

3.      HIV/AIDS
Penyakit yang menyerang sistem imun ini disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunoeficienc Virus). HIV ini tidak membedakan usia, warna kulit, orientasi seksual,
agama, kebangsaan, ataupun faktor pembeda lainnya. Sekali virus HIV masuk ke dalam
tubuh virus tersebut akan menetap di dalam tubuh untuk selamannya. Virus HIV hidup dalam
darah , air mani, cairan di dalam jalan lahir, air liur, air mata, dan cairan tubuh lainnya.
b.      Gejala
Penyakit AIDS terbagi dalam beberapa fase sesuai pertumbuhan dan perkembangan virus ini.
a). Fase 1
Fase ini dmulai tepat setelah infeksi dan berlangsung selama beberapa minggu. Fase 1 ini
ditandai dengan perasaan tidak enak badan sperti mau flu.
       b). Fase 2
Dapat berlangsung hingga 10 tahun. Selama fase ini tidak ada gejala, penderitanya pun
terlihat normaldan merasa sehat-sehat saja. Difase inilah HIV sedang memperbanyak diri.
Perlahan-laha mereka membunuh sel-sel darah yang bertugas menghancurkan penyakit yang
disebut sel CD4. Makin sedikit CD4 kekebalan tubuh makin melemah sehingga makin sulit
untuk menghindari penyakit.
c). Fase 3
Fase ini dimulai ketika CD4 dalam tubuh telah dikuasai pasukahn HIV yang jumlahnya
banyak. Karena sistem kekebalan tubuh gagal menghalangi masuknya penyakit maka
penyakit pun akan mudah menyerang tubuh. Gejalanya memang ringan seperti sakit ringan
biasa, cepet capek, diare, infeksi jamur, demam, berat badan terus menurun, berkeringat pada
malam hari, pembengkakan kelenjar limfa infeksi pada sekitar area mulut atau batuk yang
terus menerus. Gejala ini makin lama makin parah, seiring sitem imun yang makin lemah
juga.
d). Fase 4
Ketika gejala-gejala penyakit lain bahkan seperti TBC, Kanker seakin parah baru selanjutnya
penderita akan dinyatakan positif sebagai pengidap AIDS. Pada fase ini obat-obatan antivirus
hanya dapat memperlambat perkembangan virus ini.
c.       Penularan
Sebagian besar infeksi HIV ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi
darah juga bisa menular dari ibu kepada janinnya. HIV tidak hanya menular pada kaum
homoseksual. Awalnya HIV hanya berupa infeksi namun lama-kelamaan HIV ini
berkembang menjadi penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Perempuan
lima kali lebih mudah tertular HIV/AIDS daripada laki-laki, karena bentuk alat kelamin
perempuan lebih luas permukaannya sehingga lebih mudah terpapar oleh cairan mani yang
tinggal lebih lama di dalam tubuh. Perlukaan pada saluran kelamin memudahkan masuknya
virus HIV. Hubungan seks melalui anus (anal seks) lebih beresiko dalam penularan HIV
daripada hubungan seks melalui vagina, karena jaringan di dalam aus lebih lembut.
Kekerasan seksual atau hubungan seksual dengan gadis remaja lebih memudahkan terjadinya
penularan
d.      Pengobatan
Tidak ada obat untuk menyembuhkan infeksi HIV, tapi ada pengobatan yang bisa
memperlambat perkembangan penyakit. Perawatan ini bisa membuat orang yang terinfeksi
untuk hidup lebih lama dan bisa menjalani pola hidup sehat yaitu jika merasa atau mencurigai
baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3×24 jam, obat anti HIV bisa mencegah
terjadinya infeksi. Obat ini bernama post-exposure prophylaxis (PEP) atau di Indonesia
dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan. Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari
setelah terjadi pajanan (terpapar) terhadap virus. Idealnya, obat ini bisa diminum langsung
setelah pajanan terjadi. Makin cepat pengobatan, maka lebih baik.

4.      Herpes simplex
a. Herpes simpleks disebabkan oleh virus herpes simplex (VHS) yang
termasuk Herpetovirus dalam famili Herpetviridae. Virion virus berukuran 110 nm. Terdapat
2 tipe VHS, yaitu VHS tipe 1 yang menyerang selubung saraf trigeminus atau ganglion saraf,
dan VHS tipe 2 yang menyebabkan kerusakan pada daerah vulvovaginal
Herpes yang menyerang organ reproduksi manusia disebut herpes genitalis yang disebabkan
oleh virus herpes simplex tipe 1 dan 2. Bedanya tipe 1 tidak begitu ganas, sedangkan tipe 2
ganas dan sering menyerang kelamin
b.      Gejala
Gejala utamanya adalah munculnya bintil-bintil secara bersamaan yang merupakan kumpulan
vesikel, pada perbatasan kulit dan mukosa. Biasanya kemunculan bintil ini tidak pandang
bulu dan dapat menyerang disembarang tempat didaerah tubuh. Bintil-bintil itu bertahan
selama 2-3 minggu, lalu pecah. Biasanya isi pecahan itu dapat menular karena mengandung
virus penyebab. Kemunculan bintil ini dibarengi dengan rasa seperti terbakar, nyeri, gatal,
sakit kepala dan demam
c.       Penularan
Manusia merupakan satu-satunya sumber penularan herpes simpleks. Infeksi primer terjadi
pada anak berumur di bawah lima tahun (balita), terutama yang berasal dari keluarga miskin
pada populasi padat penduduk.
Penularan primer terjadi melalui droplet titik ludah dan cairan rongga mulut, melalui sekret
konjungtiva dan dengan kontak langsung secara genital melalui jalan lahir pada waktu
berlangsung proses persalinan.
Penularan sekunder terjadi akibat profokasi atau rangsangan penyakit-penyakit demam,
alergi, trauma mekanik atau psikis dan paparan sinar matahari yang berlebihan.
Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan dan adanya kontak langsung dengan si
penderita, seperti berciuman, berhubungan seksual, baju penderita pun dapat menjadi media
penularan
d.      Pengobatan
Human gamma globulin diberikan sebagai pengobatan umum herpes simpleks.  Untuk
menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi VHS dapat diberikan A arabinoside secara
intravenus.
Herpetik meningoensifalitis diobati dengan asiklovir intravenus, cytarabin atau anti metabolit
lainnya. Penderita keratokonjungtivitis dapat diobati dengan asiklovir lokal atau 5-iodo-
deoxyuridine. Untuk mengurangi keluhan penderita diberikan obat-obatan paliatif

5.    Hepatitis B
a.       Deskripsi
Istilah hepatitis digunakan untuk semua jenis peradangan hati. Hepatitis tipe B adalah virus
hepatitis yang populer karena tingkat penyakitnya cukup parah dan angka kejadiannya tinggi,
serta komplikasinya dapat mnjadi kangker hati. Meskipun penyakit ini menyerang hati,
penularannya dapat melalui hubungan seksual. Maka dari itu, penyakit ini juga termasuk
penyakit menular seksual (Elmart, 2012: 89).
b.      Gejala
Gejala penyakit peradangan hati ini biasanya baru terasa setelah kurang lebih 2 sampai 5
bulan sejak terinfeksi. Gejala yang muncul berupa mudah lelah, kerongkongan terasa pahit,
sakt kepala, diare, nafsu makan menurun, otot pegal-pegal, sakit perut, demam tinggi,
muntah, serta sakit kuning.
c.       Penularan
Penyakit ini dapat menular dari ibu yang mengidap virus hepatitis B kepada bayinya. Dapat
juga menular dari penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum,
transfuse darah, penggunaan pisau cukur, sikat gigi secara bersama-sama, hubungan seksual
dengan penderita. Virus ini juga dapat tersebar melalui cairan yang sudah terinfeksi, seperti ir
mani, cairan vagina, ludah yang masuk ke tubuh manusia, luka yang terbuka dan bagian
tubuh yang memnugkinkan terinfeksi bakteri.
d.      Pengobatan
Dengan berkembangnya dunia kedokteran, obat-obatan yang efektif untuk menekan aktivitas
virus hepatitis B juga sudah tersedia. Obat-obatan ini dapat menghambat proses kerusakan
pada hati sehingga tubuh sempat memperbaikinya. Tetapi perlu diingat bahwa kemungkinan
obat-obatan ini untuk sepenuhnya melenyapkan virus sangat tipis.

6.Sifilis
a.    Penyakit sifilis merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan sexsual (sexually
transmitted disease), disebabkan oleh bakteriTreponema pallidium (Spirochaeta pallida).
Spirochaeta pallida merupakan bakteri yang berbentuk filamen berulir berukuran panjang 6-
14 mikron dengan 6-12 ulian kecil yang beraturan denga ujung filamen selalu lurus.
Morfologinya dapat dilihat dengan mikrosopkop latar belakang gelap (dark-field microscope)
atau diperiksa di bawah mikroskop menggunakan pewarnaan perak.
Dulu selama berabad-abad sifilis ini dianggap sebagai salah satu penyakit menular yang
sangat menakutkan. Tapi pada kenyataannya sifilis dapat disembuhkan, meskipun penyakit
kelamin ini bersifat kronis dan menahun. Penyakit ini juga dapat dianggap berbahaya karena
dapat menyerang seluruh tubuh, termasuk sistem peredaran darah, saraf, dan dapat ditularkan
oleh ibu hamil yang mengidap kepada bayinya, sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada
bayi tersebut. Meskipun si raja singa ini identik dengan laki-laki wanita juga dapat tertular
infeksi ini

b.      Gejala
Gejalanya baru muncul mulai dari 10 sampai 90 hari sejak terinfeksi. Si raja singa ini dibagi
menjadi beberapa stadium sebagai berikut.
1)      Stadium 1
Pada tempat masuknya kuman, timbul suatu luka yang bulat lonjong, dasarnya bersih, merah,
kulit disekitarnya terang, jika diraba keras, dan tidak nyeri. Stadium ini sering disertai
pembengkakan yang padat dan kenyal, serta jika kelenjar getah beningdisekitar tempat
infeksi diraba tidak akan terasa sakit. Dalam 3-6 minggu. Penyakit ini dapt sembuh tanpa
pengobatan
2)      Stadium II
Stadium ini biasanya didahului gejala seperti panas, sakit kepala, nyeri tulang dan
sebagainya. Tanda-tanda gejala pada kulit dan selaput lendir dapat menyerupai semua
penyakit kulit yang lain, namun tidak terasa gatal. Pada stadium ini terdapat pembesaran
kelenjar getah bening. Kelainan kulit pada stadium ini dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi
juga dapat muncul lagi, hanya saja bentuknya tidak lagi simetris. Namun terkadang stadium
ini tanpa gejala.
3)      Stadium III
Muncul setelah stadium I berlangsung selama 3-10 tahun. Keadaan ini tidak menular, tapi
dapat menyerang semua organ tubuh. Disamping itu sifilis pada stadium ini dapat menyerang
sistem peredaran darah dan saraf. (Elmart, 2012: 93-94).
c.       Penularan
Sifilis merupakan penyakit kelamin yang paling lama dikenal manusia dan tersebar luas
diseluruh dunia. Penularan terutama terjadi melalui hubungan seksual baik heteroseksual
maupun homoseksual. Selain itu sifilis juga dapat ditularkan dari ibu penderita sifilis ke bayi
yang dikandungnya secara kongenital transplasental.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita yang mengalami
luka infeksi. Pada saat melakukan hubungan seksual, bakteri dapat mauk melalui selaput
lendir di dalam vagina atau anus. Si raja singa ini sangat infeksius pada tahap 1 dan 2. Selain
itu bakteri penyakit ini dapat menular melalui transfusi darah jika pendonor berada dalam
tahap infeksi penyakit ini (Elmart, 2012: 93-95)
d.      Pengobatan
Penisilin masih merupakan obat pilihan untuk penanganan sifilis. Sedangkan antibiotik
alternatif seperti derivat tetrasiklin, eritomicin dan ceftriaxon dapat digunakan pada penderita
yang alergi terhadap penisilin. Dosis dan lama terapi bervariasi tergantung pada gejala klinik
penderita, secara umum penyakit dengan stadium lebih lanjut membutuhkan antibiotik
dengan dosis yang lebih besar dan waktu yang lebih lama. Obat lain yang dapat diberikan
adalah antipiretik dan antihisamin

Anda mungkin juga menyukai