TUGAS AKHIR
NIP 195903061984031001
Disusun Oleh:
ROIYUL MUFIDAH
NIM 190212614029
Off. EE
1.
Ada tanganku, sekali akan jemu terkulai,
Mainan cahya di air hilang bentuk dalam kabut,
Dan suara yang kucintai ‘kan berhenti membelai.
Kupahat batu nisan sendiri dan kupagut.
Kita –anjing diburu-hanya melihat sebagian dari sandiwara sekarang
Tidak tahu Romeo & Juliet berpeluk di kubur atau di ranjang
2.
Lahir seorang besar dan tenggelam beratus ribu
Keduanya harus dicatet, keduanya dapat tempat.
Dan kita nanti tiada sawan lagi diburu
Jika bedil sudah disimpan, cuma kenangan berdebu;
3.
Kita memburu arti atau disertakan kepada anak lahir sempat.
Karena itu jangan mengerdip, tatap dan penamu asah,
Tulis karena kertas gersang, tenggorokan kering sedikit mau basah!
1946
1
PENDAHULUAN
2
“Catatan Tahun 1946” yang berkaitan erat dengan keadaan kehidupan pada masa
1946.
PEMBAHASAN
Salah satu majas yang umum dikenal yaitu majas metafora. Majas
metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. Salah
satu contoh majas metafora terdapat dalam puisi Chairil Anwar berjudul
“Catatan Tahun 1946”.
3
Di samping itu, pembahasan majas metafora yang terdapat dalam puisi “Catatan
Tahun 1946” sebagai berikut :
Bait pertama
Pada dua larik pada bait pertama tersebut memiliki metafora yang kuat.
Kita anjing yang diburu bermakna bahwa kita yaitu si anjing yang diburu.
Kalimat itu menggambarkan situasi yang dihadapi oleh “kita” dalam kehidupan
yang sebenarnya dapat terbayangkan oleh pembaca. Sangat jelas bukan
merupakan hal yang menyenangkan.
Selain itu, Chairil juga membangun imaji yang lebih menekan yaitu hanya
melihat sebagian sandiwara sekarang dan tidak tahu Romeo dan Juliet berpeluk
di kubur atau di ranjang. Petikan puisi ini bermakna apa yang telah diketahui
tentang sejarah manusia masih belum lengkap yaitu tentang sebuah “sandiwara”
yang belum jelas ujungnya.
4
Bait kedua
Jika bedil sudah disimpan bermakna bahwa jika saja peperangan usai.
Maka cuma kenangan berdebu, berarti bahwa kata “usai” hanya hal yang
diidamkan saja dan tidak pernah terwujud.
Bait ketiga
5
KESIMPULAN