Anda di halaman 1dari 81

STUDI KASUS PEMELIHARAAN

PABRIK

KELOMPOK 10
ANGGOTA KELOMPOK

• BELLA NOVIA
• FIDELIS AYODYA AMBA
• JOSHUA JESSE
• YAZIDIE
• ZAKI HARYO
PT PUPUK KUJANG
SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

• PT Pupuk Kujang didirikan pada tanggal 9 Juni 1975 dengan dana US$ 260 juta
merupakan pinjaman dari Pemerintah Iran sebesar US$ 200 Juta, serta Penyertaan
Modal Pemerintah (PMP) Indonesia sebesar US$ 60 juta. Pinjaman kepada Pemerintah
Iran telah dilunasi tahun 1989.

• Pembangunan pabrik Pupuk Kujang pertama yang kemudian diberi nama Pabrik Kujang
1A dengan kapasitas produksi 570.000 ton/tahun urea dan 330.000 ton/tahun amoniak
pembangunannya dilaksanakan oleh kontraktor utama Kellogg Overseas Corporation
(USA) dan Toyo Engineering Corporation (Japan).
VISI DAN MISI

Visi
Menjadi Perusahaan Dibidang Industri Pupuk IndustriKimia yang Unggul dan Terpercaya.
Misi
1. Mendukung program ketahanan pangan nasional
2. Mengembangkan industry pupuk dan industri kimia yang kmpetitif dan ramah lingkungan
3. Mengembangkan jasa pelayanan dan perdagangan argo Industri
4. Mendukung pengembangan perekonomian nasional
5. Mengembangkan perekonomian daerah melaluipemberdayaan masyarakat sekitar perusahaa
KEGIATAN YANG DIJALANKAN

Produksi Perdagangan
Mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi Menyelenggarakan kegiatan distribusi dan perdagangan, baik
bahan- bahan pokok yang diperlukan dalam dalam maupun luar negeri yang berhubungan dengan produk-
pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan produk tersebut diatas dan produk- produk lainnya serta
kimia lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut kegiatan impor barang yang antara lain berupa bahan baku dan
menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil bahan kimia penolong/pembantu, peralatan produksi dan bahan kimia
lainnya. lainnya.

Pemberian Jasa Usaha Lainnya


Melaksanakan studi penelitian, pengembangan, desain Menjalankan kegiatan-kegiatan usaha dalam bidang angkutan,
engineering, pengantongan, konstruksi, manajemen, ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan lainnya yang
pengoperasian pabrik, pabrikan/reparasi, merupakan sarana dan perlengkapan guna kelancaran
pemeliharaan, konsultasi (kecuali konsultasi bidang pelaksanaan kegiatan-kegiatan usaha tersebut.
hukum) dan jasa teknis lainnya dalam sektor industri
pupuk dan industri kimia lainnya.
LOKASI PABRIK

PT. PUPUK KUJANG terletak di desa Dawuan, kecamatan Cikampek, Kabupaten


Karawang, Jawa Barat dengan luas sekitar 350 Ha yang terbagi menjadi:
1. 60 Ha untuk pabrik.
2. 60 Ha untuk perumahan.
3. 230 Ha untuk sarana penunjang dan lain-lain.

Alasan utama pemilihan Cikampek sebagai lokasi pabrik


didasarkan pada pertimbangan antara lain:
1. Dekat dengan sumber bahan baku gas alam di lepas
pantai Cilamaya.
2. Dekat dengan waduk Jatiluhur sebagai sumber tenaga
listrik dan air.
3. Tersedianya jaringan transportasi darat (jalan raya kereta
api).
4. Berada di daerah pemasaran pokok.
HASIL PRODUKSI

Produk utama berupa Produk antara berupa Amonia cair dan gas Produk samping terdiri dari
butiran urea (urea prill) Karbon dioksida yang digunakan a) Amonia gas, merupakan gas sisa
sebagai bahan baku. dari Unit Amonia.
b) Gas Nitrogen, Nitrogen cair dan
Oksigen cair dari unit pemisahan
udara.
c) Gas Nitrogen dari unit Nitrogen
Purge Gas Recovery.
d) Gas Karbon Monoksida.
PROSES PRODUKSI PT.PUPUK
KUJANG
Bahan
Baku

Gas Alam Air Udara


BAHAN BAKU PENUNJANG

• Bahan baku penunjang berfungsi untuk membantu proses namun tidak


terkonversi sebagai produk.
• Bahan baku penunjang diantaranya adalah asam sulfat, soda kaustik, klorin,
hidrazin, dan orthophosphat.
• Semua bahan ini adalah bahan kimia tambahan untuk pembuatan air proses,
air umpan ketel (BFW), dan air minum.
• Selain itu bahan baku penunjang untuk produksinya adalah katalis cobalt-
molybdenum, nikel, Fe-Cr, dan campuran Cu-ZnO-Alumina.
PENGGUNAAN BAHAN BAKU

Bahan
Baku

Unit Unit
Unit Urea
Utilitas Ammonia
AMONIA
• Amonia diperoleh dari hasil reaksi antara gas hidrogen dengan gas nitrogen yang dilakukan pada
unit amonia.
• Hidrogen untuk proses pembuatan amonia diperoleh dari hidrokarbon pada gas alam, sedangkan
gas nitrogen diperoleh dari udara bebas.
• Spesifikasi amonia cair yang diperbolehkan adalah :
Kadar amonia : minimal 99,5% berat
Kadar air : minimal 0,5% berat
Minyak : maksimal 5 ppm (b/b)
Tekanan : 18 kg/cm2.G
Temperatur : 25 – 30 °C
Jumlah Normal : 40.983 kg/jam
Jumlah Rancang : 49.180 kg/jam
KARBONDIOKSIDA
• Karbondioksida diambil dari unit amonia yang merupakan hasil samping dari
pembuatan amonia sintetis dari hidrokarbon.
• Spesifikasi gas karbondioksida yang dapat diperbolehkan adalah :
Kadar CO2 kering (basis kering): Minimal 98% volume
Kadar air : Jenuh
Kadar sulfur : Maksimal 1,0 ppm (b/b)
Tekanan : 0,6 kg/cm2G
Temperatur : 38 °C
Kadar penyerap : 0,01 %
Jumlah normal : 27.450 kg/jam
Jumlah rancang : 32.490 kg/jam
SIFAT FISIKA KARBONDIOKSIDA

- Bentuk Gas

- Warna Tidak berwarna

- Densitas Padat: 1,600 g/L


Gas : 1,98 g/L

- Titik Lebur -570C (216 K) (di bawah


tekanan)

- Titik didih -780C (195K) (menyublim)

- Kelarutan (dalam air) 1,45 g/L

- Viskositas 0,07 cP pada -780C


SIFAT KIMIA KARBONDIOKSIDA

- Rumus molekul CO2


- Massa molar 44, 0095 g/mol
- Struktur molekul Linear

- Momen dipol Nol

- Keasaman (pKa) 6,35 dan 10,33


PROSES PABRIK AMONIA

Hasil Proses

NH3 cair CO2

Digunakan untuk

Urea
PROSES PABRIK AMONIA

Amonia
Unit
Amonia
CO2
Proses

Unit Area Urea


KARAKTERISTIK AMONIA

Karakteristik Nilai
Rumus Molekul NH3

Berat Molekul 17,03 g/gmol

Titik Didih -33,35 oC

Titik Beku -77 oC

Temperatur Kritis 133 oC


Tekanan kritis 1657 Psia
PROSES PABRIK AMONIA (CONT’D)

• Kapasitas produksi terpasang ammonia cair 1.000 Metrik Ton/hari dengan kadar 99%, dan
karbon dioksida 1.325 Metrik Ton/hari. Bahan baku yang digunakan adalah gas alam, udara, dan
steam. Proses pembuatan ammonia di PT. Pupuk Kujang menggunakan High Pressure Catalytic
Steam Reforming atau dikenal dengan proses Kellog.
• Ammonia Plant terdiri dari enam unit, yaitu:
1. Unit pemurnian gas alam
2. Unit pembuatan gas sintesa
3. Unit pemurnian gas sintesa
4. Unit sintesa amonia
5. Unit pemisahan dan pemurnian produk
6. Unit Hydrogen Recovery
BAGAN PEMBUATAN AMONIA

Gas Alam Gas H2

Penghilangan Penghilangan Shift


Reforming
Merkuri Sulfur Converter

Sintesa Penyerap
Refrigerasi Methanator
Amonia CO2

NH3 ke
pabrik Ke Pabrik CO2 Pengurai
Urea Urea CO2

Ammonia
Storage
PRODUK UTAMA : UREA

• Sifat-sifat umum pupuk Urea :


Sangat praktis pemakaiannya, artinya pemakaian dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Dapat disimpan lama dan kandungan zat-zat makanan bagi pertumbuhan serta
perkembangan tanaman sangat tinggi.
Oleh karena kelebihan-kelebihan di atas, pupuk urea sangat diminati oleh para
petani daerah tropis.
SIFAT KIMIA UREA

• Urea di dalam air akan terhidrolisa menjadi amonium karbamat yang


kemudian peruraiannya menjadi amonia dan karbondioksida.
NH2COONH2(l) + H2O ↔ NH2COONH4 (l)
Urea + Air ↔ Ammonium karbamat
NH2COONH4 (l) ↔ 2 NH3 (g) + CO2 (g)
Ammonium karbamat Ammonia Karbondioksida
SIFAT KIMIA UREA (CONT’D)

• Terjadi pula rekasi samping yaitu pembentukan senyawa biuret yang tidak
diinginkan karena merupakan racun bagi tanaman. Reaksi yang terjadi adalah
sebagai berikut :
NH2COONH2(l) ↔ NH2CONHCONH2 (l) + NH3 (g)
Urea ↔ Biuret + Ammonium
SIFAT FISIKA UREA

Sifat-sifat Urea Prill


Warna Tidak berwarna (putih)
Bentuk Jarum
Rumus Molekul (NH2)2CO
Berat Molekul 60.05 mol
Berat Jenis 1,335 gr/cm3

Boiling Point Decomposes

Melting Point 132,7 °C

Kadar Nitrogen (formula) 46,78 %


Spesifik Panas 0,320 cal/g °C (20 °C)
Kelarutan dalam air 78 g/100 ml pada 5 °C
UTILITAS PADA PT. PUPUK KUJANG

Joshua Jesse / 1406559950 / Teknik Kimia


UNIT UTILITAS PADA PT. PUPUK KUJANG

Unit Pengolahan
Unit Penyediaan Air (Pabrik,
Unit Steam
Air Pendingin, dan
Umpan Boiler)

Unit Penyediaan
Unit Pembangkit Unit Pengolahan
Udara Pabrik &
Listrik Limbah
Instrumen
UNIT PENYEDIAAN AIR

WATER INTAKE UNTUK PABRIK PT. PUPUK KUJANG DIAMBIL DARI


SUNGAI CITARUM DAN DOWN STREAM TURBIN WADUK JATILUHUR
DI PURWAKARTA.
Water Intake Parung Kadali Water Intake Cikao
• 3 pompa • 2 pompa
• Kapasitas per pompa : 5500 gpm • Kapasitas per pompa : 5500 gpm

AIR DARI KEDUA WATER INTAKE INI DIALIRKAN KE PABRIK


DAN KOLAM PENAMPUNGAN UNTUK PERSEDIAAN JIKA
SUPLAINYA TERPUTUS . ADA 8 KOLAM PENAMPUNGAN
(700.000 M 3) DI LINGKUNGAN PABRIK.
UNIT PENGOLAHAN AIR (WASTE TREATMENT)

Clarifier
Premix Sand
& Clear
Tank Filter
Well
Storage
Tank
UNIT PENGOLAHAN AIR

Dalam premix tank dilakukan pengadukan antara air


yang diumpankan dengan zat-zat kimia seperti

Alum Sulfat : Untuk mengikat kotoran


Premix menjadi flok-flok kecil.
Tank Klorin : Sebagai disinfektan
Tawas : Mengikat flok-flok kecil yang tidak
terendapkan menjadi flok besar
sehingga mudah mengendap.
UNIT PENGOLAHAN AIR

Air dimasukkan ke dalam clarifier, dimana flok-flok yang


terbentuk diendapkan secara gravitasi sambil diaduk dengan
putaran rendah sehingga dapat diendapkan dengan mudah.
Air yang keluar dari clarifier ini mempunyai karakteristik
Clarifier sebagai berikut :
dan
pH : 6,3 - 6,8
Clear Kekeruhan : < 5 Ntu
Well kadar Cl : 0,1 – 0.5 ppm

Air yang keluar dari clarifier di tampung di clear well.


UNIT PENGOLAHAN AIR

Air dari clear well kemudian disaring dalam


6 buah rapid pressure horizontal sand filter
yang disusun paralel dan berfungsi
Sand menyaring partikel-partikel yang masih
Filter terbawa dari clarifyer
UNIT PENGOLAHAN AIR

Air yang keluar dari sand filter ditampung ke


dalam dua buah tangki, yaitu:
• Filtered water storage tank, berfungsi untuk
menampung air yang digunakan untuk
Storage keperluan make up air pendingin, air hidran
Tank dan umpan unit demineralisasi air.
• Potable water storage tank, berfungsi
menampung air yang digunakan untuk
keperluan sehari-hari
UNIT PENGOLAHAN AIR
UNIT PENGOLAHAN AIR (COOLING WATER)

• Air panas dari alat penukar panas dengan temperatur 46oC dialirkan ke bagian
atas menara pendingin dan dialirkan melalui distributor
• Air dicurahkan ke bawah melalui lubang saluran air (swirl) sambil melepaskan
panas karena kontak dengan udara
• Uap air dan udara mengalir melalui bagian atas menara pendingin
• Air yang sudah dingin dengan temperatur sekitar 32oC ditampung dalam bak dan
didistribusikan sebagian besar ke alat penukar panas
• Blow down dilakukan secara kontinu untuk membuang kotoran lumpur dan
mengontrol cycle hardness (perbandingan antara hardness air yang masuk dengan
hardness air pendingin) agar tidak terjadi akumulasi dari bahan kimia.
UNIT PENGOLAHAN AIR (COOLING WATER)

Batasan operasi pada Menara Pendingin (Cooling Tower)


adalah :
• pH = 6,5 – 8.0
• Cl2 = 0,5 - 1,5 ppm
• PO4 = 13 - 18 ppm
• SiO2 = < 200 ppm
• Kekeruhan = < 20 Ntu
UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)

Activated Cation
Carbon Exchanger

Anion Mix Bed


Exchanger Polisher
UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)

Air dari filtered water storage diumpankan ke


carbon filter vertikal yang berfungsi untuk
menghilangkan gas klorin, warna, bau dan
Activated zat-zat organik lainnya. Media yang
Carbon digunakan dalam Carbon filter adalah karbon
aktif (norit).
UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)

Cation exchanger merupakan suatu silinder


baja tegak yang berisi resin R-H, yaitu
polimer dengan rantai karbon R yang
Cation mengikat ion H. Misal kation Ca2+ , Reaksi
Exchanger yang terjadi :

Ca2+ + H2R ↔ CaR + 2 H+


UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)

Seperti pada cation exchanger, anion exchanger ini


juga berupa tiga buah bejana tekan yang berisi
resin. Resin yang terdapat pada anion exchanger
dapat dituliskan dengan simbol R-OH. Misal
Anion anion SO42- Reaksi yang terjadi pada unit ini
Exchanger
adalah sebagai berikut:

SO42- + ROH ↔ RSO4 + 2 OH-


UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)

Fungsi Mix Bed Polisher adalah menjaga


kemungkinan sisa-sisa kation dan anion
yang masih lolos. Unit ini berupa vessel
Mix dengan isi resin penukar ion negatif dan
Bed positif yang telah dicampur.
Polisher
UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)
UNIT PENGOLAHAN AIR (UMPAN BOILER)

Karakteristik Air Umpan Boiler adalah :


• pH 9,0 - 10,5
• konduktivitasnya150 mmHos/cm
• kadar SiO2 < 5 ppm
• kadar PO4 15 - 25 ppm
• kadar Fe < 0,5 ppm
UNIT PENGOLAHAN AIR (COOLING WATER)

Kebutuhan uap di PT Pupuk Kujang adalah sebesar 262


ton/jam dengan perincian sebagai berikut :
• dinas amonia = 125 ton/jam
• dinas urea = 110 ton/jam
• dinas utilitas = 27 ton/jam
UNIT STEAM

Uap • Uap bertekanan tinggi dihasilkan dengan memanfaatkan panas kelua


Bertekanan dari secondary reformer.
Tinggi

Uap • Uap bertekanan tinggi diekspansikan melalui turbin


Bertekanan • Uap yang di blow down yang berasal dari steam drum
Sedang • Menurunkan tekanan uap bertekanan tinggi melalui valve

Uap • Uap bertekanan menengah diekspansikan melalui turbin


Bertekanan • Flashing dan blow down dari steam drum dan mud drum
Rendah • Menurunkan tekanan uap bertekanan tinggi melalui valve
UNIT PENYEDIAAN UDARA PABRIK DAN INSTRUMEN
(PLANT AIR DAN INSTRUMENT AIR)

Plant Air Instrument Air


• Pengaduk chemical (alum • Media untuk sumber utama
sulfat dan coagulant aid) tenaga dari alat-alat
• Pembakaran di burning pit instrument (tenaga
• Hose connection (blower, pneumatik )
impact, blowing)
• Regenerasi mix bed
• Pasivasi di reaktor urea
• Blow out di ammonia heater.
UNIT PENYEDIAAN UDARA PABRIK DAN INSTRUMEN
(PLANT AIR DAN INSTRUMENT AIR)

Compressor Receiver

Alat yang Sebagai knock out drum


mengkompresikan fluida dan untuk membuang
(udara/gas) sehingga fluda condensate, debu & oli yang
tersebut bertekanan. terkandung dalam udara
PA
UNIT PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

Gas Turbin
Generator PLN
Hitachi

Stand by Emergency
Generator Generator
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH

Limbah Cair

Limbah Padat

Limbah Gas
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH (LIMBAH CAIR)

Limbah Pengolahan
• Air sisa regenerasi resin yang Seluruh sistem air buangan pabrik
mengandung asam basa di PT. Pupuk Kujang dibuang melalui
• Air buangan sanitasi pintu pembuangan PO I, II, III, III/I,
• Air bocoran pompa dan II/I, IV,V ke pond sewer untuk
kompresor yang mengandung kemudian dibuang ke Sungai
minyak Cikaranggelam.
• Air dari Folctreater dan Sand Filter
yang berlumpur
• Air kondensat yang mengandung
senyawa ammonia
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH (LIMBAH PADAT)

Limbah Pengolahan

• Limbah katalis bekas yang • Katalis disimpan pada


berasal dari pabrik penyimpanan sementara di
ammonia tempat yang aman kemudian di
jual
• Limbah debu urea dari unit • Pemasangan peralatan dust
pengantongan. collector, dehumidifier dan
exhaust fan, lalu dilarutkan
kembali dan di recycle
UNIT PENGOLAHAN LIMBAH (LIMBAH GAS)

Limbah Pengolahan

• Emisi gas NH3 dan • Diatasi dengan pengendalian


debu urea yang berasal urea dust seperator system,
dari atas menara prilling wet scrubber, dan
penggantian filter secara
• Limbah gas buang yang
kontinyu
berasal dari daur ulang • Memasang unit hidrogen
sintesa pabrik ammonia recovery untuk memisahkan
NH3 dan H2
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
MESIN PADA PT. PUPUK KUJANG
LATAR BELAKANG

PT. Pupuk Kujang memiliki 2 buah mesin turbin dan 2 buah


mesin kompressor

Mesin-mesin tersebut bertugas untuk menghasilkan 9%


mol ammonia

Mesin-mesin tersebut bersifat vital bagi kegiatan


produksi

Untuk menjaga keberlangsungan mesin tersebut,


diperlukan adanya kegiatan pemeliharaan
Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan
Perkiraan
Terencana
(Planned
Maintenance) Semi
Overhaul/Overhaul

Kegiatan
Pemeliharaaan Perbaikan Tahunan

Tidak Terencana
Pemeliharaan
(Unplanned Korektif
Maintenance)
KEGIATAN PEMELIHARAAN TERENCANA

PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN RUTIN PERKIRAAN

• Dilakukan pada seluruh • Dilakukan secara periodic


peralatan pabrik atau saat terjadi gejala
penyimpangan pada alat
• Dilakukan setiap hari
• Bertujuan untuk
• Bertujuan untuk mengetahui gejala
monitor kondisi penyimpangan pada alat
peralatan secara dini sehingga tidak
terjadi mesin mati
KEGIATAN PEMELIHARAAN TERENCANA

SEMI OVERHAUL/OVERHAUL PERBAIKAN TAHUNAN


• Dilakukan secara periodik • Dilakukan setiap 2 tahun sekali
• Memeriksa bagian internal alat dan selama 21 hari
dan mengganti part tertentu • Seluruh peralatan dimatikan dan
yang dirasa penting diperiksa secara keseluruhan
• Bertujuan untuk
mengembalikan kondisi alat ke
keadaan semula
PEMELIHARAAN PADA KOMPRESSOR

• Pemeriksaan-pemeriksaan kondisi alat / fasilitas seperti


halnya pada pemeriksaan harian
• Pemeriksaan/ penambahan/ penggantian pelumas
• Penyetelan-penyetelan bagian-bagian yang bersambungan
agar tetap kokoh dan bagian-bagian yang bergerak agar
gerakannya tetap stabil.
• Perbaikan ringan akibat / hasil pemeriksaan kondisi alat /
fasilitas atau pun penggantian komponen.
PEMELIHARAAN PADA TURBIN

• Mengadakan pemeriksaan dan monitoring secara berkala


terhadap peralatan pada operasi atau pada waktu
dilaksanakannya inspection.
• Mengadakan analisa kondisi peralatan atau komponen
peralatan.
• Membuat estimasi perkiraan sisa umur operasi peralatan
sampai memerlukan perbaikan atau penggantian berikutnya.
• Mengevaluasi hasil analisa untuk menentukan interval
inspection
BIAYA KEGIATAN PEMELIHARAAN
TERENCANA

Keterangan Biaya
Ganti Pipa Exhaust Rp 1.100.000
Mesin
Ganti Carbon Ring Rp 1.500.000 Turbin
Ganti Oil Retaining Governor Rp 1.300.000
end
Ganti Radial Rp 1.100.000 Keterangan Biaya
Ganti Mech Seal Out Board Rp 750.000
Mesin Ganti Gasket spiral wound Rp 1.000.000
Kompresor Ganti Brush Element Rp 1.200.000
Ganti Oring Kompresor Rp 1.300.000
KEGIATAN PEMELIHARAAN TIDAK
TERENCANA

PEMELIHARAAN KOREKTIF
• Tindakan pemeliharaan pada alat yang tiba-tiba rusak. Dapat
disebut pula sebagai tindakan reparasi atau perbaikan
• Bertujuan untuk memperbaiki alat yang rusak, sehingga alat
dapat segera digunakan dan proses produksi berjalan lancar
BIAYA KEGIATAN PEMELIHARAAN TIDAK
TERENCANA

Keterangan Biaya
Ganti Rotor ex repair PT Hickman Rp 7.500.000
Ganti Membrane Rp 6.450.000
Mesin
Turbin
Ganti in/out board bearing Rp 2.150.000
Ganti Journal dan Hrust bearing Rp 3.500.000
Ganti Cupling dan Allignment Rp 5.000.000
Keterangan Biaya
Ganti axial rotor Rp 4.000.000

Mesin Ganti bundle kompresor eex repair Rp 6.250.000


Kompresor Dresser
Ganti Bundle Assy Rp 3.500.000
MASALAH PEMELIHARAAN PADA
PT. PUPUK KUJANG
Masalah Efisiensi
antara Pemeliharaan
Terencana dengan
Korektif

Masalah
Pemeliharaan pada Masalah Suku Cadang
PT. Pupuk Kujang

Masalah Tenaga Ahli


MASALAH EFISIENSI ANTARA PEMELIHARAAN
TERENC ANA DENGAN KOREKTIF

Efisiensi Pemeliharaan Pemeliharaan


mempengaruhi peralatan peralatan
biaya operasi dapat menjaga dapat
efisiensi menekan biaya
peralatan operasi
MASALAH SUKU CADANG

Perlu
disediakan
Apabila suku
rusak, cadang
dibutuhkan cadangan
waktu lama
Mesin untuk
didatangkan penggantian
dari luar peralatan
negeri
Mesin
mahal dan
rumit

MASALAH TENAGA AHLI


Butuh
tenaga Mengeluarkan
ahli yang
paham
biaya besar

Tenaga
ahli
umumnya
dibayar
mahal
PEMECAHAN MASALAH
PEMELIHARAAN PADA
PT PUPUK KUJANG
PEMECAHAN MASALAH EFISIENSI
KOREKTIF DAN TERENCANA

Kebijaksanaan pemeliharaan korektif, di mana


perbaikan atau penyetelan dilaksanakan hanya
setelah terjadinya kerusakan mesin.

Kebijakan pemeliharaan terencana, di mana


perawatan dan penyetelan terhadap perlatan
dilakukan pada akhir periode yang telah
ditentukan.
PEMECAHAN MASALAH EFISIENSI
ANTARA PEMELIHARAAN TERENCANA
DENGAN KOREKTIF

• Untuk memilih alternatif pemeliharaan yang lebih efisien untuk mesin


turbin dan kompresor 103-J dapat digunakan metode probabilitas,
dengan menghitung biaya pemeliharaan mesin turbin dan kompresor
103-J. Setelah biaya pemeliharaan mesin tersebut dihitung, maka dapat
diketahui biaya yang paling ekonomis atau yang paling murah.
• Mesin turbin dan kompresor yang digunakan perusahaan untuk
menghasilkan ammonia dari bulan Januari 2004 sampai dengan
Desember 2004, ditemukan yang mengalami kerusakan sebagai berikut:
Jumlah Kerusakan Mesin Turbin dan Kompresor
103-J Periode Januari – Desember 2004

Bulan Jumlah Kerusakan Mesin Jumlah Kerusakan Mesin


Terjadinya Turbin Kompresor
Kerusakan
1 1 0
2 0 1
3 1 0
4 0 1
5 0 0
6 1 0
7 1 1
8 0 0
9 0 0
10 1 1
11 0 1
12 1 0
Jumlah 6 5
Probabilitas Kerusakan Mesin Turbin dan Kompresor 103-J
Periode Januari – Desember 2004

Bulan Probabilitas i.Pi Probabilitas i.Pi Mesin


Terjadinya Terjadinya Mesin Terjadinya Kerusakan Kompresor
Kerusakan Kerusakan Mesin Turbin Mesin Kompresor
Turbin
1 0,167 0,167 - -
2 - - 0,2 0,4
3 0,167 0.5 - -
4 - - 0,2 0,8
5 - - - -
6 0,167 1 - -
7 0,167 1,67 0,2 1,4
8 - - - -
9 - - - -
10 0,167 1,67 0,2 2
11 - - 0,2 2,2
12 0,167 2 - -
PEMECAHAN MASALAH EFISIENSI ANTARA
PEMELIHARAAN TERENCANA DENGAN KOREKTIF

• Jadi berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa jumah


bulan yang diperkirakan antara kerusakan-kerusakan atau rata-
rata umur pada mesin turbin adalah 6,5 dan kompersor adalah
6,8 bulan sebelum rusak.

• Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi dan membandingkan


besarnya biaya, jika mengambil kebijakan pemeliharaan korektif
atau jika mengambil kebijaksanaan pemeliharaan terencana.
1. Kebijakan Pemeliharaan Korektif
• Biaya bulanan total kebijaksanaan dapat ditentukan dengan pembagian biaya reparasi semua
mesin dengan jumlah yang diperkirakan antara kerusakan-kerusakan,
• Biaya total bulanan kebijaksanaan pemeliharaan korektif untuk dua unit mesin turbin adalah
Rp7.569.230,76 sedangkan Biaya total bulanan kebijaksanaan pemeliharaan korektif untuk
dua unit mesin turbin adalah Rp 5.029.441,17
2. Kebijakan Pemeliharaan Terencana
• Kebijakan ini terdiri dari dua belas sub kebijaksanaan, dimana setiap sub kebijaksanaan
berhubungan dengan jumlah bulan tertentu antar operasi-operasi pemeliharaan.
• Dalam hal ini harus ditentukan biaya program pemeliharaan terencana yang meliputi
pemeliharaan setiap satu bulan, setiap dua bulan setiap tiga bulan dan seterusnya. Untuk
melakukannya jumlah kerusakan total alternatif dihitung terlebih dahulu.
Rumus-rumus yang digunakan dalam menghitung biaya pemeliharaan
terencana adalah:
𝑛

𝐵𝑛 = 𝑁 ෍ 𝑃𝑛 + 𝐵 𝑛−1 𝑃1 +𝐵 𝑛−2 𝑃2 +𝐵 𝑛−3 𝑃3 + ⋯ + 𝐵1 𝑃𝑛−1


𝑖
Dimana:
Bn : Ekspektasi jumlah kerusakan meisn dalam n bulan.
N : Jumlah mesin
Pn : Probabibilitas mesin rusak dalam periode n.
Perhitungan Biaya Pemeliharaan Terencana untuk Dua Belas
Periode Pemeliharaan yang Berbeda pada Mesin Turbin
Jumlah
kerusakan Jumlah rata- Jumlah rata-rata Biaya sub kebijakan
Biaya pemeliharaan
Pemeliharaan yang rata kerusakan yang pemeliharaan
yang diperkirakan
Terencana diperkirakan kerusakan per diperkirakan per terencana yang
per bulan
tiap n-Bulan dalam n- bulan bulan diperkirakan
bulan
1 0,333 0,33 RP 8.191.800.00 RP 10.000.000.00 RP 18.191.800.00
2 0,388 0,19 RP 4.772.400.00 RP 5.000.000.00 RP 9.772.400.00
3 0,731 0,24 RP 5.994.200.00 RP 3.333.333.33 RP 9.327.533.33
4 0,844 0,21 RP 5.190.600.00 RP 2.500.000.00 RP 7.690.600.00
5 0,8721 0,17 RP 4.290.732.00 RP 2.000.000.00 RP 6.290.732.00
6 1,267 0,21 RP 5.194.700.00 RP 1.666.666.67 RP 6.861.366.67
7 1,74 0,25 RP 6.114.857.14 RP 1.428.571.43 RP 7.543.428.57
8 1,889 0,24 RP 5.808.675.00 RP 1.250.000.00 RP 7.058.675.00
9 2,046 0,23 RP 5.592.400.00 RP 1.111.111.11 RP 6.703.511.11
10 2,56 0,26 RP 6.297.600.00 RP 1.000.000.00 RP 7.297.600.00
11 1,749 0,16 RP 3.911.400.00 RP 909.090.91 RP 4.820.490.91
12 3,22 0,27 RP 6.601.000.00 RP 833.333.33 RP 7.434.333.33
Perhitungan Biaya Pemeliharaan Terencana untuk Dua Belas
Periode Pemeliharaan yang Berbeda pada Mesin Kompresor
Jumlah Biaya sub
Jumlah rata-
Pemeliharaa kerusakan Jumlah rata-rata Biaya pemeliharaan kebijakan
rata
n Terencana yang kerusakan yang yang diperkirakan pemeliharaan
kerusakan per
tiap n-Bulan diperkirakan diperkirakan per bulan per bulan terencana yang
bulan
dalam n-bulan diperkirakan
1 0 0,00 RP - RP 8.500.000.00 RP 8.500.000.00
2 0,4 0,20 RP 3.420.000.00 RP 4.250.000.00 RP 7.670.000.00
3 0,4 0,13 RP 2.280.000.00 RP 2.833.333.33 RP 5.113.333.33
4 0,88 0,22 RP 3.762.000.00 RP 2.125.000.00 RP 5.887.000.00
5 0,88 0,18 RP 3.009.600.00 RP 1.700.000.00 RP 4.709.600.00
6 1,056 0,18 RP 3.009.600.00 RP 1.416.666.67 RP 4.426.266.67
7 1,456 0,21 RP 3.556.800.00 RP 1.214.285.71 RP 4.771.085.71
8 1,568 0,20 RP 3.351.600.00 RP 1.062.500.00 RP 4.414.100.00
9 1,747 0,19 RP 3.319.300.00 RP 944.444.44 RP 4.263.744.44
10 2,208 0,22 RP 3.775.680.00 RP 850.000.00 RP 4.625.680.00
11 2,816 0,26 RP 4.377.600.00 RP 772.727.27 RP 5.150.327.27
12 3,0151 0,25 RP 4.296.517.50 RP 708.333.33 RP 5.004.850.83
Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa total biaya pemeliharaan yang
paling rendah adalah Rp 6.290.732.00 untuk mesin turbin dan Rp 4.426.266.67 untuk
mesin kompresor yang masing-masing dilakukan pemeliharaan terencana setiap 5 dan
6 bulan sekali. Dengan menggunakan metode probabilitas, dapat diketahui bahwa
akan lebih efisien Rp1.278.150,55 untuk mesin turbin dan Rp 603.145 untuk mesin
kompresor.
PEMECAHAN MASALAH SUKU CADANG
• Sebagai pemecahan dari masalah suku cadang yang sulit di dapat di dalam negeri dapat
diatasi dengan:
1. Perusahaan dapat meminta bantuan kepada APPI (Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia)
apabila terdapat mesin yang rusak dan suku cadang yang sulit untuk didapat,sehingga APPI
dapat meminjamkan suku cadang yang diperlukan dari pabrik pupuk lain. Dalam hal ini
APPI berperan sebagai perantara antara pabrik pupuk yang satu dengan pabrik pupuk lain.
2. Dengan mengadakan tender kepada pihak luar, dimana pihak tersebut menyanggupi
pengadaan suku cadang tersebut. Dalam hal ini, perusahaan tidak perlu bersusah payah
untuk mencari suku cadang yang diperlukannya, karena pihak yang memenangkan tender
tersebutlah yang akan mencarikan suku cadang sesuai dengan spesifikasi dan jumlah yang
dibutuhkan.
3. Mengadakan persediaan bagi suku cadang untuk mesin-mesin yang kritis dan beroperasi
secara single-run. Persediaan ini dilakukan agar apabila terjadi kerusakan dapat langsung
diperbaiki tanpa harus menghabiskan waktu lebih banyak untuk mendapatkan suku cadang
yang dibutuhkan.
PEMECAHAN MASALAH TENAGA AHLI

• Dengan adanya tenaga ahli yang terampil di bidang pemeliharaan mesin, maka kegiatan
pemeliharaan akan berjalan dengan baik. Maka pemecahan masalah tenaga ahli adalah:
1. Dalam jangka pendek
• Para teknisi dapat belajar mengenai cara-cara pemeliharaan mesin dari manual book mesin
tersebut atau juga perusahaan dapat mendatangkan perwakilan dari perusahaan pembuat mesin
tersebut dan diperbantulkan sebagai konsultan agar para teknisi-teknisi dapat belajar sendiri.
2. Dalam jangka panjang
• Untuk pemecahan masalah tenaga ahli dalam jangka panjang adalah dengan memberikan
pendidikan dan pelatihan khusus kepada sebagian teknisi yang dimiliki oleh perusahaan dengan
bekerja sama dengan badan-badan pelatihan karyawan, misalkan B4T dan Depnaker.
• Para teknisi tersebut diberikan kesempatan belajar yang berhubungan dengan mesin yang ada
dalam perusahaan atau juga yang ada pada bagian teknisi tersebut sehingga setiap teknisi
mempunyai keahlian khusus yang berbeda dengan teknisi lain yang ada dalam perusahaan.
MANFAAT PEMELIHARAAN YANG DIPEROLEH
1. Perusahaan dapat menghindari terjadinya mesin atau pabrik mati.
Penghindaran terjadinya mesin atau pabrik mati merupakan salah satu sasaran dari suatu kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan oleh PT Pupuk Kujang Karena bila mesin atau pabrik mati maka akan
timbul biaya perbaikan yang tinggi dan kehilangan kesempatan produksi.
2. Keandalan mesin dapat tetap terjaga walaupun umur mesin sudah tua.
Keandalan mesin ini dapat dilihat dari tidak terjadinya mesin atau pabrik mati pada tahun 2004 dan
target produksi ammonia yang ditetapkan oleh top manajemen sebesar 340.000 ton untuk tahun 2004
dapat terlampaui yaitu dengan memproduksi ammonia sebanyak 347.608 ton
3.Target produksi dapat dicapai bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dengan mesin yang masih handal produksi yang dihasilkan oleh
PT Pupuk Kujang (Persero) dapat melebihi target yang telah ditetapkan oleh top manjemen yaitu
sebesar 340.000 ton untuk tahun 2004 dengan memproduksi sebanyak 347.608 ton pada tahun 2004.
4. Kelangsungan proses produksi dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan dapat meraup
keuntungan yang maksimal.
Proses produksi yang lancar dari hulu hingga hilir dalam PT Pupuk Kujang akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas dan kuantitas dari hasil produksi PT Pupuk Kujang.

Anda mungkin juga menyukai