Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM KIMIA ORGANIK

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

TUGAS PENDAHULUAN

KARBOHIDRAT

OLEH:

NAMA : NUR FAJRI A.A INGRATUBUN

STAMBUK : 15020200160

KELAS : C7/1

ASISTEN : ANDI NUR ALAM AMALIAH Z

PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONEIS

MAKASSAR

2021
1. Jelaskan pengertian karbohidrat! (3 literatur)
 Karbohidrat merupakan salah satu jenis senyawa organik, di
samping lemak, protein, dan vitamin.
 Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung atom
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
(Dr. Novi Khila Firani, M.Kes.,Sp.PK)
 Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdapat di alam
dengan jumlah dan jenis paling banyak dibandingkan dengan
senyawa organik lainnya.
(Dr.Ir.Feri Kusnandar, M.Sc)
2. Berikan minimal 3 contoh dari monosakarida, disakarida, oligosakarida
beserta dengan rumus strukturnya!
a. Monosakarida
Gluktosa dan galaktosa merupakan jenis karbohidrat yang
mempunyai 6 atom C (heksana) yang termasuk golongan aldosa.
Sedangkan fruktosa merupakan kelompok heksosa yang termasuk
golongan ketosa. Struktur kimia glukosa, galaktosa, dan fruktosa.Z

(Glukosa dan galaktosa mempunyai gugus karbonil terminal O=CH,


sedangkan fruktosa merupakan gugus karbonil C=O)
b. Disakarida
karbohidrat yang merupakan golongan disakarida yaitu laktosa
(gabungan glukosa dan galaktosa), maltosa (gabungan dari 2 unit
glukosa), dan sukrosa (gabungan glukosa dan fruktosa).
(Dr. Novi Khila Firani, M.Kes.,Sp.PK)

c. Oligosakarida
Adalah polimer karbohidrat terdiri 3-10 monosakarida, atau gula
sederhana. Contoh jenis oligosakarida yakni frukto-oligosakarida/Fructo-
oligosakarides (FOS) yang ditemui di banyak sayuran, terdiri dari rantai
pendek molekul fruktosa, galakto-oligosakarida/Galactooligosaccharides
(GOS), yang juga terjadi secara alami, dan Mannan-oligosakarida (MOS)
yang banyak digunakan dalam pakan ternak untuk meningkatkan
kesehatan pencernaan, tingkat energi dan kinerja.

(Aung Sumbono)
3. Jelaskan perbedaan dekstro dan levo serta berikan contohnya! (2 literatur)
a. Levo atau disingkat I (-) adalah pemutaran bidang cahaya terpolarisasi ke
kiri, yaitu berlawanan dengan arah putaran jarum jam, (memutar ke kiri:
latin: laevus, “kiri”)
 Senyawa yang memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan disebut
dekstrorotatori (memutar ke kanan, latin: dexter, “kanan”)
(Damin Sumardjo)
b. Jika karbon nomor dua (C2) mengikat gugus-OH di sebelah kanan maka
disebut D-gliseraldehid/Dextro (kanan). Dan jika disebalah kiri disebut L-
gliseraldehid/Levo (kiri).
(Andi Wahyudi Dkk,2020)
4. Pengertian ikatan glikosida (3 literatur)
 Ikatan glikosida adalah ikatan antara streptidin dan streptosa dan ikatan
antara streptosa dan N-metil L-glukosamina
(Damin sumardjo, 2008)
 Glikosida adalah suatu molekul dimana gula terikat pada gula melalui
ikatan glikosida.
(Musri,2018)
 Ikatan kovalen yang menggabungkan 2 unit monosakarida disebut ikatan
glikosida-ikatan –C-O-C ini merupakan gugus fungsional eter.
(Joyce james dkk,.2018)
5. Cara kerja karbohidrat
a. Uji pereaksi 2,4-dinitrofenilhidrazin (Uji Brady)
Siapkan tabung reaksi yaitu tabung A dan B dimana tabung A dimasukkan 2
ml sampel formaldehid. Sedangkan tabung B dimasukkan 2 ml aseton
kemudian masing-masing ditambahkan etanol 96% dan 2 ml pereaksi 2,4-
dinitrofenilhidrazin kemudian homogenkan dan amati perubahan yang
terjadi. Hasil positif jika terbentuk endapan kuning, jinggaatau merah. Jika
tidak terbentuk endapan maka harus dilakukan pemanasan. Tabung A & B
dipanaskan diatas lampu spiritus hingga terjadi perubahan warna. Hasil dari
Uji Brady terbentuk endapan jingga pada tabung A & B namun Tabung A
lebih cepat bereaksi dari pada tabung B.
b. Uji Fehling
Siapkan 2 tabung reaksi, Tabung A ditambahkan 2 ml formaldehid, Tabung B
2ml aseton. Masing-masing ditambahkan fehling A & B 1 ml. Homogenkan,
kemudian dipanaskan di penagas air sekitar 5-10 menit hingga terjadi
perubahan warna. Hasil positif jika terbentuk endapan merah bata, Pada
Tabung A terlihat endapan merah bata, sedangkan Tabung B tidak terjadi
perubahan warna.
c. Uji Benedict
Siapkan 2 tabung reaksi, Tabung A 2 ml formaldehid dan Tabung B 2 ml
aseton. Masing-masing tambahkan 2 ml pereaksi benedict, Homogenkan,
kemudian dipanaskan di penangas air selama 5-10 menit. Hasil positif
ditunjukkan dengan perubahan warna larutan menjadi merah bata. Hasil
yang diperoleh pada tabung A terjadi perubahan warna merah bata dan
Tabung B tidak terjadi perubahan warna
d. Uji Tollens
Siapkan 2 tabung reaksi, Tabung A & B diisi 1 ml AgNO3. masing –masing
tambahkan NH4OH beberapa tetes, kemudian tambahkan lagi NH4OH hingga
endapan yang terbentuk larut kembali. Tambahkan pada tabung A 2 ml
formaldehid, sedangkan tabung B ditambahkan aseton 2 ml. Homogenkan
lalu di panaskan di penangas air selama 5-10 menit hingga terjadi
perubahan. hasil positif jika terbentuk endapan cermin perak yang akan
melengket pada tabung, pada Tabung B tidak terjadi perubahan warna.
e. Uji Schiff
Siapkan 2 tabung reaksi, Tabung A & B ditambahkan pereaksi schiff 3 tetes,
tabung A diisi formaldehid 3 tetes, tabung B 3 tetes aseton. Homogenkan,
amati perubahan yang terjadi. Hasil positif jika terbentuk merah hingga
merah ungu. Tabung A terjadi perubahan warna merah ungu, Tabung B
tidak terjadi perubahan warna.
f. Uji Asam Kromat
Siapkan 2 tabung reaksi, Tabung A & B ditambahkan Asam Kromat 1 ml.
Kemudian Tabung A ditambahkan 1 tetes formaldehid, dan Tabung B 1 tetes
aseton. Homogenkan, amati perubahan. Hasil positif jika terbentuk warna
hijau. Pada tabung A terjadi perubahan warna hijau sedangkan tabung B
tidak terjadi perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Novi Khila Firani, M.Kes.,Sp.PK. Februari 2019, METABOLISME


KARBOHIDRAT Tinjauan Biokimia dan Patologis.Jl.Veteran 10-11malang
65145 indonesia Gedung INBIS Lt.3. Agus Maimun.

Feri Kusnandar, Kimia pangan komponen makro/Feri kusnandar: editor Lia


Inarotut Darojah,-Jakarta:Bumi Aksara,2019

Aung sumbono,Februari 2019, BIOMOLEKUL.Jl.Rajawali,G. Elang 6, No 3,


Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Slemen, Jl.Kaliurang Km.9,3-Yogyakarta 55581.
Dwi Novidiantoko.

Damin S. Pengantar Kimia:buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran dan


program strata I fakultas bioeksakta, Damin Sumardjo, Amalia Hanif, Juli
Manurung, Jojor Simanjuntak,-Jakarta:EGC,2008

Andi Wahyudi,L.T.(2020).Biomolekul Dalam Konteks.Bandung-Jawa Barat:


Media Sains Indonesia.

Musri.(2018). Kimia Organik Bahan Alam. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.

James joyce, C. B. (2008). Prinsip-prinsip Sains Untuk keperawatan, Jakarta


Timur: Erlangga

Anonim.(2021).
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN

KARBOHIDRAT

OLEH:

NAMA : NUR FAJRI AMALIA.A INGRATUBUN

STAMBUK : 15020200149

KELAS : C7

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : ANDI NUR AMALIAH ALAM

PROGRAM STUDI ILMU FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
KARBOHIDRAT

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam kehidupan sehari-hari kita akan menghadapi hal-hal yang


begitu lelah dan membutuhkan banyak energi dan tenaga. Sumber energi
yang kita peroleh ini berasal dari kandungan makanan yang kita konsumsi
sehari-hari. Salah satu kandungan makanan yang menghasilkan sumber
energi yaitu karbohidrat.
Karbohidrat adalah polimer alami dengan rumus Cn(H2O)n yang
dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis dan digunakan
sebagai sumber energi bagi makhluk hidup atau dapat diartikan sebagai
senyawa kimia yang merupakan gabungan banyak gugus fungsi hidroksil
(-OH) dengan gugus karbonil (C=O). karbohidrat dikenal juga dengan
nama sakarida yang berasal dari Bahasa latin yaitu saccharum yang
berarti gula.
Karbohidrat memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai sumber
energi utama bagi tubuh, pemberi rasa manis pada makanan, mengatur
metabolisme lemak, mendukung fungsi otak, menyehatkan sistem
pencernaan dan membantu otot tetap terjaga.
Berdasarkan jumlah sakarida yang dikandungnya, maka karbohidrat
digolongkan menjadi 3 yaitu monosakarida, diskarida dan polisakarida.
Monosakarida adalah molekul tunggal yang bertindak sebagai bahan
penyusun disakarida dan polisakarida. Disakarida adalah molekul gula
yang terdiri dari dua monosakarida, oleh karena itu setiap disakarida
tersusun atas dua cincin kimia dan polisakarida adalah karbohidrat yang

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

terbuat dari sejumlah monosakarida yang dihubungkan melalui ikatan


glikosidik.
Pada praktikum kali ini dilakukan uji identifikasi karbohidrat berupa Uji
Molisch, Uji Iodium, Uji Fehling, Uji Benedict, Uji Barfoed, Uji Seliawanoff,
dan Uji Osazon dimana pada masing-masing uji ini memiliki tujuan
pengujian yang berbeda-beda dan hasil yang diperoleh dalam uji pun juga
berbeda sehingga percobaan ini harus dikuasai oleh praktikan.

1.2 Maksud Praktikum

Maksud dari praktikum kali ini adalah mahasiswa mampu menjelaskan


tentang struktur, tata nama, dan penggolongan senyawa karbohidrat dan
menganalisis senyawa golongan karbohidrat.

1.3 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui dan memahami struktur, tata nama, dan


penggolongan senyawa karbohidrat.
2. Untuk mengetahui dan memahami perbedaan karbohidrat kelompok
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Umum

Senyawa karbohidrat merupakan golongan senyawa karbon yang


tersusun dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen dengan rumus umu
Cn(H2O)n dengan gugus fungsi polihidroksi dari gugus aldehid atau keton.
Jumlah atom C dalam senyawa golongan karbohidrat sangat beragam,
mulai dari sejumlah 3 atom C sampai ribuan atom. Didalam tumbuhan,
senyawa golongan karbohidrat dan turunan karbohidrat memiliki berbagai
peran antara lain sebagai cadangan makanan (gula dan amilum), sebagai
komponen utama penyusun dinding sel (selulosa, pektin) dan peran-peran
lainnya (Sukadirman.dkk,2020).
Karbohidrat atau sakarida (yang berarti gula) yang terdiri dari karbon dan
hidrat. Jumlah atom hydrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2:1
seperti pada molekul air. Disebut seperti itu karena molekul karbohidrat
terdiri dari atom karbon yang dikelilingi oleh atom hidrat (H2O). semakin
kompleks suatu karbohidrat maka semakin Panjang rangkaian atom
karbonnya. Sebagai contoh molekul glukosa memiliki rumus kimia
C6H12O6. Pada senyawa yang termaksud karbohidrat terdapat gugus
fungsi yaitu gugus -OH, gugus aldehida atau gugus keton (Dina
Mardhatilah, 2019).
Karbohidrat yang berarti gula dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu gula
sederhana dan gula kompleks. Gula sederhana adalah karbohidrat yang
tersusun dari satu atau dua molekul sakarida. Contohnya monosakarida,
disakarida dan polisakarida. Karbohidrat lebih cepat dicerna tubuh, karena
lebih cepat dicerna tubuh, karbohidrat sederhana dapat meningkatkan
kadar glukosa darah seseorang dengan cepat beberapa saat setelah
dikonsumsi.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

a. Monosakarida, berasal dari Bahasa Yunani “Mono” yang berarti satu


dan sacchar yang berarti “gula” ialah senyawa karbohidrat dalam
bentuk gula yang paling sederhana. Beberapa memiliki rasa manis.

Sifat umumnya adalah larut dalam air, tidak berwarna, dan juga
berbentuk padat kristal. Didalam tubuh terdapat 6 jenis monosakarida
yaitu D-Ribosa, D- Deokitribosa jumlah atom C 5 DFruktosa, D-
Glukosa, D-Galaktosa jumlah atom C 6. Dan terbagi dua kelompok
gugus fungsionalnya yaitu aldose dan ketosa.
b. Disakarida, ialah gula atau karbohidrat yang tersusun dari dua
monosakarida. Molekul karbohidrat yang tersusun dari 2 monosakarida
yang bergabung menjadi satu contohnya :
D-Glukosa + D- Fruktosa : Sukrosa
D-Glukosa + D- Galaktosa : Laktosa
D-Glukosa + D- glukosa : Trehalosa
c. Polisakarida, ialah polimer karbohidrat kompleks yang berbentuk dari
banyak monosakarida, terdiri dari 3-1000 satuan unit glukosa
(monosakarida). Contohnya adalah selulosa dan pati. Menurut
polisakrida dibagi 2 yaitu:
a. Penyimpanan energi : pati dan glikogen

b. Penyusun struktur tubuh : selulosa dan kitin (Dina Mardhatilah,


2019).
Beberapa polisalkarida yang penting yaitu pati dan glikogen. Pati ialah
karbohidrat penyimpanan energy bagi tumbuhan. Pati merupakan utama
pada bebijian, kentang, jagung dan beras. Polisakarida pati mengadung
unit-unit gliukosa yang berhubungan lewat ikatan 1,4-αglikosidik. Amilosa
ialah bentuk pati yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin sangat
bercabang. Glikogen ialah karbohidrat penyimpanan energi bagi hewan.
Glikogen membantu mempertahankan keseimbangan glukosa dalam

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

tubuh, dengan mengambil dan menyimpan kelebihan glukosa dari makan


yang dicerna. (Hart, 2003). Dalam metabolisme karbohidrat kita ketahui
bahwa glukosa dapat menghasilkan energi yang dihasilkan oleh tubuh
yang dapat pula disimpan dahulu sebagai cadangan sumber energi dalam
bentuk glikogen. Polisakarida ini digunakan tubuh sewaktu–waktu tubuh
memerlukan energi. Sumber karbohidrat dalam makanan terutama
berasal dari tumbuhan yang dibentuk melalui proses fotosintesis
(Poedjiadi, 2009).
Karbohidrat terdapat dalam semua tumbuhan dan hewan yang
penting bagi kehidupan. Lewat fotosintesis, tumbuhan mengonversi
karbon diokisda atmosfer menjadi karbohidrat, terutama selulosa, pati
dan gula. Selulosa yaitu blok pembangun pada dinding sel yang kaku dan
jaringan kayu dalam tumbuhan. Sedangkan pati yaitu bentuk utama dari
karbohidrat untuk nantinya digunakan sebagai makanan atau sumber
energi. Beberapa tumbuhan (tebu dan air gula) menghasilkan sukrosa,
yaitu gula pasir. Gula lain yakni glukosa, merupakan komponen penting
dalam darah. Dan gula lainnya, ribosa dan 2deoksiribosa yaitu komponen
material genetik RNA dan DNA. Karbohidrat lain penting sebagai
komponen koenzim, antibiotik, tulang rawan, cangkang urustasae,
dinding sel bakteri dan membran sel mamalia (Irawan, 2007).

2.2 Uraian Bahan

1. Aquadest (Ditjen POM, 1979 : 96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling, aquadest
Berat Molekul : 18,02 gr/mol
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur :H–O–H

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa,


dan tidak berbau
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Amilum (Ditjen POM, 1979 : 720)

Pemerian :Serbuk halus, kadang-kadang berupa


gumpalan kecil; tidak berbau; tidak berasa.
Kelarutan :Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam
etanol (95%)P.
Penyimpanan dan :Dalam wadah tertutup baik, di tempat Sejuk
kering.
Kegunaan :Sebagai sampel.

3. Sukrosa (Ditjen POM, 1979 : 725)

Nama Resmi : SAKAROSA


Nama Lain : Sukrosa
Berat Molekul : 342,20 gr/mol
Rumus Molekul : C12H22O11
Rumus Struktur :

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

Pemerian :Hablur tidak berwarna atau massa hablur atau


serbuk warna putih; tidak berbau; rasa manis
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel.

4. Glukosa (Ditjen POM, 1979 : 68)


Nama Resmi : GLUCOSUM
Nama Lain : Glukosa
Berat Molekul : 198,17 gr/mol

Rumus Molekul : C6H12O6


Rumus Struktur :

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau


butiran putih, tidak berbau, rasa manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut
dalam air mendidih, agak sukar larut dalam
etanol (95%)P mendidih, sukar larut dalam
etanol (95%)P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

5. Molisch : α naftol + etanol α


naftol (Ditjen POM, 1979 : 708)
Nama resmi : α Naftol
Kegunaan : Sebagai pereaksi
Kelarutan : Larut dalam bagian etanol (95%) membentuk
larutan tidak lebih dari agak keruh, tidak
berwarna atau hampir tidak berwarna.
Pemerian : Hablur, tidak berwarna atau putih atau serbuk
hablur putih bau khas.
Rumus molekul : C10H7OH

Etanol (Ditjen POM, 1979 : 65)


Nama resmi : Aethanoliuem
Nama lain : Alkohol
Kegunaan : Zat tambahan
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroforin dan dalam eter
Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap
dan mudah bergerak, bau khas ; rasa panas
mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap
Rumus molekul : C2H6O

6. H₂SO₄ (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : Acidum Sulfuricum
Nama lain : Asam Sulfat
Rumus molekul : H₂SO₄
Rumus Struktur :

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak


berwarna; jika ditambahkan ke dalam air
menimbulkan panas
Kelarutan :-
Kegunaan : Sebagai zat tambahan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

7. Iodium (Ditjen POM, 1979 : 684)


Nama Resmi : IODUM
Nama Lain : Iodium
Berat Molekul : 126,91 gr/mol
Rumus Molekul : I2
Rumus Struktur : I-I
Pemerian : Keping atau butir, berat, mengkilap seperti
logam, bau khas.
Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 3500 bagian air,
dalam 13 bagian etanol (95%), dalam kurang
lebih 80 bagian gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi.

8. Fehling A (Ditjen POM, 1979 : 692)

Nama Resmi : FEHLING A

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

Kandungan : CuSO4.5H2O 34,64 g H2SO4 pekat 6,5 mL


dan aquadest 500 ml
Pemerian : Cairan berwarna biru, tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai oksidator

9. Fehling B (Ditjen POM, 1979 : 692)

Nama Resmi : FEHLING B


Kandungan : K. Na tartrat 176 g, NaOH 77 g, aquadest 500
mL
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai oksidator

10. Benedict 0,1 M (Ditjen POM, 1979)

Nama : Benedict
Rumus molekul : CuSO4 . 5H2O
Kelarutan : Larut dalam air, lebih mudah atau cepat larut
dengan bantuan pemanasan atau
pendidihan air.
Kegunaan : Sebagai pereaksi kualitatif untuk uji glukosa.

11. Barfoed : Tembaga(II) Asetat + Asam asetat glosal

Tembaga(II) Asetat
Nama resmi : Tembaga (II) asetat

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

BM : 60,05 g/mol
Kegunaan : Fungsi dasar ( zat tambahan )
Kelarutan : Larut dalam air, larut jernih
Pemerian : Serbuk atau hablur, hijau biru, bauh lemah
asam asetat
Rumus molekul : (C2H3O2)2 CuH2O
Asam asetat glosal
Nama resmi : Acidum Aceticum glaciale
Nama lain : Asam asetat glosial
Kegunaan : Zat tambahn
Kelarutan : Dapat campur dengan air, dengan etanol

(95%) dan gliserol


Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, tajam,
jika diencerkan dengan air, rasa garam
Rumus molekul : C2H4O2

12.Seliwanoff : Resorsinol + HCl 100 ml Resorsinol


(Ditjen POM, 19779 : 556)
Nama resmi : Resorsinolum
Nama lain : Resorsin
Kegunaan : Keratolitikum
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 1 bagian
etanol (95%) p ; larut daalm eter, dalam gliserol
p dan dalam minyak lemak
Pemerian : Hablur berbentuk jarum/serbuk hablur putih
atau hampir putih, bau khas, rasa mandiikuti
rasa pahit

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

Rumus molekul : C6H2O


HCl p (Ditjen pom, 1979)
Nama resmi : Acidum Hydrochloridum
Nama lain : Asam klorida
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Kegunaan : Zat tambahan
Pemerian : Tidak berwarna, berasap bisa merangsang
Rumus molekul : HCl

13. Osazon : Fenihidrasin + HCl + Kristak natrium asetat

Fenilhidrasin (Ditjen POM, 1979 : 674)


Nama resmi : Fenilhidrasina
Kelarutan :Sukar larut dalam air, larut dalam etanol

(95%) p dan dalam eter p


Pemerian : Cairan tidak berwarna / berwarna kekuningan
Rumus molekul : C6H5.CH2.H (NH2). CO2H
HCl (Ditjen pom, 1979)
Nama resmi : Acidum Hydrochloridum
Nama lain : Asam klorida
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Kegunaan : Zat tambahan
Pemerian :Tidak berwarna, berasap bisa merangsang
Rumus molekul : HCl
Kristal natrium asetat (Ditjen POM, 1979 : 709)
Nama resmi : Natrium Asetat
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

Pemerian : Hablur, putih, kelabu pucat atau coklat sangat


pucat
Rumus molekul : CH3O2Na

2.3 Prosedur Kerja


1. Uji Molisch
1. Siapkan 3 tabung reaksi

2. Tabung 1 diisi larutan glukosa, tabung 2 diisi larutan sukrosa,


tabung 3 diisi larutan amilum.
3. Dimasukkan 15 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi.

4. Ditambahkan 3 tetes pereaksi 13olisch.

5. Dicampurkan dengan baik.

6. Dimiringkan tabung reaksi lalu dialirkan dengan hati-hati 1ml

H2SO4 pekat melalui dinding tabung agar tidak

bercampur(jangan dikocok)
7. Diamati pembentukan cincin berwarna ungu.

2. Uji Iodium
1. Siapkan 3 tabung reaksi

2. Dimasukkan 3 tetes larutan ujji ke dalam tabung reaksi

3. Ditambahkan 2 tetes larutan iodium

4. Diamati warna spesifik yang terbentuk

3. Uji Fehling
1. Siapkan 3 tabung reaksi

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

2. Tabung 1 diisi larutan glukosa, tabung 2 diisi larutan sukrosa,


tabung 3 diisi larutan amilum.
3. Dimasukkan 5 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan 10
tetes pereaksi fehling A dan fehling B, homogenkan.
4. Panaskan perlahan-lahan, dinginkan

5. Diperhatikan warna dan endapan yang terbentuk

4 . Uji Benedict

1. Siapkan 3 tabung reaksi

2. Tabung 1 diisi larutan glikosa, tabung 2 diisi larutan sukrosa,


tabung 3 diisi larutan amilum.
3. Dimasukkan 5 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan 15
tetes pereaksi benedict, homogenkan.
4. Panaskan pada lampu spiritus, dinginkan

5. Diperhatikan warna dan endapan yang terbentuk.

5 . Uji Barfoed
1. Siapkan 2 tabung reaksi

2. Tabung 1 diisi larutan glukosa, tabung 2 diisi larutan sukrosa

3. Dimasukkan 10 tetes larutan uji ke dalam tabung reaksi dan 10


tetes pereaksi barfoed, homogenkan.
4. Panaskan pada tangas air.

5. Diamati warna atau endapan yang terbentuk.

6 . Uji Sliwanoff
1. Siapkan 2 tabung reaksi

2. Tabung 1 diisi larutan glukosa, tabung 2 diisi larutan sukrosa

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

3. Dimasukkan 5 tetes larutan uji dan 15 tetes preaksi sliwanoff ke


dalam tabung reaksi.
4. Panaskan pada lampu spiritus.

5. Diamati warna larutan, hasil positif ditandai dengan terbentuknya


larutan warna merah orang.

7. Uji Osazon
1. Siapkan 2 tabung reaksi

2. Tabung 1 diisi larutan glukos, tabung 2 diisi larutan sukrosa.

3. Dimasukkan 2 ml larutan uji ke dalam tabung reaksi.

4. Ditambahkan seujung sepatel fenilhidrazi-hidroklorida dan kristal


natrium asetat.
5. Dipanaskan dalam penangas air mendidih selama beberapa menit.
6. Dinginkan perlahan-lahan dibawah air keran

7. Diamati kristal yang terbentuk dan didentifikasikan di bawah


mikroskop

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149
KARBOHIDRAT

DAFTAR PUSTAKA

Sukardiman,dkk. 2020. Buku Ajar Farmakognosi Jilid 1. Airlangga


University Press : Surabaya

Poedjiadi, A. 2009. Biologi Sel. UNM Press : Makassar.

Hart, H. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga :

Jakarta.

Dina Mardhatillah. 2019. Biokimia. Instiper Yogyakarta: Yogyakarta.

Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Organik. Universitas

Muslim Indonesia : Makassar

Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen


Kesehatan RI : Jakarta.

Irawan, M.A. 2007. Aplikasi Karbohidrat, Jurnal Polton Sports Science


And Perfomance.

NUR FAJRI AMALIA A. INGRATUBUN ANDI NUR AMALIAH ALAM


15020200149

Anda mungkin juga menyukai