Disusun Oleh :
Nama : Fajriyatul Munawarah
Nim : 1910306012
BEDAH UMUM
Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Nilai
di Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta
DI SUSUN OLEH :
Fajriyatul Munawarah (1910306012)
Pada Tanggal:
18 September 2020
Mengesahkan
ii
KATA PENGANTAR
Fajriyatul Munawarah,
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................4
A. Definisi.........................................................................................................................4
B. Klasifikasi Bedah Umum...........................................................................................4
C. Komplikasi Post Bedah Umum.................................................................................5
D. Intervensi Fisioterapi.................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................10
KESIMPULAN....................................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bedah umum adalah spesialisasi bedah yang berfokus pada bagian abdominal termasuk
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hati, pankreas, kantong empedu, usus buntu
dan saluran empedu, dan sering kelenjar tiroid (tergantung pada pola rujukan lokal) (Farlex,
2020).
Bedah abdominal adalah operasi yang paling sering dilakukan di Australia dan
Selandia Baru. Setidaknya 130.000 operasi dilakukan pada tahun 2012-2013 di 246 rumah
sakit di Australia dan ini meningkat 2-5% per tahun (AIHW, 2013). Di seluruh dunia,
sekitar 500 hingga 1.000 prosedur per 100.000 populasi dilakukan setiap tahun di negara
Beberapa komplikasi pasca bedah umum dapat terjadi setelah operasi abdominal pada
sepertiga hingga setengah dari semua pasien yang melakukan operasi dengan berbagai
komplikasi yang berbeda (Aahlin, et al., 2015). Beberapa komplikasi yang dapat terjadi
pasca bedah umum adalah komplikasi pulmonal dan permasalahan gerak dan fungsi seperti
kekakuan sendi, kelemahan otot, dll. Komplikasi-komplikasi tersebut dapat dicegah dengan
manajemen fisioterapi (Patman, et al., 2017). Sesuai dengan definisi tentang fisioterapi itu
1
sendiri menurut PERMENKES No.80 Tahun 2013. “Fisioterapi adalah bentuk pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
Adapun intervensi yang dapat diberikan oleh fisioterapi pada kasus bedah umum
dimulai pada tahap pre operative dan dilanjutkan ke tahap post operative.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
Untuk menambah pengetahuan untuk teman sejawat fisioterapi dalam pemberian
2. Bagi Penulis
3. Bagi institusi
Bisa menjadi bahan masukan kegiatan belajar mengajar terutama pada penanganan
Bedah Umum juga sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Bedah umum adalah spesialisasi bedah yang berfokus pada bagian abdominal termasuk
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hati, pankreas, kantong empedu, usus buntu
dan saluran empedu, dan sering kelenjar tiroid (tergantung pada pola rujukan lokal) (Farlex,
2020).
Bedah umum dapat melibatkan berbagai organ utama dan struktur seperti hati,
pankreas, lambung, oesophagus atau ginjal (Reeve & Boden, 2016). Selain itu bedah umum
juga melibatkan kulit, payudara, jaringan lunak, trauma, penyakit arteri perifer, hernia serta
Association, 2020) :
satu prosedur bedah paling umum yang dilakukan di seluruh dunia. Ini paling sering
4
dilakukan secara elektif, tetapi kantong empedu dapat menjadi meradang secara
akut dan membutuhkan operasi darurat. Infeksi dan pecahnya usus buntu dan
2. Laparoscopic, merupakan spesialisasi yang relatif baru dengan teknik akses minimal
hingga 15mm. Beberapa kondisi yang dapat di atasi dengan laparoscopic yaitu
3. Colorectal Surgery, merupakan berbagai macam penyakit usus besar dan kecil dan
termasuk penyakit radang usus (seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn),
kanker payudara.
kelenjar tiroid dan paratisroid di leher dan kelenjar adrenal tepat di atas ginjal.
5
C. Komplikasi Post Bedah Umum
Berikut adalah beberapa komplikasi pada post bedah umum menurut (Reeve, et al.,
2019) :
1. Deep Vein Trombosis, merupakan penggumpalan darah pada satu atau lebih
pembuluh darah vena dalam. Pada sebagian besar kasus, DVT terbentuk di
pembuluh darah paha atau betis, tetapi bisa juga terbentuk di pembuluh darah
2. Kelumpuhan Ileus Pasca Operasi, Ileus adalah kondisi yang umumnya terjadi
setelah operasi karena orang sering diberi resep obat yang dapat memperlambat
musculoskeletal adalah kekakuan sendi, kelemahan otot, dll. Oleh karena itu
D. Intervensi Fisioterapi
6
1. Pre Operative
kepada pasien untuk melakukan latihan sebagai persiapan sebelum operasi. Latihan
yang dapat diberikan diantaranya breathing exercise dan mobilisasi (aktif exercise)
a. Breathing Exercise
Breathing Exercise dapat mencegah keluhan sesak nafas, mencegah spasme pada
otot-otot bantu pernafasan dan mencegah penurunan ekspansi thorax pada pasien.
Beberapa teknik breathing exercise yang dapat diberikan adalah Pursed Lips
Breathing, Deep Breathing Exercise, dan Diafraghmatik Breathing (Samosir & Sari,
2018).
lingkup gerak sendi pada setiap regio persendian, selain itu aktif exercise juga
bertujuan untuk mencegah kelemahan otot pada ekstremitas atas maupun ekstremitas
2. Post Operative
a. Breathing Exercise
Pada tahap preoperative, breathing exercise pada tahap post operative bertujuan
spasme pada otot-otot bantu pernafasan dan meningkatkan ekspansi thorax pada
pasien. Namun teknik breathing exercise yang dapat diberikan menyesuaikan dengan
7
kondisi pasien, misalnya jika ada luka incise pada bagian dada maka tidak diberikan
deep breathing exercise, melainkan diberikan pursed lip breathing exercise untuk
Mobilisasi dini merupakan intervensi fisioterapi yang sangat penting pasca operasi,
untuk mencegah terjadinya komplikasi pada gerak dan fungsi pasien, namun dengan
tetap memperhatikan kondisi umum/ vital sign pasien (Reeve, et al., 2019).
Mobilisasi dini merupakan bentuk terapi latihan yang diberikan lebih awal pasca
operasi. Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan
gerak tubuh secara aktif maupun pasif untuk pemerliharaan dan perbaikan kekuatan,
latihan baik secara aktif maupun pasif, baik menggunakan alat maupun tanpa
mempertahankan stabilitas sendi dan menambah lingkup ruang sendi (Kisner, 2017).
1) Pumping Ankle Exercise merupakan suatu bentuk ambulansi dini yang dilakukan
dengan mengintervensi pergelangan kaki dengan gerakan dorsi fleksi dan plantar fleksi
(Yudha, 2017).
8
2) Statik kontraksi merupakan bentuk latihan statik dimana otot yang dilatih tidak
mengalami perubahan panjang dan tanpa ada pergerakan dari sendi. Sehingga latihan
akan menyebabkan ketegangan otot bertambah dan panjang otot tetap (Kisner, 2017).
3) Active Asissted ROM Exercise adalah bentuk dimana gerakan yang terjadi akibat
kontraksi otot yang bersangkutan dan mendapat bantuan dari luar. Apabila kerja otot
tidak cukup kuat untuk melakuan suatu gerakan maka diperlukan kekuatan dari luar.
Kekuatan tersebut harus diberikan dengan arah yang sesuai dengan kerja otot (Bandy,
2013).
4) Active ROM Exercise adalah suatu gerakan aktif tanpa bantuan dan pasien
c. Transfer Ambulasi
berpindah posisi dan jalan atau berpindah tempat. Manfaat transfer dan ambulasi
adalah mencegah dampak imobilisasi seperti penurunan massa otot dan pemendekan
penting dilakukan pada pasien pasca operasi karena jika pasien membatasi gerakannya
di tempat tidur dan sama sekali tidak melakukan ambulasi pasien akan semakin sulit
untuk memulai berjalan (Kozier, 2010). Latihan transfer dan ambulasi yang dapat
dilakukan yaitu berpindah dari posisi duduk dengan kaki di atas bed ke posisi duduk
9
penting. Latihan jalan dilakukan apabila pasien telah mampu berdiri dan
10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Bedah umum adalah spesialisasi bedah yang berfokus pada bagian abdominal termasuk
kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, hati, pankreas, kantong empedu, usus buntu
dan saluran empedu, dan sering kelenjar tiroid (tergantung pada pola rujukan lokal).
Intervensi yang dapat diberikan oleh fisioterapi pada kasus bedah umum dimulai pada tahap
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Fisioterapis
dapat terus diperbaiki kekurangannya dan dapat menambah pengetahuan yang lebih
11
baik serta dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang
fisioterapi.
DAFTAR PUSTAKA
datacubes/#ardrglink
Amin, A. et al. (2017). Pengaruh Terapi Latihan Pada Post Operasi Pemasangan
12
Ilizarov Pada Fraktur Tibia. Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi (JFR). 1 (2).
(thefreedictionary.com).
Kisner C, et al. (2017). Therapeutic Exercise: Foundations and Technique. F.A Davis
Company. Philadelphia.
Kozier, et al. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 7. EGC. Jakarta.
13
Reeve, J & Boden, I.(2016). The Physiotherapy Management of Patients undergoing
Samosir & Sari. (2018). Pengaruh Pemberian Pursed Lips Breathing dan Six
Minutewalking Test dengan Infra Red dan Six Minute Walking Test dapat
Yudha, W. (2017). Ankle Pumping Exercise di Ruang Poli Orthopedi RSD dr.
14
,
15