Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Dosen Pembimbing: Ahmad Hidayat, S.Th.I, M. Psi., Psikolog

Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Mendapatkan


Derajad Sarjana Psikologi
Program Studi Ilmu Psikologi
Bidang Peminatan Psikologi Industri dan Organisasi

OLEH:
Erizka Herniawati Albar 178110141
Fuji Elda Pramelia 178110143
Resti Hidayati 178110067

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2020
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BIDANG PEMINATAN PSIKOLOGI INDUSTRI

NAMA MAHASISWA : Erizka Herniawati Albar 178110143


Fuji Elda Pramelia 178110143
Resti Hidayati 178110143
LOKASI PKL : Pekanbaru (Pizza Plane & Kokiku), Tanjung Balai
Karimun (Bank), Tanjung Balai Karimun (Rumah
subjek)

MENGESAHKAN

DOSEN PEMBIMBING PEMBIMBING LAPANGAN

Ahmad Hidayat, S.Th.I, M.Psi., Psi Juliarni Siregar, M.Psi, Psikolog

KEPALA INSTANSI KETUA PROGRAM STUDI

Yulia Herawati, S.Psi, M.A

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


BIDANG PEMINATAN PSIKOLOGI INDUSTRI............................................i
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
I. Deskripsi Komunitas.....................................................................................1
II. Latar Belakang Masalah................................................................................2
III. Tujuan Asesmen........................................................................................4
IV. Metode Asesmen.......................................................................................5
V. Jadwal Asesmen............................................................................................6
VI. Hasil dan Analisis Asesmen......................................................................8
VII. Dinamika Psikososial..............................................................................10
VIII. Rancangan Intervensi..............................................................................10
IX. Pelaksanan dan Hasil Intervensi..............................................................12
X. Kesimpulan dan Saran................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 5. 1 Jadwal pelaksanaan asesmen pada Perusahaan......................................6


Tabel 5. 2 Jadwal pelaksanaan asesmen pada Pedagang.........................................7
Tabel 5. 3 Jadwal pelaksanaan asesmen pada Mahasiswa......................................8

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. 1 Perusahaan.........................................................................................9
Gambar 6. 2 Mahasiswa.........................................................................................9
Gambar 6. 3 Pedagang..........................................................................................10

iv
I. Deskripsi Komunitas
Perusahaan Daerah Bank Pengkreditan Rakyat Karimun (PD BPR) adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Perbankan. Perusahaan Daerah Bank
Pengkreditan Rakyat Karimun (PD BPR) memilik 2 kantor, yang pertama kantor
pusat berkedudukan di ibu kota Kabupaten Karimun, Jalan Pramuka No. 45,
Tanjung Balai Karimun dan yang kedua kantor cabang di Kecamatan Moro, Jalan
Jenderal Sudirman-Moro. Perusahaan Daerah Bank Pengkreditan Rakyat Karimun
(PD BPR) merupakan bank milik pemerintah daerah Kabupaten Karimun, yang
didirikan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Karimun No. 05 tahun 2003
dengan tujuan dapat menggerakan dan menumbuhkan perekonomian daerah,
dengam motto “Bersama Membangun Negeri”. BPR Karimun memiliki karyawan
35 orang. Selama pandemic covid-19 jam operasional di BPR Karimun berjalan
seperti biasa mulai dari jam 07.30 - 16.30 wibjadi. Tetap menjalankan protokol
kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Perusahan dipimpin oleh 2 orang
direksi yaitu terdiri dari Direktur Utama bernama Desramdani dan Direktur
bernama Rini Kurniawati. Sedangkan kantor cabang dipimpin oleh Kepala cabang
yang bernama Azlan.
Pizza Planet dan Kokiku.Pku adalah sebuah tempat makan yang terletak di
area Indomaret yang berada di Aur Kuning Marpoyan Damai, Pekanbaru. Pizza
Planet dan Kokiku.Pku merupakan 2 tempat makan yang berbeda tetapi dengan 1
area. Pizza Planet memiliki 1 karyawan tetap sedangkan untuk Kokiku.Pku
memiliki 2 karyawan. Pizza Planet buka pada pukul 12.00 wib sedangkan
Kokiku.Pku buka pada pukul 10.00 wib. Selama pandemic covid-19 ini pesanan
di kedua tempat tersebut mengalami penurunan, bahkan banyak sekali ojek online
hanya duduk saja sembari menunggu orderan yang akan mereka dapati. Untuk
Pizza Planet dalam waktu operasional penjualan tidak mengalami perubahan
jadwal, sedangkan untuk Kokiku.Pku mengalami perubahan jadwal dari sebelum
adanya pandemic. Biasanya Kokiku.Pku buka pada pukul 10.00 – 23.00 wib tetapi
sekarang berubah menjadi 10.00 – 21.00 wib, hal ini terjadi dikarenakan
sedikitnya pesanan pada Kokiku.Pku tersebut.

1
Nama Rizky Kurniawan, salah satu mahasiswa di Universitas Pasundan
Bandung, fakultas Ilmu Hukum, jurusan Hukum Perdata, Semester 9. Covid-19
menurutnya ialah virus terbaru yang ditemukan di Wuhan, yang mengejutkan
dunia karena virus ini dapat menular ke siapapun (tidak mengenal batasan usia)
yang diikuti dengan berbagai gejala yaitu demam, batuk, dan lain-lain. Terkait
dengan dampak covid-19 untuk perkuliahannya, covid-19 ini sangat menghambat
perkuliahan, karena di semester 9 ini Rizky sedang dalam proses menyelesaikan
skripsinya. Dengan terjadinya covid-19 ini semua proses bimbingan dengan dosen
pun terhambat. Cara menangani covid-19 menurutnya, ikuti protokol kesehatan
yang dianjurkan oleh pemerintah dan tetap menjaga kesehatan agar covid-19
segera selesai.

II. Latar Belakang Masalah


Musibah covid-19 sangat memberi dampak pada dunia pekerjaan terutama
di beberapa perusahaan. Beberapa perusahaan di Indonesia yaitu harus melakukan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada para karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut. Hal ini sejalan dengan Pasal 164 dan 165 Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang kurang lebih frasanya
menyatakan bahwa suatu perusahaan berhak memutus hubungan kerja terhadap
pekerja apabila suatu perusahaan mengalami kerugian. Namun pada umumnya,
beberapa perusahaan yang memutus hubungan kerja di masa pandemi covid-19 ini
seringkali menggunakan alasan force majeure, padahal perusahaan tersebut masih
berproduksi seperti biasanya. Hal penting yang menjadi syarat pemutusan
hubungan kerja perusahaan kepada para pekerja yaitu, perusahaan terbilang
mengalami penurunan atau kerugian selama 2 tahun. Sedangkan pandemi covid-
19 saat ini belum mencapai atau terbilang 2 tahun. Kejelasan force majeure yang
masih menjadi pertanyaan memasuki klasifikasi dalam bencana alam atau tidak
perlu diperhatikan. Karena alasan force majeure yang dipakai perusahaan untuk
memutus hubungan kerja tidak dapat dibenarkan (Juaningsih, 2020). Tetapi ada
beberapa perusahaan lainnya tetap mempertahankan karyawan-karyawannya, agar
tetap bekerja di perusahaan tersebut.

2
Sementara pertumbuhan ekonomi diperkirakan mengalami penurunan dari
5,4% menjadi 2,5 %, dan bahkan bisa menjadi minus 0,4 persen . Kondisi ini tak
hanya sekadar mendisrupsi perekonomian tetapi juga telah menginterupsi
pergerakan ekonomi. Krisis akibat covid-19 saat ini terjadi secara simultan,
sehingga akibatnya sangat dirasakan oleh kelompok rentan yang semakin
terpuruk, diantaranya kelompok usaha yang membutuhkan keramaian massa,
kelompok pekerja harian lepas, pedagang kaki lima, para buruh yang terdampak
PHK, petani, masyarakat miskin, dan seterusnya (Eddyono et al., 2020). Dalam
situasi ini, dapat dipahami kalau pemerintah tidak berani mengambil langkah
lockdown dalam fenomena ini, sebab resikonya mengarah pada terjadinya
economic disaster, yang secara otomatis berimplikasi pada dampak sosial lainnya
(Abodunrin, 2020). Gambaran sederhananya adalah siklus aktivitas ekonomi
masyarakat sangat menurun secara drastis, maka pemerintah harus mengambil
kebijakan strategis yang akseleratif dalam menangani kesulitan ekonomi yang
menimpa masyarakat (Olaniyi, 2020). Jika pemerintah lamban dalam mengambil
keputusan strategis, maka kerentanan terhadap terjadinya social disaster, termasuk
konflik akan sangat mudah terjadi (Barro, 2020) dalam (Kurniawansyah HS et al.,
2020). Dengan terjadinya covid-19 ini, pedagang maupun usaha lainnya
mengalami penurunan penjualannya. Ada yang tutup toko sementara, permanen
bahkan melakukan pemecatan karyawan. Yang biasa pengunjung atau pembeli
ramai semenjak pandemic covid-19 ini, toko-toko usaha menutup tokonya lebih
awal dikarenakan sepi pengunjung.
Musibah covid-19 sangat memberi dampak pada dunia Pendidikan mulai
dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi.
Permasalahan yang timbul adalah bahwa masyarakat dan pemerintah belum siap
dan atau belum memiliki panduan untuk dapat dijadikan pedoman sebagai
pengalihan sistem pembelajaran di rumah dengan cara daring atau e-learning.
Disamping itu pendampingan pembelajaran di rumah tentu dilakukan oleh orang
tua anak (ayah dan Ibu). Pertanyaan yang kemudian muncul siapkah orangtua
mendampingi anak belajar di rumah? Lalu bagaimana dengan Mahasiswa apakah
orang tua mengerti dan mendukung pembelajaran dengan sistem daring? Tentu

3
tidak semua orang tua memahami kondisi ini. Musibah pandemic covid-19
mengubah segala peradaban termasuk dunia pendidikan, tampak bahwa hampir
seluruh kampus close down sejak 16 Maret 2020. Pandemic ini menyebabkan
kampus benar-benar menghadapi ketidakpastian. Kondisi inilah yang membuat
insan kampus berpikir keras untuk bisa beradaptasi dengan ketidakpastian.
Ternyata kampus pun juga dituntut untuk berusaha melakukan mitigasi
ketidakpastian ini. Persoalan yang muncul adalah kesiapan dosen menyiapkan
materi daring, dan kesiapan mahasiswa menyiapkan kuota internet. Dosen dalam
waktu 1-2 minggu harus menyiapkan materi daring untuk seluruh sisa pertemuan,
dan bukan sekadar mendaringkan materi kuliah konvensional. Tentu tantangannya
juga bukan sekadar pelaksanaan kuliah daring, tetapi bagaimana bisa menjamin
ketercapaian learning outcome suatu mata kuliah dalam suasana darurat ini. Hal
yang sama terjadi pada mahasiswa, ternyata isu ini direspons secara beragam
tergantung latar belakang ekonomi keluarganya. Secara umum mahasiswa
keberatan kuliah daring terus menerus dilakukan secara synchronous melalui
video conference karena metode ini menggerus kuota internet mahasiswa
(Mulawarman, 2020). Dengan terjadinya covid-19 ini, semua proses bimbingan
dengan dosen pun terhambat. Untuk mahasiswa semester enam atau tujuh yang
ingin lakukan praktik kerja lapangan (PKL), kerja praktek, magang, ataupun
kuliah kerja nyata (KKN) terhambat untuk melaksanakannya dikarenakan
beberapa perusahaan yang menerima mahasiswa tersebut. Ada beberapa jurusan
di universitas yang melakukan pergantian Praktik Kerja Lapangan (PKL), kerja
praktek, magang, ataupun Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan melaksanakan
secara online berkaitan dengan tema covid-19 ataupun tema lainnya tergantung
dari pihak jurusan di universitasnya. Sedangkan untuk mahasiswa semester 7, 8
atau 9 ke atas yang ingin bimbingan dengan dosen untuk seminar proposal atau
skripsi serta minta tanda tangan dosen terhambat juga.

III. Tujuan Asesmen


Tujuan asesmen dari Perusahaan pada pencegahan dan penanganan covid-
19 ini adalah untuk memperoleh data atau informasi mengenai kualitas kerja

4
pegawai Perusahaan Daerah Bank Pengkreditan Rakyat Karimun (PD BPR) di
Tanjung Balai Karimu. Data atau informasi tersebut digunakan untuk
menganalisis kualitas kerja pegawai selama pandemic covid-19 dan menganalisis
langkah-langkah pencegahan dan penanganan covid-19 di Perusahaan Daerah
Bank Pengkreditan Rakyat Karimun (PD BPR).
Tujuan asesmen dari pedagang pada pencegahan dan penanganan covid-19
ini adalah untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan hasil
penjualan pada Pizza Planet dan Kokiku.Pku di Pekanbaru selama pandemic
covid-19 saat ini. Informasi tersebut digunakan untuk menganalisis permasalahan
yang terjadi pada Pizza Planet dan Kokiku.Pku dan untuk mengetahui langkah-
langkah pencegahan dan penanganan covid-19 di masyarakat pada saat ini.
Tujuan asesemen dari mahasiswa pada pencegahan dan penanganan covid-
19 ini adalah untuk memperoleh data atau informasi dari mahasiswa tersebut
seperti halnya terkait dengan dampak covid-19 untuk perkuliahannya. Pandemic
covid-19 ini sangat menghambat perkuliahan, karena di semester 9 ini ia sedang
dalam proses menyelesaikan skripsinya. Data dan informasi tersebut digunakan
untuk menganalisis permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan terutama
pada mahasiswa dan untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan dan
penanganan covid-19 di dunia pendidikan terutama pada Perguruan Tinggi.

IV. Metode Asesmen


Metode asesmen yang digunakan pada penelitian ini adalah survey dalam
bentuk wawancara dan observasi langsung ke lapangan pada Perusahaan Daerah
Bank Pengkreditan Rakyat Karimun (PD BPR) di Tanjung Balai Karimun dan
tempat makan Pizza Planet serta Kokiku.Pku. Metode wawancara dilakukan untuk
memperkuat hasil asesmen yang didapatkan melalui metode wawancara dan
observasi.

5
V. Jadwal Asesmen
Kegiatan asesmen dilakukan selama bulan Juli sampai Agustus 2020.
Adapun jadwal asesmen yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 5.1 sampai
tabel 5.3.

Tabel 5. 1 Jadwal pelaksanaan asesmen pada Perusahaan

No Hari & Tanggal Deskripsi Kegiatan Media yang


digunakan
1. Minggu, 05 Juli Survey Terjun lapangan
2020 langsung,
Handphone
2. Senin, 06 Juli 2020 Wawancara pimpinan Handphone
perusahaan secara langsung
3. Selasa, 07 Juli 2020 Mengamati karyawan Terjun lapangan
sebelum memasuki kantor langsung
4. Selasa, 07 Juli 2020 Mengamati karyawan Terjun lapangan
berinteraksi kepada nasabah langsung
dan mengamati karyawan
berinteraksi sesame
karyawan.
5. Kamis, 09 Juli 2020 Mengamati karyawan Terjun lapangan
menjaga kebersihan diri langsung
dengan mencuci
tangan/menggunakan
handsanitizer setelah
berinteraksi.
6. Jum’at, 24 Juli 2020 Melakukan observasi kembali Terjun lapangan
ke PD BPR Karimun. langsung
7. Senin, 03 Agustus Mengobservasi kembali Terjun lapangan
2020 karyawan PD.BPR Karimun langsung
dalam mencegah dan
mengangani covid-19
dilingkungan kantor.
8. Kamis, 06 Agustus Melakukan observasi Laptop
2020 sekaligus wawancara singkat
ke karyawan perusahaan
tersebut terkait pencegahan
Covid – 19 di kantor.
9. Senin, 10 agustus Mengamati sekaligus Terjun lapangan
2020 memberikan asesmen kepada langsung
karyawan agar tidak stres
menghadapi covid-19 di jam
kerja.

6
10. Jum’at, 14 Agustus Mengobservasi kembali Terjun lapangan
2020 aktivitas karyawan PD BPR langsung
Karimun dalam pencegahan
dan penanganan Covid -19
agar tidak terjangkit sesama
rekan kantor
11. Senin, 24 Agustus Melakukan pengamatan dan Terjun lapangan
2020 memberikan sedikit asesmen langsung
terhadap karyawan PD BPR
Karimun.
12. Selasa, 25 Agustus Mengucapkan Terimakasih Terjung lapangan
2020 dan pamit kepada pimpinan langsung,
Perusahaan beserta karyawan Handphone
Perusahaan Daerah BPR
Karimun yang telah bersedia
memberikan izin untuk
melakukan PKL di
Perusahaan tersebut.
13. Selasa, 25 Agustus Analisis laporan Laptop,
2020 Handphone.

Tabel 5. 2 Jadwal pelaksanaan asesmen pada Pedagang

No Hari & Tanggal Deskripsi Kegiatan Media yang


digunakan
1. Rabu,8 Juli 2020 Survey Instagram
2. Jumat, 10 Juli 2020 Wawancara Secara Langsung Laptop,
Handphone
3. Senin,13 Juli 2020 Analisis Laporan Laptop

Tabel 5. 3 Jadwal pelaksanaan asesmen pada Mahasiswa

No Hari & Tanggal Deskripsi Kegiatan Media yang


digunakan
1. Senin, 6 Juli 2020 Survey Instagram
2. Senin, 13 Juli 2020 Wawancara Secara langsung Laptop,
Handphone
3. Rabu, 22 juli 2020 Analisis laporan Laptop

7
VI. Hasil dan Analisis Asesmen
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh Karyawan
Perusahaan Daerah Bank Pengkeditan Rakyat Karimun bahwa pengaruh
atau dampak dari timbulnya covid-19 ini sedikit mengganggu aktivitas
atau kegiatan kerja di kantor. Ada beberapa contoh dari hambatan itu ialah
sulitnya berinteraksi dengan rekan kerja kantor dan juga sulitnya
berinteraksi bersama nasabah dikarenakan harus mentaati protokol
kesehatan yaitu jarak minimal 3 meter, memakai masker, dan tidak
diperbolehkan bersalaman atau berjabat tangan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap Kokiku.Pku dan
Pizza Planet bahwa pengaruh atau dampak dari timbulnya covid-19 ini
sangat mengganggu aktivitas dan kegiatan yang sudah berjalan sebelum
adanya covid-19 ini.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap seorang
mahasiswa bahwa pengaruh atau dampak dari timbulnya covid-19 ini
sangat mengganggu aktivitas atau kegiatan yang sudah dirancang oleh
mahasiswa yang sedang melakukan tugas akhir / skripsi. Salah satu contoh
dari hambatan itu ialah proses pengumpulan data sebagai bahan dari tugas
akhirnya.

Gambar 6. 1 Perusahaan

8
Gambar 6. 2 Mahasiswa

Gambar 6. 3 Pedagang

9
VII. Dinamika Psikososial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pencegahan
adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar
sesuatu tidak terjadi. Dengan demikian, pencegahan merupakan tindakan.
Pencegahan identik dengan perilaku.
Pencegahan penyakit dapat dipahami sesuai dengan aktivitas
kesehatan pada tingkat primer, sekunder, dan tersier Poter & Perry
(2009).
1. Pencegahan Primer
Penyedia pencegahan primer memiliki perlindungan khusus
terhadap penyakit untuk mencegah terjadinya suatu penyakit.
Contohnya termasuk imunisasi massal (polio prypiritis diptheria)
untuk mencegah penyakit menular akut yang mengurangi faktor
risiko (tidak aktifnya tekanan darah tinggi tekanan darah tinggi)
dan pengendalian asap udara (asap pasif, asbes) air (polutan
kimia) dan kebisingan (pelepasan luringness Mesin) Polusi
Untuk mencegah penyakit kronis.
2. Pencegahan Sekunder

10
Masalah sekunder berkaitan dengan upaya pendidikan
edukasi yang terorganisir dan digunakan untuk mempromosikan
kesimpulan kasus carly individu yang menderita penyakit
sehingga intervensi segera dapat dilakukan untuk menghentikan
proses patologis dan membatasi ketidaksuburan. Pendidikan
publik untuk mempromosikan pemeriksaan payudara sendiri dan
pemeriksaan diri terhadap testis atau penggunaan alat rumah
tangga untuk pendidikan darah okultisme pada spesimen tinja
adalah contoh pencegahan sekunder. Bila pencegahan primer
tidak tersedia, pencegahan sekunder (diagnosis dini dan suntikan)
adalah garis pertahanan pertama yang menyerang penyakit ini.
Dalam situasi lain, tindakan pencegahan primer mungkin tersedia
namun tidak membantu pencegahan sekunder.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier diarahkan untuk meminimalkan operasi
residual dari penyakit dan membantu klien belajar hidup secara
produktif dengan keterbatasan. Program rehabilitasi jantung yang
disertai dengan infark miokard atau obat kardiovaskular
merupakan hasil yang sangat baik dari layanan pencegahan
tersier.

Pencegahan masalah Kesehatan Jiwa dan Psikososial


(Pencegahan Masalah Kesehatan)

1. Pencegahan penularan
1.1 Jarak sosial (Social distancing)
Jarak sosial adalah jarak interaksi sosial minimal 2
meter, tidak berjabat tangan, dan tidak berpelukan
sehingga penularan virus dapat dicegah. Jarak sosial ini
sepertinya membuat interaksi menjadi semakin jauh,
rasa sepi dan terisolasi. Hal ini dapat diatasi dengan
meningkatkan intensitas interaksi sosial melalui media

11
sosial yang tidak berpercikan ludah.

1.2 Jarak fisik (Physical distancing)


Adalah jarak antar orang dimanapun berada minimal 2
meter, artinya walaupun tidak berinteraksi dengan orang
lain jarak harus dijaga dan tidak bersentuhan. Tidak ada
jaminan baju dan tubuh orang lain tidak mengandung
virus COVID-19 sehingga jarak fisik dapat mencegah
penularan.
•Cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir
sebelum dan sesudah memegang benda. Tangan yang
memegang benda apa saja mungkin sudah ada virus
COVID-19, sehingga cuci tangan pakai sabun dapat
menghancurkan kulit luar virus dan tangan bebas dari
virus. Hindari menyentuh mulut, hidung dan mata, karena
tangan merupakan cara penularan yang paling berbahaya.
•Pakai masker kain yang diganti setiap 4 jam. Pada situasi
pandemi tidak diketahui apakah orang lain sehat atau
OTG (yang tidak memperlihatkan tanda dan gejala pada
hal sudah mengandung virus corona), jadi pemakaian
masker kain bertujuan tidak menularkan dan tidak
ketularan.
•Setelah pulang ke rumah. Pada situasi yang terpaksa
harus ke luar rumah, maka saat pulang ke rumah
upayakan meninggalkan sepatu di luar rumah, lalu segera
mandi dan pakaian segera dicuci.
Oleh karena itu setiap orang diminta tinggal di rumah
(stay at home) artinya bekerja dari rumah, belajar dari
rumah, beribadah dari rumah, dan semua aktifitas
dilakukan di rumah. Hindari pertemuan-pertemuan seperti
pesta ulang tahun, pesta perkawinan, ibadah berjamaah,

12
dan kerumunan orang banyak.
2. Pencegahan masalah kesehatan jiwa dan psikososial
Masalah kesehatan jiwa dan psikososial dapat berupa
ketakutan, cemas, dan panik terhadap kejadian COVID-19.
Orang semakin enggan bertemu dengan orang lain dan
muncul curiga orang lain dapat menularkan. Perasaan ini akan
memberikan respons pada tubuh untuk cepat melakukan
perlindungan untuk memastikan keamanan. Gejala awal yang
terjadi adalah khawatir, gelisah, panik, takut mati, takut
kehilangan kontrol, takut tertular, dan mudah tersinggung.
Jantung berdebar lebih kencang, nafas sesak, pendek dan
berat, mual, kembung, diare, sakit kepala, pusing, kulit terasa
gatal, kesemutan, otot otot terasa tegang, dan sulit tidur yang
berlangsung selama dua minggu atau lebih.

VIII. Rancangan Intervensi


Pada tahap ini kami melakukan kegiatan wawancara kepada
Direktur dan beberapa karyawan Perusahaan Daerah Bank Pengkreditan
Rakyat Karimun, Mahasiswa di Universitas Pasundan Bandung, Fakultas
Ilmu Hukum, Jurusan Hukum Perdata, Semester 9 dan Pedagang
Kokiku.Pku dan Pizza Planet. Wawancara ini dilakukan secara wawancara
tatap muka dan daring melalui WhatsApp. Dari hasil wawancara yang
telah dilakukan didapatkan berupa data informasi bahwasannya subjek
karyawan Perusahaan Daerah Bank Pengkeditan Rakyat Karimun
berpengaruh atau berdampak dari timbulnya covid-19 ini sedikit
mengganggu aktivitas atau kegiatan kerja di kantor. Ada beberapa contoh
dari hambatan itu ialah sulitnya berinteraksi dengan rekan kerja kantor dan
juga sulitnya berinteraksi bersama nasabah dikarenakan harus mentaati
protokol kesehatan yaitu jarak min 3 meter, memakai masker, dan tidak
diperbolehkan bersalaman atau berjabat tangan. Sedangkan Dari hasil
wawancara yang telah dilakukan terhadap seorang mahasiswa bahwa

13
pengaruh atau dampak dari timbulnya covid-19 ini sangat mengganggu
aktivitas atau kegiatan yang sudah dirancang oleh mahasiswa yang sedang
melakukan tugas akhir / skripsi. Salah satu contoh dari hambatan itu ialah
proses pengumpulan data sebagai bahan dari tugas akhirnya. Sama juga
halnya dengan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan
terhadap pedagang Kokiku.Pku dan Pizza Planet bahwa pengaruh atau
dampak dari timbulnya covid-19 ini sangat mengganggu aktivitas dan
kegiatan yang sudah berjalan sebelum adanya covid-19 ini.
Psikoedukasi merupakan salah satu bentuk dari intervensi dengan
sasaran pada individu, keluarga, dan kelompok dengan berfokus pada
mendidik partisipannya dalam hal tantangan siginifikan dalam hidup,
menolong partisipan untuk mengembangkan sumber dukungan dan
dukungan sosial dalam menghadapi tantangan tersebut, dan kemudian
dapat mengembangkan suatu keterampilan yang disebut dengan coping
untuk menghadapi tantangan tersebut (Griffith, dalam Walsh, 2010).
Psikoedukasi diberikan dalam bentuk video dan poster yang
bertema “Pencegahan dan Pengananan Covid – 19 di lingkungan sekitar”
Video dan poster ini dishare melalui media sosial seperti Youtube dan
Instagram. Alasan dipilihnya intervensi karena pada masa pandemi ini
orang lebih banyak menggunakan media sosial sebagai sarana alternatif
dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, intervensi yang digunakan adalah
berupa poster dan video yang dishare melalui whatsapp, instagram dan
youtube sebagai sarana psikoedukasi agar semua orang bisa termotivasi
untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan.
Memberikan program materi intervensi yang diberikan berupa
psikoedukasi dalam bentuk video yang bertujuan memberikan edukasi
bagaimana cara mencegah dan menangani permasalahan covid-19. Teknis
pelaksanaan intervensi dimulai dengan mencari materi yang ingin
disampaikan sesuai dengan judul laporan, membuat poster dan video yang
menarik agar pembaca lebih mudah untuk memahami materi yang

14
disampaikan, kemudian poster dan video dishare / dibagikan melalui
media sosial.

IX. Pelaksanan dan Hasil Intervensi


Intervensi di lakukan selama 3 hari pada hari selasa 18 Agustus
2020 dengan menyebarkan poster dan wawancara kepada kelompok
mahasiswa, pegawai bank BPR di Tanjung Balai Karimun dan Pizza
Planet serta KokikuPku. Pada hari senin 24 Agustus 2020 sampai 26
Agustus 2020 menyebarkan poster dan mengikuti protokol kesehatan saat
melakukan penyebaran poster di jalan. Setelah melakukan intervensi
kemudian membagikan kuesioner atau manfaat dari intervensi yaitu
setelah diberikan kepada 10 orang. Tujuannya dari pemberian kuesioner
ini yaitu untuk mengetahui intervensi yang telah dilakukan apakah efektif
atau tidak efektif.

Persentasi Efektivitas Intervensi

11%
Intervensi Efektif
Intervensi Tidak Efektif

89%

Berdasarkan grafik Lingkaran diatas, 10 subjek mengatakan bahwa


tingkat efektivitas dan kebermanfaatan dalam intervensi sebesar 89%, tidak
efektif dan tidak bermanfaat sebesar 11%. Artinya, tingkat keefektifan dan

15
kebermanfaatan dari intervensi yang telah digunakan dalam bentuk poster
dan wawancara dengan tema Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di
Masyarakat sudah berjalan dengan baik dengan presentase sebesar 89%.

X. Kesimpulan dan Saran


Dari intervensi yang dilakukan dengan menyebarkan poster dan
wawancara kepada kelompok mahasiswa, pegawai bank BPR di Tanjung
Balai Karimun dan Pizza Plane serta Kokiku yang berada di pekanbaru.
dapat di ambil kesimpulan tingkat keefektifan dan kebermanfaatan dari
intervensi yang telah digunakan dalam bentuk poster dan wawancara

16
dengan tema Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Masyarakat sudah
berjalan dengan baik dengan presentase sebesar 89 %. Adapun saran dari
intervensi yang telah dilakukan yaitu untuk menambahkan metode
intervensi yang lain seperti webinar dan subjek dalam pelaksanaan
intervensi tidak hanya sebatas dari Mahasiswa, pedagang, dan pegawai
kantoran saja bisa juga dari seluruh masyarakat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Juaningsih, I. N. (2020). Analisis Kebijakan PHK Bagi Para Pekerja Pada Masa
Pandemi Covid-19 di Indonesia. Buletin Hukum Dan Keadilan, 4(1), 189–
196.
Kurniawansyah HS, H., Amrullah, Salahuddin, M., Muslim, & Nurhidayati, S.
(2020). Konsep Kebijakan Strategis Dalam Menangani Eksternalitas
Ekonomi Dari Covid - 19 Pada Masyarakat Rentan Di Indonesia. Indonesian
Journal of Social Sciences and Humanities, 1(2), 130–139.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Mulawarman, W. G. (2020). Persoalan Dosen dan Mahasiswa Masa Pandemik
Covid 19 : Dari Gagap Teknologi Hingga Mengeluh Boros Paket Data. 1,
37–46.
Walsh, Joseph. 2010. Psycheducation In Mental Health. Chicago: Lyceum Books,
Inc.

18

Anda mungkin juga menyukai