KOMUNIKASI AGRIBISNIS
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menurut Hovland, Janis & Kelley (1953) komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang
lainnya (khalayak). Menurut Berelson dan Stainer (1964) Komunikasi adalah
proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
lain-lain. Menurut Lasswell (1960) Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu
proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada
siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To
whom? With what effect?). Dengan demikian definisi komunikasi secara umum
adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan
pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih
dengan tujuan tertentu.
Agribisnis berasal dari kata Agribusiness, di mana Agri=Agriculture artinya
pertanian dan Business artinya usaha atau kegiatan yang berorientasi profit. Jadi
secara sederhana Agribisnis (agribusiness) didefinisikan sebagai usaha atau
kegiatan pertanian dan terkait dengan pertanian yang berorientasi profit.
Pengertian agribisnis menurut Wikipedia adalah Agribisnis adalah bisnis berbasis
usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun
di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa
agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis
mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1987) bahwa
Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi
pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata
rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri),
pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan.
Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang
kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pengertian komunikasi dan
agribisnis, maka dapat disimpulkan bahwa: Komunikasi Agribisnis adalah suatu
proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang
berkaitan dengan bisnis berbasis usaha pertanian mulai dari aspek budidaya,
pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Komunikasi yang
dimaksud dapat berupa hubungan timbal balik antara sesama petani, jasa
transportasi serta para pedagang yang nantinya menjadi tujuan akhir dari sektor
usaha agribisnis tersebut.
2
yang kuat. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya
sebuah tim atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan
diperoleh tanpa penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan
melakukan komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung
pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang
efektif, maka kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik,
kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan
menggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang
sangat penting. Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi
buntu sama sekali. Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses
komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut :
1. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak
pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi
teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin
berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim
informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian,
yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap
menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk menghindari mis-
komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan
mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata
yang digunakannya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi
oleh orang - orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun
komunikan.
1.2.1. Kebutuhan Informasi Pada Komunikasi Agribisnis
Sistem Agribisnis umunya dibagi menjadi lima subsistem, yaitu subsistem
penyedia sarana produksi, usahatani atau kegiatan on-farm (produksi primer),
pengolahan (produksi sekunder), jasa dan pengolahan (produksi tersier), dan sisi
permintaan pasar atau konsumen, baik luar maupun dalam negeri. Kelima
subsitem agribisnis ini adalah yang dinamakan sistem pelaku agribisnis, karena
merupakan pembagian subsistem berdasarkan peranan pelakunya dalam
membentuk keseluruhan sistem.
Setiap subsistem agribisnis didukung oleh berbagai pihak yang terlibat di
dalamnya. Subsistem penyedia sarana produksi diperankan oleh para penangkar
dan penghasil benih/bibit, serta para produsen pupuk, obat-obatan pertanian.
3
Subsistem produksi primer diperankan seluruhnya oleh para petani. Subsistem
pengolahan terdiri dari para pelaku agroindustri baik industri kecil, sedang,
sampai dengan yang tingkat perusahaan multi nasional. Subsistem jasa dan
pemasaran diperankan oleh para pedagang dan bandar, kemudian distributor
sampai dengan para pengecer dan kios. Sedangkan, subsistem terakhir (hilir)
terdiri dari para konsumen produk pertanian, baik berupa hasil segar maupun
olahan di dalam dan luar negeri.
Adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antar subsistem agribisnis
sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan pengembangan agribisnis. Tidak
berjalannya koordinasi antar subsistem bisa menjadi titik rawan dan simpul-
simpul lemah bagi keseluruhan sistem. Dalam hal ini, ketersediaan informasi
sangat besar peranannya dalam mendukung komunikasi dan koordinasi antar
subsistem yang lancar. Di negara maju, untuk menjamin lancarnya informasi dan
terjadinya koordinasi yang baik antar subsistem seringkali dilakukan integrasi
vertikal dimana beberapa subsistem yang dirasakan memiliki potensi penyebab
terjadinya biaya transaksi tinggi akhirnya seringkali diakuisisi kedalam sebuah
perusahan korporasi agribisnis yang besar. Di Indonesia, idealnya jembatan
komunikasi antar subsistem ini dikembangkan dalam bentuk kemitraan yang
setara antar pelaku agribisnis yang memiliki kompetensi berbeda sehingga
akhirnya bisa terbentuk suatu sistem koordinasi vertikal yang efektif dan efisien.
Perbedaan antara integrasi vertikal dengan koordinasi vertikal adalah dalam hal
kepemilikan. Terjadinya integrasi vertikal akan mendukung tumbuhnya pelaku
agribisnis yang besar. Sedangkan koordinasi vertikal akan memberikan lebih
banyak kesempatan pada pelaku-pelaku agribisnis yang kecil termasuk para petani
untuk tetap berperan dalam keseluruhan sistem agribisnis.
1.2.2 Permasalahan Yang Dihadapi Dan Kemungkinan Solusi
Konsep ideal sistem agribisnis dalam penerapannya dilapangan banyak
sekali memperoleh permasalahan dan hambatan. Menteri Pertanian RI, Prof
Dr.Bungaran Saragih, adalah salah seorang pemikir dan pendekar dari pemikiran
agribisnis di Indonesia. Tapi pada kenyataannya setelah tiga tahun beliau menjadi
menteri, permasalahan yang dihadapi petani dan para pelaku agribisnis lainnya
masih tetap kurang lebih sama dengan sebelumnya. Hal ini memperlihatkan
betapa tidak sederhananya membangun pertanian, berbeda dengan membangun
industri, karena sangat banyaknya pelaku yang terlibat dan kompleksnya
permasalahan yang dihadapi.
Masalah pertama adalah kurang berkembangnya agro industri sehingga
terlalu banyaknya produk yang dipasarkan dalam bentuk komoditas pertanian
segar, menyebabkan terlalu dominannya peranan pasar tradisional. Dengan
demikian yang memiliki peranan dominan saat ini adalah terpusat pada subsistem
jasa dan pemasaran (produksi tersier), utamanya untuk pemasaran masih dalam
bentuk produk segar melalui jaringan pasar induk dan pasar-pasar tradisional.
Dominasi ini menyebabkan permasalahan pada lumpuhnya arus informasi, karena
untuk melanggengkan dominasinya pihak yang diuntungkan merasa harus juga
melakukan kontrol terhadap arus informasi.
4
Akibatnya komunikasi dan informasi hanya beredar diantara subsistem
jasa dan pemasaran, pengolahan dengan pasar konsumen. Sementara dua
subsistem lainnya yaitu subsistem produksi (on-farm) dan penyediaan sarana
produksi menjadi terkucil dan terisolasi dari pasar (Natawidjaja, 2001a).
Informasi pasar pada petani menjadi tidak ada artinya karena mereka terpisah dari
pasar kompetitif. Demikian pula bagi penangkar dan penyedia benih/bibit
informasi tentang produk mana yang banyak dimita pasar menjadi tidak jelas
sehingga menyulitkan pengembangan perbenihan komoditas unggulan. Masalah
ini merupakan titik paling rawan penyebab macetnya pengembangan agribisnis
nasional, disamping juga masalah-masalah lain yang juga semakin memperberat
Masalah kedua, sebagian besar pelaku agribisnis saat ini bertumpuk pada
susbsistem primer (on-farm) yang diperankan oleh para petani dengan jumlah
yang banyak dengan kepemilikan lahan yang sempit, permodalan yang lemah
teknologi rendah dan informasi yang sedikit. Sehingga walaupun jumlah
pelakunya paling banyak tapi peranannya dalam menentukan jalannya
keseluruhan sistem sebetulnya sangat kecil. Karena lemahnya informasi dari
pasar, akibatnya petani menjadi tidak terdorong untuk mengadopsi teknologi
karena tingkat insentif yang rendah dan resiko yang sangat besar. Karena petani
jumlahnya banyak dan tidak terkoordinasi dengan baik pola penanamannya, hal
ini telah mendorong sangat berfluktuasinya harga di pasar yang disebabkan sering
terjadinya kelebihan produksi.
Masalah ketiga, belum jelasnya peranan sistem koordinator dalam hal ini
pemerintah, perguruan tinggi, lembaga litbang dan lembaga keuangan pada
keseluruhan sistem agribisnis, sehingga fungsi pembina dan pemadu dari sistem
koordinator belum bisa dijalankan dengan baik. Salah satu sebabnya adalah
karena pada masa Orde Baru, peranan pemerintah sangat dominan. Pada era
tersebut pemerintah telah menjadi komunikator berbagai pihak yang terlibat pada
sistem agribisnis dan menjadi komando dari keseluruhan sistem agribisnis,
terutama tanaman pangan. Ada dua subsistem agribisnis yang didominasi oleh
pemerintah pada masa itu, yaitu subsistem penyediaan sarana produksi dan jasa
pemasaran (BULOG). Pemerintah pada saat itu banyak melakukan modifikasi dan
peran antara dengan berbagai pihak, termasuk dengan perguruan tinggi dan
lembaga keuangan. Sehingga, pada saat pemerintah menarik diri dari peran
tersebut maka seluruh sistem seakan-akan kehilang arah dan dalam kebingungan.
Ketiga masalah diatas memperlihatkan adanya permasalahan yang sangat
mendasar pada sistem komunikasi dan arus informasi yang menguhungkan
berbagai subsistem pelaku agribisnis dan sistem komunikasi dan arus informasi
yang menghubungkan sistem pelaku dengan sistem koordinator. Usaha untuk
mengembangkan agribisnis nasional harus terlebih dahulu bisa mengatasi dan
turut menyelesaikan tiga permasalahan utama yang cukup berat tersebut. Kendala
dan hambatan yang dihadapi dalam mewujudkan agribisnis nasional yang kuat
utamanya terletak pada titik rawan antar subsistem dan kurang menunjangnya
sistem koordinator dimana didalamnya terlibat pihak pemerintah dan perguruan
tinggi. Sehingga pemikiran dan usaha untuk mencari solusi dari dukungan
jaringan sistem informasi digital untuk memperkuat koordinasi vertikal antar
subsitem agribisnis dan komunikasinya dengan sistem koordinator adalah
5
merupakan tantangan bagi Indonesian Digital Library Network (IDLN) dalam
keikutsertaannya mewujudkan masyarakat mandiri berbasis informasi agar bisa
dinikmati juga oleh masyarakat pertanian yang sebagian besar tinggal di pelosok
pedesaan, paling tidak dalam bentuk riil tingkat kesejahteraan masyarakat yang
lebih baik.
Pada saat aktivitas kegiatan pertanian ini diusahakan dengan jumlah
produksi yang melebihi dari kebutuhan penduduk suatu daerah atau negara, maka
perhatian tidak saja harus ditujukan kepada bagaimana memproduksinya, tapi juga
sudah harus diperhitungkan keterkaitannya dengan aktivitas-aktivitas lain yang
menunjang seperti penyediaan kebutuhan input, pemanenan, penyimpanan,
pengolahan, serta pemasaran hasilnya. Jadi tidak lagi hanya memperhatikan sisi
produksinya saja, tapi juga pemikiran bagaimana mengusahakannya sebagai suatu
bisnis yang bisa memberikan kemakmuran pada petani dan masyarakat secara
umum. Karena agribisnis adalah suatu sistem, maka didalamnya banyak sekali
terkait faktor-faktor dan pihak-pihak yang sangat berperan terhadap keberhasilan
pengembangannya. Disinilah peranan sistem informasi menjadi sangat penting,
karena merupakan penghubung dan penyelaras berbagai komponen dari sistem
tersebut agar terjadi komunikasi dan koordinasi yang efektif dan efisien.
1.2.3 Konsep Dasar Komunikasi Agribisnis
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-
hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di
mana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam
konunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu
juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan.
Misalnya bila dalan suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada
guru-guru mengenai kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang
studi yang harus diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar
kemungkinannya guru tidak dating mengajar. Akibatnya, murid-murid tidak
belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari
contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan memberi informasi saja sudah
memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah. Karena pentingnya komunikasi
dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian pengelola agar dapat membantu
dalam pelaksanaan tugasnya. Komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua
organisasi. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi dan para komunikator
dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi
mereka. Untuk memahami komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu
mengetahui konsep-konsep dasar komunikasi.
Ada empat tujuan atau motif komunikasi agribisnis yang perlu
dikemukakan di sini. Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar,
juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka.
Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Keempat tujuan
tersebut adalah :
6
a. Menemukan salah satu tujuan utama komunikasi agribisnis menyangkut
penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain,
anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya,
persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari
tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam
perjumpaan-perjumpaan antarpribadi. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri
dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai
perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita
menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan
perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa “normal.” Cara
lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan
sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan
kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian
besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain. Dengan
berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri
orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita
untuk menemukan dunia luar dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia
lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk
mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan
ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli.
Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh
dari interaksi antarpribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media,
mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap
bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.
b. Untuk berhubungan, Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah
berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan
orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin
mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi
komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda
berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui
telepon. Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara anda.
Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
c. Untuk meyakinkan, Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar
mengubah sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari
iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang
ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai
penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang
akan merancang pesan-pesan itu—bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor
sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai
bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan
banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber
maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita
berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak
mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu,
menonton film, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa
sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan
sebagainya.
7
d. Untuk bermain, Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk
bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik,
dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku
komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon
mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik).
Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan
cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-
tujuan lain.
8
dilaukan secara tertulis maupun lisan, misalnya dalam bentuk laporan, surat
memo, dan rapat kerja. Sedangkan komunikasi nonverbal merupakan komunikasi
yang tidak dilakukan secara tertulis atau lisan, seperti menggunakan bahasa
isyarat (body language), symbol, seragam, ekspresi wajah, lamabng (logo)
perusahaan, jarak saat berbicara dan warna.
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi, ada lima tahapan yang peru
diperhatikan : adanya ide atau gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan,
penyampaian pesan, menerima pesan, menafsirkan pesan, dan memberikan
respons dan umpan balik (feedback). Dalam komunikasi sering muncul
kesalahpahaman dalam mengembangkan pesan, dalam menyampaikan pesan,
dalam menerima pesan, maupun dalam menafsirkan suatu pesan. Kesalahpahaman
dalam berkomunikasi dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi lawan bicara,
ketepatan penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan , dan kemampuan
mengendalikan pesan.
9
Herzberg. Ketika Komunikasi antar Pribadi terjadi, maka mendengarkan memiliki
peran yang sangat penting bagi tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam
suatu percakapan dengan orang lain. Mendengarkan dalam hal ini merupakan
kegiatan medengar secara aktif dan dinamis yang memerlukan suatu konsentrasi
secara penuh dan utuh tanpa diinterupsi adanya gangguan dalam berkomunikasi.
Tanpa melihat di mana Anda berkerja atau apa yang Anda lakukan,
komunikasi akan memunyai peranan yang sangat penting bagi kemajuan karier
Anda. Dengan melakukan penelaahan terhadap apa yang menajdi kekuatan dan
kelemahan yang Anda miliki, menentukan yang realistic, dan melakukan latihan
berbagai bentuk komunikasi, Anda akan dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi Anda.
10
Terdapat tiga tingkatan, yaitu : Formal, Informal, dan Teknis. Kendala utama
dalam komunikasi lintas budaya adalah perbedaan budaya dan masalah bahasa.
Perbedaan budaya sering kali menjadi komunikas tidak efektif. Perbedaan budaya
dapat ditunjukkan dalam nilai-nilai sosial, ide status, kebiasaan pengambilan
keputusan, sikap terhadap waktu, pengaturan jarak bicara, konteks budaya, bahasa
tubuh, adat-istiadat, perilaku hokum dan etika.
11
pendukungnya; sedangkan dalam pendekatan tidak langsung, bukti-bukti
pendukung ditempatkan terdahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya.
Maksud Direct request adalah untuk mendapatkan suatu respon dari para
pembaca dengan menjawab pertanyaan , emngirim barang atau jasa, atau sutatu
tindakan yang lain. Meskipun berasumsi bahwa respons pembaca adalah
menyenangkan, Anda perlu meyakinkan diri Anda dengan para pembaca dengan
cara-cara yang menyenangkan pula. Permintaan terhadap suatu informasi dapat
berasal dari dalam maupun dari luar suatu organisasi.
12
Untuk mempermudah tugas-tugas pembaca, Anda sebaiknya memulai
dengan permintaaan (request)apa yang Anda kehendaki dan memberikan
penjelasan yang lebih rinci yang akan dapat membantu pembaca melakukan apa
yang dihendaki secara benar dan tepat. Apabila Anda meminta beberapa barang
yang berbeda, maka lebih baik beri masing-masing barang tersebut untuk lebih
memudahkan pembaca memberikan jawaban atau tanggapanya. Suatu suratdirect
request dapat ditutup dengan ucapan terima kasih, suatu tindakan khusus dan
indikasi batas waktu (deadline) suatu pengiriman.
13
1.4.6. Penulisan Bad News
14
spesifik, dengan menekankan hasil positif suatu tindakan, dan dengan
memberikan kemudahan bagi pembaca dalam merespons.
15
Di era yang sudah semakin modern ini, ternyata sering terjadi adaanya kesalahan
dalam komunikasi agribisnis, seperti contohnya penulisan tanda baca, tentu
berakibat sangat fatal. Bayangkan jika kita memesan produk berjumlah 1.000
(seribu) unit dan kita menuliskannya dengan kebiasaan kita, maka pihak luar akan
mengira kita hanya memesan satu unit saja. Karena secara lazim, mereka menulis
seribu dengan cara 1,000 yang artinya 1 unit.
Semua ini terjadi karena suatu hal yang mungkin kerap kita anggap sepele,
komunikasi! Apalagi bagi kita yang, merasa usaha kita hanyalah usaha kecil,
rasanya tidak perlu berbasa-basi dengan pelanggan yang notabene kerap kali kita
kenal. Banyak sekali kita menemukan pengertian komunikasi dalam suatu literatur
atau catatan ilmiah, secara umum. Beberapa diantaranya menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau
informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang tepat sendiri tidak
akan terjadi jika penyampainya tidak menyampaikan informasi atau berita tersebut
secara tepat dan baik, sehingga penerimanya tidak menerima informasi atau berita
yang salah.
Masalah komunikasi ini adalah inherent (melekat = sangat penting) bagi
kebutuhan manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup dengan baik, tanpa
adanya komunikasi. Demikian juga dalam agribisnis, komunikasi merupakan
sumber kehidupan agribisnis tersebut. Rasanya tidak ada agribisnis yang bisa
berhasil tanpa komunikasi yang baik. Mulai dari perencanaan usaha, produksi
hingga tahap akhir marketing dan selling kepada konsumen. Itu semua
memerlukan komunikasi yang baik dan efektif. Baik dan efektif dalam artian,
komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Sebab cakupan
komunikasi dalam dunia agribisnis sangatlah luas, mulai dari mengkomunikasikan
apa yang akan kita buat kepada karyawan, hingga menyampaikan produk kita
kepada konsumen dalam bentuk iklan agar mereka tertarik dan membeli produk
kita.
Komunikasi agribisnis ini sendiri, harus kita lakukan baik di dalam perusahaan
dan di luar perusahaan. Di dalam perusahaan komunikasi dengan karyawan sangat
penting dilakukan agar karyawan merasa menjadi bagian dari usaha kita dan
merasa yakin dengan produk yang kita hasilkan. Jika karyawan tidak mengenal
dan yakin akan produk yang kita hasilkan, mereka akan sulit mengkomunikasikan
produk kita kepada konsumen. Bisa kita bayangkan jika karyawan kita memilki
pengetahuan terbatas akan produk-produk yang kita produksi dan atau kita jual,
apa yang akan dijelaskannya kepada konsumen? Komunikasi di luar perusahaan
atau komunikasi eksternal, wajib juga dilakukan dalam hubungannya dengan
masyarakat, pemerintah pada umumnya dan khususnya kepada pelanggan atau
konsumen.
Komunikasi dengan konsumen sangat penting kita bina dan lakukan terus
menerus, agar konsumen tidak lupa pada kita dan produk yang kita hasilkan atau
jual. Komunikasi dengan konsumen ini dapat kita katakan sukses dilakukan jika
konsumen menjadi pelanggan kita dan tumbuh suatu sikap hanya ingin berbelanja
16
ke toko kita saja atau hanya ingin menggunakan barang tertentu saja tanpa ingin
menggantinya dengan barang lain, yang diistilahkan sebagai ‘ Patronage Buying
Motive” . Hal ini hanya dimungkinkan apabila ada komunikasi yang baik antara
kita sebagai pemilik usaha, karyawan dan konsumen. Sehingga komunikasi yang
baik ini menimbulkan tingkat pelayan yang baik pula dari kita karena banyaknya
masukan yang bisa diperoleh dari konsumen. Baik mengenai keinginan
konsumen, barang apa yang banyak disenangi konsumen dan tidak, layanan apa
yang mereka butuhkan dan sebagainya. Ini semua merupakan informasi berharga
bagi pengembangan usaha kita.
Komunikasi dengan pemerintah wajib kita lakukan. Dengan demikian, kita dapat
memahami peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari
tingkat propinsi, kota/ kabupaten, kecamatan hingga tingkat gampong dan
lingkungan. Hal ini sangat penting untuk menghindari kerugian dan permasalahan
dengan hukum.
Bayangkan jika telah mengeluarkan biaya yang banyak untuk memasang kanopi
atau papan nama merk usaha, ternyata hal tersebut melanggar peraturan. Bisa jadi
karena ukuran yang tidak sesuai peraturan yang ditetapkan, posisi yang salah atau
hal lainnya. Tentu saja ini akan menimbulkan kerugian bagi kita.
Harus kita ingat bahwa usaha kita tidak berdiri sendiri, namun ada di tengah-
tengah masyarakat. Karenanya penting untuk memahami bagaimana kondisi sosial
masyarakat di sekitar usaha kita berada. Bagian dari pemahaman mengenai
kondisi masyarakat ini yang terkadang terlupakan oleh kita. Akibatnya tidak
sedikit usaha yang keberadaanya ditolak oleh masyarakat sekitar. Berlaku
toleran, berarti kita telah membangun komunikasi sosial dengan masyarakat
sekitar sehingga memiliki pemahaman akan konteks sosial yang berlaku. Menutup
usaha pada saat ibadah Shalat Jum’at pada wilyah yang mayoritas penduduknya
beragama Islam atau di Hari Minggu pada wilayah yang mayoritas penduduknya
Kristen, atau agama lainnya sesuai dengan wilayah tempat usaha kita berada.
Tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan budaya setempat dan
sebagainya, ini merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan masyarakat.
Jika kita mampu melakukan upaya komunikasi yang baik dan tepat pada usaha
kita, tidak peduli sekecil apapun usaha kita, saya yakin usaha kita akan lebih baik
dari sebelumnya. Pepatah “Pelanggan Adalah Raja”, bukan berarti kita tunduk
kepada kemauan mereka, namun lebih kepada bagaimana kita menghadapi
mereka dengan tutur kata, gerak dan perbuatan yang santun dan baik, sehingga
mereka akan terus ingat dan kembali kepada kita dan usaha kita.
BAB II
PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM BERBAGAI KEGIATAN
17
2.1. Pendahuluan
Di era yang sudah semakin modern ini, adanya kesalahan komunikasi
dalam agribisnis seperti contohnya penulisan tanda baca, tentu berakibat sangat
fatal. Bayangkan jika kita memesan produk berjumlah 1.000 (seribu) unit dan kita
menuliskannya dengan kebiasaan kita, maka pihak luar akan mengira kita hanya
memesan satu unit saja. Karena secara lazim, mereka menulis seribu dengan cara
1,000. Semua ini terjadi karena suatu hal yang mungkin kerap kita anggap sepele,
komunikasi! Apalagi bagi kita yang, merasa usaha kita hanyalah usaha kecil,
rasanya tidak perlu berbasa-basi dengan pelanggan yang notabene kerap kali kita
kenal. Banyak sekali kita menemukan pengertian komunikasi dalam suatu literatur
atau catatan ilmiah, secara umum. Beberapa diantaranya menyatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau
informasi dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi yang tepat sendiri tidak
akan terjadi jika penyampainya tidak menyampaikan informasi atau berita tersebut
secara tepat dan baik, sehingga penerimanya tidak menerima informasi atau berita
yang salah.
Masalah komunikasi ini adalah inherent (melekat = sangat penting) bagi
kebutuhan manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup dengan baik, tanpa
adanya komunikasi. Demikian juga dalam agribisnis, komunikasi merupakan
sumber kehidupan agribisnis tersebut. Rasanya tidak ada agribisnis yang bisa
berhasil tanpa komunikasi yang baik. Mulai dari perencanaan usaha, produksi
hingga tahap akhir marketing dan selling kepada konsumen. Itu semua
memerlukan komunikasi yang baik dan efektif. Baik dan efektif dalam artian,
komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Sebab cakupan
komunikasi dalam dunia agribisnis sangatlah luas, mulai dari mengkomunikasikan
apa yang akan kita buat kepada karyawan, hingga menyampaikan produk kita
kepada konsumen dalam bentuk iklan agar mereka tertarik dan membeli produk
kita. Berbagai jenis komunikasi yang dilakukan dalam berbagai kegiatan antara
lain dijelaskan berikut.
2.2. Komunikasi Tentang Pekerjaan
18
mencantumkan alamat yang lengkap yang memudahkan organisasi yang
menawarkan lowongan kerja menghubungi pelamar kerja.
19
anda. Berikan kesan yang positif kepada pewawancara, meskipun kemungkinana
diterima sebagai oegawai baru relatif kecil.
Presentasi Agribisnis bagi para staf manajer pada semua level atau
tingakatan dalam suatu perusahaan berskala menengah dan besar merupakan hal
yang biasa, baik dalam kaitannya dengan masalah pemasaran, keuangan,
personalia, produksi , dan teknologi informasi. Oleh karena itu, mereka perlu
memperhatikan berbagai factor yang dapat menunjang keberhasilan presentasi.
Presentasi agribisnis, paling tidak memiliki empat tujuan utama, yaitu
menginformasikan pesan-pesan agribisnis, menghibur audiens, menyentuh emosi
audiens, dan memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu. Meskipun dalam
praktiknya, suatu perusahaan dapat saja bertujuan sekedar menyampaikan pesan-
pesan agribisnis tertentu bagi audiens.
Alat bantu presentasi agribisnis yang ada di pasar saat ini sangat
bervariasi, mulai dari paling sederhana sampai pada alat bantu visual elektronik
dengan teknologi canggih. Sarana pendukung dalam presentasi agribisnis
diharapkan mampu memperjelas pemahaman para audiens dalam menangkap
suatu materi dan menarik bagi audiens. Dalam melakukan presentasi agribisnis,
seorang presenter sebaiknya perlu melakukan analisis audiens yang berkaitan
dengan apa, siapa, kapan, dan bagaimana presentasi agribisnis itu dilakukan.
Selain itu, seorang presenter juga perlu menganalisis bahasa tubuh yang sebaiknya
digunakan dan meninjau lokasi secara sekilas. Satu hal yang tak boleh dilupakan
adalah bagaimana berupaya untuk selalu menumbuhkan rasa percaya diri dan
berlatih melakukan presentasi agribisnis.
2.4. Negosiasi
20
persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi suatu proses yang saling memberi
dan menerima sesuatu untuk mencapai suatu kesepakatan bersama.
Sementara itu, menurut Casse, negosiasi adalah proses yang paling sedikit
melibatkan kedua belah pihak dengan perserpsi, kebutuhan, dan motivasi yang
berbeda, yang mencoba untuk bersepakat tentang suatu hak demi kepentingan
bersama. Berdasarkan beberapa pengertian negosiasi tersebut, dapat
dikemukakan bahwa negosiasi melibatkan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi, mencari suatu kesepakatan kedua belah pihak, dan mencapai tujuan
yang dikehendaki bersama kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi. Ada
enam tahapan penting yang perlu diperhatikan dalam proses negosiasi, antara lain
(1) persiapan , (2) kontak pertama , (3) konfortasi, (4) konsiliasi/kompromi, (5)
solusi, (6) pascanegosiasi/konsolidasi. Ada empat tipe negosiator, yaitu
negosiator curang , negosiator professional, negosiator bodoh, dan negosiator naif.
Secara umum, suatu laporan mencangkup tiga bagian penting, yaitu bagian
pendahuluan , teks, dan penutup. Bagian pendahuluan, mencangkup antara lain
otorisasi, tata letak, masalah tujuam ruang lingkup, metodologi, sumber, latar
belakangm definisi istilah, keterbatasn dan penyataan singkat atas hasil yang telah
dilakukan. Adapun bagian teks mencangkup antara lain penjelasan semua
informasi penting beserta pendukungnya. Pada bagian penutup meliputi antara
lain rangkuman, kesimpulan, dan rekomendasi. Cara mengorganisasikan laporan
ada dua yaitu deduktif dan induktif. Sementara itu, cara mengorganisasi teks
laporan antara lain dengan menggunakan kriteria kreiteria atau topic-topik,
berdasarkan urutan kejadian, utuan lokas, menggunakan proses, alphabet dan
tingkat pentingnya.
21
lebih formal. Penyusunan suatu draft laporan mencangkup berbagai keputusan
seperti panjang, gaya, format, dan pengorganisasian laporan. Laporan yang
singkat atau laporan informal seing menggunakan bentuk memo atau surat-surat
sedangkan laporan yang lebih formal disajiakan dalam bentuk manuskrip. Suatu
laporan agribisnis yang efektif akan dimulai dengan mendefinisikan maslah secara
jelas. Setelah masalah dinyatakan secara jelas, anda dapat menentukan informasi
apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Di samping itu, anda juga akan
dapat mengembangkan suatu rencana bagiamana memperoleh informasi tersebut.
Komunikasi agribisnis ini sendiri, harus kita lakukan baik di dalam perusahaan
dan di luar perusahaan. Di dalam perusahaan komunikasi dengan karyawan sangat
penting dilakukan agar karyawan merasa menjadi bagian dari usaha kita dan
merasa yakin dengan produk yang kita hasilkan. Jika karyawan tidak mengenal
dan yakin akan produk yang kita hasilkan, mereka akan sulit mengkomunikasikan
produk kita kepada konsumen. Bisa kita bayangkan jika karyawan kita memilki
pengetahuan terbatas akan produk-produk yang kita produksi dan atau kita jual,
apa yang akan dijelaskannya kepada konsumen?
Komunikasi di luar perusahaan atau eksternal, wajib kita lakukan dalam
hubungannya dengan masyarakat, pemerintah pada umumnya dan khususnya
kepada pelanggan atau konsumen.
Komunikasi dengan konsumen sangat penting kita bina dan lakukan terus
menerus, agar konsumen tidak lupa pada kita dan produk yang kita hasilkan atau
jual. Komunikasi dengan konsumen ini dapat kita katakan sukses dilakukan jika
konsumen menjadi pelanggan kita dan tumbuh suatu sikap hanya ingin berbelanja
ke toko kita saja atau hanya ingin menggunakan barang tertentu saja tanpa ingin
menggantinya dengan barang lain, yang diistilahkan sebagai ‘ Patronage Buying
Motive” . Hal ini hanya dimungkinkan apabila ada komunikasi yang baik antara
22
kita sebagai pemilik usaha, karyawan dan konsumen. Sehingga komunikasi yang
baik ini menimbulkan tingkat pelayan yang baik pula dari kita karena banyaknya
masukan yang bisa diperoleh dari konsumen. Baik mengenai keinginan
konsumen, barang apa yang banyak disenangi konsumen dan tidak, layanan apa
yang mereka butuhkan dan sebagainya. Ini semua merupakan informasi berharga
bagi pengembangan usaha kita.
Komunikasi dengan pemerintah wajib kita lakukan. Dengan demikian, kita dapat
memahami peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari
tingkat propinsi, kota/ kabupaten, kecamatan hingga tingkat gampong dan
lingkungan. Hal ini sangat penting untuk menghindari kerugian dan permasalahan
dengan hukum. Bayangkan jika telah mengeluarkan biaya yang banyak untuk
memasang kanopi atau papan nama merk usaha, ternyata hal tersebut melanggar
peraturan. Bisa jadi karena ukuran yang tidak sesuai peraturan yang ditetapkan,
posisi yang salah atau hal lainnya. Tentu saja ini akan menimbulkan kerugian.
Harus kita ingat bahwa usaha kita tidak berdiri sendiri, namun ada di tengah-
tengah masyarakat. Karenanya penting untuk memahami bagaimana kondisi sosial
masyarakat di sekitar usaha kita berada. Bagian dari pemahaman mengenai
kondisi masyarakat ini yang terkadang terlupakan oleh kita. Akibatnya tidak
sedikit usaha yang keberadaanya ditolak oleh masyarakat sekitar. Berlaku toleran,
berarti kita telah membangun komunikasi sosial dengan masyarakat sekitar
sehingga memiliki pemahaman akan konteks sosial yang berlaku. Menutup usaha
pada saat ibadah Shalat Jum’at pada wilyah yang mayoritas penduduknya
beragama Islam atau di Hari Minggu pada wilayah yang mayoritas penduduknya
Kristen, atau agama lainnya sesuai dengan wilayah tempat usaha kita berada.
Tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan budaya setempat dan
sebagainya, ini merupakan salah satu bentuk komunikasi dengan masyarakat.
Jika kita mampu melakukan upaya komunikasi yang baik dan tepat pada usaha
kita, tidak peduli sekecil apapun usaha kita, saya yakin usaha kita akan lebih baik
dari sebelumnya. Pepatah “Pelanggan Adalah Raja”, bukan berarti kita tunduk
kepada kemauan mereka, namun lebih kepada bagaimana kita menghadapi
mereka dengan tutur kata, gerak dan perbuatan yang santun dan baik, sehingga
mereka akan terus ingat dan kembali kepada kita dan usaha kita.
23
tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tidak
terorganisasinya komunikasi dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal
sebagai berikut:
2.6.1. Bertele-tele
Seringkali pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang hingga mencapai
beberapa paragraf, baru kemudian masuk ke topik bahasan. Dengan kata lain,
pesan-pesan awal terlalu bertele-tele, pembaca memerlukan waktu yang cukup
lama untuk memahami maksud pesan-pesan yang disampaikan
Faktor berikutnya adalah adanya informasi yang tidak relevan, dan tidak penting,
dalam pesan yang disampaikan kepada audiens. Informasi yang tidak relevan, di
samping membuang-buang waktu, juga dapat membuat pesan-pesan yang
disampaikan menjadi kabur, tidak jelas dan sulit dipahami. Oleh karena itu,
sebaiknya hanya informasi yang relevan dan penting saja yang disampaikan
kepada audiens.
Penyebab selanjutnya adalah adanya ide-ide yang tidak logis dan tidak terkait
dengan topik bahasan yang disampaikan pada audiens. Hal ini menyebabkan
ketidak lancaran komunikasi, karena audiens akan sulit memahami poin-poin
penting yang disampaikan.
Apabila pesan-pesan yang tidak relevan, pesan-pesan yang tidak penting, dan
pesan-pesan yang bersifat bombastis lebih dominan, ada kecenderungan poin-poin
yang penting justru terlupakan dari topik pembahasan. Karena asyik membahas
hal-hal yang hanya bersifat pelengkap atau pendukung saja, poin-poin yang
seharusnya memperoleh porsi bahasan yang lebih besar menjadi terabaikan.
24
baik adalah suatu tantangan bagi komunikator. Untuk dapat mengorganisasi
pesan-pesan dengan baik, ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Subjek dan tujuan haruslah jelas.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audiens memahami
pesan yang disampaikan, membantu audiens menerima pesan, menghemat waktu
audiens, dan mempermudah pekerjaan komunikator.
25
dengan baik, cepat, dan efisien. Dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan,
dan mengetahui cara menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan
meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator, semakin cepat dan
efisien ia menyelesaikan pekerjaan.
Ide pokok akan membantu Anda dalam menetapkan tujuan dan strategi
umum dari suatu pesan. Ide pokok tersebut dapat dirangkum ke dalam dua
hal, yaitu: (1) apa yang Anda inginkan terhadap audiens untuk
melakukannya atau memikirkannya; (2) alasan yang mendasar mengapa
mereka harus melakukan atau memikirkannya. Ide pokok merupakan titik
awal untuk membuat outline.
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, maka tahap
kedua adalah menyusun poin-poin pendukung yang penting sebagai pendukung
ide-ide pokok tersebut.
26
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan illustrasi dengan
mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak
bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang Anda buat akan menjadi
semakin baik.
Setelah Anda mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide Anda, Anda siap untuk
memutuskan bagaimana urut-urutannya. Untuk dapat menentukan urutannya, ada
dua pendekatan penting, yaitu:
a. Pendekatan Langsung
Pendekatan tak langsung (indirect approach) sering disebut juga dengan istilah
pendekatan induktif (inductive approach), di mana bukti-bukti muncul terlebih
dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini, bila
reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan.
Kedua pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan-pesan singkat
(memo dan surat) maupun pesan-pesan formal atau panjang (laporan, usulan, dan
presentasi). Untuk memilih di antara kedua alternatif tersebut, Anda harus
menganalisis bagaimana reaksi audiens terhadap maksud/tujuan dan pesan-pesan
yang Anda sampaikan. Setelah dianalisis kemungkinan reaksi para audiens dan
memilih suatu pendekatan umum, maka selanjutnya dapat memilih rencana
organisasional yang paling cocok sebagai berikut :
a. Direct Request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah penyampaian yang
langsung pada poin yang dituju. Direct request (permintaan langsung) dapat
berbentuk surat maupun memo. Misalnya, Anda tertarik terhadap suatu produk
baru dan Anda ingin sekali mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut
seperd karakteristik, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka Anda
dapat membuat surat permintaan langsung. Permintaan langsung menggunakan
pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
27
Jika Anda memberikan informasi rutin sebagai bagian dari bisnis tetap Anda,
para audiens kemungkinan akan menjadi netral. Jika Anda mengumumkan
penurunan harga, menerima suatu undangan, atau ucapan selamat dari teman
sejawat, para audiens akan senang mendengarnya. Jadi, pesan-pesan rutin,
good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan pendekatan
langsung.
d. Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang Anda
sampaikan, maka pesan-pesan persuasif (persuasive messages) dapat
digunakan dan pendekatannya adalah dengan cara tak langsung. Untuk
melakukan penagihan pinjaman dan penjualan produk, pendekatan yang
digunakan adalah persuasi. Anda perlu membuka pikiran audiens Anda dengan
melakukan persuasi, sehingga mereka dapat memahami fakta yang ada.
28
diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang
sederhana, mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali dari sisi substansi
pesan yang ingin disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur kalimat
yang digunakan, dan bagaimana tingkat pemahamannya. Kalau belum sesuai,
perlu dilakukan pengecekkan sekaligus revisi, sehingga apa yang telah direncakan
sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin.
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan
maksud dan tujuan komunikasi. Harus dapat menentukan tujuan yang jelas dan
dapat diukur, sesuai dengan tujuan organisasi.
29
Tujuan pertama adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis
kepada pihak lain. Media komunikasi mana yang akan dipilih sangat bergantung
pada kebijakan perusahaan dengan mempertimbangkan kemampuan internal
perusahaan tersebut.
b. Melakukan Persuasi
Tujuan kedua adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Terutama berkaitan dengan
negosiasi. Untuk memperoleh hasil maksimal dalam bernegosiasi, setiap pihak
perlu memahami prinsip win-win solution (kedua belah pihak dalam negosiasi
tersebut saling memperoleh manfaat tanpa merasa harus ada yang dikorbankan
atau gagal).
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga adalah kolaborasi atau kerjasama. Melalui jalinan komunikasi
bisnis tersebut, seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis baik
dengan perusahaan domestik maupun asing. Teknologi komunikasi sangat penting
artinya dalam mempererat kerja sama dalam dunia bisnis.
30
Dalam arti bahwa ide-ide atau gagasan yang hendak disampaikan dapat
disesuaikan dengan kemampuan yang ada, seperti kemampuan finansial,
manajerial, sumber daya, dan teknis operasional.
b. Apakah waktunya tepat?
Sebagai contoh, dalam situasi krisis moneter, ide untuk melakukan ekspansi
pabrik kemungkinan besar tidak akan diterima. Penyampaian ide ini tidak tepat
waktunya karena pada saat itu penjualan produk sedang menurun sampai 50%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
c. Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
Pesan atau ide yang disampiakan oleh orang yang memiliki kedudukan/jabatan
tinggi cenderung lebih dapat diterima daripada disampaikan oleh orang yang
kedudukannya rendah.
d. Apakah tujuannya selaras dengan tujuan organisasi perusahaan?
Tujuan penyampaian pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara
keseluruhan.
2.7.6. Analisis Audiens
31
c. Reaksi audiens
Jika komposisi audiens adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang
kritis, presentasi sebaiknya disajikan langsung pada bagian kesimpulan dan saran-
saran, karena jika diajak berdiskusi, reaksi mereka disuga kurang positif.
d. Tingkat pemahaman audiens
Jika komunikator dan audiens memiliki latar belakang yang jauh berbeda, perlu
diputuskan seberapa jauh audiens harus dididik. Usahakan tidak terlalu menggurui
agar audiens tidak merasa jenuh, bosan, dan kurang tertarik.
e. Hubungan komunikator dengan audiens
Jika komunikator belum dikenal audiens maka komunikator harus meyakinkan
audiens sebelum penyampaian suatu pesan dilakukan. Penampilan komunikator
berpengaruh pada penyampaian pesan komunikator tersebut. Nada suara
menunjukkan tingkat hubungan komunikator dan audiens.
2. Cara Memuaskan Audiens akan Kebutuhan Informasi
Lima tahap dalam memenuhi kebutuhan audiens:
a. Temukan/cari apa yang diinginkan audiens
b. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Pastikan informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide paling menarik bagi audiens
3. Cara Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audiens
Pemberian motivasi sering mengalami kendala/hambatan, hal ini disebabkan
adanya kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada
dengan hal yang baru. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan mengatur
pesan-pesan sedemikian rupa sehingga informasi yang disampaikan dapat
diterima audiens dengan mudah. Pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan
memberikan argumentasi yang bersifat rasional. Selain itu dapat mencoba
menggunakan pendekatan emosi audiens.
4. Penentuan Ide Pokok
1. Teknik Curah Pendapat
a. Storyteller’s Tour
32
Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan-pesan yang disampaikan. Dengarkan
dengan teliti dan berlatihlah sehingga ide-ide pokok dari suat pesan dapat
ditemukan dengan mudah.
b. Random List
Untuk dapat menemukan ide pokok perlu menulis segala sesuatu dalam pikiran di
atas kertas kosong. Pelajari hubungan ide yang satu dnegan ide yang lain. Bagilah
ke dalam kelompok-kelompok dan temukan butir yang penting dan tidak penting.
c. CFR (Conclusion, Findings, Recommendations) Worksheet
Jika subjeknya mencakup pemecahan masalah, gunakan suatu lembar kerja
(worksheet) yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan
(findings), kesimpulan (conclusions), dan rekomendasi (recommendation) yang
akan diberikan.
d. Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberikan butir yang baik sebagai langkah awal
menentukan ide pokok. Jawaban terhadap pertanyaan siapa (who), apa (what),
kapan (when), di mana (where), dan bagaimana (how), akan dapat menjelaskan
ide pokok presentasi.
e. Question and Answer Chain
Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audiens.
2. Pembatasan Cakupan
Secara umum, penyajian informasi rutin kepada audiens yang telah dikenal
hendaknya menggunakan kata-kata singkat. Cara ini membangkitkan rasa hormat
audiens kepada komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan
kontroversial akan memakan waktu lebih lama terutama jika audiens yang hadir
belum dikenal sebelumnya. Ide pokok yang yang lebih penting haruslah
disampaikan dengan mudah dimengerti dan diterima audiens.
E. Seleksi Saluran dan Media
1. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikannya adalah kemampuannya memberikan umpan balik dengan
segera. Saluran ini digunakan apabila pesan yang disampaikan sederhana, tidak
diperlukan catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih nyaman. Kelebihan
33
Komunikasi Lisan Komunikasi Tertulis
lain adalah sifatnya yang ekonomis. Bermanfaat apabila yang disajikan informasi
kontroversial, karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka.
Komunikasi lisan antara lain seperti pembicaraan lewat telepon, wawancara
kerja, pertemuan kelompok kecil, seminar, lokakarya, program pelatih harian,
pidato formal, dan presentasi penting lainnya. Semakin sedikit jumlah audiens,
semakin baik interaksi diantara mereka. Presentasi formal seringkali diadakan di
auditorium. Dan kemajuan teknologi sering digunakan untuk memberi daya tarik
bagi suatu presentasi.
2. Komunikasi Tertulis
34
Terdapat berbagai macam bentuk seperti surat, memo, proposal, dan laporan.
Salah satu kelebihannya adalah penulis mempunyai kesempatan untuk
merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
35
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu audiens memahami pesan
yang disampaikan, membantu audiens menerima pesan, menghemat waktu
audiens, dan mempermudah pekerjaan kamunikator.
a. Membantu audiens memahami suatu pesan
Dengan mengemukakan poin-poin penting secara jelas, menyususn ide-ide secara
logis dna runtut, dan memasukkan semua informasi yang relevan dalam pesan,
audiens dengan mudah akan memahami maksud/tujuan pesan.
b. Membantu audiens menerima suatu pesan
Misalnya seorang konsumen yang mengadu masalah pembelian produk kepada
manajer toko mempeoleh jawaban yang tidak menyenangkan. Mungkin saja surat
jawaban telah disusun secara logis sehingga dapat dipahami maksudnya tetapi
tidak dapat diterima konsumen karena gaya bahasa yang terlalu menusuk sasaran.
c. Menghemat waktu
Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens dapat
dihemat. Audiens juga dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang
disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.
d. Mempermudah pekerjaan komunikator
Dengan mengetahui apa yang ingin disampikan dan mengetahui cara
menyampaikannya, rasa percaya diri komunikator akan meningkat dan semakin
cepat dan efisien ia menyelesaikan pekerjaan.
36
komunikator. Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam
tiga golongan:
a. Mulailah dengan ide pokok
Ide pokok dapat membantu menetapkan tujuan dan strategi umum dari suatu
pesan. Ide pokok dirangkum dalam dua hal, yaitu:
1. Apa yang diinginkan terhadap audiens untuk melakukannya atau
memikirkannya
2. Alasan mendasar mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, tahap
selanjutnya adalah menyususn poin-poin pendukung yang penting sebagai
pendukung ide-ide pokok tersebut.
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahap ketiga adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti
yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang dapat
disajikan, outline akan menjadi semakin baik.
3. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Untuk dapat menentukan urutan ide-ide, ada dua pendekatan penting, yaitu:
a. Pendekatan langsung (pendekatan deduktif)
Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti
pendukungnya. Digunakan bila reaksi audiens cenderung positif atau
menyenangkan.
b. Pendekatan tidak langsung (pendekatan induktif)
Bukti-bukti mncul terlebih dahulu, kemudian diikuti ide pokoknya.
Digunakan bila reaksi audiens cenderung negatif atau tidak menyenangkan.
Kedua pendekatan tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan-pesan singkat
maupun formal. Untuk memilih di antara kedua alternatif, harus menganalisis
bagaimana audiens terhadap maksud/tujuan dan pesan-pesan yang
disampaikan.
Setelah memilih suatu pendekatan umum, selanjutnya memilih rencana
organisasional yang paling cocok sebagai berikut:
37
a. Direct request
Jenis/tipe pesan bisnis yang paling umum digunakan adalah penyampaian yang
langsung pada poin yang dituju. Direct request dapat berbentuk surat meupun
memo. Permintaan langsung menggunakan pendekatan langsung, karena langsung
pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill
Memberikan informasi rutin sebagai bagian dari bisnis tetap, audiens
kemungkinan akan menjadi netral. Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill
lebih cocok dengan menggunakan pendekatan langsung.
c. Pesan-pesan bad news
Jika mempunyai berika yang kurang menyenangkan, cobalah menempatkannya
pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang halus.
d. Pesan-pesan persuasif
Bila audiens sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, pesan-
pesan persuasif dapat digunakan dan pendekatannya adalah dengan cara tak
langsung. Perlu membuka pikiran audiens dengan melakukan persuasi sehingga
mereka dapat memahami fakta yang ada.
Pesan-pesan singkat dapat menggunakan salah satu dari keempat dasar rencana
organisasional. Untuk pesan yang lebih panjang, seperti pembuatan laporan dan
presentasi, perlu pola yang lebih kompleks. Pola tersebut dibedakan menjadi dua
kategori, yaitu informasional dan analitikal.
Umumnya laporan dan presentasi yang paling mudah adalah informasional yang
hanya sekedar menyajikan fakta-fakta yang berhasil ditemukan. Kategori
informasional antara lain instruksi operasi, laporan status, deskripsi teknis, dan
deskripsi prosedur dalam suatu perusahaan.
38
Tabel 3. Empat rencana organisasional untuk pesan-pesan singkat:
Reaksi Rencana
Pembuka Isi Penutup
Audiens Organisasional
Tidak bad news, mulai dengan beri alasan yang rasa hormat
senang pernyataan netral pernyataan rasional dan
sebagai transisi netral, nyatakan logis
ke bad news bad news, dan
beri saran
positif
39
a. Mengedit isi, pengorganisasian, dan gaya penulisan
Sebelum adanya evaluasi, keseluruhan dokumen perlu dibaca dengan cepat.
Saat evaluasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain substansi
suatu pesan, pengorganisasian pesan, dan gaya penulisan. Berikut beberapa
pertanyaan yang perlu diperhatikan:
1. Apakah Anda telah memasukkan poin-poin dengan urutan yang logis?
2 Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara hal-hal yang bersifat
umum dengan khusus?
3 Apakah ide ynag paling penting telah memperoleh porsi pembahasan yang
cukup?
4 Apakah Anda telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan
pemerikasaan ulang terhadap fakta-fakta yang ada?
5 Apakah Anda ingin menambahkan informasi yang baru?
Di samping itu, untuk lebih memudahkan audiens menangkap pesan-
pesan, perlu dibuat judul, sub-sub judul, indentasi, huruf tebal, garis bawah,
huruf miring, hruf berwarna, tabel, gambar, dan sejenisnya.
b. Mengedit mekanik/ teknis penulisan
Langkah berikutnya melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis
penulisan suatu pesan-pesan bisnis yang mencakup antara lain:
40
Jika format penulisannya menarik, ditata rapi, bersih, tidak penuh coretan,
dan kertas yang digunakan berkualitas baik, audiens akan senang
membacanya.
2. Pesan-Pesan Bisnis Dalam Bentuk Lisan
Meskipun penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut dilakukan secara lisan,
tetap perlu dilakukan pengeditan yang mencakup antara lain:
a. Substansi pesan
Hal ini mencakup apakah substansi (isi) pesan yang ingin disampaikan telah
tercantum di salamnya? Dan apakah data pendukung (tabel, grafik, bagan,
gambar, audio, audiovisual) juga sudah tercantum di dalamnya?
b. Pengorganisasian pesan
Mencakup tiga poin penting, yaitu:
41
Kata-kata yang singkat, selain efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi
harus tetap diperhatikan berbagai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata bermakna ganda akan mengakibatkan terjadinya penafsiran yang
bermacam-macam. Akibat selanjutnya, kemungkinan tidak tercapainya maksud
penyampaian pesan-pesan bisnis.
42
Berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak
kalimat.
Contoh:
- Meskipun gaji tidak naik, para pegawai bekerja sebagaimana mestinya.
2. Cara Mengembangkan Paragraf
Secara umum ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan
suatu paragraf, yaitu pendekatan induktif dan deduktif. Pendekatan induktif
dimulai dengan mengemukakan berbagai alasan kemudian dibuat kesimpulan.
Pendekatan deduktif dimulai dari kesimpulan kemudian diikuti dengan alasan-
alasannya. Lebih lanjut, suatu paragraf dapat dikembangkan dengan:
a. Ilustrasi
Pemberian ilustrasi terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami audiens.
b. Perbandingan (persamaan dan perbedaan)
Cara ini memerlukan wawasan berpikir yang luas bagi penyampaian pesan-pesan
bisnis dan tentunya akan dapat membuat perbandingan yang berkaitan dengan
persamaan maupun perbedaan terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
c. Pembahasan sebab-akibat
Pola pengembangan paragraf dengan sebab-akibat akan membantu memberikan
arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi
Pola pengembangan paragraf dengan pengelompokkan ini akan mempermudah
pemahaman bagi pengirim pesan meupun penerima pesan. Selain itu juga
menjadikan suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.
e. Pembahasan pemecahan masalah
Cara ini akan mampu memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi
seseorang dalam pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.
Dengan kata lain pola pengembangan ini memberikan suatu arah yang sistematis.
43
Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan dua
prosestahapan, yaitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide; dan penetapan
urutan ide-ide dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati.
44
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin
kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini
menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau
hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide
secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat
memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi
audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan
menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam
mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :
1. Subjek dan tujuan harus jelas.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens
terutama dalam hal-hal berikut ini :
1. Memahami pesan yang disampaikan
Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide secara
logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam
pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud dan isi
pesan.
2. Membantu audiens menerima pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiend dalam
memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima isi
pesan tersebut.
3. Menghemat waktu audiens
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan
menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-
pesan yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan
saja. Dengan hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens
akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti
alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras otak dan
mengerutkan dahi.
4. Mempermudah pekerjaan komunikator.
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan
komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu. Hal
ini merupakan faktor yang penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian
pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa
yang ingin disampaikan, dan menetahuo cara menyampaikannya, rasa
percaya diri komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri
komunikator, semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.
45
Apa sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik, yang jelas apabila dapat.
Membantu audience memahami suatu pesan dan. Membantu audience menerima
suatu pesan, dengan ciri-ciri: Subjek dan tujuan harus jelas, Semua informasi
harus berhubungan dengan subjek dan tujuan dan Ide-ide harus dikelompokkan
dan disajikan dengan cara yang logis
46
b. Pendekatan Tidak Langsung (indirect approach), atau sering disebut dengan
pendekatan induktif, dimana bukti-bukti diletakan paling awal, kemudian
baru diikuti dengan ide pokok. Biasanya audiens akan merespon negatif dan
tidak menyenangkan.
Setelah menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri
audiens serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap
selanjutnya adalah menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan.
Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan
langsung (direct request), pesan-pesan rutin, good news atau goodwill, pesan-
pesan bad news dan pesan-pesan persuasif.
2. Bagian Pertengahan
Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita tulikan pada bagian
pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud permintaan. Teknis
penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan serangkaian pertanyaan
terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang sangat kompleks. Dapat
berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta kegunaan sesuatu yang
kita minta. Jika permintaan lebih dari satu jenis, sebaiknya kita membuat daftar
dan memberi nomor secara berurutan.
3. Bagian akhir
Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi dengan suatu
permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan ekspresi
terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah pembaca,
sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi nomor telepon,
jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.
47
Pesan-pesan badnews: berisi berita buruk (badnews seperti penolakan suatu
lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat , audience
pada umumnya akan kecewa. Pesan-pesan persuasi : untuk melakukan tindakan
tertentu seperti penagihan pinjaman , penjualan produk, pendekatan yang
digunakan adaah persuasi Surat permintaan rutin layak untuk memperoleh
perhatian secara bijaksana. Dalam kebanyakan organisasi, memo dan surat-surat
seperti itu dikirim ke ratusan bahkan ribuan karyawan, konsumen, klien dan para
pemegang saham.
Surat permintaan rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan
positif atau citra yang baik bagi suatu organisasi perusahaan. Oleh karena itu,
ketika menulis suatu surat permintaan rutin, anda harus menjaga maksud/ tujuan
menulis suatu pesan dalam ingatan anda. Anda harus bertanya pada diri sendiri
apa yang anda inginkan terhadap pembaca setelah mereka memahami pesan yang
anda sampaikan.Surat permintaan rutin layak untuk memperoleh perhatian secara
bijaksana. Dalam setiap organisasi, memo dan surat-surat dikirim ke ratusan
bahkan ke ribuan karyawan , konsumen, klien dan sebagainya. Surat permintaan
rutin mempunyai potensi untuk membentuk suatu kesan positif atau citra yang
baik bagi organisasi yang bersangkutan. Pedoman dalam menulis surat ini bahwa
harus dijaga maksud dan tujuan menulis suatu pesan dalam ingatan kita. Dalam
membuat surat permintaan rutin perlu diperhatikan tiga pertanyaan, yaitu : apa
yang diketahui, mengapa hal tersebut perlu diketahui, mengapa hal ini dapat
membantu.
Dalam kaitannya dengan direct request, maka permintaan rutin dapat berasal
dari dalam maupun luar organisasi bisnis.
1. Permintaan dari dalam organisasi
Meskipun suatu permintaan dapat saja dilakukan secara lisan, namun beberapa
pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk tertulis, seperti
memo. Memo dalam bentuk tertulis akan dapat menghemat waktu dan membantu
audiens mengetahui secara tepat apa yang diinginkan.
Pengiriman memo dapat dilakukan antara karyawan dengan karyawan, pimpinan
dengan karyawan, pimpinan dengan supervisor dan sebagainya..
48
Menulis pesan-pesan baik yang berupa surat-surat untuk kalangan intern
maupun ekstern perusahaan dan memo merupakan hal yang rutin. Penyampaian
pesan-pesan rutin, good news dan good will dapat dilakukan dengan pendekatan
langsung (direct approach).
49
Dapat diberikan pada individu yang tepat yang memang seharusnya medapat
penghargaan. Atau pada relasi bisnis, karena jasanya terhadap perusahaan
Ucapan (Condolences)
Ucapan duka cita menunjukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu.
Bencana atau musibah dapat berupa perush yang mengalami bencana spt
kebakaran, kemalingan, kerugian lain. Penyusunan ucapan duka cita dimulai
dengan pernyataan atau kalimat yang menunjukkan rasa simpati.
50
memberi persuasi kepada orang lain. Penyampaian pesan ini tidak hanya
digunakan untuk kepentingan internal organisasi namun dapat pula digunakan
untuk kepentingan eksternal organisasi seperti permintaan atau informasi yang
bersifat menyenangkan, atau kegiatan untuk mendapatkan dana dan kerjasama.
c Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu
dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana
mereka akan memberikan penghormatan. Memberikan persuasi untuk budaya
yang berbeda akan berbeda cara memberikan persuasinya.
Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat sasaran dan sesuai dengan apa
yang dikehendaki maka perlu diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens,
apakah menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung.
1. Menetapkan kredibilitas
51
Cara lain yang dapat dilakukan guna menambah kredibilitas seseorang adalah
menjadi seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu, antusias terhadap materi
yang disampaikan, objektif dalam penilaian sesuatu, sikap hormat dapat
membantu memfokuskan kebutuhan audiens, kejujuran dapat menumbuhkan
penghargaan audiens, intensitas yang baik akan membantu minat audiens, dan
pengalaman latar belakang baik sikap, kepercayaan sebelumnya dapat membantu
mengidentifikasi audiens.
a. Pemikat Emosional
52
Dalam melakukan persuasi audiens, dapat memanfaatan emosi yang dilandasi
dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens sepanjang
pemikat emosional bersifat kuat. Dapat menggunakan kata-kata yang sangat
berpengaruh pada emosi seseorang seperti kebebasan, keberhasilan, nilai,
penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
b. Pemikat Logika
Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini dapat dilakukan seperti membuat
aduan (claim) dan memberikan dukungan atas aduan tersebut dengan memberikan
alasan dan bukti-bukti yang ada. Adapun penggunaan pendekatan ini didasari atas
berbagai alasan diantaranya :
c. Pertimbangan Etika
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan, berkaitan dengan
pesan yang tak menyenangkan ini :
Menyangkut nada atau intinasi dalam penyampaian bad news mampu memberikan
kontribusi yang cukup penting bagi efektivitas penyampaian pesan-pesan bisnis
yang didukung dengan tiga tujuan yang khusus, yaitu :
a. Membantu audiens mengerti akan bad news yang merupakan suatu keputusan
yang tegas
53
c. Membantu audiens agar tetap memberikan goodwill bagi perusahaan.
Dalam menyampaikan suatu pesan yang sifatnya bad news, dapat dilakukan
dengan dua pendekatan, yaitu perencanaan tak langsung (indirect plan) dan
perencanaan langsung (direct plan).
54
BAB III
ARTI, TUJUAN DAN DASAR PENYULUHAN PERTANIAN
Pada hakekatnya setiap masyrakat itu berubah, tidak ada yang tinggal diam
atau statis. Jadi perbedaan antara masyarakat yang disebut statis dan yang dinamis
itu hanya terletak pada tarap kecepatan perubahannya saja.
55
Dengan demikian besar-kecilnya, panjang-pendeknya, lama-singkatnya dan
meluas-terbatasnya reseptivitas sesuatu masyarakat itu ada dalam kuasa manusia
untuk diusahakannya. Orang-orang yang menjadikan tugas hidupnya, secara
bayaran maupun sukarela, usaha-usaha pematangan masyarakan untuk perubahan
itu biasa disebut penggerak perubahan (= change agent). Dalam masyarakat itu
ternyata ada juga orang-orang yang tidak suka perubahn tadi atau tidak percaya
akan faedahnya, malahan ada yang menghalanginya sama sekali. Mereka adalah
perintang atau penghambat kemajuan dan biasanya terdiri dari golongan-
golongan:
a. Yang ingin melindungi kepentingannya (= vested interest), mereka
merasakan setiap perubahan sebagai usaha pendongkelan kedudukannya
yang empuk. Tidakan-tindakannya diarahkan untuk menghalangi
terjadinya perubahan-perubahan, yaitu yang biasa disebut usaha-usaha
konservatif.
b. Yang mengenangkan waktu yang lampau yang bahagia bagi mereka
(ingat selalu kepada zaman normal saja), hingga mereka tidak
menginginkan perubahan atau paling sedikitnya tidak percaya perubahan
itu akan bermanfaat. Mereka yang demikian biasa disebut yang
sintementalis.
c. Yang menglah sebelum berusaha penuh. Mungkin mereka pernah
mengalami kegagalan, kemudian jadi putus asa dan menganggap tidak
perlu ada usaha-usaha perbaikan, toh akan gagal lagi. Mereka tidak
percaya akan adanya kegemilangan dihari esok dan bersikap
meremehkan usaha-usaha kea rah itu. Meeka adalah yang biasa disebut
yang sinis.
d. Yang menentang perubahan tanpa alasan, kecuali hanya ingin menentang
saja, terutama bila perubahan itu diprakarsai oleh orang lain. Mereka
adalah penentang-penentang azasi dan dapat menjengkelkan setiap
penggerak perubahan. Maka mereka harus dihadapi dengan kesabaran
dan tidak perlu menjadikan sakit hati atau putus asa.
e. Mereka yang harus diyakinkan terlebih dahulu sebelum mau
melakukan perubahan-perubahan itu. Tetapi bila sudah merasakan
kemanfaatan perubahan tersebut, maka mereka akan menjadi penggerak
atau penerus perubahan yang gigih sekali.
f. Yang tidak sanggup mengadakan perubahan meskipun mungkin diinsyafi
kemnfaatannya, disebabka karena keadaan ekonomi sosialnya tidak
mengizinkan atau karena cacat badan dan rohaninya.
Jadi banyak terdapat golongan yang menyukarkan usaha-usaha pematangan
masyarakat untuk menerima perubahan-perubahan. Tetpi perubahan-perubahan
tersebut tidak dapat dihalangi, sudah tentu kedatangannya, tingal menunggu
waktunya saja.
56
Penerimaan perubahan-perubahan oleh suatu masyarakat dapat dipercepat
secara teratur (= akselerasi) dengan berbagai jalan seperti dengan:
a. Peniruan (= imitation) secara disengaja atau aktif karena pengaruh
demonstratif (demonstration effect), yang disebabkan oleh adanya
hubungan social. Peniruan yang cepat sekali, melusa dan kurang
mempergunakan akal disebut penularan masyarakat (social contagion),
seprti pada soal mode, kegemaran, kegila-gilaan gerakan masa dst.
b. Pendidikan (= education), yaitu usaha mengadakan perubahan perilaku
manusia secara teratur sejak lahir sampai mati. Dilakukan dalam
keluarga, di sekolahan dan di luar kedua lingkungan tadi (biasa disebut
lingkungan ketiga misalnya dalam kepramukaan, golongan sepermainan
dll). Dianggap sebagai kewajiban setiap generasai untuk menjadikan
angkatan kemudiannya lebih sempurna.
c. Pembujukan (= persuasion), yaitu usaha merubah perilaku dengn janji
imbalan jasa atau dengan pemberian bantuan. Perubahan akan lebih cepat
terjadinya, tetapi akan cepat pula kembali kepada keadaan asalnya bila
bantuan tadai dihentikan.
d. Propaganda, yaitu usaha merubah perilaku orang dengan mempengaruhi
emosinya, sehingga orang tersebut akan memihak kepada orang atau
golongan pengusaha propaganda itu. Propaganda banyak dilakukan pada
lpangan-lapangan perdagangan (ingat adanyanya iklan-iklan), kekusaaan
atau politik (ingat waktu pemlihan umum), agama (khotbah-khotbah
untuk mencarai penganut), ketenaran social (tindak-tanduk bintang-
bintang film yang aneh-aneh agar dapat banyak perhatian dan selanjutnya
dapat banyak kontrak) dan di lapangan-lapangan lainnya lagi.
e. Perintah (= instruction), yaitu usaha mengatur perilaku orang lain
berdasar kelebihan wewenang dari orang yang memerintah (perntah,
atasan, orang tua, guru dll). Sifatnya hanya satu arah, dari atas ke bawah
dan biasa ada sangsinya (mungkin diberi pujian bila dilakukan dengan
baik, tetapi jelas aka dicela atau dhukum bila perntah itu tidak
dilaksanakan).
f. Paksaan (= coercion), yaitu usaha mengatur perilaku orang lain berdasar
kekusaan yang dipunyai orang yang memaksa (yang kalah perang oleh
yang menang, penodong terhadap korbannya dsb) dan ad terkandung
ancaman badan.
Adapun penyuluhan pertanian kita artikn sebagai suatu sistem pendidikan,
yang dalam prakteknya juga mempergunakan cara-cara lainnya seperti
peniruan, pembujukan dan propaganda. Cara perintah sedikit sekali dilakukan
sementara paksaan malahan dihindarinya. Kadang-kadang keadaan
masyarakat memerlukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan makna
penyuluhan secara teoritis. Hal yang demikian terpaksa diterima asal saja
57
untuk kepentingan seluruh masyarakat, tidak lama kelangsungannya dan tidak
bersifat menambah kesukaran/penderitaan dari yang sudah ada.
58
Cara paksaan, baik dengan ancaman badan maupun jiwa, harus dihindarkan,
sebab aakan menimbulkan rasa memberontak dan dendam, sedang pengertian dan
keyakinan justeru akan hilang. Tetapi dalam keadaan darurat kadang-kadang
terpaksa diadakan tindakan-tindakan memaksa untuk kepentingan umum, seperti
dalam keadaan bencana alam, perang atau bahaya. Asal saja tidak terus-menerus
dalam waktu yang lama dan mengakibatkan lebih banyak penderitaan lagi. Dalam
kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian biasanya cara paksaan itu tidak
dipergunakan.
Sebagai dasar bagi cara-cara peningkatan reseptivitas masyarakat tersebut di
atas adalah adanya komunikasi atau antar hubungan dalam masyarakat, sehingga
terjadi transmisi atau penerusan fakta-fakta, kepercayaan, sikap, reaksi emosi atau
lain-lain pengetahuan diantara orang-orangnya.
1. Pendidikan adalah usaha mengadakan peubahan perilaku berdasarkan ilmu-
ilmu dan pengalaman-pengalaman yang sudah diakui dan direstui oleh
masyarakat. Perubahan-perubahan yang dharapkan terjadi adalah umpamanya
dalam hal:
a. Pengetahuan, baik dalam jenis maupun jumlah
b. Keterampilan melaksanakan pekerjaan badaniah dan kecakapan
berfikir untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sehari-harinya dan
c. Sikap, yaitu kecendrungan untuk bertindak, seperti tidak berprasangka
terhadap hal-hal yang belum dikenal, ingin mencoba sesuatu yang baru,
mau bergotong-royong dalam menyelesaikan masalah-masalah bersama
denga swadaya dan swadaya sedapat mungkin dll.
Perubahan perilaku karena pendidikan ini akan lebih kekal, meskipun lebih
lambat terjadinya. Hal ini karena orang-orang itu harus diberi pengertian dan
kesadaran yang mendalam, sampai meyakinkan. Untuk itu dipergunakan
metode dan pendekatan. Tadi disebutkan bahwa penyuluhan pertanian itu
adalah suatu sistem pendidikan yang informil. Dengan ini dimaksudkan
bahwa dalam usaha mencapai tujuannya si penyuluh pertanian itu bekerja
sebagai pendidik atau guru. Tetapi dengan metode, pendekatan dan alat-alat
yang disesuaikan kepada keadaan sasaran, waktu dan tempat. Ia tidak perlu
selalu harus tunduk kepada persyaratan-persyaratan pendidikan formil,
seperti:
a. Adanya ruangan/kelasa tertentu
b. Murid-murid yang setahap/homogin (umur, pengetahuan dll)
c. Macam-macam pelajaran yang teratur/sistematis, berurutan/kronologis
d. Bahan-bahan pelajaran sudah diakui dan disetujui oleh masyarakat
Jadi penyuluhan pertanian itu lebih bebas dalam memilih dan
mempergunakan metode, bahan alat, waktu serta sasaran pelajarannya
daripada seorang guru formil.
59
Pendidikan informil tersebut diberikan kepada masyarakat tani yang terdiri
dari bapak, ibu dan anak-anak tani, menurut kebutuhan yang dirasakan
mereka sendiri.
3. Sementara itu sering terjadi pemberian arti yang sama kepada penerangan dan
penyuluhan pertanian. Bagi seorang penyuluh pertanian istilah penerangan itu
diartikan sebagai berikut: penerangan adalah usaha penerusan/transmisi
suatu amanat (dapat berupa: keterangan, penjelasan, peraturan, fakta,
ideologi, kepercayaan dan lain-lain pengetahuan) kepada orang-orang supaya
mereka menjadi tahu dan sadar akan adanya sesuatu. Jadi tidak ada maksud
lebih jauh daripada itu, seperti misalnya ingin meyakinkan dan pengetrapan
sesuatu anjuran. Pada pihak yang menerima amanat tidak terjadi banyak
perubhan perilaku kecuali menjadi sadar aka suatu hal, berkat adanya
penerangan itu. Menerima saja apa yang telah disajikan oleh pemberi
penerangan, lepasa dari soal suka atau tidak sukanya yang menerima. Contoh
yang jelas perihal pemberian penerangan itu adalah misalnya: Bapak camat
dalam rapat bulanan di desa telah memberikan penerangan dalam bentuk
pidato, mengenai manfaat pemakaian pupuk pada tanaman padi. Meskipun
penerangan itu sudah mengenai tekhnik pertanian, tetapi sifatnya hanya
pengumuman suatu keterangan atau anjuaran saja. Tetapi Pak penyuluh
pertanian telah mendemonstrasikan cara dan waktunya pemberian pupuk,
telah mengajarkan maksud pemupukan dalm kursus tani, telah pula
membuktikan dalam percobaan bahwa pemupukan itu menghasilkan lebih
60
banyak daripada tanpa pemupukan. Ia kemudian juga menerangkan secara
tekhnis kepada rapat kontak tani bahwa pemupukan di daerah A akan
memberiakan hasil yang menguntungkan. Rentetan usaha itu (demonstrasi,
kursus tani, percobaan dan penerangan tekhnis) merupakan contoh beberapa
usaha dari keseluruhan kegiatan penyuluhan pertanian. Jadi jelasa bahwa
penyuluhan pertanian itu mempunyai arti yang lain dan lebih luas daripada
penerangan tekhnis belaka.
61
akan tambah baik taraf hidupnya. Dan bila kaum tani taraf hidupnya jadi baik (dan
kaum-kaum lainnya juga demikian), maka akan terdapat suatu masyarakat yang
adil dan makmur atau sejahtera. Jadi tujuan-tujuan edukatif ekonomis itu adalah
seperti: tambah pendidikan, tambah penghasilan, taraf hidup meningkat dan
adanya keadilan dan kemakmuara.
Agar menjadi lebih jelas lagi mengenai tujuan penyuluhan pertanian ini,
maka di bawah secara sederhana diberikan bagan perbandingan antara tukang
kayu dan penyuluh pertanian.
62
Tabel 5 Perbedaan antara Tukang kayu dengan Penyuluh Pertanian
Tukang kayu Penyuluh pertanian
Bahan Papan, paku dll Orang-orang
Pekakas/alat-alat Palu, gergaji dll Kursus, demontarsi,
publisitas dll
Tukang kayu Penyuluh pertanian
Keahlian Memasang/mempersatukan Merubah,
menurut pola yang telah mengembangkan,
dtetapkan mendorong dll
Tujuan (objektive) Sebuah rumah Perilaku yang berubah
63
Karena penyuluhan pertanian adalah suatu sistem pendidikan, maka
seyogyanya kita perlu pula mengetahui beberapa aliran filsafat penyuluhan
pertanian itu sendiri.
64
memperoleh pengalaman. Dan juga untuk menolong mereka menemukan
perhatiannya. Ia harus membimbing pelajaran dengan perencanaan dan
pengawasan yang baik dan bebas dari pembatasan-pembatasan ruangan kelas.
Cara-cara seperti proyek-proyek kreatif dan konstruktif, diskusi kelompokan,
laboratorium, penelitian, perpustakaan, darmawisata dan rapat-rapat untuk
pemecahan persoalan (problem solving) diperguakan untuk mendapat
pengalaman belajar yang memuaskan, berkesan dan nyata.
65
- Gantungkan cita-citamu pada bintang-bintang yang tertinggi ; masyarakat
yang adil dan makmur. Contoh dua semboyan di atas adalah pencerminan
dan makmur ada;ah pecerminan idealisme
- Bekerja sembil berbuat (learning by doing) adalah sesuai dengan aliraj
pragmatis, adalah dengan aliran pragmatism.
- Melihat baru percaya (seeing is believing), sebaagai dasar untuk
kepercayaan yang logis dan ilmiyah dariu aliran realism.
Tetapi para penyuluh pertanian harus berusaha tidak menjadi seorang
opurtunis, yang tidak mempunyai dasar hidup dan berulang-kali berubah pendapat
dan sikap menurut kehendak pihak yang kebetulan sedang berkuasa. Selanjutnya
filsafat penyuluhan pertanian mengakui pentingnya individu dalam usaha-usaha
pembangunan. Penyuluh-penyuluh pertanian bekerja bersama-sama dengan orang-
orang agar mereka dapat mengembankan dirinya, sehingga dapat mencapai
peningkatan hasil usaha dan kesejahteraannya.
Dan semua usaha harus sesuai dengan filsafat Negara, yang berupa pancasila,
serta menurut kaidah-kaidah yang tercantum dan tersirat dalam UUD 1945.
66
telah maklum bahwa maksud dan tujuan umum penyuluhan pertanian adalah
peningkatan taraf hidup masyarakat tani. Hal tersebut dapat dicapai bila para
petani sudah dapat menyelesaikan sendiri masalah2nya, yang kita sebut panca
karya, yaitu :
- Peningkatan hasil dengan panca usaha;
- Penguasaan hasil ;
- Pengelolahan hasil;
- Pemasaran hasil; dan
- Pembangunan masyarakat desanya.
Dalam usaha meyakinkan para petani tentang perlunya pemecahan panca karya
tersebut, kita harus menyadari kepentingan dan kebutuhan sasaran yang nyata
dirasakan. Kesemuanya itu dapat di ketahui setelah kita mengenal daerah kerja
secara sungguh-sungguh.
Di daerah pedesaan tiap anggota keluarga tani ikut dalam usaha pencaharian
nafkah dan peningkatan kesejahteraan. Tiap keluarga tani merupakan suatu
kesatuan kerja di lapangan maupun dalam rumah tangga. Setiap orang mendapat
kesempatan ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kesejahteraan
keluarganya.
Ruang lingkup usaha dan program penyuluhan pertanian akan berbeda menurut
tempat dan waktu. Tetapi yang penting adalah bahwa penyuluhan pertanian harus
mengembangkan kesempatan, perhatian dan partisipasi dalam usaha pendidikan
pembangunan seluruh anggota keluarga tani itu.
67
Dengan demikian maka orang-orang akan menjadi percaya kepada sanggupan
menyelesaikan masalah-maslahnya dengan daya dan dana sendiri. Pula mereka
akan terbiasa bertingkah-laku berdasar azas-azas demokrasi.
Harus ada kerja-sama yang erat antara penyuluhan, penelitian dan pendidikan.
Tanpa kerja sama ini maka penyuluhan segera akan kehilangan inti tugasnya,
yaitu mengajukan dan menterjemahkan (bikin lebih jelas) bahan-bahan persoalan
kepada orang-orang yang memerlukan. Pendidikan calon-calon penyuluh harus
berdasarkan fakta-fakta. Sedang fakta-fakta itu berasal dari penelitian.
Suatu sifat yang baik dari penyuluhan pertanian adalah keluwesannya untuk dapat
berubah, bila keadaan dan kebutuhan orang-orang telah berubah. Orang2 yang
biasa bekerja sama dengan penyuluhan pertanian akan mendapat pandangan dan
keinginan2 baru. Mereka akan dapat menilai kebutuhan2nya secara lebih nyata
lagi. Juga keadaan2 akan berubah, seperti sumber2 pengetahuan akan selalu
bertambah banyak. Untuk menghadapi kesemuanya itu diperlukan keluwesan
dalam perencanaan dan penentuan kebutuhan. Dengan demikian peningkatan
mutu pada sasaran itu dapat di manfaatkan dan dipakai membantu mereka
mencapai tujuannya.
68
Penyuluhan pertanian ditujukan untuk menyebabkan perubahan perilaku pada
sasran. Penilaian yang baik adalah dengan menentukan jumlah dan mutu
perubahanmengenai : pengetahuan, kebiasaan, kecakapan serta ketrampilan dan
sikap sasaran.
69
selanjutnya. Dengan demikian maka komunikasi tersebut dapat dilanjutkan dan
dapat dipelihara dengan baik.
Bila isyarat tidak diterima sebagian atau seluruhnya, maka tentu ada sebabnya,
umpamanya karena:
a. Penyuluh tidak tahu apa yang akan disuluhkan atau tidak menguasai bahan
penyuluhannya;
b. Cara penyuluhannya tidak tepat, misalnya kesalahan dalam bahasa, waktu,
media, personalia, intensitas, dst;
c. Petaninya sendiri tidak dapat atau tidak mau menerima.
Sikap tidak mau menerima isyarat pada pihak sasaran mungkin sudah
kebiasaan mereka untuk berbuat demikian. Lebih bila penyuluhannya agak keras.
Jadi kita harus hindarkan sifat perintah atau paksaan, tetapi lebih banyak memberi
contoh, sehingga petani itu mendapat pilihan untuk mengambil keputusan cara
mana yang akan ia pergunakan.
Petani-petani pada umumnya sudah mempunyai banyak pengalamanberusaha-
tani. Sehingga memberikan kesan kepada mereka, bahwa caranya adalah yang
paling mantap. Kalau ada cara yang baru, maka sikapnya adalah menanti dahulu,
atau harus dibuktikan dengan contoh-contoh yang meyakinkan. Jadi kalau kita
ingin meyakinkan orang lain, maka harus:
a. Mengetahui benar apa yang disuluhkan;
b. Mengetahui cara atau metoda penyuluhannya, sehingga apa yang ingin
disampaikan itu dapat disalurkan dengan baik kepada sasaran;
c. Mengetahui halangan-halangan apa yang harus dihadapai dalam melakukan
komunikasi itu. Yang dimaksud dengan halangan atau rintangan disini adalah
hal-hal yang dapat menghalangi terjadinya komunikasi yang baik. Misalnya
but-huruf untuk komunikasi tertulis, adat-kebiasaan yang tidak sesuai dengan
apa yang disuluhkan, takhayul, intensitas hubungan dll.
Ahli
70
Penyuluh Petani
71
Semua kombinasi satu per satunya adalah baik, hanya kita harus dapat
memilih cara yang terbaik untuk kesempatan tertentu. Dan yang terbaik
adalah kombinasi dari ketiga cara dengan masing-masing pendekatan tadi.
72
f. Perlakuan atau treatment.
Keenam komponen tersebut tidak dapat dihilangkan salah satunya, karena
masing2nya merupakan bagian yang pokok. Satu sama lain berbeda baik dalam
bentuk maupun sifatnya.
a. Penghubung atau komunikator adalah pihak yang mempunyai prakarsa
menggerakkan proses komunikasi dan memelihara kelangsungannya.
Contoh2nya seperti penyuluh pertanian, guru, juru penerang, propagandis,
tukang jualan obat, dst.
b. Tujuan atau objective dalam komunikasi adalah apa yang diharapkan oelh
penghubung. Dalam penyuluhan pertanian tujuan itu dapat berupa
peningkatan produksi padi misalnya. Tujuan demikian adalah tegas dan
terang. Dapat juga kabur atau tidak jelas karena terlampau umum.
Umpamanya kalau disebutkan tujuan itu adalah untuk menaikkan taraf hidup.
c. Sasaran atau target dalam proses komunikasi adalah pihak yang diusahakan
untuk menerima anjuran perbaikan atau perubahan. Jiak pada sasaran tidak
Nampak tanda-tanda perubahan, maka komunikasi itu tidak berhasil.
d. Amanat atau message adalah apa-apa yang disampaikan oleh penghubung
kepada sasaran untuk mencapai tujuan usaha. Misalnya anjuran untuk
memupuk pertanaman padi agar naik produksinya.
e. Saluran atau channel adalah jalan dan cara yang dipergunakan untuk
menyampaikan amanat kepada sasaran. Dalam penyuluhan pertanian saluran
ini dapat berbentuk kunjungan rumah, demonstrasi, perlombaan, pertunjukan,
kursus, latihan, pameran, darmawisata, publikasi, film, radio, kontak tani,
kelompok tani, dll. Mempergunakan kombinasi dari pelbagai macam saluran
akan menambah kemungkinan sampainya amanat kepada sasaran.
f. Perlakuan atau treatment dari amanat adalah bagaimana kita meneruskan
amanat itu melalui suatu saluran tertentu. Misalnya yang menjadi saluran
adalah siaran radio. Sedang perlakuan amanatnya adalah umpamanya amanat
itu disampaikan dalam bentuk pidato, dialog, dagelan atau wayang dll. Juga
dipersoalkan frekwensi penyiaran amanat itu.
Selanjutnya harus jelas bagi kita, bahwa pada dasarnya tidak ada persaingan
antara saluran-saluran atau cara-cara komunikasi itu. Soalnya bagi kita adalah
bagaimana dapat menyampaikan amanat kepada sasaran secara cepat dan tepat.
Untuk kesemuanya itu kita dapat mengerahkan segala cara yang ada atau
kombinasinya pada waktu dan tempat yang diperlukan.
Bagaimana efektifnya komunikasi tadi tergantung dari pengetahuan penyuluh
pertanian yang bersangkutan perihal dasar-dasar mengajar, saluran komunikasi
dan keterampilan menggunakannya. Selanjutnya ia harus pula mengenal betul-
betul orang yang diberi amanat itu. Untuk dapat menduga rintangan-rintangan apa
yang akan dihadapinya. Dana apabila belum Nampak tanda-tanda perubahan pada
pihak sasaran, maka penyuluh pertanian itu harus tabah dan ulet. Tidak merasa
lekas putus asa, tetapi gigih melanjutkan usahanya.
73
3.4.2. Proses Adopsi Dalam Penyuluhan Pertanian
74
e. Pada tahap penerimaan (adoption) sasaran sudah yakin akan kebenaran
atau keunggulan hal yang baru itu. Maka ia akan mengetrapkan anjuran
secara lebih luas dan kontinyu. Juga ia akan menganjurkannya kepada
tetangga dan teman-temannya.
Dalam prakteknya pentahapan tadi tidak poerlu secara berurutan harus
dilaluinya. Dapat saja sesuatu tahap dilampaui, karena tahap tersebut
dilaluinya secara mental. Atau bisa juga proses ini berhenti pada suatu tahap
dan tidak terus melanjut. Tidak semua orang mempunyai waktu, kesempatan,
ketekunan, kesanggupan dan keuletan yang sama untuk menjalani, kadang-
kadang mengulangi proses adopsi sampai akhir dan mendapat sukses.
Kegunaan praktis bagi para penyuluh pertanian perihal proses adopsi itu
adalah untuk mengetahui sampai tahap mana sasaran yang dihadapinya itu.
Jadi harus tahu cirri-ciri dari tiap tahap. Dan pengetahuan ini digunakan untuk
dapat memberikan bahan-bahan penyuluhan yang tepat dan sesuai kepada
orang2 tertentu pada masing-masing tahap dan pada waktu2 tertentu pula.
Juga untuk dapat memilih metodapenyuluhan yang tepat pada kesempatan
( tahap ) tertentu.
4. Bagi para penyuluh pertanian tiap tahap dari proses adopsi itu akan
memberikan indikasi golongan usaha penyuluhan yang harus digunakan,
umpamanya:
a. Pada tahap kesadaran adalah usaha untuk menimbulkan perhatian atau
kesadaran. Cara-caranya lebih banyak di lapangan komunikasi masal,
seperti yang pernah diuraikan diatas, misalnya dengan siaran melalui
radio (siaran pedesaan), surat kabar, majalah, film, televise, poster, dll.
b. Pada tahap minat maka usaha yang dilakukan adalah usaha yang banyak
terletak pada hubungan perorangan, baik lisan maupun tertulis. Orang-
orang yang sudah sadar dan memperlihatkan adanya sedikit minat
terhadap perobahan, supaya diberi lebih banyak penjelasan agar
minatnya dapat tumbuh dan berkembang.
c. Pada tahap penilaian maka usaha para penyuluh adalah memberikan
bahan-bahan pertimbangan kepada sasaran. Dapat berbentuk kunjungan
rumah yang lebih sering, pameran, darmawisata, demonstrasi, latihan,
surat selebaran, dst.
d. Pada tahap percobaan penyuluh akan memberikan data tehnis yang
dapat meyakinkan sasran. Juga sasran akan dapat kesempatan mencoba
atau melakukan demontrasi ditanahnay sendiri, dibawah bimbingan
penyuluh.. Darmawisata ke orang-orang yang telah berhasil akan
menambah keyakinan tadi.
e. Pada tahap penerimaan atau pengetrapan maka penyuluh akan terus
mendampingi atau membimbing sasaran, yang sudah melaksanakan
75
anjuran secara lebih luas dan kontinyu itu. Biasanya pada tahap ini
sasaran sudah diakui sebagai petani maju. Mungkin selanjutnya juga
dijadikan petani teladan, terus jadi kontak tani pada akhirnya.
5. Antara tahap-tahap dalam proses komunikasi dan proses adopsi serta metoda
penyuluhan pertanian terdapat banyak sekali hubungannya, seperti dapat
terlihat pada bagian di bawah ini.
a. Golongan pelopor tidak terdapat banyak jumlahnya dalam suatu daerah, satu
atau dua orang saja, mungkin juga tidak ada. Mereka merupakan orang-orang
yang maju sekali, pandai, pengetahuannya tinggi dan luas, usahanya maju,
76
penghasilannya tinggi, kaya dan pengalamannya luas. Tanah usahanya luas,
mempunyai kegemaran dan kesempatan untuk mencoba hal-hal yang masih
baru. Sifat istimewanya adalah selalu ingin tahu saja dan aktif
mencariketerangan kemana-mana. Petugas penyuluhan sering dibuat
kewalahan.biasanya mereka kurang memperdulikan orang-orang sekitarnya,
tidak aktif menyebar-luaskan pengetahuan dan pengalamannya. Tetapi para
tetangganya selalu mengamati dan memperhatikan gerak-gerik golongan
pelopor ini. Umurnya setengah baya, empat puluhan dan mempunyai
hubungan yang erat dan luas dengan pihak luaran. Misalnya dengan
perguruan tinggi, lembaga penelitian dan jawatan tingkat atasan/pusat.
b. Golongan pengetrap dini biasanya umur antara 25 dan 40 tahun,
pendidikannya lebih dari kebanyakan orang sekitarnya. Gemar membaca
buku atau surat kabar dan suka mendengarkan radio. Memiliki faktor-faktor
produksi sehingga mudah untuk mempraktekan yang ia inginkan. Biasanya
aktif dalam masyarakat dan oleh tetangga-tetangganya disegani dan dianggap
sebagai contoh. Prakarsanya besar dan terbuka cepat untuk hal-hal yang baru.
Suka membantu jawatan-jawatan yang bergerak dalam pembangunan.
Jumlah orang dari golongan pengetrap dini di suatu daerah biasanya tidak
besar. Tetapi lebih banyak dari golongan yang pertama.
c. Golongan pengetrap awal lebih lambat dalam adopsi sesuatu yang baru bila
dibandingkan dengan golongan-golongan yang terdahulu. Tetapi mudah
terpengaruh bila hal yang baru itu mulai masuk dan meyakinkan
keunggulannya.
Mereka biasanya tokok masyarakat setempat. Pendidikan, pengalaman, dan
tingkat social ekonominya tergolong sedang. Umur biasanya lebi 40 tahunan.
Ia mengetrapkan sesuatu yang baru itu agak lambat karena menjadi tokoh
masyarakat. Tidak ingin dan perlu cepat-cepat asal meras safe/aman, supaya
tidak perlu jatuh gengsi kalau usahanya agak gagal. Jika tokoh-tokoh ini
sudah mengetrapkan anjuran, maka golongan-golongan pengetrap akhir dan
penolak akan mengikutinya.
d. Golongan pengetrap akhir biasanya umur sudah agak tua, lebih dari 45 tahun.
Keadaannya kurang mampu. Sifatnya kurang giat dalam pengetrapan hal-hal
yang baru. Tetapi jika sudah yakin dan dipengaruhi oleh contoh-contoh
hasilnya golongan pengetrap awal, maka merekapun akan melaksanakan
anjuran hal yang baru itu.
e. Golongan penolak umurnya sudah tua, 50 tahun ke atas. Pendidikannya
kurang, keadaan sosial ekonominya juga kurang baik. Mereka kurang
menyukai perubahan-perubahan yang berlainan sifatnya dari pada yang
mereka lazim lakukan. Golongan ini kurang jumlahnya dalam sesuatu daerah
Di Indonesia belum ada angka-angka mengenai jumlah atau proporsi masing-
masing golongan adopsi tersebut. Di Amerika Serikat angka-angka itu adalah
seperti berikut: Bagi para penyuluh pertanian yang perlu diperhatikan sekali
77
adalah golongan kedua dan kemudian yang ketiga. Alasannya adalah seperti
berikut :
a. Golongan yang pertama sudah mempunyai sifat dan kegemaran untuk
mencoba-coba teknologi baru. Mereka akan berusaha sendiri mencari
informasi yang diperlukan. biasanya mereka sudah tidak dapat dilayani
oleh petugas-petugas penyuluhan setempat, harus oleh ahli yang sudah
menjurus, yaitu para spesialis di tingkat kabupaten, propinsi, atau pusat.
Juga mereka tidak banyak diikuti oleh kebanyakan petani di daerahnya,
karena perbedaan keadaan yang besar juga.
5.1. Pendahuluan
78
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication”), secara
etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan
perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki
makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki
tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Sedangkan menurut kamus
definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan – ungkapan seperti berbagi seperti
berbagi informasi atau pengetahuan , memberi gagasan atau bertukar pikiran ,
informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi
atau yang sejenisnya dengan tulisan atau ucapan definisi lain terbatas pada
situasi stimulus response. Dengan begitu pesan dengan sengaja disampaikan untuk
mendapatkan response. Contohnya adalah pertanyaan yang pasti memerlukan
jawaban, intruksi yang diberikan perlu diikuti, atau penyajian iklan untuk stimulan
agar orang tertarik membeli suatu produk.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang
terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian
Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
79
dalam ruang kelas, kantor atau di tempat yang di dalamnya erdapat identitas.
Komunikasi massa yaitu yang didalamnya terdapat orang yang besar melalui
media massa seperti radio, televise atau surat kabar.
Komunikasi bisa di lakukan secara verbal maupun nonverbal. Verbal artinya
berkomunikasi dengan kata-kata. Ada lima proses komunikasi verbal yaitu
meliputi berbicara, menulis, membaca, mendengarkan dan berpikir (komunikasi
dengan diri sendiri). Sedangkan nonverbal artinya tanpa kata-kata, yaitu melalu
gerak tubuh atau bahasa tubuh. Tujuan orang berkomunikasi adalah untuk
menyampaikan informasi, memberikan persuasu dan menghibur.
1.Manusia
Manusia disini sebagai pelaku yang terlibat komunikasi , baik mengirim atau
menerima informasi. Selama berlangsung terjadilah pertukaran informasi atau
pesan di antara dua pihak yang mempengaruhi.
2. Pesan
Pertukaran pesan, baik verbal maupun non verbal terjadi selama komunikasi
berlangsung. Melalui ucapan, suara, gerak isyarat, ekspresi wajah dan sentuhan
fisik pesan dapat disampaikan. Misalnya jabatan tangan dengan disertai kata atau
ucapan tertentu. Ketika seseorang mengerutkan dahi, berteriak, berbisik atau
memalingkan wajah semua itu merupakan efek dari komunikasi.
3. Saluran
Pesan disampaikan melalui indera secara verbal dan nonverbal. saluran
komunikasi dilakukan melalui pesan suara, pesan melalui penglihatan, rasa,
penciuman , sentuhan dan sebagainya.
4. Gangguan
Banyak gangguan yang dapat menghalangi jalannya komunikasi salah satunya
yaitu suara berisik. dan lebih dari itu banyak lagi gangguan yang mempengaruhi
ketidaknyamanan fisik dalam bentuk lain seperti udara pengap, lingkungan yang
padat ruangan yang panas atau factor pribadi seperti prasangka, ketidasesuaian
perasaaan dan sebagainya.
5. Konteks
Konteks prilaku komunikasi sangat erat dan dapat di perhatikan pada perubahan
sikap seseorang pada saat mengubah gaya berbicara, sikap tubuh, atau cara
berpakaian agar lebih sesuai dengan lingkungan.
6. Umpan Balik
Komunikasi terjadi antara dua pihak pengirim dan penerima pesan yang saling
bertukar pesan atau informasi. Isyarat verbal atau nonverbal yang terjadi disebut
80
umpan balik. Dari umpan balik dapat diketahui cara lawan komunikasi
menangkap pesan yang disampaikan. Seperti senyuman atau tawa, kerutan wajah
dan lain sebagainya. Umpan balik yang positif yaitu lawan bicara bereaksi. Dan
sebaliknya umpan balik negatif dapat menghentikan reaksi.
Umpan balik ada yang internal dan eksernal . umpan balik internal yaitu
memantau perilaku penampilan dari lawan diri seseorang dalam berkomunikasi.
Dan umpan balik eksternal adalah umpan balik dari lawan komunikasi selama
komunikasi berlangsung. Kepekaan umpan balik tersebut perlu diperhatikan agar
seseorang dapan menjad komunikator yang baik.
7. Pengaruh
Pengalaman komunikan dapata berpengaruh terhadap dua pihak yang saling
berinteraksi. Pengaruh komunikasi dapat berupa emosional, fisik, kognitif atau
kombinasi dari ketiganya. Komunikasi dapat menyebabkan terjadinya sikap
apatis, perdebatan, atau bahkan perkelahian. Sebaliknya komunikasi dapat
menabahkan wawasan informasi yang baru mengembangkan pengetahuan dan
perumsan opini.
a. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi adalah untuk memahami sikap dan prilaku manusia.
Perkembangan sikap percaya diri dapat di tentukan oleh kecakapan komunikasi.
Pengalaman komunikasi dapat membantu mengungkapkan kepribadian dan
membantu hubungan yang baik, serta mengubah sikap dan prilaku.
c. Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan sumber kehidupan sebuah organisasi yang menjebatani
informasi dari dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Proses komunikasi
terdiri dari enam tahapan berikut :
81
3. Pengirim menyampaikan pesan. Perlu adanya pilihan saluran komunikasi
(verbal atau nonverbal) lisan atau tertulis dan media yang sesuai (telepon,
computer, surat memo dan laporan)
4. Pihak penerima menerima pesan. Apabila pesan disampaikan dalam bentuk
persentasi lisan audience harus dapat mendengar pembicaraan dan
memperhatikan pesan yang disampaikan.
5. Penerima menafsirkan pesan. Audience harus menyelaraskan pemiiran
dengan pihak pengirim pesan, menerima dan memahaminya kemudian pesan
yang diterima di simpan dalam pikiran.
6. Penerima pemberian reaksi dan mengirim umpan balik. Umpan balik berupa
respons penerima, batas akhir rangkaian komunkasi. Setelah mendapat pesan
penerima memberikan respons. Umpan balik merupakan unsure utama dalam
proses komunikasi karena umpan balik memungkinkan pihak pengirim pesan
untuk mengevaluasi efektivitas pesan yang dikirimkan.
a. Umpan Balik
Umpan balik berhubungan erat dalam proses mendengarkan . pengembangan
pemahaman dan pengetahuan tentang cara kerja umpan balik dapat meningkatkan
kecakapan mendengarkan.
Umpan balik terdiri dari semua pesa verbal dan nonverbal yang disampaikan
baik secara sadar atau tidak dalam merespons komunikasi dari pihak lain.umpan
balik seringkali diungkapkan secara implicit. Misalnya mahasiswa dalam
mengikuti kuliah memberikan umpan balik berupa pesan nonverbal dalam bentuk
sikap serius.
82
b. Dasar-dasar Komunikasi dalam Keluarga
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi yang dilakukan antar pribadi.
Karena manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk
berhubungan, maka komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam
interaksi antar manusia. Bisa kita bayangkan bahwa pola komunikasi akan
mempengaruhi pola hubungan antar pribadi, yang juga akan mempengaruhi
kesejahteraan hidup seseorang. Pola komunikasi antar pribadi yang baik akan
meningkatkan rasa nyaman seseorang, dan sebaliknya.
Keluarga sangat membutuhkan pola komunikasi yang baik. Tanpa pola
komunikasi yang baik, sulit bagi keluarga untuk mengembangkan hubungan yang
membawa kepuasan kepada anggotanya. Namun hal tersebut memang harus
diusahakan, karena Firman Tuhan sendiri telah memperlihatkan bahwa sejak
manusia diciptakan juga telah terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi.
83
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.
Disebuttujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/
penafsir/ penyandi balik(decoder).
84
komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang pengalaman
komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul
kesukaran untuk mengerti satu sama lain. Sebagai contoh seperti yang
diungkapkan oleh Sendjaja(1994:33)yakni : Si A seorang mahasiswa ingin
berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam kaitannya
dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan lebih mudah dan lancar
apabila pembicaraan mengenai hal tersebut dilakukan dengan si B yang juga
sama-sama mahasiswa. Seandainya si A tersebut membicarakan hal tersebut
dengan si C, sorang pemuda desa tamatan SD tentunya proses komunikaasi tidak
akan berjalan sebagaimana mestinya seperti yang diharapkan si A. Karena antara
si A dan si C terdapat perbedaan yang menyangkut tingkat pengetahuan,
pengalaman, budaya, orientasi dan mungkin juga kepentingannya.
Contoh tersebut dapat memberikan gambaran bahwa proses komunikasiakan
berjalan baik atau mudah apabila di antara pelaku (sumber dan penerima) relatif
sama. Artinya apabila kita ingin berkomunikasi dengan baik dengan seseorang,
maka kita harsu mengolah dan menyampaikan pesan dalam bahasa dan cara-cara
yang sesuai dengan tingkat pengetahuan, pengalaman, orientasi dan latar belakang
budayanya. Dengan kata lain komunikator perlu mengenali karakteristik
individual, sosial dan budaya dari komunikan.
85
demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesuatu sesuatu
kepada orang lain atau membujuk untuk melakukan sesuatu.
86
1. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,
untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari
tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur,
dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja
sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi,
RT, desa, …, negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.
a. Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai
diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan
orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar
bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan
siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir
anda cerdas bila orang-orang sekitar anda menganggap anda cerdas; anda
merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan
demikian.
b. George Herbert Mead (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) mengistilahkan
significant others (orang lain yang sangat penting) untuk orang-orang
disekitar kita yang mempunyai peranan penting dalam membentuk konsep
diri kita. Ketika kita masih kecil, mereka adalah orang tua kita, saudara-
saudara kita, dan orang yang tinggal satu rumah dengan kita. Richard
Dewey dan W.J. Humber (1966) menamai affective others, untuk orang
lain yang dengan mereka kita mempunyai ikatan emosional. Dari
merekalah, secara perlahan-lahan kita membentuk konsep diri kita. Selain
itu, terdapat apa yang disebut dengan reference group (kelompok rujukan)
yaitu kelompok yang secara emosional mengikat kita, dan berpengaruh
terhadap pembentukan konsep diri kita. Dengan melihat ini, orang
mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya dengan ciri-ciri
kelompoknya. Kalau anda memilih kelompok rujukan anda Ikatan Dokter
Indonesia, anda menjadikan norma-norma dalam Ikatan ini sebagai ukuran
perilaku anda. Anda juga meras diri sebagai bagian dari kelompok ini,
lengkap dengan sifat-sifat doketer menurut persepsi anda.
c. Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan
dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi
pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri
terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun
mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan
langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara
panjang lebarm mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang
terkadang tidak relevan.
d. Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh
kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk
mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang
lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum,
dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan.
Para psikolog berpendapat, kebutuhan utama kita sebagai manusia, dan
untuk menjadi manusia yang sehat secara rohaniah, adalah kebutuhan akan
hubungan sosial yang ramah, yang hanya bisa terpenuhi dengan membina
87
hubungan yang baik dengan orang lain. Abraham Moslow menyebutkan
bahwa manusia punya lima kebutuhan dasar: kebutuhan fisiologis,
keamanan, kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
Kebutuhan yang lebih dasar harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
kebuthan yang lebih tinggi diupayakan. Kita mungkin sudah mampu
kebuthan fisiologis dan keamanan untuk bertahan hidup. Kini kita ingin
memenuhi kebutuhan sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
Kebutuhan ketiga dan keempat khususnya meliputi keinginan untuk
memperoleh rasa lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa
diterima, memberi dan menerima persahabatan. Komunikasi akan sangat
dibutuhkan untuk memperoleh dan memberi informasi yang dibutuhkan,
untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain, mempertimbangkan
solusi alternatif atas masalah kemudian mengambil keputusan, dan tujuan-
tujuan sosial serta hiburan.
88
Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita
gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain
demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk
mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek
ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk
memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati,
empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat
diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik
verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji,
mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk
menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
Sementara itu, tujuan jangka panjang dapat diraih lewat keahlian komunikasi,
misalnya keahlian berpidato, berunding, berbahasa asing ataupun keahlian
menulis. Kedua tujuan itu (jangka pendek dan panjang) tentu saja saling
berkaitan dalam arti bahwa pengelolaan kesan itu secara kumulatif dapat
digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam
karier, misalnya untuk memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial,
dan kekayaan.
Berkenaan dengan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para
ilmuwan yang bila dicermati saling melengkapi.[1] Misal pendapat Onong
Effendy (1994), ia berpendapat fungsi komunikasi adalah menyampaikan
informasi, mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D
Lasswell (dalam Nurudin, 2004 dan Effendy, 1994:27) memaparkan fungsi
komunikasi sebagai berikut:
1. Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information) yakni
penyingkapan ancaman dan kesempatan yang mempengaruhi nilai
masyarakat.
2. Menghubungkan bagian-bagian yang terpisahkan dari masyarakat untuk
menanggapi lingkungannya .
3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.
89
pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
4. Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan
penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
5. Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat
didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau
elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks komunikasi publik.
Pengertian komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu persatu.
Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum).
Beberapa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi kelompok besar
(large group communication) untuk komunikasi ini.
90
personal dan sikap, kemampuan interpersonal, kemampuan dalam melakukan
komunikasi oral dan tulisan dan lain sebagainya.
4. Suatu pendidikan yang tinggi tidak menjamin kompetensi komunikasi yang
baik.
Kadang-kadang kita menganggap bahwa komunikasi itu hanyalah suatu yang
bersifat common sense dan setiap orang pasti mengetahui bagaimana
berkomunikasi. Padahal sesungguhnya banyak yang tidak memilki ketrampilan
berkomunikasi yang baik karena ternyata banyak pesan-pesan dalam
komunikasi manusia itu yang disampaikan tidak hanya dalam bentuk verbal
tetapi juga nonverbal, ada ketrampilan komunikasi dalam bentuk tulisan dan
oral, ada ketrampilan berkomunikasi secara interpersonal, ataupun secara
kelompok sehingga kita dapat berkolaborasi sebagai anggota dengan baik, dan
lain-lain. Kadang-kadang kita juga mengalami kegagalan dalam
berkomunikasi. Banyak yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memilki
ketrampilan berkomunikasi secara baik dan memadai sehingga mengakibatkan
kegagalan dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sehingga komunikasi
itu perlu kita pelajari.
5. Komunikasi adalah sesuatu yang populer.
Beberapa definisi komunikasi lainnya :
Komunikasi adalah suatu bidang yang dikatakan sebagai popular. Banyak
bidang-bidang komunikasi modern sekarang ini yang memfokuskan pada studi
tentang pesan, ada juga tentang hubungan antara komunikasi dengan bidang
profesiponal lainnya termasuk hukum, bisnis, informasi, pendidikan, ilmu
computer, dan lain-lain. Sehingga sekarang ini komunikasi sebagai ilmu
social/perileku dan suatu seni yang diaplikasikan. Disiplin ini bersifat
multidisiplin, yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lain seperti psikologi,
sosiologi, antroplogi, politik, dan lain sebagainya. Menurut lexicographer (ahli
kamus bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk
mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang
sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan
oleh keduanya. Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara
lain menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi
diantara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah
laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner, tidak bisa menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik
pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi
semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti,
cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling
melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
91
komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi
proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.
5.4.1. Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:
- Komunikator: orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : ide atau informasi yang disampaikan
- Media : sarana komunikasi
- Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan
- Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya
92
Bentuk-bentuk Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau mening-katkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok.
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata, yang mencakup kata-kata yang dipilih,
cara mengucapkannya
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh, yang mencakup: ekspresi
wajah, kontak mata, sentuhan, postur tubuh dan bentuk sikap tubuh lainnya.
Dalam prakteknya kita tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata yang kita
ucapkan, namun sering bahasa tubuh kita akan memberikan isyarat yang mungkin
akan diterima dengan cara yang berbeda oleh lawan bicara kita. Karenanya
penting dalam keluarga untuk juga belajar melihat dan memperlihatkan bahasa
tubuh yang memberi dukungan kepada kata-kata yang kita ucapkan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam buku ini yakni agar pembaca dapat:
a. menjelaskan hakikat komunikasi;
b. menjelaskan proses terjadinya komunikasi;
c. menjelaskan syarat-syarat terjadinya komunikasi;
d. melakukan komunikasi antar pribadi secara efektif;
e. melakukan komunikasi dengan mahasiswa;
f. menjelaskan peranan keterampilan dasar mengajar dalam pembentukan
kemampuan profesional seorang pengajar;
g. menjelaskan komponen-komponen dari 8 jenis keterampilan dasar
mengajar, serta
h. menerapkan keterampilan dasar mengajar dalam kegiatan belajar-mengajar.
Agar tujuan diatas dapat dicapai, maka pengajar diharapkan bahkan wajib
membaca uraian secara cermat serta mencobakan/berlatih menguasai keterampilan
yang sedang dipelajari.
5.6. Hakikat Komunikasi
Secara harfiah, komunikasi berarti hubungan, sedangkan berkomunikasi
dapat diartikan berhubungan. Dalam kata berkomunikasi tersirat adanya interaksi,
yang terjadi minimal antara dua pihak. Interaksi atau komunikasi itu terjadi karena
ada sesuatu, yang dapat berupa informasi atau pesan yang ingin disampaikan.
Oleh karena itu, definisi komunikasi biasanya mencakup pihak yang
93
berkomunikasi dan sesuatu yang dikomunikasikan. Tekanan yanq diberikan pada
setiap aspek menimbulkan adanya perbedaan/variasi pada definisi komunikasi.
Sehubungan dengan itu, komunikasi dapat didefinisikan dengan berbagai cara,
antara lain seperti berikut ;
c. Komunikasi diartikan sebagai proses penciptaan arti terhadap gagasan atau ide
yang disampaikan. Pengertian ini memberikan pesan yang seimbang antara
pengirim pesan, pesan yang disampaikan, dan penerima pesan, yang merupakan 3
komponen utama dalam proses komunikasi. Pesan dapat disimpulkan dengan
berbagai media, namun pesan itu hanya punya arti jika pengirim dan penerima
nesan berusaha menciptakan arti tersebut.
2. Proses Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses, bukan hal yang statis. Implikasi dari hal ini
adalah bahwa komunikasi memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan perubahan
dalam usaha mencapai hasil, melibatkan interaksi bersama, serta melibatkan suatu
kelompok.
Dilihat dari prosesnya, komunikasi dapat dibedakan atas komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan
menggunakan bahasa, baik bahasa tulis maupun bahasa lisan. Sedangkan
komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan isyarat, gerak gerik,
gambar, lambang, mimik muka, dan lain sebagainya.
94
Komunikator merupakan sumber dan pengirim pesan. Kepercayaan penerima
pesan pada komunikator serta keterampilan komunikator dalam melakukan
komunikasi menentukan keberhasilan komunikasi.
d. Konteks
Komunikasi berlangsung dalam setting atau lingkungan tertentu.
Lingkungan yang kondusif (nyaman, menyenangkan, aman, menantang) sangat
menunjang keberhasilan komunikasi.
e. Sistem Penyampaian
Sistem penyampaian pesan berkaitan dengan metode dan media. Metode dan
media yang sesuai dengan berbagai jenis indera penerima pesan yang kondisinya
berbeda-beda akan sangat menunjang keberhasilan komunikasi.
95
pertanyaan pembelinya, atau seorang perawat menunjukkan rasa simpati yang
dalam pada pasien yang sedang dirawatnya.
96
tersebut memandang ke tempat lain dan sama sekali tidak menunjukkan adanya
perhatian pada pembicaraan mahasiswa.
97
2) Kemampuan melatih perilaku alternatif serta merasakan apa yg dihayati siswa
dengan perilaku tersebut.
3) Menerima balikan dari orang lain tentang keefektifan setiap perilaku alternatif.
4) Meramalkan konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang dari setiap
perilaku alternatif.
5) Memilih perilaku alternatif yang paling sesuai dengan kebutuhan pribadi siswa.
Harapan bukan merupakan sesuatu yang unik dalam profesi pengajar. Di bidang
profesi lain harapan ini selalu ada. Misalnya, bila kita memasuki tempat praktik
seorang dokter, kita mengharapkan layanan yang ramah dari perawat, ruang
tunggu yeng bersih, serta periakuan yang adil. Demikian juga halnya dengan
seorang siswa yang memasuki kelas untuk mengikuti kuliah, tentunya jangan
sampai telat karena mengganggu konsentrasi pegajar. Biasanya siswa akan
mengharapkan banyak hal, seperti pengajar yang berwibawa dan kompeten, rasa
aman, aturan kelas yang jelas, atau hubungan sosial yang baik sesama siswa.
Untuk memenuhi harapan tersebut, hal-hal berikut perlu diperhatikan oleh
pengajar.
1) Tujuan
Nyatakan tujuan/arah kegiatan pada aval kuliah. Pengkomunikasian persyaratan
mata kuliah yang mencakup garis besar kegiatan dan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk bisa lulus dari mata kuliah tersebut merupakan salah satu cara
98
untuk membuat para mahasiswa sadar akan tujuan yang dicapai dan persyaiatan
utjtuk mencapainya.
3) Keteraturan
Aturan kelas yang jelas, seperti tidak boleh merokok selama mengikuti kuliah,
cara mengajukan pertanyaan yang sopan, atau batas waktu penyerahan paper yang
jelas, akan membuat keteraturan dan rasa aman dalam kelas.
4) Berlaku Adil
Periakuan yang adil yang ditunjukkan oleh dosen terhadap mahasiswa, terutama
yang berkaitan dengan aturan dan persyaraten mata kuliah yang telah disepakati
sebelumnya, akan membantu menumbuhkan iklim kerja yang positif.
5) Rasa Aman
Menjaga rasa aman para mahasiswa dengan mencegah terjadinya kekacauan
merupakan tantangan berat bagi pengajar muda yang belum berpengalaman.
Ketegasan, ketepatan, dan kecepatan bertindak merupakan salah satu kunci dalam
mencegah terjadinya hal-hal yang menghilangkan rasa aman.
Keterampilan Mengajar yang Bersifat Generik. Mengajar adalah per buatan yang
kompleks yang merupakan pengintegrasian secara utuh berbagai komponen
kemampuan. Komponen kemampuan tersebut berupa pengetahuan, keterampilan,
serta sikap dan nilai, sebagian telah dibentuk secara bertahap sejak awal mulainya
proses belajar. Penyajian prinsip-prinsip belajar melalui komunikasi yang efektif,
berbagai teori dan strategi mengajar, rancangan instruksional, serta evaluasi
instruksional adalah merupakan contoh pembentukan kemampuan tersebut.
99
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks pula, yang
pada dasamya merupakan pengintegrasian utuh dari berbagai keterampilan yang
jumlahnya sangat banyak. Di antara keterampilan yang sangat banyak tersebut,
menurut hasil penelitian (Tumey, 1973) terdapat 8 keterampilan dasar mengajar
yang dianggap sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan beiajar mengajar.
Kedelapan keterampilan tersebut adalah keterampilan:
1. bertanya,
2. memberi penguatan,
3. mengadakan variasi,
4. menjelaskan,
5. membuka dan menutup pelajaran,
6. membimbing diskusi kelompok kecil,
7. mengelola kelas, serta
8. mengajar kelompok kecil dan individual.
Perlu ditekankan bahwa hanya untuk tujuan latihon, keterampilan yang kompleks
tersebut dapat dipilah-pilah menjadi 8 keterampilan dasar mengajar seperti
tersebut di atas, sehingga masing-masing dapat dilatihkan secara terpisah. Namun,
ketika dosen menggunakan/menerapkan keterampilan ini di dalam kelas, ia harus
mampu menampilkan secara utuh dan terintegrasi. Penguasaan terhadap setiap
keterampilan tidak berarti penguasaan dalam mengintegrasikannya secara utuh.
Dengan demikian, latihan mengintegrasikan keterampilan itu secara utuh perlu
dilakukan.
e. Cara Menguasai Keterampilan Dasar Mengajar
Untuk menguasai keterampilan dasar mengajar para dosen pemula perlu
mengikuti langkah-langkah berikut.
100
Materi pelajaran : terbatas (yang dapat disajikan dalam waktu (10 - 20 menit).
Jumlah siswa : 35 – 40 orang
Waktu : 30 – 60 menit
101
a. Keterampilan bertanya dasar, terdiri dari komponen berikut
102
b) meminta siswa memberi alasan atas jawabannya,
c) meminta kesepakatan pandangan dari siswa lain,
d) meminta ketepatan jawaban,
e) meminta jawaban yang lebih relevan,
f) meminta contoh,
g) meminta jawaban yang lebih kompleks.
Jika seluruh keterampilan di atas dikuasai, maka ia akan mampu bertanya secara
efektif, sehingga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
yang sekaligus berarti maningkatkan keefektifan pembelajaran.
103
diberi penguatan.
c. Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta.
d. Peserta yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkan namanya, atau tujukan
pandangan kepadanya).
e. Penguatan dapat juga diberikan kepada kelompok peserta tertentu.
f. Agar menjadi lebih efektif, penguatan harus diberikan segera setelah perilaku
yang baik ditunjukkan.
g. Jenis penguatan yang diberikan hendaknya bervariasi.
Variasi yang dilakukan pengajar hendaknya sesuai dengan kondisi kelas, lancar,
dan logis, sehingga tidak mengganggu alur pembelajaran yang sedang
berlangsung. Tegasnya, setiap variasi harus mempunyai tujuan/sasaran yang jelas,
dan bukan dilakukan hanya untuk tujuan variasi.
104
a. Pengertian dan Tujuan
Dalam kaitan dengan kegiatan belajar-mengajar, atau pelatihan, menjelaskan
berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana
secara sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh mahasiswa. Dan
definisi ini dapat dipahami bahwa keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimiliki
oleh para pengajar. Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk:
b. Komponen Keterampilan
Keterampilan menjelaskan terdiri dan berbagai komponen sebagai berikut.
2) Penggunaan contoh dan ilustrasi, yang dapat mengikuti pola induktif atau pola
deduktif.
105
4) Balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa atau
mengajukan pertanyaan.
e. Prinsip Penggunaan
Dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1) Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai
dengan keperluan.
2) Penjelasan harus relevan dengan tujuan.
3) Materi yang dijelaskan harus bermakna.
4) Penjelasan yang diberikan sesuai dengin kanompuan dan latar belakang siswa.
3.12. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
b. Komponen Keterampilan
Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah
sebagai berikut :
106
d) Membuat kaitan, dengan cara:
1) mengajukan pertanyaan appersepsi, atau
2) mengkaji ulang pelajaran yang lalu.
Perlu ditekankan bahwa kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak saja
dilakukan pada awal dan akhir kegiatan, tetapi juga pada awal dan akhir kegiatan,
tetapi juga pada awal dan akhir setiap penggal kegiatan, dengan catatan bahwa:
kegiatan ini harus bermakna dan berkesinambungan.
107
1) berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah,
2) meningkatkan pemahaman atas masalah penting,
3) meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan,
4) mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi, serta
5) membina kerja sama yang sehat kelompok yang kohesif, dan bertanggung
jawab.
b. Komponen Keterampilan
Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi
kelompok kecil adalah sebagai berikut.
1) Memusatkan perhatian, yang dapat dilakukan dengan cara:
a) merumuskan tujuan diskusi secara jelas,
b) merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan,
c) menandai hal-hal yang tidak relevan jika terjadi penyimpangan, serta
d) merangkum hasil pembicaraan pada saat-saat tertentu.
108
Dalam pelaksanaan diskusi, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
1) Diskusi hendaknya bedangsung dalam iklim terbuka,
2) Diskusi yang efektif selalu didahului oleh perencanaan yang matang, yang
mencakup:
a) topik yang sesuai,
b) persiapan/pemberian informasi pendahuluan,
c) menyiapkan diri sebagui pemimpin diskusi,
d) pembentukan kelompok diskusi, serta
e) pengaturan tempat duduk yang memungkinkan semua anggota kelompok
bertatap muka.
109
3) Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang
optimal.
Keterampilan ini berkaitan dengan respon dosen terhadap respon negatif siswa
yang berkelanjutan. Untuk mengatasi hal ini pengajar dapat menggunakan 3 jenis
strategi yaitu: modifikasi tingkah laku, pengelolaan (proses) kelompok, serta
menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.
a) Modifikasi Tingkah Laku
Dalam strategi ini terdapat 3 hal komponen yang harus dikuasai yaitu:
1) mengajarkan tingkah laku baru yang diinginkan dengan cara memberi contoh
dan bimbingan,
2) meningkatkan munculnya tingkah laku siswa yang baik dengan memberikan
penguatan, dan
3) mengurangi munculnya tingkah laku yang kurang baik dengan memberi
hukuman.
Ketiga hal ini harus dilakukan dengan catatan bahwa:
(1) pelaksanaan dilakukan segera setelah perilaku terjadi, serta
(2) hukuman harus diberikan secara pribadi dan tersendiri, hanya bila diperlukan.
b) Pengelolaan/Proses Kelompok
Dalam strategi ini, kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah-masalah
pengeloiaan kelas yang muncul, terutama melalui diskusi. Dua hal yang perlu
dilakukan adalah:
110
7) menyusun kembali program belajar,
8) menghilangkan ketegangan dengan humor,
9) menghilangkan penyebab gangguan
10) pengekangan secara fisik, dan
11) pengasingan.
c. Prinsip Penggunaan
Dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas, perlu dingat 6 prinsip berikut.
1) Kehangatan dan keantusiasan daiam mengajar, yang dapat menciptakan iklim
kelas yang menyenangkan.
2) Menggunakan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang siswa untuk
berpikir.
3) Menggunakan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.
4) Keluwesan dosen dalam pelaksanaan tugas.
5) Penekanan pada hal-hal yang barsifat positif.
6) Penanaman disiplin din sendiri.
111
Pengajaran kelompok kecil dan individual masing-masing memerlukan
keterampilan yang berkaitan dengan penanganan siswa dan penangan an tugas.
Ada 4 kelompok keterampilan yang perlu dikuasai oleh pengajar dalam kaitan ini,
yaitu sebagai berikut.
112
c. Prinsip Penggunaan
1) Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok, individual disesuaikan
dengan tujuan yang hendak dicapai, kemampuan siswa, ketersediaan
fasilitss, waktu, serta kemampuan dosen.
2) Tidak semua topik dapat dipelajari secara efektif dalam kelompok kecil dan
individual. Informasi umum sebaiknya disampaikan secara klasikal.
3) Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan suatu
kulminasi berupa rangkuman, pemantapan, kesepakatan, laporan, dan
sebagainya.
4) Perlu mengenal siswa secara individual agar dapat mengatur kondisi belajar
dengan tepat.
5) Dalam kegiatan belajar individual, siswa dapat bekerja secara bebas dengan
bahan yang disiapkan.
113
BAB VI.
IMPLEMENTASI KOMUNIKASI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN
Kita telah maklum, bahwa pada umumnya tujuan itu dicapai dengan melakukan
pelbagai kegiatan, jarang sekali hanya dengan satu tindakan saja. Sifat dan
intensitas kegiatan-kegiatan berbeda satu sama lain, tetapi dengan
pengorganisasian yang baik pada akhirnya dapat memberikan hasil yang
diingankan.
114
d. Penilaian adalah suatu proses feedback, dimana hasil yang telah diperoleh
selama pelaksanaan diperbandingkan dengan rencana dan leadaan semula.
Jadi secara jelasnya urutan dari kegiatan-kegiatan itu adalah menurut model
seperti berikut :
Maka untuk dapat jadi seorang penyuluh pertanian yang baik haruslah
diperhatikan syarat-syarat di bawah ini:
115
- Menaruh persaan simpati kepada sasaran, keluarga dan pekerjaannya,
serta selalu siap menolong dan membantu mereka
116
perorangan maupun secarakelompokan, para penyuluh dapat
menjalankanperanan-peranan seperti berikut :
- pengambil prakarsa, yaitu yang menyarankangagasan-gagasan baru
dan mempunyai kecakapan untukmenjelaskan masalah-masalah yang
sedang dihadapisasaran;
- penunjuk jalan, yaitu yang memberikan arah ke mana atau apa yang
hams dikerjakan;
- pendorong, yaitu yang memberikan dorongan danrangsangan
(motivasi dan insentif) bagi merekayang berusaha;
- pendamai, yaitu yang membawa persesuaian diantara orang-orang
yang berselisih faham:
- pengumpul fakta, yaitu yang mencari selalu lebihbanyak fakta,
keterangan, pengetahuan, keinginan, masalah dan seterusnya;
- pemberi fakta, yaitu yang memberi sebanyakmungkin fakta,
keterangan, pengetahuan, pengalaman, petunjuk dan seterusnya. yang
sudah diolah sesuaidengan keperluannya;
- penilai, yaitu yang membuat penilaian dari usaha yang dilakukan dan
memberikan pujian dan celaanbagi yang bersangkutan.
117
- oleh siapa dilakukannya
- bagaimana melakukannya
Ada rencana untuk kegiatan-kegiatan perorangan dan untuk kegiatan-kegiatan
kelompok, ada yang sederhana dan ada yang lebih rumit.
Agar rencana itu dirasakan penting bagi suatu masyarakat, maka harus dipunyai
oleh mereka yang bersangkutan. Dan hal itu harus ada arus komunikasi, instruksi
dan motivasi yang baik sekali.
Rencan-renaacan, terutama yang milik masyarakat, dapat dibagi dalam :
a. Rencana yang menguraikan bentuknya hasil akhir, tujuan (objective) atau
produk yang harus dicapai, dan ini disebut rencana hasil atau rencana
tujuan. Rencana yang demikian dikontraskan dengan rencana-rencana yang
menguraikan urutan-urutan kegiatan yang harus dilakukan agar mencapai
tujuan tadi, yang biasa disebut rencana produksi atau rencana kegiatan.
b. Rencana yang akan dipakai terus-menerus bagi keadaan-keadaan yang sama
dan disebut renacana tetap atau rencana terusan; sebaliknya ada rencana
sekali pakai, yaitu rencana yang dapat dipakai hanya untuk satu kesempatan
saja.
c. Rencana jangka panjang untuk waktu beberapa tahun ; dan biasanya dibagi
dalam rencan-rencana jangka pendek untuk tiap tahunnya.
Dalam hal perencanaan ini harus jelas diketahui adanya dua golongan, yang
masing-masing mempunyai perencanaan sendiri, tetapi yang pada akhirnya aka
nada pertautannya. Yaitu fihak masyarakat tani dan fihak penyuluhan pertanian.
Masyarakat tani itu harus mempunyai perencanaan sendiri mengenai apa dan
caranya mencapai yang diinginkannya. Dalam pembikinan rencanya masyarakat
tani itu dapat dibantu oleh pelbagai fihak, seperti instansi-instansi pemerintahan
yang bersangkutan, tokoh-tokoh masyarakat setempat dan penasihat-[enasihat ahli
(dari dalam maupun luar masyarakat). Dalam proses perencanaan ini dibuat 3 hal,
yaitu suatu program, rencana kerja (kegiatan) dan kalender kerja.
Berdasarkan program, rencana kerja dan kalender kerja kepunyaan
masyarakat tani tadi, maka penyuluhan pertanian ybs, membuat program, rencana
kerja dan kalender kerja penyuluhan pertanian.
Proses perencanaan yang demikian adalah yang diinginkan, sehingga ada
sinchronisasi (pertautan) antara fihak yang berkepentingan (masyarakat tani)
dan yang berwenang mengatur (pemerintah dengan aparatnya). Tetapi dalam
prakteknya seringkali masyarakat itu tidak menampakkan mempunyai
program maupun rencana serta kalender kerjanya ,sehingga tidak jarang
instansi-instansi pemerintah itu membuat program, rencana kerja dan
kalender kerjanya menurut perkiraan-perkiraan apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat itu. Ada kalanya cocok, tetapi ada kalanya juga tidak cocok.
118
Walaupun cocok tentu sedikit-banyaknya masyarakat itu tidak merasa ikut
serta dalam perencanaan, sehingga menganggap bukan rencana mereka
sendiri, tetapi kepunyaan pemerintah saja.
Maka dalam hal masyarakat itu belum sanggup membuat rencanyan sendiri,
seyogyanya instansi pemerintah yang akan membuat rencananya mengenai
kebutuhan-kebutuhan masyarakat tadi, supaya mengikut-sertakan wakil-wakil
mereka. Dengan demikian akan dapat di-sinchroon-kan kewajiban-kewajiban
dan keinginan-keinginan dari dua belah fihak.
Jadi dalam perencanaan itu ada yang :
- pre-determined, yaitu ditentukan lebih dahulu oleh yang berwenang
dan sasaran tinggal terima jadi saja;
- self- determined, yaitu sasaran menentukan sendiri rencana-rencanya
menurut apa yang dirasakan dan dibutuhkannya;
- joint, yaitu dilakukan bersama-sama untuk menghilangkan keburukan-
keburukan dan memanfaatkan kebaikan-kebaikan kefua cara perencanaan
terdahulu itu.
Cara yang terakhir ini sekarang sering dilakukan oleh Dinas-dina Prtanian
Rakyat, yaitu dengan mengikutsertakan anggota-anggota Badan Musyawarah
Kontak Tani (BAMUKTI) yang bersangkutan, dalam pelbagai fase kegiatn-
kegiatannya.
Keterangan-keterangan lebih lanjut mengenai program, rencana kerja dan
kalender kerja seperti berikut :
119
Kadang-kadang untuk mencapai suatu tujuan itu dibuat suatu proyek, yaitu
suatu acara dari pada prosedur-prosedur dan yang bersangkutan dengan
suatu tahap dari pekerjaan tertentu.
c. Kalender kerja adalah suatu rencana kerja yang disusun menurut urutan
waktunya kegiatan. Dapat dibuat untuk satu tahun dalam garis besarnya dan
untuk satu triwulan atau satu bulan dalam detailnya.
Sementara itu ada orang-orang yang menghendaki agar suatu program itu juga
memuat rencana kerja. Dalam hal ini, maka keberatannya adalah bahwa untuk
orang-orang luaran yang diperlukan hanya programnya saja. Sedang rencana kerja
bagi mereka (pemerintah tingkat atasan, calon-calon pendukung dst.) masih belum
perlu.
Suatu program yang jelas dan mantap diperlukan sekali sebelum dimulainya suatu
pekerjaan yang besar. Sebab kita tahu bahwa kemanfaatannya banyak sekali,
seperti diterangkan oleh Kelsey dan Hearne dalam bukunya Cooperative
Extension Work, seperti berikut :
a. Agar terjamin adanya pertimbangan yang mantap mengenai apa yang harus
dilakukann dan apa sebab-sebabnya.
b. Tersedianya pernyataan tertulis untuk dipergunakan khalayak ramai.
c. Tersedianya pedoman atau patokan untuk mempertimbangkan saran-saran
baru.
d. Menyusun tujuan-tujuan, kepada mana akan diperbandingkan atau diukurkan
kemajuan-kemajuan pelaksanaannya.
e. Agar mempunyai patokan untuk dapat membedakan antara masalah-masalah
yang penting dari pada yang tidak atau insidentil, antara perubahan-
perubahan yang kekal daripada yang sementara saja.
f. Menghindarkan kekeliruan menganggap cara-cara pelaksanaan sebagai
tujuan, dan mengembangkan kebutuhan-kebutuhan yang terasa maupun yang
tidak terasa.
g. Memberikan jaminan kelangsungan kerja meskipun ada pergantian
personalia.
h. Membantu pengembangan kepemimpinan.
i. Menghindarkan pemborosan waktu dan uang, serta mempertinggi efisiensi
secara keseluruhannya.
j. Untuk mempertanggungjawabkan hal-hal yang telah disediakan atau
disumbangkan oleh badan-badan/lembaga-lembaga masyarakat.
120
kelak di kemudian hari. Maka dalam penyusunannya perlu diperhatikan azas-azas
seperti di bawah ini :
a. Disusun berdasarkan analisa fakta-fakta situasi.
b. Dipilih masalah-masalah berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang
dirasakan.
c. Ditentukan tujuan-tujuan dan cara-cara pemecahannya yang akan
memberikan kepuasan kepada semua fihak.
d. Mempunyai kekekalan tetapi luwes (fleksibel).
e. Mempunyai keseimbangan untuk keseluruhan masyarakat, tetapi
dengan pengutamaan yang terpenting.
f. Ada rencana kerja yang jelas dan tetap.
g. Merupakan suatu proses yang terus-menerus (kontinyu).
h. Merupakan suatu proses pengajaran dan pembimbingan.
i. Merupakan suatu proses koordinasi.
j. Memberikan kesempatan untuk penilaian (evaluasi) hasil-hasil
pekerjaan.
Dalam hal acara penyusunan program itu tidak ada patokan tertentu. Tiap-tiap
organisasi menentukan prosedur-prosedurnya sendiri. Di bawah ini disajikan
suatu acara penyusunan program penyuluhan pertanian di Amerika Serikat
sebagai contoh, untuk dipergunakan dengan penyesuaian-penyesuaian seperlunya.
a. Mengkoordinir usaha-usaha staf kantor penyuluhan pertanian country
(kabupaten). Tiap penyuluh wajib bekerja-sama dengan penyuluh-penyuluh
lainnya dalam soal perencanaan dan pelaksanaan program. Seorang penyuluh
diberi tugas untuk mengatur kerja-sama ini. Supaya juga diperhatikan hasil-
hasil penyuluhan pertanian waktu yang lampau.
b. Mengetahui benar fakta-fakta mengenai daerah kerja. Penduduknya, alam,
pertanian, peternakan, ekonomi, usaha taninya dst.
c. Mempelajari keadaan, sumber-sumber dan kecenderungan-kecenderungan
pada tingkat regional dan nasional, serta menganalisa pengaruhnya terhadap
daerah kerja.
d. Mengusahakan pengikut-sertaan dan pembinaannya tokoh-tokoh tani dalam
penyusunan program penyuluhan. Supaya member kesempatan kepada orang-
orang tani untuk ikut serta dalam proses perencanaan usahakan kesempatan-
kesempatan bagi mereka untuk berdiskusi, menganalisa dan mengerti
masalah-masalahnya sendiri.
e. Menentukan masalah dan kebutuhan-kebutuhan para petani, yang telah
dikemukakan oleh tokoh-tokoh mereka, himpunan dan kelompok tani tsb.
Tetapkan masalah-masalah yang dapat diselesaikan dalam waktu yang
pendek, dan yang pendek.
121
f. Usahakan tercapainya persesuaian antara staf penyuluhan, tokoh masyarakat
pedesaan, pemimpin-pemimpin tani dan instansi-instansi yang bersangkutan,
mengenai cara-cara penyelesaian masalah-masalah yang paling diinginkan.
g. Program yang telah disetujui supaya ditulis/dicetak dan disampaikan kepada
fihak-fihak yang bersangkutan.
h. Agar direncanakan supaya pengembangan program itu menjadi suatu
prosedur yang kontinyu.
i. Adakan penilaian sewaktu-waktu mengenai prosedur perencanaan program
dan hasil-hasil pelaksanaan program itu.
Untuk lebih jelasnya lagi di bawah ini diberikan suatu skema proses
pengembangan program penyuluhan pertanian, seperti yang disusun oleh Dinas
Tata Penyuluhan Pertanian dari Direktorat Penyuluhan Pertanian sebagai sarannya
untuk dijadikan suatu pedoman kerja.
122
- peristiwa adalah suatu kejadian yang jelas merupakan permulaan atau
akhiran dari suatu aktivitas. Terjadi hanya satu kali dan ada hubungannya
dengan pencapaian tujuan.
- aktivitas adalah suatu operasi yang mengambil waktu, tenaga, uang atau
lain sumber. Ditandai secara jelas oleh peristiwa permulaan dan peristiwa
akhir. Aktivitas merupakan pekerjaan yang harus dilakukan untuk
melanjut dari suatu peristiwa ke peristiwa yang kemudian.
b. Peristiwa dan aktivitas dapat dinyatakan, dilukiskan dan dianalisa dalam
bentuk jalan, yang merupakan urutan waktu sungguh-sungguh harus
ditempuh.
- jalan adalah dua atau lebih peristiwa yang dihubungkan oleh
aktivitas.
- kadang-kadang suatu peristiwa mempunyai beberapa jalan menuju
ke satu peristiwa.
- peristiwa pertama dalam suatu network tidak akan didahului oleh
suatu peristiwa atau aktivitas lain.
- peristiwa akhir tidak akan dilanjuti oleh peristiwa atau aktivitas lain.
- untuk menyelesaikan suatu peristiwa, maqka harus diselesaikan
dahulu jalan-jalan (peristiwa-peristiwa dan aktivitaas-aktivitas) yang
sebelumnya.
c. Jalan-jalan (peristiwa dan aktivitas) dapat dikombinasikan jadi network,
mencerminkan pola keseluruhan peristiwa dan aktivitas yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.
- network mungkin mempunyai jalan-jalan yang parallel, yang harus
ditempuh kedua-duanya bersamaan waktu;
- network mungkin mempunyai jalan-jalan yang alternative, yang
mana hanya satu jalan yang boleh ditempuh ;
- kombinasi dari jalan-jalan (parallel dan alternatif) merupakan
keseluruhan network yang harus dijalani untuk mencapai tujuan itu.
d. Dalam penyusunan network planning supaya diikuti hal-hal seperti
berikut :
- pilih satu tujuan akhir dan titik tolak/permulaan ;
- pilih dan jelaskan peristiwa-peristiwa, pergunakan perkataan-
perkataan aktif, seperti memulai, mengakhiri dst.; pergunakan kata-
kata barang yang jelas seperti luku, pupuk, diazinon dst.:
- lukiskan network itu secara logis dari permulaan sampai tercapainya
tujuan;
- tandai network ini dengan angka-angka, dalam urutan dari kiri ke
kanan dan dari atas ke bawah.
123
124
6.3. Mengenal Daerah Kerja
Dalam proses penyuluhan pertanian itu ada dua fihak,yaitu fihak yang
memberi dan fihak yang menerima?.Banyak atau kurangnya hasil proses tersebut
sangattergantung dari adanya persesuaian pengertian antarakedua belah fihak tadi.
Karena sifatnya penyuluhan ituadalah lebih merupakan "pembujukan",
"penjualan" atau"pemasukan" gagasan-gagasanperubahan perbaikan atau
penambahan daya guna sesuatu kepada fihak masyarakat, yangbiasanya sudah
merasa puas dengan keadaan atau cara-caralama, maka fihak yang "menjual" itu
harus lebih menyesuaikan diri kepada fihak lainnya. Bila tidak demikian,maka
"jualannya" tidak akan laku.
Malahan sebelum melancarkan usahanya, si penyuluhpertanian harus terlebih
dahulu mengadakan penilaianterhadap gagasan atau rencananya perubahan itu.
Syarat-syarat seperti : kemungkinan pelaksanaan secara tehnis pertanian, dapat
dipertanggung-jawabkan secara ekonomi dan diinginkan oleh masyarakat, harus
jadi bahan pertimbangan. Sedang dalam usaha mengadakan perubahantadi
haruslah mendapat dukungan masyarakat, setidak-tidaknya dari orang-orang dan
badan-badan yang berpengaruh. Dengan demikian maka penyuluh itu harus
mengetahui betul:tentang keadaan daerah kerjanya, baik untuk menetapkan
rencana perubahan maupun mengenai cara perjuangannya. Jadi titik-tolaknya
adalah kenyataan-kenyataan yang ada dalamdaerahnya, yang harus diketahui
sungguh-sungguh itu.
125
pengenalan di lapangan tehnikpertanian ini akan memberikan kepada kita
keterangan-keterangan perihal kemungkinan tehnis melakukan
perbaikan/perubahan, yang akan menjadi bahan penyuluhan kitaitu.
b. Di lapangan ekonomi pertanian kita selidiki : analisaperusahaan (sawah,
ladang, pekarangan, tegalan,kebun, perikanan, peternakan, kerajinan tangan
dan sebagainya.);analisa bercocok-tanam (tenaga, ongkos, waktu dan
sebagainya.);analisa perdagangan hasil bumi, perkreditan, perburuhan, upah,
dan rumah-tangga (makanan, pakaian,perumahan dan sebagainya.). Dengan
penyelidikan ekonomi pertanian itu kita akan mengetahui sampai mana
perbaikan/perubahan yang kita rencanakan itu dapatdipertanggung-jawabkan
seeara ekonomis.
c. Pengamatan di lapangan Sosiologi Pertanian kita lakukan untuk mendapatkan
keterangan-keterangan mengenai : jiwapetani perorangan, adat-kebiasaan
dalam masyarakat,upacara kelahiran, perkawinan, kematian dan sebagainya.;
agama,hukum adat (pemilikan tanah, pertalian keluarga,warisan, pidana dan
seterusnya.); pergaulan hidup (gotong-royong,tolong-menolong
perkumpulan-perkumpulan); tingkatan kebudayaan (pendidikan, buta huruf,
intelegensi, kesenian,kepercayaan dan sebagainya.); tingkatan kesehatan,
susunan dancara makanan; cerita-cerita dan mitos-mitos; nilai-nilai hidup
dannorma- sosial, dan sebagainya.
Dengan pengetahuan dari Sosiologi pertanian kitadapat menimbang, apakah
perbaikan/perubahan yangmungkin dilakukan secara tehnis dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ekonomis itu, juga diinginkansecara sosiologis
dan bagaimana caranya menganjurkan agar dapat mudah diterima oleh petani-
petani danmasyarakatnya itu.
Selanjutnya.sebagai bahan pelengkap untuk memperkuat dasar tindakan
perbaikan itu. kita harus mempunyaketerangan? yang letaknya pada lapangan
ilmu foumi pertanian, seperti : luas dan pembagian daerah; jumlah dan
pembagian penduduk; pemilikan tanah (sawah, tegalanpekarangan); topografi
daerah (gunung, dataran, berbukit, rawa, sungai dan seterusnya.).
Pembagian/susunan pemerintahanstatistik mengenai pertanaman, pemakaian
tanah, perikanan, peternakan, hutan dan seterusnya. Dengan keterangan-
keterangan tersebut diatas, maka kita akan dapat mengetahui :
a. Kekurangan-kekurangan dan kesukaran-kesukaran (problem-problem,
persoalan-persoalanatau masalah-masalah) tehnik, ekonomi, sosial dan
alamiyahyang bersangkutan dengan pertanian. Dan
berdasarkanpengetahuan tersebut, selanjutnya kita dapat merencanakan :
b. Pedoman dan caraperbaikan/perubahan serta mengajukan alasan atau
dorongan-dorongan (motivasi), baik untukpenelitian, pendidikan maupun
penyuluhan pertanian,serta untuk dijadikan tujuan dan amanat dari
kegiatanpenyuluhannya sendiri.
126
Mengingat obyek pengenalan yang berlainan tadi, makacara-caranya
melaksanakan juga berbeda, meskipun banyakjuga yang sama. Keterangan-
keterangan yang diperoleh sudah tentuharus dapat dipercaya. Karena itu maka
cara-cara memperolehnya harus menurut pola-pola tertentu yang lazim
dilakukan dalam bidangnya masing-masing.
a. Hasil dari pengenalan di lapangan tehnik pertanianharus mempunyai
tingkatan dapat dipercayai yangtinggi. Karena itu maka cara-cara
melaksanakannya diatursedemikian rupa sehingga faktor subyektif
daripenyelenggara dan faktor kebetulan dapat dihindarkansebanyak
mungkin dengan mempergunakan pola-polapereobaan dan pemeriksaan,
yang telah direncanakanlebih dahulu, sedang hasilnya diolah secara
matematik.Untuk tiap-tiap raacam percobaan dan pemeriksaan sudahada
pedoman cara penyelenggaraannya, seperti untuk :
- pelbagai macam percobaan : jenis/varietas, pemupukan, cara
bercocok-tanam, pengairan, pemberantasan hama dan penyakit,
makanan ternak dan seterusnya.berlaku pedoman-pedoman dari
Lembaga- Penelitian Bogor atau Jakarta;
- pengukuran curah hujan, angin, matahari, suhu,lengas udara dan
seterusnya. berlaku pedoman- dari LembagaMeteorologi dan
Geophysik di Jakarta;
- pengambilan contoh tanah, air sungai, lumpur dan
seterusnya.berlaku pedoman dari Lembaga Penelitian Tanahdi
Bogor.
b. Hasil penelaahan di lapangan ekonomi pertanian harusdapat dipercayai
juga, meskipun tidak mungkin seeksak seperti hasil- tehnik pertanian.
Karena kita tidakmungkin dan juga tidak boleh menyelidik keadaan-
keadaanyang umum saja, maka untuk itu kita harus mengambilobyek-
obyeknya dari suatu daerah tertentu, misalnya darisuatu daerah
administratif tertentu (kabupaten, kecamatan atau desa), atau suatu
daerah kesatuan yanghomogin/rata (daerah pengairan, pesawahan,
ladang,pekarangan, tegalan, kebun, air payau dan sebagainya.).Di dalam
daerah yang sudah ditentukan itu kita mempunyai orang- atau badan-
badan yang tetap sebagai sumberketerangan.Misalnya :
- Perusahaan-perusahaan pertanian yang telah ditentukan
untukketerangan-keterangan mengenai analisa perusahaan,
carabercocok-tanam, tenaga, upah, perkreditan, dan seterusnya.;
- untuk peredaran hasil bumi dapat diminta keterangan pada P.J.K.A.,
pabean, jawatan perdagangan, jawatan kooperasi, jawatan pasar,
perusahaan-perusahaanangkutan, makelar-makelar dagang hasil
bumi dan lain-lain.Memperoleh keterangan-keterangan itu dengan
jalan kunjungan ke kantor-kantornya, di mana kita biasanya
dapatmenyalin register-register yang bersangkutan;
127
- untuk permodalan dan perkreditan kita dapatmemperoleh
keterangan-keterangan dari jawatan pegadaian,Bank Rakyat
Indonesia, Bank Negara Indonesia,bank-bank lainnya, badan-badan
kooperasi, lumbung desa,B.U.U.D. dan sebagainya.
c. Keterangan-keterangan di lapangan Sosiologi pertanian kitadapat
mencarinya pada pejabat-pejabat pamong praja, ketua-ketuaadat,
pemuka-pemuka masyarakat, agama, organisasi-organisasi
kemasyarakatan dan para petani sendiri. Caranya denganjalan kunjungan-
kunjungandan mengadakan tanya-jawab menurut bagan pertanyaan-
pertanyaan yang telah disiapkan lebihdahulu atau secara obrolan biasa.
d. Keterangan-keterangan untuk ilmu bumi pertanian biasanyadapat
diperoleh pada kantor-kantor pemerintah setempat.
Pengumpulan keterangan itu dapat dilakukan secarakhusus, serentak oleh
beberapa petugas dalam waktu yangsingkat (dalam bentuk survey) atau dapat
pula dikumpulkan secara sambil-lalu dalam waktu yang agak lama,selagi
turnee melakukan tugas-tugas lainnya. Dalam hal yangterakhir, maka harus
banyak melakukan perjalanan dinas,agar mendapat gambaran yang lebih luas
dari daerah yangsedang diperiksa itu.
Agar ada sistimatiknya dalam keterangan-keterangan yang dikumpulkan,
maka kita harus mempunyai suatu kartotheek yang sewaktu-waktu diisi
dengan keterangan-keterangan yang telahdiperoleh.Pengisian ini tidak perlu
chronologis, tetapidilakukan menurut masuknya keterangan saja.
128
diterangkan dengan jelas sertaalamat-alamatnya untuk memudahkan pemeriksaan
kembali, bilakemudian dipandang perlu.Pemeriksaan, percobaan dan analisa di
lapangan tehnikdam ekonomi pertanian, yang dilakukan dengan kerja samadengan
lembaga-lembaga penelitian, Lembaga Meteorologi danGeophysik, Biro Pusac
Statistik dan lain-lain. akan diolah olehbadan-badan yang bersangkutan, sedang
kepada kita biasanyadikirimkan hasil pengolahannya. Ada yang berupa
laporandari percobaan, daftar- curah hujan, harga pasar, peta tanahdan seterusnya.
Laporan-laporan itu kita kumpulkan sampai merupakan suatuseri, yang kita
dapat pergunakan seperlunya.Hasil-hasil pemeriksaan di lapangan ekonomi
pertanian, yang diselenggarakan oleh kita sendiri, harus beberapa kali
dicocokkandengan keterangan-keterangan pegawai kita atau kontak-kontak tani,
yangdipercaya dan ada dalam daerah pemeriksaan.Penghitungan angka rata-rata
dengan diberikan angka standard deviation akan memperturggi nilai ilmiyah
laporan-laporankita.
Keterangan- dari kantor- pemerintahan kadang-kadang satu samalain tidak sama,
maka kita harus cocokkan dengan keterangan- dari sumber-sumber lainnya.Hasil
pengamatan di lapangan Sosiologi pertanian, sepertiadat-istiadat, hukum adat,
pertalian keluarga, kepindahanpenduduk, agama, kerpercayaan dan
sebagainya.biasanya kurangeksak. Dalam hal ini jalan satu-nya adalah untuk
seringmencocokkan dengan keterangan- dari sumber- lainnya.
A. Pengaturan
Setelah kita bahas soal daerah kerja dan perencanaan,maka tinggallah perihal
pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyuluhan itu sendiri. Melaksanakan suatu
program tertentuadalah kerja eksekutif. Dalam organisasi kedinasan penyuluhan,
kita lihat adanya petugas- di pusat, daerah dan dikecamatan yang kedudukannya
terutama pengaturanpekerjaan; sedang di sampingnya ada juga (pada
waktusekarang) yang melulu menjalankan usaha-usaha pembinaansasaran, seperti
para penyuluh pertanian spesialis (PPS),penyuluh pertanian madya (PPM) dan
penyuluh pertanianlapangan (PPL). Jadi kita membedakan petugas
yangmelakukan pengaturan (administration) penyuluhan danada yang melakukan
kegiatan penyuluhan (extension)sebagai lugas utamanya. Yang pertama kita sebut
pengatur atau administrator dan yang kedua penyuluh pertanian. Hal yang
demikian ini bukanlah merupakanpemisahan kedinasan, tetapi semata-mata
pembagian tugassaja.
129
pelayanan agar parapenyuluh lapangan dapat melaksanakan Tugas-tugasnya
denganbaik dan lancar.Tugas-tugas utama pada administrator itu adalah
umpamanya :
a. Mengatur organisasi kerja se-efisien mungkin, sewaktu-waktu meniiai
ketangguhannya, dan mengganti/merubah susunan dan prosedurnya bila
diperlukan, sejauhberada dalam wewenangnya.
b. Mengatur personalia organisasi sebaik-baiknya, sehinggadapat
memberikan pelayanan (service) kepada parapetugas dan sasaran.
Misalnya penempatan petugasyang cocok untuk tugasnya, pembagian
tugas yangmerata, perencanaan jabatan (career planning), penghargaan
dan kegairahan kerja, dan seterusnya.
c. Menentukan kebijaksanaan atau policy, yaitu menetapkan jalannya
kegiatan selama waktu tertentu danmelaksanakan secara teguh
(konsisten). Tentu banyakfaktor yang harus diperhatikan dan banyak
pendapatdari staf dan penasihat yang harus dipertimbangkan,tetapi
pemimpin administration pada tingkat akhirnyaadalah yang bertanggung-
jawab dan tidak dapat dilimpahkan (didelegasikan) kepada orang lain.
d. Menetapkan program pekerjaan menurut tingkatannya sesuai dengan
wewenang yang bersangkutan.Seorang administrator yang bijaksana
tentu dalamusaha menetapkan program ini akan meminta
danmempertimbangkan saran, pendapat dan keinginan-keinginanorang
lain, seperti dari stafnya sendiri dan juga darifihak sasaran. Sebab
program itu harus mencerminkan keinginan dan kebutuhan dari sasaran
itu sendiri. Program itu harus dinamis, sewaktu dapat dirubahmenurut
perkembangan masyarakat yang dituju.
e. Mengadakan pengawasan apakah policy, prosedur danprogram itu
dilaksanakan secara baik. Tugas ini dapatbanyak dilimpahkan kepada
tingkatan bawahan,sementara pimpinan mengawasi tingkatan
langsungdibawahnya secara lebih ketat.
f. Mengadakan penilaian secara terus-menerus dan obyektif. Hal mi
mencakup menentukan keefektifan organisasi (bilamana ada kelemahan
supaya ada tindakanperbaikan) dan kemanfaatan program. Semua
orang,dari pimpinan sampai semua petugas administrationpaling bawah,
harus ikut dalam penilaian (evaluasi)ini.
g. Mengatur pembiayaan pekerjaan penyuluhan. Mengurus segala prosedur
untuk memperoleh biaya darisegala macam sumber (pemerintah pusat,
daerah,luar negeri; badan swasta dalam atau luar negeridan seterusnya).
Mengatur pula pemakaian dan pembagiannyakepada tingkatan-tingkatan
bawahan dan lapangan, serta mengusahakan sistim pertanggungan jawab
dan pengawasannya.
h. Memelihara hubungan baik dengan organisasi-organisasi lainnya dan
sasaran. Kedudukannya yang penting dapatdipergunakan untuk
130
mengusahakan koordinasi dankerja sama di antara instansi- dan badan-
badan yang bergerak dalam usaha pembangunan masyarakat
pedesaan.Penting dalam hal ini adalah pemberian pengertiandan
penerangan mengenai maksud, program, kegiatandan hasil2 penyuluhan
pertanian kepada fihak luar an.Dapat dipergunakan korespondensi,
laporan dan publikasi, tetapi lebih baik lagi bila dengan
hubunganlangsung. Maka para administrator harus banyak mencurahkan
waktunya untuk hubungan langsung ini,seperti wawancara, konperensi,
rapat-rapatdan seterusnya.
i. Memberikan laporan kepada pihak-pihak yang bersangkutanmengenai
kegiatan-kegiatan organisasinya. Selain kepada fihakatasan laporan
tersebut juga baik disampaikan kepadapihak-pihak yang banyak
tersangkut dengan pekerjaannyaatau yang memerlukan sekali untuk
melancarkan kegiatannya sendiri.
Pelaporan tersebut dilakukan menurut waktunya yangtelah
ditentukan.Tetapi di samping yang tetap itu,ada baiknya bila sewaktu-
waktu ada laporan insidentiltidak resmi dalam keadaan memaksa. Juga
adapelaporan- mengenai keadaan keuangan menurut waktudan cara yang
telah ditetapkan. Para pengatur masihdimintakan juga pelaporan
mengenai keadaan-keadaan lainnya,seperti luas tanaman, panenan,
serangan hama danpenyakit, pusa dan tanah bero. Ubinan
(percobaanpengambilan hasil kw/ha) padi, palawija dan tan&manatau
komoditi lainnya. Juga laporan tetap mengenaiharga-harga pasaran dan
produsen dari beberapa barang,seperti padi, gabah, beras, jagung, bahan
makananlainnya.Keadaan iklim dan cuaca juga harus adapelaporannya,
seperti mengenai hujan, angin, suhu dankadang-kadang lengas udara dan
penyinaran mata-hari.Danmasih ada macam-macam pelaporan lainnya
lagi.Kewajibanpelaporan ini, terutama pada organisasi- bawahan,banyak
meminta waktu, tenaga dan perhatian.Jadibanyak mengurangi
kesempatan untuk melaksanakan kewajiban primer dari para petugas.
j. Mengadakan pendidikan dan latihan kepada parapetugas secara teratur,
sehingga mereka selalu up-to-date. Pula bimbingan lanjutannya dengan
pemberianbahan-bahan penyuluhan, yang banyak diperlukan oleh
parapetugas lapangan.
k. Mengusahakan pelayanan yang baik kepada khalayakramai, sasaran dan
petugas- sendiri. Kadang-kadang di samping nasihat-nasihat tehnis
pertanian sasaran periu mendapatbantuan daiam usaha sarana produksi,
seperti benih,pupuk, obat-obatan dan alat-alat, malahan mungkin juga
soalmodal uang. Para penyuluh lapangan memberikaninformasi, saran
dan anjuran-anjurannya, dan jika ditunjangdengan usaha pelayanan
(service) tersebut di atas daripihak administrator, maka sasaran akan
banyak ter-tolong sekali. Khalayak ramai perlu pula mendapatpelayanan
131
dari administrator, dalam hal ini bukanpenyuluhan tetapi penerangan.
Sedang para petugasselalu memerlukan bahan-bahan dan alat-alat
penyuluhan, sertainformasi-informasi tehnologi terakhir agar tidak
ketinggalanzaman.
Melihat bertambahnya tugas dan kewajiban para petugas pertanian pada
segala tingkatan, terutama di tingkat basis (kecamatan), maka sejak tahun 1970
diadakanpeTugas-tugas yang khusus menanggulangi persoalan-persoalan
penyuluhan pertanian. Yaitu di beberapa propinsi yang sedang, menyelenggarakan
Bimas padi diangkat penyuluh pertanian lapangan dan penyuluh pertanian
spesialis. Mereka lebih dikenal sekarang dengan julukannya PPL dan PPSSeorang
penyuluh pertanian Iiapangan diangkat dan ditempatkan di sebuah wilayah unit
desa, yang biasanya meliputkurang-lebih 2 desa dan mempunyai areal sawah
antanra 600 dan 1000 ha. la mendapat tugas untuk melakukarsegala kegiatan-
kegiatan penyuluhan di dalam wilayahnya, pada waktu sekarang terutama
mengenai soal-soal padi. Tetapdi kemudian hari kemungkinan besar akan meluas
kepadalingkup usaha tani seluruhnya. Biasanya dalam sebuahusaha-tani itu bukan
hanya tanaman padi saja, tetapi adapalawija, tanaman perdagangan, sayuran dan
buah-buahan,pula ada kolam ikan dan peliharaan ternaknya. Jadiseorang penyuluh
pertanian lapangan itu harus polivalen,artinya dapat menguasai banyak lapangan
(pertanian)menurut corak usaha tani di daerahnya. Dalam istilahasingnya :
seorang PPL itu harus seorang generalist, yangdapat melayani para petani yang
generalist juga.Karena pengetahuan para petani dan kontak tani padawaktu
sekarang sudah lebih tinggi dari pada zamandahulu, maka mereka menginginkan
dan memang perludilayani oleh tenaga-tenaga yang lebih banyak/luas
pengetahuannya. Sehingga untuk menjadi PPL itu sekarangdisyaratkan harus
lulusan S.P.M.A. Sampai dengan tahun1972 di seluruh Indonesia (yang ada Bimas
padi) telahdipekerjakan sebanyak kurang-lebih 2200 PPL, sedangyang diperlukan
adalah sebanyak 6000 orang.Pada tingkatan propinsi sekarang telah
dipekerjakanpula petugas-tugas yang mengkhususkan diri untuk kegiatan-
kegiatanpenyuluhan, tanpa dibebani Tugas-tugas administration. Merekaadalah
yang dinamakan penyuluh-penyuluh pertanian spesialis atauPPS itu. Tugaa2nya
dapat dimasukkan dalam beberapagolongan, seperti tugas perencanaan (tehnis
pertanian),tugas latihan penyuluh? lapangan, tugas mengajar langsung kepada
sasaran (penyuluhan), tugas penelitiandaerah untuk meningkatkan efektivitas
pekerjaan, dantugas menyiapkan bahan-bahan pelajaran/penyuluhan yangup-to-
date berasal dari lembaga2 penelitian dan pendidikantinggi. Jadi fungsi para PPS
itu adalah sebagai penunjans(backstopper) para penyuluh pertanian lapangan,
pengbuhung (liaison officer) antara sumber dan pemakaitehnologi baru dan juga
sebagai peneliti daerah.
Pada waktu sekarang tempat kedudukan mereka tidaksama untuk semua
propinsi di Indonesia. Ada yang ditempatkan di kantor propinsi, di keresidenan, di
132
kabupaten,di Pusat Penyuluhan Pertanian, di Pusat Latihan Pertanian, di Pusat
Pengembangan Produksi Palawija dan seterusnya.
Untuk sementara ini tugas mereka adalah di lapangan padi,yaitu agronomi,
hama dan penyakit, tanah dan pupuk,serta pemasaran dan ekonominya. Jumlah
yang telahdiangkat sampai akhir tahun 1972 ada sebanyak 140 PPS,semuanya
lulusan fakultas pertanian seperti yang disyaratkan. Dalam perencanaannya
mereka itu adalah pegawaitingkatan propinsi, langsung di bawah pengawasan
KepalaDinas, ditempatkan di pusat-pusat pengembangan (produksi,alat-alat,
latihan, informasi dan seterusnya.) pertanian, di kemudian hariselain untuk padi
juga untuk komoditi atau subject-matter lainnya.
Dalam menentukan kebijaksanaan mengenai jalannyakegiatan-kegiatan,
maka pimpinan pengaturan mempertimbangkanpula hasil-hasil kegiatan di waktu-
waktu yang lampau. Hal ini akanmemberikan arah ke mana suatu-program akan
dilaksanakan. Suatu program perbaikan keadaan tertentu, yangdipandang perlu
oleh pemerintah dan diakui akan kemanfaatannya oleh masyarakat tani, akan
menempuh pelbagaicara pelaksanaan menurut urgensinya. Program itu
akandilakukan secara biasa atau rutin bila dengan cara yangbiasa sudah dianggap
cukup memperoleh respons yangdiinginkan. Tetapi bila suatu program dianggap
harusmemperoleh tanggapan yang lebih banyak dan meluasserta dalam waktu
yang singkat, karena keadaan sudahmulai mendesak, maka program itu dapat
dilakukandengan lebih banyak kegiatan- yang intensif. Jalannyaadalah dengan
memberikan wadah tertentu kepada kegiatan dan prosedur yang bersangkutan
dengan program tadi, yaitu mengadakan proyek tersendiri, denganpenyediaan
segala fasilitas serta biaya dan tenaga yangdiperlukan. Proyek ini masih dapat
dibedakan antarapilot proyek dan proyek biasa.
Pilot proyek adalah proyek juga, hanya dilakukan dalamproporsi yang lebih
kecil dan terbatas juga dalam waktunya. Maksudnya adalah untuk menjajagi
kemungkinan perkembangan bila diadakan kegiatan-kegiatan perobahan
tersebut,meskipun pelbagai data sudah dikumpulkan sebelumnyatetapi masih
harus diketahui total efeknya jika masing-masing unsur perbaikan/perobahan itu
ditrapkan dalam rangkayang menyeluruh. Bila hasil- pelaksanaan tidak
memadaiyang diharapkan, maka pilot proyek itu dihentikan sebelum menelan
banyak biaya dan lain-lainnya. Tapi bilabaik sekali hasilnya, maka dapat
dilanjutkan dalam bentukproyek biasa dan agak tetap.
Sebagai contoh umpamanya program peningkatan hasiltanaman padi sesudah
meliwati pelbagai bentuk wadahpelaksanaannya, sekarang dilakukan dengan
bentukBimas (Bimbingan Masal) Padi, yang merupakan suatuproyek yang biasa
dan agak tetap.Tetapi programpeningkatan produksi palawija dan ayam ras pada
waktusekarang masih pada tahap pilot proyek, meskipun namanya sudah Bimas
Palawija dan Bimas Ayam.Sedangprogram mengenai tanaman palawija tidak
133
penting sepertiubi jalar.ketela pohon dan seterusnya. dijalankan sebagai rutin
saja,meskipun ada tambahan biaya karena dapat dari proyekpalawija tadi.
134
selama itu pula dilakuan kegiatan-kegiatan penyuluhanpertanian lainnya, seperti
pemberian penerangan tehnis,kursus, anjang karya, karya wisata, siaran
pedesaanliwat radio, pameran, dan seterusnya.untuk menunjang
kegiatandemonstrasi tadi. Jadi merupakan suatu permainanyang
bertautan/sinchroon untuk menyebar-luaskantehnologi baru yang unggul itu.
Dalam melakukan pekerjaannya para penyuluh itu memerlukan pangkal/basis-
kegiatan yang tetap, di manamereka secara terus-menerus dan tidak terganggu
dapatmengumpulkan, menyediakan dan menyiapkan bahan-bahanserta kadang-
juga untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan itusendiri. Basis'- kegiatan itu adalah
yang biasa disebutobyek-obyek tetap penyuluhan. Mereka managementnya
(biaya,personalia, laporan, perlengkapan dan seterusnya.) diurus oleh
administration, tetapi pemakaiannya oleh penyuluh-penyuluh. Adaobyek-obyek
yang diatur oleh tingkat propinsi, daerah (exkeresidenan) maupun oleh kabupaten.
Beberapa contohdari obyek2-obyek tetap ini adalah seperti berikut :
a. Pada tingkatan propinsi biasanya terdapat :
- pusat" pengeinba-ngan, baik untuk produksi padi,palawija, sayuran, buah-
buahan dll. maupun untuk alat-alatpertanian. Dalam pusat-pusat
pengembangan ini parapetugas tetap dan para penyuluh pertanian
spesialismencari, mencoba, menguji dan memperbanyaktehnologi baru
yang cocok untuk daerahnya. Tempat pusat-pusat pengembangan ini tidak
harus dekatkantor Dinas Propinsi, tetapi dapat tersebar menurut
keperluannya.
- pusat latihan untuk mengadakan latihan, rapat,pertemuan dsb. baik untuk
para petugas dinas maupun untuk tokoh-tokoh masyarakat tani.
- pusat informasi pertanian. di mana para petugastetap dan para penyuluh
spesialis mengumpulkan,menyiapkan dan memperbanyak bahan-bahan
penyuluhanseperti majalah, buku kecilj brosur, pamflet, poster,gambar,
potret, slide, rekaman-rekaman untuk siaran radiodan seterusnya. Dapat
pula dijadikan tempat pameran.Tetapmengenai progres kegiatan
penyuluhan, perpustakaan pertanian, tempat rapat ataupun latihan
biladiperlukan.
- kebun benih scntral, di mana para petugas tetapdan pengawas benih
melakukan kegiatan-kegiatan dilapangan perbenihan, seperti perbanyakan,
pengawasan, pengujian dan. sertifikasi benih padi,jagung, kacang tanah,
kedele dll.nya.
b. Pada tingkatan keresidenan (daerah, wilayah atau sebutan lainnya) kadang-
kadang masih terdapat juga obyek-obyektetap :
- balai benih untuk memperbanyak benih padi,jagung, kacang tanah, kedele
dan lain-lain.
- kebun bibit, seperti balai benih tetapi untuk bibittanaman hortikullura
seperti setek. cangkokan,okulasi dll.
-
135
c. Pada tingkatan kabupaten terdapat obyek tetapseperti :
- pusat penyuluhan pertanian, dahulu berbentukbalai-balai pendidikan
masyarakat desa. Di tempat-tempat inipara penyuluh pertanian madya
mempunyai basisnya untuk kegiatan- peuyuluhan setempat, dan pulapara
penyuluh pertanian lapangan yang ada dibawah asuhan/bimbingan
penyuluh pertanian madya tadi. Pusat Penyuluhan Pertanian atau
sekarangdikenal sebagai P3 itu, dipergunakan untuk tempatkursus-kursus,
demonstrasi, rapat, pertemuan, latihan,perpustakaan desa, rekreasi dan
seterusnya. bagi para petanidan peTugas-tugas. Lain-lain instansi di iuar
DepartemenPertanian juga dipersilahkan untuk mempergunakannya. Yang
harus dihindarkan adalah pemakaiannya sebagai tempat kegiatan dari
partai politik.
- percobaan perusahaan tanah kering, bila masih ada,adalah terapat-rapat
untuk mencoba pelbagai usaha tanidi tanah kering.
- balai benih seperti telah diterangkan diatas.
- kebun bibit juga seperti di atas tadi.
Di luar rangka obyek-obyek tetap kegiatan penyuluhan tadi.beberapa
Dinas Pertanian Rakyat tingkatan propinsi ataukabupaten
menyelenggarakan pula obyek tetap pendidikan pertanian formil.
Mengenai empat hal yang pertama dalam bab-bab terdahulu sudah pernah
disinggung, yaitu bila ada hubungan dengan dengan judul yang sedang dibahas.
Jadi sekarang mereka akan diuraikan secara sepintas saja, sementara yang kelima
(bgaimana melakukannya) akan mendapat sorotan agak lebih banyak.
a. Apa yang harus dilakukan. Kegiatan-kegiatan penyuluhan yang biasa
dilakukan dapat digolongkan dalam beberapa macam, seperti :
− Menyebarkan informasi pertanian yang bermanfaat
− Mengajarkan keterampilan/kecakapan bertani dll. Yang lebih baik ;
− Memberikan rekomendasi berusaha-tani dll. Yang lebih
menguntungkan;
136
− Mengikhtiarkan fasilitas-fasilitas produksi dan usaha yang lebih
menggairahkan; dan
− Menimbulkan swadaya/swadana dalam usaha-usaha perbaikan.
137
harus lebih tinggi pula kualifikasi dan kemampuan seorang penyuluh
pertanian.
Dalam rangka apa yang harus dilakukan itu, tercakup juga hal-hal yang
disebarluaskan kepada sasaran. Maka ruang lingkup (scope) penyuluhan
pertanian, yaitu apa yang disebarkan, diajarkan, dan direkomendasikan
kepada para petani dan keluarganya adalah :
− Bertani lebih baik atau better farming (produksi tanaman,
pepohonan, ternak, ikan, kesuburan tanah, pengawetan air, dsb);
− Berusaha tani lebih menguntungkan atau better business (pengolaan
usaha tani, pengelolaan dan penyimpanan hasil, penilaian pasar,
kerjasam ekonomi, dsb);
− Hidup lebih sejahtera atau better living (makanan dan gizi, kesehatan
dan kebersihan, perumahan dan keindahan, dsb).
Lain pengobatan dari usaha-usaha diatas itu adalah apa-apa yang disebut
pasca karya pertanian, yang meliputi :
− Pasca usaha peningkatan produksi (pertanian padi : pengairan.
Jenis/benih unggul, pupuk, hama/penyakit dan cara bercocok tanam
yang lebih baik. Untuk ternak, ikan dan pepohonan dapat
disesuaikan menurut keperluannya).
− Penguasaan hasil (menyalurkan hasil usaha peningkatan produksi
kepada petani-petani pengusaha dan tidak kepada pihak ketiga yang
kurang bersangkutan dengan usaha-usaha tersebut, dengan jalan
memperbaiki kepincangan-kepincangan dalam struktur sosial dan
ekonomi, seperti persetujuan sewa-menyewa, bagi hasil, dan
perkreditan, dst)
− Pengolahan hasil ( membimbing petani-petani pengusaha agar
mengolah hasil produksinya menurut kemampuan, kemungkinan,
dan perhitungan-perhitungan ekonomis)
− Pemasaran hasil ( bimbingan petani pengusaha untuk menentukan
kebijaksanaan pemasaran hasil produksi sebaik-baiknya untuk
memperoleh pendapatan yang optimal)
− Pembangunan masyarakat desa ( bimbingan/memberikan bentuk
yang seimbang kepada keluarga-keluarga tani dalam usahanya
mencapai kesejahteraan keluarga dan masyarakat desanya secara
materiil dan spiritual)
138
demonstrasi (demplot, demfarm, dst), kursus (petani, ibu tani, dan pemuda
tani), penyebaran informasi pertanian (penempelan poster, penyebaran
brosur, majalah, dst), anjang sono, anjang karya, karya wisata, penyediaan
sarana produksi, pemberian rekomendasi dst.
139
penyukuh menginginkan waktu siaran pedesaan melalui radio itu pada
suatu waktu tertentu, tetapi justru waktu tersebut menjadi rebutan, karena
memang merupakan waktu yang paling cocok untuk kondisi sasaran di
pedesaan. Atau pupuk yang terlambat datang dari gedung importir ke
gudang kios desa, di luar kemampuan pengaturan dinas pertanian. Dan
masih bnayk contoh-contoh seperti itu. Tetapi walaupun demekian kita
tetap harus berpegang kepada prinsip tadi.
Yang pokok dalam soal waktu ini adalah bahwa para penyuluh harus
mengetahui dahulu kalender kerja para petani (atau yang dapat
depersamakan dengan itu), dan kemudian menyusun kalender
penyuluhannya sesuai dengan kalender kerja para petani. Dsini dalam arti
bahwa penyuluhan harus mendahului produksi. Contohnya : kita
menyuluhkan benih dan jenis unggul padi itu satu dua bulan sebelum
waktu tabur, pengaturan perairan secara teratur dabn pengolahan tanah
yang baik jauh sebelum waktunya mengerjakan tanah, menggunakan
pupuk sebelum waktunya yang diperlukan dst. Jadi tidak didadak sehari
sebelum waktunya, atau kalah waktunya sudah lewat baru ada kegiatan
penyuluhan. Tentu tidak ada manfaatnya lagi.
140
kita kepada keadaan setempat. Masih banyak hal-hal menegenai waktu ini,
yang harus kita masukkan dalam perhitungan/perencanaan agar pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar.
141
petani. Para kontak tani kita pilih dari golongan kedua dan ketiga dari
golongan-golongan adopter, seperyi diuraikan dalam bab mengenai proses
adopsi di muka.
Penggolongan lain dari petani dari segi penyuluhan adalah :
− Petani naluri ( petani yang cara usahanya masih seperti yang
diwariskan oleh nenek moyangnya);
− Petani maju (petani yang sudah menggunakan teknologi baru dalam
usahanya dan bersikap maju/progresif)
− Petani teladan (petani maju yang usahanya dicontoh oleh petani-petani
setempat, tetapi ia tidak aktif menyebarluaskannya);
− Kontak tani (petani teladan yang ikut aktif dalam usaha penyuluhan
teknologi baru kepada petani-petani di daerahnya).
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para petani teladan agar
dapat dipilih menjadi kontak tani adaalh umpamanya :
− Petani pemilik tanah yang juga penggarap atau petani penggarap atau
petani pemilik tanahyang berpengalaman dalam usaha tani
− Mempunyai pengaruh baik terhadap masyarakat tani di sekitarnya
− Memiliki pandangan positif terhadap kemajuan (dinamis)
− Aktif membantu pemerintah dalam usaha-usaha penyuluhan menuju
pembangunan pertanian.
Tugas utama dari kontak tani adalah pembinaan kelompok tani di
daerahnya. Ia mempunyai peranan seabagi guru, penggerak pemimpin dari
kelompoknya menuju ke kemajuan.
Dalam usaha pembinaan para kontak tani maka penyuluh pertanian ybs,
melakukan pelbagai kegiatan sebagai berikut :
− Kunjungan rumah atau lapangan, baik untuk keperluan penyuluhan
(memberi informasi, rekomendasi, mengajarkan keterampilan,dst)
maupun untuk hubungan sosial biasa.
− Pertemuan periodik dengan kontak-kontak tani se-daerah di pusat
penyuluhan pertanian. Disini dilakukan pertukaran pikiran,
memperkenalkan teknologi baru, menilai pelaksanaan program,
menyusun program baru, hubungan sosial,dst.
− Memberikan bahan-bahan penyuluhan secara teratur seperti majalah
pertanian, buku pedoman, brosur, poster, dst.
− Menyelenggarakan kurusu-kursus pertanian
− Menyelenggarakan karya wisata ke tempat-tempat yang dapat
menambah pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan.
− mengadakan perlombaan-perlombaan untuk menilai prestasi kontak
tani dan kelompoknya, serta disertai pemberian penghargaannya;
− mempercayakan penyelenggaraan pelbagai kegiatan-kegiatan seperti
demonstrasi panca usaha dan usaha tani, pemberantasan
hama/penyakit, pembinaan kelompok pendengar siaran pedesaan dst.;
142
− memberikan fasilitas-fasilitas tertentu untuk menambah kegairahan
kerja, seperti pemberian pupuk, benih atau obat-obatan;
− sewaktu-waktu menyelenggarakan pertemuan-pertemuan profesi dan
social.
Untuk keperluan evaluasi para kontak tani, maka penyuluh pertanian yang
bersangkutan harus mengadakan pencatatan keterangan hidupnya tiap-tiap
kontak tani, yang biasa disebut pencatatan biodata dalam kartu data kontak
tani. Dalam kartu data tersebut dicatat keterangan mengenai : nama, umur,
alamat, agama, pendidikan formil dan tambahan kursus-kursus pekerjaan,
milik tanah (sawah, bagi hasil, gadai dst.), jenis-jenis tanaman yang
diusahakan, ternak besarkecil/unggas, ikan, kelompok tani yang dibina,
jumlah petai anggota kelompok yang dibina, kegiatan-kegiatan dalam
penyuluhan pertanian dll lagi.
143
Cara-cara yang dipergunakan dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan
penyuluhan jumlahnya banyak sekali. Malahan terus bertambah karena
peneliti dan pemakai metode-metode penyluhan itu selalu mencari yang bar,
yang lebih efektif dan efisien. Berdasar beberapa pertimbangan, maka kita
dapat membagi metoda-metoda penyluhan itu dalam beberapa golongan
seperti berikut :
Dilihat dari segi komunikasi maka metoda-metoda penyuluhan dapat
dibedakan antara yang langsung (muka ke muka, face to face
communications) dan yang tidak langsung (indirect communications).
Metoda-metoda yang langsung, adalah di mana penyuluh pertanian itu
berhadapan muka ke muka dengan sasarannya. Umpamanya dalam
pembicaraan-pembicaraan dib alai desa, di sawah, di rumah, di kantor, dalam
kursus, demonstrasi, karyawisata dst. Metoda-metoda yang langsung ini
dianggap lebih efektif (kena sasaran), meyakinkan, akrab menumbuhkan
pertalian social antara penyuluh dan sasaran. Hanya sayangnya bagi kondisi-
kondisi sekarang (kurang personalia, transport, biaya dst.) masih agak mahal.
Tetapi para penyuluh sukarelawan sekarang juga mempergunakanmetoda-
metoda yang langsung ini. Dan haslnya dirasakan lebih kekal
mendalamberakar. Maka sering metoda-metoda ini disebut sebagai Ratunya
perjuangan memperoleh pengetrap (the Queen of Ba ttle to capture adopters).
Metoda-metoda yang tidak langsung adalah di mana para penyuluh tidak
langsung berhadapan dengan sasaran tetapi menyampaikan amanatnya
melalui perantara (medium atau media). Misalnya metoda-metoda :
publikasi/penerbitan barang-barang cetakan, siaran melalui radio atau televisi,
intermeso dalam pertunjukan atau sandiwara dll. Metoda-metoda langsung
tidak memungkinkannya. Terutama dalam usaha menarik perhatian dan
menggugah hati para sasaran. Siaran-siaran lewat radio dan televisi dapat
menarik banyak perhatian, bila ditangani secara tepat. Pameran-pameran yang
baik diselenggarakannya akan memberikan kesan yang lebih lama dan
meyakinkan. Demikian pula halnya dengan pertunjukan-pertunjukan film dan
slides, yang sekaligus dapat memberikan hiburan dan pengetahuan umum
kepada mereka di pedesaan.
Penggolongan metoda-metoda penyuluhan pertanian itu dapat pula
didasarkan kepada pendekatan secara psychososial, yaitu memperhatikan
keadaan hubungan/interaksi, jumlah dan penggolongan/grouping dari pada
sasaran. Dalam hal ini maka ada metoda-metoda penyuluhan dengan
pendekatan perseorangan, pendekatan kelompok dan pendekatan massal.
Metoda-metoda dengan pendekatan perseorangan adalah di mana penyuluh
pertanian itu berhubungan langsung maupun tak langsung dengan masing-
masing orangnya. Misalnya kunjungan rumah, sawah, kantor, atau surat
kepada perorangan, juga hubungan telepon. Hubungan perseorangan ini
dianggap paling baik, tetapi sukar dijalankan dalam keadaan sekarang.
144
Metoda-metoda dengan pendekatan kelompok adalah di mana penyuluh
berhubungan dengan sasaran itu dalam rangka kelompk-kelompok. Cara
demikian ini sesuai sekali dengan keadaan dan norma-norma sosial dari
masyarakat pedesaan Indonesia, seperti hidup berkekompok, bergotong
royong dan jiwa musyawarah. Juga lebih mudah dan murah bagi
pelaksanaannya. Metoda-metoda dengan pendekatan kelompok ini adalah
misalnya pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran, perlombaan,
musyawarah/berdiskusi, kursus, dll.
Metoda-metoda dengan pendekatan massal adalah di mana penyuluh itu
menyampaikan amanatnya langsung atau tidak langsung kepada banyak
orang sekaligus, pada waktu yang hampir bersamaan. Umpamanya dengan
pidato dalam pertemuan besar; siaran pedesaan; lewat radio dan televisi;
pertunjukan wayang, sandiwara atau dagelan; penyebaran bahan-bahan
cetakan; penempelan poster-poster; pembentangan spanduk dll.
Metoda-metoda ini baik untuk dipergunakan untuk menarik perhatian,
menggugah hati dan memperingatkan kembali sasaran yang berjumlah
banyak itu akan sesuatu hal yang penting. Pengaruhnya sepintas lalu, tetapi
meluas ke seluruh masyarakat.
Menurut mekaniknya penerimaan pada sasaran metoda-metoda penyuluhan
pertanian itu dapat pula dibagi dalam golongan-golongan : metpda-metoda
yang dilihat, metoda-metoda yang dapat didengar sekaligus. Metoda-metoda
yag dapat dilihat adalah di mana amanat penyuluhan diterima lewat
penglihatan untuk memulai proses adopsinya. Seperti metoda-metoda
publikasi/penerbitan barang-barang cetakan, gambar, poster dll : pertunjukan
film bisu dan slides tanpa penjelasan vocal; pameran tanpa penjelasan vokal;
surat-menyurat dst. Metoda-metoda yang dapat didengar adalah di mana
amanat penyuluhan diterima lewat pendengaran untuk memulai proses
adopsinya. Misalnya metoda-metoda siaran lewat radio da tape recorder;
hubungan per telepon; pidato, ceramah atau pelajaran tanpa sesuatu
demonstrasi, meskipun penyuluhnya dapat terlihat; dll.
Sedang metoda-metoda yang dapat dilihat dan didengar adalah di mana
amanat penyuluhan itu dapat diterima lewat penglihatan dan pendengaran
untuk memulai proses adopsinya. Seperti metoda-metoda pertunukan film
bersuara, siaran lewat televisi, wayang, sandiwara, demonstrasi, kursus
(pelajaran kelas dan prakteknya), pameran dengan penjelasan-penjelasan
vokal, karyawisata dll.
Hasmosoewignjo dan Atilla Garnadi dalam bukunya “Penyuluhan kepada
Rakyat Tani” mengatakan bahwa hasil penangkapan dari mendengarkan saja
kira-kira 10 %, hasil pengkapan dari melihat saja kira-kira 50 %, sedang hasil
penangkapan dari mengerjakan sendiri kira-kira 90 %. Menurut mereka pula
ada filsafat Tionghoa kuno yang menerangkan;
145
“Jika saya mendengar, saya akan mudah lupa; Jika saya melihat, saya akan
ingat; Jika saya mengerjakan, saya tambah pengetahuan.”
Mengetahui= mendengar + melihat + dapat mengerjakan sendiri.
Penggolongan metoda-metoda penyuluhan pertanian yang lain adalah
berdasarkan Intensitas usaha-usaha yang dicurahkan. Ada penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan sepanjang tahun tersebar menurut kalender produksi
pertanian tanpa adanya peningkatan usaha yang berarti, ini namanya
kegiatan-kegiatan yang rutin. Di samping yang rutin kadang-kadang ada
usaha-usaha istimewa, yaitu mempergunakan pelbagai metodda penyuluhan
secara koordinatif dengan maksud mengarahkan perhatian orang-orang
kepada suatu maslah tertentu - dan cara pemecahannya -selama waktu yang
terbatas. Usaha-usaha ini bisa disebut kampanye dalam penyuluhan pertanian.
Beberapa pertimbangan untuk menentukan pelancaran suatu kampanye
adalah seperti :
- Masalahnya penting bagi banyak orang.
- Yang direkomendasikan akan diterima oleh orang-orang.
- Pelaksanaan kampanye dalam waktu yang terbatas.
- Dapat ditentukan tujuan-tujuan kampanye yang jelas dan tepat.
- Dapat diadakan ukuran-ukuran penilaian kemajuan mencapai tujuan-
tujuan kampanye, dan.
- Hanya satu kampanye dalam waktu yang sama.
146
Dalam cara menguraikan metoda-metoda penyuluhan pertanian itu, akan dipakai
sebagai pedoman suatu tulisan dari J. Paul Leagans “Extension Teaching
Methods”. Usaha taninya untuk tujuan tertentu. Biasa disebut anjangsono, anjang
karya dsb.
Tujuannya :
- Berkenalan, kunjungan kehormatan dan untuk mendapatkan kepercayaan
dari petani serta keluarganya.
- ertukar fikiran tentang masalah pribadi dan masyarakat desa.
- Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari sasaran.
- Mengajar keterampilan,
- Memberi atau mendapat informasi.
Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut :
- Ada maksud dan tujuan tertentu.
- Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu petani.
- Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu.
- Kunjungi juga petani-petani yang jauh dan terpencil.
- Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-
metode lainnya tidak mungkin.
Selama berkunjung harus diingatkan hal-hal seperti berikut :
- Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian.
- Biarkan petani berbicara sebayak-banyaknya da jangan memotong
pembicaraannya.
- Bicara bila petani itu ingin mendengarkannya.
- Bicara dalam gaya yang menarik sasaran.
- Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan girang.
- Jangan memperpanjag persilatan lidah.
- Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang baik.
- Harus jujur dalam mengajar maupun belajar.
- Meninggalkan rumah atau usaha tani itu sebagai kawan.
- Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji-janji.
- Membawa surat selebaran, brosur, benih dsb untuk diberikan kepada
petani atau keluarganya. Ini akan menjalin persahabatan.
147
Hubungi petani itu bila ia sedang bekerja. Misalnya mendiskusikan pupuk di
waktu petani itu mau atau sedang menebarkan pupuk. Metode ini dapat dipakai
untuk :
Pembatasan adalah:
- Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas.
- Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi peani dan bagi penyuluh adalah
terbatas sekali.
- Kunjungan yang sering kepada seorang tani akan menimbulkan
prasangka pada petani lainnya.
- Metode ini adalah relatif mahal.
2. Pertemuan Umum
Artinya: suatu rapat dengan peserta campuran, dimana disampaikan beberapa
informasi tertentu untuk menjadi perbandingan dan untuk pelaksannan di
kemudian hari.
Tujuannya:
- Mencapai dan meyani jumlah orang yang banyak secra efektif
148
- Mempersiapkan orang-orang untuk kegiatan tertentu
- Mengetahui tanggapan/rekasi orang-orang mengenai kegiatan-kegiatan
tertentu.
Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti:
- Rundingkan dahulu dengan orang-orang atasan/pengawasan
- Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah acara sementara
- Jaminan kedatangan pembicara-pembicara rapat
- Adanya acara tambahan untuk hiburan atau rekreasi
- Pengumuman yang meluas akan adanya rapat itu
- Usahakan ikut sertanya semua di tempat itu
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Rapat diselenggarakan di tempat yang letaknya strategis, dengan tempat-
tempat duduk yang baik, penerangan dan uadar segar
- Waktunya selagi kurang pekerjaan dalam usahatani
- Pada siang hari, bila tempat tinggal orang berjauhan
- Tempat mengawali dan mengakhiri pertemuan
- Perhatian ditujukan kepada maksud rapat, dengan memberi kesempatan
untuk berdiskusi. Hindarkan pertengkaran pendapat
- Anjuran mempergunakan alat-alat peraga
- Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hati, dan mendorong
kegiatan
- Memberi penghargaan kepada semua golongan yang hadir
- Tokoh-tokoh setempat ikut menyelenggarakan rapat, baik bila jadi ketua
rapat atau jadi pembawa acara.
- Penghargaan untuk jasa-jasa yang diberikan.
- Usahakan kegaiatan lanjutan kalau ada
- Membuat pelaporan rapat dan pengumumannya
- Bila mungkin adakan juag pameran atau pertunjukan film
- Berikan selebaran-selebaran cepat yang sesuai pada waktu istirahat.
Metode ini diapai untuk:
- Memperkenalkan program pembangunan masyarakat desa atau program
kesejahteraan lainnya.
- Memperkenalkan program penyuluhan pertanian tahun yang
bersangkutan
- Mengikutsertakan kegiatan masyarakat desa, kampanye peningkatan
produksi padi, perayaan hari nasional.
Manfaat metode ini:
- Banyak orang yang dipecat
- Jadi tahap persiapan untuk metode lainnya
- Menjaga reaksi orang-orang terhadap suatu program tertentu
149
- Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
- Segala macam topik atau judul dapat diajukan
- Psikologi kelompok dapat dipergunakan untuk menarik perhatian
terhadap suatu program tertentu
- Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya
Pembatsannya:
- Tempat dan sasaran pertemuan tidak selalu cukup
- Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
- Pembhasan topik akan susah karena peserta rapat yang campuran
- Kejadian-kejadian di luar kekuasaan, sperti cuaca buruk dan seterusnya
dapat mengurangi jumlah hadirin.
3. Pertemuan Diskusi
Pertemuan atau rapat diskusi adalah untuk kelompokan kecil tidak lebih dari
12 orang. Harus ada partisipasi yang baik dari para hadirin. Biasanya
dipergunakan utnuk pertukaran pendapat engenai suatu hal yang akan
diselenggarakan, atau guna mengupulkan saran-saran untuk memecahkan suatu
persoalan. Keberhasilan rapat diskusi banyak tergantung dari pemimpin untuk:
- memperkenlakan soal yang dapat perhatian para peserta
- memelihara perahtian yang kontinyu dari hadirin
- memberi kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan
pendaptnya, dan menghindarkan dominasi beberapa orang saja
- membuat kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-
saran yang diajukan
- bila dikehendaki suatu kegiatan, maka diusahakan persetujuan mayoritas
untuk rencana kegiatan tersebut
- bila rapat diskusi itu untuk tujuan latihan edukatif, maka harus diberikan
bahan-bahan informasi yang cukup agar sampai kepada kesimpulan-
kesimpulan yang tepat
4. Pertemuan kuliah
Pertemuan kuliah dipergunakan untuk memberikan informasi sebanyak-
banyaknya dan secepat-cepatnya. Agar efektif sekali, maka perlu dipakai alat-alat
peraga seperti: gambar-gambar, grafik, model, peta, dll. Pemberian selebaran
cepat (brosur, leaflet, folder, dst.) mengenai topik yang dibahas akan menolong
menambahpengertian. Pertemuan-pertemuan semacam ini baik sekali untuk
dipakai dengan kontak-kontak tani, tokoh-tokoh masyarakat pedesaan, pemimpin-
pemimpin pemuda tani, demonstrator, dll.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
- perencanaan dan persiapan yang baik sebelumnya
- siap dengan topik yang akan dibahas
150
- para hadirin sudah tahu sebelumnya apa yang akan dibahas
- sebanyak mungkin demonstrasi
- pakai sebanyak-banyaknya alat peraga
- sebanyak mungkin mengikut sertakan para peserta dalam pembahsan topik
itu.
5. Kunujungan kantor
Dalam hal kunjungan kantor maka yang datanglah yang mencari informasi.
Kejadian demikian pada waktu sekarang masih langka sekali. Jika terjadi
demikian, maka penyuluh pertanian itu harus berusaha melayani tamu itu sebaik-
baiknya. Ia harus berusaha melayani tamu itu sebaik-baiknya. Ia harus
meninggalkan kantor pertanian dengan rasa puas, sehingga untuk selanjutnya ia
akan menjadi sahabat karib dari penyluh. Sama halnya dengan kunjungan kantor
ini adalah pembicaraan lewat telepon, yang sekarang masih jarang sekali
terjadinya.
151
- Kontak-kontak tani supaya mengawasi adopsi cara kerja baru ini.
Anjuran:
- Pilihan topik yang berdasarkan keperluan orang-orang
- Demonstrasi dilakukan tepat masanya
- Pengumuman yang meluas sebelum waktunya untuk menarik banyak
perhatian dan menjamin banyak pesrta
- Pergunakan alat-alat yang mudah didapat orang
- Hilangkan keragu-raguan, tetapi hindarkan pertengkaran mulut
- Hargai cara-cara yang biasa dipergunakan para peserta
Demonstrasi cara ini dipergunakan untuk:
- mengajarkan cara-cara menjahit, memasak, mengawetkan makanan,
memelihara benih, membuat kandang terak, kakus sehat, dst.
- Pesemaian, alat-alat yang lebih baik, cara dan jumlah pemupukan,
pemilihan benih, pembasmian hama dan penyakit, dst.
Manfaatnya metode ini:
- Cara mengajar keterampilan yang efektif
- Merangsang kegiatan
- Menumbuhkan kepercayaan pada dir sendiri
- Jaga untuk tujuan-tujuan publisitas
- Menambah kenalan bagi penyuluhan pertanian
- Memperkenalkan perubahan cara kerja dengan biaya yang rendah
Pembatasannya :
- Tidak cocok bagi semua subject-matter/topic;
- Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan pada fihak
penyuluh pertanian ;
- Merugikan program penyuluhan (kemunduran) bila demontrasi itu
dijalankan jelek sekali.
8. Demontrasi hasil
Artinya : cara memperlihatkankepada orang hasil suatu cara kerja baru.
Metoda ini memerlukan agak banyak waktu. Biasanya diperlukan perbandingan
dan pencatatan2 yang berurutan dalam menyelesaikan suatu masalah.
Perencanaan
- Rundingan orang2 setempat dan menarik perhatian mereka ;
- Konsultasi dengan penyuluh pertanian spesialis ;
152
- Garis besar dari rencana yang tetap, dan supaya ditulis ;
- Pemilihan petani2 yang memberikan respons baik ;
- Rundingan dan perencanaan dengan petani2 yang memberikan respons
baik ;
- Rundingan dan perencanaan dengan petani2 yang terpilih itu ;
- Pengumuman yang meluas.
Pelaksanaan
- Siapkan semua bahan dan peralatan ;
- Permulaan demonstrasi disaksikan oleh orang2 setempat ;
- Bila demonstrasi lapangan supaya diberi tanda2 yang jelas ;
- Membantu petani demonstrator dengan pencatatan peristiwa2 seperlunya ;
- Menyusun kalender kerja demonstrasi yang bersangkutan ;
- Mendatangi demonstrasi agak sering untuk memberikan bimbingan dan
pengawasan ;
- Memberikan publisitas tentang demonstrasi dan demonstratornya,
terutama liwat karyawisata petani2 lainnya, pada waktu2 / tahap2
demonstrasi yang paling cocok ;
- Melakukan kunjungan kepada demonstrasi2 yang berhasil ;
- Pemberian penjelasan mengenai demonstrasi dilakukan oleh demonstrator
sendiri ;
- Susunlah catatan, bukti dan kesimpulan2 tentang demonstrasi tadi ;
- Usahakan adopsi cara baru itu oleh petani2 lainnya.
Anjuran2 :
- Batasi ruang-lingkup demonstrasi itu hanya untuk meyakinkan
kebenaran/kemantapan cara baru itu, jadi tidak untuk menemukan hal2
yang baru ;
- Supaya ada perbandingan atau petak dasar (check plot) ;
- Untuk menghemat tenaga dan waktu lebih baik mengambil contoh hasil
cara2 setempat, daripada menyelenggarakan demonstrasi tersendiri, bila
mungkin ;
- Lebih baik melakukan satu demonstrasi yang baik daripada banyak
demonstrasi yang meragukan ;
- Demonstrasi itu harus dimanfaatkan bagi orang2 setempat dengan cara
karya wisata, pertemuan lapangan (Farmers’ Field Days), publisitas dst. ;
- Pilihlah petani2 yang ingin menyelenggarakan demonstrasi itu di lain
tempat, daripada terus dengan petani2 itu juga ;
- Pilihlah tempat demonstrasi yang sering dikunjungi/ diliwati banyak petani
;
- Pakai hasil demonstrasi itu dalam kumpulan/rapat, surat selebaran, kursus
dst.
153
- Bila gagal supaya dianalisa sebab2nya.
Pembatasannya :
- Sukar mencari petani yang mau membuat catatan2 terus menerus ;
- Hasil dapat dirusak oleh faktor2 di luar kekuasaan manusia seperti karena
cuaca dst ;
- Suatu demonstrasi yang gagal akan mengurangi kemantapan usaha2
penyuluhan lainnya ;
- Tidak selalu cocok untuk semua hal yang dianjurkan ;
- Memerlukan persiapan yang banyak diteliti, sedang biasanya cukup tinggi
- Kadang2 menimbulkan persaingan diantara petani2 setempat.
9. P a m e r a n
Artinya : usaha memperlihatkan/mempertunjukkan secara sistematis model,
contoh, barang, peta gambar, poster dst.,dalam suatu urutan yang penting bagi
pendidikan atau menumbuhkan perhatian pada para pengunjung. Suatu
pameran melingkupi tiga tahap usaha komunikasi, yaitu menarik perhatian,
menggugah hati, dan membangkitkan keinginan. Mungkin juga tahap
meyakinkan.
Tujuannya untuk :
- Membiasakan orang denga norma2 yang lebih baik ;
- Mempengaruhi orang menerima cara2 baru ;
- Menarik perhatian dari banyak orang ;
154
- Meningkatkan pengertian dan menumbuhkan kesukaan kepada
penyuluhan.
155
- Mempunyai daya tarik yang besar sekali
- Dapat menarik perhatian golongan yang bermacam-macam
- Dapat dimasukkan dalam acara keramaian setempat dan berperan sebagai
acara rekreasi
- Menumbuhkan daya kreasi
- Merangsang semangat persaingan sehat bila diusahakan untuk itu,
umpamanya dengan ada perlombaan sebelumnya
- Dapat menumbuhkan pasaran untuk hasil-hasil tertentu
Pembatasan:
- Memerlukan banyak persiapan dan modal
- Tidak dapat dilakukan pada tempat yang sama terus menerus tanpa
mengadakan perobahan
- Tidak dapat dipergunakan untuk segala macam topik atau segala tahap
kerjaan
10. Karyawisata
Artinya: adalah suatu metode dimana suatu kelompokkan orang secara bersama
mengadukan perjalanan untuk melihat cara melakukan suatu yang lebih baik
atau hasilnya suatu metode dalam keadaan yang sesungguhnya. Untuk maksud
itu maka kelompok harus jalan ke luar daerah untuk beberapa waktu dengan
acara yang sudah ditentukan lebih dahulu.
Tujuannya untuk:
- Meyakinkan para petani dengan memberikan kesempatan kepada mereka
untuk melihat hasilnya suatu metode baru, demonstrasi suatu
keterampilan, alat beri, dan juga mendapatkan pandangan hasil
pembangunan daerah lain
- Membantu orang-orang mengenal masalah, menimbulkan perhatian,
menumbuhkan pembicaraan bersama dan mengajak melakukan sesuatu
kegiatan
Apa yang harus dilakukan:
Perencanaan
- Tentukan lebih dahulu tempat-tempat yang akan dikunjungi dan apa-apa
yang akan dilihat dan dipelajari
- Tentukan susunan kelompok dan pemimipinnya
- Rundingkan dengan para peserta halikhwal bersangkutan dengan
perjalanan tersebut
- Membantu mereka menentukan soal tanggal, lamanya, pengangkatan,
makanan dan minuman serta lainnya
- Menghubungi orang dan badan yang perlu dikunjungi
156
Pelaksanaan
- selalau mengusahakan kepentingan kelompok
- di tiap tempat yang dikunjungi memberikan kesempatan untuk melihat,
mendengar, dan bertukar fikiran kepada msing-masingpeserta
- membantu mereka membuat catatan-catatan yang diperlukan
- mengatur acara kunjungan tidak terlalu padat atau membosankan
- mengusahakan adanya reaksi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan
kelompok
Usaha lanjutan
- hubungi tiap peserta masing-masing atau dalam hubungan kelompok
- arahkan mereka kepada suatu kegiatan
- mengatur persediaan dan pelayanan yang diperlukan
- memberikan pengakuan dan penghargaan kepada mereka yang cepat
belajar
- menggunakan anggota yang berhasil dalam usaha pembinaan lainnya
- mengeluarkan pemberitaan mengenai karyawisata itu
Anjuran untuk diperhatikan dalam pelaksanaan
- rencanakan jauh sebelumnya
- adakan korespondensi dalam waktu yang cukup
- memilih kelompok yang homogen untuk kunjungan yang khusus, dan
kelompok yang mewakili segala golongan untuk kunjungan yang umum
sifatnya
- kelompok tidak terlalu besar
- segala ongkos makan, rekreasi, dan keperluan umum ditanggung oleh
semua peserta
- pada tiap tempat kunjungan peserta dipersilahkan menguraikan hasil usaha
mereka sendiri
Karyawisata ini dapat dipergunakan untuk memberi kesempatan kepada para
etani (dan keluarganya) mengunjungi tempat dan lembaga yang mengusahakan
pemecahan masalah bersangkutan dengan penghidupan dan kehidupan di
pedesaan. Tempat-tempat ini mungkin saja:
- lembaga penelitian, lembaga pendidikan, desa teladan dari suatu daerah
pembangunan, usahatani yang maju, tempat bersejarah, dan tempat
kebudayaan.
- Pameran, pasar malam pertanian, seminarr atau pertemuan petani, dst
Menfaatnya metode ini:
- Dapat dipakai untuk merangsang orang-orang agar melakukan kegiatan
- Peserta-peserta akan menjadi kawan kerjasama yang aktif
- Menumbuhkan saling pengertian antara peserta-peserta dan penyluh
- Memperluas pandangan para peserta
- Menumbuhkan kepemimpinan
157
- Dapat dijadikan tujuan kunjungan karyawisata
Pembatasannya:
- Banyak biayanya
- Sukar mempersatukan keinginan semua orang berhubungan dengan waktu
dan musim
- Kurangnya sarana pengangkutan dan akimodasi
- Bila dilakukan kurangnya baik akan menimbulkan frustasi
- Bila maksud yang lain mengalahkan maksud pendidikan dari karyawisata
ini, maka efektivitasnya akan berkurang
158
- Informasi tentang kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian, misalnya
tentang demonstrasi, kursus, perlombaan dan karyawisata
Manfaatnya metode ini adalah:
- Menjangkau banyak orang dengan biaya yang rendah
- Penyebar-luasan informasi tentang harga pasar dan berita cuaca
- Dapat disajikan banyak topik dan banyak pengalaman orang-orang
- Obrolan para spesialis dapat memenuhi tujuan pendidikan
- Hiburan dapat pula disajikan sebagai selingan
- Orang-orang berbakat setempat dapat kesempatan muncul di muka umum
Pembatasannya adalah:
- Kurangnya alat-alat penerima di pedesaan
- Ajuran mungkin tidak cocok untuk semua tempat
- Tidak dapat mengajarkan keterampilan
Berhubungan dengan siaran pedesaan lewat radio ini, maka sekarang di seluruh
Indonesia sedang dibina kelompok-kelompok pendengar, yaitu kelompok-
kelompok tani yang secara teratur mendengarkan siaran pedesaan, kemudian
mendiskusikan apa yang diuraikan dan selanjutnya melakukan kegiatan-
kegiatan yang dianjurkan. Amsal kelompok pendengar adalah: dengar, diskusi,
dan gerak. Waktu diskusi sering mendapat bantuan dari penyuluh pertanian
lapangan, kontak tani atau tokoh masyarakat tani setempat.
159
bacaan yang sederhana dan bermanfaat. Dan dalam hal ini penyuluhan
pertanian dapat memberi sumbangan yang berharga, yaitu penyajian bahan
bacaan yang sekaligus menjadi alat pembantu penyuluhan.
Publikasi yang akan disebarkan disiapkan dalam tiga golongan:
a. Publikasi penelitian, yang menguraikan kesimpulan hasil penelitian dan
percobaan dalam pertanian. Gayanya dapat teknis ilmiah atau semi teknis
ilmiah.
b. Publikasi yang disiapkan oleh penyuluh pertanian spesialis untuk
dipergunakan oleh petugas penyuluhan lainnya, seperti penyuluh pertanian
madya, penyuluh pertanian lapangan, dan petugas teknis pertanian lainnya.
Publikasi ini adalah tidak teknis menguraikan dan memberi tafsiran perihal
hasil-hasil penelitian atau lain informasi untuk bahan bacaan pribadi dan
untuk bahan penyuluhan.
c. Publikasi untuk dibagikan kepada sasaran penyuluhan
Publikasi itu harus ditulis sesuai dengan tingkatan pendidikan sasaran yang
dimaksud. Jika untuk para petani, maka gambar atau potret dipergunakan
sebagai pelengkap uraian. Karikatur dan bagan sederhana akan lebih menark
lagi. Bagian publikasi atau dokumentasi atau pusat informasi pertaniab dapat
menyiapkan publikasi macam ini dengan baik sekali.
Semua publikasi harus ditulis sederhana agar dapat mudah dibaca dan
dimengerti. Mempergunakan kata-kata umum, kalimat pendek dan langsung
kepada yang dituju. Publikasi harus berisi informasi yang berguna bagi
pembacanya. Para pembaca harus dapay membaca dan mengerti tulisan
tersebut tanpa bantuan orang lain lagi. Tiap publikasi harus mengenai satu
judul saja, yang disajikan secara sederhana dan selesai. Misalnya menerbitkan
brosur tentang cara menanam apel, dan tidak mengeluarkan tulisan mengenai
bercocok tanam tanaman buah-buahan. Bahan cetakan yang dapat diterbitkan
adalah umpanya: surat selebaran, buletin, folder, brosur, majalah, poster, dan
lain-lain.
160
kelompok merupakan kesempatan bagi anggota-anggotanya untuk bertukar
pikiran dan pengalaman, serta untuk menumbuhkan kebiasaan berbicara,
berpikir, berencana, dan bekerja sama.
Apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan metode in dengan lancar:
- Menemukan orang-orang yang menaruh perhatian untuk masalah yang
dihadapi dengan cara kontak perorangan, selanjutnya mengundang mereka
untuk berkumpul guna suatu diskusi informal. Mintakan mereka
membawa orang lain yang menaruh perhatian pula untuk masalah itu.
- Meneliti orang-orang tersebut untuk dapat dijadikan pemimpin
musyawarah selanjutnya. Bila usaha penyuluhan masih baru di daerah itu,
maka penyuluh untuk sementara dapat memegang rapat, tetapi harus
mencari penggantinya dari orang-orang daerah sendiri.
- Pilihlah tempat yang baik dan cocok untuk pertemuan itu. Bila mungkin
pengaturan tempat duduk secara meja bundar.
- Usahakan agar suasana pertemuan itu akrab dan gembira. Pada permulaan
musyawarah diajukan pendapat-pendapat hadirin mengenai topik
pembahasan dan supaya dapat ditentukan apa masalah-masalahnya.
Penyuluh supaya tidak mendominasi pembicaraan.
- Pertemuan supaya mengusahakan agar kelompok mengenal masalah-
masalahnya dan mengingini pemecahannya.
- Jangan memberikan gambaran bahwa pemecahan masalah itu dapat
dilakukan secara baik dengan rencana-rencana dari penyuluh, pula jangan
menyalahkan cara-cara yang biasa dipergunakan ayau diusulkan oleh
orang-orang yang bersangkutan.
- Usahakan agar orang-orang yang pendiam juga ikut berbicara, biasanya
mereka mempunyai pandangan yang baik. Tetapi harus dihindarkan
adanya pidato-pidato yang panjang lebar tidak menentu.
- Pada akhir pertemuan supaya kelompokan mencapai kata sepakat
mengenai apa yang harus dikerjakan, bagiamana melakukannya, siapa
yang akan melaksanakan dan kapan waktunya. Bila diperlukan penyuluh
supaya memberi nasihat-nasihat teknis atau saran-saran alternatif.
- Memberi penghargaan kepada kepada kelompok untuk usaha-usahanya.
- Usahakan adanya tindakan lanjutan.
Metode kelompok diskusi ini dapat dipergunakan untuk usaha-usaha
perbaikan cara bercocok tanam, pencegahan hama dan penyakit, pengawetan
tanah, kesehatan masyarakat desa, pembentukan dan pelaksanaan badan usaha
unit desa (BUUD), acara hiburan atau perayaan lokal, dst.
Manfaatnya metode ini adalah:
- Membantu tumbuhnya keobyektifan terhadap gagasan-gagasan yang ada
- Tiap peserta merasa ikut menanggulangi persoalan-persoalan
- Membantu penyelesaian-penyelesaian topik-topik yang diperdebatkan
161
- Dapat ditemukannya pemimpin-pemipmpin setempat, kepentingan
kelompok dan masalah-masalahnya
- Menghasilkan perencanaan dan kegiatan kelompok
- Dapat menjangkau lebih banyak orang
Pembatasannya adalah:
- Adanya golongan-golongan yang berlainan kepentingan dalam masyarakat
pedesaan akan merintangi keefektifan metode ini.
- Tokoh-tokoh setempat yang tidak ikut dalam pertemuan musyawarah akan
merintangi kegiatan-kegiatan kelompok.
- Akan tumbuh persaingan-persaingan.
- Tidak mungkin dihindarkannya kehadiran orang-orang yang tidak
bersangkutan.
162
Kursus pendek yang menunjang suatu program penyuluhan, misalnya
untuk para demonstrator usaha padi;
Memberikan tugas-tugas kepemimpinan seperti mengkorganisir
pemberantasan hama dan penyakit, pembikinan sengkedan, melaksanakan
demonstrasi panca usaha padi, dll;
Memberikan pelajaran-pelajaran kejuruan pertanian;
Memberikan alat dan bahan penyuluhan;
Membantu mereka dalam perencanaan dan organisasi kegiatan
pembangunan masyarakat pedesaan;
Mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan lainnya, seperti
persiapan kursus tani desa, membina kelompok pendengar dll.
163
Kegiatan-kegiatan penyuluhan dimana metoda ini baik sekali untuk
dipergunakan adalah umpamanya :
- Mengajar orang-orang setempat dalam pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh dari penyuluhan pertanian atau sumber-sumber lain
yang dapat dipercaya;
- Mengumulkan prakarsa dan sumber daya setempat, menentukan tujuan
yang dapat dicapai dan memenuhi kebutuhan masyarakatnya;
16. Kampanye
Artinya : kampanye penyuluhan adalah suatu kegiatan pendidikan yang
intensif, dilancarkan dalam waktu yang cocok sekali untuk masa yang
pendek, secara singkron menarik perhatian orang-orang terhadap suatu
164
masalah tertentu. Metoda-metoda kampanye hanya dapat dipergunakan
sesudah ada kepastian bahwa sesuatu anjuran tertentu dapat diterima oleh
masyarakat yang bersangkutan. Hal ini dapat diketahui lewat percobaan,
demonstrasi cara dan hasil serta lain metoda penyuluhan.
Metoda ini dipergunakan untuk mengikut-sertakan keseluruhan masyarakat
setempat dan untuk menciptakan suasana psychologis yang sesuai guna
pengetrapan suaru tehnologi baru.
Pelaksanaan
- Bekerja melalui kontak-kontak tani dan tokoh-tokoh setempat;
- Bekerja menurut rencana;
- Mengamati kampanye terus-menerus dari dekat;
- Usaha menghilangkan kemungkinan-kemungkinan kegagalan.
Usaha lanjutan
- Adakan hubungan pribadi dan ketahui reaksi orang-orang ;
- Ketahui dan analisa kegagalan-kegagalan;
- Keluarkan pengumuman-pengumuman mengenai kampanye yang
berhasil dan juga mengenai pemimpin-pemimpinnya yang bertanggung-
jawab.
165
- Kampanye yang berhasil akan menumbuhkan suasana yang baik untuk
metoda-metoda lainnya;
- Menumbuhkan kepercayaan kepada kemampuan sendiri pada
masyarakat;
- Memberikan kemungkinan-kemungkinan baik bagi tehnologi baru yang
hanya efektif bila seluruh masyarakat setempat menerimanya.
Mengingat hal ini maka seyogyanyalah bila guru itu mempergunkana segala
kemampuan dan kemungkinana dalam pengetahuan, keterampilan, fasilitas, bahan
dan alat pembantu yang ada padanya.
166
dimana pelajaran itu diadakan, dan golongan kedua berhubungan dengan
penyajian pelajaran.
Bila penyuluh pertanian menjadi pengambil prakarsa dan tuan rumah dari
peristiwa itu, maka ia harus mempersiapkan tempat pertemuan itu jauh
sebelumnya dengan memperhatikan beberapa hal yang akan menjadi pertemuan
itu menyenagkan sekali , baik bagi para tamu maupun untuk tuan rumah.
Para tamu itu harus dapat duduk dengan leluasa, terhindar dari teriknya matahari
atau basahnya air hujan; cukup penerangan dan jauh dari bunyian sehingga
mereka dapat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang dikemukakan oleh
penyuluh pertanian itu. Pengaturan tempat duduk sedemikian rupa sehingga
menimbulkan perasaan sederajat, menghilangkan perasaan pembawahan
(hubungan guru dan murid, yang merintah dan yang diperintah dll.), sedapat
mungkin dalam bentuk meja bundar atau lonjong.
Tempat yang akan didatangi petani harus mudah ditemukan. Supaya dipilih yang
dekat jalan hidup dan ada tanda-tanda penunjuk jalan yang jelas. Misalnya ada
bendera dan kibaran kain berwarna, bila obyek tetap pertanian supaya ada papan
nama yang cukup besar dan jelas. Bila kunjungan itu diselanggarakan oleh
penyuluh pertanian dengan kelompok, maka supaya diusahakan alat pengangkutan
yang layak dan cukup besarnya. Penyuluhan pertanian yang melakukan kegiatan-
kegiatan yang jauh dari tempat kedudukan dan kediamannya, seyogyanya
mendapat alat pengankutan yang cocok dan layak, sehingga dapat datang selalu
tepat pada waktunya.
167
Dalam buku ini tidak akan diuraiikan secara meluas dan mendalam mengenai alat-
alat pembantu pengajaran, sebab hal itu dapat lebih baik dibahas dalam buku
mengenai alat peraga atau buku komunikasi. Mereka yang ingin mengetahui lebih
banyak tentang itu dapat membaca buku nya attila GARNADI B.A. dengan judul
“ Penggunaan visual aid dalam penyuluhan pertanian” terbitan direktorat
penyuluhan pertanian, jakarta, 1971.
Secara sepintas lalu dapat disebut, bahwa alat-alat itu juga mempunyai sifat-sifat
khasnya sendiri, seperti :
168
pemuda tani ) yang mempunyai rombongan musik sendiri atau koor
nyanyian.
Foto, gambar, grafik, peta, bagan dan karikatur akan memberikan selingan
yang segar kepada suatu uraian yang monoton (pelajaran di muka kelas,
ceramah, karangan dalam buku atau bahan cetakan lainnya), sehingga
perhatian orang-orang tetap akan tertahan dan dipusatkan kepada
persoalan-persoalannya.
c. Dapat mengingatkan kembali akan sesuatu hal yang tidak menarik
perhatian lagi. Dalam hal ini poster sering dipergunakan untuk maksud
tersebut. Tanp banyak perkataan, tetapi poster sering mendapat hasil yang
memuaskan. Misalnya poster yang mengingatkan kita akan berbahayanya
insektisida, dengan hanya gambar botol insektisida dengan tengkorak,
cakra/tanda silang berwarna merah dan dua perkataan bersayap : awas
racun! Melihat poster itu, maka orang terus ingat lagi kepada pelajaran,
nasihat, cerita ata kabar perihal insektisida, bahayanya serta
pencegahannya.
d. Dapat menambah jumlah sasaran yang dijangkau dalam suatu kegiatan
penyuluhan. Radio dipergunakan oleh penyuluh pertanina untuk
menyampaikan informasinya pada waktu-waktu yang tetap. Jumlah
pendengarnya jauh lebih banyak dari pada jika bebicara di muka hadirin
dalam balai desa. Memang pada waktu sekarang radio pragram untuk
pedesaan sudah dilaksanakan secara sistimatis dan teratur terus-menerus
dengan terbentuknya program siaran pedesaan, baik liwat Radio Republik
Indonesia, studio Radio Daerah (kabupaten) maupun Radio Amatir.
e. Selain liwat radio, juga televisi dan bahan cetakan merupakan alat-alat
pembantu yang ampuh untu menambah jumlah sasaran yang
dijangkau.ketiga alat tersebut merupakan alat yang satu arah, sehingga
harus dicarian cara penyampain feedback-nya. Untuk radio sudah
ditemukan dalam pembentukan kelompok-kelompok pendengar, yang
akan mendiskusikan topik-topik yang dibahas dalam program Siaran
Pedesaan, dan selanjutnya adanyasurat-menyurat antara kelompok
pendengar dan Badan Pembina Siaran Pedesaan yang bersangkutan.
Diskusi tadi dimaksudkan untuk menjelaskan soal-soal yan dibahas, dan
pula untuk menimbulkan adanya kegiatan-kegiatan lanjutan
f. Selain liwat radio, juga televisi dan bahan cetakan merupakan alat-alat
pembantu yang ampuh untu menambah jumlah sasaran yang
dijangkau.ketiga alat tersebut merupakan alat yang satu arah, sehingga
harus dicarian cara penyampain feedback-nya. Untuk radio sudah
ditemukan dalam pembentukan kelompok-kelompok pendengar, yang
akan mendiskusikan topik-topik yang dibahas dalam program Siaran
Pedesaan, dan selanjutnya adanyasurat-menyurat antara kelompok
pendengar dan Badan Pembina Siaran Pedesaan yang bersangkutan.
169
Diskusi tadi dimaksudkan untuk menjelaskan soal-soal yang dibahas, dan
pula untuk menimbulkan adanya kegiatan-kegiatan lanjutan
g. Dapat di ulang kembali menurut keperluannya. Untuk menjaga
keseragaman dan untuk menghemat tenaga dan biaya, kadang-kadang
diperlukan alat-alat pembantu untuk mengulang kembali pelajaran atau
amanat, anjuran dll., baik kepada sasaran yang sama maupun kepada yang
lain. Bahan cetakan (buku, brosur, leaflet, folder, dll.), film, foto, slide,
rekaman suara (piringan hitam, tape) merupakan alat pembantu yang baik
sekali. Bagi penyuluh sendiri dalam kegiatan penyuluhan secara lisan
(obrolan, ceramah, pengajaran, dll.) alat seperti flipchart/peta singkap,
flannelgraph, pull chart, strip tease chart, gambar, bagan, foto, slides,
filmstrips, film dll. membantu sekali. Tidak saja untuk mengingat kembali
detail, tetapi juga untuk selingan agar menghilangkan kebosanan.
h. Dapat memberikan pedoman untuk kerja sendiri penyuluh tidak boleh
terus menuntun sasaran, harus dibina sedemikian rupa sehingga dapat
bekerja sendiri tanpa kehadiran penyuluh. Ada alat-alat pembantu untuk
menolong sasaran dalam usaha sendiri itu, misalnya buku pedoman praktis
(buku resep masakan, buku kecil panca usaha padi, buku hama dan
penyakit tanaman padi/jeru/kelapa/jagung/karet, dll.), lembaran kerja
(mengawetkan makanan berasal dari buah-buahan, melakukan demonstrasi
plot, memperbaiki sprayer, membikin kandang ayam yang praktis, dll.)
dan bagan/skema untuk pemupukan, pergiliran tanaman dan proteksi
tanaman.
Semua alat pembantu penyuluhan pertanian tadi akan memberikan hasil yang
maksimal bila dipergunakan dalam kombinasi dan dalam usaha terpadu. Alat-
alat itu saling isi-mengisi adanya yang satu akan menambah efektivitas yang
lainnya. Kesempatan-kesempatan untuk perpaduan dan berkombinasi banyak
sekali terdapat dalam kegiatan-kegiatan yang ditujukan terutama kepada
kelompok dan masyarakat. Misalnya pada metode demostrasi (cara maupun
hasil), perlombaan, siaran pedesaan, pameran, kampanye, dll.
Sebagimana telah diuraikan sepintas lalu dalam fatsal 29, maka tahap
terakhir dari oraganisasi kegiatan adalah penilain atau evaluasi.sedang artinya
adalah suatu proses feedback, dimana hasil yang telah diproses selama
pelaksanaan diperbandingkan dengan rencana dan keadaan semula.
Dan dalam hubungan dengan penyuluhan pertanian maka evaluasi itu diartikan
sebagai : proses pengukuran perobatan perilaku masyarakat tani, setelah
dilancarkan kegiatan2 penyuluhan pertanian dan dibandingkan dengan keadaan
semulanya.
170
Maksud evaluasi dari suatu usaha adalah secara singkatnya :
a. Apa yang terjadi pada fihak sasaran. Yaitu apa ada perobahan dalam
pengetahuan, keterampilandan sikapnya ? juga apa mereka sudah
mengetrapan (buti nyata dari perobahan perilaku) tehnologi baru yang
dianjurkan itu ? Dan apakah ada perobahan dalam kedudukan mereka,
sosial maupun ekonomis. Semuanya dibandingkan dengan keadaan
semula sebelum berhubungan dengan penyuluh pertanian.
171
- Wawancara kelompok, setiap anggota mengisis jawabannya sendiri
terhadap wawancara yang dilakukan sekaligus pada satu tempat ;
- Case study, penelaahan yang chronologis mengenai suatu proyek,
kegiatan atau perorangan ;
- Pengamatan sistimatis, mengenai perkembangan atau kemajuan
seseorang atau suatu keluarga tani selama dalam pembinaan oleh
penyuluh pertanian ;
- Penelaahan sistimatis dari buku catatan atau pelaporan-pelaporan
sebuah organisasi tani (B.U.U.D.), keluarga tani atau seorang kontak
tani
DAFTAR PUSTAKA
172
3. KELSEY, Lincoln David, and Hearne, Cannon Chiles : Cooperative
Extention Work ; second edition, Comstock Publishing Association, Ithaca,
New York ; 1955.
4. LORTZ, Helen B., et. Al. : Using Visuals in Agricultural Extention
Programs ; U.S. Depetment of Agriculture, Washington D.C, ; July 1967.
5. PADMANAGARA, Salmon : Membina Penyuluhan Pertanian ; Badan
Pembinaan Pendidikan dan Latihan Pertanian, Jakarta ; 1973.
6. SOEJITNO, R. : Petundjuk Penjuluhan Pertanian ; Soeroengan, Djakarta ;
1968.
7. WIRIAATMADJA, Soekandar : Pokok-pokok Sosiologi Pedesaan ; C.V.
Yasaguna, Jakarta ; 1971
173
DAFTAR ISI
Halaman
174
Nama : Farhana Luthfi Nada
NIM : 205040107111037
BAB 1
STRATEGI DALAM MK
KOMBIS
175
176
177
178
179
180
181
182
183
REKAPITULASI MATERI MK
KOMUNIKASI AGRIBISNIS
184
185
186
187
188
A.PENGERTIAN LAPORAN
DISUSUN
OBJEKTIF,LO
NETRAL,TID SECARA
GIS DAN
AK SISTEMATIS
TIDAK
MEMIHAK EMOSIONAL
C.PENGORGANISASIAN LAPORAN
1.DEDUKTIF(lansung)
D.JENIS LAPORAN
189
➡️LAPORAN INFORMASIONAL.
➡️LAPORAN ANALITIS
190
➡️PROPOSAL
191
TEORI DIFUNGSI DALAM
KOMBIS
192
193
194
195
196
197
198
199
200