Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
Jl. Gajayana No. 50 Telp. (0341) 558933, Fax. (0341) 558933 Malang
Website: http://biologi.uin-malang.ac.id Email: biologi@uin-malang.ac.id
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP (Tahun Akademik 2020/2021)
Mata Kuliah : Keanekaragaman Ekosistem Fakultas : Sains dan Teknologi
Kode Mata Kuliah : 1762219 Waktu : 60 menit
Program Studi : Biologi Sifat : CLOSE BOOK
Dosen : Bayu Agung Prahardika, M.Si.

Petunjuk:
a. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal
b. Hindari segala bentuk kecurangan dalam ujian. Kejujuran Akademik sangat dihargai dalam Ujian ini

JAWABLAH SETIAP SOAL SECARA JELAS

1. Beberapa waktu silam, pernah terjadi peledakan populasi organisme kumbang rove atau
"Tomcat" (Paederus littorarius) di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan
bahwa munculnya kejadian ini tidak hanya sekali/selalu berulang setiap waktu dan selalu menimbulkan
gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitarnya. Seperti yang pernah terjadi di Tulungagung pada tahun
2008, sekitar 260 orang mengalami gangguan kulit seperti gatal dan iritasi akibat digigit kumbang
beracun tersebut. Menurut Dr. Suputa, seorang pakar hama Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
(UGM), menyebutkan bahwa ada beberapa faktor pemicu mewabahnya serangan hama tomcat tersebut,
seperti faktor manusia dan cuaca. Salah satu faktor manusia yang menjadi penyebabnya adalah
kerusakan lingkungan akibat aktivitas alih fungsi lahan, seperti misalnya areal persawahan yang
kemudian berubah menjadi pemukiman penduduk.

Menurut saudara, apa hubungan munculnya serangan organisme tersebut dengan alih fungsi lahan yang
dilakukan? (35)

2. Jelaskan perbedaan mendasar antara ekosistem pedesaan dengan ekosistem perkotaan! (15)

3. Jelaskan 5 kategori vegetasi apa saja yang harus ditemukan di dalam ekosistem alami berupa
hutan! (20)

4. Kajian apa saja yang harus dilakukan ketika pemerintah/pihak swasta ingin merubah suatu
ekosistem alami menjadi sebuah ekosistem buatan? (10)

5. Mengapa kualitas lingkungan suatu ekosistem alami jauh lebih baik dibandingkan dengan
ekosistem buatan. Jelaskan hal tersebut berdasarkan beberapa perbedaan karakteristik secara umum
antara ekosistem alami dan ekosistem buatan! (20)

--SELAMAT MENGERJAKAN—
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
Jl. Gajayana No. 50 Telp. (0341) 558933, Fax. (0341) 558933 Malang
Website: http://biologi.uin-malang.ac.id Email: biologi@uin-malang.ac.id
JAWABAN

“Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa jawaban yang saya tuliskan dalam
lembar jawaban ini adalah murni hasil pemikiran saya secara pribadi tanpa ada pengaruh dan
masukan dari orang lain. Apabila suatu saat ditemukan bukti pelanggaran kejujuran akademik ini,
maka saya siap menerima sanksi akademik berupa apapun”.

ttd
Vivi Yenni Aryanti
NIM. 19620056

Nama : Vivi Yenni Aryanti


KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
Jl. Gajayana No. 50 Telp. (0341) 558933, Fax. (0341) 558933 Malang
Website: http://biologi.uin-malang.ac.id Email: biologi@uin-malang.ac.id
NIM : 19620056

1. Menurut pendapat saya, pengalihan fungsi lahan menjadi pemukiman penduduk tentu saja
mempengaruhi munculnya serangan hewan tomcat tersebut. Hal ini didasari oleh kenyataan yang
terjadi bahwa habitat asli dari tomcat adalah di area persawahan. Hewan ini biasanya hidup di dalam
tanah dan aktif mencari makanan di area sekitarnya. Namun, melihat apa yang marak terjadi di era
sekarang, dimana lahan-lahan persawahan yang merupakan habitat dan rumah asli bagi sebagian
besar serangga banyak dialihfungsikan menjadi area pemukiman penduduk. Peristiwa ini tentu saja
merusak vegetasi yang ada di area persawahan tersebut. Salah satunya ialah hilangnya habitat dan
sumber makanan bagi hewan tomcat. Oleh karena itu, sebagai bentuk pertahanan hidupnya, hewan
tomcat tersebut akan berpindah tempat untuk menemukan makanannya, yang salah satunya ialah ke
pemukiman penduduk setempat. Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk senantiasa
mempertahankan area-area alami yang ada, karena tanpa disadari area-area tersebut merupakan
habitat bagi beberapa makhluk hidup penyeimbang ekosistem, yang dalam beberapa kasus jika
dieksploitasi oleh keserakahan manusia jutru akan mendatangkan kerugian.
2. Perbedaan mendasar
 Ekosistem pedesaan
- Pola penyebaran penduduk di ekosistem pedesaan cenderung menyebar dikarenakan
menyesuaikan lahan dan kontur tanah.
- Ekosistem pedesaan merupakan produk historis dari masyarakat setempat yang terjadi
dalam kurun waktu yang sangat lama.
- Profesi dan mata pencaharian masyarakat dominan pada sector pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan sebagainya.
- Karakteristik masyarakat pedesaan banyak menunjukkan hubungan kekerabatan dan
solidaritas yang tinggi antar sesamanya.
- Kepadatan penduduk relative rendah dikarenakan banyak masyarakat yang bermigraasi
ke wilayah perkotaan.
 Ekosistem perkotaan
- Pola penyebaran penduduk pada wilayah perkotaan cenderung rapat dan berjajar dalam
suatu wilayah.
- Ekosistem perkotaan merupakan produk historis yang berlangsung di masa sebelumnya
secara singkat.
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
Jl. Gajayana No. 50 Telp. (0341) 558933, Fax. (0341) 558933 Malang
Website: http://biologi.uin-malang.ac.id Email: biologi@uin-malang.ac.id
- Profesi dan mata pencaharian masyarakat cenderung beragam dan lebih modern, terutama
pada sector industry dan perkantoran.
- Karakteristik masyarakat perkotaan umumnya individualis dan hubungan kekerabatan
antar tetangga relative rendah.
- Kepadatan penduduk telatif tinggi dikarenakan banyak imigran yang keluar masuk ke
suatu wilayah dan menetap.
3. Vegetasi dalam ekosistem hutan:
- Emergent layer: Pohon
- Canopy layer: Tiang
- Understory: Pancang
- Forest floor: Semak
- Ground cover: Penutup tanah (rumput-rumputan)
4. Kajian yang harus dilakukan dalam upaya mengubah ekosistem alami menjadi ekosistem buatan:
 Kajian ekologi
 Kajian teknologi
 Kajian ekonomi
 Religi dan ideologi
 Kajian edukasi baik formal maupun informal
 Kajian hukum
 Kultur social terkait dengan kearifan local penduduk setempat
5. Ekosistem alami memiliki kualitas lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan ekosistem
buatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor dan karakteristik yang ada di dalamnya. Ekosistem
alami terbentuk melalui mekanisme suksesi, berupa primer dan sekunder yang tentunya terjadi secara
alami tanpa adanya campur tangan manusia. Sedangkan, ekosistem buatan terbentuk dari campur
tangan manusia. Selain itu, ekosistem alami memiliki keanekaragaman jenis baik hewan maupun
tumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem buatan. Dalam ekosistem alami,
seluruh keterkaitan antara komponen biotik maupun abiotic saling mempengaruhi dan apabila terjadi
kesenjangan maka masing-masing organisme di dalamnya mampu melakukan self purification, yaitu
pemurnian diri sendiri yang artinya mereka mampu menyeimbangkan kembali ekosistemnya. Hal ini
berbeda dengan ekosistem buatan yang seluruh aktifitasnya sepenuhnya dikendalikan oleh tangan
manusia.
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
Jl. Gajayana No. 50 Telp. (0341) 558933, Fax. (0341) 558933 Malang
Website: http://biologi.uin-malang.ac.id Email: biologi@uin-malang.ac.id

Anda mungkin juga menyukai