Anda di halaman 1dari 50

MAKALAH LAPORAN AKHIR MANAJEMEN KEPERAWATAN DI

RUANG SAKURA RSUD CHASBULLAH ABDULMADJID


BEKASI 2019

OLEH : KELOMPOK RUANG SAKURA

1. ALDEVIANA SIOFICA 18.156.03.11.002


2. ASTI DIANITAMI F 18.156.03.11.004
3. FITRI KURNIANDARI 18.156.03.11.013
4. KOSASIH PERMANA P 18.156.03.11.021
5. MARLINA RUSLIM 18.156.03.11.051
6. USWATUN HASANAH 18.156.03.11.045
7. YULIANA SAFITRI 18.156.03.11.049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES MEDISTRA INDONESIA
BEKASI
2019

i
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin segala puji bagi Allah SWT yang telah

memeberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan

“Laporan Akhir Manajemen Keperawatan di Ruang Sakura RSUD dr. Chasbullah

Abdulmadjid Kota Bekasi”. Makalah ini diajukan untuk tugas akhir stase manajemen

keperawatan pada Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIkes

Medistra Indonesia.

Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Usman Ompusunggu, SE selaku Ketua Yayasan STIKes Medistra Indonesia

2. Ibu Vermona Marbun, MKM selaku BPH Yayasan STIKes Medistra Indonesia

3. Bapak dr. Kusnanto Mars selaku Direktur RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota

Bekasi

4. Ibu drg. Tetty Manurung, M. Si sebagai Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr.

Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

5. Ibu Arabta M. Peraten Pelawi, S.Kep., Ners., M. Kep selaku ketua Program Studi

Profesi Ners STIKes Medistra Indonesia

i
ii

6. Ibu Kiki Deniati, S.Kep., Ners., M.Kep dan Lina Indrawati. S.Kep., Ners.,M.Kep

selaku Pembimbing akademis stase menejemen keperawatan STIKes medistra

Indonesia

7. Ibu Teti Asnawati, S.Kep, Ners selaku Pembimbing lahan stase menejemen

keperawatan RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran

dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Bekasi, 25 Maret 2018

Penyusun

Kelompok Sakura

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................2
1. Tujuan Umum..........................................................................................................2
2. Tujuan Khusus.........................................................................................................3
C. Manfaat........................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................................5
A. Manajemen Keperawatan..........................................................................................5
1. Pengertian Manajemen..........................................................................................5
2. Lingkup Manajemen Keperawatan........................................................................6
3. Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan..............................................................7
4. Fungsi Manajemen................................................................................................8
B. Profil Rumah Sakit...................................................................................................14
1. Profil RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.....................................14
2. Visi RSUD dr. Chasbullah Adbulmadjid Kota Bekasi........................................16
3. Misi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.......................................16
4. Ruangan Sakura...................................................................................................16
BAB III HASIL PENGKAJIAN..................................................................................18
A. Hasil Pengkajian.......................................................................................................18
1. 5M........................................................................................................................18
B. Analisa Data..............................................................................................................27
BAB IV PRIORITAS MASALAH...............................................................................31
A. Perencanaan Penyelesaian Masalah.......................................................................31

iii
iv

1. Masalah Manajemen Keperawatan yang ditemukan...........................................31


2. Prioritas Masalah.................................................................................................31
B. Langkah-langkah Penyelesaian Masalah...............................................................33
1. Rencana Penyelesaian Masalah menggunakan Analisa Fish Bone.....................33
2. Alternative Penyelesaian Masalah.......................................................................35
BAB V PELAKSANAAN DAN EVALUASI..............................................................37
A. Implementasi.............................................................................................................37
B. Evaluasi......................................................................................................................38
C. Hambatan..................................................................................................................38
D. Planning Of Action (POA).......................................................................................39
BAB VI PEMBAHASAN..............................................................................................41
A. Kesimpulan................................................................................................................43
B. Saran..........................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................45

iv
1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan

organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian sumber daya manusiaserta sumber daya organisasi

lainnya (Simanora, 2012). Manajemen keperawatan adalah suatu poses bekerja

melalu anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara

profesional (Nursalam, 2007).

Manajemen pelayanan kesehatan adalah penerapan prinsip-prinsip manajemen

dalam pelayanan kesehatan untuk sistem dan pelaksanaan pelayanan kesehatan

dapat berjalan dengan baik, sesuai prosedur, teratur, menempatkan orang-orang

yang terbaik pada bidang-bidang pekerjaaanya dan yang lebih penting lagi adalah

dapat menyenangkan konsumen terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan.

Dengan demikian, menjadi suatu keharusan bagi rumah sakit yakni membuat suatu

sistem manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit yang mencangkup semua

aspek yang diperlukan untuk terlaksananya sistem pelayanan yang efisien dan

sesuai dengan kebutuhan masyarakat, perlu diterapkannya manajemen yang baik

guna mendukung tercapainya penyediaan pelayanan kesehatan yang baik bagi

masyarakat.

Rumah sakit mrupakan organisasi yang sangat kompleks dan sangat penting

dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah sakit

sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah

1
2

penyelenggara pelayanan asuhan keperawatan senantiasa memberikan pelayanan

yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya. Oleh karena itu, diperlukan

cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti prinsip-prinsip

manajemen.

RSUD dr. Casbullah Abudlmadjid Kota Bekasi sebagai salah satu

penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di

bidang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa

berorientasi kepada kepentingan masyarakat, maka rumah sakit perlu didukung

dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan

berorientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat.

Untuk mencapai pelayanan asuhan keperawatan secara optimal dan

komperhensif khususnya kepada pasien selama pasien mejalani perawatan di rumah

sakit, maka diperlukan model praktek keperawatan yang profesional diantaranya

adalah model keperawatan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam

memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien,perawat ruangan

dibagi menjadi dua tim,yang terdiri atas tenaga profesional,teknikal,dan penunjang

lain dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Ruang Sakura RSUD

dr. Casbullah Abdulmadjis Kota Bekasi, mahasiswa mampu memahami

manajemen keperawatan baik pengelolaan saran maupun kegiatan asuhan

keperawatan.

2
3

2. Tujuan Khusus

a. Memperlajari profil RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

b. Menganalisa situasi manajemen dari RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid Kota

Bekasi.

c. Mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang terkait

dengan manajemen keperawatan berdasarkan analisa situasi nyata di RSUD

dr. Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

d. Menetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen keperawatan

bersama pihak RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

e. Menyusun tujuan dan rencana alternatif pemunuhan kebutuhan dan

penyelesaian masalah yang telah ditetapkan.

f. Mengusulkan alternative pemenuhuan keutuhan dan penyelesaian masalah

yang bersifaat teknik operasional bagi RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid

Kota Bekasi.

g. Melaksanakan alternative pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian masalah

yang disepakati bersama unit terkait di RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid

Kota Bekasi.

h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan dan proses pada

manajemen keperawatan.

i. Merencanakan tindakan lannjut dari hasil yang dicapai beupa upaya

mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerjasama dengan unit

terkait di RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

3
4

C. Manfaat

1. Rumah Sakit Umum Daerah dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka untuk

meningktakan mutu pelayanan keperawatan dalam pelayanan RS dan kualitas

manajemen di setiap ruangan

2. STIKes Medistra Indonesia

Sebagai bahan informasi tambahan dan masukan dalam rangka untuk

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata kuliah manajemen

keperawatan

3. Mahasiswa

Sebagai pembelajaran bagi mahasiswa pratik profesi Ners Stase manajemen

untuk meningkatkan pengetahuan dan melaksanakan asuhan keperawatan secara

komperhensif.

4
5

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Manajemen Keperawatan

1. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang atau lebih

untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil

tujuan yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja . Manajemen adalah

sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui

rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian sumber daya manusiaserta sumber daya organisasi lainnya

(Simanora, 2012)

Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem

Kesehatan Nasional (SKN, 2009) yaitu subsistem manajemen kesehatan dan

informasi kesehatan cara penyelenggaraan yang menghimpun berbagai upaya

kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan,

pengelolaan data dan informasi kesehatan.

Manajemen keperawatan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan (kelly&Heldenthal,

2004). Manajemen keperawatan adalah suatu poses bekerja melalu anggota staf

keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional

(Nursalam, 2007). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus

dilaksanaakn oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada baik SDM, alat maupun

5
6

dana sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang efektif baik kepada

pasien, keluarga dan masyarakat. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan

proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuha keperawatan secara

profesional, sehingga diharapkan keduanya saling mendukung (Nursalam, 2013).

2. Lingkup Manajemen Keperawatan

Menurut Korn (1987) , yang termasuk lingkup manajemen keperawatan yaitu;

a. Manajemen Operasional

Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan yang terdiri dari tiga

tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan

manjemen bawah. Faktor-faktor yang perlu dimliki oleh manajer adalah agar

dapat berhasil dalam penatalaksanaan kegiatannya:

1) Kemampuan menerapkan pengetahuan

2) Keterampilan kepemimpinan

3) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

b. Manajemen Asuhan Keperawatan

Lingkup manajemen asuhan keperawatan dalam manajemen keperawatan

adalah terlaksananya asuhan keperawatan yangberkualitas kepada klien.

Keberhasilan asuhan keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga

keperawatan dan sumber daya lainnya. Tenaga keperawatan yang bertanggung

jawab dalam menyediakan perawat pasien yang berkualitas adalah perawat

pelaksana. Sebagai kunci keterampilan dalam keperawatan pasien adalah

komunikasi, koordinasi, konsultasi, pengawasan dan pendelegasian.

6
7

3. Prinsip-prinsip Manajemen Keperawatan

Seorang manajer keperawatan melaksanakan manajemen keperawatan untuk

memberikan perawatan kepada pasien. Swanburg (2000) menyatakan bahwa

prinsip-prinsip manajemen keperawatan sebagai berikut:

a. Manajemen keperawatan adalah perencanaan

b. Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif

c. Manajemen keperawatan adalah pembuatan keputusan

d. Pemenuhuan kebutuhan asuhan keperawatan pasien adalah urusan manajer

perawat

e. Manajemen keperawatan adalah pengorganisasian

f. Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi, posisi, atau tingkat sosial

disiplin, dan bidang studi

g. Manajemen keperawatan bagian akitif dari divisi keperawatan, dari lembaga,

dan lembaga dimana organisasi itu berfungsi

h. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan

i. Manajemen keperawatan mengarahkan dan memimpin

j. Manajemen keperawatan memotivasi

k. Manajemen keperawatan merupakan komunikasi efektif

l. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.

7
8

4. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan

melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer

dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.  fungsi manajemen 4

bagian yaitu:

a. Perencanaan (planning) 

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan

sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan

perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.

Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil

tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat

digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan

proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan,

fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Perencanaan merupakan proses

pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa

mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian,

1990).

1) Tujuan perencanaan:

a) Memberi arah organisasi.

b) Menentukan tujuan yang realistik.

c) Menjamin tercapainya tujuan.

d) Meningkatkan efesiensi.

e) Membuang program yang tidak bermanfaat.

8
9

f) Menghindari duplikasi upaya atau program.

g) Mengkonsentrasikan pelayanan yang bersifat urgent.

h) Meningkatkan aktifitas koordinasi dan komunikasi.

i) Memungkinkan adaptasi terhadap perubahan lingkungan kerja.

2) Prinsip perencanaan:

a) Jelas tujuan.

b) Jelas hasil yang akan dicapai.

c) Sederhana.

d) Berdasarkan kebijakan dan prosedur yang berlaku.

e) Prioritas.

f) Perlibatan aktif.

g) Efektif dan efesien.

h) Fleksibel.

i) Berkesinambungan.

j) Kejelasan metode evaluasi.

3) Perencanaan meliputi kegiatan:

a) Pengumpulan data : Data tentang pasien, pegawai/staf, kepemimpinan,

peralatan, dan pelayanan keperawatan.

b) Analisa lingkungan : Dengan menggunakan analisa SWOT (Strength,

Weaknes, Opportunities, Threath).

c) Pengorganisasian data : Memilih data yang mendukung dan

menghambat.

9
10

d) Pembuatan rencana : Menentukan objektif/ sarana yang ingin dicapai,

uraian kegiatan, prosedur, target waktu, penanggung jawab, sasaran,

biaya, peralatan, metoda.

b. Pengorganisasian (organizing) 

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar

menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah

manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang

dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang

harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas

tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,

dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengorganisasian adalah keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-

alat, tugas-tugas, kewenangan dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga

tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1) Prinsip pengorganisasian:

a) Rantai komando (Chain of Command).

b) Rantai Kesatuan Komando (Unity of Command).

c) Rentang Kontrol (Spain of Control).

d) Spesialisasi.

e) Tiga aspek penting dalam pengorganisasian meliputi:

10
11

f) Pola strutur berarti proses hubungan interaksi yang dikembangkan

secara efektif.

g) Penerapan tiap kegiatan yang merupakan kerangka kerja dalam

organisasi.

h) Strutur kerja organisasi termasuk kelompok kegiatan yang sama pola

hubungan antara kegiatan yang tepat dan pembinaan cara komunikasi

yang efektif antara perawat.

i) Aktifitas pengorganisasian:

j) Mengembangkan uraian tugas

k) Mengembangkan prosedur.

l) Mengembangkan ketenagaan dan jadwal kerja dinas.

2) Strutur organisasi:

a) Birokrasi (Hierarchial Structure/line structute).

b) Adhocracy.

c) Matrik (free Form Structure)

3) Kegunaan pengorganisasian:

a) Penjabaran secara rinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk

mencapai tujuan.

b) Pembagian beban kerja sesuai dengan kemampuan perorangan atau

kelompok.

c) Mengatur mekanisme kerja antar masing-masing anggota kelompok

untuk hubungan dan organisasi.

11
12

c. Pengarahan (directing) 

Pengarahanadalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua

anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan

perencanaan manajerial dan usaha.

Pengarah merupakan suatu upaya menggerakkan kegiatan staf untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Douglas (1984) mendefinisikan pengarah

sebagai suatu penyampaian pesan dan instruksi yang menyebabkan staf

mengerti apa yang diharapkan sehingga dapat membantu tujuan organisasi

secara efisien dan efektif.

Pengarahan mengandung unsur penting, yaitu:

1) Manajemen waktu yang terdiri dari kegiatan organisasi personal,

pengorganisasian pekerjaan dan pendelegasian.

2) Komunikasi yang baik yang digunakan adalah komunikasi yang jelas

3) Manajemen konflik yaitu kemampuan dalam mengatasi konflik baik

dengan atasan maupun teman sejawat

d. Pengendalian (controling)

Pengendalian adalah proses pengecekan dan penelusuran penyimpangan-

penyimpangan dari arah yang direncanakan yang merupakan aktifitas

berkesinambungan dan di buat berdasarkan evaluasi pada waktu kegiatan

sedang berjalan.

12
13

Prinsip Controlling:

1) Principle of Unifomity : Dibentuk dari awal sampai akhir

2) Principle of Comparison : Membandingkan yang direncanakan dengan

yang dicapai

3) Principle of Exception : tidak sesempurna dari perencanaan, tetapi ada

umpan balik untuk perbaikan

Controlling dilakukan melalui kegiatan:

1) Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan

2) Preconperence, overan, post conperence

3) Ronde keperawatan

4) Mengevaluasi produktifitas berdasarkan gant chat yang telah dibuat

5) Program evaluasi dan peer review

Tipe Controlling:

1) Input control

2) Proses control

3) Output control

Controlling dilakukan pada

1) Pasien

a) Kebutuhan fisik pertama mental dan sosial

b) Perawatan, pemeriksaan dan pengobatan

c) Lingkungan

2) Ketenagaan

a) Penampilan dan sikap

13
14

b) Pelayanan asuhan keperawatan dan sistem kerja

c) Prestasi kerja

3) Alat-alat dan obat-obatan

a) Penggunaan

b) Pencatatan dan pelaporannya

c) Inventaris

B. Profil Rumah Sakit

1. Profil RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

Pada tahun 1939 daerah Bekasi masih merupakan daerah terpencil dan

merupakan bagian dari karisedenan Jatinegara. Seorang tuan tanah terketuk

hatinya untuk menolong sesamanya yang sedang sakit, dengan membangun balai

kesehatan berukuran 6 x 18 meter di atas tanah seluas 400 meter persegi yang

dihibahkan untuk kepentingan umum

Tahun 1942 saat pendudukan jepang mendapat perhatian dan dikembangkan

menjadi Poliklinik Bekasi yang dipimpin oleh seorang patriot pejuang

kemerdekaan bernama bapak Jasman. Tahun 1945 poloklinik tersebut dijadikan

basis perlengkapan P3K; setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,

berubah status menjadi RS Pembantu, tepatnya pada tanggal 24 Juli 1946.

Pada tahun 1946 kepemimpinan digantikan oleh seorang juru rawat dari RS

Pembantu Banjaran, bernama Bapak S Wijaya. Pada saat kepemimpnannya

berubah menjadi RSU Kab.Bekasi dengan kapasitas 10 tempat tidur dan

penambahan bangunan untuk perawat dan bidan.

14
15

Kepemimpinan Rumah Sakit pada tahun 1970 dipimpin oleh seorang dokter

dibantu beberapa tenaga medis dan non medis. Sejak saat itu orginasisasi dan

tatalaksana RSUD ditetapkan. Selajutnya, dalam perkembangan Rumah Sakit

ditetapkan sebagai rumah sakit kelas C, berdasarkan SK Menkes Republik

Indonesia nomor 051/Menkes/SK/II/1979 tentang pengelolaan rumah sakit umum

pemerintah. Pada 1 April 1999 RSU diserakan oleh pemda Kabupaten Bekasi

kepada pemda Kotamadya Daerah Tingkat II Bekasi. Pada tanggal 30 november

2000 ditetapkan Peraturan Daerah Kota Bekasi nomor 12 tahun 2000 tentang

Pembentukan Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Kota Bekasi sekaligus

dengan peningkatan status menjadi RSUD kelas B non Pendidikan Pemerintah

Kota Bekasi oleh Walikota.

Pada tahun 2001 dikeluarkannya Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001

tentang Penetapan RSUD Kota Bekasi menjadi Unit Swadanan, untuk melengkapi

dasar hukum dalam operasional Rumah Sakit ditetapkanlah Perda nomor 21 tahun

2001 tentnag Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD Kota Bekasi. Tanggal 8 Juni

2016 nama RSUD Kota Bekasi di ubah menjadi RSUD dr. Chasbullah A.M yang

ditetapkan dengan keputusan Walikota Bekasi nomor : 445/Kep.332-

RSUD/IV/2016 tentang nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah A.M

Kota Bekasi.

Dikarenakan salah penulisan nama Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

sesuai dengan Keputusan Walikota Bekasi nomor 445/Kep.332-RSUD/IV/2016

tentang nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Chasbullah A.M Kota Bekasi, maka

nama RSUD dr Chasbullah A.M diubah kembali menjadi Rumah Sakit Umum

15
16

Daerah dr. Chasbullah Adbulmadjid Kota Bekasi sesuai dengan keputusan

Walikota Bekasi nomor 445/Kep.204-RSUD/IV/2017 tentang Perubahan Nama

Rumah Sakit Umum Kota Bekasi yang ditetapkan tanggal 3 April 2017.

2. Visi RSUD dr. Chasbullah Adbulmadjid Kota Bekasi

Visi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi adalah “Terdepan

dalam pelayanan secara paripurna menuju masyarakat sehat dan mandiri”.

3. Misi RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

Pada prinsip lebih bersifat tujuan jangka panjang dari suatu organisasi dan

berfungsi memberikan tuntutan yang teguh dalam pengambilan keputusan

menajemen. Dengan dasar pemikiran tersebut maka RSUD merumuskan misi

yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai berikut:

a. Kami adalah rumah sakit umum daerah yang melayani dengan hati

b. Kami memberikan pelayanan terintegrasi berbasis teknologi modern

c. Kami menjamin kualitas layanan dengan mengutamakan kepuasan

pelanggan

d. Kami berjuang mewujudkan kualitas hidup seimbang secara fisik,

emosional, dan spiritual.

4. Ruangan Sakura

a. Profil Ruangan Sakura

Ruang sakura adalah ruangan rawat inap penyakit neurologi, interna dan

jantung. Terletak di gedung E lantai 5 RSUD dr. Cashbullah Abdulmadjid Kota

Bekasi. Ruangan ini berdiri pada tanggal 5 Desember 2017, indikator

pelayanan Rumah sakit BOR 75-80%, jumlah tempat tidur awalnya 41 bed

16
17

tetapi saat ini tambah 2 bed jadi 43 bed karena pasien rawat inap semakin

banyak, dengan perawatan total 2 pasien, partial 24 pasien dan minimal 15

pasien. Ruangan ini memiliki tenaga kesehatan berjumlah 30, diantaranya

Dokter spesialis Neurologi 4, Dokter Internis 1, Dokter jantung 1, Perawat 20,

administrasi 2 dan pakarya 2. Ruangan pendukung di ruangan ini terdiri dari:

1) Ruang Penyimpan obat dan alat kesehatan

2) Ruang kerja

3) Pantry

4) Kamar Mandi petugas

Ruangan ini dikelola oleh seorang kepala ruangan dengan latar belakang

pendidikan S1 Ners Keperawatan. Kegiatan pre conference dan post

conference dalam pelaksanakan tugas dan tanggung jawab sudah dilakukan

sesuai dengan prosedur yang ada, perawat menuliskan operan dinas di buku

operan masing-masing perawat dan melakukan operan dines keliling dengan

mengobservasi pasien dikamar.

17
18

BAB III

HASIL PENGKAJIAN

A. Hasil Pengkajian

1. Fungsi-fungsi Manajemen Keperawatan

a. Fungsi Perencanaan

1) Pengetahuan Visi Misi

Ruang sakura menggunakan visi misi rumah sakit dan visi misi ruang

sakura berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan dengan wawancara

bersama kepala ruangan mengatakan bahwa “Sakura memiliki visi misi

rumah sakit dan visi misi yang baru di ruang sakura”. Berdasarkan hasil

pengolahan data yang didapatkan dari kuesioner, diperoleh hasil 58,3% dari

12 responden yang tidak mengetahui mengenai visi, misi Ruang Sakura

yang baru.

2) Pelaksanaan Visi Misi

Ruang sakura melakukan pelaksaan tindakan sesuai visi dan misi

rumah sakit dan visi dan misi ruang sakura berdasarkan wawancara yang

dilakukan dengan kepala ruangan yang mengatakan bahwa “pelaksanaan

tindakan sesuai dengan visi misi rumah sakit dan visi misi ruang sakura

yang akan dilakukan juga evaluasi pada rapat”. Berdasarkan hasil

pengolahan data yang didapat dari kuesioner, diperoleh hasil 100% dari 12

responden yang menjalankan pelaksanaan tindakan sesuai visi misi rumah

sakit dan visi misi ruang sakura.

18
19

3) Rerencanaan Strategi

Ruang sakura memiliki perencanaan strategi harian, mingguan,

bulanan yang didapatkan dari hasil wawancara yang dilakukan dengan

kepala ruangan yang mengatakan “ya, disini ada rencana operasional harian,

bulanan, tahunan”. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner,

didapatkan hasil 50% dari 12 resonden yang memiliki rencara operasional

harian, mingguan dan bulanan.

4) Pembuatan Perencanaan Strategi

Pembuatan rencana strategi di ruang sakura yang dibuat kepala

ruangan dan melibatkan perawat diruangan sakura berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan dengan karu “ya, disini dibuat rencana strategi

oleh saya sebagai kepala ruangan dan melibatkan perawat ruangan dalam

pembuatannya. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner

didapatkan hasil 58,3% dari 12 responden yang tidak dilibatkan dalam

pembuatan rencana strategi.

5) Kebijakan, Prosedur dan Peraturan

Ruang sakura memiliki kebijakan, prosedur dan peraturan terkait

asuhan keperawatan sesuai dengan hasil wawancara melalui kepala ruangan

“Asuhan keperawatan harus sesuai dengan SOP yang ditetapkan dengan

rumah sakit”. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner didapatkan

hasil 100% dari 12 responden yang mengetahui kebijakan, prosedur dan

peraturan di ruang sakura.

19
20

6) Manfaat Kebijakan, Prosedur dan Peraturan

Dalam pemberian pelayanan keperawatan dapat memudahkan karena

adanya ketetapan, kebijakan, prosedur dan peraturan yang berlaku di Rumah

Sakit. Berdasarkan hasil wawancara kepala ruangan yang mengatakan

“bahwa pelayanan keperawatan dimudahkan dengan adanya kebijakan,

prosedur dan peraturan yang berlaku”. Berdasarkan hasil pengolahan data

dari kuesioner didapatkan hasil 100% dari 12 responden bahwa kebijakan,

prosedur dan peraturan yang berlaku dapat pelayanan keperawatan

7) Perhatian Khusus/Tanda khusus Pasien Risiko Jatuh

Penanganan pasien risiko jatuh di ruang sakura belum optimal karena

belum teraplikasikan penanda khusus untuk pasien risiko jatuh, berdasarkan

hasil wawancara melalui kepala ruangan mengatakan bahwa “pasien risiko

jatuh hanya diberikan informasi agar menaikan penghalang tempat tidur”.

Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner didapatkan hasil 66,7%

dari 12 responden berpendapat pasien risiko jatuh diberikan perhatian

khusus/tanda khusus.

8) Perencanaan Fasilitas

Di ruang sakura tidak memiliki papan puasa yang tersedia untuk

pasien, dari hasil wawancara melalui kepala ruangan mengatakan bahwa

“Pasien yang di instrusikan untuk puasa hanya diberi informasi melalui

lisan”. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner didapatkan hasil

20
21

100% dari 12 responden menjawab tidak tersedianya papan puasa untuk

pasien.

b. Fungsi Pengorganisasian

1) Struktur Organisasi

Ruang sakura memiliki struktur organisasi dari hasil wawancara

melalui kepala ruangan mengatakan bahwa “Struktur ruangan sakura yang

baru sudah dibuat dalam waktu 2 bulan yang lalu”. Berdasarkan hasil

pengolahan data dari kuesioner didapatkan hasil 100% dari 12 responden

mengetahui struktur organisasi ruang sakura yang baru.

2) Manfaat Struktur Organisasi

Adanya struktur organisasi dapat mempermudah dalam menjalankan

tugas sesuai dengan perannya, berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan

dengan wawancara bersama kepala ruangan mengatakan bahwa “Struktur

Organisasi ruang sakura dapat memudahkan dalam melakukan komunikasi

dan tugas yang sesuai dengan perannya masing-masing”. Berdasarkan hasil

pengolahan data dari kuesioner didapatkan 100% dari 12 responden

berpendapat adanya struktur organisasi memudahkan dalam melakukan

koordinasi dan komunikasi di Ruang Sakura.

3) Uraian Tugas

Ruang sakura memiliki uraian tugas, berdasarkan hasil pengkajian

yang dilakukan dengan wawancara bersama kepala ruangan mengatakan

bahwa “setiap unit kerja memiliki uraian tugas sesuai dengan perannya

masing-masing dalam menjalankan tugasnya”. Berdasarkan hasil

21
22

pengolahan data dari kuesioner didapatkan 100% dari 12 responden dapat

menjalan tugas sesuai dengan uraian tugasnya masing-masing.

4) Informasi Pendidikan Kesehatan

Ruang sakura memiliki program discharge planning yaitu memberikan

informasi kesehatan tentang rencana hasil observasi, persiapan pasien

pulang, jadwal kontrol dan cara perawatan klien dirumah, berdasarkan hasil

pengkajian yang dilakukan dengan wawancara bersama kepala ruangan

mengatakan bahwa “klien selalu diberikan pendidikan kesehatan sebelum

pulang dengan memberitahukan waktu kontrol dan cara perawatan

dirumah”. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil 100% dari 12

responden memberikan pendidikan kesehatan terhadap klien.

5) Standar Operasional Prosedur dan Standar Asuhan Keperawatan

Ruang sakura memiliki SOP dan SAK, berdasarkan hasil wawancara

melalui kepala ruangan mengatakan bahwa “Ruangan ini memiliki SOP dan

SAK sesuai ketentuan Rumah Sakit”. Berdasarkan hasil pengolahan data

dari kuesioner didapatkan hasil 100% dari 12 responden sakura terdapat

SOP dan SAK.

6) Pelayanan yang sesuai dengan SOP dan SAK

Pelayanan keperawatan diruang sakura sudah memenuhi SOP dan

SAK, berdasarkan hasil wawancara melalui kepala ruangan mengatakan

bahwa “pelayanan di rumah sakit harus sesuai dengan SOP dan SAK yang

berlaku di Rumah Sakit”. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan

22
23

hasil 100% dari 12 responden memberikan pelayanan keperawatan sesuai

dengan SOP dan SAK.

7) Pengkajian dan Pendokumentasian

Di ruang sakura melakukan pengkajian dan pendokumentasian pada

tindakan keperawatan, Berdasarkan hasil wawancara melalui kepala ruangan

mengatakan “saat klien masuk ruangan rawat inap sakura perawat

melakukan pengkajian dan pendokumentasian terkait diberikannya tindakan

keperawatan”. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil 100%

dari 12 responden melakukan pengkajian dan pendokumentasian pada

pelayanan keperawatan.

8) Diagnosa dan Pendokumentasian

Perawat di ruangan sakuran menentukan diagnosa dan

pendokumentasian sesuai dengan kondisi klien. Berdasarkan hasil

wawancara melalu kepala ruangan mengatakan bahwa “diagnosa

kepearawatan ditentukan setelah melakukan pengkajian pada klien dan di

dokumentasikan hasil diagnosa yang didapatkan”. Berdasarkan hasil

pengolahan data dari kuesioner didapatkan hasil 100% dari 12 responden

menentukan diagnosa keperawatan dan melakukan pendokumentasian.

9) Intervensi dan Pendokumentasian

Perawat ruang sakura melakukan rencana keperawatan sesuai dengan

SOP dan SAK, Berdasarkan hasil wawancara melalu kepala ruangan

mengatakan bahwa “rencana keperawatan sudah tersedia sesuai dengan

SOP dan SAK yang berlaku. Berdasarkan hasil pengolahan data

23
24

didapatkan 100% dari 12 responden melakukan rencana keperawatan dan

pendokumentasian.

10) Implementasi dan Pendokumentasian

Perawat di ruang sakura melakukan tindakan keperawatan sesuai

dengan SOP dan SAK, Berdasarkan hasil wawancara melalui kepala

ruangan mengatakan bahwa tindakan keperawatan dilakukan sesuai

dengan SOP dan SAK di Rumah Sakit”. Berdasarkan hasil pengolahan

data didapatkan hasil 100% dari 12 responden melakukan tindakan

keperawatan dan melakukan pendokumentasian.

11) Evaluasi dan Pendokumentasian

Perawat di ruang sakura melakukan evaluasi keperawatan dan

dokementasi. Berdasarkan hasil wawancara melalui kepala ruangan

mengatakan bahwa evaluasi dilakukan setelah dilakukannya tindakan

keperawatan”. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil 100%

dari 12 responden melakukan evaluasi keperawatan dan

pendokumentasian.

2. 5M

a. Man

Man/women merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh

organisasi. Man dalam ruangan Sakura RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid Kota

Bekasi, ditinjau dari kuantitas sumber daya manusia berjumlah pegawai

sebanyak 30 orang, diantaranya tenaga kesehatan berjumlah 30 orang,

diantaranya Dokter spesialis Neurologi 4, Dokter Internis 1, Dokter jantung 1,

24
25

Perawat 20 dengan kualisifikasi S1 Keperawatan 5 orang kemudian D3

Keperawatan berjumlah 15 orang, administrasi 2 orang dan prakarya 2 orang.

Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien perawatan total 2 pasien, partial 24

pasien dan minimal 15 pasien.

Kuantitas dan kualitas SDM di Ruang Sakura sudah memadai dan jumlah

kebutuhan tenaga perawat sudah sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien

dan perhitungan kebutuhan perawat berdasarkan kriteria pasien menurut

Dougles.

b. Materi and Machine

Lingkungan kerja untuk pencapaian proses manajerial keperawatan di

Ruang Sakura secara keseluruhan mempunyai ruang perawatan lengkap dengan

tempat tidur diantaranya yaitu, ruang VIP 2 bed, HCU 2 bed, kemoterapi 2 bed,

Kelas 1 (Sakura 1 dan Sakura 2) sejumlah 6 bed, kelas 2 (Sakura 3 dan Sakura

7) sejumlah 12 bed, kelas 3 (sakura 4,5,dan 6) sejumlah 19 bad jadi total

keseluruhan tempat tidur 43. Setiap kamar di sakura terdapat kamar mandi

pasien, ruang tindakan, nurse berada di tengah ruangan, ruang tunggu, kamar

mandi, ruang perawatan, ruang ganti, kamar mandi perawata, meja

administrasi, ruang pentry, ruang farmasi, ruang diskusi, dan ruang slop zink.

Kondisi setiap ruangan yang diruang sakura bersih dan cukup ventilasi

sehingga memudahkan cahaya matahari untuk masuk.

Kuantitas sarana dan prasarana diruang sakura sudah cukup memadai

namun ada beberapa sarana dan prasarana yang belum dilengkapi seperti papan

penanda pasien sedang di puasakan yang belum tersedia di Ruang Sakura.

25
26

Kualitas sarana dan prasarana yang ada diruang sakura sudah cukup baik

namun masih perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin.

c. Method

Berdasarkan fungsi- fungsi management keperawatan diruang sakura

RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid yaitu mengenai metode atau proses

perawatan profesional atau MPKP sudah sesuai dengan proses asuhan

keperawatan. Pemilihan model asuhan keperawatan profesional diruang sakura

adalah menggunakan metode tim keperawatan yang terdiri dari kepala ruang,

ketua tim, dan perawat pelaksana dimana perawat sudah bekerja dengan tugas

dan perannya masing-masing.

d. Money

Sistem gaji yang diberikan di rumah sakit ini diataur oleh BLUD (badan

layanan umum daerah) dan ditangani oleh pengurus RSUD Dr. Chasbullah

Abdulmadjid Kota Bekasi. Remunerisasi dirumah sakit ini diberikan dalam

wakti 1 kali dam 1 bulan kepada seluruh staf dan karyawan rumah sakit.

Sumber pendapatan ruangan di dapatkan dari BLUD (badan layanan umum

daerah) dan ditangani oleh pengurus RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota

Bekasi, ada juga pendapatan yang diterima dari pasien dengan rawat inap

menggunakan jaminan umum.

e. Market

Sasaran layanan kesehatan dan asuhan keperawatan rawat inap ruang

sakura RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi adalah pasien yang

berasal dari wilayah bekasi maupun rujukan dari instalasi rumah sakit lainnya.

26
27

B. Analisa Data

No. Data : Wawancara, Kuesioner, Observasi Masalah


1. Wawancara : berdasarkan hasil pengkajian yang Belum optimalnya

dilakukan dengan wawancara bersama kepala ruangan sosialisasi visi misi baru

mengatakan bahwa “Sakura memiliki visi misi rumah sakit

dan visi misi yang baru di ruang sakura”.

Kuesioner

Berdasarkan hasil pengolahan data yang didapatkan dari

kuesioner, diperoleh hasil 58,3% dari 12 responden yang

tidak mengetahui mengenai visi, misi Ruang Sakura yang

baru.

Observasi

Dari hasil observasi selama praktik diruang sakura belum

adanya visi misi baru yang ditempel didinding ruangan,


2. Wawancara Belum optimalnya

hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala ruangan rencana

yang mengatakan “ya, disini ada rencana operasional harian/mingguan/bulanan

harian, bulanan, tahunan”. di Ruang sakura

Kuesioner

Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner,

didapatkan hasil 50% dari 12 resonden yang memiliki

rencara operasional harian, mingguan dan bulanan.

Observasi

Berdasarkan hasil observasi diruang sakura terdapat

27
28

rencana harian, bulanan, dan tahunan.


3. Wawancara Belum optimalnya

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan karu pembuatan perencanaan

“ya, disini dibuat rencana strategi oleh saya sebagai kepala unit kerja di Ruang

ruangan dan melibatkan perawat ruangan dalam Sakura

pembuatannya.

Kuesioner

Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner

didapatkan hasil 58,3% dari 12 responden yang tidak

dilibatkan dalam pembuatan rencana strategi.

Observasi

Dari hasil observasi saat diruang sakura tidak semua unit

kerja dilibatkan dalam membuat rencana kerja harian,

mingguan, bulanan dan tahunan karena hanya kepala

ruangan yang membuat rencana kerja.


4. Wawancara Tidak optimalnya dalam

dari hasil wawancara melalui kepala ruangan mengatakan pemberian papan puasa

bahwa “Klien yang di instrusikan untuk puasa hanya diberi pada klien

informasi melalui lisan”.

Kuesioner

Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner

didapatkan hasil 100% dari 12 responden menjawab tidak

tersedianya papan puasa untuk pasien.

Observasi

28
29

Berdasarkan hasil observasi ruang sakura tidak tersedianya

papan puasa bagi pasien yang direncanakan puasa

ANALISA SWOT

a. Strenght (Kekuatan)

 Terdapat dokter spesialis syaraf di ruang sakura

 Komunikasi dengan tim kesehatan lain baik

 Ruangan sudah mempunyai SOP dan SAK

 Pemberian pelayanan asuhan keperawatan di ruang sakura baik

 Ruang bersih, nyaman, luas, ventilasi yang baik.

b. Weakness (Kelemahan)

 Belum optimalnya penerapan rencana harian,mingguan,bulanan

 Belum di tempelnya visi misi ruangan yang baru

 Belum optimalnya pembuatan rencana unit kerja

 Belum optimalnya dalam penanganan khusus atau perhatian khusus pada klien

dengan resiko jatuh

 Belum optimalnya pembuatan struktur organisasi diruang sakura

 Tidak optimalnya dalam pemberian papan puasa kepada klien

c. Opportunity (Peluang)

 Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

 Adanya kerjasama yang baik antara institusi keperawatan pendidikan dengan RS

dalam kegiatan praktik klinik mahasiswa

 Adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi perawat

29
30

d. Threatened (Ancaman)

 Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional

 Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

 Jenjang karir ditentukan oleh tingkat pendidikan

 Persaingan antar RS yang semakin kuat

 Makin tingginya kesadaran masyarakat akan hukum

BAB IV

PRIORITAS MASALAH

A. Perencanaan Penyelesaian Masalah

1. Masalah Manajemen Keperawatan yang ditemukan

a. Belum optimalnya penerapan rencana harian,mingguan,bulanan

b. Belum di terpasangnya visi misi ruangan yang baru

30
31

c. Belum optimalnya pembuatan rencana unit kerja

d. Belum optimalnya dalam pemberian tanda khusus pada pasien risiko jatuh

e. Belum optimalnya pembuatan struktur organisasi diruang sakura

f. Tidak optimalnya dalam pemberian papan puasa kepada klien

2. Prioritas Masalah

Metode pembobotan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut :

a. Magnitude (Mg) : Kecendrungan besar dan sering terjadi masalah

b. Saverity (Sv) : Besarnya kerugian yang akan ditembulkan

c. Manageability (Mn) : Dapat diselesaikan/ dikelola

d. Nursing concern (Nc) : Berfokus pada keperawatan

e. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya

Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan kriteria :

1) Nilai 1 : Sangat kurang penting

2) Nilai 2 : Kurang penting

3) nilai 3 : Cukup penting

4) Nilai 4 : Penting

5) Nilai 5 : Sangat penting

Tabel 4.1 PrioritasMasalah

No Masalah Mg Sv Mn Nc Af Score
1 Belum optimalnya sosialisasi visi misi baru di 4 4 4 5 4 1280
ruang sakura.
2 Belum optimalnya rencana harian, mingguan 3 3 3 3 3 243
dan bulanan di ruang sakura.
3 Belum optimalnya pembuatan perencanaan 3 3 3 3 3 243
unit kerja di ruang sakura.
4 Tidak optimalnya dalam pemberian papan 4 4 4 4 4 1024
puasa kepada Pasien di ruang sakura.

31
32

Keterangan :

a. Magnitude (Mg) : kecenderungan besar dan sering terjadi masalah

b. Saverity (Sv) : besarnya kerugian yang akan ditimbulkan

c. Manageability (Mn) : berfokus pada keperawatan

d. Nursing Conern (Nc) : Berfokus pada keperawatan

e. Affordability (Af) : ketersediaan sumber daya

Rentang nilai yang digunakan adalah 1 sampai 5 dengan kriteria :

a. Nilai 1 : Sangat kurang penting

b. Nilai 2 : Kurang penting

c. Nilai 3 : Cukup penting

d. Nilai 4 : Penting

e. Nilai 5 : Sangat penting

32
33

B. Langkah-langkah Penyelesaian Masalah

1. Rencana Penyelesaian Masalah menggunakan Analisa Fish Bone

Skema 4.1 : Belum Optimalnya Sosialisasi Visi Misi Yang Baru Di Ruang Sakura

Belum mampunya Belum


Teknikal petugas terpajangnya di
Pembuatan Machine menyebutkan visi Man dinding ruangan Material
visi misi yang
menggunakan misi ruangan yang Belum
baru
komputerisasi baru optimalnya
sosisialisasi visi
misi yang baru
Sudah tersedianya Pemasangan visi di ruang sakura
dari RS untuk Money misi baru di ruang Methode
pembuatan visi misi sakura
baru

33
34

Skema 4.2 : Tidak optimalnya dalam pemberian papan puasa kepada pasien Di Ruang Sakura

Belum adanya
Belum sedianya
Teknikal alat dan bahan
waktu SDM dalam
pembuatan Machine Man yang digunakan Material
pembuatan papan
menggunakan untuk membuat
puasa
komputerisasi papan puasa Tidak optimalnya
dalam pemberian
papan puasa
Sudah tersedianya Pemberitahuan kepada pasien di
dana dari RS untuk pasien puasa hanya ruang sakua
Money disampaikan secara Methode
pembuatan papan
puasa lisan

34
35

2. Alternative Penyelesaian Masalah

Metode CARL didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10.

Kriteria CARL tersebut mempunyai arti :

a. Capability (C) : kemampuan melaksanakan alternatif

b. Acessibility (A) : kemudahan melakukan alternatif

c. Readiness (R) : kesiapan dalam melaksanakan alternatif

c. Levarage (L) : daya ungkit alternative dalam penyelesaian masalah

adapun pembobotan alternativie penyelesaian masalah manajemen di ruang

Sakura sebagai berikut :

Tabel. 4.2 Belum optimalnya dalam tanda informasi visi misi yang baru

No Daftar Pemecahan Masalah C A R L Total Nilai Urutan


1 Melakukan aplikasi pemasangan 6 5 4 3 360 I
visi misi baru ruang sakura
2 Melakukansosialisasi visi misi 4 5 4 3 240 II
baru ruang sakura
3 Melakukan evaluasi 4 4 4 3 192 III
pengaplikasian visi misi baru
ruang sakura

Tabel 4.3 Tidak optimalnya dalam pemberian papan puasa kepada pasien

35
36

No Daftar Pemecahan Masalah C A R L Total Nilai Urutan


1 Bersama kepala ruangan 6 6 5 4 720 I
mengkaji jumlah keperluan
penyediaan untuk papan puasa
2 Membuat papan puasa di 6 5 5 4 500 III
ruangan sakura
3 Melakukan sosialisai papan 4 5 5 4 400 IV
puasa di ruang sakura
4 Melakukan aplikasi papan puasa 5 6 5 4 600 II
di ruang sakura
5 Melakukan evaluasi 5 4 4 3 240 V
pengaplikasian papan puasa di
ruang sakura

36
37

BAB V

PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahap kegiatan penyelesaian masalah,

dalam hal ini kami sebagai mahasiswa dituntut untuk menjadi change agent bagi

kkelompok yang ada dilahan praktik khususnya di ruang Sakura. Akan dijelaskan

mengenai proses pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan penyelesaian masalah

yang menjadi prioritas di ruang sakura sampai dengan evaluasi, yaitu mengenai tanda

informasi visi misi dan penyediaan papan puasa di ruang sakura. Adapun

pelaksanaan kegiatan penyelesaian masalah di ruang sakura mulai dilakukan tanggal

26 Maret 2019.

1. Menyediakan tanda informasi Visi Misi yang Baru

Pelaksanaan pembuatan mengenai : belum optimalnya fungsi perencanaan

visi misi yang baru di ruang sakura yang dilaksanakan pada tanggal 26 Maret

2019. Pembuataan dilakukan di ruang diskusi Sakura, sebelum dilakukan

pembuatan tanda informasi visi dan misi, mahasiswa terlebih dahulu melakukan

wawancara melalui kepala ruangan dan penyebaran kuesioner untuk menjawab

kuesioner yang telah disusun. Setelah kuesioner terkumpul, maka mahasiswa

melakukan akumulasi data dengan mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

37
38

2. Menyediakan Papan Puasa

Pelaksanaan pembuatan mengenai : Tidak optimalnya fungsi perencanaan

penyediaan papan puasa di ruang sakura yang dilakukan pada tanggal 26 Maret

2019. Pembuataan dilakukan di ruang diskusi Sakura, sebelum dilakukan

pembuatan tanda informasi visi dan misi, mahasiswa terlebih dahulu melakukan

wawancara melalui kepala ruangan dan penyebaran kuesioner untuk menjawab

kuesioner yang telah disusun. Setelah kuesioner terkumpul, maka mahasiswa

melakukan akumulasi data dengan mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh

responden.

B. Evaluasi

Sarana prasarana sudah tersedia, namun perlu ditingkatkan dalam penyediaan

status kebutuhan pasien seperti papan puasa dan tanda khusus pasien risiko jatuh,

serta tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan visi

misi yang sudah tertera di Ruang Sakura Rumah Sakit dr. Casbullah absulmadjid

Kota Bekasi .

C. Hambatan

Hambatan yang ditemukan saat penyusunan dan pengimplementasian dari

setiap masalah yaitu keterbatasan waktu yang tersedia dan biaya, sehingga untuk

melakukan evaluasi terhadap setiap masalah tidak maksimal.

38
39

D. Planning Of Action (POA)

Tabel 5.1 Plant Of Action (POA)


Belum Optimalnya Pemasangan Visi Misi di ruang Sakura RSUD dr.
Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

No Kegiatan Tujuan Metode Sasaran Tempat/ Pj


. Waktu

1 Membuat Untuk Komputerisasi Tenaga Ruang Mahasiswa


tanda menginformasikan Kesehatan Sakura.
informasi visi bahwa terdapat Ruang Maret
misi di Ruang visi misi yang Sakura 2019
Sakura harus seperti
dilaksanakan di kepala
Ruang Sakura. ruangan,
kepala tim,
perawat
pelaksana di
RSUD dr.
Casbullah
Abdulmadjid
Kota Bekasi

2. Membuat Untuk Komputerisasi Tenaga Ruang Mahasiswa


penyediaan meningkatkan Kesehatan Sakura.
tanda pelayanan mutu Ruang Maret
informasi visi kesehatan Sakura 2019
misi di Ruang seperti
Sakura kepala
ruangan,
kepala tim,
perawat
pelaksana di
RSUD dr.
Casbullah
Abdulmadjid
Kota Bekasi

3. Melakukan Untuk Ceramah Tenaga Ruang Kepala


sosialisasi mengenalkan Kesehatan Sakura. ruangan,

39
40

terkait visi target yang akan Ruang Maret kepala tim,


misi di ruang dilaksanakan di Sakura 2019 perawat
Sakura ruang Sakura seperti pelaksana,
kepala pasien dan
ruangan, keluarga
kepala tim, pasien di
perawat RSUD dr.
pelaksana di Casbullah
RSUD dr. Abdulmadjid
Casbullah Kota Bekasi
Abdulmadjid
Kota Bekasi

4. Melakukan Agar pemberian Simulasi Tanaga Ruang Kepala


aplikasi visi informasi dapat di kesehatan Sakura, ruangan,
misi di ruang aplikasikan oleh ruang sakura Maret kepala tim,
Sakura seluruh staf yang seperti; 2019 perawat
ada di ruang kepala pelaksana,
Sakura ruangan, pasien dan
kepala tim, keluarga
perawat pasien di
pelaksana di RSUD dr.
RSUD dr. Casbullah
Casbullah Abdulmadjid
Abdulmadjid Kota Bekasi
Kota Bekasi

5. Melakukan Untuk melihat Analisa Tanaga Ruan Kepala


pengaplikasian sejauh mana kesehatan Sakura, ruangan,
dalam efektifnya aplikasi ruang sakura Maret kepala tim,
menjalankan dalam pencapaian seperti; 2019 perawat
visi misi di visi misi di ruang kepala pelaksana,
ruang Sakura Sakura ruangan, pasien dan
kepala tim, keluarga
perawat pasien di
pelaksana di RSUD dr.
RSUD dr. Casbullah
Casbullah Abdulmadjid
Abdulmadjid Kota Bekasi
Kota Bekasi

40
41

BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok membandingkan antara teori dan hasil yang didapatkan

selama 17 hari yang dari peroode 11 Maret 2019 sampai dengan 27 Maret 2019 di

Ruang Sakura RSUD dr.Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.

Menurut Depkes RI 2011 keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah suatu sistem

dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment risiko,

identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan

analisis insididen. Kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjut serta implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan pencegahan terjadinya cidera yang

disebabkan oleh akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan

yang seharusnya diambil. Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan di Ruang

sakura RSUD dr.Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi ditemukan 4 masalah yaitu :

Belum optimalnya penerapan rencana harian,mingguan,bulanan; Belum optimalnya

sosialisasi visi misi ruangan yang baru; Belum optimalnya pembuatan rencana unit

kerja; Belum optimalnya dalam pemberian papan puasa kepada klien.

Setelah dilakukan pembobotan terhadap masalah yang muncul, ditemukan dua

prioritas masalah manajemen keperawatan diantaranya : prioritas pertama masalah

manajemen keperawatan yaitu belum optimalnya sosialisasi visi misi yang baru di

Ruang sakura dengan total skor 1280. Berdasarkan hasil observasi di Ruang sakura

tidak terpasangnya visi misi yang baru, hal ini dapat mempengaruhi sistem pelayanan

asuhan pelayanan keperawatan yang tidak sesuai dengan visi misi baru yang telah

ditetapkan.

41
42

Prioritas masalah yang kedua dengan total skor 1024 yaitu tidak tersedianya

papan puasa di ruang sakura, sesuai hasil wawancara dan observasi yang telah

dilakukan trhadap setiap pasien yang sedang dalam program puasa tidak diberikan

simbol khusus, melainkan hanya diberikan informasi secara lisan oleh tenaga kesehatan

kepada pasien dan keluarga. Hal ini dapat beresiko terhadap kesalahan dalam

pemberiaan diit kepada pasien yang seharusnya dipuasakan untuk tindakan medis

tertentu.

42
43

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengkajian data yang dilakukan diruang praktek manajemen memakai alat

kuesioner, wawancara dan lembar observasi. Hasil yang didapatkan

ditemukan 3 masalah utama manajemen keperawatan di Ruang Sakura yaitu :

Belum terpasangnya visi misi ruangan yang baru, tidak optimalnya dalam

pemberian papan puasa kepada klien, dan belum optimalnya dalam

pemberian tanda khusus pada pasien risiko jatuh.

2. Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan memakai model

modifikasi TIM dengan pembagian 2 tim kelompok besar yang diketuai

dengan penanggung jawab.

3. Kegiatan manajemen dilakukan dengan mengikuti standar operasional

prosedur dengan rutinitas kegiatan antara lain operan, preconference, post

conference dan dokumentasi keperawatan.

B. Saran

1. Rumah Sakit Umum Daerah dr.Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi

Diharapkan setelah diadakannya praktik stase manajemen keperawatan di

RSUD dr. Casbullah Abdulmadjid Kota Bekasi ini, dapat meningktakan mutu

pelayanan keperawatan dalam pelayanan RS dan kualitas manajemen sesuai

dengan visi misi yang sudah di sepakati bersama.

43
44

2. STIKes Medistra Indonesia

Diharapkan dapat memberikan referensi tambahan dan masukan dalam

rangka untuk meningkatkan mutu pembelajaran khususnya mata kuliah

manajemen keperawatan di STIKes Medistra Indonesia

3. Mahasiswa

Diharapkan praktik manajemen keperawatan ini dapat meningkatkan

pengetahuan mahasiswa dalam memanjemen suatu ruangan secara

komperhensif.

44
45

DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. 1996. Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: Pustakan Sinar Harapan

Ismaniar, Hetty. 2015. Administrasi Kesehatan Masyarakat: Bagi Perekam medis dan
Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Deepublish

Kron. 1981. The Management of Patient Care: Putting Leadership Skill to Work.
Toronto: WB Saunder Co

Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika

Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika

Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama

Suarli, S, Yanyan Bachtiar. 2005. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktis. Jakarta: Penerbit Erlangga

Supriyatno. 2005. Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: EGC

Swansburg. R. C., & Swansburg R.J. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC

45

Anda mungkin juga menyukai