Anda di halaman 1dari 31

DISUSUN OLEH :

DRA ENDANG ADRIYANI APT, MARS, PhD


• Pengendalian persediaan sangat penting,
bagi RS.
• Pengendalian persediaan yang efektif
harus mengoptimalkan:

1) Persediaan.

2) Perkiraan anggaran untuk total


kebutuhan barang
• Pengendalian dan persediaan barang di RS dapat
dilakukan dengan menyusun barang sesuai dengan
‘prioritas’.
• Merupakan A à Sediaan dengan jumlah item
sekitar5 -20% total + mempunyai
metode anggaran sekitar 75-80% dari total.

penggolongan B à Sediaan dengan jumlah item


perencanaan sekitar 20-30% total + mempunyai
anggaran sekitar 15-20% dari total.
persediaan
berdasarkan anggaran C à Sediaan dengan jumlah item
sekitar 50 - 70% total + mempunyai
terbanyak (tinggi hingga anggaran sekitar 5-10% total.
terendah).
1. ABC analysis
ABC analysis is a business term used to define
an inventory categorization technique often used
in materials management.

Selective Inventory Control. Policies based on ABC


analysis:
1) A ITEMS: very tight control and accurate records
2) B ITEMS: less tightly controlled and good records
3) C ITEMS: simplest controls possible and minimal records
Best Practice in Inventory Management, by Tony Wild (2nd Ed., p. 40)
• Distribution of ABC class ABC class Number of items
Total amount required A 5% B 10% C 85% Total 100%

Total amount
ABC class Number of items
required
A 5% 70%
B 10% 15%
C 85% 15%
Total 100% 100%
ABC analysis
Menurut Calhoun dan Campbell (1985)

Pengelompokkan Persediaan pada Analisis ABC, adalah


sbb :
1. Kelompok A meliputi 60%--70% dari total nilai
persediaan yang terdiri dari 15% jumlah barang /item
persediaan
2. Kelompok B meliputi 15%--30% dari total nilai
persediaan yang terdiri dari 10%--15% jumlah barang
persediaan
3. Kelompok C meliputi dari 5%--15% dari total nilai
persediaan yang terdiri 70%--75% dari jumlah barang
persediaan
Menurut Heizer dan Render (1991)

Pengelompokkan Persediaan pada Analisis ABC, adalah sbb :

1. Kelompok A yaitu kelompok barang yang memiliki volume keuangan


persediaan yang tinggi. Jenis barang tersebut mungkin hanya 15% dari
jumlah barang persediaan namun mencakup 70% sampai 80% dari
jumlah biaya persediaan secara keseluruhan

2. Kelompok B yaitu kelompok barang dengan besar uang tahunan yang


sedang. Jenis barang ini mencakup 30% dari jumlah barang persediaan
dan memiliki nilai sekitar 5% sampai 25% dari total nilai barang
persediaan

3. Kelompok C yaitu kelompok barang dengan nilai volume yang rendah,


yang memiliki nilai hanya 5% dari total nilai keuangan tahunan tetapi
meliputi sekitar 55% saja dari total barang persediaan.
Menurut Sanderson (1952)

Prosedur Pengelompokan barang pada analisis ABC :

1. Mengumpulkan data dari semua item sediaan yang ada


2. Menghitung pemakaian per tahun dalam unit setiap jenis barang
3. Mengalikan pemakaian per tahun dengan biaya per unit guna
memperoleh pemakaian setahun, lalu dibuat kumulatifnya
4. Merangking dari nilai penggunaan, dari yang terbesar sampai yang
terkecil
5. Mencari nilai penggunaan kumulatif dengan menjumlah nilai
penggunaan yang telah dirangking secara kumulatif
6. Mengklasifikasi item-item sediaan tersebut berdasarkan persen nilai
penggunaan kumulatifnya
Penyusunan Indeks Harga dan Indeks Pemakaian

Pemakaian barang logistik di rumah sakit


menyebabkan biaya meningkat. Peningkatan
biaya tersebut disebabkan oleh inflasi dan
peningkatan pemakaian.

ANGKA INDEKS
Indeks digunakan untuk membuat grafik
trend, membuat peramalan, monitoring
inventory, dan pengukuran efisiensi
(Sanderson, 1982).
ABC ANALISA
• PEMAKAIAN
• INVESTASI
• KRITIS

ABC - PEMAKAIAN :
CARANYA :
• URUT DARI PEMAKAIAN TERSERING
(TERBANYAK) S/D TERKECIL.

DICARI % PEMAKAIAN DAN


% KUMULATIF à DAFTAR -KEBUTUHAN
MAKA :
S/D 70% à A
71- 90 % à B
91 – 100% à C
ABC - INVESTASI
CARANYA :
ü HITUNG JUMLAH PEMAKAIAN/TAHUN : UTK
SATUAN UNIT BARANG
ü KALIKAN DENGAN HARGA PER-UNIT (NILAI
PEMAKAIAN SETAHUN)
ü URUT KE BAWAH, MULAI DARI YG TERTINGGI
ü HITUNG PERSEN KUMULASI
ü S/D 70% à A
ü 71-90 % à B
ü 91-100 % àC

ü 80% INVESTASI DIWAKILI 20% ITEMS (PARETO)


1) Hitung jumlah anggaran butuh untuk
masing-masing sediaan dengan cara
mengalikan jumlah sediaan dengan
harga.

2) Tentukan rankingnya mulai dari yang


terbesar dananya sampai yang terkecil.

3) Hitung persentasenya terhadap total


dana yang dibutuhkan.

4) Hitung kumulasi persennya.

5) Tentukan kelompok (A kumulasi 70%,


B kumulasi > 70% s/d 90%, C kumulasi
> 90% s/d 100%).
LANJUTAN……

ABC- NILAI KRITIS


DAFTAR KEBUTUHAN BARANG
MINTA USER MENGEVALUASI

1. KELOMPOK X à TDK DAPAT DIGANTI (HRS


SELALU TERSEDIA)
2. KELOMPOK Y à DAPAT DIGANTI & KOSONG < 48
JAM
3. KELOMPOK Z à DAPAT DIGANTI & KOSONG > 48
JAM
4. DILUAR X,Y,Z à KELOMPOK O = 0

TIAP KELOMPOK DIJUMLAH DAN DIBAGI DENGAN


JUMLAH PEMAKAI à NILAI KRITIS RATA RATA DARI
TIAP BARANG /OBAT
ABC – NILAI KRITIS
Subyek Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5
Dr 1 X=3 Z=1 Z=1 Y=2 Z=1
Dr 2 X=3 Z=1 Y=2 X=3 Y=2
Dr 3 Y=2 Z=1 Z=1 Y=2 Z=1
Dr 4 X=3 Z=1 Z=1 Y=2 Z=1
Dr 5 X=2 Z=1 Y=2 Y=2 Y=2
Total 13 5 7 11 7
Rata2 2,6 1 1,4 2,2 1,4
LANJUTAN……

INDEKS KRITIS

ABC INVESTASI :
A =3 B=2 C=1

ABC PEMAKAIAN :
A =3 B=2 C=1

ABC NILAI KRITIS :


x=3 y=2 z=1 O=0

TIAP BARANG MEMPUNYAI 3 NILAI : KRITIS (W1); INVESTASI (W2) ;


PEMAKAIAN (W3)

INDEKS KRITIS TIAP BARANG = 2W1 + W2 + W3

9,5 à 12 = A
6,5 à 9,4 = B
4,0 à 6,4 = C
Kegunaan analisis abc
Dapat menentukan barang mana yang harus
diprioritaskan untuk meningkatkan efisiensi dan
mengurangi biaya

Memberikan kemudahan dalam pengaturan


jumlah sediaan

Memberikan perhatian pada jenis persediaan


utama yang memberikan cost benefit yang besar
KEL.A :
DIKENDALIKAN DGN
1. PEMANTAUAN KETAT EOQ & ROP
2. PENCATATAN KOMPLIT &AKURAT
3. PENINJAUAN SCR KETAT (1-3 BL)

KEL.B :
1. PENGENDALIAN TDK TERLALU DIKENDALIKAN DGN
EOQ
KETAT
2. SIST. PENCATATAN CUKUP BAIK
3. PENINJAUAN BERKALA (3-6 BLN)

KEL.C : 1. PEMANTAUAN YG
SEDERHANA
STANDAR PERSEDIAAN
2. SIST. PENCATATAN YG BAIK
3. PENINJAUAN 1 TH SEKALI
ABC ANALISIS CAN BE USED TO :
ACTUAL CONSUMPTION & MORBIDITY
REDUCE INVENTORY LEVEL à SMALLER
QUANTITIES OF CLASS A ITEMS OR MORE
FREQUENT PURCHASE OR DELIVERY
INVENTORY CONTROL STAFF à CLASS A ITEMS

KEUNTUNGAN ABC INDEKS KRITIS :


1. MELIBATKAN PEMAKAI
2. MEMBERIKAN EVALUASI DLM PELAKSANAAN
3. PENYESUAIAN SECARA PERIODIK

KERUGIANNNYA :
1. WAKTU YANG LAMA
2. BIAS (KARENA SETIAP USER MEMILIKI KEINGINAN
SENDIRI-SENDIRI)
• Sistem pengelolaan obat yang berdasarkan pada
kepentingan obatnya.
VITAL Mis: Insulin, obat jantung, obat asma.

• Sangat penting, harus ada à Penting untuk


kelangsungan hidup, efikasi terbukti, withdrawal side
effect.
ESSENSIAL Mis: Antibiotik, AINS.

• Fast moving, paling banyak diresepkan à Penting,


melawan penyakit, bekerja pada sumber penyakit.

NON-ESSENSIAL Mis: Suplemen, vitamin.

• Penunjang penyembuhan penyakit à Kurang penting,


untuk self-limiting diseases.
CHARACTERISTIC OF DRUG OR
VITAL ESSENSIAL NON ESENSIAL
TARGET CONDITION

Occurance of target condition:


• Persons affected (% of population)
• Person treated (number perday at Over 5 % 1-5 % Less than 1%
average health center Over 5 Les than 1
1-5

Severity of target condition


• Life threatening Yes Occasionally Rarely
• Disabiling Yes Occasionally Rarely

Therapeutic effect of Drug


• Prevent serious disease Yes No No
• Cures serious disease Yes Yes No
• Treats minor, self limited, simptoms No Possibly Yes
and conditions
• Has proven efficacy Always Ussually May or May not
• Has unproven efficacy Never Rarrely May or may not
• Gabungan dari analisis VEN dan analisis
ABC.
• Untuk menetapkan prioritas pengadaan obat
saat anggaran yang ada tidak sesuai
kebutuhan.

V E N

A VA EA NA

B VB EB NB

C VC EC NC
VA: Obat vital dengan nilai investasi yang tinggi.
EA: Obat esensial dengan nilai inventasi yang tinggi,
NA: Obat non esensial dengan nilai investasi yang tinggi .

VB: Obat vital dengan nilai inventasi yang sedang (intermediate)


EB : Obat Esensial dengan nilai investasi yang sedang (intermediate)
NB : Obat Non Esensial dengan nilai investasi yang sedang (intermediate)

VC : Obat Vital dengan nilai investasi rendah


EC : Obat Esensial dengan nilai investasi rendah
NC : Obat Non Esensial dengan nilai investasi rendah
ABC, VEN DAN FAST & SLOW MOVING
KATEGORY A B C
V VA VB VC
E EA EB EC
N NA NB NC

A B C
V F F F
VA VB VC
S S S
F F F
E EA EB EC
S S S
F F F
N NA NB NC
S S S
LANJUTAN……

VEN ANALYSIS USES FOR :

1. DRUG SELECTION
2. PROCUREMENT (ORDER MONITORING,
SAFETY STOCK, EOQ, SUPPLIER SELECTION)
3. SUPPLY SYSTEM (QUALITY & SERVICE)
4. STOCK CONTROL (VE à TO AVOID STOCK
OUT)
PERENCANAAN à ASPEK MEDIK &
EKONOMIK
UNTUK EVALUASI & EFISIENSI PERENCANAAN :
1. ANALISA NILAI ABCà EVALUASI ASPEK
EKONOMI.
2. ANALISA VEN à EVALUASI ASPEK MEDIK
3. KOMBINASI ABC DAN VEN
References
1) Manufacturing planning and control systems for supply chain
management By Thomas E. Vollmann
2) Lun, Lai, Cheng (2010) Shipping and Logistics Management, p. 158
3) Purchasing and Supply Chain Management By Kenneth Lysons,
Brian Farrington
4) Best Practice in Inventory Management, by Tony Wild (2nd Ed., p.
40)
5) Managing Drug Supply, WHO

Anda mungkin juga menyukai