Anda di halaman 1dari 15

TES KEBUGARAN JASMANI INDONESIA

UNTUK SISWA USIA 10-12 TAHUN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan SD
Dosen Pengampu : Danang Pujo Broto, S.Pd.Jas., M.Or.

Disusun Oleh :
1. Ully Ainun Kusuma (18108241057)
2. Arum Fadhilah (18108241124)
3. Fikri Nur Haikal (18108241149)
4. Maria Sumunaringtyas (18108241151)
5. Maylisa Bela Sari (18108244049)
3F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat membuat dan menyelesaikan Makalah Tes Kebugaran Jasmani Indonesia.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan SD.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Tanpa
bantuan tersebut, penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan lancar dan
selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terimakasih kepada bapak Danang Pujo Broto, S.Pd.Jas.,
M.Or. sebagai dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan yang sudah membimbing kami dan teman-teman semua semuanya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang tes kebugaran jasmani
Indonesia ini dapat bermanfaat untuk manambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi
pembaca.

Minggu , 22 September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

hal
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)........................................2
B. Macam-Macam TKJI untuk Siswa Usia 10-12 Tahun........................................3
1. Sprint...............................................................................................................3
2. Pull-Up............................................................................................................4
3. Sit-Up..............................................................................................................5
4. Vertical Jump...................................................................................................5
5. Lari Jarak Sedang............................................................................................6
C. Prinsip Pengembangan Kebugaran Jasmani........................................................7
D. Pelaksanaan Praktikum TKJI untuk Siswa Usia 10-12 Tahun............................8
E. Fungsi dan Manfaat Tes Kebugaran Jasmani......................................................9
BAB III.........................................................................................................................11
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari memerlukan kondisi
jasmani yang baik. Tingkat kebugaran jasmani seseorang akan berpengaruh
terhadap kesiapan fisik maupun pikiran untuk sanggup menerima beban kerja. Hal
ini juga berlaku bagi siswa, dimana seorang siswa mempunyai tugas belajar.
Tugas belajar tersebut akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila siswa
mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik.
Semua orang pasti menginginkan tubuhnya sehat dan bugar. Untuk itu,
diperlukan kegiatan olahraga yang rutin dan teratur. Salah satu cara mengukur
kebugaran jasmani adalah dengan melakukan tes kebugaran jasmani.
Dalam lokakarya kesegaran jasmani yang dilaksanakan pada tahun 1984 “ Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia “ (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi
instrumen / alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI
disusun dan disesuaikan dengankondisi anak Indonesia. TKJI dibagi dalam 4
kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.
Akan tetapi pada handout ini akan dibahas TKJI pada kelompok usia 13-15 tahun
dan 16-19 tahun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI)?
2. Apa saja macam tes kebugaran jasmani Indonesia untuk siswa usia 10-12
tahun?
3. Apa saja yang menjadi prinsip pengembangan kebugaran jasmani?
4. Bagaimana pelaksaan praktikum TKJI untuk siswa usia 10-12 tahun?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari tes kebugaran jasmani Indonesia (TKJI).
2. Untuk mengetahui macam-macam tes kebugaran jasmani Indonesia untuk
siswa usia 10-12 tahun..
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan kebugaran jasmani.
4. Untuk mengetahui pelaksanaan praktikum TKJI untuk siswa 10-12 tahun.

1
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)


Dikatakan bahwa seseorang berada dalam keadaan fit (memiliki kesegaran
jasmani adalah orang yang cukup mempunyai kekuatan (strength), kemampuan
(ability), kesanggupan, daya kreasi dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya
dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Engkos Koasasih,
1985: 10). Menurut Harisenjaya (1993: 13) kesegaran jasmani adalah kemampuan
berbuat sebaik-baiknya dari fisik, mental, dan spritual untuk melaksanakan tugas
kewajiban pribadinya terhadap kepentingan kesejahteraan keluarga, orang lain,
masyarakat, bangsa dan negara dengan sebaik-baiknya.
Menurut Muhajir (2006: 61) kesegaran jasmani adalah kesanggupan dan
kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebanan fisik
yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti.
Menurut Mochamad Sajoto (1988: 9), para ahli telah sepakat memberikan
batasan kesegaran jasmani yaitu kemampuan seseorang melakukan tugas sehari-
hari dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan pengeluaran energi
yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu
luang serta untuk memenuhi keperluan darurat, bila sewaktu-waktu diperlukan.
Sedangkan menurut Engkos Koasasih (1985: 10) menyebutkan kesegaran
jasmani adalah kemampuan fungsional dari seseorang dalam menghadapi
pekerjaannya, jadi seseorang yang “fit” akan melakukan pekerjaannya berulang
kali tanpa menimbulkan kelelahan mengatasi kesukaran yang tidak terduga.
Menurut pendapat Roji (2004: 97) menyatakan bahwa kesegaran jasmani
(Physical Fitness) merupakan satu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh (total
fitness). Kesegaran jasmani memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk
melakukan pekerjaan roduktif sehari-hari tanpa adanya kelelahan berlebihan dan
masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan
baik maupun melakukan pekerjaan yang mendadak. 10 Dari beberapa pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang

3
dalam melakukan aktivitas seharihari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan
masih mempunyai sisa tenaga cadangan untuk menikmati waktu luang.
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah suatu tolak ukur untuk
mengukur tingkat kebugaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes
yang menjadi salah satu tolak ukur dalam mengetahui tingkat kebugaran jasmani
anak yang digolongkan sesuai dengan umur anak tersebut. Tes kebugaran jasmani
Indonesia atau yang biasa disebut dengan TKJI terbagi dalam 4 golongan
instrumen tes yang dibedakan sesuai dengan golongan umur yaitu:
1. Tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI) usia 6-9 tahun,
2. Tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI) 10-12 tahun dan,
3. Tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI) usia 13-15 tahun,
4. Tes kebugaran jasmani indonesia (TKJI) usia 16-19 tahun.
Sesuai dengan tolak ukur kebugaran jasmani, maka tolak ukur ini hanya
berlaku untuk mengukur kebugaran jasmani anak sesuai dengan golongan umur
tersebut. Dengan demikian tolak ukur ini tidak berlaku untuk mengukur
kebugaran jasmani bagi mereka yang tidak termasuk kelompok umur tersebut.
Selain itu, dalam TKJI ini juga terdapat perbedaan kategori, yaitu perempuan dan
laki-laki. Masing-masing memiliki tolak ukur yang berbeda.

B. Macam-Macam TKJI untuk Siswa Usia 10-12 Tahun


1. Sprint
Sprint atau lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan. Kategori jarak yang
harus ditempuh oleh masing-masing kelompok umur berbeda.
Jarak
Kelompok Umur Keterangan
Putra Putri
6 s/d 9 tahun 30 meter 30 meter Pencatatan waktu dilakukan dalam
10 s/d 12 tahun 40 meter 40 meter
satuan detik dengan satu angka
13 s/d 15 tahun 50 meter 50 meter
16 s/d 19 tahun 60 meter 60 meter dibelakang koma.

Penilaian Tes
6 s/d 9 tahun Nilai 10 s/d 12 tahun

4
Putra Putri Putra Putri
Sd – 5.5 detik Sd – 5.8 detik 5 Sd – 6.3 detik Sd – 6.7 detik
5.6 - 6.1 detik 5.9 – 6.6 detik 4 6.4 – 6.9 detik 6.8 – 7.5 detik
6.2 – 6.9 detik 6.7 -7.8 detik 3 7.0 -7.7 detik 7.6 – 8.3 detik
7.0 – 8.6 detik 7.9 – 9.2detik 2 7.8 – 8.8 detik 8.4 – 9.6 detik
8.7 - dst 9.3 - dst 1 8.9 - dst 9.7 - dst

Usia 13 - 16 tahun Usia 17-19 tahun


Nilai
Putra Putri Putra Putri
Sd – 6.7 detik Sd – 7.7 detik 5 Sd – 7.2 detik Sd – 8.4 detik
6.8 – 7.6 detik 7.8 – 8.7 detik 4 7.3 – 8.3 detik 8.5 – 9.8 detik
7.7 – 8.7 detik 8.8 – 9.9 detik 3 8.4 – 9.6 detik 9.9–11.4 detik
8.8–10.3 detik 10.9–11.9 detik 2 9.7–11.0 detik 11.5–13.4 detik
10.4 - dst 12.0 - dst 1 11.1 - dst 13.5 - dst

2. Pull-Up
Pull-up bertujuan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu. Untuk
penilaian kelompok umur 06 – 09 tahun dan umur 10 – 12 tahun melakukan
pull-up selama 60 detik dengan penilaian.
6 s/d 9 tahun 10 s/d 12 tahun
Nilai
Putra Putri Putra Putri
40 detik ke atas 33 detik ke atas 5 51 detik ke atas 40 detik keatas
22 - 39 detik 18 - 32 detik 4 31 – 51 detik 20 – 39 detik
09 - 21 detik 09 -17 detik 3 15 - 30 detik 08 – 19 detik
03 - 08 detik 03 - 08 detik 2 05 – 14 detik 02 – 07 detik
00 - 02 detik 00-02 detik 1 00 - 04 detik 00 - 01 detik

Untuk kelompok umur 13 – 15 tahun dan umur 16 -19 tahun, melakukan


Gerakan pull-up selama 60 detik. Penilaian putra dihitung frekuensinya,
sedangkan yang putri yang dihitung waktunya, masing-masing penilaian sebagai
berikut.
Usia 13 s/d 15 tahun Usia 16 s/d 19 tahun
Nilai
Putra Putri Putra Putri
16 detik ke atas 41 detik ke atas 5 19 detik ke atas 40 detik keatas
11 - 15 detik 22 - 40 detik 4 14 – 18 detik 20 – 39 detik
06 - 10 detik 10 -21 detik 3 09 - 13 detik 08 – 19 detik
02 - 05 detik 03 - 09 detik 2 05 – 08 detik 02 – 07 detik
00 - 01 detik 00-02 detik 1 00 - 04 detik 00 - 02 detik

3. Sit-Up
Usia 6 s/d 9 tahun Usia 10 s/d 12 tahun
Nilai
Putra Putri Putra Putri

5
7 kali ke atas 15 kali ke atas 5 23 kali ke atas 20 kali ke atas
3 - 16 kali 11 - 14 kali 4 18 - 22 kali 14 - 19 kali
07 - 12 kali 04 - 10 kali 3 12 - 17 kali 07 - 13 kali
02 - 16 kali 02 - 03 kali 2 04 - 11 kali 02 - 06 kali
00 - 01 kali 00 - 01 kali 1 00 - 03 kali 00 - 01 kali
Sedangkan untuk kriteria penilaian kelompok umur 13-15 tahun dan 16-19
tahun yang melakukan selama 60 detik adalah :
Usia 13 s/d 15 tahun Usia 16 s/d 19 tahun
Nilai
Putra Putri Putra Putri
38 kali ke atas 28 kali ke atas 5 41 kali ke atas 29 kali ke atas
28 - 37 kali 19 - 27 kali 4 30 - 40 kali 20 - 28 kali
19 - 27 kali 09 - 18 kali 3 21 - 29 kali 10 - 19 kali
08 - 18 kali 03 - 08 kali 2 10 - 20 kali 03 - 09 kali
00 - 07 kali 00 - 02 kali 1 00 - 09 kali 00 - 02 kali
Sit-up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut.
Kelompok umur 6-9 tahun dan 10-12 tahun melakukan selama 30 detik dengan
kriteria penilaian.

4. Vertical Jump
Tes ini bertujuan untuk mengukur daya ledak otot tungkai. Ukuran papan
sekala selebar 30 cm dan panjang 150 cm, dimana jarak antara garis sekala satu
dengan yang lainnya masing-masing 1 cm. Papan sekala ditempelkan di
tembok dengan jarak sekala nol(0) dengan lantai 150 cm. Pertama berdiri
menyamping papan sekala dengan mengangkat tangan keatas ukur tinggi yang
didapat, kemudian lakukan lompatan setinggi mungkin sebanyak tiga kali, tiap
lompatan dicatat tinggi yang diperoleh kemudian ambil yang terteinggi, selisih
antara raihan tertinggi dengan pengukuran yang pertama saat tidak melompat
adalah hasil vertical jump. Dengan kreteria penilaiannya
Usia 6 s/d 9 tahun Usia 10 s/d 12 tahun
Nilai
Putra Putri Putra Putri
38 cm ke atas 38 cm ke atas 5 46 cm ke atas 42 cm ke atas
30 - 37 cm 30 - 37 cm 4 38 - 45 cm 34 - 41 cm
22 - 29 cm 22 - 29 cm 3 31 - 37 cm 28 - 33 cm
13 – 21 cm 13 – 21 cm 2 24 – 30 cm 21 – 27cm
Di bawah 13 cm Di bawah 13 cm 1 Di bawah 24 cm Di bawah 20 cm

Usia 13 s/d 15 tahun Usia 16 s/d 19 tahun


Nilai
Putra Putri Putra Putri
66 cm ke atas 50 cm ke atas 5 73 cm ke atas 50 cm ke atas
53 - 56 cm 39 - 49 cm 4 60 - 72 cm 39 - 49 cm

6
42 - 52 cm 30 - 38 cm 3 50 - 59 cm 31 - 38 cm
31 – 41 cm 21 – 29 cm 2 38 – 49 cm 23 – 30 cm
Di bawah 31 cm Di bawah 21 cm 1 Di bawah 38 cm Di bawah 23 cm

5. Lari Jarak Sedang


Lari jarak sedang dilakukan untuk mengukur daya tahan paru, jantung, dan
pembuluh darah. Jarak yang ditempuh bergantung pada kelompok umur
masing-masing.
Jarak
Kelompok Umur
Putra Putri
6 s/d 9 tahun 600 meter 600 meter
10 s/d 12 tahun 600 meter 600 meter
13 s/d 15 tahun 1000 meter 800 meter
16 s/d 19 tahun 1200 meter 1200 meter
Sedangkan kriteria penilaiannya :
Usia 6 s/d 9 tahun Usia 10 s/d 12 tahun
Nilai
Putra Putri Putra Putri
Sd 2’39” Sd 2’53” 5 Sd 2’09” Sd 2’32”
2’40” - 3’00” 2’54” – 3’23” 4 2’10” – 2’30” 2’33’ – 2’54”
3’01” – 3’45” 3’24” – 4’08” 3 2’31” – 2’45” 2’55” – 3’28”
3’36” – 4’48” 4’09” – 5’03” 2 2’46”- 3’44” 3’29” – 4’22”
Di bawah 4’48” Di bawah 5’03” 1 Di bawah 3’44” Di bawah 4’22”

Usia 13 s/d 15 tahun Usia 16 s/d 19 tahun


Nilai
Putra Putri Putra Putri
Sd 3’04” Sd 3’08” 5 Sd 3’14” Sd 3’52”
3’05” - 3’53” 3’07” – 3’55” 4 3’15” – 4’25” 3’53” – 4’56”
3’54” – 4’46” 3’56” – 4’58” 3 4’26” – 5’12” 4’57” – 5’58”
4’47” – 6’04” 4’59” – 6’40” 2 5’13”- 6’33” 5’59” – 7’23”
Di bawah 6’04” Di bawah 6’40” 1 Di bawah 6’33” Di bawah 7’23”
 Untuk kriteria kategori kebugaran kita harus menjumlahkan semua nilai
dari lima item tes tersebut kemudian cocokan dengan table berikut:

No
Jumlah Nilai Klasifikasi
.
1. 22 – 25 Baik sekali (BS)
2. 18 – 21 Baik (B)
3. 14 – 17 Sedang (S)
4. 10 – 13 Kurang (K)
5. 05 – 09 Kurang Sekali (KS)

7
C. Prinsip Pengembangan Kebugaran Jasmani
Menurut Djoko Pekik Iriyanto (2004: 12-13) secara umum agar latihan dapat
dilakukan secara efektif dan aman sehingga mampu meningkatkan kebugaran
secar optimal perlu diperhatikan prinsip-prinsip latihan antara lain meliputi:
1. Overload (Beban Lebih) adalah pembebanan dalam latihan harus “lebih berat”
dibandingkan aktivitas sehari-hari
2. Specivity (Kekhususan) adalah latihan yang dipilih sesuai dengan tujuan
latihan yang hendak dicapai.
3. Reversibel (Kembali Asal) adalah kebugaran yang telah dicapai akan
berangsur-angsur menurun bahkan bisa hilang sama sekali jika latihan tidak
dikerjakan secara teratur dengan takaran yang tepat. Kebugaran akan menurun
50% setelah berhenti latihan 4-12 minggu dan akan terus berkurang hingga
100% setelah berhenti latihan 10-30minggu. Untuk itu, latihan kebugaran
perlu dikerjakan sepanjang tahun.
Keberhasilan mencapai kebugaran jasmani sangat ditentukan oleh kualitas
latihan yang meliputi : tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana
latihan dan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan yang
dijabarkan dalam konsep FIT (Frecuency, Intensity, dan Time) yang akan
dijelaskan sebagai berikut :
a. Frecuency (Frekuensi)
Frecuency adalah banyaknya unit latihan perminggu. Untuk meningkatkan
kebugaran perlu latihan 3-5 kali dalam 1 minggu.
b. Intensity (Intensitas)
Intensity adalah kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan. Besarnya
intensitas latihan tergantung pada jenis dan tujuan latihan.
c. Time (Waktu)
Time adalah waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali latihan untuk
meningkatkan kebugaran paru atau jantung dan penurunan berat badan
diperlukan waktu berlatih selama 20-60 menit.

D. Pelaksanaan Praktikum TKJI untuk Siswa Usia 10-12 Tahun


1. Pembukaan
a) Guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama.

8
b) Guru menjelaskan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c) Guru dan siswa menyiapkan peralatan yang dibutuhkan berupa stopwatch,
meteran, cone olahraga, tiang gantung
d) Guru menjelaskan teknis kegiatan, yaitu:
1) Masing-masing kegiatan di dalam pos dilakukan oleh 2 siswa bersamaan.
2) Di lapangan terdiri dari 5 pos yang masing-masing dijaga oleh guru.
i) POS A: Siswa berlari dari pos A ke pos B sepanjang 10 m.
ii) POS B: Siswa melakukan gantung siku tekuk ( waktu dihitung sesuai
dengan kemampuan siswa).
iii) POS C: Siswa melakukan sit up selama 10 detik (dihitung jumlah sit up
yang dilakukan).
iv) POS D: Siswa melakukan lompat tegak 5 kali (dilihat siapa yang
menyelesaikan lompatan terlebih dahulu).
v) POS E: Siswa berlari sepanjang 100 m hingga garis finish.

2. Inti
1) Guru dan siswa melakukan pemanasan.
2) Siswa melakukan setiap kegiatan yang dilakukan di dalam pos hingga garis
finish.
3) Setiap pos yang sudah dilewati oleh siswa, dilanjutkan oleh siswa lain di
belakangnya.

3. Penutup
1) Guru dan siswa membereskan peralatan.
2) Guru mempersilakan siswa yang sudah selesai untuk melakukan
pendinginan secara mandiri.
3) Guru mempersilakan siswa untuk istirahat dengan posisi kaki diluruskan.
4) Guru memberikan review terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
5) Guru dan siswa meninggalkan lapangan.

E. Fungsi dan Manfaat Tes Kebugaran Jasmani


Fungsi tes kebugaran jasmani diantaranya:
1. Hasilnya bisa digunakan sebagai acuan seseorang untuk meningkatkan
kebugaran jasmani nya.
2. Berguna untuk menilai kemampuan fisik seseorang.

9
3. Untuk mengukur kemampuan seseorang dalam jasmani nya.
4. Untuk mengetahui sejauh mana kondisi atau perkembangan kebugaran
jasmani seseorang tersebut.
5. Bahan untuk memberikan bimbingan dalam meningkatkan kebugaran jasmani.

Adapun manfaat kebugaran jasmaa megani sebagai berikut:


1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung sehingga
mencegah penyakit jantung.
2. Peningkatan dalam kekuatan, stamina, kecepatan dan lain-lain komponen
kondisi fisik.
3. Ekonomi gerakan yang lebih baik pada waktu latihan.
4. Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
5. Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.
6. Mencegah dan mengatur penyakit diabetes.
7. Meningkatkan kualitas hormon.
8. Menurunkan tekanan darah.
9. Memberi banyak energi.
Sehingga hakikat nya kebugaran jasmani bisa diperoleh apabila seseorang
latihan secara teratur sesuai dengan kaidah yang berlaku. Karena latihan jasmani
sangat berdampak pada tubuh, seperti manfaat yang diuraikan diatas.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) adalah suatu tolak ukur untuk
mengukur tingkat kebugaran jasmani yang berbentuk rangkaian butir-butir tes
yang menjadi salah satu tolak ukur dalam mengetahui tingkat kebugaran jasmani
anak yang digolongkan sesuai dengan umur anak tersebut.

Siswa usia 10-12 tahun akan melakukan sprint, pull-up, sit-up, vertical jump
dan lari jarak sedang untuk mengukur kebugaran jasmaninya.

Keberhasilan mencapai kebugaran jasmani sangat ditentukan oleh kualitas


latihan yang meliputi : tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana
latihan dan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan pembaca nantinya dapat
memahami mengenai pengertian, macam-macam, prinsip-prinsip dan pelaksanaan
tes kebugaran jasmani Indonesia untuk siswa usia 10-12 tahun. Sehingga guru
kelas juga bisa mengajar siswanya saat pembelajaran olahraga, walaupun tanpa
ada guru olahraga disana.

11
DAFTAR PUSTAKA

Misbakhul Munir. 2014. “ Apa itu TKJI? Tentang Tes nir.2 014.jASMANI
Indonesia.” Diakses dari http://tkjiii-1.blogspot.com/2014/08/about-tkji.html. Pada
tanggal 21 September 2019.

Johan Saputra. 2016. “Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas IV dan
V SD Negeri Timon Tahun Ajaran 2015/2016.” Diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/42041/1/SKRIPSI_Johan%20Saputra_12604224006.pdf.
Pada 21 September 2019.

Ahmad Manarul. 2019. “Tes Kebugaran Jasmani: Jenis, Fungsi, Tujuan,


Rangkaian.” Diakses dari https://www.yuksinau.id/tes-kebugaran-jasmani-fungsi-
rangkaian/. Pada 21 September 2019.

12

Anda mungkin juga menyukai