Format KDP
Format KDP
PENDAHULUAN
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio, psiko, soial, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu,
keluaraga, kelompok dan masayarakat bak sehat maupun sakit.
Pendidikan profesi keperawatan bertujuan mrnyiaapkan peserta didik untk mampu
melaksanakan fungsidan peran sebagai ners. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Indonesia Nomor 232/U/200 pasal 2 ayat 2 bahwa pendidikan
professional bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yag
memiliki professional dalam menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan
teknologi dan atau kesenaian serta mengupayakan kebuadayaan nasional (AIPNI,
2015).
Dalam memberikan pelayanan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, seorang perawat dituntut memiliki ilmu pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang cukup dan memadai baik ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu-ilmu
kesehatan. Pogram pendidikan keperawatan mengacu pada pengalam belajar di kelas,
laboratorium dan klinik.
Pembelajaran klinik merupakan kegiatan pengalaman belajar utama. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sikap dan ketrampilan profesi
keperawatan mencakup. Salah satu ketrampilan yang diperlukan untuk menjadi
perawat pemula adalah asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan adalah suatu proses
atau rangkaian keperawatan yang diberikan kepada klien di berbagai tatanan
keperawatan dan berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi dengan etika
keperawatan dan lingkup wewenang serta tanggungjawab keperawatan.
Praktek pembelajaran klinik kebutuhan dasar manusia dasar manusia diberikan
untuk mencukupi kebutuhan dasar manusia seperti: perawatan diri, aktivitas dan
gerakan, kenyamanan, spiritual, kognitif, persepsi sensori, oksigenasi, cairan
-elektrolit, eliminasi, nutrisi.
Sebagai pemberi pelayanan profesional dalam memberikan asuhan keperawatan,
perawat profesional pemula bekerjasama dengan pasien dan tenaga kesehatan lainya
sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggungjawabnya.
Dalam memberikan asuhan keperawatan profesional, perawat menggunakan
pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai disiplin ilmu yang terkait
dengan ilmu keperawatan, disamping itu berbagai ilmu dasar seperti bioligi, fisika,
biomedik, perilaku dan sosial sebagai landasan dalam melakukan pengkajian,
perumusan diagnosis keperawatan, penyusunan perencanaan dan melaksanakan
tindakan keperawatan dan evaluasi.
Terkait dengan pentingnya pemberian asuhan keperawatan profesional tersebut,
maka seorang perawat harus menunjukkan kemampuan ketrampilan dan pengetahuan
yang brkembang secara terus-menerus. Pada program pembelajaran prkatek klinik
keperawatan ini, peserta didik diharapkan dapat mulai menerapkan berbagai
1
keterampilan dan pengetahuannya langsung pada klien yang dirawat di rumah sakit
dan berusaha untuk memberikan asuhan keperawatan profesional yang berkualitas.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan buki ini memberikan acuan bagi mahasiswa Anners dan preceptor
(dosen), presertorship, dan pesepti agar memudahkan dalam proses bimbingan da
pencapaian kompetensi.
2
BAB 2
GARIS-GARIS BESAR PRGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) PROFESI NERS
KEPERAWATAN DASAR PROFESSONAL (KDP)
3
5. Menentukan tujuan keperawatan dan merancang rencana tindakan keperawatan
berdasarkan permasalahan/kebutuhan pasien dasar klien yang meliputi perawatan
diri, aktivitas dan gerakan, kenyamanan, spiritual, kognitif, persepsi sensori,
oksigenasi, cairan -elektrolit, eliminasi, nutrisi.
6. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan yang
dibuat meliputi: penyuluhan/pendidikan kesehatan, tindakan mandiri perawat,
kolaborasi, pengamatan dll.
7. Mengevaluasi tindakan keperawatan.
8. Memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan penyakit infeksi dan non
infeksi.
9. Memberikan asuhan keperawatan pada klien sebelum, dan sesudah operasi
10. menjelaskan pengaruh efek samping dari obat yang diberikan sesuai program
dokter
11. Mendokumentasikan seluruh proses keperawatan secara sistematis dan
memanfaatkannya dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
4
BAB 3
.
PELAKSANAKAN PRAKTEK STASE
KEPERAWATAN DASAR PROFESIONL (KDP)
3.1.Tata tertib:
a. Mahasiswa melaksanakan praktek pofesi KDP selama dua (2) minggu.
b. Mahasiswa diharuskan mengikuti jadwal dinas yang berlaku (jaga pagi,
sore/malam)
c. Setiap praktek mahasiswa memakai pakaian seragam rapih, besih, dan lengkap
dengan identitas, tidak mengenakan perhiasan yang mencolok, kuku pendek dan
tidak mngenakan pewarna kuku.
d. Setiap mahasiswa membawa peralatan standar untuk praktek (jam tangan detik,
steteskop, termometer, gunting kuku, pita pengukur), membawa peralatan standar
masuk dalam penilaian sikap.
e. Mahasiswa diharuskan mengisi presensi di ruangan dengan menggunakan format
yang telah disiapkan oleh bagian akademik institusi
f. Mahasiswa yang tidak hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada
penganggungjawab ruangan dan pembimbing akademik dengan membawa surat
keterangan dokter, dan menggunakan format penggantian dinas, kemudian wajib
mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan sepengetahuan pembimbing
Profesi (tidak harus koordinator mata kuliah)
g. Penggantian jadwal dinas menggunakan format penggantian daftar dinas yang
telah disediakan.
h. Bila mahasiswa tidak masuk pada hari pertama praktek, kemudian pada hari
kedua terlambat, maka mahasiswa baru diperbolehkan praktek setelah mendapat
ijin dari pembimbing akdemik.
i. Presensi mahasiswa setiap ruangan adalah 100%
j. Mahasiswa mengambil kasus satu hari sebelum praktek dan membuat laporan
pendahuluan untuk satu kasus klien kelolaan.
k. Mahasiswa melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan pada status klien
(rekaman medis/RM), dan mencantumkan nama terang serta disahkan oleh
penanggungjawab ruang pada saat itu.
l. Resume asuhan keperawatan dibuat oleh mahasiswa dan diserahkan pada
pembimbing akdemik.
m. Dalam membuat resume asuhan keperawatan, mahasiswa mengunakan format
yang disediakan oleh pendidikan. Pendokumentasian tersebut sebagai bukti
laporan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh mahasisa
5
3.2. Tepat dan lama prakte
3.2.1. Tempat praktek adalh Rumah sakit Bayangkara mencakup:
1.Ruang Cenderawasih
2.Ruang kaka Tua
3.Ruang Kasuari
4. Ruang Yaso
5. Ruang Nuri
3.3.Pembimbing
Masing-masing ruangan akan dibimbing dari institusi Pendidikan (Preseptor) dan dari
rumah sakit (sebagai presertorship)
Preseptorship yang telah ditunjuk Rumah Sakit dan telah mengikuti pelatihan
persertorship (terlampir)
6
c. Mendemonstrasikan pada mahasiswa keahlian yang dimiliki berupa keterampilan-
keterampilan tehnis prosedur keperawatan (diharapkan keteramapilan prosedur
keperawatan yang sudah diperbaharui).
d. Bekerja sama dengan pembimbing akademik dalam menentukan pasien untuk
evaluasi.
e. Diharapkan mendampingi pembimbing akademik sebagai salah satu acuan dalam
menilai sikap mahasiswa.
f. Diharapkan mendampingi pembimbing akademik ketika mengevaluasi ketrampilan
mahasiswa
g. Melakukan penilaian sikap, dan akan dipakai oleh pembimbing akademik sebagai
salah satu acuan dalam menilai sikap mahasiswa.
h. Diharapkan bersama perawat-perawat ruangan lainnya mengikuti kegiatan
presentasi kasus kelolaan oleh mahasiswa.
3.7. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan prosentase:
1. Penilaian sikap dan disiplin 20%
2. Penilaian ASKEP 50%
3. Pencapaian target praktek 20%
4. Presentasi kasus 10%
7
3.9.Lampiran
1. Format Pengkajian
2. Format
3. POA (Plan of Action)
4. Buku Kegiatan
5. Format Penilaian
6. Format Bukti kehadiran mahasiswa
7. Daftar bimbingan mahasiswa
8. Format laporan resume keperawatan
9. Buku kerja harian mahasiswa
10. Format Pembimbingan klinik dan akademik
11. Format pencapaian kompetensi
12. Frmat Bukti pengumpulan laporan asuhan keperawatan klien kelolaan
13. Bukti kelengkapan mengikuti Ujian Prakktek Profesi keperawatan Dasar
Profesional
14. Surat persetujuan dilakukan tindaan bed side teahing
15. Format surat keterangan pergantian jadwal dinas stase KDP
Koordinator Stase
8
FORMAT PENGKAJIAN KDP
Petunjuk
1. Beri tanda pada kotak yang tersedia sesuai dengan hasil pengkajian saudara
2. Lengkapi kalimat sesuai hasil pengkajian
2. Pengobatan
9
Pemeriksaan Fisik Umum
Kulit
Inspeksi
Warna: biru pucat kemerahan kuning
Kemerahan
Wajah Lengan dada punggung perut
Daerah genitalia ……………
abdomen badan …………….
kelainan kulit
Inspeksi
Ulcerasi
Kepala wajah leher punggung dada perut
Genitalia …………..
Scar
Kepala wajah punggung dada lengan
………………..
Bula
Kepala wajah leher punggung dada perut
Genitalia …………
10
Scabies
Tangan jari-jari punggung dada perut
Genitalia ………
Jamur
Kepala wajah leher punggung dada perut
Genitalia kuku sela jari tangan sela jari kaki ……………..
Palpasi
Hangat dingin
Diagnosis keperawatan
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ………………
Nyeri akut berhubungan…………….
Nyeri kronis berhubungan dengan …………..
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan ……………….
Resiko infeksi berhubungan dengan……………
Ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan …………
Resiko penularan infeksi berhubungan dengan ……………..
Rambut
Warna
Bentuk
Kwalitas
Mulut
Pemeriksaan fisik
Bibir
Mukosa Membran
11
Lidah
kasar ulserasi kemerahan plak retak
Gigi
Gusi
Kemerahan bengkak berdarah nyeri luka
Personal Higiene
Perawatan kulit
Mandi:
1 x sehari 2 x sehari 3 x sehari …………
Perawatan Rambut
Mencuci rambut
Perawatan rambut
Minyak kelapa minyak rambut tonik ……………
12
Jika tidak alasannya……………….
4. Frekuensu membersihkan/menyikat gigi:…x sehari
5. Melakukan pemeriksaan gigi di tempat perawatan gigi: ya tidak
Jika ya di mana? (sebutkan)…………………
Jika tidak alasanya………..
6. status kesehatan
1) merawat gigi sendiri
2) dengan bantuan
7. Tingkat pengetahuan
menggunakan flour mencegah kerusakan gigi: cukup kurang
Diagnosis Keperawatan
Isolasi sosial berhubungan dengan ……………..
Nyeri akut berhubungan dengan …………….
Nyeri kronis berhubungan dengan ………………
Resiko infeksi berhubungan dengan …………………….
Gangguan menelan berhubungan dengan ……………………
Resiko ktidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ……………….
Gangguan gambaran diri berhubungan dengan ……………….
Harga diri rendah berhubungan dengan………………
Pengkajian
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kaki
kalus kerak bau meyengat fisura jamur
Kaki
Inspeksi
Bentuk: berbentuk “x” berbentuk “O” tidak bisa dibengkokkan
Food drop …………..
Kuku
Inspeksi: Datar paronikia jamur ………….
Panjang kotor infeksi terpotong ………….
Palpasi
Kaki
Nyeri tekan krepitasi …………….
13
Tangan
Inspeksi: Tidak simestris ………..
Diagnosis Keperawatan
Eliminasi urin
Pola berkemih
Frekuensi sehari: 2x 3x 4x 5x > 5x ………
Cara berkemih
……….
Faktor yang memperngaruhi berkemih
Diet
Jenis makanan yang dimakan 2…………………………
1. …………………………. Tingkat aktivitas
2. ………………………… 1………………….
3. ……………………… 2…………………..
Pemeriksaan Fisik
14
1. Ginjal
palpasi
membesar keras lunak
2. Kantung kencing
Perkusi
timpani pekak
Palpasi
Palpasi
keras lunak
Kualitas urin
Warna:
kuning merah coklat kehitaman
Laboratorium
BJ: …………
Ph:-------------
Terdapat:
Protein darah glukosa benda keton leukosit
….
BUN :
CREATININ :
Diagnosis Keperawatan
Retensi urin berhubungan dengan ……………..
Resiko trauma berhubungan dengan ……………
Inkontinensi urin berhubungan dengan ……………..
Gangguan pola tidur berhubungan dengan …………
Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan…………….
Resiko infeksi saluran kencing bagian atas berhubungan dengan………….
Resiko ketidakseimbangan volume elektrolit berhubungan dengan ……….
Resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan ………
15
Pengkajian Oksigenasi
Fungsi Pernapasan
Tanda vital
1. TD………………….
2. Pernapasan: kedalaman,……………….. frekuensi……………..
3. Nadi: kekuatan…………..; intensitas……………….kualita………….
4. Suhu badan: Aksila…………………; Mulut…………………..; rektal…………..
5. Pola Napas
Apneu hiperventilasi cheyne stokes dispneu
6. Bunyi napas
stridor rales wising bubling
ronhi ………..
Pergerakan dada
Retraksi Flail chest
Warna sekresi
merah muda kuning hinjau
Batuk
produktif tidak produktif
Sistem sirkulasi
Denyut jantung
Irama
Takikardi bradikardi penurunan nadi
Tekanan Darah
Hipertensi Hipotensi
Oksigenasi
anoksia hipoksemia hipoksia
Fungsi respirasi
16
1. lingkungan ………………….
2. Emosi …………………………
3. Olahraga………………………
4. Kesehatan……………………….
5. gaya hidup………………………
Pemeriksaan fisik
Hipoksia dengan gejala awal:
Peningkatan nadi peningkatan kecepatan dan kedalaman
pernapasan peningkatan TD sistolik
Diagnosis Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Ketidakefektifan pola napasa
Gangguan pertukaran gas
Penurunan curah jantung
Cairan Eleketrolit
Riwayat kesehatan
17
Mampu menelan cairan : ya tidak
Jika tidak alasanya?…………..
Warna urin
Kuning seperti teh tua hitam
Riwayat Penyakit
Berat Badan
Turun Naik
2% 5% 8% 2% 5% 8%
………….. …………
Kulit
Turgor kulit
Mata
Bola mata: Cekung
Conjuncctiva : anemis
Sklera: ikterik
18
Edema
Tingkat kesadaran
Kekuatan otot
Berkurang meningkat
Rangsangan neuromuscular
Berkurang meningkat
Gastrointestinal
Sirkulasi
Disritmia jantung perubahan EKG hipotensi ortostik
Pusing sinkop kapiler revil (3-5 detik) ………
Tanda Vital
TD: Hipotensi
Nadi: cepat lambat ………………….
Pernapasan: cepet lambat cheyn-stokes kusmaul …….
o o
Suhu Badan: < 35 C 38 C …………
Hasil Laboratorium
1. Serum:…………… 5. Cl+ …………………………..
2. Protein serum………… 6. Mg+ ………………………..
3. Na+ ……………………… 7. AGD: ………………………
4. K+……………………………. 8. ……………………………..
19
Diagnosis keperawatan
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan ………………..
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan …………..
Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan …………..
Resikio trauma berhubungan dengan …………
Ntrisi
Riwayat Diit
Cairan
1. Jenis cairan yang biasa diminum: air putih teh ……..
2. Rerubahan jumlah cairan: berkurang bertambah tetap
3. Jenis minum yang diminum…………
4. Frekuensi masukan ..x sehari
5. Jenis minuman yang alergi ………………
Nutrisi
1. Perubahan berat badan yang baru meningkat menurun tetap
2. Selera makan dan jenis makanan yang dimakan
1) Perubahan selera makan: berkurang bertambah tetap
2) Jumlah makan yang dimakan ………………
1) Makanan kesukaan
2) Makan yang tidak disukai
3) Makan yang tidak dapat ditoleransi…………….. alasanya…..
4) Jenis makanan alergi ……………..
5) Makan dimana……………..
6) Waktu makan………………..
7) Siapa yang berbelanja dan menyiapkan makanan………..
8) Kebiasaan ngemil……………..
9) Vitamin, mineral dan suplemen lainnya…………………
10) Berpa kali makan sehari…………….
11) Anggaran belanja……………
12) Pantangan individu dan agama………….
3. Diit
1) Jenis diit khusus
2) Masalah harapan dengan keberhasilan diit…..
3) Kecukupan nutrisi………………
(1) Daftar makanan yang dimakan dan jumlah makan yangndimakan seseorang
setiap hari ………..
(2) Daftar makan yang dibutuhkan seseorang selama 3-7 hari yang terdiri atas
jenis makan yang dimakan, jumlah, cara menyiapkan makanan, dimana
makanan dimakanmn dan waktu makan
(3) Format frekuensi makan untuk mengecek frekuensi makan sehari, seminggu,
atau bulan yang merupakan makan kusus atau kategori makanan yang
dimakan
Masalah kesehatan medical-bedah terakhir yang berkaitan dengan nutrisi
1. Gigi dan mulut
Kondisi gigi: retak berlubang carier
gigi palsu sulit mengunyah
Penyakait pada mulut …….
Masalah eliminasi
Berak: konstipasi diare perubahan peristaltik usus
frekuensi berak memakai laksatif atau enema
Kesulitan berkemih
Perubahan: meningkat menurun tidak berubah
Pengkajian fisik:
1.ukuran antropometri ………………..
2. hasil laboratorium………………
Diagnosis keperawatan
Pengkajian Obat-obatan
1. Riwayat kesehatan fisik……….
2. Penyakit sebelumnya……………
3. Pengobatan sebelumnya……………, dosis………… frekuensi…………dan cara
pemberian…………..
4. Pengetahuan klien tentang obat yangn diberikan dan efek sampingnya
5. Alergi terhadap obat………..
6. Kemampuan dan persepsi klien terhadap obat yang diberikan ……….
7. Kepatuhan klien terhadap penggunaan obat
8. Obat-obatan yang disimpan dalam pemakaian waktu lampau……….
9. Keluarga yang mendukung penggunaan obat………
Diagnosis keperawatan
1. Kurang pengetahuan tentang kerja obat berhubungan dengan ………………
2. Resiko cidera berhubungan dengan …………………
3. Perubahan proses piker………….
4. ………..
Berkurang ya tidak
Jika ya rasa apa? (sebutkan)
Luka ya tidak
Wrna idah: putih kemerahan …………..
Hidung (Penciuman)
Berkurang: ya tidak Drainase: ada tidak darah nana
Luka ya tidak
Operasi: ya tidak ……….
Telinga (pendengaran)
Berkurang: ya tidak Bertambah: ya tidak
Drainase: ada tidak
darah nanah
……………………..
3. Riwayat penyakit
Status kesehatan
4. Psikologis
Halusinasi
Penglihatan penciuman perabaan …………
Perubahan perilaku
gelisah tidak dapat istirahat sulit tidut manarik diri
Kognitif
Sulit konsentrasi pelupa depresi ………..
Disorientasi: waktu orang tetap …………….
Tingkat kesadaran
delirium apatis somnolen supuro koma koma
Diagnosis Keperawatan
Riwayat Perawatan
1. Apakah ada pelaksanakan khusus yang berhubungan dengan agama saudara?
ada tidak
Jika ada sebutkan:…………
Jika tidak jelaskan alasnnya ……………
2. Apakah saudara merasa kegagalan akan mebantu? ya tidak
Jika ya jelaskan alasannya ………………
Jika tidak jelaskan alasannya ……………..
3. Dengan cara apa saya akan membantu saudara untuk membawa kegagalan saudara?
………………..
4. Apakah saudara suka dikunjungi oleh penasehat dari rumah sakit?
Ya tidak
Jika ya jelaskan alasannya …………………….
Jika tidak jelaskan alasanya…………
Tanda klinis
Afek dan perilaku
Menyendiri depresi sedih cemas apatis ………….
Perilaku
1. Klien berdoa sebelum sembahyang: ya tidak
2. Klien sering mengeluh: ya tidak
3. Klien menambah obat penenang : ya tidak
4. Klien keluar berjalan malam hari di halaman ya tidak
5. Klien membuat lelucon yang tidak tepat ya tidak
6. Klien menggigau pada malam hari ya tidak
7. Klien marah pada saat beribadah ya tidak
Verbalisasi
1. Klien menyebut nama Tuhan ya tidak
2. Klien menyebut doa ya tidak
3. Klien menyebut agama ya tidak
4. Klien menyebut tempat ibadah: Gereja Mesjid Kuil
Wihara
5. Klien menunjukkan rasa takut akan mati: ya tidak
6. Klien menyatakan keyakinan hidup: ya tidak
7. Konflik tentang keyakinan agama: ya tidak
8. Memperhatikan tentang eksistensi: ya tidak
9. Memperhatikan tentang makna penderitaan: ya tidak
10.Memperhatikan tentang implikasi moral/etika terhadap pengobatan :
ya tidak
Jika ya alasannya
Jika tidak alasannya
Interpersonal relationship
1. Siapa yang mengunjungi ……………
2. Bagaimahna repon klien terhadap pengunjung ……………..
3. Apakah orang penting yang dating? Pastor Pendeta Ustat …….
4. Apakah klien berhubungan dengan klien lainnya? Ya tidak
Jika ya jelaskan alasanya……………….
Jika tidak jelaskan alasannya …………..
Lingkungan
Apakah klien memiliki alat sembahyang?
Diagnosis Keperawatan
1. Spiritual distress berhubungan dengan …………..
2. Resiko spiritual distress berhubungan dengan……………
Suhu tubuh
Suhu tubuh mereflekasikan proses produksi panas dan kehilangan panas dari tubuh. Ada dua
jenis suhu tubuh, yaitu core temperature (suhu tubuh inti) adalah suhu tubuh yang terletak di
bagian dalam jaringan tubuh seperti saluran abdomen dan pelvis. Suhu tubuh inti mengalami
penurunan secara relatif tetap; dan surface temperature (suhu tubuh permukaan) adalah suhu
tubuh dari kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Suhu tubuh permukaan mengalami
peningkatan dan penurunan sebagai respon terhadap lingkungan (Kozier; & Erb’s, 2012).
Tubuh secara terus-menerus memproduksi panas sebagai hasil dari produksi metabolisme. Jika
jumlah panas yang diproduksi tubuh seimbang dengan yang hilang, seseorang dalam keadaan
suhu badan yang seimbang.
Faktor – faktor yang berdapak terhadap produksi panas. Lima diantaranya penting,
yaitu:
1. Nilai metabolisme basal atau Basal Metabolism Rate (BMR), yaitu nilai dari energi yang
dibutuhkan tubuh mengatur aktivitas esensial seperti bernafas. Nilai metabolisme menurun
sejalan dengan bertambahnya usia. Secara umum, makin mudah usia seseorang, makin
tinggi BMR.
2. Activitas otot. Aktivitas otot meningkatkan nilai metabolism.
3. Output Thyroxin. Peningkatan output tiroksin meningkatkan nilai metabolisme melalui
tubuh.
4. Stimulasi/respon stres dari epinefrin, norepinefrin, dan simpatik. Hormon ini segera
meningkatkan nilai metabolisme di dalam berbagai jaringan tubuh.
5. Demam. Demam meningaktkan nilai metabolism sehingga meningkatkan panas.
Tubuh akan kehilangan panas melalui radiasi, konduksi, konveksi, dan penguapan
Ketika kulit mengalami perubahan suhu di dalam tubuh ada tiga proses fisiologi untuk
meningkatnya suhu tubuh, yaitu shieving (mengigil) meningkatkan produksi panas, sweet
(keringat) terjadi penurunan suhu badan, vasokonstriksi menurunkan tekanan panas.
2.Waktu (diurnal variation atau circardin rhytms). Suhu tubuh normalnya mengalami
perubahan setiap hari, bervariasi seperti 1.00C (1.80F). antara subuh dan magrib. Titik tertinggi
suhu badan biasanya dicapai antara jam 16.00 dan 18.00 (4:00 sore dan 6:00 sore), dan titik
terendah dicapai ketika tidur antara jam 0400 dan 0600 (4:00 pagi dan 6:00 pagi). Suhu badan
lansia kurang meningkat dibandingkan dengan orang yang usianya lebih muda (Gomolin,
Lester, & Pollack, 2007 dalam Kozier; 7 Erb’s, 2012).
3.Olahraga/aktivitas. Kerja keras atau giat berolahraga dapat meningkatkan suhu badan
hingga 38.30C- 400C (1010F – 1040F)
4.Hormon. Perempuan biasanya memiliki pengalaman fungsi hormonal lebih daripada laki-
laki. Pada perempuan sekresi progesteron ketika ovulasi meningkatkan suhu badan sekitar
0.30C – 0.60C (0.50F – 1.00F).
5.Stres. Stimulasi sistem saraf parasimpatik dapat meningkatkan produksi epinefrin dan
norepineferin sehingga meningkatkan aktivitas metabolik dan produksi panas. Perawat harus
mengantisipasi bahwa peningkatan stres atau kecemasan klien akan meningkatkan suhu tubuh.
6.Lingkungan. Suhu lingkungan yang ekstrim dapat berdampak terhadap sistem regulatori
suhu badan seseorang. Bila suhu badan dikaji di ruangan hangat dan tidak dapat dimodifikasi
melalui konveksi, konduksi, atau radiasi, suhu badan akan meningkat. Demikian juga apabila
klien berada di luar udara dingin tanpa pakaian
Terdapat empat jenis deman, yaitu intermiten, remiten, relapsing, dan konstan. Selama fase
demam intermiten suhu tubuh secara teratur berada diantara periode demam dan periode
normal atau suhu tubuh subnormal. Seperti ketika seseorang mengalami malaria. Selama fase
demam remiten seperti ketika seseorang mengalami influenza. Rentang suhu tubuh sekitar
20C setiap 24 jam dalam beberapa hari semuanya diatas normal. Selama fase demam konstan,
suhu badan meningkat minimal tetapi kadang diatas nomal. Misalnya pada pasien dengan
demam tiphoid. Suhu badan meningkat pada level demam dengan cepat diikuti suhu badan
normal dalam beberapa jam disebut fever spike. Misalnya ketika seseorang mengalami infeksi
bakteri pada darah (bacterial blood infection).
Dalam beberapa kondisi, dimana terjadi demam yang bukan demam sebenarnya. Misalnya
healt exhaustion akibat kehilangan panas atau dehidrasi. Tanda heat exhaustion pucat,
pusing, mual, muntah, fainting, dan peningkatan suhu sedang 38.30C s/d 38.90C (>1010F-
1020F). Pengalaman orang dengan Healt stroke seperti berkatifitas di air panas, terasa hangat,
kulit terasa panas, dan tidak berkeringat. Suhu badan berkisar antara 41.10C (> / = 1060F), dan
pasien mungkin dalam kondisi delirium, tidak sadar, atau seizures.
Onset (fase dingin atau Course (fase plateau) Deverscence (fase fever
menggigil) abatement/flash)
Peningkatan irama jantung Tidak menggigil Kulit Nampak kemerahan
Peningkatan kedalman dan Kulit teraba hangat foto dan teraba panas
iama respirasi sesitif Berkeringat, menggigil
Menggigil Glassy eye sentitivity berkurang
Pucat Peningkatan nadi dan Kemungkinan dehidrasi
Kulit dngin respirasi
Mengeluh dingin Rasa haus bertambah
Sianosis pada kuku Dehidrasi sedang
Bulu kuduk eridri Mengantuk, sulit istirahat,
Berkeringat delirium, kejang
Lesi pada mulut
Kehilangan tenaga jika
demam berlanjut
Lesu, lemah, keram otot
Sumber: (Kozier; & Erb’s, 2012). Fundamental of nursing. Concep, process, and practice. Hal. 537
Hipotermia adalah suhu badan inti berada bada batas bawah normal, terdiri atas kehilangan
panas hebat (excessive heat loss). Tidak adekuatnya produksi panas, dan gangguan
termoregulasi hipotalamus. Hipotermia biasa diinduksi (induce hypothermia) atau
kecelakaan (accidental hypothermia). Hipotermia induksi, yaitu suhu badan rendah untuk
untuk menurunkan kebutuhan oksigen tehadap jaringan tubuh seperti pada beberap
pembedahan. Hipotermia kecelakaan dapat terjadi akibat (a) terpapar lingkungan dingin, (2)
berada pada cuaca dingin, (3) pakaian, rumah, dan panas yang kurang memadai. Pada lansia
dapat terjadi akibat penurunan nilai metabolisme tubuh dan pemakaian terapi sedatif.
Penatalaksanaan hipotermia dengan memindahkan klien dari lingkungan yang dingin
dan menghangatkan klien. Pasien dengan hipotermia sedang dihangatkan dengan memberikan
selimut. Sedangkan klien dengan hipotermia berat dihangatkan dengan selimut hipotermia
elektronik, dan diberikan air hangat, mengganti pakaian basah dengan pakian kering.
Tabel L 1.3. Manifestasi klinis hipotermia
Penurunan suhu badan
Menggigil hebat
Pprostbite (perubahan warana jari-jari tangan dan kaki, hidung tersumbat)
Hipotensi
Penurunan jumlah urin
Kekuatan otor koordinasi berkuran
Disorganisasi
Rarasa mengantuk
Sumber: (Kozier;& Erb’s, 2012).Fundamental of nursing. Concep, process, and practice. Hal. 538
Tabel 1.4. Intervensi keperawatan klien dengan hipotermia
Hangatkan lingkungan
Berikan pakaian kering
Pasang selimt hangat
Tutupi seluruh anggota badan
Pasang penutup kepala (topi)
Berikan air minum atau cairan intravena hangat
gunakan bantalan hangat
Sumber: (Kozier; & Erb’s, 2012). Fundamental of nursing. Concep, process, and practice. Hal. 538
Tabel 1.5. Identifikasi diagnosis keperawatan, outcome, dan intervensi klien dengan
ketidakseimbangan suhu badan
Diagnosis Contoh Contoh Pilihan Contoh
keperawatan/ harapan/outcom indikator intervensi/ aktivitas
definisi e NOC Definisi Lihat tabel 1.2.
& 1.4
Resiko Hidrasi: 0602 Mukosa Keteraturan Monitor suhu
ketidakseimbangan Kompartemen membrane suhu badan setiap 2
suhu badan/ cairan tubuh lembab tubuh:3900 jam, jika
Risiko kegagalan didalam intrasel Urin output Penataan suhu memungkinkan
untuk menata suhu dan ekstrasel badan teratur Berikan cairan
badan rentang memadai dalam rentang dan asupan
normal nilai suhu badan nutrisi yang
normal memadai
Hipertermia/ Termoregulasi : Laporan Terapi Monitor
Peningkatan suhu kenyamanan demam:3740 masukan dan
badan diatas nilai 0800 panas Penatalaksanaan keluaran
normal Keseimbangan Menggigil klien dengn Kompres
antara produksi ketika dingin hipertermia dengan katong
panas, panas yang Keringat yang disebabkan es
diperoleh dan ketika panas oleh faktor menggunakan
panas yang hilang bukan handuk di
lingkungan lipatan paha dan
ketiak
Tutupi klien
hanya dengan
sehelai kain
(sheet) ) jika
memungkinkan
Sumber: NOC untuk hasil yang diharapkan dan NIC untuk intervensi keperawatan dalam kurung outcome dan
intervensi yang sesuai. Outcome, indicator, intervensi, dan aktivitas yang dipilih hanya sebagai contoh seluruh aktivitas yang
disarankan NOC dan NIC, dan disesuaikan dengan individu setiap klien. Skala ukur setiap indikator dari berat sampai tidak
ada keluhan dalam Kozier; & Erb’s (2012). Fundamental of nursing. Concep, process, and practice. Hal. 539
Tujuan
1. Memperoleh data dasar untuk menilai sub sekuensi
2. Mengidentifikasi apakah suhu badan inti (core temperature) berada pada nilai rentang
normal.
3. Untuk menentukan perubahan suhu badn utama terhadap respon spesipik terapi (misalnya
pengobatan antipiretik, pengobatan imunosupresif, dan prosedur invasif).
4. Untuk mengawasi risiko ketidakseimbangan suhu badan klien (misalnya klien yang
berisiko infeksi atau didiagnosis infeksi, mereka yang telah terpapar dengan suhu ekstrim).
Pengkajian
Kaji tanda klinis demam
Tanda klinis hipotermia
Perencanaan
Persiapan alat
a. Termometer bersih dalam tempatnya.
b. Tiga buah botol, masing-masing berisi larutan sabun, larutan desinfektan, dan air bersih.
c. Bengkok
d. Tisu
e. Vaselin dalam tempatnya
f. Sarung tangan bersih
g. Handuk
h. Tisu atau kain lap
i. Buku catatan suhu dan nadi dan alat tulsis.
Implementasi
Cek semua persiapan
Pelaksanaan
1.Sebelum melakukan tindakan kenalkan diri perawat pada klien dan perifikasi identitas klien
menggunakan protokol lembaga. Jelaskan pada klien apa yang akan perawat lakukan. Kenapa
dilakukan, bagaimana klien berpartisipasi, diskusikan bagaimana menggunakan hasil dalam
perencanaan untuk perawatan.
2.Cuci tangan dan amati prosedur pengawasan infesi yang memadai, gunakan sarung tangan
untuk menyentuh permukaan tubuh.
3.Jaga privasi klien
4.Atur posisi klien yang tepat
5.Letakkan termometer sesuai pengukuran.
6.Tunggu sesuai waktu yang telah ditentukan
7.Angkat termometer dan bersihkan. Jika menggunakan sarung tangan lepaskan sarung tangan
dan letakkan di tempat sampah yang ssuai
8.Baca suhu tubuh dan cacat hasilnya
9.Cuci termometer jika memungkinkan
20.Dokumentasikan suhu tubuh pada rekaman medis klien.
1010
1000
990
980
970
960
950
TD 210
NADI RADIAL 200
ʘ NADI APIKAL 190
N 180 √
A 170
D 160
I 150
&
T 140
E
K 130 √ √
A √
N 120 √
A
N 110 √ √
D
A 100
R
A
90
H
80
√ √
70 √ √ √
60 √
50
40 √
RESPIRASI 12 14 14 12 12 14
Sumber: Kozier; & Erb’s (2012). Fundamental of nursing. Concep, process, and practice. Hal. 543
Evaluasi
Bandingkan data dasar suhu badan normal klien dengan suhu badan terakhir. Analisis suhu
badan klien berdsarkan waktu pengukuran setiap hari catat setiap factor yang mempengaruhi
sushu badan dan tanda ital. lainnya. Ikuti perkembangan suhu badan klien, dan follow up jika
ada temperature di luar nilai atau tidak berespon terhadap intervensi, pemberian suatu
medikasi, atau keadaan lingkungan klien. Halini mencakup edukasi klien cara menurunkan
dan meningkatkan sushu badan melalui tindakan misalnya meningkatkan konsumsi air
minum, batuk, atau napas dalam, kompres dingin, atau menurangi pakaian. Intervensi untuk
hipotermia mencakup minum air hangat dan gunakan selimut hangat atau elektronik.
Referensi
Soal
1. Sebutkan 2 jenis gangguan suhu badan
2. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi suhu badan
3. Sebutkan 2 diagnosis keperawatan klien dengan gangguan suhu badan
4. Sebutkan 2 jenis intervensi klien dengan hipertermi
5. Sebutkan 3 cara pengukuran suhu badan
Keterangan: Jayapura
0= tidak dilakukan sama sekali
1= dilakukan tapi tidak sempurna Penguji,
2= dilakukan dengan sempurna
( )
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatn klien
2. Siapkan klien
3. Cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Senter
2) Refleks hamer
4) Spatel
5) Steteskop
6) Selimut/sampiran
7) Buku catatan
8) Alat tulis
9) Alat lainnya sesuai indikasi (otoscope, Nasal
speculum, Nasoscope, Opthalmoscope, garpu
tala, dsb)
2. Palpasi
1) Gunakan tapak tangan untuk palpasi
2) Jaga privasi klien
3) Atur posisi klien (duduk, tidur: telungkup atau
terlentang, dsbnya ) sesuai indikasi pemeriksaan
4) Anjurkan klien untuk membuka pakian pada
daerah yang akan diperiksa
5) Minta ijin pada klien untuk menyentuh daerah
yang akan dipalpasi (seperti kepala, mata,
kelenjar limpa, nadi, dada, punggung, perut, dan
genitalia)
3. Perkusi
1) Gunakan tapak jari –jari tangan untuk perkusi
daerah dada, punggung, abdomen; dan refleks
hamaer untuk pemeriksaan kekuatan refleks
tendon
2) Jaga privasi klien
3) Atur posisi klien (duduk, tidur: telungkup atau
terlentang, dsbnya ) sesuai indikasi pemeriksaan
4) Anjurkan klien untuk membuka pakian pada
daerah yang akan diperiksa
6) Minta ijin pada klien untuk menyentuk daerah
yang akan dipalpasi (seperti kepala, mata,
kelenjar limpa, nadi, dada, punggung, perut, dan
genitalia)
7) Untuk meriksa kandung kencing, anjurkan klien
berkemih jika bisa
8) Letakkan jari-jari di atas daerh yang akan
diperkusi, smentara jari lainna mengetuk padaa
jari jari-jari tersebut (kuku anda harus pendek)
4. Auskultasi
1) Gunakan stetescop untuk mendengarkan bunyi
jantung, paru dan peristaltik usus)
2) Jaga privasi klien
3) Atur posis klien (duduk, tidur terlentang, miring)
sesuai indikasi pemeriksaan
4) Anjurkan klien/Bantu klien membuka pakaian
pada daerah yang akan diperiksa
5) Letakkan difrahma setescop untuk memeriksa
daerah dada, punggung, abdomen)
6) Atur klien kembali
7) Bereskan alat
8) Cuci tangan
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
( )
D. Tahap terminasi
Evaluasi
1) Catat respon klien
2) Catat hasilnya
Catatan: Nilai 0 tidak melakukan sama sekali; 1 melakukan tidak sempurna; 2
melakukan dengan sempurna
Jayapura,
Jumlah tindakannyang dilakukan penguji
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan ( )
B. Tahap Orientasi
1) Pasien diberitahu
2) Atur posisi pasien sesuai indikasi
(berbaring, duduk)
C. Tahap Kerja
1) Beri kesempatan klien bertanya
2) Jawap pertanyaan klien
3) Istirahtkan klien dalam posisi berbaring
4) Lakukan bersama penghitungan nadi
memperhatikan saat inspirasi dan ekspirasi
5) lama menghitung ¼ menit dan hasilnya dikali
empat atau ½ menit dan hasilnya dikalikan dua.
Untuk bayi dihitung dalam satu menit.
6) Hasilnya dicatata pada buku catatan
D. Tahap Terminasi
Evaluasi
1) Catat respon klien
2) Catat hasilnya
Catatan: Nilai 0 tidak melakukan sama sekali; 1 melakukan tidak sempurna; 2
melakukan dengan sempurna
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100% Jayapura,
Jumlah seluruh tindakan penguji
( )
( )
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Spuit desposibel steril berbagai ukuran buah
(1cc, 2 cc)
2) Jarum steril nomor 25 dsbgnya.
3) Kapas alkohol 90%
4) Kasa steril digukan untuk membuka ampul
5) Obat yang akan diberikan sesuai dengan
program
6) Bengkok
7) Sarung tangan steril
8) Buku catatan
9) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Spuit desposibel steril berbagai ukuran buah
(2 cc , 2,5 cc, 5 cc, dsbnya)
2) Jarum steril nomor 18, 20, 25 dsbgnya.
3) Kapas alkohol 70%
4) Kasa steril digukan untuk membuka ampul
5) Obat yang akan diberikan sesuai dengan
program
6) Bengkok
7) Toqniket/pembendung
8) Pengalas
9) Sarung tangan steril
10) Buku catatan
11) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: __________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan
dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
2) Spuit desposibel steril berbagai ukuran buah
(1cc, 2 cc , 2,5 cc, 5 cc, dsbnya)
3) Jarum steril nomor 18, 20, 25 dsbgnya.
4) Kapas alkohol 70%
5) Kasa steril digukan untuk membuka ampul
6) Obat yang akan diberikan sesuai dengan
program
7) Bengkok
8) Pengalas
9) Sarung tangan steril
10) Buku catatan
11) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN MENYUNTIK INTRADERMAL
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Spuit desposibel steril 1 buah (1cc)
2) Jarum steril nomor 25, 26.27 dengan panjang
¼ inci
3) Kapas alkohol 70%
4) Kasa steril digukan untuk membuka ampul
5) Obat yang akan diberikan sesuai dengan
program
6) Bengkok
7) Pengalas
8) Sarung tangan steril
9) Buku catatan
10) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIST PROSEDUR KERJA MEMASANG INFUS
NAMA Mahasiswa:
NIM :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I.Tahap Prainteraksi
1. Cuci tangan
2. Beritahukan klien
3. Persiapan alat
1) Baki berisi infus set (selang infus)
2) Cairan infus sesuai pesanan dokter
3) Kapas alcohol, beberap buah
4) Kasa seril beberapa buah
5) Jarum infus (aboket, wing)
6) Plester (tensoplast, hepavik) sesuai
ketentuan institusi
7) Alkohol 70%, yodium povidim,
Betadin dalam tempatnya
8) Pengalas (verlak kecil dan kain)
9) Sarung tangan steril
10) Gunting (untuk menggunting
plester),
11) Torniket
12) Standar infus
13) Bengkok 1 buah
Catatan:
1,. Sebelum dan sesuadh bekerja cucui tangan dengan aiar mengalir, pakai sabun hebiskran, dan
cairan deisnfektan
2. Hitung kecepatan tetesan dengan cara:
3.Faktor tetes pada infus ditentukan berdasarkan ketentuan pabrik. Misalnya total pemberian
cairan 3.000 ml/jam, dan faktor tetesan/ml adalah 20, maka perhitungan adalah
3.000 x 20
= 42 tetes/mt
60 x 20
4. Atau menggunakan formula menghitung laju infus perjam
3000
= 125 ml/jam
24 jam
5. Nilai 0: tidak mengerjakan sama sekali; Niali 1 mengerjakan tidak sempurna; Nilai 2
mengerjakan dengan sempurna
( )
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan klien
2. Siapkan klien
3. Siapkan alat (sesuai dengan jenis pemeriksaan)
1) Botol bersih atau steril bertutup
2) Urin sesuai dengan kebutuhan
3) Formulir pemeriksaan laboratorium
4) Etiket (plester/kertas)
5) Bengkok
6) Buku pengiriman bahan laboratorium
7) Spuit 10 cc
8) Sarung tangan steril
9) Kapas alkohol
10) Pengalas
11) Reagen untuk pemeriksaan urin
(benedict Tablet khusus, pita test ) untuk
pemeriksaan kadar gula urin.
12) Pipet obat
13) Lampu spiritus
14) Daftar skala perbandingan warna
15) Buku catatan
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan klien
2. Siapkan klien
3. Siapkan alat:
1). Spuit dan jarum steril dalam tempatnya
1) Kapas alcohol
2) Karet pembendung vena
3) Pengalas
4) Bengkok
5) Botol penampung darah yang steril
beserta reagen dan tertutup
6) Sarung tangan steril
7) Bengkok
8) Buku catatan
9) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
5. Cek catatan klien
6. Siapkan klien
7. Siapkan alat:
1). Spuit dan jarum steril dalam tempatnya 2cc
berisi heparin 0,1 cc
2) Kapas alcohol
3) Kain pengalas
4) Tutup jarum atau gabus steril
5) Sarung tangan steril
6) Bengkok
7) Buku catatan
8) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN PEMASANGAN OKSIGEN
DENGAN SELANG/ KANUL HIDUNG
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Tabung oksigen
2) Flow meter
3) Humidifier
4) Selang /kanul hidung
5) Jeli
6) Aquade
7) Kedok wajah
8) Tanda ‘dilarang merokok’
9) Buku catatan
10) Alat lulis
11) Plester
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
Tahap Terminasi
Tahap Terminasi
1. Eavaluasi hasil yang dicapai
2. Dokuentasi
1) Tulis tanggal dan jam pemasangan NGT
2) Respon klien terhadap tindakan
3) Ucapkan terima kasih atas kerjasama dengan klien
dan atau keluarganya.
4) Bersihkan alat dan cuci tangan
Catatan:
1. Untuk Irigasii lambung siapkan cairan Nacl ),9%, botol infus, kantung penampung
cairan lambung, obat-obatan yang diperlukan sesuai pesanan dokter.
2. Perhatikan prinsip-prinsip bersih dan steriL
Keterangan:
1 = tidak dilakukan
2 = dilakukan tetapi tidak sempurnma
3 = dilakukan dengan sempurna
Jayapura,
penguji
( )
2. Tahap Orientasi
1. Salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan dilakukan pada
klien
3. Tahap kerja
1. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Memulai tindakan dengan cara yang baik
4. Jaga privasi klien (, tutp pintu, jendela, dan pasang tirai)
5. Susun peralatan dan letakkan pada kursi di samping tempat tidur
6. Turunkan penghalang tempat tidur klien
7. Miringkan klien ke arah yang berlawanan dengan posisi perawat
8. Lepaskan lipatan alat tenun yang berada di bawah kasur dari kepala ke
kaki tempat tidur. Lipat alat tenun tersebut ke arah klien, pertama-
tama stik laken, verlak, kemudian laken besar. Lipat sampai ke
bokong klien, punggung dan bahunya. Bila perlak akan dipakai
kembali, jangan melipatnya.
9. Letakkan alat tenun bersih di tengah kasur, arah memanjang.
1) laken besar di bawah perlak, stik di atas perlak
2) Buka lipatan laken besar ke arah perawat berdiri hingga
menutupi separuh dari tempat tidur, kemudian lipat/masukkan
laken pada ujung kepala dan kaki tempat tidur ke bawah kasur.
3) Tarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan
pada bagian tengahnya.
10. Bentuk sudut pada kepala tempat tidur dan kaki tempat tidur:
1) Angakt ujung laken sebelah atas dan bentuk segitiga dengan satu
sisi tempat tidur dari ujung laken paralel dengan ujung tempat
tidur.
2) Lipat bagian laken yang terdapat disebelah bawah kasur
3) Menurunkan ujung yang lainnya, masukkan ke bawah kasur
4) Lipat bagian lain yang tersisa dengan rapi
5) Lakukan hal yang sama pada kaki tempat tidur
11. Buka lipatan perlak dan stik laken ke arah perawat berdiri kemudian
lipatan bagian yang menjuntai ke lantai bawah kasur. Lakukan dengan
rapi.
12. Pasang penghalang tempat tidur dan pindah ke sisi lain kemudian
turunkan penghalang tempat tidur tersebut.
13. Bantu klien bergeser ke posisi lain
14. Lepas alat tenun yang kotor di bawah kasur dengan cara
menggulungnya dengan permukaan kotor di dalam. Masukkan ke
dalam alt bak tenun kotor.
15. Buka lipatan alat tenun yang bersih dari kepala ke kaki
16. Bentuk sudut laken seperti no. 7.
17. Buka lipatan Perlak seperti no. 8.
18. Pasang selimut pada dada klien dan beritahu untuk memegang ujung
selimut yang kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut ke
arah kaki tempat tidur dan klien menahan pegangan di ujung selimut.
19. Masukkan sisi selimut di kaki tempat tidur di bawah kasur
20. Ganti sarung bantal
21. Angkat kepala klien dan letakkan bantal di bawahnya
22. Kembalikan klien pada posisi semula dan pasang side rail kembali
23. Buka tirai
24. Kembalikan alat-alat pada tempatya
4..Tahap Terminasi
( )
N I L AI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Pra Interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Berutahukan klien
3. Tentukan asisten yang dibutuhkan
4. Cuci tangan
5. Siapkan alat-alat
1) Waskom 2 buah (masing-masing berisi air hangat)
2) Sabun mandi dalam tempatnya
3) Waslap 2 buah (satu untuk menyabuni dan 1 untuk
membersihkan)
4) Handuk mandi 1 buah
5) Selimut mandi 1 buah
6) Pakaian ganti klien satu set
7) Pengalas tempat tidur (kain tenun dan verlak)
8) Krem atau minyak baby atau bran spriuts dalam
tempatnya
9) Obat-obtan seperti salep kulit, betadin untuk merawat luka
jika terdapat luka tekan dan luka lecet
10) Kapas cebok atau tisu
11) Pembalut atau pempers (bagi klien yang sedang
menstruasi dan atau tidak sadar)
12) Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk cebok
13) Sarung tangan karet ons steril untuk memenadikan klien
2-3 pasang sejumlah perawat yang memandikan.
14) Tempat pakain kotor
15) Tempat sampah untuk membuang kotoran klien
16) Pot duduk untuk menampung air dan kotoran klien jika
klien tidak sadar
17) Bedak/talk
18) Perawatan lian sesuai indikasi (cukur jenggot, sisir)
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
I. Tahap Preinteraksi 0 1 2
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
5. Cek catatan klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Bantal kecil
2) Bantal kepala 1 buah
3) Gulungan handuk
4) Kantong pasir
5) Papan penyanggah kaki
6) Buku catatan
7) Alat luliis
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Bantal kecil
2) Papan penyanggah kaki
8) Buku catatan
9) Alat luliis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakannyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Bantal kecil
2) Papan penyanggah kaki
3) Buku catatan
4) Alat luliis
II. Tahap Orientasi
1. Beri salam, panggil klien dengan namamya
2. Beritahukan tujuan tindakan
3. Beritahukan prosedur kerja dan lama bekerja
4. Papan penyanggah
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN PENGATURAN POSISI SEMI FOWLER
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
7. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Bantal kepala 2 buah
2) Bantal kecil/gulungan handuk 1 buah
3) Papan penyanggah kaki
4) Buku catatan
5) Alat luliis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN PENGATURAN POSISI MIRING
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Bantal kepala 1 buah
2) Bantal guling 1 buah
3) Buku catatan
4) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindaka nyang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN PERAWATAN LUKA
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
8. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Kapas steril
2) Kasa steril
3) Verban sesuai indikasi
4) Antiseptik (saflon, betadin, alcohol 70%,
H2O2)
5) Na Cl 0.9%)
6) Pinset sirurgis dan anatomi masing-masing 2
buah
7) Gunting jaringan 1 buah
8) Gunting verban 1 buah
9) Kom kecil steril 2 buah
10) Nierbeken/bengkok 2 buH
11) Duk steril 1 buah
12) Pengalas (verlak dan kain masing-masing 1
buah)
13) Plester secukupnya
14) Obat-obatan sesuai indikasi ( daryantul, salep
anrisaeprik/antibiotik)
15) Sarung tangan steril
16) Kantong penampung limbah medis
17) Alkohol 70% untuk mencuci tangan (gunakan
botl semprotan)
18) Cairan desinfektan untuk merendam pinset
pembuka plester dan verban
19) Kereta dorong
20) Buku catatan
21) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN PERAWATAN PERINUM
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
9. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Forsep steril
2) Gelas ukur dengan 300-500 cc
3) Cairan irigasi dengan suhu
40,5o –43,3o C Spuit desposibel
4) Kapas steril secukupnya
5) Badpan
6) Waterfroof
7) Duk steril
8) Kantong tempat sampah
9) Sarung tangan steril
10) Tempat cairan
11) Pengalas
12) Sarung tangan steril
13) Buku catatan
14) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN PERAWATAN PERINEAL PRIA
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. cuci tangan
4. Siapkan alat:
1) Forsep steril/piset steril
2) Gelas ukur bertangkai dengan 300-500 cc
3) Cairan irigasi dengan suhu 40,5o –43,3o C Spuit
desposibel
4) Kapas steril secukupnya
5) Badpan
6) Waterfroof
7) Duk steril
8) Kantong tempat sampah
9) Sarung tangan steril
10) Tempat cairan
11) Pengalas
12) Sarung tangan steril
13) Buku catatan
14) Alat lulis
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN MASASE PUNGGUNG
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
2. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
3. Cuci tangan (kuku harus pendek)
4. Siapkan alat
1) Lotion
2) Bantal kecil 1 buah
3) Kain pengalas
4) Selimut mandi
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
CEKLIS KETERAMPILAN MENJAHIT LUKA
NAMA MAHASISWA :
NI M :
NILAI
VARIABEL YANG DINILAI 0 1 2
I. Tahap Preinteraksi
1. Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
2. Siapkan klien
2. Cuci tangan (kuku harus pendek)
3. Siapkan alat
1) Pinset sirurgis steril 1 buah
2) Pinset Anatomi steril 1 buah
3) Arteri Klem steril 2 buah
4) Nack puder 1 buah
5) Jarum hetting (kuilit, kutan) berbagai
ukuran
6) Benang hetting
7) Nierbeken 2 buah
8) Kom kecil 2 buah
9) Betadin dalam botol
10) Alkohol 70%
11) H2O2 secukupnya dalam tempatnya
12) Khasa steril secukupnya
13) Pembalut
14) Duk Steril
15) Pengalas
16) Hnschoon steril
17) Air dan sabun (untuk mencuci luka yang
sangat kotor)
18) Na Cl 0.9%
Keterangan:
0= Tidak dilakukaan Jayapura
1= Dilakukan tidak sempurna Penguji
2= Dilakukan dengan sempurna
( )
Jumlah tindakan yang dilakukan
Nilai: ____________________________________ X 100%
Jumlah seluruh tindakan
Refrensi
Departemen Kesehatan RI, 1994. Prosedur Perawatan dasar, cetekan V. PPNI. Jakarta
Ellis, Janise.R, 1994. A Human Need Aproach 5th ed. Lipincott Company. Washingthon
Square
Fuerst. E.V,. Weizel. M.H., Wolf.L.V, 1987. Dasar-Dasar Ilmu Keperawatan Gunung
Agung. Jakarta
Kelia, 1985. Asuhan Keperawatan gangguan Kognitif. ECG. Jakarta
Nettina S.M, 1996. The Lippincott Manual of Nursing Practice Sixth Ed, Lippincot.
Philadelfhia. Newyork.
Potter and Perry, 1992. Fundamental of Nursing. Process and Practice. St. Louis. USA.
Stuart & Sundeen, 1998. Buku Saku keperawatan Jiwa. ECG. Jakarta
Lampiran 1
Tabel 1. Klasifikasi Data
Lampiran 2
Tabel 2. Analisis Data
Lampira 3
Tabel 3. Rencana Intervensi
Lampiran 4
Tabel 4. Catatan Perkembangan
Lampian 5
FORMAT LAPORAN RESUME KEPERAWATAN
KASUS KEPERAWATAN DASAR ROFESIONAL
1. Keluhan Utama :
2. Pengkajaian Keperawatan :
3.1. Pengkajian Primer
A :
B :
C :
D :
E ;
3.5.2. Kolaborasi :
S:
O:
A:
P:
I:
E:
R
1. Isilah buku kerja harian sesuai dengan kegiatan yang anda lakukan selam stase
keperawatan dasar profeional
2. Mintalah tanda tangan kepada pembimbng klinik dan atau pembmbing akademik
sebagai bukti anda telah melaksanakan kegiatan tersebut.
3. Tulis nama terang dosen pembimbing akademik dan pembimbing klinik setiap
kali anda meminta tanda tangan
4. Bawalah buku kerja harian ini selama anda mengikti prakek profesi keperawatan
dasar professional
5. Setiap mengisi buku kerj harin ini, tidak diperbolehkan ditipex. Jika ada keselahan
penulisan aau pengisian harus dicoret dan paraf pembimbing klinik atau pembiming
akademik
6. Setelah selesai mengikuti praktek keperawatan dasar pofesional sebagai bukti telah
mengikuti praktek profesi keperawatan dasar professional
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
FORMAT POA
Kompetensi Tujuan Sasaran Waktu Alat dan bahan
Mngukur suhu Mengetahuai Pasein baru Ketika Termomotrer )
suhu badan Pasein lama menerima pasien sesuai usia
klien baru (tuliskan klien dan
hari/tanggal/jam indikasi
, sewaktu-waktu pememeriksaan
bila diperlukan
observasi klien
Lampiran 11
Lampiran 12
Ruang perawatan :
Nomor RM:
Jayapura, 2019
( ) ( )
Mengetahui
Pembimbing Klinik
(…………………)
Lampiran 14
B. Laporan lengkap
Tinjauan teori dan laporan Kasus
===================================================================
Mengethaui
Koornator Stase KDP
OLEH
Penyusun