LAPORAN PENDAHULUAN
DOSEN PEMBIMBING :
Yuliati Amperaningsih,.SKM.,M.Kes.
Disusun Oleh:
NIM : 1914401093
B. ETIOLOGI
Menurut Dewi Vivian, Sunarsih (2013), Etiologi post partum dibagi menjadi 2 yaitu :
Post partum dini
Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan jalan lahir dan
hematoma.
Post partum lambat
Post partum lambat adalah tertinggalnya sebagian plasenta, ubinvolusi didaerah
insersi plasenta dari luka bekas secsio sesaria.
C. TANDA GEJALA, KLASIFIKASI
Menurut Masriroh (2013) tanda dan gejala masa post partum adalah sebagai berikut:
a. Organ-organ reproduksi kembali normal pada posisi sebelum kehamilan.
b. Perubahan-perubahan psikologis lain yang terjadi selama kehamilan berbalik
(kerumitan).
c. Masa menyusui anak dimulai.
d. Penyembuhan ibu dari stress kehamilan dan persalinan di asumsikan
e. Sebagai tanggung jawab untuk menjaga dan mengasuh bayinya.
1. Purperium dini, Waktu 0-24 jam post partum. Purperium dini yaitu kepulihan
dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dianggap telah bersih
dan boleh melakukan hubungan suami istri apabila setelah 40 hari.
2. Purperium intermedial, Waktu 1-7 hari post partum. Purperium
intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6
minggu
3. Remote purperium ,Waktu 1-6 minggu post partum. Adalah waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutam bila selama hamil dan waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk pulih sempurna bias berminggu-
minggu, bulanan bahkan tahunan. (Yetti Anggraini,2010).
D. PATOFISIOLOGI
Pada kasus post partus spontan akan terjadi perubahan fisiologis dan pesikologis, pada
perubahan fisiologis terjadi proses involusi menyebabkan terjadi peningkatankadar
ocytosis, peningkatan kontraks uterus sehingga muncul masalah keperawatan nyeri
akut, dan perubahan pada vagina dan perineum terjadi ruptur jaringan terjadi trauma
mekanis, personal hygine yang kurang baik, pembulu darah rusak menyebabkan
genetalia menjadi kotor dan terjadi juga pendarahan sehingga muncul masalah
keperawatan resiko infeksi. Perubahan laktasi akan muncul struktur dan karakter
payudara. Laktasi di pengaruhi oleh hormon estrogen dan peningkatan prolaktin,
sehingga terjadi pembentukan asi, tetapi terkadang terjadi juga aliran darah di
payudara berurai dari uterus (involusi) dan refensi darah di pembuluh payudara
maka akan terjadi bengkak dan penyempitan pada duktus intiverus. Sehingga asi
tidak keluar dan muncul masalah keperawatan menyusui tidakefektif. Pada perubahan
psikologis akan muncul taking in (ketergantungan), taking hold ( ketergantungan
kemandirian), letting go (kemandirian). Pada perubahan taking in pasien akan
membutuhkan perlindungan dan pelayanan, ibu akan cenderung berfokus pada diri
sendiri dan lemas, sehingga muncul maslah keperawatan gangguan pola tidur,
taking hold pasien akan belajar mengenai perawatan diri dan bayi , akan cenderrung
informasi karena mengalami masalah keperawatan kurang pengetahuan.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah
• Penurunan hemoglobin ( nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk
wanita hamil adalah 12-14 gr%
• Hematokrit meningkat ( nilai rujukan 37 – 43 vol%
• Trombosit menurun ( nilai rujukan 150 – 450 ribu/mm3)
b. Urinalisis
Ditemukan protein dalam urine.
c. Pemeriksaan Fungsi hati
1. Bilirubin meningkat ( N= < 1 mg/dl )
2. LDH ( laktat dehidrogenase ) meningkat
3. Aspartat aminomtransferase ( AST ) > 60 ul.
4. Serum Glutamat pirufat transaminase ( SGPT ) meningkat ( N= 15-45 u/ml )
5. Serum glutamat oxaloacetic trasaminase ( SGOT ) meningkat ( N= <31 u/l )
6. Total protein serum menurun ( N= 6,7-8,7 g/dl )
Objektif :
- Frekuensi nadi meningkat
- Nadi teraba lemah
- Tekanan darah menurun
- Membran mukosa kering
Data Minor
Subjektif :
- Mengeluh haus
Onjektif :
- Pengisian vena menurun
- Starus tubuh meningkat
- Kontraksi urin meningkat
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan aktif volume cairan
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
c. Resiko infeksi berhungan dengan prosedur invasif
d. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (luka jahitan perineum)
Tujuan : Nyeri hilang atau brkurang
Kriteria hasil :
1). Skala nyeri berkurang atau hilang
2). Pasien tampak tenang
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik (luka jahitan perineum)
Rencana tindakan keperawatan :
DAFTAR PUSTAKA