818 1881 1 SM
818 1881 1 SM
Abstract:
This study investigates the character education through the study of Sufism Morals to
increase self-efficacy and self-regulation of students UIN Sultan Syarif Kasim Riau. The
measurement of self-efficacy and self-regulation were using the Self-efficacy scale consist
of 10 item and self-regulation scale consist of 25 item. The total number of resondent of
this research were 800 student. The data was analyzed using multivariate analysis
technique. The result show that the learning Morals Sufism can increase self-
efficacy and self-regulation of student of UIN Suska Riau.
Keywords: Character Education, Self-efficacy, Self-Regulation
214
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
215
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
216
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
regulation antara mahasiswa yang telah Iriani Indri Hapsari dengan judul penelitian
mengikuti mata kuliah Akhlak Tasawuf “Pendidikan karakter pada Anak
dengan mahasiswa yang belum Berkebutuhan Khusus dengan pendekatan
mengikutinya. floortime”. Penelitian yang dilakukan oleh
Sri Tiarti dengan judul “Pembentukan
Kerangka Pikir, Asumsi, dan Hipotesis
karakter melalui komunikasi guru dan
Penghayatan akan nilai-nilai siswa“. Penelitian yang dilakukan oleh
kehidupan menjadi dasar dari Dina Fadhila dengan judul ”Hubungan
pembentukan kepribadian dan karakter pendidikan karakter dengan sikap siswa
manusia. Padahal karakter mempunyai terhadap kompetensi kepribadian guru“.
peranan penting dalam menentukan Dari ketiga penelitian tentang pendidikan
martabat manusia. Oleh karena itu, sudah karakter tersebut, yang menjadi subjek
selayaknya bahwa pendidikan karakter penelitiannya adalah anak dan remaja
merupakan isu sentral bagi proses (siswa) pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan yang dilaksanakan, baik secara menengah. Sedangkan pada penelitian yang
formal di sekolah diseluruh jenjang kami lakukan, pendidikan karakter pada
maupun informal di keluarga maupun di mahasiswa dengan mengambil variabel
masyarakat. Pendidikan karakter harus dependennya self efficacy dan self
diyakini sebagai suatu proses yang regulation.
berkesinambungan melalui penyadaran dan Hipotesis dalam penelitian ini adalah
pembiasaan. Dengan belajar matakuliah terdapat perbedaan self efficacy dan self
Akhlak Tasawuf mahasiswa diharapkan regulation antara mahasiswa yang belum
mampu menghayati tentang akhlak terpuji dan telah mengikuti pembelajaran
dan tercela sehingga dapat menimbulkan matakuliah Akhlak Tasawuf.
keyakinan dirinya bahwa dia mampu
Pendidikan Karakter
melaksanakan sesuatu dengan lebih baik
1. Pengertian Pendidikan Karakter
(self efficacy) dan mampu mengontrol
perilaku menjadi lebih baik (self Sudrajat (2010) menyatakan
regulation). bahwa ‘pendidikan karakter adalah
Penelitian tentang pendidikan sistem penanaman nilai-nilai karakter
karakter sudah mulai banyak dilakukan, di kepada warga sekolah yang meliputi
antaranya penelitian yang dilakukan oleh komponen pengetahuan, kesadaran
217
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
218
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
219
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
220
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
221
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
222
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
lingkungannya. Dengan demikian, self dan perilaku kita sendiri, serta terus
segenap sumber daya, kemampuan dan yang kita lihat pada diri dan
223
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
Kanfer, Miller dan Brown (1991) mengenai seberapa bagus diri dapat
menjelaskan teori self-regulation berfungsi dalam situasi tertentu
melalui tujuh proses sebagai berikut: yang berhubungan dengan
a. menerima informasi yang relevan keyakinan bahwa diri memiliki
b. mengevaluasi informasi dan kemampuan melakukan tindakan
membandingkan dengan norma yang diharapkan dan memuaskan
c. memicu perbedaan untuk mencapai hasil tertentu,
d. mencari pilihan dengan indikator:
e. memformulasikan perencanaan 1. tujuan
f. menerapkan perencanaan 2. usaha
g. mengukur efektivitas perencanaan 3. tetap menjaga keseimbangan
4. memperbaiki diri dari
Metode Penelitian
kemunduran
224
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
Kasim Riau dengan kompetensi atas 0,25 dan reliabilitasnya sebesar 0,695.
setelah mempelajari matakuliah ini hanya 25 item yang mempunyai daya beda
225
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
226
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
UIN Suska Riau melalui pembelajaran maupun sosial yang dilandasi oleh proses
mata kuliah Akhlak Tasawuf pada spritualitas (tazkiah al-nafs). Tasawuf
mahasiswa dapat meningkatkan self- adalah ajaran untuk mengenal dan
efficacy dan self-regulation pada mendekatkan diri kepada Allah Swt.
mahasiswa. sehingga memperoleh kesadaran ketuhanan
Pendidikan karakter membantu siswa (God Consciousness). Oleh karena itu,
untuk mengetahui yang baik, menyenangi tasawuf erat sekali hubungannya dengan
yang baik, dan berbuat baik (Ryan, 1993). akhlak. Akhlak yang baik timbul dari
Pendidikan karakter adalah pendekatan kebersihan hati, kesucian ruh, kestabilan
langsung pada pendidikan moral, yakni pribadi, kemurnian sifat dan watak, karena
mengajari mahasiswa dengan pengetahuan kekuatan hati telah dialiri oleh arus
moral dasar untuk mencegah mereka kekuatan Ilahiyah. Akhlak terpuji dapat
melakukan tindakan tidak bermoral dan mengarahkan pada sesuatu yang sempurna
membahayakan orang lain dan dirinya atau mengarahkan pada pembentukan
sendiri. Pendidikan karakter diperlukan kepribadian yang utuh. Materi yang
agar anak didik mampu memahami, diberikan pada mata kuliah Akhlak
merasakan dan melakukan nilai-nilai Tasawuf di antaranya klasifikasi Akhlak
kebajikan (Lickona, 1992). Dalam yaitu al-Akhlaq al-Mahmudah dan al-
penelitian ini, yang menjadi subjek adalah Khlaq al-Mazmumah, baik dan buruk
mahasiswa yang menurut teori dalam terminologi akhlak, kebebasan dan
perkembangan moral Kohlberg, moralitas hati nurani sebagai tanggungjawab
terinternalisasi sepenuhnya dan tidak pembentukan akhlak, akhlak dan problem
didasarkan pada standar-standar eksternal. kebahagiaan.
Mahasiswa menalar pelajaran moral, Mahasiswa belajar Akhlak Tasawuf
mengeksplorasi pilihan-pilihan, serta akan memiliki kesadaran moral (moral
kemudian memutuskan moral yang terbaik awareness), yaitu kesediaan mahasiswa
untuk dirinya (Berk, 2009). untuk menerima secara cerdas sesuatu yang
Mata kuliah Akhlak Tasawuf seharusnya dilakukan, memiliki
membahas dan mengkaji dimensi perilaku pengetahuan tentang nilai-nilai moral
manusia dari aspek norma baik dan buruk (knowing moral values), yaitu mencakup
untuk diorientasikan dalam kehidupan pemahaman mengenai macam-macam nilai
sehari-hari, baik dalam kontek individual moral seperti menghormati hak hidup,
227
Kutubkhanah : Jurnal Penelitian sosial keagamaan, Vol.17, No.2 Juli-Desember 2014
228
Vivik Shofiah Dan Raudatussalamah : Self- Efficacy Dan Self- Regulation
dukungan kognitif dan membuat Bandura, Albert. (1997). Self Efficacy. New
York: W.H. Freeman and
konsekuensi atas tingkah laku agar
Company.
semuanya bergerak secara sinergis menuju Berk, L.E. (2009). Child Development.
tujuan yang ingin dicapai. Eds.8. Boston: Pearson
Buku Panduan dan Informasi Akademik
2011-2012. UIN Suska Riau.
Kesimpulan
Hall, C & Lindzey, G., & campbell, J.B.
Berdasarkan hasil penelitian dapat (1997). Theories of Personalities.
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan New York: John Wiley & Sons, Inc.
self-efficacy dan self-regulation pada Lickona, T. (1992). Educating for
Character: How our schools can
mahasiswa UIN Suska Riau sebelum dan teach respect and responsibility.
setelah mengikuti pembelajaran Akhlak New York: Bantam.
229