Anda di halaman 1dari 8

PERMASALAHAN PESERTA DIDIK KELAS TINGGI DI SD NEGERI 19

PASAR AMBACANG DURIAN TARUNG


KECAMATAN KURANJI PADANG

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

SRI MAIYENI
NPM. 10060031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
PERMASALAHAN PESERTA DIDIK KELAS TINGGI DI SD NEGERI 19
PASAR AMBACANG DURIAN TARUNG
KECAMATAN KURANJI PADANG

Sri Maiyeni*
Fitria Kasih**
Rahma Wira Nita**

*Mahasiswa
**Dosen Pebimbing
Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT
This research is motivated by condition of high grade learners tend to have problems. The purpose
of this research is to describe: 1. The form of personal problems. 2. The form of social adjusment.
3. Problems of high grade learners in primary school. This research is quantitative descriptive
research. It population are 59 of the learners. For take the example doing by using total sampling
technique. For this research was take the learners as example research that to be the main
respondents 30 learners. The instrument that doing in this research refers to questionnaire. And
whereas for data analysis by using percentage technique. The results of this research revealed that:
1. The form of personal problems of learners have many categories. 2. The form of social
adjusment have many categories. 3. The form if learning problems of learners have many
categories.

Key Word : The Problems Personal, Social, Learning.

Latar Belakang Masalah kehidupan pribadi sebagai anggota


Setiap individu tak bisa lepas dari masyarakat serta mempersiapkan peserta
apa yang dinamakan masalah, dan setiap didik untuk mengikuti pendidikan
individu itu juga mempunyai masalah yang menengah. Menurut PP No 28 Tahun 1990
berbeda-beda, dengan demikian telah banyak berdasarakan tujuan pendidikan dasar,
para ahli yang mendefinisikan pengertian diharapkan peserta didik dapat memiliki
dari masalah tersebut. Masalah adalah bekal kemampuan dasar dalam
ketidaksesuaian antara harapan dengan mengembangkan potensinya yang baik dari
kenyataan, ada yang melihat sebagai tidak aspek pribadi, sosial, karir dan akademik.
terpenuhnya kebutuhan seseorang, dan Secara garis besar, peserta didik SD
adapula yang mengartikannya sebagai suatu pada umumnya berusia antara 6 sampai
hal yang tidak mengenakan. dengan 13 tahun atau sampai tiba saatnya
Masalah merupakan sesuatu atau individu menjadi matang secara seksual.
persoalan yang harus diselesaikan atau Pada masa ini peserta didik mulai ke luar
dipecahkan. Masalah yang menimpa dari lingkungan pertama yaitu keluarga
seseorang bila dibiarkan berkembang dan permulaan masa peserta didik sering ditandai
tidak segera dipecahkan dapat menganggu dengan masuknya mereka ke kelas 1(satu)
kehidupan, baik dirinya sendiri maupun sekolah dasar.
orang lain. Suatu hal, kejadian suasana atau Menurut Hurlock (Furqon, 2005:
gejala yang tidak disukai adanya, yang dapat 35) ada tiga ciri utama pada masa ini yang
menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi mampu menunjukkan perbedaan dengan
diri sendiri ataupun bagi orang lain, dan masa sebelumya yaitu:
ingin dihilangkan. Maka dengan itu, suatu 1. Dorongan peserta didik untuk masuk ke
masalah dapat terjadi pada siapa saja, dalam dunia permainan dan pekerjaan
termasuk peserta didik Sekolah dasar (SD). yang membutuhkan keterampilan otot-
Masalah itu perlu diupayakan otot.
penanggulangannya agar menjadi sesuai 2. Dorongan peserta didik untuk keluar dari
dengan apa yang diharapkan dengan baik. lingkungan rumah dan masuk ke dalam
Pendidikan dasar bertujuan untuk kelompok-kelompok sebaya (peer
memberikan bekal kemampuan dasar kepada group).
peserta didik untuk mengembangkan
3. Dorongan mental untuk mematuhi dunia didik usia 6-13 tahun yaitu:
konsep-konsep logika, simbol, dan 1. Mempelajari keterampilan fisik yang
komunikasi secara dewasa. diperlukan untuk bermain.
Selanjutnya Havighurst (Furqon, 2. Membangun sikap yang sehat mengenai
2005: 35) mengemukakan sejumlah tugas diri sendiri sebagai makhluk yang sedang
perkembangan yang harus dipenuhi peserta tumbuh.
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman oleh Kowitz (Furqon, 2005: 45) sebagai
sebaya. berikut:
4. Mulai mengembangkan peran sosial
sebagai wanita atau pria 1. Masalah pribadi
5. Mengembangkan keterampilan- Permasalahan pribadi peserta
keterampilan dasar untuk membaca, didik usia sekolah dasar terutama
menulis, dan berhitung. berkenaan dengan kemampuan
6. Mengembangkan kata hati, moral, dan intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan
nilai-nilai. kebiasaan-kebiasaannya.
7. Mengembangkan pengertian-pengertian 2. Masalah penyesuaian sosial
yang diperlukan dalam kehidupan sehari- Mengembangkan kemampuan
hari. penyesuaian sosial, baik dengan teman-
8. Mengembangkan sikap terhadap teman maupun dengan guru. Peserta
kelompok-kelompok dan lembaga- didik banyak mengalami permasalahan
lembaga sosial. misalnya perasaan rendah diri
9. Mencapai kebebasan pribadi. ketergantungan pada kawan, iri hati,
Pada masa peserta didik SD, cemburu, curiga, persaingan,
penguasaan tugas-tugas perkembangan tidak perkelahian, permusuhan, terbentuknya
lagi sepenuhnya menjadi tanggung jawab klik dan sebagainya. Merupakan
orang tua seperti sebelum sekolah. Tetapi permasalahan penyesuaian dengan
sekarang penguasaan inipun menjadi teman-teman.
tanggung jawab guru-guru dan sebagian Sedangkan permasalahan
kecil menjadi tanggung jawab guru-guru dan penyesuaian sosial peserta didik dengan
sebagian kecil menjadi tanggung jawab guru misalnya, peserta didik tidak
teman-teman yang sebaya. Untuk lebih menyenangi guru, tergantung pada guru
memperjelas mengenai tugas-tugas tidak ada gairah belajar atau masalah lain
perkembangan yang dikemukakan yang berhubungan dengan kedisiplinan.
Havighurst, di bawah ini dikemukakan 3. Masalah belajar
beberapa aspek perkembangan psiko-fisik Masalah belajar dapat ditemui
peserta didik usia Sekolah Dasar. Kowitz oleh hampir setiap siswa dalam setiap
(Furqon, 2005: 35) mengemukakan bahwa kelas dan setiap mata pelajaran atau
beberapa rintangan yang muncul di SD. bidang studi. Permasalahan belajar bisa
Pada umumnya disebabkan oleh berupa tidak dikuasainya kemampuan
karakteristik peserta didik itu sendiri. Saat atau materi yang ditargetkan sebagai
yang belum matang peserta didik memasuki tujuan pengajaran.
sekolah, keterampilan akademis yang belum Sebagaimana yang dikemukakan
merata untuk semua mata pelajaran dan Basset, Jacka, Logan (Juliyani, 2009: 1)
bidang studi, kemampuan sosial yang dalam memahami karakteristik peserta didik
kurang berkembang, penyesuaian pribadi mengatasi masalah belajar murid di SD.
yang negatif, dan harapan-harapan orang tua, Dorongan karakteristik mereka yang
kelompok dan pribadi yang negatif, dan disebutkan di atas tidak selamanya mulus
harap-harapan orang tua, kelompok, dan (sesuai dengan apa yang mereka inginkan),
lembaga pendidikan itu sendiri terlalu tinggi, akan tetapi akan banyak hambatan-
sehingga tidak realistis. hambatan.
Secara rinci permasalahan yang Berdasarkan observasi yang
dihadapi peserta didik SD dikemukaakan peneliti lakukan pada tanggal 18 Februari
2014 terhadap peserta didik di kelas IV, V
dan VI terlihat bahwa adanya peserta didik
yang keluar masuk pada saat jam pelajaran,
adanya peserta didik yang tidak membuat
tugas dan makan pada saat jam pelajaran.
Berdasarkan wawancara yang
peneliti lakukan pada tanggal 24 Februari
2014 di lapangan terhadap guru SD Negeri
19 Pasar Ambacang Durian Tarung
Kecamatan Kuranji Padang diantaranya
adanya peserta didik yang merokok, yang
memilih teman, yang tidak mengerjakan
tugas, tidak mengerjakan tugas yang mengerjakan tugas, adanya peserta didik yang
diberikan oleh guru, yang dalam proses mempunyai hasil belajar di bawah rata- rata.
pembelajaran tidak merespon, adanya Berdasarkan fenomena yang telah
persaingan peserta didik di dalam kelas, dipaparkan tersebut apabila tidak segera
adanya peserta didik yang tidak diatasi ataupun dibahas secara mendalam
maka dampak yang akan terjadi 1. Bentuk permasalahan pribadi peserta
kemungkinan adanya peserta didik yang didik kelas tinggi di SD
mendapatkan nilai rendah, adanya peserta 2. Bentuk permasalahan penyesuaian sosial
didik yang tinggal kelas dan adanya peserta peserta didik kelas tinggi di SD
didik tidak tercapai tugas perkembangannya. 3. Bentuk permasalahan belajar peserta
Berdasarkan uraian latar belakang didik kelas tinggi di SD.
permasalahan di atas, hal ini menarik Hasil penelitian ini diharapkan
perhatian peneliti untuk melakukan bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:
penelitian mengenai Permasalahan Peserta 1. Peneliti, dalam rangka menambah
Didik Kelas Tinggi di SD Negeri 19 Pasar wawasan dan pengetahuan dalam
Ambacang Durian Tarung Kecamatan penelitian ini yang membahas tentang
Kuranji Padang.
permasalahan peserta didik di SD
Berdasarkan latar belakang yang 2. Kepala Sekolah, hasil penelitian dapat
dikemukakan di atas, maka permasalahan dijadikan masukan sebagai pemecahan
yang ditemukan di lapangan sebagai berikut: permasalahan peserta didik di SD.
1. Adanya peserta didik yang memilih 3. Guru Kelas, untuk mengetahui apa saja
teman permasalahan peserta didik dan dapat
2. Adanya peserta didik yang tidak mengambil langkah solusi
mengerjakan tugas yang diberikan oleh pengentasannya.
guru 4. Pengelola program studi Bimbingan dan
3. Adanya peserta didik yang dalam proses Konseling, sebagai bahan masukan
pembelajaran tidak merespon dalam rangka meningkatkan program
4. Adanya persaingan peserta didik di perkuliahan, khususnya dalam mata
dalam kelas kuliah psikologi perkembangan peserta
5. Adanya peserta didik yang tidak didik, pelayanan BK di SD.
mengerjakan tugas 5. Peserta didik, untuk pemahaman tentang
6. Adanya peserta didik yang mempunyai diri peserta didik terhadap permasalahan
hasil belajar di bawah rata-rata. yang dialami peserta didik.
Berdasarkan uraian yang 6. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan
dikemukakan dalam identifikasi masalah pedoman untuk melakukan penelitian
maka dapat dibatasi masalah dalam peneliti yang relevan.
ini sebagai berikut:
1. Bentuk permasalahan pribadi peserta Metodologi Penelitian
didik kelas tinggi di SD Berdasarkan permasalahan yang
2. Bentuk permasalahan penyesuaian sosial telah dikemukakan pada Bab I maka jenis
peserta didik kelas tinggi di SD penelitian ini adalah deskriptif Kuantitatif.
3. Bentuk permasalahan belajar peserta Menurut Yusuf (2007: 50) “Penelitian
didik kelas tinggi di SD? kuantitatif dapat digunakan apabila data
Berdasarkan latar belakang yang yang dikumpulkan berupa data kuantitatif
telah diuraikan, rumusan masalah dalam atau jenis data yang lain yang dapat
penelitian ini adalah: Apa bentuk dikuantitatifkan dan diolah dengan
permasalahan peserta didik kelas tinggi di menggunakan teknik statistik”. Menurut
SD Negeri 19 Pasar Ambacang Durian Arikunto (2002: 10) mengemukakan bahwa
Tarung Kecamatan Kuranji Padang? “Penelitian kuantitatif dituntut menggunakan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah angka, mulai dari pengumpulan data,
untuk mendeskripsikan: penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya”.
Berdasarkan penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang
datanya berupa angka dan pengolahannya
menggunakan teknik statistik. Sedangkan
untuk jenis kuantitatif, menurut Yusuf
(2007: 62) “Penelitian kuantitatif dapat
dilaksanakan didik dalam bentuk penelitian
deskriptif, penelitian eksplorasi, penelitian
korelasional, penelitian kausal-komparatif,
penelitian eksperimen”. Dalam penelitian ini sistematis, faktual dan akurat mengenai
peneliti menggunakan deskriptif dengan fakta-fakta dan sifat populasi tertentu, atau
analisis statistik korelasional. Menurut menggambarkan fenomena secara detail.
Lehman (Yusuf, 2007: 83) penelitian Tempat Penelitian Di Sd Negeri
deskriptif adalah “Salah satu jenis penelitian 19 Pasar Ambacang Durian Tarung
yang bertujuan mendeskripsikan secara Padang dengan populasi 59 orang dan
teknik pengambilan sampel 30 orang. Jenis yang lebih tinggi. Munculnya gejala
data dalam penelitian ini adalah data perilaku malas untuk belajar, malas
interval, sumber data yang digunakan data datang ke sekolah bahkan sering
skunder dari lapangan. Teknik pengumpulan mengakibatkan bertambahnya angka
data data adalah angket. Teknik analisis data putus sekolah merupakan akibat
dengan menggunakan rumus persentase berkurangnya pelayanan individual yang
yang dikemukakan oleh Yusuf (2005:365) dilakukan pihak sekolah yang didasarkan
Sebagai berikut: atas kemampuan intelektual peserta didik
F
a. Kemampuan Intelektual
P = N x 100 Berdasarkan hasil pengolahan data
tentang Permasalahan peserta didik di
Keterangan: kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
P = Persentase
dilihat dari masalah pribadi segi
F = Frekuensi yang sedang dicari kemampuan intelektual berada pada
pengentasannya kategori sangat sedikit dengan persentase
N : Number of cases ( jumlah 37,28%.
frekuensi/ banyak individu) Dari data tersebut dapat disimpulkan
100= jumlah angka mutlak bahwa permasalahan peserta didik di
Pembahasan kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
Berdasarkan dari hasil pengolahan Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
data yang penulis lakukan dapat dilihat dari aspek kemampuan intelektual
diungkapkan permasalahan peserta didik masih sangat sedikit dipengaruhi oleh
kelas tinggi di sd negeri 19 pasar ambacang masalah pribadi peserta didik.
kecamatan kuranji kelurahan kuranji padang b. Kondisi Fisik
1. Permasalahan peserta didik di kelas Berdasarkan hasil pengolahan data
tinggi di SD Negeri 19 Pasar Ambacang tentang Permasalahan peserta didik di
Kecamatan Kuranji Padang dilihat dari kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
masalah pribadi sebagai berikut: Kowitz. Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
G.T (Furqon, 2005: 45) Permasalahan dilihat dari masalah pribadi segi
pribadi peserta didik usia Sekolah Dasar kemampuan intelektual berada pada
terutama berkenaan dengan kemampuan kategori banyak dengan persentase
intelektual, kondisi fisik, kesehatan dan 40,67%.
kebiasaan-kebiasaannya. Di kelas satu Dari data tersebut dapat
atau kelas dua, tidak jarang ditemukan disimpulkan bahwa permasalahan
peserta didik yang semestinya belajar peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
pada sekolah luar biasa, tetapi mereka 19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
tetap disertakan dan disejajarkan dengan Padang dilihat dari aspek kondisi fisik
peserta didik yang mempunyai masih banyak dipengaruhi oleh masalah
kemampuan normal. Kejadian itu pribadi peserta didik.
muncul sebagai akibat ketidakmampuan c. Kesehatan
kita di dalam mengindentifikasi Berdasarkan hasil pengolahan data
kemampuan mereka secara dini. Peserta tentang Permasalahan peserta didik di
didik yang memiliki kelemahan kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
intelektual tergolong ringan, baru Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
diketahui setelah menginjak kelas-kelas dilihat dari masalah pribadi segi
kemampuan intelektual berada pada
kategori sangat sedikit dengan persentase
37,28%.
Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa permasalahan
peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
Padang dilihat dari aspek kesehatan
masih sangat sedikit dipengaruhi oleh
masalah pribadi peserta didik.
d. Kebiasaan kategori sedikit dengan persentase
Berdasarkan hasil pengolahan data 50,58%.
tentang Permasalahan peserta didik di Dari data tersebut dapat
kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar disimpulkan bahwa permasalahan
Ambacang Kecamatan Kuranji Padang peserta didik di kelas tinggi di SD
dilihat dari masalah pribadi segi Negeri 19 Pasar Ambacang
kemampuan intelektual berada pada Kecamatan Kuranji Padang dilihat dari
aspek kebiasaan masih sedikit Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
dipengaruhi oleh masalah pribadi peserta dilihat dari masalah penyesuaian sosial
didik segi ketergantungan dengan teman
2. Permasalahan peserta didik di kelas berada pada kategori banyak dengan
tinggi di SD Negeri 19 Pasar Ambacang persentase 40,67%.
Kecamatan Kuranji Padang dilihat dari Dari data tersebut dapat
masalah penyesuaian sosial sebagai disimpulkan bahwa permasalahan
berikut: Kowitz. G.T (Furqon, 2005: 45) peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
Peserta didik belajar bukan hanya dari 19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
seorang guru, tetapi juga dari teman- Padang dilihat dari aspek ketergantungan
temanya, dan bukan hanya kemampuan dengan teman masih banyak dipengaruhi
kognitif yang ia pelajari untuk melainkan oleh masalah penyesuaian sosial peserta
termasuk kemampuan sosial pun didik.
dipelajarinya. Dalam mengembangkan c. Cemburu
kemampuan penyesuaian sosial, baik Berdasarkan hasil pengolahan data
dengan teman-teman maupun dengan tentang permasalahan peserta didik di
guru peserta didik banyak mengalami kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
permasalahan misalnya perasaan rendah Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
diri ketergantungan pada kawan, iri hati, dilihat dari masalah penyesuaian sosial
cemburu, curiga, persaingan, segi cemburu berada pada kategori
perkelahian, permusuhan, terbentuknya banyak dengan persentase 42,37%.
klik dan sebagainya, merupakan Dari data tersebut dapat
permasalahan penyesuaian dengan disimpulkan bahwa permasalahan
teman-teman. peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
a. Perasaan Rendah Diri 19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
Berdasarkan hasil pengolahan data Padang dilihat dari aspek cemburu
tentang permasalahan peserta didik di masih banyak dipengaruhi oleh masalah
kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar penyesuaian sosial peserta didik.
Ambacang Kecamatan Kuranji Padang d. Persaingan
dilihat dari masalah penyesuaian sosial Berdasarkan hasil pengolahan data
segi perasaan rendah diri rendah diri tentang permasalahan peserta didik di
berada pada kategori sangat sedikit kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
dengan persentase 35,59%. Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
Dari data tersebut dapat dilihat dari masalah penyesuaian sosial
disimpulkan bahwa permasalahan segi persaingan berada pada kategori
peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri sangat banyak dengan persentase
19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji 56,57%.
Padang dilihat dari aspek perasaan Dari data tersebut dapat
rendah diri masih sangat sedikit disimpulkan bahwa permasalahan
dipengaruhi oleh masalah penyesuaian peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
sosial peserta didik. 19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
b. Ketergantungan dengan Teman Padang dilihat dari aspek persaingan
Berdasarkan hasil pengolahan data masih banyak dipengaruhi oleh masalah
tentang permasalahan peserta didik di penyesuaian sosial peserta didik.
kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar e. Permusuhan
Berdasarkan hasil pengolahan data
tentang Permasalahan peserta didik di
kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
dilihat dari masalah penyesuaian sosial
segi permusuhan berada pada kategori
sangat banyak dengan persentase
35,59%.
Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa permasalahan
peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
Padang dilihat dari aspek permusuhan
masih sangat banyak dipengaruhi oleh tentang Permasalahan peserta didik di
masalah penyesuaian sosial peserta kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
didik. Ambacang Kecamatan Kuranji
f. Terbentuk Klik Padang dilihat dari masalah
Berdasarkan hasil pengolahan data penyesuaian sosial segi terbentuk klik
berada pada kategori sangat sedikit Selanjutnya menurut Renita
dengan persentase 28,81%. Dari data (2007:2) “Belajar adalah tugas utama
tersebut dapat para pelajar yang mempunyai proses
disimpulkan bahwa permasalahan secara langsung dalam diri seseorang
peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri yang mempunyai aspek internal dan
19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji eksternal”. Seiring dengan itu, Morgan
Padang dilihat dari aspek terbentuk klik (Putra, 2014: 10) “Belajar adalah setiap
masih sangat sedikit dipengaruhi oleh perubahan yang relatif menetap dalam
masalah penyesuaian sosial peserta tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
didik. hasil dari latihan atau pengalaman”.
3. Masalah belajar dapat ditemui oleh Dari uraian di atas dapat
hampir setiap peserta didik dalam setiap disimpulkan bahwa setiap peserta didik
kelas dan setiap mata pelajaran atau mempunyai masalah akademik, ini
bidang studi. Permasalahan akademis sering ditemui dalam kemampuan
bisa berupa tidak dikuasainya mengusai materi/ bidang studi ini
kemampuan atau materi yang ditargetkan disebabkan karena kecerdasan dari
sebagai tujuan pengajaran. Peserta didik peserta didik akibat dari kesalahan dalam
yang seperti ini sering dikenal sebagai cara belajar, kurangnya motivasi, fasilitas
peserta didik yang berprestasi rendah, dan dukungan dari orang tua.
baik karena lambat belajar (slow leaner) a. Kurang Motivasi Belajar
maupun prestasinya di bawah Berdasarkan hasil pengolahan data
kemampuan yang dimilikinya (under tentang Permasalahan peserta didik di
achiever). kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
Dengan demikian ketidak Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
berhasilan mereka dalam mencapai dilihat dari masalah belajar segi kurang
prestasi belajar yang tinggi bukan hanya motivasi belajar berada pada kategori
disebabkan oleh kecerdasan saja tetapi banyak dengan persentase 37,28%.
mungkin juga sebagai akibat dari Dari data tersebut dapat
kesalahan dalam cara belajar, kurang disimpulkan bahwa permasalahan
motivasi belajar, kurangnya fasilitas dan peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
dukungan orang tua atau karena 19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
kesalahan-kesalahan guru dalam cara Padang dilihat dari aspek kurang
mengajarnya sebagai akibat dari motivasi belajar masih banyak
memahami materi ajaran pendekatan dipengaruhi oleh masalah belajar peserta
yang harus digunakan atau kurangnya didik.
pemahaman terhadap karakteristik b. Kurang Fasilitas dan Dukungan
peserta didiknya. Orang Tua
Menurut Hamalik (Nita, 2013: 13) Berdasarkan hasil pengolahan data
“Belajar bukan suatu tujuan tetapi tentang Permasalahan peserta didik di
merupakan suatu proses untuk mencapai kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
tujuan”. Belajar merupakan langkah atau Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
prosedur yang ditempuh. Belajar dengan dilihat dari masalah belajar segi kurang
cara mengalami, pengalaman diperoleh fasilitas dan dukungan orang tua berada
berkat interaksi antara individu dengan pada kategori banyak dengan persentase
lingkungan, sedangkan pengalaman 35,59%.
adalah sebagai sumber pengetahuan dan Dari data tersebut dapat
keterampilan, bersifat pendidikan, yang disimpulkan bahwa permasalahan
merupakan suatu kesatuan. peserta didik di kelas tinggi di SD Negeri
19 Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji
Padang dilihat dari aspek kurang fasilitas
dan dukungan orang tua masih banyak
dipengaruhi oleh masalah belajar peserta
didik.
c. Kesalahan Guru dalam Cara
Mengajar
Berdasarkan hasil pengolahan data
tentang Permasalahan peserta didik di
kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
Ambacang Kecamatan Kuranji Padang Dari data tersebut dapat disimpulkan
dilihat dari masalah belajar segi bahwa permasalahan peserta didik di
kesalahan guru dalam cara mengajar kelas tinggi di SD Negeri 19 Pasar
berada pada kategori banyak dengan Ambacang Kecamatan Kuranji Padang
persentase 40,67%. dilihat dari aspek kurang kesalahan guru
dalam cara mengajar masih banyak peran guru kelas dalam membantu dan
dipengaruhi oleh masalah belajar peserta mengentaskan permasalahan peserta
didik. didik agar peserta didik dapat belajar
dengan nyaman dan tenang.
Kesimpulan dan Saran
2. Kepala Sekolah, hasil penelitian dapat
Berdasarkan analisis data dan dijadikan masukan sebagai pemecahan
pembahasan maka dapat diambil kesimpulan permasalahan peserta didik di sekolah
permasalahan peserta didik kelas tinggi di dasar. Agar semua guru kelas lebih
SD Negeri 19 Pasar Ambacang Durian memperhatikan dan mengawasi peserta
Tarung Kecamatan Kuranji Padang dapat didik yang bermasalah agar peserta didik
disimpulkan sebagai berikut: dapat belajar dengan nyaman dan tenang.
1. Bentuk permasalahan pribadi peserta 3. Pengelola program studi Bimbingan dan
didik kelas tinggi di Sekolah Dasar Konseling, sebagai bahan masukan
dengan kategori sangat banyak dan pada dalam rangka meningkatkan program
kemampuan intelektual dengan kategori perkuliahan, khususnya dalam mata
cukup banyak, kondisi fisik dengan kuliah psikologi perkembangan peserta
kategori banyak, dan kebiasaan sedikit didik, pelayanan BK di SD.
serta kesehatan berada pada kategori 4. Peserta didik, untuk pemahaman tentang
banyak. diri peserta didik terhadap permasalahan
2. Bentuk penyesuaian sosial peserta didik yang dialami agar lebih terbuka kepada
sekolah tinggi dapat diambil kesimpulan guru kelas, orang tua.
permasalahan peserta didik kelas tinggi 5. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan
di Sekolah Dasar dengan kategori pedoman untuk melakukan penelitian
banyak, dan pada perasaan rendah diri yang relevan.
dengan kategori sangat banyak,
ketergantungan dengan teman dengan Kepustakaan
ketegori banyak, cemburu dengan
kategori banyak, persaingan dengan Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
kategori sangat banyak, permusuhan Penelitian: Suatu Pendekatan
dengan kategori sangat banyak dan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
terbentuk klik pada kategori banyak.
3. Bentuk permasalahan belajar peserta Furqon. 2005. Konsep dan Aplikasi
didik kelas tinggi di Sekolah Dasar dapat Bimbingan dan Konseling di
diambil kesimpulan dari penelitian Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka
dengan kategori kurang banyak, kurang Bani Quraisy.
motivasi belajar banyak, kurang fasilitas
dan dukungan orangtua dengan kategori Nita, Rahma Wira. 2013. Keseriusan
banyak sedangkan kesalahan guru dalam Belajar Siswa dan Pelayanan BK.
mengajar dengan kategori banyak. Tesis tidak diterbitkan. UNP.
Berdasarkan kesimpulan di atas Putra, Fadil Eka, 2014. Peran Guru Kelas
maka peneliti ingin mengajukan saran dalam Memandirikan Peserta
kepada: Didik. Skripsi. tidak diterbitkan.
1. Guru Kelas, untuk mengetahui apa saja STKIP PGRI SUMBAR.
permasalahan peserta didik dan dapat
mengambil langkah solusi Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian
pengentasannya. Apabila peserta didik untuk Guru, Karyawan dan
mendapatkan permasalahan disinilah Penelitian Pemula. Bandung:
Alfabeta.

Yusuf, A Muri. 2007. Metode Penelitian.


Padang: UNP Press.

Anda mungkin juga menyukai