Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANDIRI

PENGANTAR MANAJEMEN

Nama Mahasiswa : Claudia Gracia


NPM : 170910145
Kode Kelas : 171-MN048-N10
Dosen : Dr. Realize, S.Kom., M.SI.

UNIVERSITAS PUTERA BATAM


2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah tugas mandiri yang berjudul,
“Manajemen Konflik”.
Atas dukungan moral dan materi yang telah diberikan dalam penyusunan
makalah, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini kepada:
1. Kedua orang tua dan rekan penulis yang turut memberikan dukungan, doa
dan semangat.
2. Ibu Dosen Pengantar Manajemen
3. Semua pihak yang telah membantu penulis selama menulis makalah.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh karena
itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Batam, 3 Januari 2018

Claudia Gracia

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................1

BAB II Pembahasan..................................................................................................2
2.1 Pengertian Manajemen Konflik.........................................................................2-3
2.2 Jenis-jenis Konflik................................................................................................4
2.3 Penyebab Terjadinya Konflik............................................................................5-6
2.4 Solusi Dalam Menyelesaikan Konflik..................................................................7

BAB III Penutup........................................................................................................8


3.1 Kesimpulan...........................................................................................................8

Daftar Pustaka...........................................................................................................9

Biodata......................................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sepanjang kehidupan manusia senantiasa dihadapkan dengan berbagai konflik
baik itu secara individu maupun organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang
tidak dapat dihindari. Demikian halnya dengan kehidupan organisasi, setiap
anggota organisasi senantiasa dihadapkan pada berbagai konflik diantaranya
konflik antar individu, konflik antar kelompok atau yang lain. Di dalam
organisasai perubahan atau inovasi baru sangat rentan menimbulkan konflik.
Dalam paradigma lama banyak orang percaya bahwa konflik akan menghambat
organisasi berkembang. Namun dalam paradigma baru ada pandangan yang
berbeda. Konflik memang bisa menghambat, jika tidak dikelola dengan baik,
namun jika dikelola dengan baik konflik bisa menjadi pemicu berkembangnya
organisasi menjadi lebih produktif.

Manajemen konflik sangat berpengaruh bagi anggota organisasi. Pemimpin


organisasi dituntut menguasai manajemen konflik agar konflik yang muncul
dapat berdampak positif untuk meningkatkan mutu organisasi.
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
maupun pihak luar dalam suatu konflik, termasuk pada suatu pendekatan yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk
tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang
berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang
akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku
dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.

1.2 Rumusan Masalah


Apa definisi Manajemen konflik
Apa penyebab terjadinya konflik
Bagaimana cara menyelesaikan konflik

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
2. Sebagai media pembelajaran mengenai Manajemen Konflik
3. Memberikan solusi dalam cara menyelesaikan konflik

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Konflik


Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
maupun pihak luar dalam suatu konflik.
Definisi Manajemen Konflik menurut para ahli, diantara nya :
Minnery (1980:220) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan proses, sama
halnya dengan perencanaan kota merupakan proses. pendekatan model manajemen
konflik perencanaan kota secara terus menerus mengalami penyempurnaan sampai
mencapai model yang ideal
Ross (1993) menyatakan bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah
yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan
ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir
berupa penyelesaian konflik.
Konflik adalah adanya ketidak pastian yang terjadi di dalam kelompok (individu
dengan individu ,individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok lainnya)
akibat berlangsungnya suatu kejadian maupun dikarenakan pencapaian yang dicapi
kelompok lain , membuat kelompok tersebut ingin menyamai pencapaian kelompok
lain dengan cara-cara terpuji maupun dengan cara-cara yang bisa menimbulkan
pertentangan dengan kelompok lain.
Transisi dalam pemikiran konflik :
Pendangan Tradisional (1930-1940an)
Keyakinan bahwa semua konflik berbahaya dan harus dihindari. Di akibatkan karena
komunikasi yang buruk , kurangnya keterbukaan dan kegagalan dalam menafsirkan
kebutuhan karyawan.
Pandangan Hubungan Manusia (1940-1970an)
Kepercayaan bahwa konflik adalah sesusatu yang alami dan tidak dapat dihindari.

Definisi konflik menurut para ahli , yaitu sebagai berikut :


Stephen P Robbins : mendefinisikan konflik sebagai suatu proses dimana A
melakukan usaha yang sengaja dibuat untuk menghilangkan usaha-usaha B dengan
sebentuk usaha untuk menghalangi sehingga mengakibatkan frustasi pada B dalam
usaha untuk mencapai tujuannya atau dalam meneruskan kepentingan-
kepentingannya.

2
Gereth R. Jones : menurutnya konflik terjadi ketika ketidakserasian target
pencapaian memberi pengaruh kepada reaksi perilaku suatu kelompok penentang
atau menghalangi rencana tujuan kelompok yang lain.
Mullins (2012) : mendefinikan konflik merupakan kondisi terjadinya ketidaksesuaian
tujuan dan munculnya berbagai pertetangan perilaku , baik yang ada di dalam diri
individu , kelompok maupun organisasi.

2.2 Jenis-jenis Konflik


3
Konflik terbagi menjadi berbagai macam jenisnya, dimana setiap pakar konflik
memiliki pandangan yang berbeda-beda. Secara umum mereka melihat beberapa
jenis konflik, yaitu :
Konflik pada diri individu itu sendiri
Konflik antar individu
Konflik individu dengan institusi
Menurut T.Hani Handoko ada 5 jenis konflik dalam kehidupan organisasi antara lain
sebagai berikut :
1. Konflik dalam diri individu
Terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia
harapkan untuk melaksanakannya. Contoh nya : karyawan disebuah perusahaan
dituntut untuk melakukan pekerjaan diluar batas kemampuannya.
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
Hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepribadian, juga berasal dari
adanya konflik antar peranan seperti antara manajer dan bawahan.

3. Konflik antar individu dan kelompok


Berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang
dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Contoh nya : karyawan A diasingkan oleh
kelompok kerja karena dianggap melanggar norma - norma kelompok.

4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama


Diakibatkan oleh pertentangan antar kelompok , mempunyai kepentingan yang sama
terhadap sesuatu. Contoh nya : perbedaan pendapat antara si a dan b yg
menyebabkan tidak adanya keputusan bersama dalam sebuah meeting perusahaan.

5. Konflik antar organisasi


Konflik ini timbul akibat bentuk persaingan ekonomi dan sistem perekonomian
suatu negara. Mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru,teknlogi dan
penggunaan sumber daya lebih efisien.
Contoh nya : Sebuah produsen hp merek x mengklaim salah satu jenis produknya
telah dijiplak oleh salah satu produsen hp lainya.

2.3 Penyebab Terjadinya Konflik

4
Setiap terjadinya konflik pasti memiliki latar belakang penyebabnya.
Menurut Hendricks W. (1992) mengidentifikasi proses terjadi nya konflik terdiri dari
tiga tahap ; peristiwa sehari-hari , adanya tantangan, dan timbulnya pertentangan.

Secara umum terdapat beberapa penyebabnya, yaitu sebagai berikut :


1. Perbedaan
Perbedaan sering mengakibatkan hubungan yang baik menjadi tidak baik. Dalam
pembahasan ini perbedaan dibagi menjadi tiga :
a. Perbedaan pendapat
Perbedaan pendapat bisa muncul kapan saja dan terjadi pada siapa saja.
Perbedaan pendapat disebabkan oleh pendapat yang disampaikan seorang
dengan orang lain berseberangan. Begitu juga jika kedua pihak saling
mempertahankan argumentasi masing-masing.
Penyelesaian nya yaitu dengan memilih pendapat yang mendekati rasional
dan lebih tepat. Serta tidak menolak mentah-mentah pendapat orang lain dan
dan menjadikan pendapat itu menjadi bahan masukan yang pantas.
b. Perbedaan Pandangan
Merupakan perbedaan yang didasarkan bahwa tiap-tiap orang memiliki
keyakinan dalam hal sikap, memahami kedaan dan lingkungan sekitar,
sehingga kadang keyakinan yang dimiliki belum tentu diyakini dan
dimengerti orang lain.
Perbedaan pandangan bisa membuat sikap dan perilaku seseorang berbeda
antara yang satu dengan lain. Karena setiap orang masing-masing memiliki
nilai (ajaran agama, titah orang tua, pengetahuan dari pendidikan ,
pengalaman, kata-kata mutiara dan lainnya)
Karena nilai yang dimiliki tersebut dapat membuat seseorang bisa
membatasi diri untuk melakukan sesuatu atau sama sekali tidak melakukan
sesuatu . Sebagai contoh : Persuhaan Y mengadakan acara kantor untuk
merayakan keberhasilan pelaksaaan proyek. Pada acara tersebut ada yang
minum alkohol sekadar untuk mencoba ada juga yang minum sampai
sempoyongan untuk melepas rasa kepenatan kerja.
c. Perbedaan Latar Belakang
Latar belakang yang berbeda diakibatkan karena adanya perbedaan berbagai
atribut yang dimiliki seseorang. Bisa berupa lingkungan sekitar dan budaya
yang sangat berpengaruh.
2. Dianggap Remeh

5
Seseorang bisa merasa mendapat konflik, bila merasa dianggap remeh oleh
orang lain. Sering mendapatkan ejekan , cemoohan akan membuat dirinya
tersinggung dan tertekan.
Didunia pekerjaan seseorang bisa dianggap remeh karena beberapa alasan antara
lain :
Sering membuat kesalahaan dalam bekerja , sehingga selalu mendapatan olok-
olokan dari rekan kerja
Pernah membuat kesalahaan dan kehilangan kepercayaan , akibat nya orang lain
berpendapat pembuat kesalahan tidak bisa diandalkan untuk seterusnya
Suka menghidari kegiatan-kegiatan bersama , kurang percaya diri dalam hal
pergaulan
3. Dirugikan
Merasa dirugikan adalah keadaan dimana seseorang tidak mendapatkan hak dan
kewajiban secara proporsional. Ketika seorang sudah bekerja , berkorban ,
mengabdi tetapi tidak mendapat kompensasi atau sekadar pengakuan dari atasan
dan orang lain serta merasa dirugikan ketika kewajban yang harus dikerjakan
mampu dilakukan tetapi tidak pernah diberikan kesempatan untuk melakukan.
Secara sengaja atau tidak dapat mengakibatkan seseorang yang dirugikan
tersebut akan menimbulkan konflik untuk mencari keadilan atau sekadar
sensasi.
4. Beban Kerja
Tuntutan profesional kerja , bisa membuat seseorang memiliki beban kerja
berat. Beberapa alasan kerja yang dapat menimbulkan konflik :
Banyaknya tuntutan pelanggan yang ingin dilayani pertama dan dalam waktu
yang secapatnya. Sementara karyawan dalam jumlah yang terbatas
Konflik bisa terjadi pada perkerjaan yang berada pada batas deathline, konflik
timbul saat sebagain saja yang serius bekerja dan sebagian hanya santai-santai

5. Perubahan
Perubahan bisa menghasilkan konflik, sebagai contoh pergantian atasan dari
yang perhatian di ganti dengan atasan yang tempramen. Kebijakan pimpinan
baru bisa menghasilkan konkflik karena pemimpin tidak memahami bawahan.
Menyebabkan bawahan tidak akan menurut dan menentang atasanya.

2.4 Solusi dalam menyelesaikan konflik

6
Ada beberapa solusi yang kiranya dapat dilaksanakaan dalam usaha – usaha
menyelesaikan konflik , yaitu :
1. Melakukan dan menarapkan konsep bekerja yang berkolaborasi dan menjauhi
sikap kerja yang bersaing secara negatif
Berkolaborasi adalah suatu situasi dimana pihak-pihak pada suatu konflik
masing-masing sangat berkeinginan untuk memuaskan sepenuhnya
kepentingan dari semua pihak
2. Menerapkan konsep adaptasi terhadap dimana perusahaan tersebut berada.
Jika kantor induknya di Negara Amerika , maka ketika iaa membuka kantor
cabang ke Negera lain seperti mayoritas muslim maka ia harus menerapkan
dan mengadaptasi dengan konsep budaya muslim yang berlaku disana.
Seperti mepersilahkan karyawan untuk memakai jilbab dan menyediakan
waktu dan tempat untuk Shalat lima waktu.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Stephen P. Robbins :
Konflik Religius antara karyawan dan majikan semakin meningkat ketika
lebih banyak imigran memasuki angkatan kerja.
3. Menerapkan metode penyelesaian konflik menurut T.Hani Handoko ada tiga
metode penyelesaian konflik yang sering digunakan yaitu : dominasi atau
penekanan , kompromi , dan pemecahan masalah integratif.
Metode ini berbeda dalam hal efektivitas dan kreatifitas penyelesaian konflik
serta pencegahan situasi konflik di masa mendatang.
4. Menerapkan konsep yang realistis yang sesuai dengan SWOT perusahaan.
SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan) weaknesses (kelemahan)
opportunities (peluang) dan threats (ancaman)
Dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu
organisasi yang berorientasi profit dan non profit . Dengan tujuan utama
untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut
SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk memberikan suatu panduan
agar persuhaan menjadi lebih fokus dan dapat dijadikan sudut pandang . baik
dalam segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang bisa
terjadi di masa yang akan datang

BAB III

7
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun
pihak luar dalam suatu konflik . Konflik memiliki berbagai defini dari beberapa para
ahli. Salah satu nya yaitu Ross (1993) menyatakan bahwa manajemen konflik
merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam
rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak
mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik.
Konflik juga terbagi atas berbagai macam jenis diantara nya : Konflik dalam diri
individu , Konflik antar individu dalam organisasi yang sama , Konflik antar individu
dan kelompok , Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama dan Konflik
antar organisasi
Setiap konflik yang terjadi tentunya ada penyelesaian nya , berikut adalah beberapa
solusi untuk menyelesaikan konflik :
1. Melakukan dan menarapkan konsep bekerja yang berkolaborasi dan menjauhi
sikap kerja yang bersaing secara negatif
2. Menerapkan konsep adaptasi terhadap dimana perusahaan tersebut berada
3. Menerapkan metode penyelesaian konflik menurut T.Hani Handoko
4. Menerapkan konsep yang realistis yang sesuai dengan SWOT perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

8
Farmi, Irham. 2014. Perilaku Organisasi: Teori dan Aplikasi. Bandung- Jakarta
Barat: Alfabeta.

Duha, Timotius. 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta

Pangarso, Astadi 2016. Perilaku Organisasi. Yogyakarta

BIODATA

9
A. Data Pribadi
Nama : Claudia Gracia
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta 5 April 1997
Alamat : Komp Ruko Greenland Blok A no 10
Agama : Kristen
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah

B. Pendidikan Formal
Pendidikan yang pernahditempuh :
 2003-2004 SD pelita 1 Jakarta Barat
 2004-2009 SD Maitreyawira Batam             
 2009-2012 SMP Maitreyawira Batam
 2012-2015 SMA Maitreyawira Batam

C. Riwayat Kerja
CV Dominik Anugerah 2016-2017

10

Anda mungkin juga menyukai