Anda di halaman 1dari 3

Bidadari Pujaan Hati_ Novita Melisa Bahy

Senyum ceria cahaya mentari menyambut pagi ini,terpancar pada wajah tampan Frans. Ia
seakan ditarik kembali pada sebuah kisah klasik, dimana dia sendiri yang menjadi pemeran
utamanya. Di depan rumah Ayahnya,Frans diam sejenak. Melihat keadaan sekitar,
merenungkan kenangan yang sempat dilupakan untuk sesaaat. Banyak sekali perubahan
setelah sepuluh tahun berlalu. Rumah yang menjadi saksi bisu semua kenangan yang pernah
terjadi.
Perlahan tapi pasti,Frans mulai berjalan mendekati pintu rumah. Berat rasanya hati Frans
ketika hendak membuka Pintu. Ia melihat ke samping,sebuah kuburan berukuran sedang yang
dihiasi lampu malam dan bunga serta batang-batang lilin yang sudah dinyalakan. Frans
merasa liburan kali ini sangat berbeda dari liburan yang sebelumnya.
Dengan menguatkan hatinya, Frans memegang gagang pintu dan membukanya.
Langkahnya terhenti begitu melihat sebuah baliho besar terpajang di depan dekat sofa.
Perlahan air mata Frans tidak dapat dibendung lagi. Ia menangis namun berusaha
menyembunyikannya. Rindu kepada Ibunya amat sangat mendalam merasuki tubuhya.
Semuanya berbeda, liburan yang biasanya disambut senyum cantik ibunya, menu masakan
ibunya yang selalu terasa lezat kini hanya bisa dikenang.
“Sayang! Kamu sudah pulang? Bagaimana kabarmu? Apa kamu sehat? syukurlah kamu
pulang nak. Ibu rindu sekali pada dirimu. Ayo kita makan! Ibu sudah masak makanan special
kesukaan kamu.”
“Frans!” sebuah tangan yang sudah keriput namun terasa hangat menyentuh belakang
Frans, menyadarkannya kembali dari lamunannya tentang kelakuan ibunya yang selalu
memperlakukannya layak seorang putra raja setiap kali liburan yang sangat ia rindukan.
“ Ayah!” Pekik Frans Kaget. Rasanya seperti sebuah mimpi buruk, ia bisa melihat
Ayahnya tapi tidak dengan ibunya. Dan lebih sedihnya lagi ayahnya seperti mengalami
gangguan di bagian telinga yang membuat pendengarannya jadi tidak jelas. Sehingga, apa
yang ditanyakan Frans hampir dijawab tidak sesuai.Ayahnya harus melihat bentuk mulut
Frans saat berbicara dan berusaha menjawab dengan Tepat.
“Ayah pikir liburan kali ini kamu tidak pulang. Tapi ayah senang kamu bisa pulang liburan
menemani ayah walaupun hanya beberapa hari saja.” Ucap Ayah Frans. Senyum simpul
tergambar jelas diwajah tua sudah keriput itu.
Frans tidak menghiraukan kata-kata Ayahnya, ia kembali memandang ke segala penjuru
ruang tamu. “ Semua sudah berubah, kan?” tanya Ayahnya yang mengikuti arah penglihatan
Frans. Frans mengangguk setuju. “ rasanya seperti aku sedang berada di tempat yang sangat
asing bagi diriku Ayah.”
Dinding yang dulunya berwarna putih pudar kini sudah dicat dengan berbagai warna yang
menarik, meja tua yang biasa dikelilingi oleh kursi-kursi tua yang terbuat dari kayu, kini
sudah diganti dengan sofa besar yang mewah, lantai yang biasanya dari semen licin sekarang
sudah menjadi Jubin berwarna putih mengkilat.
Ayo kita naik keatas adikmu pasti sudah menunggumu dengan tidak sabar. Langkah Frans
terhenti ketika ia melihat ruang makan.perlahan air matanya tak dapat dibendung
lagi.memang kursi dan mejanya sudah berubah tapi jumlah dan cara peletakannya masih
sama. Ia menangis dalam diam,rindu akan makan Bersama anggota keluarga yang utuh, rindu
akan raut manis ibunya kembali memeluk erat tubuh Frans.

Semua memang sudah berubah.mulai dari ruang tamu,ruang makan,dapur semuanya


sudah berubah.tapi, foto-foto yang dipajang didinding masih sama. Dan lebih kagetnya ketika
Frans memasuki kamar ayah dan ibunya dulu. Ia menjadi merasa aneh. Mengapa semua isi
rumah berubah tapi dikamar ayah dan ibunya dulu tidak pernah sedikitpun diubah. Semua
barang -barang milik ibunya ada dikamar ini. Sebuah tempat tidur berukuran sedang dan
sebuah lemari yang cukup besar dibagi dua yang kiri pakaian Ayah dan yang kanan pakaian
Ibu, serta sebuah bangku depan lemari tempat ibu duduk merias dirinya. Semuanya masih
sama.
Tiba-tiba “ kamu disini nak” kata Ayahnya sambil menyentuh belakang Frans. Ayah
sengaja tidak mengubah kamar ini dengan alasan jika Ayah rindu pada Ibumu, Ayah bisa ke
kamar ini untuk bisa melepas kerinduan nak begitu juga dengan dirimu nak. “ Terima kasih
Ayah semua ini sangat berarti bagi Frans “ Jawab Frans sambil mengeluarkan air mata
terharu.
Frans mengambil sebuah foto diatas lemari lalu menyentuh dengan lembut . foto yang
diambil saat ulang tahun ibunya yang ke-30, dimana ibunya sedang menyuapi sepotong kue
kepada dirinya dengan raut wajah yang begitu bahagia.
Kini semua tinggal kenangan dan Frans sedang berada ditempat dengan sejuta kenangan
dan kerinduan. Rindu akan pelukan dan perhatian ibuunya.
Memang benar, kambing mati meninggalkan tanduk dan manusia mati meninggalkan
kenangan.kenangan manis yang tersimpan dirumah ini yang membuat Frans butuh waktu
sepuluh tahun lamanya untuk bisa kembali menginjakan kakinya dirumah ini. Ia berusaha lari
dari rasa sakitnya akan kehilangan ibunya yang sangat ia cintai.
“Frans!” teriak seorang pria yang terlihat lebih mudah dari dirinya,membuat ia
tersenyum.pria itu menghampiri Frans sambil memberikan sebuah pelukan. “Aku rindu
padamu kakak.” Ucap Andre adik Frans. Aku juga lebih merindukanmu adikku. Balas Frans.
“Ayo kita makan kita makan kata Ayah. Ayah mulai lapar.” Mereka berdua sambil tertawa
menghampri ayah dan memeluknya. Sudah lama akhirnya Frans bisa tertawa selepas itu.
Rasanya begitu lega ketika ia sanggup melepaskan beban sepuluh tahun lalu yang
menghimpit hatinya. Kerinduan memang akan selalu ada, tapi sekarang akan lebih baik
karena Frans bisa menerima kenyataan dengan berani dan memandang masa depannya
sebagai seorang manusia yang dipanggil Allah untuk melayani sesama umat Manusia yang
lain.
Kehilangan orang yang dicintai memang menyakitkan tapi bukan berarti kita harus berlari
menghindari kenyataan. Bangkitlah karena rasa sakit mengajarkan kita untuk menjadi kuat
bukan menjadi lemah. Lawan rasa sakitmu dan tersenyumlah. Hidup tidak sampai disitu
kamu harus memandang kedepan untuk menata masa depanmu.
BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Novita Melisa Bahy


Email : novitamelisabahi@gmail.com
No. Whatsapp : 081340386529
ID Instagram : @novitabahhy
Alamat : Perum KSB, Blok A14 No.2, Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai