Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI GENERIK MICHAEL PORTER

Disusun oleh
Kelompok 4

1. Dicky Wahyudi Syafiudin 16612311


2. Gasella Surya Suci 15612097
3. Irma Wati 16612300
4. Sartinah 16612307
5. Sri Indriani 16612037
6. Sri Yuliani 16612038
7. Suci Larasati 16612265

Dosen : Imran Ilyas,MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PEMBANGUNAN


PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
TANJUNGPINANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang
sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

Kami sebagai penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah


yang menjadi tugas Riset Pemasarani dengan judul “Strategi Generik Michael
Porter ". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah member semangat kepada kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Tanjungpinang, Maret 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i


Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Strategi ................................................................... 3
2.2 Strategi Generik Michael Porter ................................................ 6
2.2.1 Persyaratan Strategi Generik dan Resiko Strategi
Generik ............................................................................ 15
2.2.2 Strategi untuk Bersaing di Pasar yang Bergolak
dan Memiliki Laju Cepat ................................................ 18
2.2.3 Perbedaan Strategi Kepemimpinan Biaya ,
Diferensiasi dan Fokus Biaya ......................................... 19
2.3 Studi Kasus ................................................................................ 21

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................ 23
3.2 Saran .......................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini di Indonesia sudah banyak sekali berbagai wisausaha yang


bermunculan, mulai dari usaha kecil hingga besar. Usaha-usaha ini tentu
memiliki tujuan untuk dapat sukses dan memperoleh keuntungan dari usaha
yang dijalani. Suatu perusahaan yang menjalankan bisnis tentulah harus
menghadapi persaingan yang ada, sebab bila kegiatan usaha semakin banyak
dilakukan oleh berbagai kalangan tentu saja hal tersebut akan menimbulkan
persaingan yang ketat.
Munculnya kegiatan usaha yang serupa dengan yang lain tentu membuat
suatu perusahaan untuk melakukan yang namaya manajemen strategis yaitu
kegiatan berupa proses untuk membantu sebuah perusahaan atau organisasi
untuk mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan.
Manajemen strategi membantu perusahaan mencapai hasil yang bernilai.
Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat
memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif
berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Perusahaan sudah memahami
mengenai manajemen strategis tentu harus memperdalam lagi strategi yang
dimiliki dengan menerapkan strategi bisnis yaitu strategi generik Michael
Porter,
Streategi Generik Michael Porter akan membantu perusahaan dalam
menghadapi persaingan bisnis saat ini dengan lima strategi yang dimilikinya
yaitu 2 tipe strategi kepemimpinan biaya dan 2 tipe strategi diferensiasi serta
1 strategi fokus. Untuk lebih lanjutnya akan dijelaskan melalui makalah ini.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Strategi ?
2. Apa itu Strategi Generik yang dikemukakan oleh Michael Porter ?
3. Apa studi kasus dari implementasi strategi generic Michael Porter?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Manajemen Strtegi
2. Untuk mengetahui apa itu Strategi Generik yang dikemukakan oleh
Michael Porter dan apa syarat, resiko dan perbedaan dari strategi generic
ini.
3. Untuk mengetahui implementasi strategi generic di perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Strategi


Manajemen adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memahami
bagaimana dan kenapa manusia bekerja sama membentuk kelompok dan
organisasi untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut George R. Terry,
manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan:
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber
lain. Manajemen ialah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen
bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu. Strategi adalah serangkaian rancangan jangka panjang yang
diimplementasikan dalam seluruh proses bisnis organisasi untuk menghadapi
persaingan dan mencapai visi perusahaan. Sedangkan menurut Pearce dan
Robinson, “strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa
depan, guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk mencapai tujuan
perusahaan”.
Menurut pendapat David, manajemen strategis didefinisikan sebagai seni
dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta
megevaluasi keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organsasi
mencapai tujuannya. Sehingga manajemen strategis merupakan seni dan
pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional yang membuat sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan. Atau dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang
berorientasi masa depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat
keputusan hari ini untuk memposisikan diri untuk kesuksesan di masa

3
mendatang. Manajemen strategi dijalankan agar perusahaan ingin berhasil dari
waktu kewaktu ditengah berbagai perubahan-perubahan yang terjadi
Manajemen strategis terdiri atas sembilan tugas penting:
1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk pernyataan yang luas mengenai
maksud, filosofi, dan sasaran perusahaan,
2. Melakukan suatu analisis yang mencerminkan kondisi dan kapabilitas
internal perusahaan,
3. menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan
faktor kontekstual umum lainnya,
4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan cara
menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan eksternal,
5. Mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi
setiap pilihan berdasarkan misi perusahaan,
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan
menghasilkan pilihan paling menguntungkan tersebut,
7. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai
dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditentukan,
8. Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber
daya yang dianggarkan, dimana penyesuaian antara tugas kerja, manusia,
struktur, teknologi, dan sistem penghargaan ditekankan,
9. Mengevalasi keberhasilan proses strategis sebagai masukan pengambilan
keputusan di masa mendatang.

Proses manajemen strategis terdiri atas tiga tahap, yaitu (David, 2011):
1. Perumusan strategi
– Pengembangan visi dan misi,
– Identifikasi peluang dan ancaman eksternal,
– Kesadaran akan kekuatan dan kelemahan internal,
– Penetapan tujuan jangka panjang,
– Pencarian strategi alternatif,
– Pemilihan strategi untuk mencapai tujuan.

4
Isu isu dalam perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa
yanng akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana
mengalokasi sumber daya, perlukah dilakuakn ekspansi atau diversifikasi
operasi, apakah perusahaan perlu terjun ke pasar internasioanal,
pertimbangan melakukan merger atau penggabungan usaha, bagaimana
mengatasi hal yang merugikan. Tidak ada organisasi yang memiliki
sumber daya yang tidak terbatas, maka para penyusun strategi harus
memutuskan strategi alternatif mana yang paling menguntungkan.
2. Penerapan strategi
Penerapan strategi disebut sebagai tahap aksi dari manajemen
strategik. Penerapan strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan
tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan
mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi yang telah dirumuskan
dapat dijalankan. Hal penting lainnya yang terkait dengan pelaksanaan
strategi (strategy implementation) yaitu mengembangan budaya yang
mendukung pelaksanaan strategi, menciptakan struktur organisasi yang
efektif, mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan
menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja orgnisasi.
3. Penilaian strategi
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategik.
Evaluasi strategi merupakan alat utama untuk mendapatkan informasi
mengenai kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Tiga
aktivitas penilaian strategi yang mendasar adalah:
- Peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan bagi strategi saat ini
- Pengukuran kinerja
- Pengambilan langkah korektif.

5
2.2 Strategi Generik Michael Porter
Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level
devisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau
jasa perusahaan dalam industri khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh
devisi tersebut. Strategi bisnis ini misalnya strategi generik dari Michael E.
Porter, strategi dari Jack Trout, Strategic Intent dari Hamel dan Prahalat dan
strategi samudra biru dari Kim dan Mauborgne.
Menurut Porter, strategi memungkinkan organisasi untuk memperoleh
keunggulan kompetitif dari tiga landasan yang berbeda, yaitu kepemimpinan
biaya, diferensiasi dan fokus. Porter menamakan strategi ini strategi generic
(generic strategic). Definisi strategi generik menurut M. Porter adalah suatu
pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam
industri sejenis.
Strategi generik dari Michael E. Porter. Strategi ini terdiri dari strategi
keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan strategi fokus. Strategi
keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan strategi yang membuat unit
bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi terendah,
sehingga harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan mendapat pangsa
pasar yang besar. Strategi Diferensiasi merupakan strategi unit bisnis yang
berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam memberikan manfaat
bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar pasar. Sedangkan
strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang memfokuskan diri pada
satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada mengejar pasar yang lebih
besar.
Keunggulan atau kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan
pemroduksian produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit
yang sangat rendah untuk para konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat
dua tipe alternatif kepemimpinan biaya:
Tipe 1 adalah strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk
atau jasa kepada konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar. Tipe
2 adalah strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa

6
kepada konsumen pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar. Strategi ini
bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga yang
serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut
serupa. Sasaran (target) dari strategi tipe 1 maupun strategi tipe 2 adalah pasar
yang besar.
Tipe 3 strategi generik Porter adalah diferensiasi. Pembedaan atau
diferensiasi (differentiation) adalah sebuah strategi yang bertujuan
menghasilkan produk atau jasa yang dianggap unik di industri dan diarahkan
kepada konsumen yang relatif peka terhadap harga.
Fokus (focus) berarti memproduksi produk dan jasa yang memenuhi
kebutuhan sekelompok kecil konsumen. Dua tipe alternatif strategi fokus
adalah Tipe 4 dan Tipe 5:
Tipe 4 adalah strategi fokus biaya rendah (low-cost focus) yang
menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil (kelompok ceruk)
konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar. Tipe 5 adalah strategi
fokus nilai terbaik (best-value focus) yang menawarkan produk atau jasa
kepada sejumlah kecil konsumen dengan nilai harga terbaik yang tersedia di
pasar. Strategi ini juga disebut “diferensiasi terfokus” yang bertujuan untuk
menawarkan kepada ceruk konsumen tertentu produk atau jasa yang dengan
lebih baik memenuhi selera dan permintaan mereka dibandingkan produk
pesaing. Sasaran (target) dari strategi Tipe 4 dan Tipe 5 adalah pasar yang
kecil. Namun perbedaannya adalah bahwa Tipe 4 menawarkan produk atau
jasa kepada ceruk konsumen tertentu pada harga terendah, sedangkan Tipe 5
menawarkan produk atau jasa kepada ceruk konsumen tertentu pada harga
yang lebih tinggi namun dengan fitur tambahan yang cukup banyak sehingga
tawaran tersebut dianggap memiliki nilai terbaik.
Lima strategi Porter tersebut menyiratkan pengaturan organisasional,
prosedur pengendalian, dan sistem insentif yang berbeda. Perusahaan-
perusahaan yang lebih besar dengan akses ke sumber daya yang juga lebih
besar umumnya bersaing dengan strategi kepemimpinan biaya dan atau

7
diferensiasi, sementara perusahaan-perusahaan yang lebih kecil sering kali
berkompetisi dengan menggunakan strategi fokus.
Lima strategi generik Porter diilustrasikan di tabel dibawah dimana
strategi diferensiasi (Tipe 3) dapat dijalankan baik di pasar target kecil
maupun pasar target besar. Namun bukan hal yang efektif untuk menjalankan
strategi kepemimpinan biaya di pasar yang kecil karena umumnya memiliki
margin laba yang terlampau sempit. Serupa dengannya, tidak efektif untuk
menggunakan strategi fokus di pasar yang besar karena umumnya skala
ekonomi akan memudahkan strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai
terbaik untuk mencapai atau mempertahankan keunggulan kompetitif.

Lima Strategi Generik Porter


Tipe 1 : Kepemimpinan Biaya—Biaya Rendah
Tipe 2 : Kepemimpinan Biaya—Nilai Terbaik
Tipe 3 : Diferensiasi
Tipe 4 : Fokus—Biaya Rendah
Tipe 5 : Fokus—Nilai Terbaik

STRATEGI GENERIK
Kepemimpinan Diferensiasi Fokus
Biaya
Tipe 1 Tipe 3 -
UKURAN

Besar
PASAR

Tipe 2
- Tipe 3 Tipe 4
Kecil
Tipe 5

8
1. Strategi Kepemimpinan Biaya (Tipe 1 dan Tipe 2)
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan strategi kepemimpinan
biaya rendah (Tipe 1 dan Tipe 2) harus meraih keunggulan kompetitif
dengan cara-cara yang sulit ditiru atau disamai oleh pesaing. Jika pesaing
dapat dengan relatif lebih mudah atau tidak mahal meniru metode
kepemimpinan biaya sang pemimpin, keunggulan pemimpin tersebut tidak
akan bertahan cukup lama untuk memberikan suatu hasil yang besar di
pasar. Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya secara berhasil,
sebuah perusahaan harus memastikan bahwa total biaya di seluruh rantai
nilainya lebih rendah dibandingkan total biaya pesaing. Terdapat 2 cara
untuk mencapai hal tersebut yaitu :
1) Menjalankan aktifitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing
dan mengontrol berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya
aktifitas rantai nilai.
2) Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi
atau memangkas aktifitas-aktifitas yang menambah biaya.
Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan
harus berhati-hati agar tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan
harga yang agresif sehingga laba mereka menjadi terlalu rendah atau
bahkan tidak ada sama sekali. Strategi kepemimpinan biaya Tipe 1 dan
Tipe 2 akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut :
1) Ketika persaingan harga antar pesaing sangat ketat.
2) Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan
tersedia dari semua penjual.
3) Ketika ada beberapa cara untuk mencapai deferensiasi produk yang
memiliki nilai bagi pembeli.
4) Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang
sama.
5) Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah
membeli dari satu penjual kepenjual yang lain.

9
6) Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan
untuk meminta penurunan harga.
7) Ketika pendatangan industri baru menggunakan harga perkenalan yang
rendah untuk menarik pembeli dan membangun bisnis konsumen.

Strategi kepemimpinan harga biasanya berhasil mempengaruhi seluruh


perusahaan, sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang
rendah, hak istimewa yang terbatas (hak istimewa ini diberikan untuk
tingkatan tertentu, misal tunjangan sopir, tunjangan voucher telepon
genggam, dan lain-lain.) ketidak toleransian terhadap limbah, penyaringan
yang ketat atas permintaan anggaran, pengendalian yang luas, pemberian
imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan untuk menghemat biaya, dan
partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian biaya. Beberapa
risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan biaya adalah bahwa
pesaing mungkin saja ‘mengimitasi’ strategi tersebut sehingga
menyebabkan penurunan laba di industri secara keseluruhan, bahwa
berbagai trobosan dalam industri bisa membuat strategi tersebut tidak
efektif atau bahwa ketertarikan pembeli beralih kefitur-fitur lain diluar
harga.

2. Strategi Diferensiasi (Tipe 3)


Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil diatas rata-
rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek akan membuat
sensitivitas konsumen terhadap harga menjadi randah. Loyalitas pembeli
berfungsi sebagai penghalang masuk industri-perusahaan-perusahaan baru
harus mengembangkan kompetesnsi tersendiri mereka untuk membedakan
produk mereka melaluai cara-cara tertentu agar dapat besaing dengan
sukses.Strategi diferensiasi yang berhasil memungkinkan sebuah
perusahaan membebankan harga yang lebih tinggi untuk produknya dan
tetap mempertahankan loyalitas konsumen karena konsumen sudah
terpikat oleh produk diferensiasi tersebut. Beberapa fitur khusus yang

10
membedakan suatu produk dari produk lain mencakup layanan yang
superior, ketersediaan onderdil atau komponen, rancangan mesin,
penampilan produk, umur manfaat, atau kemudahan penggunaan. Contoh
perusahaan yang melakukan strategi ini : Maytag (peralatan), Mercedez
(otomotif) dan WordPerfect (perangkat lunak).
Risiko menjalankan strategi diferensiasi adalah bahwa produk yang
unik kurang mendapat penilaian yang baik dari konsumen untuk
menjustifikasi harga yag lebih tinggi. Selain itu pesaing bisa jadi dengan
cepat mencari cara untuk meniru fitur-fitur diferensiasi. Oleh karenanya
perusahaan harus mencari sumber-sumber keunikan yang tahan lama dan
tidak dapat dengan cepat atau murah ditiru oleh perusahaan pesaing.
Strategi diferensiasi Tipe 3 sangat efektif dalam kondisi-kondisi
berikut :
1) Ketika banyak ada cara untuk mendiferensiasikan produk atau jasa dan
banyak pembeli memandang perbedaan ini sebagai sesuatu yang
bernilai
2) Ketika kebutuhan dan penggunaan pembeli beragam
3) Ketika tidak banyak perusahaan pesaing yang mengikuti pendekatan
diferensiasi serupa
4) Ketika perubahan teknologi berlangsung cepat dan kompetisi yang
terjadi di seputar fitur-fitur produk yang berubah denagn pesat.

Keunggulan Strategi Diferensiasi:


1) Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk
Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan.
Jadi, pada prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran
produk atau jasa kita, perlu dilakukan diferensiasi supaya penjualan di
dalam pemasaran kita meningkat kembali.
2) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh
konsumen

11
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih melekat di
benak konsumen. Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk
maupun jasa kita, akan membuat konsumen lebih mudah untuk
mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena adanya point of
interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh
produk atau jasa yang lain. Bagi para marketing, keuntungan yang
akan diperoleh adalah mereka menjadi lebih percaya diri dalam
memasarkan produknya. Dikatakan lebih percaya diri karena dengan
adanya keunikan tersebut, para marketing akan dapat menjelaskan
produk atau jasa mereka dengan lebih mudah dan hal tersebut juga
akan lebih menarik bagi konsumen.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki oleh
produk maupun jasa lain akan merupakan suatu hal yang selalu
memancing rasa ingin tahu konsumen. Berbekal rasa ingin tahu
tersebut, konsumen akan tertarik untuk mengetahui produk atau jasa
tersebut dengan lebih dalam dan biasanya, pada akhirnya konsumen
akan tertarik untuk mencoba mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
3) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik
dibandingkan dengan produk atau jasa yang lain
Dengan adanya keunikan yang kita miliki, maka produk kita akan
terlihat lebih baik dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut
adalah nilai tambah dari produk atau jasa yang kita pasarkan. Suatu
produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan yang relatif
sama dengan produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di
mata konsumen, karena pada prinsipnya, konsumen sering merasa
jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang keunggulannya relatif
sama dengan yang lain. Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang
menarik dari produk atau jasa kita, maka hal tersebut akan membuat
konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang kita
hasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi
tersebut, maka pada konsumen juga akan lebih tertarik untuk mencoba

12
menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kita
dibandingkan produk atau jasa yang lain.
4) Diferensiasi akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita
pasarkan menjadi lebih tinggi
Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset
yang berharga bagi kita. Dengan keunikan produk atau jasa tersebut,
kita dapat menjual produk atau jasa kita dengan harga yang lebih
tinggi. Dikatakan bahwa kita dapat menjual produk kita dengan harga
yang lebih tinggi karena dengan keunikan yang kita miliki, kita dapat
dengan percaya diri mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang
dimiliki oleh kita tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Jadi, dengan kata lain, kita bisa mempromosikan bahwa harga yang
kita pasarkan merupakan suatu hal yang wajar karena konsumen bisa
menikmati keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang
lain.
5) Mengatasi masalah kejenuhan pasar
Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang
surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya
diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku
pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa
ditawarkannya.
6) Membantu terciptanya image produk
Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin
memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan
semakin banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka
semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk
yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat
menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang
Anda bidik.

13
3. Strategi Fokus (Tipe 4 dan Tipe 5)
Strategi fokus yang berhasil bergantung pada segmen industri yang
ukurannya memadai, memiliki potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak
penting bagi keberhasilan pesaing utama lainnya. Strategi-strategi seperti
penetrasi pasar dan pengembangan pasar menawarkan keunggulan fokus
yang substansial. Strategi fokus paling efektif ketika konsumen
mempunyai preferensi atau kebutuhan khusus dan ketika perusahaan
pesaing tidak berusaha untuk menspesialisasi diri di segmen target yang
sama.
Risiko menjalankan strategi fokus antara lain kemungkinan bahwa
banyak pesaing akan menyadari strategi fokus yang berhasil dan
menirunya atau bahwa preferensi konsumen berubah ke arah atribut-
atribut produk yang diinginkan oleh pasar secara keseluruhan. Sebuah
organisasi yang menggunakan strategi fokus mungkin berkonsentrasi pada
kelompok konsumen, pasar geografis, atau segmen lini produk tertentu
untuk dapat dengan lebih baik melayani pasar yang lebih sempit namun
terdefinisikan secara jelas daripada pesaing yang melayani pasar yang
lebih luas.
Sesuai dengan namanya, fokus berarti menyasar kelompok konsumen
yang lebih sempit atau dalam pemasaran lazim dikenal dengan istilah
ceruk pasar. Ceruk pasar adalah kelompok konsumen yang memiliki
kombinasi kebutuhan atau sumber daya yang lebih spesifik. Misalnya,
konsumen yang suka manis tetapi menderita diabetes. Strategi fokus
berbiaya rendah (Tipe 4) atau bernilai terbaik (Tipe 5) bisa sangat menarik
ke dalam kondisi-kondisi berikut :
1) Ketika ceruk pasar target besar, menguntungkan, dan sedang
bertumbuh.
2) Ketika pemimpin pasar tidak melihat ceruk tersebut penting bagi
keberhasilan mereka

14
3) Ketika pemimpin pasar menganggap terlalu mahal atasu sulit untuk
memenuhi kebutuhan khusus dari ceruk pasar target di samping
tetap memperhatikan kebutuhan konsumen arus utama mereka
4) Ketika industri memiliki banyak ceruk dan segmen yang berbeda dan
dengan demikian, kemungkinan pelaku strategi fokus memilih ceruk
yang relatif menarik dan sesuai dengan sumber daya yang
dimilikinya.
5) Ketika tidak banyak pesaing berusaha berspesialisasi di segmen target
yang sama.

2.2.1 Persyaratan Strategi Generik dan Resiko Strategi Generik


Persyaratan strategi generic yaitu :
Strategi Ketrampilan dan Persyaratan
Generik Sumber Daya Umum Organisasi umum
yang diperlukan
Investasi modal yang Pengendalian biaya yang
terus ketat
Keterampilan Laporan yang sering dan
perekayaan proses pengendalian yang
terinci dan sering
Keunggulan Supervisi tenaga kerja Intensif berdasarkan
Biaya yang ketat target kualitatif yang
Menyeluruh ketat
Produk didesai untuk
kemudahan dalam
produksi
Sistem distribusi yang
berbiaya rendah

15
Kemampuan pemasaran Kooordinasi yang kuat
yang kuat antar fungsi-fungsi
dalam riset
pengembangan produk,
pasar dan pemasaran
Bakat yang kreatif Pengukuran yang intesif
dan subyektif dari tolok
ukur kuantitatif
Perekayasaan produk Suka untuk menarik
tenaga ketrja yang
berketrampilan tinggi,
ilmuwan atau orang
Diferensiasi
kreatif
Kemampuan yang kuat
dalam riset pasar
Reputasi korporat untuk
memimpin mutu dan
teknologi
Tradisi yang lama
dalam industri atau
gabungan yang unik
dari ketrampilan yang
diambil dari usaha-
usaha yang lain
Fokus Gabungan dari Gabungan dari
kebijakan-kebijakan di kebijakan diatas
atas yang diarahkan diarahkan pada terget
pada target strategi strategi leguler
khusus

16
Resiko - resiko dari strategi generic terdiri dari :
1. Resiko Kepemimpinan Biaya :
a. Adanya peniruan dari pesaing, adanya perubahan teknologi,
dan adanya efisiensi biaya atas dasar pendekatan yang berbeda
b. Hilangnya sentuhan atau wawasan tentang diferensiasi
c. Penerapan strategi biaya rendah sering menyebabkan masalah
semakin lemahnya harga jual produk tersebut dalam segmen
yang sama. Hal ini menyebabkan timbulnya sikap meremehkan
produk yang dipasarkan tersebut. Munculnya pesaing yang
bermain di segmen yang sama namum menampilkan produk
yang lebih baik kulaitasnya maka akan memperlemah harga
jual produk tersebut
2. Resiko Diferensiasi :
a. Pesaing meniru produk
b. Kesan konsumen mengenai pentingnya manfaat diferensiasi
c. Hilangnya sentuhan atau wawasan pendekatan biaya atau
efisiensi
d. Semakin besarnya diferensiasi segmen pasar
3. Resiko Fokus :
a. Mudah ditiru pesaing karena segmen pasar sasaran secara
structural menjadi kurang menarik sebab kebutuhan akan
produk berubah dan sasaran pesaing menjadi lebih lebar dan
membanjiri pangsa pasar sehingga mempersempit perbedaan
segmen.
b. Pendatang baru di segmen yang sama akan memepersempit
segmen pasar yang sudah sempit

17
2.2.2 Strategi untuk Bersaing di Pasar yang Bergolak dan Memiliki
Laju Cepat

Bentuk strategi Tindakan Strategi

Defensif Bereaksi  Memperkenalkan  Bereaksi dan


terhadap produk yang lebih baik memberikan
perusahaan sebagai respons respons sesuai
terhadap penawaran kebutuhan
baru dari pesaing  Mempertahankan
 Merespon yang tidak dan melindungi
terduga dalam posisi perusahaan
kebutuhan serta
preferensi pembeli
 Menyesuaikan diri
dengan kebijakan-
kebijakan pemerintah
Mengantisipasi  Mengantisipasi  Membuat
perubahan perubahan perencanaan di
 Menganalisis prospek muka untuk
globalisasi pasar perubahan-
 Meneliti kebutuhan, perubahan yang
preferensi dan harapan tidak diharapkan
pembeli  menambah/
 Memonitor secara dekat mengadaptasi
perkembangan sumberdaya dan
teknologi untuk kapabilitas
memprediksi tren masa kompetitif
depan  memperbaiki lini
produk
 Memperkuat
distribusi
Ofensif Memimpin  memimpin perubahan  Bersikap ofensif
perubahan  Merintis teknologi baru  Menjadi agen
yang lebih baik perubahan
 Memperkenalkan industri, menjadi
produk-produk inovatif penentu langkah
yang membuka  Memengaruhi
 pasar baru dan memicu aturan permainan
kreasi industri yang  Memaksa pesaing
sepenuhnya baru menjadi pengikut
 berusaha menjadi
penetap standar industri

Laju perubahan dunia semakin cepat, sedangkan konsekuensinya


industri dan perusahaan sudah-sudah di tuntut untuk bergerak dan
melakukan perubahan lebih cepat di bandingkan dengan yang ada.

18
Beberapa industri berubah begitu cepat sehingga para peneliti
menyebutnya pasar yang bergolak dan memiliki laju cepat
(turbulent, high velocity market).
Menghadapi tantangan perubahan yang sangat cepat memberikan
perusahaan pilihan untuk bereaksi, mengantisipasi, atau memimpin
pasar dengan menggunakan strateginya sendiri. Semata-mata bereaksi
terhadap perubahan dalam industri akan menghasilkan strategi defensif
yang di gunakan untuk menandingi, misalnya perubahan yang tak
terduga dalam selera pembeli dan terobosan teknologi. Strategi bereaksi
terhadap perubahan tidak akan seefektif strategi mengantisipasi
perubahan, yang melibatkan pemanfaatan dan pelaksanaan rencana-
rencana untuk menghadapi perubahan yang tidak di harapkan.
Perusahaan berusaha untuk berada dalam posisi memimpin
perubahan yang berlangsung cepat, dengan menjadi pionir teknologi
yang baru dan lebih baik serta menjadi pihak yang menetapkan standar.
menjadi pemimpin atau pionir perubahan di pasar yang memiliki laju
cepat merupakan sebuah strategi yang agresif dan ofensif. Strategi
memimpin perubahan adalah yang terbaik bila perusahaan memiliki
sumberdaya yang di butuhkan untuk menjalankan strategi ini.

2.2.3 Perbedaan Strategi Kepemimpinan Biaya, Diferensiasi dan Fokus


Biaya
Perbedaan utama antara strategi kepemimpinan biaya, strategi
diferensiasi dan strategi fokus, antara lain :
1. Strategi Kepemimpinan Biaya
Kepemimpinan biaya adalah srategi besaing biaya rendah yang
ditujukan untuk pasar luas dan mengharuskan “membangun secara
agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar,
pengandalian biaya dan ongkos yang ketat, penghindaran
pelanggan-pelangan marjinal, dan meminimalisir biaya seperti
R&D, pelayanan, tenaga penjual, iklan dan sebagainya. Harga

19
murah berfungsi sebagai hambatan pesaing untuk masuk ke dalam
industry, dan hanya sedikit yang dapat menandingi keunggulan
biaya pemimpin. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini :
Wal Mart (pengecer), Timex (jam), dan Gateway 2000 (computer).
2. Strategi Diferensiasi
Diferensiasi adalah strategi aktif untuk mendapatkan hasil
diatas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas merek
akan membuat sensitivitas konsumen terhadap harga menjadi
randah. Loyalitas pembeli berfungsi sebagai penghalangmasuk
industry- perusahaan-perusahaan baru harus mengembangkan
kompetesnsi tersendiri mereka untuk membedakan produk mereka
melaluai cara-cara tertentu agar dapat besaing dengan sukses.
Diferensiasi diarahkan pada pasar luas dan melibatkan penciptaan
sebuah produk atau jasa uniik, yang mebuat perusahaan harus
menetapkan harga premium. Contoh perusahaan yang melakukan
strategi ini : Maytag (peralatan), Mercedez (otomotif) dan
WordPerfect (perangkat lunak).
3. Strategi Fokus Biaya
Fokus biaya adalah strategi bersaing yang fokus pada
kelompok pembeli atau geografis tertentu dan mencoba melayani
ceruk-ceruk ini, dan mengabaikan yang lain. Dalam menggunaka
fokus biaya, perusahaan unit bisnis mencari keunggulan biaya pada
segmen sasarannya. Starategis tersebut didasarkanpada keyakinan
bahwa perusahaan atau unit bisnis yang mengkosenstrasikan
upaya-upayanya dapat melayani target strategis yang sempit
dengan lebih efisien dibandingkan dengan para pesaingnya. Contoh
perusahaan yang melakukan strategi ini : Fadal Engineerring dan
USAA (United Service Autombile Association).

20
2.3 Studi Kasus
1. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)
PT Citilink Indonesia yang merupakan anak usaha PT Garuda
Indonesia yang disiapkan bersaing dengan maskapai penerbangan lain di
kelas penerbangan murah atau low cost carrier. Pangsa pasar penerbangan
murah di Indonesia memang cukup potensial sejalan dengan
meningkatnya kelompok masyarakat kelas menengah yang mulai melirik
moda transportasi udara sebagai pilihan untuk berpergian. Untuk dapat
menekan biaya dan bersaing dengan maskapai penerbangan lain, PT
Citilink Indonesia menerapkan strategi berikut : tidak ada pelayanan
gratis (untuk pelayanan seperti asuransi, pembelian tiket, pemilihan
tempat duduk, serta fasilitas bagasi Citilink membebankan biaya
tambahan yang bervariasi per penumpang); jaringan atau rute
penerbangan jarak pendek (Citilink memilih rute penerbangan jarak
pendek yang mempunyai durasi penerbangan tidak lebih dari 3 jam agar
dapat menghemat biaya); fasilitas yang standar (salah satu strategi
menghemat biaya operasional penerbangan adalah fasilitas yang
sederhana); sistem operasional sederhana (Citilink berencana akan
menggunakan pesawat baling baling atau propheler dalam menjalankan
usahanya, hal ini dilakukan karena Citilink hanya melayani rute
penerbangan jarak pendek); penghematan distribusi dan strategi promosi
(promosi dilakukan dengan penjualan tiket murah yang bisa menarik
perhatian calon penumpang, Citilink juga bekerjasama dengan perbankan
dalam penyediaan layanan tiket agar Citilink tidak perlu mengeluarkan
biaya distribusi penjualan tiket).
2. Strategi Pembedaan Produk (Differentiation)
Foremost merupakan produsen sepatu asal bandung di setiap
produk sepatunya mereka memberikan identitas tersendiri yakni alasnya
yang bermotif peta Indonesia hal ini merupakan salah satu cirri yang
membedakan foremost dengan produsen sepatu lainnya. Foremost juga
menjual setiap disain sepaatunya dalam jumlah yang terbatas, sehingga

21
menciptakan kesan eksklusif bagi pelanggannya. Setiap sepatu yang
dibuat juga menggunakan bahan kulit pilihan dan menggunakan metode
hand made. Walaupun harga yang ditawarkan foremost tidak lah murah
namun penjualan produk mereka tidak pernah menurun sebab mereka
dapat memenuhi kebutuhan unik para konsumennya.
3. Strategi Fokus (Focus)
1) Fokus Biaya
Toko perlengkapan muslim Umi yang ada di purwokerto
menawarkan beraneka macam kebutuhan muslim khususnya
muslimah. toko ini menyediakan berbagai macam kerudung,baju
muslim,dan aksesoris-aksesoris. harga yang ditawarkan sangan murah
dibandingkan dengan toko srupa lainnya yang ada di purwokerto. Hl
ini dikarenakan toko umi telah memiliki tempat pasokan barang yang
murah dan berkualitas tinggi. Usahanya pun berkembang pesat
dengan terbukanya 2 cabang lainnya yang salah satunya ada di
purbalingga.
2) Fokus Differensiasi
Strategi ini dilakukan oleh PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM)
dengan mengeluarkan motor matic wanita dengan teknologi injeksi.
Di tengah persaingan motor matic wanita yang semakin ketat, PT
ASTRA HONDA MOTOR (AHM) menerapkan teknologi injeksi
pada sepeda motornya. PT ASTRA HONDA MOTOR (AHM)
mengeluarkan Honda Vario PGM-FI yang diklaim memiliki
akselerasi yang lebih cepat, hemat bahan bakar dan ramah
lingkungan. Meskipun untuk memperolehnya konsumen harus
membayar dengan harga yang lebih mahal, motor dengan teknologi
injeksi ini tetap laku di pasaran. Selain hemat bahan bakar, sepeda
motor ini juga dilengkapi dengan bagasi yang super besar dan mampu
menampung sebuah helm.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
suatu proses yang berorientasi masa depan yang memungkinkan
organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk memposisikan diri untuk
kesuksesan di masa mendatang. Strategi generik dari Michael E. Porter ini
terdiri dari strategi keunggulan biaya, strategi deferensiasi dan strategi fokus.
Strategi keunggulan biaya secara keseluruhan merupakan strategi yang
membuat unit bisnis bekerja keras mencapai biaya produksi dan distribusi
terendah, sehingga harganya dapat lebih rendah daripada pesaing dan
mendapat pangsa pasar yang besar. Strategi Diferensiasi merupakan strategi
unit bisnis yang berkonsentrasi untuk mencapai kinerja terbaik dalam
memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian besar
pasar. Sedangkan strategi fokus merupakan strategi unit bisnis yang
memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang sempit dari pada
mengejar pasar yang lebih besar.
Terdapat perbedaan strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus
biaya. Dimana terdapat perbedaan dalam persyaratan dari strategi generic ini
dimana strategi keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus resiko dari masing-
masing strategi ini berbeda dan begitu pula pada resikonya. Ada beberapa
strategi untuk bersaing di pasar yang bergolak dan memiliki laju cepat dimana
strategi ini disesuaika dengan permasalahan yang terjadi demi dapat
meningkatkan kegiatan usaha perusahaan dalam menjalankan strategi dari
michael porter ini.

3.2 Saran
Sebaiknya, pelaku usaha dapat mendalami mengenai strategi bisnis dari
Michael Porter (Strategi Generik) melalui makalah ini maupun sumber
literature lainnya agar pelaku usaha dapat menghadapi persaingan yang ada.

23
DAFTAR PUSTAKA

Fred R David. 2009. Manajemen Strategis. Jakarta. Salemba Empat


M Taufiq Amir. 2011. Manajemen Strategik: Konsep dan Aplikasi. Jakarta.
Rajawali Pers
Freddy Rangkuty. 2013. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta. Gramedia Pustaka

Silvyanti. 2013. Manajemen Strategi.


https://id.scribd.com/document/172425544/manajemen-strategi . Tersedia Di
Google. Diakses 6 Maret 2019

Fransisca Angelica Atika Sisilia. 2016. Jenis-Jenis Strategi


https://id.scribd.com/doc/302593817/1-Jenis-Jenis-Strategi . Tersedia Di
Google. Diakses 6 Maret 2019

Rocky Jong. 2017 Makalah Manajemen Strategi .


https://id.scribd.com/document/357182839/95972784-Makalah-Manajemen-
Strategi-docx . Tersedia Di Google. Diakses 6 Maret 2019

Salamadian. 2018. PENGERTIAN MANAJEMEN : Sejarah, Fungsi dan Unsur-


Unsur Manajemen. https://salamadian.com/pengertian-fungsi-unsur-
manajemen/ . Tersedia Di Google. Diakses 6 Maret 2019

Widhi Satya Nugroho. 2016 MANAJEMEN PRODUKSI “Contoh perusahaan


yang menggunakan strategi bisnis”
https://widhisatyanugroho.blogspot.com/2016/03/manajemen-produksi-
contoh-perusahaan.html . Tersedia Di Google. Diakses 6 Maret 2019

Angga Dewi Putri. 2016. Lima Strategi Generik Michael Porter .


https://id.scribd.com/doc/303701968/Lima-Strategi-Generik-Michael-Porter .
Tersedia Di Google. Diakses 6 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai