Anda di halaman 1dari 4

b.

Model Kemmis dan MC Taggart

Model Kemmis dan MC Taggart merupakan pengembangan model dari konsep dasar
model Kurt Lewin. Namun, terdapat perbedaan dari keduanya yang terletak pada langkah
tahapannya. Model Kemmis dan MC Taggart menggabungkan komponen action dengan
observasing karena implementasi langkah action dan observasing adalah dua kegiatan yang tidak
terpisahkan dan berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Model PTK yang dikemukan oleh
Kemmis dan MC Taggart menggunakan sistem spiral diri.

1. Berikut ini tahapan dalam model Kemmis dan MC Taggart, antara lain:

Gambar: Model Kemmis dan MC Taggart (Maisarah, 2020: 61-62)

 Perencanaan (Plan) merupakan sebuah tahapan yang terpenting dalam sebuah penelitian
termasuk juga pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada bagian tahap ini seorang
peneliti menyusun rancangan tindakan, yaitu menjelaskan tentang apa, dimana, kapan,
mengapa, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan. Pada tahapan
perencanaan juga perlu dijelaskan lima komponen, antara lain: (1) identifikasi masalah,
(2) perumusan masalah, (3) pengajuan tindakan yang dilandasi teori, (4) hipotesis
tindakan, dan (5) penyusunan rencana tindakan. Berikut beberapa langkah dalam
menyusun rencana tindakan:
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan scenario tindakan.
b) Menyiapkan media, bahan, alat peraga, sarana dan prasarana yang diutuhkan pada
saat melakukan rencana pembelajaran.
c) Menyiapkan instrumen penelitian dan alat dokumentasi untuk membantu peneliti
dalam mengamati proses pelaksanaan tindakan dan hasil kerja siswa.
 Pelaksanaan tindakan (Act) merupakan implementasi tindakan yang telah direncanakan
(skenario pembelajaran). Pada tahapan ini, peneliti (guru di kelas tersebut) melaksanakan
pembelajaran dan tindakan PTK sesuai dengan perencanaan. Sehingga, tindakan pada
tahapan ini dilakukan secara rinci sesuai dengan isi rencana pembelajaran.
 Pengamatan (Observe) merupakan kegiatan mengamati proses pelaksanaan tindakan dan
hasil kerja siswa. Pada tahap ini, guru mencatat hal-hal yang terjadi pada saat
pelaksanaan tindakan, menggunakan instrumen penelitian dengan tepat, dan
mendokumentasikan jalannya penelitiab agar data yang diperoleh lebih akurat. Proses
pengamatan ini dapa dilakukan oleh guru tersebut atau dibantu dengan teman sejawat.
 Refleksi (Reflect) merupakan kegiatan mengemukakan kesimpulan mengenai hasil
tindakan dan pengamatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini, guru menjabarkan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil tindakan dan pengamatan, menemukan kendala
pelaksanaan dan keberhasilan yang telah diperoleh, menyampaikan catatan penting yang
telah ditemukan dari tahap pengamatan, dan menentukan hasil akhir tindakan pada siklus
tersebut (hipotesis tindakan tercapai atau tindakan perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya).
2. Kelebihan dan Kekurangan Model Kemmis dan MC Taggart

Kemmis dan MC Taggart menekankan beberapa kelebihan model PTK yang telah
mereka kembangkan yang dikenal dengan istilah seven key features of self-reflective (Yaumi
& Damopolii, 2016: 25-27), antara lain:

 Berorientasi pada praktik sosial, untuk menyelidiki hubungan antara bidang


yang terdapat pada individu dan sosial, karena individualisasi tidak mungkin ada
tanpa adanya sosialisasi dan sebaliknya sosialisasi tidak akan terjadi tanpa adanya
individualisasi. Proses individualisasi dan sosialisasi membentuk hubungan antara
individu dan masyarakat sosial dalam seluruh bentuk dimana manusia berada.
 Membentuk partisipatori, yaitu membutuhkan adanya keterlibatan dari banyak
pihak dalam menguji pengetahuan (pengertian, keterampilan, dan nilai) dan
kategori interpretative ( cara seseorang menginterpretasikan diri dan tindakan
dalam kehidupan sosial.
 Menekankan pada tindakan praktis dan kolaboratif, dalam menguji praktik
sosial yang menghubungkan antara seseorang atau kelompok dan yang lainnya
dalam interaksi sosial.
 Membangun emansipatori, bertujuan untuk menolong orang dalam menemukan
Kembali dan melepaskan diri dari hambatan, seperti terbangunnya struktur sosial
yang tidak rasional, tidak produktif, tidak adil, dan tidak memuaskan itu yang
tentu saja membatasi pengembangan diri setiap individu.
 Menekankan pada hal-hal yang bersifat kritis, untuk membantu orang dalam
menemukan dan melepaskan diri dari hambatan yang diemban dalam media sosial
yang diperankan melalui wacan atau bahasa, model kerja, dan hubungan sosial
dari kekuatan dimana orang-orang mengalami afiliasi dan perbedaan,
eksklusivitas dan inklusivitas.
 Bersifat refleksif, untuk membantu orang menyelidiki realitas agar dapat
mengubahnya dan untuk mengubah realitas itu harus dikaji dan diteliti.
 Bertujuan untuk mentransformasikan teori dan praktik, bertujuan untuk
mengartikulasi dan mengembangkan masing-masing teori dan praktik melalui
alasan kritis dengan mengkaji konsekuensi yang ditimbulkannya. Transformasi
yang dimaksud merujuk pada bagaimana menghubungkan hal-hal berskala local
dan global dengan berpegang teguh pada slogan personal is political (pribadi
adalah politik).

Selain terdapat kelebihan dari model Kemmis dan MC Taggart terdapat juga
kelemahan dari model ini, yakni PTK Model Kemmis dan MC Taggart langkah-
langkahnya tidak sedetail dan serinci model John Elliot. Karena pada model Kemmis dan
MC Taggart terdiri dari 4 komponen dalam suatu siklus dan tidak terdiri dari beberapa
tindakan.

Anda mungkin juga menyukai