Model Kemmis dan MC Taggart merupakan pengembangan model dari konsep dasar
model Kurt Lewin. Namun, terdapat perbedaan dari keduanya yang terletak pada langkah
tahapannya. Model Kemmis dan MC Taggart menggabungkan komponen action dengan
observasing karena implementasi langkah action dan observasing adalah dua kegiatan yang tidak
terpisahkan dan berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Model PTK yang dikemukan oleh
Kemmis dan MC Taggart menggunakan sistem spiral diri.
1. Berikut ini tahapan dalam model Kemmis dan MC Taggart, antara lain:
Perencanaan (Plan) merupakan sebuah tahapan yang terpenting dalam sebuah penelitian
termasuk juga pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada bagian tahap ini seorang
peneliti menyusun rancangan tindakan, yaitu menjelaskan tentang apa, dimana, kapan,
mengapa, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan. Pada tahapan
perencanaan juga perlu dijelaskan lima komponen, antara lain: (1) identifikasi masalah,
(2) perumusan masalah, (3) pengajuan tindakan yang dilandasi teori, (4) hipotesis
tindakan, dan (5) penyusunan rencana tindakan. Berikut beberapa langkah dalam
menyusun rencana tindakan:
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan scenario tindakan.
b) Menyiapkan media, bahan, alat peraga, sarana dan prasarana yang diutuhkan pada
saat melakukan rencana pembelajaran.
c) Menyiapkan instrumen penelitian dan alat dokumentasi untuk membantu peneliti
dalam mengamati proses pelaksanaan tindakan dan hasil kerja siswa.
Pelaksanaan tindakan (Act) merupakan implementasi tindakan yang telah direncanakan
(skenario pembelajaran). Pada tahapan ini, peneliti (guru di kelas tersebut) melaksanakan
pembelajaran dan tindakan PTK sesuai dengan perencanaan. Sehingga, tindakan pada
tahapan ini dilakukan secara rinci sesuai dengan isi rencana pembelajaran.
Pengamatan (Observe) merupakan kegiatan mengamati proses pelaksanaan tindakan dan
hasil kerja siswa. Pada tahap ini, guru mencatat hal-hal yang terjadi pada saat
pelaksanaan tindakan, menggunakan instrumen penelitian dengan tepat, dan
mendokumentasikan jalannya penelitiab agar data yang diperoleh lebih akurat. Proses
pengamatan ini dapa dilakukan oleh guru tersebut atau dibantu dengan teman sejawat.
Refleksi (Reflect) merupakan kegiatan mengemukakan kesimpulan mengenai hasil
tindakan dan pengamatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini, guru menjabarkan
kesimpulan yang diperoleh dari hasil tindakan dan pengamatan, menemukan kendala
pelaksanaan dan keberhasilan yang telah diperoleh, menyampaikan catatan penting yang
telah ditemukan dari tahap pengamatan, dan menentukan hasil akhir tindakan pada siklus
tersebut (hipotesis tindakan tercapai atau tindakan perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya).
2. Kelebihan dan Kekurangan Model Kemmis dan MC Taggart
Kemmis dan MC Taggart menekankan beberapa kelebihan model PTK yang telah
mereka kembangkan yang dikenal dengan istilah seven key features of self-reflective (Yaumi
& Damopolii, 2016: 25-27), antara lain:
Selain terdapat kelebihan dari model Kemmis dan MC Taggart terdapat juga
kelemahan dari model ini, yakni PTK Model Kemmis dan MC Taggart langkah-
langkahnya tidak sedetail dan serinci model John Elliot. Karena pada model Kemmis dan
MC Taggart terdiri dari 4 komponen dalam suatu siklus dan tidak terdiri dari beberapa
tindakan.