Disusun oleh :
Kami menyadari bahwa di dalam penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami yang
masih dalam tahap belajar. Untuk itu, kami sangat menghargai saran dan kritik untuk
perbaikan dan pengembangan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan kmi berharap semoga makalah ini dapat
berguna untuk kami dan pembaca sekalian.
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata pengantar.......................................................................................................................... i
2.1 Yayasan......................................................................................................................................... 3
2.2 Partai Politik ................................................................................................................................ 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana akuntansi dan laporan keuangan dalam yayasan ?
2. Mengetahui bagaimana akuntansi dan laporan keuangan dalam partai poltik ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Yayasan
Pengertian dan Ruang Lingkup Yayasan
Menurut UU No.16 Tahun 2001, sebagai dasar hukum positif yayasan, pengertian
yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan
tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan atau ikut dalam sebuah badan usaha.
Yayasan sebagai suatu badan hukum mampu dan berhak serta berwenang untuk
melaksanakan tindakan-tindakan perdata. Dengan demikian, yayasan merupakan subjek
hukum dan dapat melakukan perbuatan hukum. Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
yayasan yang berbadan hukum adalah sebagai berikut:
a. Hak: berhak untuk mengajukan gugatan
b. Kewajiban: wajib mendaftarkan yayasan kepada instansi yang berwenang untuk
mendapatkan status badan hukum
Setiap organisasi, termasuk yayasan, memiliki tujuan yang spesifik dan unik yang
dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Tujuan kuantitatif mencakup pencapaian laba
maksimum, penguasaan pangsa pasar, pertumbuhan organisasi, dan produktivitas. Sementara
tujuan kualitatif dapat disebut sebagai efisiensi dan efektivitas organisasi, manajeman
organisasi yang tangguh, moral karyawan yang tinggi, reputasi organisasi, stabilitas,
pelayanan kepada masyarakat, serta citra perusahaan.
Menurut UU No.16 Tahun 2001, yayasan mempunyai fungsi sebagai pranata hukum
dalam rangka mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
Undang – undang tersebut menegaskan bahwa yayasan adalah suatu badan hukum yang
mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang
didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan berdasarkan undang-
undang.
3
Sumber Pembiayaan/Kekayaan
Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam
bentuk uang atau barang. Selain itu, yayasan juga memperoleh sumbangan atau bantuan yang
tidak mengikat, yang berupa :
1. Wakaf
2. Hibah
3. Hibah wasiat
4. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan dan atau
peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Jika kekayaan yayasan berasa dari wakaf, maka berlaku ketentuan hukum perwakafan.
Kekayaan yayasan yang dimiliki tersebut dipergunakan untuk mencapai maksud dan tujuan
yayasan. Dalam hal tertentu, negara dapat memberikan bantuan kepada yayasan.
Pola Pertanggungjawaban
Karakteristik Anggaran
4
Akuntabilitas Yayasan
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk
memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya yayasan. Pihak pemakai laporan keuangan yayasan
memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai:
1) Jasa yang diberikan oleh yayasan dan kemampuannya untuk terus memberikn jasa
tersebut
2) Cara pengelola melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja yayasan
Secara rinci, tujuan laporan keuangan termasuk cacatan atas laporan keuangan, adalah
untuk menyajikan informasi mengenai:
1) Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih suatu yayasan.
2) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai serta sifat
aktiva bersih.
3) Jenis dan jumlah arus masuk serta arus keluar seumber daya selama satu periode dan
hubungan diantara keduanya.
4) Cara suatu yayasan mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan
melunasi pinjaman, serta faktor lainnya yang berpengaruh terhadap likuiditasnya.
5) Usaha jasa suatu yayasan.
Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam
suatu laporan keuangan biasanya melengkapi informasi laporan keuangan lainnya.
Sistem akuntansi yang diterapkan akan berubah sebagaimana halnya dengan sumber
daya dan kebutuhan yayasan. Yayasan berskala kecil yang baru berdiri hanya perlu
mempertahankan akurasi catatan aktivitas dalam buku cek. Jika jumlah transaksi berkembang,
yayasan akan menambahkan pembayaran kas secara manual dan jurnal untuk transaksi
penerimaan kas dengan menyiapkan laporan bulanan yang berupa ringkasan item pendapatan
dan biaya. Pada akhirnya, yayasan akan mendapatkan aktiva dari kas, akrual yang
ditambahkan, dan karenanya transaksi menjadi lebih kompleks. Jika sistem buku besar yang
lengkap perlu dikembangkan.
5
Dengan kompleksitas dan volume kerja yayasan yang semakin berkembang, aktivitas
manajeman keuangan memerlukan peningkatan jumlah staf yang pada akhirnya makin rumit,
apakah itu staf sukarelawan atau staf yang dibayar atau kombinasi staf dan penyedia jasa dari
luar. Jadi, sistem akuntansi harus dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi
pemakainya.
6
Implikasi perbedaan antara akuntansi nonprofit dan akuntansi swasta Implikasi dari
perbedaan praktek akuntansi nonprofit dan akuntansi swasta adalah diperlukannya keahlian
tambahan bagi personal, penasihat keuangan, atau auditor. Jadi, sumbangan dan pembelian
barang-barang serta peralatan yang memerlukan penanganan khusus, diatur dengan
melibatkan seorang akuntan spesialis yayasan.
PSAK 45
PSAK 45 tidak spesifik mengatur tentang akuntansi yayasan melainkan mengatur
Akuntansi untuk organisasi nirlaba. PSAK 45 juga tidak menyatakan dengan pasti bahwa
akuntansi yang diatur di dalamnya ditentukan berdasarkan sistem dana. Namun apabila
dicermati, terlihat seperti system dana. Dana dalam PSAK 45 bersifat single entity, yaitu
hanya jenis laporan untuk masing – masing kategori , yaitu : satu neraca , satu laporan
aktivitas , dan satu laporan arus kas. Semua unsur rekening masuk dalam neraca, aktiva lancar
dan aktiva tetap, utang jangka pendek dan utang jangka panjang, serta aktiva bersih (seperti
saldo dana).
Aspek yang membuat PSAK 45 seperti sistem dana terletak pada ketentuan sebagai
berikut : Sumber penerimaan dari pihak lain, donator atau pemerintah, yang ada ketentuan
terbatas atau tidak terbatas (unrestricted atau unrestricted) dalam penggunaan harus
dipisahkan rekeningnya . Aktiva bersih (seperti saldo dana atau ekuitas dalam akuntansi
komersial) dikelompokkan dalam berbagai rekening seperti : aktiva bersih terikat permanen,
aktiva bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak terikat.
7
Aset Tetap
Tanah Rp 427.550.000
Bangunan Rp 677.550.000
Akumulasi Penyusutan Bangunan (Rp 67.755.000)
Mobil Pick Up Rp 91.000.000
Akumulasi Penyusutan Mobil Pick Up (Rp 18.959.000)
Sepeda Motor Kaisar Rp 21.000.000
Akumulasi Penyusutan Sepeda Motor Kaisar (Rp 3.325.000)
Sepeda Motor Shogun Rp 6.500.000
Akumulasi Penyusutan Sepeda Motor Shogun (Rp 1.733.000)
Tenda Rp 7.200.000
Akumulasi Penyusutan Tenda (Rp 2.460.000)
Kursi Plastik Rp 34.000.000
Akumulasi Penyusutan Kursi Plastik (Rp 13.033.000)
Alat Hadrah Rp 4.700.000
Akumulasi Penyusutan Alat Hadrah (Rp 744.167)
Total Aset Tetap Rp 1.195.368.333
Laporan Aktivitas
Yayasan Panti Asuhan Siti Masyitoh
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2018
Perubahan Aset Neto Tidak Terikat
Pendapatan :
8
Pendapatan Kursi Rp 3.705.000
Pendapatan Beras Zakat Rp 31.994.000
Jumlah Pendapatan Rp 169.032.000
Biaya :
Biaya Konsumsi Rp 36.128.000
Biaya Pendidikan Rp 29.124.000
Biaya Perlengkapan Rp 6.134.000
Biaya Listrik dan Telepon Rp 1.700.000
Biaya Kesehatan Rp 8.569.000
Biaya Transportasi Rp 6.190.000
Biaya HR. Pendidik Rp 11.950.000
Biaya Pengurus Harian Rp 8.550.000
Biaya Gaji Juru Masak dan Cuci Rp 4.235.000
Pendapatan : Rp 58.237.000
9
Pendapatan Kursi Rp 3.705.000
Jumlah Rp 169.032.000
Biaya :
Jumlah Rp 112.580.000
10
d. Aset Tetap
Aset tetap yang berada di yayasan dinilai berdasarkan harga perolehannya. Untuk
seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan bangunan diakui sebagai beban pada
saat terjadinya sedangkan untuk pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat
aset dikapitalisasi yaitu : Bangunan 20 Tahun
2. Kas
Kas yang terdapat dalam yayasan pada saldo bulan desember 2018 senilai Rp
68.128.000
3. Aset Tetap Bersih
Tanah Rp 427.550.000
Bangunan Rp 677.550.000
Akm. Peny. Bangunan (Rp 33.877.500)
Rp 1.071.222.500
Pada penyusutan aset tetap dihitung menggunakan metode garis lurus dengan umur
ekonomis yaitu:
Bangunan 20 Tahun
4. Aset Netto
Aset netto disini terdiri dari aset netto tidak terikat yang berupa jumlah dari kendaraan
dan peralatan sedangkan untuk aset netto terikat permanen terdiri dari tanah dan
bangunan.
11
3. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
12
5. Kegiatan Pendidikan Politik , Partai juga melakukan seminar,lokakarya,diskusi-
diskusi.
6. Kegiatan-kegiatan partai politik di luar kampanye baik oleh calon legislative dan atau
calon presiden.
7. Partai membentuk yayasan-yayasan atau think-tank untuk menyebarluaskan ideology
maupun pengaruhnya.
8. Kekayaan Partai. Kekayaan bias berbentuk gedung, kantor, kendaraan, alat-alat
kantor, dll.
13
2. Staf berkepentingan dengan informasi mengenai transparansi pelaporan kegiatan dan
pelaporan keuangan partai politik.
3. Anggota adalah orang yang menjadi bagian dan pendukung partai politik, tetapi
belum tentu menjadi pengurus partai politik.
a. Pihak Eksternal
1. Donatur berkepentingan dengan informasi mengenai keseriusandan kredibilitas partai
politik untuk menjalankan program-program pencerdasan masyarakat secara politik.
2. Supplier/Pemasok/Kreditur untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan
dapat dibayar oleh partai politik pada saat jatuh tempo.
3. Konstituen/Basi Massa adanya laporan keuangan partai politik yang transparan dan
akuntabel akan mengundang simpati masyarakat.
4. Badan pemeriksan keuangan (BPK) berkepentingan untuk memeriksa (mengaudit)
laporan pertanggungjawaban partai politik atas penggunaan dana bantuan keuangan
dari pemerintah ( Pusat dan Daerah ) sebagaimana amanat dari PP Nomor 05 Tahun
2009 Pasal 14 ayat (2).
5. Pemerintah ( Pusat dan Daerah) berkepentingan untuk menerima laporan
pertanggungjawaban partai politik yang telah diaudit oleh BPK atas penggunaan dana
bantuan keuangan dari APBN atau APBD.
14
Ada tiga pendapat terkait penerapan PSAK Nomor 45 sebagai standar akuntansi
keuangan partai politik ( Hafild, 2008) :
1. PSAK Nomor 45 masih bias dipakai sebagai standar Akuntansi Keuangan Partai politik
Karena Karakter partai politik mirip dengan karakter organisasi nirlaba.
2. Standar akuntansi keuangan khusus partai politik tidak perlu dibuat tetapi dapat
melakukan modifikasi PSAK Nomor 45.
3. Standar akuntansi keuangan khusus partai politik perlu dibuat. Karena karakter partai
politik yang tidak sama dengan karakter organisasi nirlaba.
Perbedaan Karakteristik antara Organisasi Nirlaba dan Partai Politik.
Organisasi Nirlaba Partai Politik
Undang-undang yayasan Undang-undang partai politik dan undang-
undang pemilu
Tidak ada batasan penyumbang Ada batasan penyumbang
Tidak ada batasan maksimal jumlah Ada batasan maksimum jumlah sumbangan
sumbangan
Tidak ada kewajiban melaporkan daftar Daftar penyumbang wajib dilaporkan
penyumbang (terutama individu)
Hasil kegiatan berupa jasa pelayanan untuk Hasil kegiatan berupa kekuasaan politik
kepentingan umum
Akuntabilitas berupa kegiatan sesuai dengan Akuntabilitas berupa bersih dari politik uang,
tujuan organisasi dana manajemen yang kepatuhan pada hokum dan posisi politik
baik sesuai dengan janji kepada rakyat
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Organisasi nirlaba menggunakan beberapa parameter tunggal sebagai ukuran
keberhasilan seperti jumlah dana sumbangan yang diperoleh, pertumbuhan jumlah anggota
jumlah pengunjung, jumlah orang yang dilayani, dan biaya overhead.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh PSAK Nomor 45 antara lain sebagai berikut :
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Aktivitas
3. Laporan Perubahan dalam Aset Neto/Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jaud dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah yang di atas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak yang tertentu dapat dipertanggung jawab.
16
17
Daftar Pustaka
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika
https://www.coursehero.com/u/file/49214199/383087821-Akuntansi-
Yayasanpdf/?justUnlocked=1#question
17