Penyusun: Kelompok 4
A. Pengertian
Flebitis Superfisialis (Tromboflebitis) adalah kondisi dimana terbentuk
bekuan dalam darah vena akibat inflamasi atau trauma dinding vena atau
karena obstruksi vena sebagian. (Doengoes, 2000).
Tromboflebitis adalah peradangan dinding vena dan biasanya disertai
pembentukan bekuan darah (thrombus). Ketika pertama kali terjadi bekuan
pada vena akibat statis atau hiperkoagulabilitas, tanpa disertai peradangan
maka proses ini dinamakan flebotrombosis. (Smeltzer, 2001).
B. Klasifikasi
Tromboflebitis dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Pelvio tromboflebitis
Pelvio tromboflebitis mengenai vena-vena dinding uterus dan ligamentum
latum, yaitu vena ovarika, vena uterina dan vena hipograstika. Vena yang
paling sering terkena ialah vena ovarika dekstra karena infeksi pada tempat
implantasi plasenta yang terletak dibagian atas uterus; proses biasanya
unilateral.
2. Tromboflebitis Femoralis
Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya
vena femarolis, vena poplitea dan vena safena. Sering terjadi sekitar hari ke-
10 pasca partum.
C. Etiologi
Faktor penyebab terjadinya infeksi post partum tromboplebitis antara lain :
a. Pasca bedah, perluasan infeksi endometrium
b. Mempunyai varises pada vena
Pada vena yang sebelumnya terdapat venaektasia atau varises,
maka terdapatnya turbulensi darah pada kantong-kantong vena di
sekitar klep (katup) vena merangsang terjadinya thrombosis primer
tanpa disertai reaksi radang primer, yang kemudian karena faktor
lokal, daerah yang ada trombusnya tersebut mendapat radang.
Menipisnya dinding vena karena adanya varises sebelumnya,
mempercepat proses keradangan. Dalam keadaan ini, maka dua
factor utama : kelainan dinding vena dan melambatnya aliran darah,
menjadi sebab penting dari terjadinya tromboplebitis.
c. Obesitas
Bila keadaan dehidrasi berat, koagulasi intravascular yang
meluas ataupun infeksi sistemik dapat menimbulkan rangsangan
untuk pathogenesis ini.
d. Pernah mengalami tromboflebitis
e. Berusia 30tahun lebih dan pada saat persalinan berada pada posisi stir
up untuk waktu yang lama.
f. Trauma
Beberapa sebab khusus karena rangsangan langsung pada vena
dapat menimbulkan keadaan ini. Umumnya pemberian infus (di
lengan atau di tungkai) dalam jangka waktu lebih dari 2 hari pada
tempat yang sama atau pemberian obat yang iritan secara intra vena.
g. Adanya malignitas (karsinoma), yang terjadi pada salah satu segmen
vena. Tumor-tumor intra abdominal, umumnya yang memberikan
hambatan aliran vena dari ekstremitas bawah, hingga terjadi
rangsangan pada segmen vena tungkai.
h. Memiliki insidens tinggi untuk mengalami tromboflebitis dalam
keluarga. Kelainan jantung yang secara hemodinamik menyebabkan
kelainan pula pada system aliran vena
D. Patofisiologi
Terjadinya Thrombus :
a. Abnormalitas dinding pembuluh darah Formasi trombus merupakan akibat
dari statis vena, gangguan koagubilitas darah atau kerusakan pembuluh
maupun endotelial. Stasis vena lazim dialami oleh orang-orang yang
imobilisasi maupun yang istirahat di tempat tidur dengan gerakan otot yang
tidak memadai untuk mendorong aliran darah. Stasis vena juga mudah terjadi
pada orang yang berdiri terlalu lama, duduk dengan lutut dan paha ditekuk,
berpakaian ketat, obesitas, tumor maupun wanita hamil.
b. Perubahan komposisi darah (hyperkoagulabilitas) Hyperkoagulabilitas
darah yang menyertai trauma, kelahiran dan IMA juga mempermudah
terjadinya trombosis. Infus intravena, banyak faktor telah dianggap terlibat
dalam patogenesis flebitis karena infus intravena, antara lain:
1. Faktor-faktor kimia seperti obat atau cairan yang iritan (flebitiskimia)
a. pH dan osmolaritas cairan infus yang ekstrem selalu diikuti risiko
flebitis tinggi. Obat suntik yang bisa menyebabkan peradangan vena
yang hebat, antara lain kalium klorida, vancomycin, amphotrecin B,
cephalosporins, diazepam, midazolam dan banyak obat khemoterapi.
b. Mikropartikel yang terbentuk bila partikel obat tidak larut sempurna
selama pencampuran.
c. Penempatan kanula pada vena proksimal (kubiti atau lengan bawah)
sangat dianjurkan untuk larutan infus dengan osmolaritas > 500
mOsm/L. Hindarkan vena pada punggung tangan jika mungkin,
terutama pada pasien usia lanjut
d. Kateter yang terbuat dari silikon dan poliuretan kurang bersifat
iritasi dibanding politetrafluoroetilen (teflon) karena permukaan lebih
halus, lebih thermoplastik dan lentur. Risiko tertinggi untuk flebitis
dimiliki kateter yang terbuat dari polivinil klorida atau polietilen.
2. Faktor-faktor mekanis seperti bahan, ukuran kateter, lokasi dan lama
kanulasi. (Kanula yang dimasukkan ada daerah lekukan sering
menghasilkan flebitis mekanis. Ukuran kanula harus dipilih sesuai
dengan ukuran vena dan difiksasi dengan baik).
E. Manifestasi Klinis
Penderita-penderita umumnya mengeluh spontan terjadinya nyeri di daerah
vena (nyeri yang terlokalisasi), yang nyeri tekan, kulit di sekitarnya kemerahan
(timbul dengan cepat diatas vena) dan terasa hangat sampai panas. Juga dinyatakan
adanya oedema atau pembengkakan agak luas, nyeri bila terjadi atau
menggerakkan lengan, juga pada gerakan-gerakan otot tertentu.
F. Penatalaksanaan
1. Lakukan pencegahan terhadap endometritis dan tromboflebitis dengan
menggunakan teknik aseptik yang baik
2. Rawat inap : penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan
mencegah terjadinya emboli pulmonum
3. Terapi medik: pemberian antibiotika, heparin terdapat tanda-tanda atau dugaan
adanya em boli pulmonum
4. Terapi operatif : pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli
septik terus berlangsung sampai mencapai paru-paru; meskipun sedang dilakukan
hipernisasi, siapkan untuk menjalani pembedahan.
ASUHAN KEPERAWATAN TROMBOFLEBITIS PASCA PARTUM
A. Pengkajian
- Riwayat penyakit : Riwayat varises, hiperkoagulasi, penyakit neoplasma,
penyakit kardiovaskuler, pembedahan mayor, resiko tinggi cedera, obesitas.
Riwayat duduk lama, baik karena berhubungan dengan pekerjaan atau akibat
dari pembatasan aktivitas. Imobilitas berkenaan dengan tirah baring dan
anestesia.
Aktivitas : Riwayat duduk lama, imobilitas dan ansietas.
- Sirkulasi : varises vena, peningkatan frekuensi nadi, riwayat trombosit vena,
hiper kongulabilitas pnerperium.
Makanan :