Anda di halaman 1dari 6

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KLINIK

PEMEBRIAN IMUNISASI HB 0

MATA KULIAH : PEMBELAJARAN KLINIK


TINGKAT/SEMESTER : SEMESTER VIII PROGRAM AFILIASI PRODI SARJANA
TERAPAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES
DENPASAR (KELAS A)
BEBAN STUDI : P 850 MENIT
ALOKASI WAKTU : 1 X 25 MENIT

Capaian pembelajaran
Mahasiswa mampu melakukan keterampilan klinik dalam lingkup layanan kebidanan.

Kompetensi dasar
Menerapkan pemberian imunisasi HB 0 pada bayi baru lahir secara intra musculer

Indikator
Melakukan pemberian imunisasi HB 0 pada bayi baru lahir secara intra musculer

A. Tujuan pembelajaran
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memahami tentang cara pemeberian imunisasi HB 0
2. Mendemontrasikan langkah-langkah pelaksanaan prosedur pemberian imunisasi HB 0

B. Materi
1. Prosedur pemberian imunisasi HB 0

C. Metoda
Bed side teaching (observasi)

D. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pre round (5 menit)
 Megucapkan salam
 Menyepakati tujuan belajar
 Mengecek pengetahuan (prinsip, langkah kerja dll) terkait tindakan dan tujuan belajar
yang ingin dicapai
 Memilih pasien yang spesifik dan sesuai dengan kriteria serta target kompetensi
 Mengalokasikan peran dan aturan selama bedside teaching berlangsung
 Membuka diskusi jika ada hal yang kurang dipahami mahasiswa dan membangun rasa
percaya diri mahasiswa

2. Round (10 menit)


 Mengucapkan salam dan melakukan indentifikasi pasien
 Memperkenalkan diri dan mahasiswa kepada pasien
 Menyampaikan tujuan dan meminta persetujuan pasien
 Memberikan kesempatan kepada praktikan untuk melakukan tindakan kepada pasien
sesuai tujuan belajar
 Mengamati langkah demi langkah tindakan yang dilakukan praktikan
 Memberikan kode/intruksi sesaui kesepakatan jika praktikan melakukan kesalahan
 Mengambil alih tindakan jika tindakan yang dilakukan praktikan membahayakan
pasien
 Membantu mahasiswa dalam menyimpulkan hasil kegiatan yang telah dilakukan pada
pasien
 Melakukan pengakhiran sesi bersama pasien: mengucapkan terimakasih telah
berpatrisipasi dalam BST, menyepakati pertemuan berikutnya atau jika pasien
memerlukan bidan

3. Post round (10 menit)


 Meminta pendapat/kesan praktikan tentang tindakan yang telah dilakukan
 Menanyakan kesulitan yang masih dirasakan
 Memberikan umpan balik positif, dorongan, penguatan, pujian
 Memberikan feed back terhadap keterampilan klinis yang dilakukan
 Melakukan klarifikasi terhadap pertanyaan ataupun tindakan yang perlu mendapat
perbaikan
 Mencari solusi terhadap permasalahan yang ditemui dan saran perbaikan untuk praktik
mendatang
 Merencanakan tujuan belajar selanjutnya
 Melakukan pengakhiran sesi
E. Media Pembelajaran
Modul Praktik Klinik Kebidanan III
F. Bahan dan alat
Vaksin Hepatitis B one ject, kapas alcohol, plester, sarung tangan, bengkok

G. Sumber

Kementerian Kesehatan RI.2016.Modul Praktik Klinik kebidanan III.PPSDMJakarta

Mengetahui, Badung, 29 April 2021


Dosen Pembimbing Calon Pembimbing Klinik

Ni Made Dwi Purnamayanti, SSiT M.Keb Ni Nyoman Lestari Yanti


…………………………………….. ……………………………………….
NIP : 198002012008122001 NIM : P07124220071

LAMPIRAN MATERI

Pemberian Imunisasi HB0 Pemberian imunisasi Hepatitis B dimaksudkan untuk


mendapat kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B. Penyakit ini dalam istilah sehari-hari
lebih dikenal sebagai penyakit Lever. Jenis ini baru dikembangkan setelah diteliti bahwa virus
Hepatitis B mempunyai kaitan erat dengan terjadinya infeksi Lever. Vaksin terbuat dari bagian
virus Hepatitis B yang dinamakan HbSAg, yang dapat menimbulkan kekebalan tapi tidak
menimbulkan penyakit. Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus Hepatitis B,
HBsAg, yang tidak menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa
DNA. Vaksin Hepatitis B rekombinan berbentuk suspensi steril berwarna keputihan dalam prefill
injection device, yang dikemas dalam aluminum foil pouch.

Imunisasi Hepatitis B adalah pemberian kekebalan pada bayi yang mengandung antigen
Hepatitis B diberikan melalui suntikan Intra Muskuler. Vaksin Hepatitis B diindikasikan untuk
imunisasi aktif pada bayi yang bertujuan melawan infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis
B. Vaksin Hepatitis B tidak dapat mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus lain, seperti
virus Hepatitis A dan C atau virus yang diketahui dapat menginfeksi hati.

Reaksi lokal yang umumnya sering dilaporkan adalah rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya
berkurang dalam 2 hari setelah vaksinasi. Pada bayi baru lahir pemberian imunisasi HB0
diberikan pada usia 0-7 hari. Khusus bagi bayi yang lahir dari seorang ibu pengidap virus
Hepatitis B, harus dilakukan imunisasi pasif memakai imunoglobulin khusus anti Hepatitis B
dalam waktu 24 jam setelah kelahiran. Berikutnya bayi tersebut harus pula mendapat imunisasi
aktif 24 jam setelah lahir, dengan penyuntikan vaksin Hepatitis B dengan cara pemberian yang
sama seperti biasa yaitu Intra Muskuler. Khusus pada bayi kurang bulan atau berat badan lahir
kurang dari 2000 gram, pemberian imunisasi HB0 perlu dikonsultasikan dengan dokter anak
terlebih dahulu karena pertimbangan kondisi kesehatan. Dosis pemberian imunisasi Hepatitis B
pada bayi 0,5 ml secara intramuskuler pada paha anterior lateral kanan. Penyimpanan vaksin
hepatitis B rekombinan dapat disimpan sampai 26 bulan setelah tanggal produksi pada suhu
antara +2°C s/d +8°C dan JANGAN DIBEKUKAN.

PANDUAN BELAJAR MEMBERIKAN IMUNISASI HEPATITIS B UNIJECT

KASUS
1 2 3 4 5
No LANGKAH / TUGAS
1. Menyiapkan alat-alat di dekat bayi
Siapkanlah alat-alat dan bahan-bahan secara ergonomis
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai prosedur yang akan
dilakukan
Bila ibu mengetahui dengan jelas mengenai prosedur/tindakan
yang akan dilakukan maka ia biasanya lebih mudah diajak
untuk bekerjasama
3. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir
lalu mengeringkannya
Untuk pencegahan infeksi sebelum melaksanakan tindakan.
Lepaskan semua perhiasan dari lengan dan tangan dan tangan
dan gunakan sarung tangan bersih
4. Mempersiapkan posisi bayi
Penyuntikan dilakukan pada 1/3 paha anteriorlateral kanan
secara Intra Muskuler
5. Mengambil uniject dari dalam termos vaksin/lemari pendingin
Pastikan uniject tidak kadaluarsa
6. Membuka kantong alumunium/plastik dan mengeluarkan
uniject
7. Memegang uniject pada leher dan tutup jarum dengan
memegang keduanya di antara jari telunjuk dan jempol
8. Mendorong tutup jarum ke arah lateral dengan tekanan

9. Meneruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup


jarum dan leher
Saat uniject diaktifkan akan terasa ada hambatan dan rasa
menembus lapisan
10 Membuka tutup jarum

11. Memegang uniject pada bagian leher dan memasukkan jarum


pada paha anterior lateral kanan bayi
Pada imunisasi jenis uniject tidak diperlukan aspirasi. Sewaktu
penyuntikan usahakan anak berada dalam keadaan tenang
12. Memijat reservoir dengan kuat untuk memasukkan vaksin,
setelah reservoir kempis cabut uniject dari paha bayi dengan
cepat. Pastikan seluruh isi uniject masuk ke tubuh bayi
13. Membuang uniject yang sudah tidak terpakai di tempat
sampah tajam
14. Membereskan alat-alat yang telah dipergunakan
15. Mencuci kedua tangan dengan menggunakan sabun di air
mengalir lalu mengeringkannya
16. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan memberitahukan hal-hal yang perlu diketahui
oleh ibu bayi

Sikap yang ditunjukkan pada saat pelaksanaan pemberisn imunisasi HB 0 adalah:


1. Berkomunikasi dengan keluarga tentang tindakan yang kita lakuakan
2. Jaga bayi tetap hangat
3. Ramah dan tegas dan teliti
4. Memperhatikan kenyamanan dan keamanan klien

Anda mungkin juga menyukai