Anda di halaman 1dari 29

FISIOLOGI SIRKULASI IKAN

ASPRAK FISIOLOGI HEWAN AIR (FHA) 2020


KOMPONEN PENYUSUN SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

SISTEM SIRKULASI

• JANTUNG

• PEMBULUH DARAH

• KOMPONEN DARAH
SISTEM PEREDARAN DARAH IKAN

◼ Pada ikan sistem sirkulasinya yaitu


sistem tertutup artinya cairan tubuh
sudah berada dalam pembuluh sehingga
darah beredar dalam pembuluh secara
kontinyu.
◼ Sistem peredaran darah ikan bersifat
tunggal artinya hanya terdapat satu jalur
sirkulasi peredaran darah.
FUNGSI SISTEM SIRKULASI

• Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari


makananan dan oksigen
• Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh
• Menyebarkan tekanan/ kekuatan
TUJUAN PRAKTIKUM

◼ Mengetahui fisiologi sirkulasi ikan


◼ Mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi cairan tubuh terhadap darah

Pengamatan sel darah Pengamatan jantung


ikan yang diberi ikan yang diberi
perlakuan perlakuan
PENGAMATAN SEL DARAH IKAN

Perlakuan Hasil Gambar Keterangan CARA KERJA


Pengamatan

Kontrol 1. PENGAMBILAN DARAH


IKAN
Aquadest 2. PEMBUATAN FILM /
ULASAN DARAH
Larutan Gula
3. PENGAMATAN SEL DARAH
IKAN
Larutan
Garam
PENGAMBILAN DARAH IKAN 1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mensterilkan injeksi dengan
alkohol 70% dan bagain tubuh ikan
yang akan di injeksi (injeksi sudah
dibilas dengan larutan EDTA)
3. Mengambil darah dengan jalan
menyuntik tepat pada LINEA
LATERALIS ikan
4. Menyentuhkan jarum suntik
kearah vertebrae
5. Menarik spet injeksi secara
perlahan-lahan sehingga akan
didapatkan darah
6. Sebelum digunakan darah yang ada
didalam injeksi dikeluarkan saja,
kemudian siap untuk digunakan
PEMBUATAN FILM DARAH 1. Meneteskan darah pada sisi
kanan obyek glass
2. Mengambil cover glass (obyek
glass lainnya) dan meletakkan
hampir menyentuh tetes
darah
3. Menarik cover glass ke
belakang sehingga menyentuh
tetesan darah pada obyek
glass sehingga muncul
kapilaritas
4. Setelah timbul kapilaritas,
mendorong cover glass
kearah berlawanan sehingga
akan menjadi film darah yang
baik.
PEMBUATAN FILM DARAH 5. Setelah preparat kering
rendam dalam methanol
selama 3 menit dan
keringkan
6. Rendam dalam giemsa 3%
selama 25 menit
7. Bilas dengan air mengalir dan
keringkan
8. Melakukan pengamatan
mikroskop 1000x
9. Mengamati bentuk sel darah
ikan
PENGAMATAN JANTUNG IKAN 1. Melakukan pembedahan ikan
dan mencari jantung ikan
2. Mengamati gerak dan warna
Perlakuan Warna Waktu Tekstur Gambar jantung pada ikan sebelum
diberi perlakuan
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
3. Mengambil jantung secara
hati-hati kemudian
Kontrol
dimasukkan kedalam larutan
ringer, larutan NaCl fisiologis
Aquades
dan aquades
NaCl 4. Mengamati perubahan warna,
fisiologis bentuk, dan adaptasi pada
Ringer jantung dalam larutan
FISIOLOGI HEWAN AIR

FHA
PENCERNAAN
Tujuan praktikum
1. Mahasiswa mengetahui organ-organ fisiologi system pencernaan.
2. Mahasiswa mengetahui cara-cara penentuan daya cerna ikan terhadap
makanan.
3. Mahasiswa mengetahui cara penentuan waktu pengosongan lambung.
► Definisi

pencernaan makanan merupakan proses penyederhanaan bahan


makanan dari yang komplek menjadi lebih sederhana melalui mekanisme fisik
dan kimia sehingga makanan menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan
keseluruh tubuh. Pencernaan pada ikan umumnya sama dengan pencernaan
pada vertebrata lainya namun ada penyesuaian sistem pencernaan ikan
herbivora dan karnivora. Proses pencernaan dan absorbs berlangsung di dalam
saluran pencernaan.

► Fisiologi pencernaan berdasarkan fungsi komponen tubuh digolongkan dalam


nutritive function atau vegetatif fungtion yaitu fungsi pengambilan dan
pemanfaatan makanan.

► Makanan yang dimakan akan diubah menjadi energi yang dimanfaatkan


dalam aktifitas ikan seperti metabolisme, pertumbuhan dan reproduksi.
FISIOLOGI PENCERNAAN IKAN

GASTRIC EVACUATION
DAYA CERNA TIME (GET)/ WAKTU
(DC) PENGOSONGAN
LAMBUNG
Alat dan bahan
- Alat :
1. Akuarium
2. Timbangan analitik
3. Gunting
4. Pipet
5. Kertas saring
- Bahan:
1. Sampel ikan (6)
2. Pelet
3. Tubifex kering
4. Tubifex basah
Tambahan dari asprak
“Oiya, untuk cara kerja nya disitu kurang lengkap, jadi tlg dilengkapi, bisa
lihat di youtube nya ya”
Jadi kalian bisa lengkapi nanti di laporan masing2 lihat di youtube oke ini
linknya
https://www.youtube.com/watch?v=tj1-91qogIs
DAYA CERNA
1. Menyiapkan ikan sampel sebanyak 3 ekor, menimbang ikan kemudian
meletakkannya ke dalam akuarium yang berbeda

2. Memberi pakan yang sudah ditentukan (pelet/tubifex kering/tubifex basah)


diberikan sebanyak 3 jam sekali dalam kurun waktu 6 jam

3. Menghitung kebutuhan pakan (3% dari biomassa ikan)

4. Mengambil feses dengan pipet kemudian mengumpulkannya di atas kertas saring


serta mengukur suhu air. Pengambilan feses dilakukan setiap selang 3 jam setelah
waktu pemberian pakan sampai feses terakhir.

5. Feses yang terkumpul di atas kertas saring ditimbang dengan timbangan analitik.

6. Hitung daya cerna menggunakan rumus

7. Membuat grafik
LAJU PENGOSONGAN LAMBUNG (GET)
► Menyiapkan ikan sampel sebanyak 3 ekor, timbang dan letakkan di akuarium

► Memberi pakan yang sudah ditentukan, Menghitung kebutuhan pakan (3% dari
biomassa ikan)

► Menentukan masing-masing waktu pengambilan fese dan pembedahan (2 jam, 4 jam,


6 jam) catat waktunya.

► Menimbang bobot ikan kemudian memasukkannya ke dalam masing-masing akuarium

► Mengumpulkan feses ikan pada tiap akuarium yang telah ditentukan

► Membunuh ikan dan mengambil isi lambung kemudian mengumpulkannya di atas


kertas saring lalu timbang serta melakukan pengukuran suhu air.

► Buat grafik
RUMUS PERHITUNGAN GET

Wt : Berat isi lambung saat t (jam)

Wo : berat makanan yang diberikan (gr)

b : Koefisien daya cerna (gram/jam)

t : waktu pengamatan GET (6 jam)

a : tenggang waktu antara saat pemberian pakan dan dimulainya proses pencernaan (jam)

e : bilangan natural (2,718)


GRAFIK DAYA CERNA
GRAFIK GET
EKOTOKSIKOLOGI
TIM ASPRAK FISIOLOGI HEWAN AIR (FHA)
2021
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENDAHULUAN
❑ Ekotoksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengaruh toksik terhadap lingkungan
dalam hal ini adalah perairan.
❑ Toksik bisa berasal dari limbah domestic maupun non domestic.

limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan rumah tangga, dan


Limbah
tempat-tempat umum. Contohnya : sisa air detergen, minyak
dosmetik
jelantah, dsb.

limbah yang dihasilkan dari industri, pabrik, perikanan, pertanian,


Limbah non
medis dsb. Contohnya : sisa olahan pabrik tempe tahu, zat
dosmetik
pewarna industri tekstil, dsb.
❑ Adanya toksik dalam perairan menyebabkan perubahan fisik kimia air dan menimbulkan gangguan
terhadap kehidupan biologis terutama pada ikan.
❑ Pengaruh bahan pencemar (toksik) di perairan terhadap organisme yang hidup di dalamnya dapat bersifat
akut dan kronis.

AKUT terjadi dengan cepat dan seringkali menyebabkan kematian organisme

KRONIS terjadi pada waktu yang lama dan dosis rendah

❑ Pengaruh bahan pencermar selain menyebabkan kematian organisme, juga dapat melemahkan proses
fisiologis seperti : adaptasi, potensi untuk tumbuh, berreproduksi, dan mempengaruhi tingkah laku ikan.
TUJUAN

Tujuan praktikum BAB Ekotoksikologi ini adalah :


1. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh toksik di perairan bagi kehidupan ikan
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh limbah terhadap fisiologi ikan
ALAT DAN BAHAN
❑ ALAT ❑ BAHAN
1. Akuarium 1. Ikan uji
2. pH pen 2. Detergen
3. Termometer 3. Pestisida
4. Timbangan digital 4. Minyak jelantah
5. Hand counter 5. Ampas tahu
6. Gelas ukur 1 liter 6. Air selokan
GRAFIK BOP IKAN
Chart(KONSENTRASI
Title 25%)
600

500

400

300

200

100

0
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30
Kontrol Minyak jelantah Detergen Baygon
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai