Anda di halaman 1dari 22

PAPER RPS 14

MANAJEMEN KEUANGAN

“Financial Technology & Personal Finance”

Oleh:

Valda Jeanitta Dwi Putri (1907531160)


Elsa Isabel (1907531173)
Dian Yupita (1907531177)
I Made Prasetia Dwikamajaya (1907531184)
Anak Agung Ayu Indah Puspita Dewi (1907531187)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat-Nya kami mampu menyelesaikan paper tentang “Merger dan Akuisisi &
Restrukturisasi, Reorganisasi dan Likuidasi” ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Dengan adanya tugas pembuatan paper ini, kami berharap mampu
memahami lebih dalam lagi mengenai materi tersebut yang nantinya akan menjadi
bekal kami saat terjun ke dunia kerja. Semoga paper ini juga mampu menambah
pengetahuan para pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah “Merger dan Akuisisi & Restrukturisasi,


Reorganisasi dan Likuidasi”ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, segala bentuk
kritik dan saran dari para pembaca akan kami terima agar nantinya kami dapat memperbaiki
kekurangan dari isi makalah ini.

Bukit Jimbaran, 10 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
14.1 Financial Technology (Teknologi Finansial)..................................................................1
14.2 Personal Finance (Keuangan Individu).........................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................19

iii
14.1 Financial Technology (Teknologi Finansial)
Pengertian Financial Technology
Financial Technology (Fintech) adalah salah satu bentuk penerapan teknologi
informasi di bidang keuangan. Sehingga munculah berbagai model keuangan baru yang
dimulai pertama kali pada tahun 2004 oleh Zopa, yaitu institusi keuangan di Inggris yang
menjalankan jasa peminjaman uang. Kemudian model keuangan baru melalui perangkat
lunak Bitcoin yang digagas oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Dalam perspektif
sejarah, konsep inti dari pengembangan Fintech sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari
aplikasi konsep peer-to-peer (P2P) yang digunakan oleh Napster pada tahun 1999 untuk
music sharing.
Fintech bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-
produk keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan.
Adapun perusahaan-perusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh perusahaan-
perusahaan startup dengan potensi besar.
Perkembangan Finansial Teknologi Secara Global

Fintech global menunjukkan perkembangan yang pesat

1
Cakupan Jenis Fintech di Indonesia
Fintech Indonesia memiliki banyak jenis, antara lain startup pembayaran, peminjaman
(lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan
(crowdfunding), remitansi, riset keuangan.
 Pembayaran (Payments)
Di Indonesia perusahaan startup Fintech yang paling banyak didominasi oleh
 Perusahaan pembayaran, seperti: Veritrans, DoKu, Kartuku, iPay88, Easypay,
MCpayment, Padipay, Kinerjapay.com, Truemoney, Faspay, Fasapay, Xendit,
Espay, Wallezz, Cashlez, Mimopay, Indopay, Firstpay, IPaymu.com, Ovo,
Nicepay, Hellopay, Kesles, 
 Mobile payments  company seperti Sakuku BCA, Dompetku Indosat Ooredoo,
Uangku SmartFren, Dimo, Mynt, Matchmove
 Gift Card : GCI Indonesia
 BitCoin : BitX.co
 Electronic Money : Sepulsa.com, Davestpay.com, GoPay, Indomog, Kudo,
Ayopop,
 Bebas Transfer : Kliring.co.id, SudahTransfer, Flip, 
 Bayar Tagihan : Paybill.id, SatuLoket.com
 Lainnya : Ainosi

 Investasi
Indonesia memiliki beberapa startup yang memberikan kemudahan askes
di bidang investasi, seperti Bareksa (Marketplace Reksa Dana) dan  Ipot Fund
(Supermarket Reksa Dana). Xdana.com,

 Pembiayaan (Lending)
Startup yang satu ini bergerak dalam pembiayaan. Pembiayaan yang dimaksud
adalah pembiayaan dalam
o Pembiayan berbentuk utang seperti UangTeman.com, TemanUsaha.com,
Terhubung.com, BosTunai.com, Mekar.id, Tanihub.com, Taralite.com,
Pinjam.co.id, Eragano.com, DrRupiah.com
o Pembiayaan berbasis patungan atau pembiayaan masal (crowdfunding),
seperti Wujudkan.com, Kitabisa.com, Ayopeduli.com dan GandengTangan.org.

2
WeCare.id, Indves.com, GandengTangan.org, LimaKilo.id, iGrow.asia,
Iwak.me, KapitalBoost.com
o Pembiayaan berbasis Peer to Peer Lending (P2P) : Koinworks.com,
Amartha.com, DanaDidik.com, Crowdo.com, Investree.com.
o Cicilan Tanpa Kartu Kredit : Kredivo.com, ShootYourDream.com,
Cicil.co.id.

 Situs Pembanding Produk Keuangan (Comparison Site atau Financial


Aggregator)
Startup berikutnya adalah website pembanding produk-produk keuangan. Di
Indonesia terdapat beberapa startup yang bergerak di bidang perbandingan
produk, seperti
 Produk Keuangan secara umum : DuitPintar.com, HaloMoney.co.id,
CekAja.com, Cermati.com, PilihPintar.co.id, SikatAbis.com, AturDuit.com,
KreditGoGo.com
 Khusus Asuransi : RajaPremi.com, Asuransi88.com, PremiKita.com,
Premiro.com, PasarPolis.com, CekPremi.com

 Riset Keuangan
Startup dibidang riset keuangan memang belum berkembang pesat di Indonesia.
Salah satu perusahaan yang melayani riset dan data adalah Infovesta.com

Beberapa contoh bisnis yang tergabung di dalam Fintech adalah:

 Proses jual beli saham,


 Pembayaran,
 Peminjaman uang (lending) secara peer to peer,
 Transfer dana,
 Investasi ritel,
 Perencanaan keuangan (personal finance),
 Dan lainnya.

3
Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih praktis dan
efektif.Fintech pun membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap
produk keuangan dan meningkatkan literasi keuangan.

Klasifikasi Financial Technology


Berikut adalah 4 klasifikasi Fintech menurut Bank Indonesia:
1) Crowdfunding dan Peer to Peer Lending
Pada klasifikasi ini, Fintech berguna sebagai mediasi yang menemukan investor
dengan pencari modal, layaknya marketplace dalam istilah e-commerce.
Crowdfunding (pembiayaan masal atau berbasis patungan) dan peer to peer (P2P)
lending ini diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Crowdfunding sangat berguna
untuk melakukan penggalangan dana seperti untuk mendanai sebuah karya,
membantu korban bencana dan lainnya. Dengan adanya Fintech, penggalangan dana
dapat dilakukan secara online, sehingga penggalangan akan lebih mudah dan efisien.
P2P Lending merupakan sebuah layanan Fintech yang sangat membantu masyarakat
UMKM sehingga mereka dapat meminjam dana dengan mudah walaupun mereka
belum memiliki rekening di bank. Permodalan tentunya merupakan sebuah isu yang
sangat signifikan tentunya untuk mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan
finansial masyarakat.

Beberapa contoh startup Fintech pada klasifikasi ini adalah:

o UangTeman.com dan TemanUsaha.com untuk contoh pembiayaan dalam bentuk


utang,
o Wujudkan.com dan Kitabisa.com untuk contoh pembiayaan masal,
o Koinworks.com dan Danadidik.com untuk contoh peer to peer lending,
o Kredivo.com dan ShootYourDream.com untuk contoh cicilan tanpa kartu kredit.

2) Market Aggregator
Pada klasifikasi ini, Fintech akan berperan sebagai pembanding produk keuangan,
dimana Fintech tersebut akan mengumpulkan dan mengoleksi data finansial untuk
dijadikan referensi oleh pengguna. Klasifikasi ini juga dapat disebut dengan
nama comparison site atau financial aggregator.Contohnya, jika seorang konsumen
ingin memilih produk KPR, platform Fintech akan menyesuaikan data finansial
pribadi konsumen dan memberikan pilihan produk KPR sesuai dengan data pribadi

4
yang dimasukkan.Pilihan ini akan diberikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan
finansial serta preferensi konsumen.Untuk contoh pembanding produk keuangan
secara umum adalah Cekaja.com dan Kreditgogo.com, untuk pembanding produk
asuransi yaitu RajaPremi.com dan Asuransi88.com.

3) Risk and Investment Management


Konsep yang ditawarkan Fintech dalam klasifikasi ini memiliki fungsi seperti
financial planner yang berbentuk digital. Pengguna akan dibantu untuk mendapatkan
produk investasi yang paling cocok sesuai dengan preferensi yang diberikan.Selain
manajemen risiko dan investasi, pada klasifikasi ini, juga terdapat manajemen aset,
dimana Fintech akan membantu operasional sebuah usaha sehingga lebih
praktis.Fintech yang bergerak dalam bidang perencanaan keuangan juga tergolong di
dalam klasifikasi jenis ini.Salah satu platform terkenal yang berfokus pada financial
planning (perencanaan keuangan) adalah Finansialku.com, yang memiliki fokus
pada financial education, edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan serta
perencanaan keuangan.Beberapa contoh Fintech untuk jenis ini adalah
NgaturDuit.com dan Dompet Sehat sebagai contoh pelacak pengeluaran untuk
pribadi.Jurnal.id dan Sleekr sebagai contoh pelacak pengeluaran untuk UMKM dan
pengatur pajak seperti Online-Pajak.com.

4) Payment, Settlement dan Clearing
Jenis Fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini adalah pembayaran (payments)
seperti payment gateway dan e-wallet. Klasifikasi ini diawasi oleh BI (Bank
Indonesia) karena proses pembayaran ini juga meliputi perputaran uang yang nantinya
akan menjadi tanggung jawab Bank Indonesia. Seperti yang telah disebutkan di
atas, payment gateway merupakan salah satu contoh klasifikasi keempat.Payment
gateway merupakan sebuah jembatan antara pelanggan dan e-commerce (perusahaan
penyedia jual beli online) yang difokuskan pada sistem pembayaran.Dengan adanya
Fintech berbentuk payment gateway, pelanggan dapat memilih metode pembayaran
yang diinginkan. Salah satu contoh Fintech dalam bentuk payment gateway adalah
iPaymu.com.
Selain payment gateway, contoh lain Fintech dalam klasifikasi ini yang sangat
terkenal adalah uang elektronik dan dompet elektronik.Uang elektronik merupakan
uang yang dikemas dalam bentuk digital yang mana uang tersebut dapat menjadi alat

5
pembayaran pada umumnya, untuk berbelanja, membayar tagihan dan lainnya hanya
dengan melalui sebuah aplikasi.
Beberapa contoh perusahaan Fintech dalam bidang pembayaran adalah:
o DoKu, Kartuku (perusahaan pembayaran)
o Sakuku BCA, Uangku Smartfren (perusahaan pembayaran dengan mobile)
o GCI Indonesia (Gift Card)
Manfaat Fintech
Keberadaan Fintech sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat ekonomi.
Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada
umumnya.Terdapat beberapa manfaat adanya Fintech di lingkungan masyarakat, manfaat
pertama yaitu, Fintech dapat membantu perkembangan baru di bidang startup teknologi yang
tengah menjamur. Hal ini dapat membantu perluasan lapangan kerja dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi tersebut mendatangkan manfaat kedua yaitu peningkatan taraf hidup
masyarakat. Fintech dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan
konvensional.
Manfaat lainnya adalah meningkatkan perkembangan aplikasi Bitcoin. Meskipun
tidak memiliki akun bank, pengguna Bitcoin dapat dengan mudah bertransaksi dengan mudah
dan praktis.Selain itu, Fintech juga dapat meningkatkan ekonomi secara makro. Kemudahan
yang ditawarkan oleh Fintech dapat meningkatkan penjualan e-commerce.
Manfaat terakhir yang paling dapat dinikmati oleh masyarakat besar adalah penurunan bunga
pinjaman. Dengan transparansi Fintech, peminjam dana tidak perlu takut terjerumus dengan
bunga tinggi para lintah darat.

Alasan Industri Fintech Terus Berkembang :


a. Fintech Memudahkan Berbagai Proses dalam Bidang Keuangan
Tak dapat dipungkiri Fintech memberi kemudahan dengan jangkauan luar biasa bagi
mereka yang belum terjangkau produk keuangan dari bank.
Selain itu, Fintech juga menyentuh generasi muda yang sudah familiar dengan internet dan
memanfaatkan internet dalam segala kebutuhannya. Fintech juga dapat membuat
segalanya lebih sederhana dan efisien. Fintech juga membuka peluang usaha bagi generasi
Y yang selalu aktif menyelesaikan masalah. Bila tidak ditemukan solusi, mereka akan
membangun usaha startup dengan tujuan menghasilkan solusi bagi masyarakat.

6
b. Perkembangan Teknologi yang Menunjang Fintech
Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul sebuah peluang untuk membuat
perusahaan berbasis online. Misalnya, saja dalam bidang keuangan.
Karena ada peluang inilah, perusahaan Fintech terus bermunculan dengan misi memenuhi
kebutuhan masyarakat untuk melakukan aktivitas keuangan secara online.
c. Terinspirasi Pelaku Bisnis Sebelumnya
Beberapa perusahaan startup yang sukses layaknya dongeng menjadi kenyataan.
Seseorang bisa sukses hanya dalam waktu yang singkat, serta berkembang menjadi
perusahaan multinasional. Hal ini menjadi salah satu pendorong para generasi muda untuk
juga meraih impiannya melalui industri Fintech. Mengapa Fintech? Karena Fintech masih
tergolong baru, sehingga masih ada peluang tinggi dalam memasukinya dan menjadi
sukses di dalamnya.
d. Anggapan Bisnis Fintech yang Fleksibel
Karena baru sedikit peraturan yang melingkupinya, industry Fintech kerap dianggap
fleksibel dan tidak kaku dibandingkan dengan bisnis konvensional.
Oleh karena itu, industri ini menjadi lahan yang tepat bagi para pebisnis muda yang ingin
menyalurkan kreativitasnya dalam berbisnis.
e. Penggunaan Teknologi, Software, dan Big Data
Usaha Fintech menggunakan teknologi, software dan big data. Selain itu, Fintech juga
menggunakan data dari media sosial. Data-data tersebut dapat dijadikan bagian dari
analisis risiko.

Peraturan dan Ketentuan dalam Industri Fintech

Akibat perkembangan Fintech yang diprediksikan akan terus naik, BI sebagai pemegang
otoritas sistem pembayaran terus mensinergikan beberapa kepentingan melalui tiga hal:

1. Promosi sistem pembayaran yang kondusif.


2. Mengarahkan industri untuk bergerak secara efisien, dan
3. Memperkuat perlindungan konsumen.

Peran aktif Bank Indonesia di sektor Fintech juga ditunjukkan dengan terbentuknya Bank
Indonesia Fintech Office pada tahun 2016 yang membuat peraturan atau regulasi untuk
mengatur jalannya sektor baru ini dengan aman dan nyaman.

7
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, mengatakan bank sentral akan
mengumumkan Fintech Regulation and Regulatory Sandbox sebagai platform bagi para
pemula untuk meluncurkan produk inovatif, layanan atau model bisnis mereka. Regulasi ini
diperlukan untuk memastikan pelaksanaan sistem pembayaran peminat Fintech berjalan aman
dan sesuai aturan.

Sedangkan untuk pelaku usaha Fintech dibuat Sandbox Regulatory yang akan mengatur


ketentuan bagi pelaku Fintech yang kebanyakan adalah perusahaan startup berskala
kecil.Sementara ini, Bank Indonesia sudah mengeluarkan peraturan No.18/40/PBI/2016
untuk mengatur proses pembayaran transaksi e-commerce agar lebih aman dan efisien.

Peraturan ini juga mengatur, memberikan izin, dan mensupervisi penerapan pelayanan
pembayaran yang dilakukan oleh principal, provider, pengakuisisi,clearing house, penyedia
penyelesaian akhir, dan penyedia transfer dana.

Selain itu, juga muncul sebuah POJK atau Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu POJK
No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi
Informasi.Dalam peraturan ini, Anda dapat mengetahui panduan dalam pelaksanaan bisnis
Fintech pada bagian pinjaman, misalnya saja Peer to Peer (P2P) Lending.

Adapun beberapa bagian yang diatur dalam POJK No.77/POJK.01/2016 tersebut antara lain:

 Kegiatan usaha,
 Pendaftaran perizinan,
 Mitigasi risiko,
 Pelaporan, dan
 Tata kelola sistem teknologi informasi.

Persyaratan dalam Mendaftar Menjadi Perusahaan Fintech di Indonesia

Dengan adanya beberapa peraturan yang bermunculan demi mendukung berjalannya industri
Fintech di Indonesia, maka Anda juga kini bisa memasuki industri ini dengan aman.

Untuk dapat mendaftar menjadi salah satu perusahaan Fintech di Indonesia, Anda
dapat mempersiapkan beberapa persyaratan berikut ini:

1. Form registrasi berdasarkan peraturan No.77/POJK.01/2016, ditandatangani oleh


direktur.

8
2. Akta pendirian perusahaan dan amandemen (jika ada) yang telah diakui oleh institusi
pemegang otoritas berdasarkan hukum.
3. Daftar nama pemegang saham dan pemilik yang diuntungkan. (Lihat cara
membangun perusahaan di Indonesia).
4. Curriculum Vitae (CV) dewan direktur, komisioner, dan pemegang saham (memiliki
setidaknya 20% saham) – berdasarkan dari lampiran POJK No.77/POJK.01/2016,
bersamaan dengan pas foto ukuran 4×6, fotokopi kartu identitas, NPWP, laporan
keuangan (termasuk yang terbaru).
5. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
6. Daftar nama pemegang saham dengan saham yang kurang dari 20%.
7. Surat domisili yang dikeluarkan oleh institusi berwenang.
8. Bukti kesiapan untuk membangun bisnis aktif berhubungan dengan system elektronik.
9. Bukti minimum modal Rp1.000.000.000.
10. Surat pernyataan rekonsiliasi yang berhubungan dengan hak dan kewajiban pengguna
(sesuai dengan format oleh POJK).
11. Memiliki SDM yang memiliki latar belakang system informatika.
12. Memiliki setidaknya 1 direktur dan 1 komisioner dengan pengalaman setidaknya 1
tahun di bidang industri.

Perusahaan Fintech Indonesia


Dengan perkembangan yang sangat pesat, peminat bisnis Fintech semakin meningkat. Hal ini
bisa terlihat dari maraknya penyelenggara jasa pinjam meminjam online yang mendaftarkan
diri ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adrian Gunadi, selaku Wakil Ketua Asosiasi Fintech Indonesia, juga mengatakan bahwa
potensi bisnis ini masih sangat luas. Mengingat banyaknya masyarakat yang belum terjamah
oleh lembaga pembiayaan konvensional

Dengan demikian, bagi Anda yang tertarik untuk membuka Fintech di Indonesia, kenali
dahulu beberapa perusahaan Fintech Indonesia sebagai berikut:

1.   CekAja

Berdiri sejak 2013, CekAja merupakan sebuah portal keuangan yang memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan

9
finansial.Dengan mengusung prinsip kesederhanaan, keamanan, dan akurasi, Fintech
Indonesia yang satu ini menawarkan jasa pembanding produk keuangan seperti contohnya
investasi, asuransi, serta produk pinjaman (kredit).

CekAja tidak mengenakan biaya alias gratis bagi konsumennya, misalnya saja jasa konsultasi
gratis via live chat atau call centre.

2.    HaloMoney

Serupa halnya dengan CekAja, HaloMoney juga memungkinkan Anda untuk


membandingkan beberapa produk keuangan seperti asuransi, produk pinjaman, dan lain-lain.

Perusahaan HaloMoney merupakan sebuah bagian dari Compare Asia Group, perusahaan
pembanding produk keuangan yang cukup besar dan ternama yang sudah beroperasi di Hong
Kong, Singapore, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan Filipina.

3.   Doku

Menjadi perusahaan terbesar dan tercepat perkembangannya dalam risk management


solution dan electronic payment solution di Indonesia, Doku tetap menjalankan tugasnya
dengan rendah hati.

Perusahaan ini senantiasa menyediakan jasa pembayaran elektronik serta


aplikasi smartphone dengan bekerja sama dengan platform perdagangan online seperti
Metropolitan, Land, AliExpress, dan lain-lain.

4.   Veritrans

Merupakan perusahaan yang menyediakan jasa payment gateaway setup. Veritrans


memudahkan konsumen dalam metode pembayaran.

Veritrans menyederhanakan proses pembayaran dengan adanya integrasi antara seluruh cara
pembayaran, misalnya T-cash, XL Tunai, BCA KlikPay, Mandiri ClickPay, dan pembayaran
kartu kredit lainnya.

Dengan kerja sama luar biasa bersama bank-bank ternama di dunia, seperti BCA, BNI,
Mandiri, dan lainnya, Veritrans terus menunjukkan eksistensinya di bisnis Fintech ini.

5.   Ruma

Berdiri sejak ditemukan oleh Aldi Haryopratomo, Ruma menjadi sebuah providersurvei


masyarakat menengah ke bawah terdepan di bidangnya.
10
Perusahaan ini menyediakan sistem transaksi yang sangat membantu bagi bisnis rumahan
seperti contohnya kredit via handphone, jasa finansial serta invoicing.

Ruma juga menawarkan jasa training bagi para masyarakat yang gagap teknologi agar bisa
menggunakan aplikasinya dengan mudah.

6.   Ngatur Duit

NgaturDuit menawarkan jasa untuk membantu pengguna dalam mengatur keuangannya,


mencakup expense reporting, investment portfolio monitoring, hingga budgeting.

Seluruh jasa ini diberikan gratis, sehingga menjangkau target masyarakat menengah ke
bawah yang memiliki bisnis kecil-kecilan hingga pasangan baru menikah.

7.   Jojonomic

Ditemukan oleh Indrasto Budisantoso pada tahun 2015, Jojonomic telah menjadi salah satu
penyedia aplikasi pengaturan keuangan pribadi ternama.

Aplikasi yang user-friendly memungkinkan penggunanya untuk mengatur keuangan dengan


mudah, yaitu dengan mencatat pengeluaran dan pemasukannya secara praktis.

8.   Cermati

Perusahaan Fintech Indonesia yang menyediakan teknologi finansial di Indonesia berupa


informasi lengkap dari produk perbankan yang dapat langsung dibandingkan.

Misalnya saja, Anda bisa membandingkan beberapa produk kredit, deposito, hingga produk
tabungan.

Dengan visinya yaitu menggunakan teknologi untuk menyediakan informasi keuangan yang
dapat digunakan oleh siapa saja, perusahaan ini menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang
ingin mengambil keputusan keuangan yang bijak.

9.   Aturduit

Seperti namanya, perusahaan ini menyediakan bantuan untuk memudahkan pengguna dalam
membandingkan produk pinjaman, asuransi, Kredit Tanpa Agunan (KTA), dan lainnya.

Situs ini memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan keuangan yang bijak dan cerdas
dengan kondisi finansial Anda yang tentunya berbeda satu sama lain.

10.    Kartuku

11
Berdiri sejak 2011, Kartuku merupakan salah satu perusahaan pembayaran elektronik tertua
di Indonesia.

Kartuku menawarkan hardware products dan solusi software yang akan memudahkan proses


pembayaran Anda, seperti contohnya:

 Payment terminals;
 Card printers;
 Encoders;
 Network access equipment;
 Internet payment giveaway;
 Transaction processing switch;
 Terminal line encryption;
 Smart card applications.

Contoh Kasus :
Kejahatan terhadap pelayanan perbankan merupakan salah satu bentuk kejahatan yang
selama ini sering terjadi di banyak tempat. Beberapa di antaranya sudah ditangani dengan baik,
namun masih saja terus berulang dengan modus yang bervariasi. Misalnya mulai dari tindakan
perampokan atas petugas bank maupun terhadap nasabah yang baru saja melakukan transaksi
di bank. Di samping itu ada juga tindakan yang mengelabui data perbankan yang akibatnya
merugikan nasabah, termasuk dengan cara mengganggu proses transaksi melalui pemanfaatan
teknologi internet. Akan tetapi, kini, satu pola pembobolan uang nasabah yang disimpan di
bank mulai menggejala. Bentuknya adalah menyalahgunakan data dalam pemanfaatan
anjungan tunai mandiri (ATM). Kejahatan ini telah membuat nasabah resah. Uang nasabah pun
dikuras habis tanpa sepengetahuan si pemilik tabungan. Peristiwa seperti ini marak terjadi,
seperti di Jakarta dan Bali. Kenyamanan menggunakan mesin ATM pun kini masih melemah.
Padahal, penggunaan transaksi dengan cara seperti ini tujuannya adalah memudahkan nasabah,
dengan memberi rasa aman dan kepraktisan.
Kemudian pihak bank juga mengalami kerugian. Baik kerugian material, juga
kerugian psikologis. Bagaimanapun, bila terus-menerus terjadi kejahatan seperti ini akan
berimplikasi bagi ketidakpuasan nasabah yang pada gilirannya akan mendatangkan
ketidakpercayaan terhadap pelayanan dunia perbankan. Bank tanpa kepercayaan nasabah akan

12
mengalami kekeringan. Sebab, bukan tidak mungkin para nasabah akan menarik dananya dari
bank. Dunia perbankan secara umum pun akan mengalami ketidaknyamanan.

Bagaimanapun jika kita hendak membangun iklim perbankan yang sehat, untuk
kemudian memacu dunia ekonomi, harus ada pelayanan perbankan yang nyaman dan
terpercaya. Itu tugas pemerintah dan pihak bank. Artinya, dalam setiap pelayanan perbankan,
jangan sampai menimbulkan kerugian terhadap nasabah, meski itu dilakukan oleh orang-
orang yang tak bertanggung jawab, seperti pembobolan ATM milik nasabah. Artinya harus
ada tanggung jawab atau umpan balik dari kepercayaan para nasabah terhadap bank.
Dalam kaitan kasus kegiatan perbankan seperti yang terjadi akhir-akhir ini, kita
mendukung langkah pihak Bank Indonesia yang memerintahkan bank untuk mengganti
kerugian yang dialami para nasabah. Dari informasi yang ada, beberapa peristiwa yang sudah
terjadi, kerugian nasabah diperkirakan mencapai angka 5 miliar rupiah. Belum lagi kerugian
yang belum terdeteksi dan belum dilaporkan.

14.2 Personal Finance (Keuangan Individu)


Pengertian Perencanaan Keuangan Individu

Menurut Jack Kapoor (2004), perencanaan keuangan pribadi adalah suatu proses mengatur
keuangan individu untuk mencapai kepuasan ekonomi pribadi. Proses perencanaan ini dapat
membantu individu dalam mengontrol kondisi keuangannya. Setiap individu, keluarga
memiliki keadaan yang berbeda sehingga dalam merencanakan keuangannya sehingga
memenuhi kebutuhan dan tujuan tertentu. Ada lima tahapan dalam perencanaan keuangan
yang didasarkan pada usia pengelola, dan harus berurutan dari usia produktif sampai pension,
yaitu:

 Usia 20 – 30 tahun, dimana pada masa ini orang mulai membangun landasan
keuangan. Pada usia ini seseorang dalam proses meniti karir dibidang apapun dan
harus menciptakan financial habit. Langkah tepat yang perlu dilakukan adalah
menginvestasikan penghasilan, membeli property, membeli asuransi (jiwa,kesehatan
dll) dan merencanakan dana pension.
 Usia 30-40 tahun, dimana dalam masa ini seseorang mulai memantapkan landasan
keuangan keluarga dengan langkah-langkah strategis antara lain, pemupukan asset
dan menambah jumlah financial yang dimiliki.

13
 Usia 40-50 tahun, dimana dalam usia ini merupakan masa puncak kemandirian yaitu
masa menikmati hasil dari investasi yang telah ditanamkan ke beberapa portofolio
investasi, menikmati karir dan bisnis.
 Usia 50-60 tahun, yakni masa persiapan pensiun. Hal yang perlu dilakukan adalah
membereskan seluruh hutang/kredit dan tersedianya dana yang cukup untuk pensiun.
 Usia> 60 tahun, dimana dalam usia yang sudah kurang produktif ini, seseorang masih
bisa melakukan kegiatan sosial non profit dan menikmati pensiun dengan kecukupan
dana yang dikumpulkan dari awal mulai bekerja.

Melalui pengelompokan berdasarkan usia tersebut maka dapat diketahui pada tahap manakah
seseorang harus mencapainya dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan Individu

Menurut Jack Kapoor (2004), terdapat langkah-langkah dalam melakukan perencanaan


keuangan individu, yaitu sebagai berikut. Pertama, menentukan kondisi keuangan individu
saat ini. Setiap individu perlu menentukan kondisi keuangan individu saat ini termasuk
penghasilan, pengeluaran, hutang dan tabungan. Hal ini dilakukan dengan membuat neraca
keuangan individu yang terdiri dari aktiva lancer dan hutang, serta laporan arus kas yang
terdiri dari aliran dana yang dihasilkan dan digunakan selama satu periode. Kedua, membuat
tujuan keuangan individu. Tujuan keuangan individu dapat bersifat pendek, menengah atau
jangka panjang. Tujuan keuangan setiap individu bersifat unik dan tidak selalu sama. Dua
orang yang berumur sama pada masa yang sama belum tentu memiliki tujuan keuangan yang
sama. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan keuangan dan gaya hidup
seseorang.

Ketiga, membuat beberapa pilihan untuk memenuhi tujuan keuangan individu. Dalam
membuat alternatif pilihan sangat krusial dalam membuat keputusan. Banyak faktor yang
mempengaruhi dalam membuat alternative pilihan, beberapa alternative pilihan dapat
dikategorikan sebagai berikut: melanjutkan situasi yang telah dijalankan, memperluas situasi
yang telah berjalan, mengubah situasi yang telah dijalankan, dan membuat situasi yang baru.
Keempat, evaluasi setiap pilihan yang telah dibuat. Dalam mengevaluasi setiap kemungkinan
pilihan, perlu mempertimbangkan kondisi keuangan saat ini, kondisi ekonomi saat ini dan
tujuan individu. Setiap keputusan yang diambil mengakibatkan alternative pilihan yang lain
tidak dapat dilakukan. Apabila seseorang mengambil keputusan untuk berinvestasi di saham

14
mungkin dalam waktu yang bersamaan tidak dapat berlibur. Opportunity cost merupakan
biaya yg dikorbankan pada saat mengambil suatu keputusan. Kelima, implementasikan
program perencanaan keuangan. Pada tahap implementasi dari program perencanaan
keuangan meliputi membuat rencana tindakan yang menentukan jalan untuk mencapai tujuan
keuangan.

Peraturan dalam Perjalanan Waktu

Menurut Jonathan Berk (2007), terdapat aturan penting dalam membuat keputusan keuangan
yang memperbolehkan kita untuk membandingkan atau menggabungkan nilai. Tiga aturan
dalam perjalanan waktu adalah sebagai berikut. Pertama, membandingkan dan
menggabungkan nilai. Dalam membandingkan atau menggabungkan nilai pada point waktu
yang sama merupakan perbandingan nilai rupiah saat ini dan nilai rupiah di masa yang akan
datang tidak sama. Untuk membandingkan atau menggabungkan arus kas yang terjadi di
masa yang berbeda, anda perlu mengkonversi arus kas kedalam unit yang sama dan
memindahkan. Kedua, nilai yang akan datang. Nilai yang akan datang merupakan Nilai dari
sejumlah atau serangkaian uang sekarang pada masa akan datang yang diperoleh dengan
menggunakan tingkat bunga majemuk pada periode tertentu. Ketiga, nilai sekarang. Nilai
sekarang merupakan nilai hari ini dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang dimasa yang
akan datang, yang dihitung melalui pendiskontoan jumlah dimasa yang akan datang dengan
tingkat bunga yang sesuai.

Menyelesaikan Permasalahan dengan Menggunakan Spreadsheet Program

Menurut Jonathan Berk (2007), untuk menghitung nilai waktu uang dapat menggunakan
Spreadsheet Program seperti Excel. Fungsi-fungsi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
Pertama, PV. Variabel ini mengembalikan nilai sekarang dari investasi. Nilai sekarang dari
total jumlah pembayaran di masa yang akan datang pada saat ini. Sebagai contoh, pada saat
meminjam uang, jumlah pinjaman merupakan nilai sekarang kepada peminjam. Kedua, PMT.
Variabel ini merupakan pembayaran yang terjadi setiap periode dan tidak berubah selama
umur dari anuitas. Pada umumnya, PMT termasuk nilai pokok pinjaman beserta bunga tetapi
tidak termasuk biaya atau pajak. Kita perlu menambahkan tanda minus (-) di depan nilai.
Ketiga, FV. Variabel ini merupakan nilai di masa yang akan datang. Keempat, Nper. Variabel
ini merupakan jumlah periode pembayaran dari pinjaman pokok. Jika empat tahun pinjaman
dan pembayaran dilakukan empat kali dalam setahun, maka pinjaman tersebut harus dilunasi

15
enam belas kali pembayaran. Kelima, Rate. Variabel ini merupakan tingkat suku bunga per
periode.

Panduan Personal Finance

Pelajari dasar personal finance adalah agar cara mengelola keuanganmu dapat berjalan


dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk dapat mengatur keuangan dengan
baik, yaitu:

1. Menentukan Tujuan

Tanpa adanya tujuan yang jelas, biasanya kamu akan malas mengelola keuanganmu. Selalu
tentukan visi dan misi hidupmu dengan jelas agar kamu bisa mengatur segala bentuk
keuanganmu untuk keperluan dalam jangka waktu pendek atau keperluan jangka waktu
panjang.

Pikirkan tujuan dari pengelolaan keuangan yang sedang dilakukan agar perekonomian selalu
lancar tanpa beban. Misalnya saja tujuan untuk hari tua, pendidikan, beli rumah, investasi
atau yang lainnya. Dengan tujuan yang tepat, personal finance akan lebih terarah dengan
baik.

2. Merencanakan Keuangan

Setelah menentukan tujuan, maka hal berikutnya yang harus dilakukan adalah merencanakan
keuangan. Selalu rencanakan keuangan secara matang agar segala kebutuhan hidup dapat
terpenuhi. Perencanaan ini bisa mulai dari beberapa pembayaran yang wajib dilakukan tiap
bulan atau tahun.

Misalnya saja pembayaran listrik dan air, cicilan rumah, pendidikan, kesehatan, asuransi,
pajak dan sebagainya. Dengan adanya perencanaan yang jelas, kamu bisa meminimalkan
pengeluaran yang sekiranya tidak penting. Hal ini bisa membuatmu menabung atau
berinvestasi dengan mudah.

3. Pelaksanaan

Tahap ini menjad pola pengelolaan keuanganmu dapat berjalan dengan sehat. Sebisa
mungkin hindari pengeluaran besar di luar rencana.

16
4. Evaluasi

Hal terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi. Lakukan evaluasi setiap bulan untuk dapat
mengontrol apakah program keuanganmu sudah berjalan dengan baik atau belum. Dengan
adanya evaluasi, segala bentuk pemasukan dan juga pengeluaran akan dapat tertata dengan
lebih baik.

Lihatlah apakah rencana pengeluaran yang sudah kamu buat dapat dijalankan dengan tertib
atau justru membuat keuangan semakin sulit. Jangan sampai keuanganmu berada dalam
kesulitan karena cara pengelolaan yang salah. Selalu lakukan evaluasi untuk melihat hasil
dari pengelolaan yang sudah kamu lakukan.

Manfaat Personal Finance

Melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, dapat memberikan dampak yang besar dalam
kehidupan. Banyak dampak positif yang dapat diperoleh dengan mengatur keuangan dengan
disiplin. Beberapa manfaat dari personal finance yaitu:

 Menyusun pendapatan dengan tertib.

 Mengatur segala jenis pengeluaran dan menghindari pengeluaran yang tidak


diperlukan.

 Dapat menyimpan atau merencanakan dana yang diperlukan untuk masa tua.

 Membantu melakukan pembayaran wajib atau tagihan dengan tertib.


Personal finance dapat dilakukan siapa saja untuk membantu mengatur segala permasalahan
keuangan. Dengan pengelolaan yang baik, maka segala jenis bentuk pengeluaran dapat
dikontrol dengan mudah. Dan juga personal finance banyak mengulas dan berhubungan
dengan hal-hal teoretis maupun praktis terkait keuangan seperti:

1. Bagaimana menyusun anggaran

Anggaran sangat penting untuk mengetahui dan menyadari situasi finansial Anda sebenarnya
karena ia mengkalkulasi berapa banyak pendapatan Anda tiap bulannya, dan kemana saja
uang Anda pergi.

17
2. Bagaimana cara kerja kredit

Kredit pada dasarnya merupakan perjanjian kontrak dimana peminjam mendapatkan uang
atau sesuatu menurut hitungan sekarang dan sepakat untuk membayar uang tersebut nantinya
dengan nilai uang pada saat itu. Bentuk kredit sendiri bermacam-macam, mulai dari bentuk
kartu kredit, pinjaman, kredit rumah, kredit atau pinjaman pendidikan.

3. Bagaimana memeriksa laporan kredit

Satu-satunya cara untuk mempertahankan kesehatan status kredit kita adalah dengan
memverifikasi akurasi laporan kredit kita secara teratur. Untuk itu, mintalah salinan laporan
kredit Anda.

4. Bagaimana mengatasi hutang

Lihatlah pelunasan hutang sebagai rencana jangka panjang, tapi susun berbagai sasaran
jangka pendek yang nantinya bisa Anda penuhi dan rayakan tiap kali berhasil
menuntaskannya.

5. Bagaimana caranya agar bisa pensiun dengan nyaman

Untuk itu hitunglah berapa banyak uang yang Anda butuhkan agar bisa hidup dengan nyaman
dan pelajari financial resources mana yang bisa mewujudkan harapan Anda itu nantinya.
Berbagai opsi yang ada berkisar mulai dari tabungan sederhana, sertifikat, perencanaan
pensiun, obligasi, saham, dll.

6. Bagaimana memilih perencanaan kesehatan

Untuk mengetahui mana perencanaan kesehatan yang pas, telusuri berbagai skema yang ada
dan pelajari lebih lanjut seraya sesuaikan dengan kondisi Anda.

7. Bagaimana cara membeli asuransi

Banyak orang yang tidak tahu asuransi seperti apa yang seharusnya dibeli atau seberapa besar
polis mereka seharusnya kelak di kemudian hari.

8. Arti penting penting real estate

18
Tidak semua orang berminat untuk memiliki rumah tambahan sebagai bahan investasi atau
sekedar sebagai cadangan dan simpanan untuk anak cucu. Tapi, yang pasti, tanah dan rumah
tidak pernah merugikan secara langsung. Hanya saja, jika Anda berminat membeli rumah
hanya untuk dijual cepat, maka itu keputusan yang kurang bijak. Perhatikan baik-baik
perencanaan tata kota nantinya, karena itu yang bakal membuat seberapa besar harga rumah
dan tanah akan merangkak atau melompat.

DAFTAR PUSTAKA

Aka Perdana F. 23 Mei 2017. Klasifikasi Empat Jenis Fintech Menurut Bank


Indonesia. Marketeers.com – https://goo.gl/M7bWBc
Shinta Rosse. 28 Juli 2017. Apa itu Fintech dan Jenis Startup Fintech di Indonesia.
DuniaFintech.com – https://goo.gl/Y5Nu98
Funding Societies. 22 Juni 2017.  Perkembangan Fintech di Indonesia. Modalku.com
– https://goo.gl/XzUzGW
Angela Scott-Briggs. 5 Desember 2016. FINTECH NEWS: Top 10 Fintech
Companies Indonesia. Techbullion.com – https://goo.gl/eUxLcE
https://www.luarsekolah.com/kelas/online/personal-finance3

19

Anda mungkin juga menyukai