Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 3

PEMBELAJARAN PKN DI SD
Tanda Tangan :
Nama : THARIFATUL AMIRAH
NIM/Kelas : 855872508/B

1. Sistem politik demokratis sesungguhnya membatasi kebebasan individu. Benarkah


pernyataan tersebut? Berikan argumentasi logis dalam jawaban saudara.
2. Uraikan tahapan yang harus dilakukan guru dalam merancang pembelajaran tematik
dalam Mapel PKn di SD. Selanjutnya analisislah fungsi masing-masing tahapan
dalam pembelajaran.
3. Apakah pembelajaran portofolio dapat dilaksanakan di semua KD di kelas ?
4. Bagaimana karakter yang harus dimiliki warga negara Indonesia? Uraikan masing-masing
karakter.
5. Mengapa penilaian dalam pembelajaran PKn perlu dilaksanakan secara multisystem dan
terus menerus?

Jawaban
1. Benar, Sebagai suatu konsep demokrasi adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang
kebebasan yang juga mencakup seperangkat praktik yang terbentuk melalui sejarah
panjang. Singkatnya demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan artinya kebebasan
yang dimiliki rakyat diatur dan diarahkan oleh sebuah lembaga kekuasaan yang sumber
kekuasaannya berasal dari rakyat dan dijalankan sendiri oleh rakyat. Sehingga kebebasan
yang dimiliki rakyat dapat dilaksanakan secara bertanggung jawab dan tidak melanggar
kebebasan yang dimiliki orang lain. Demokrasi sering disalahartikan sebagai sebuah
kebebasan mutlak, sehingga inilah yang akhirnya membuat orang bertindak sewenang-
wenang. Tantangan baru muncul ketika etika yang menjadi garda terdepan untuk
membuka jalan menuju sebuah kebaikan bersama yang hakiki menjadi terabaikan oleh
kebebasan individu. Semua tindakan manusia dimotivasi oleh kepentingan diri yang
disebut sebagai egoisme., maka dalam berjalannya manusia menuju sesuatu yang baru
akan selalu berdampingan dengan egoisme. Egoisme terkadang dapat menimbulkan
konflik, karena egoisme membuat orang lain merasa dirugikan. Namun pada dasarnya
manusia memiliki kecenderungan untuk berbuat baik, hal inilah yang perlu dijadikan
sebuah pertimbangan mengapa etika seharusnya dapat mengontrol ritme demokrasi agar
menjadi sebuah kebaikan bersama yang hakiki. Demokrasi tidak membatasi peran
masyarakat, namun hukumlah yang membatasi peran masyarakat dalam sistem demokrasi.
2. Tahapan yang harus dilakukan guru dalam merancang pembelajaran tematik dalam
Mapel PKn di SD adalah sebagai berikut,
a. Mempelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dari setiap mata
pelajaran, kegiatan ini dilakukan agar guru dapat merumuskan indikator materi dan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa.
b. Memilih tema yang dapat mempersatukan kompetensi – kompetensi tersebut, fungsi
pemilihan tema ini adalah agar materi yang diambil tidak terlalu luas dan mudah
digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran serta pembelajaran menjadi
bermakna yang berarti bahwa pembelajaran memberi bekal bagi siswa untuk belajar
selanjutnya.
c. Melakukan analisis indikator dan tujuan pembelajaran serta membagi alokasi waktu,
hal ini bertujuan untuk merancang penilaian pengetahuan apa yang harus dikuasai
siswa, sikap dan keterampilan apa yang harus dimunculkan dalam pembelajaran serta
dilakukan dengan tepat karena sudah diperhitungkan alokasi waktunya.
d. Membuat pemetaan pembelajaran tematik dalam bentuk matrik atau jaringan tema,
jaring tema ini berfungsi untuk mempejelas dan menghubungkan materi dari beberapa
pelajaran dalam satu tema
e. Melalukan penyusunan silabus, Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam
pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran,
pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus
merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana
pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar. Silabus
juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian.
f. Menyusun rencana pembelajaran, penyusunan Rencana Pembelajaran (RP) merupakan
kegiatan guru secara individu yang terdistribusi dalam rencana pembelajaran harian.
Rencana pembelajaran ini dapat memuat beberapa kali pertemuan, ini sangat berguna
agar setiap kegiatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan kondisi, karakteristik,
dan kemampuan siswa yang dihadapi sehari – hari.
3. Iya seharusnya bisa, karena portofolio sendiri adalah kumpulan hasil karya seorang siswa,
sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama
guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang
ditentukan dalam kurikulum. portofolio merupakan kumpulan dari pengalaman belajar
(collectionoflearning experience) dan ini dapat berupa pengetahuan (cognitive),
keterampilan (skill), nilai atau sikap (affective) yang terdapat dalam pikiran peserta didik
(Budimansyah, Dasim: 2002). Lebih lanjut Budimansyah, Dasim menjelaskan bahwa
portofolio sebagai konsep pembelajaran dan konsep penilaian, yang dikenal dengan istilah
pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based assessment). Pembelajaran berbasis
portofolio memposisikan siswa sebagai titik sentralnya (student oriented). Dalam proses
pembelajaran siswa harus dimotivasi untuk mau dan mampu melakukan sesuatu untuk
memperkaya pengalaman bekerjanya dengan lebih mengintensifkan interaksi dengan
lingkungannya. Dengan interaksi ini diharapkan mampu membangun pemahaman
terhadap dunia sekitar, kepercayaan diri dan kepribadian siswa yang paham akan
keanekaragaman yang ada gilirannya dapat tumbuh sikap positif dan perilaku toleran
terhadap kebinekaan dan perbedaan pola kehidupan. Namun untuk pembelajaran
portofolio di kelas kecil mungkin memerlukan bimbingan dan keterampilan guru.
4. Karakter yang harus dimiliki warga negara Indonesia yaitu antara lain,
a. Warga negara yang cerdas
Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi warga negara, sebab
warga negara yang cerdas harus memenuhi sejumlah kompetensi serta mampu
mengaplikasikannya dalam praktik kehidupan sehari – hari. Ada enam kompetensi
dasar warga negara yaitu :
• Kemampuan memperoleh dan menggunakan informasi, warga negara yang
cerdas tidak hanya dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang
berkaitan tentang berbagai hal baik dalam lingkup lokal, nasional, regional,
maupun internasional, melainkan dituntut pula untuk selalu berupaya mencari
untuk memproleh informasi bahkan mampu menggunakan informasi secara
efektif
• Kemampuan menjaga dan membina ketertiban, warga negara yang cerdas
adalah warga negara yang mampu menjaga dan membina ketertiban. Sedangkan
ketertiban dalam kehidupan masyarakat akan terwujud apabila setiap warga
negaranya memiliki kesadaran yang kuat atas segala peraturan atau norma –
norma yang berlaku serta mampu mengamalkannya dalam praktik kehidupan
sehari – hari .
• Mampu membuat keputusan, warga negara yang cerdas adalah warga negara
yang mampu mengambil keputusan secara cerdas, dimana pengambilan
keputusan itu tidak didasari sikap emosional, melainkan oleh sikap tindakan
yang rasional, sistematis, dan logis, akan membuat keputusan tersebut memiliki
kebermaknaan baik bagi diri sendiri maupun bagi warga masyarakat
• Kemampuan berkomunikasi, wujud komunikasi warga negara yang cerdas
bukan sekedar informasi yang tanpa makna melainkan berisi pesan -pesan
informasi berbobot atau memiliki makna
• Kemampuan kerja sama, warga negara yang cerdas menyadari bahwa
keberadaannya tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan anggota masyarakat
yang lain, sikap yang dikembangkan dari kesadaran tersebut adalah menjalin
kerjasama yang baik sesama warga masyarakat dengan cara menghindari sikap
– sikap yang egoisti, materialistik, liberalistik, dan otoriter.
b. Warga negara yang partisipatif
Warga negara yang partisipatif adalah warga negara yang senantiasa melibatkan diri
atau ikut serta dalam berbagai kegiatan dalam konteks kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun keamanan
c. Warga negara yang bertanggung jawab
Warga negara yang bertanggung jawab berupaya seoptimal mungkin untuk
melaksanakan dan menggunakan hak dan kewajibannya sesuai dengan cara menurut
aturan – aturan yang berlaku. Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai warga
negara, dipandang penting untuk diketahui ruang lingkup tanggung jawab yang harus
diemban dan dilaksanakan setiap warga negara tersebut meliputi tanggungjawab
pribadi seperti tanggung jawab terhadap Tuhan YME, tanggung jawab terhadap diri
sendiri, dan tanggung jawab sosial seperti tanggung jawab terhadap masyarakat,
lingkungan, bangsa dan negara.
d. Warga negara yang religius dan penuh toleransi
Warga negara religius adalah warga negara yang senantiasa memahami serta
mengaktualisasikan nilai – nilai ajaran agama yang dipeluk dan diyakininya dalam
konteks kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun
bangsa dan negara. Nilai – nilai keimanan dan ketakwaan harus senantiasa tercermin
dalam sikap maupun perilaku yang ditampilkan oleh setiap warga negara, baik dalam
hal hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama warga negara, hubungan
dengan lingkungannya, maupun hubungan dengan pemerintah negaranya.
5. Penilaian dalam mata pelajaran PKn harus dilaksanakan secara multisystem dan terus-
menerus dikarenakan sistem pelajaran tersebut memuat nilai,moral,dan sikap bangsa yang
harus ditindaklanjuti dan diamalkan selamanya. Keberlanjutan pendidikan karakter
pendidikan kewarganegaraan merupakan wujud lembaga pendidikan ataupun lembaga
lainnya untuk menanamkan jiwa nasionalisme terhadap generasi berikutnya, agar tidak
menjadi sistem nilai mata rantai yang putus terhadap perkembangan zaman

Anda mungkin juga menyukai