Anda di halaman 1dari 18

Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

MEKANISME PERTAHANAN DIRI (COPING) YANG DIGUNAKAN IBU


DALAM MENGHADAPI SECTIO CAESAREA
DI RSU DELIMA MEDAN

Elfriska1., Siti Meilan Simbolon2.


1
E-mail: elpriska.sihotang@yahoo.com

1,2
Akademi Keperawatan Darmo

Mekanisme pertahanan diri (koping) adalah cara yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap
situasi yang mengancam. Bagi ibu yang akan menghadapi Sectio Caesarea,
kecemasan dan stres pada waktu akan pembedahan merupakan masalah yang
menganggu kenyamanan bagi dirinya, sehingga persiapan mental ibu bersalin perlu
dipersiapkan dalam menghadapi Sectio Caesarea. Ibu yang dapat menerima
keputusan bersalin dengan Sectio Caesarea akan mempersiapkan mental yang baik,
namun sebagian sulit untuk menerima keputusan tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi mekanisme pertahanan diri (koping) yang digunakan ibu
dalam menghadapi Sectio Caesarea di RSU DELIMA Medan. Penelitian ini
mengunakan desain deskriptif dengan pengambilan sampel secara Acidental
Sampling dengan jumlah 31 sampel. Alat pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan kuisoner yang terdiri dari 18 pernyataan mengenai mekanisme
pertahanan diri (koping) Denial, Rasionalisasi, Introyeksi, Acestisisme, Kompromi
dan Spritual yang digunakan ibu dalam menghadapi Sectio Caesarea. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ibu yang akan menghadapi Sectio Caesarea mengunakan
mekanisme pertahanan diri (koping) yang bervariasi dalam menghadapi Sectio
Caesarea.

Kata Kunci: Mekanisme, pertahanan diri (coping), ibu, sectio caesarea

Pendahuluan
Mekanisme pertahanan diri kecemasan, bila kecemasan sudah
(koping) adalah cara yang dilakukan membuat seseorang merasa sangat
individu dalam menyelesaikan masalah, terganggu, maka ego perlu menerapkan
menyesuaikan diri dengan perubahan, mekanisme pertahanan diri untuk
serta respon terhadap situasi yang melindungi individu dari rasa bersalah
mengancam (Keliat, 2015). Dalam yang menyertai perasaan cemas. Jika
aliran Psikoanalisa dari Sigmund Freud, berada pada kondisi stres setiap individu
faktor penyebab perlunya dilakukan akan menggunakan berbagai cara untuk
mekanisme pertahanan diri adalah mengatasinya, sehingga dapat

230
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

menggunakan satu atau lebih sumber Indonesia, pada tahun 2019


koping yang tersedia. Presentasenya cukup besar, yaitu lebih
Tindakan pembedahan (operasi) dari 50%, terutama di Rumah Sakit -
merupakan tindakan yang sangat dekat Rumah Sakit swasta.
dengan ketegangan stres. Pasien yang Indikasi dilakukannya Sectio
akan mengalami pembedahan umumnya Caesarea yaitu dengan keadaan bayi
disertai kecemasan yang bervariasi dari besar sehingga tidak bisa lewat rongga
tingkat ringan sampai berat (Groah, panggul ibu, bayi melintang (kepala di
2019). Kecemasan dirasakan sebagai kiri atau kanan dan tidak bisa
peningkatan ketegangan fisik dan diperbaiki), bayi sungsang, letak ari-ari
mental dari perasaan, sehingga seorang di bawah (plasenta previa ) dan ibu yang
individu terdorong untuk bertindak bersangkutan sudah dua kali menjalani
defensif terhadap apa yang dianggap Sectio Caesarea. Pembedahan yang
membahayakannya. Penggunaan telah dilakukan dua kali mampu
mekanisme pertahanan diri (koping) mendapakan risiko yang terlalu besar
dilakukan dengan membelokan impuls bagi rahim untuk robek dan kemungkian
id kedalam bentuk yang bisa diterima ibu yang bersangkutan dapat melahirkan
atau dengan tanpa disadari menghambat secara alami hanya 1 – 2 % (Dewira
impuls id tersebut sehingga stresor Jurnal Penelitian Obstetri Ginekologi
dapat dihindari (Wiki, 2012). Juni 2015).
Kecemasan tersebut dialami juga Bagi ibu yang akan menghadapi
oleh ibu dalam menghadapi Sectio Sectio Caesarea, kecemasan dan stres
Caesarea. Secara umum Sectio pada waktu akan pembedahan
Caesarea adalah pengeluaran bayi merupakan masalah yang menganggu
melalui rahim, atau tidak melalui jalan kenyamanan bagi dirinya, sehingga
alami. Di beberapa negara maju, persiapan mental ibu bersalin perlu
misalnya di Belanda, persentase Sectio dipersiapkan dalam menghadapi Sectio
Caesarea kecil, yaitu sekitar 9 – 13%. Caesarea. Ibu yang dapat menerima
Di Amerika sekitar 22%, tetapi di keputusan bersalin dengan Sectio

231
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Caesarea akan mempersiapkan mental dan stres yang cukup menggangu pada
yang baik. Namun sebagian sulit untuk waktu akan menghadapi operasi,
menerima keputusan tersebut, sehingga pada saat akan mendekati
kekhawatiran / kecemasan yang sering waktu operasi, pasien Pre Operatif akan
diutarakan ibu bersalin tentang Sectio melakukan cara – cara untuk mengatasi
Caesarea (Bobak, Lodwermilk and rasa cemas dan stres dalam menghadapi
Jensen 2015). Sectio Caesarea yang akan dijalaninya.
Di RSU DELIMA Medan pada Menurut penelitian Lazam 2019,
bulan Januari tahun 2015 sampai membagi model respon stres yang
Januari 2019 tercatat Sectio Caesarea dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
sebesar 816 persalinan sehingga rata- pertama individu akan memberi
rata perbulan jumlah ibu bersalin perhatian pada penilaian stres dan
dengan Sectio Caesarea sebanyak 62 bagian kedua individu akan melakukan
orang dengan presentase setiap bulan koping untuk mengatasinya.
sebesar 13,16 % persalinan (Medical Berdasarkan hal diatas tersebut,
Record, 2019). maka penulis merasa perlu melakukan
Dari data di atas dapat ketahui penelitian untuk mengetahui gambaran
bahwa presentase ibu bersalin dengan mekanisme pertahanan diri (koping)
Sectio Caesarea cukup tinggi, padahal apakah yang digunakan ibu dalam
tindakan Sectio Caesarea mempunyai mengahadapi Sectio Caesarea.
resiko tinggi sewaktu pembedahan
maupun setelah pembedahan dan juga Metode Penelitian
sesudah anak lahir, bahkan pada Desain penelitian ini adalah
kehamilan dan persalinan berikutnya. Deskriptif yang bertujuan untuk
Berdasarkan hasil wawancara dan mengetahui gambaran mekanisme
observasi pada survey pendahuluan pertahanan diri (koping) ibu dalam
pada 5 orang ibu bersalin yang akan menghadapi Sectio Caesarea di RSU
menghadapi menghadapi Sectio DELIMA Medan. Dan populasi pada
Caesarea, mengatakan sangat cemas penelitian ini adalah keseluruhan ibu

232
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

yang akan menghadapi Sectio Caesarea Sumber Daya Manusia yang


di RSU DELIMA Medan sebanyak 62 berkerja di RSU DELIMA Medan
orang. Pengambilan sampel dalam terdiri dari berbagai latar belakang
penelitian ini menggunakan tehnik pendidikan mulai dari lulusan SMU atau
Acidental Sampling (pengambilan sederajat, Diploma III dari berbagai
responden yang kebetulan ada atau disiplin ilmu, Strata I dari berbagai
tersedia selama penelitian). disiplin ilmu, dan Strata II (terutama
dokter – dokter Spesialis).
Hasil Penelitian

Tabel 1. Fasilitas RSU DELIMA Tabel 2. Jumlah ketenagaan yang


Medan Rawat Inap berkeja pada tahun 2015 – 2019.
NO Fasilitas Jumlah
Rawat Inap Tempat Tidur NO Tenaga yang Jumlah
1. Kelas Super 4 berkerja
VIP Tenaga Medis
2. Kelas VIP 12 1. Dokter Umum 12 orang
3. Kelas I 16 2. Dokter 24 orang
4. Kelas II 27 Spesialis
5. Kelas III 87 3. Dokter Gigi 2 orang
6. ICU 10 4. Perawat 212 orang
Jumlah 154 Jumlah 250 orang

1. Peralatan Medis Pada tabel 2 diatas, tenaga medis


a. Rawat Jalan, terdiri dari : Poli yang berkerja di Ruang Rawat Inap
IGD, Poli THT, Poli BKIA, Poli Lantai IV / RB (Ruang Bersalin) Ruang
Gigi, Poli Kebidanan, Poli Mata, Rawat inap Lantai IV / RB sebagai
Poli anak. tempat penelitian yang telah dilakukan
b. Penunjang Medis, terdiri dari : peneliti yang memberikan pelayanan
CT-SCAN, USG, Radiologi, rawat inap kepada pasien, terutama bagi
Ventilator, Farmasi, Ambulans, ibu yang akan mempersiapkan
EKG dan Laboraturium. persalinan dengan normal maupun
c. Sumber Daya Manusia Sectio Caesarea, yang memiliki 4
ruangan dan 25 tempat tidur.

233
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Jumlah tenaga medis sebanyak 16 responden berpendidikan terakhir SMA


orang dengan tingkat pendidikan DIII sebanyak 18 orang dengan jumlah
Kebidanan dan dalam melaksanakan 58,1%, kelompok responden yang
perkerjaannya dibagi ke dalam 3 Shif berpendidikan terakhir Diploma III
perhari. sebanyak 5 orang dengan jumlah 16,1 %
Tabel 3. Distribusi Usia Responden dan yang kelompok responden yang
berpendidikan terakhir Sarjana
Usia N %
21-35 30 96.8 sebanyak 8 orang dengan jumlah 25,8
> 35 1 32.3 %.
Total 31 100

Berdasarkan Tabel 3 diatas Perkerjaan


didapat bahwa mayoritas kelompok
responden yang berusia 21-35 tahu Dari hasil penelitian pada 31
sebanyak 30 orang dengan jumlah 96,8 orang ibu yang akan menghadapi Sectio
%, sedangkan minoritas kelompok
responden yang berusia > 35 tahun Caesarea didapat bahwa perkerjaan
sebanyak 1 orang dengan jumlah 32,2 responden berfariasi. Dapat dilihat pada
%.
tabel sebagai berikut :
Pendidikan Terakhir
Dari hasil penelitian pada 31 Tabel 5. Distribusi Perkerjaan
orang ibu yang akan menghadapi Sectio Responden
Caesarea didapat bahwa Pendidikan
terakhir Responden berfariasi. Dapat Perkerjaan N %
dilihat pada tabel sebagai berikut : Ibu Rumah 13 41.9
Tangga
Tabel 4 Distribusi Pendidikan Wiraswasta 9 29.0
Terakhir Responden
PNS 9 29.0
Total 31 100
Pendidikan N %
Terakhir
Berdasarkan Tabel 5 diatas
SMA 18 58,1
Diploma III 5 16,1 didapat bahwa kelompok responden
Sarjana 8 25,8 yang perkerjaannya sebagai Ibu Rumah
Total 31 100
Berdasarkan Tabel 4 diatas Tangga sebanyak 13 orang dengan
didapat bahwa kelompok mayoritas jumlah 41,9%. Kelompok responden

234
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

yang perkerjaannya Wiraswasta Tabel 7. Distribusi Frekuensi


Responden yang menggunakan
sebanyak 9 orang dengan jumlah 29,0 %
Mekanisme pertahanan diri (koping)
dan yang kelompok responden yang Denial
perkerjaanya PNS sebanyak 9 orang
Denial N %
dengan jumlah 29,0 %. Menggunakan 11 35.5
Tidak 20 64.5
menggunakan
Kehamilan Total 31 100
Dari hasil penelitian pada 31
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat
orang ibu yang akan menghadapi Sectio
bahwa mayoritas ibu yang akan
Caesarea didapat bahwa kehamilan
menghadapi Sectio Caesarea tidak
keberapa responden berfariasi. Dapat
menggunakan koping denial 20 orang
dilihat pada tabel sebagai berikut :
(64,5 %), sedangkan minoritas ibu yang

Tabel 6 Distribusi Kehamilan akan menghadapi Sectio Caesarea


keberapa Responden menggunakan koping denial 11 orang (

Kehamilan Ke N % 35, 5 % ). Berdasarkan data diatas dapat


1 10 32.3 disimpulkan bahwa sebagian besar ibu
2 20 64.5
yang akan menghadapi Sectio Caesarea
3 1 3.2
Total 31 100 tidak mengunakan mekanisme
pertahanan diri (koping) Denial.
Berdasarkan Tabel 6 diatas
didapat bahwa kelompok responden
yang kehamilan 1 sebanyak 10 orang Tabel 8Distribusi Frekuensi
Responden yang menggunakan
dengan jumlah 32,3 %. Kelompok
Mekanisme pertahanan diri (koping)
responden yang kehamilan ke 2 Rasionalisasi
sebanyak 20 orang dengan jumlah 64,5
% dan yang kelompok responden yang
Rasionalisasi N %
kehamilan ke 3 sebanyak 1 orang
Menggunakan 24 77.4
dengan jumlah 3,2 %. Tidak 7 22.6
menggunakan

235
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Total 31 100 orang (71,0 %), minoritas Ibu yang akan


menghadapi Sectio Caesarea
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat
menggunakan koping introyeksi 22
dilihat bahwa mayoritas ibu yang akan
orang ( 22,6 %). Berdasarkan data
menghadapi Sectio Caesarea
diatas dapat disimpulkan bahwa
menggunakan koping rasionalisasi 24
sebagian besar ibu yang akan
orang (77.4 %), sedangkan minoritas
menghadapi Sectio Caesarea tidak
Ibu yang akan menghadapi Sectio
mengunakan mekanisme pertahanan diri
Caesarea tidak menggunakan
(koping) Introyeksi.
menggunakan Koping Rasionalisasi 20
orang (22,6 %). Berdasarkan data diatas
Tabel 10 Distribusi Frekuensi
dapat disimpulkan bahwa sebagian Responden yang menggunakan
Mekanisme pertahanan diri (koping)
besar ibu yang akan menghadapi Sectio
Acestisisme
Caesarea mengunakan mekanisme
Acestisisme N %
pertahanan diri (koping) Rasionalisasi.
Menggunakan 18 58.1
4.3.3. Mekanisme Pertahanan diri Tidak 13 41.9
menggunakan
(Koping) Introyeksi
Total 31 100

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan tabel 10 diatas dapat


Responden yang menggunakan
Mekanisme pertahanan diri (koping) dilihat bahwa mayoritas ibu yang akan
Introyeksi menghadapi Sectio Caesarea

Introyeksi N % menggunakan Koping Acestisisme 22


Menggunakan 9 29.0 orang (71,0 %), minoritas ibu yang akan
Tidak 22 71.0
menghadapi Sectio Caesarea tidak
menggunakan
Total 31 100 menggunakan Koping Introyeksi 13
orang ( 41,9%). Berdasarkan data
Berdasarkan tabel 9 diatas dapat
diatas dapat disimpulkan bahwa
dilihat bahwa mayoritas ibu yang akan
sebagian besar ibu yang akan
menghadapi Sectio Caesarea tidak
menghadapi Sectio Caesarea
menggunakan koping introyeksi 22

236
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

mengunakan mekanisme pertahanan diri Total 31 100


(koping) Acestisisme.
Berdasarkan tabel 11 diatas dapat
dilihat dilihat bahwa mayoritas ibu yang
Tabel 11 Distribusi Frekuensi
Responden yang menggunakan akan menghadapi Sectio Caesarea
Mekanisme pertahanan diri (koping)
menggunakan Koping Spritual 31 orang
Kompromi
(100%). Berdasarkan data diatas dapat
Kompromi N %
disimpulkan bahwa seluruh ibu yang
Menggunakan 27 87.1
Tidak 4 12.9 akan menghadapi Sectio Caesarea
menggunakan
mengunakan mekanisme pertahanan diri
Total 31 100
(koping) Spritual.
Berdasarkan tabel 11 diatas dapat
dilihat bahwa mayoritas ibu yang akan Pembahasan
Mekanisme pertahanan diri (koping)
menghadapi Sectio Caesarea ibu dalam menghadapi Sectio
menggunakan Koping Kompromi 27 Caesarea
Berdasarkan penelitian yang telah
orang (87,1%), minoritas ibu yang akan
dilakukan bulan Agustus 2019 di RSU
menghadapi Sectio Caesarea tidak
DELIMA Medan dengan sampel 31 ibu
menggunakan Koping Kompromi 4
yang akan menghadapi Sectio Caesarea,
orang ( 12,9%). Berdasarkan data
maka dapat dideskripsikann mekanisme
diatas dapat disimpulkan bahwa
pertahanan diri (koping) ibu dalam
sebagian besar ibu yang akan
menghadapi Sectio Caesarea sesuai
menghadapi Sectio Caesarea
dengan tabel diatas, adapun
mengunakan mekanisme pertahanan diri
pembahasannya adalah sebagai berikut :
(koping) Kompromi.

Tabel 12 Distribusi Frekuensi 1. Denial


Responden yang menggunakan Adalah suatu mekanisme
Mekanisme pertahanan diri (koping)
Spritual pertahanan diri dimana ego menolak
untuk mengakui sesuatu yang
Spritual N %
Menggunakan 31 100 sebenarnya adalah betul. Denial

237
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

merupakan suatu penolakan atau menghadapi Sectio Caesarea. Ibu yang


penyangkalan akan sesuatu yang akan menghadapi Sectio Caesarea
sebenarnya telah terjadi dan sebelumnya menyangkal untuk
menyatakan ketidaksetujuan terhadap dilakukannya Sectio Caesarea karena
realitas dengan mengingkari realitas. menginginkan persalinan normal, tetapi
Mekanisme pertahanan ini adalah dengan keadaan kondisi fisik yang tidak
mekanisme pertahanan diri paling memungkinkan dan adanya indikasi
primitif di kutip dari (Lazarus, Folkman medis yang mengharuskan untuk
2014). menjalani operasi, sehingga ibu yang
Hasil penelitian yang telah akan menghadapi Sectio Caesarea
dilakukan peneliti kepada 31 orang mampu menerima keputusan
responden ibu yang akan menghadapi dilakukannya Sectio Caesarea.
Sectio Caesarea, mayoritas ibu yang Menurut Dini, Kasdu (2013) ibu
akan menghadapi Sectio Caesarea yang menghadapi keputusan Sectio
tersebut tidak menggunakan koping Caesarea menolak / menyangkal untuk
Denial sebanyak 20 orang (64,5%). Hal melahirkan dengan operasi, karena
ini disebabkan, ibu yang akan sebagian besar ibu bersalin sudah
menghadapi Sectio Caesarea mendapat mempersiapkan diri sebelumnya untuk
indikasi medis yang mengharuskan melahirkan dengan persalinan normal.
untuk Sectio Caesarea dan juga adanya Hal ini terjadi karena adanya indikasi
indikasi sosial bagi ibu yang sudah medis tertentu, sehingga ibu yang tidak
merencanakan untuk Sectio Caesarea memungkinkan untuk persalinan normal
elektif (permintaan sendiri), sehingga seperti indikasi; panggul ibu yang
ibu yang akan menghadapi Sectio sempit, ibu yang gawat janin dengan
Caesarea tesebut tidak menolak / kasus KPD, Eklamsi, Asfiksia, Plasenta
mengingkari Sectio Caesarea. Previa, kelainan letak janin dalam
Pada penelitian dilakukan oleh kandungan, kontrakasi yang lemah dan
Lesmy (2013), dalam Jurnal penelitian kehamilan lewat waktu (PostDate) dan
Kebidanan tentang Psikologis ibu dalam indikasi sosial yang timbul karena

238
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

adanya permintaan ibu, walaupun ibu Hasil penelitian yang telah


yang bersangkutan tidak ada masalah dilakukan peneliti kepada 31 orang
atau kesulitan untuk melakukan responden ibu yang akan menghadapi
persalinan normal, tetapi atas Sectio Caesarea, bahwa mayoritas ibu
permintaan sendiri / Sectio Caesarea yang akan menghadapi Sectio Caesarea
elektif (sudah direncanakan ). tersebut menggunakan koping
Dari hasil penelitian yang telah Rasionalisasi 24 orang (77,4 %), sebab
diperoleh, maka penulis dapat ibu yang akan menghadapi Sectio
memberikan asumsi bahwa tidak Caesarea dapat menerima dengan
selamanya ibu yang akan menghadapi menggunakan pikiran yang jernih dan
Sectio Caesarea selalu menggunakan alasan terbaik untuk keselamatan
mekanisme pertahanan diri (koping) dirinya dan bayinya, sehingga ibu
Denail. memilih menggunakan koping
rasionalisasi dalam menghadapi Sectio
Rasionalisasi Caesarea.
Adalah mekanisme pertahanan Misley (2013) melaporkan bahwa,
diri yang merupakan subtitusi untuk ibu yang akan menghadapi Sectio
suatu alasan yang baik / tepat terhadap Caesarea mampu menerima keputusan
suatu tingkah laku atau perbuatan yang dengan baik berdasarkan pikiran yang
dilakukan oleh individu, sehingga rasional dan memandang masalah
tingkah laku tersebut dapat diterima dengan positif, karena merupakan suatu
oleh ego yang sadar. Disini individu alasan yang terbaik bagi keselamatan
cenderung untuk mengalihkan segala banyinya. Ibu yang telah mampu
sesuatu yang terjadi terhadapnya ke menerima keputusan Sectio Caesarea
proses rasio yang bebas dari segala mampu mengatasi kecemasan pada saat
emosi. Dalam hal ini segala – galanya waktu operasi.
hendak diselesaikan dengan logika Menurut Dini, Kasdu (2013) ibu
intelektualnya yang diterima oleh ego yang akan menghadapi keputusan
dikutip dari (Lazarus, Folkman 2014). Sectio Caesarea menggunakan koping

239
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Rasionalisasi dengan menerima pertahanan diri ini disebut juga suatu


keputusan berusaha untuk tetap tenang jenis identifikasi yang kuat dimana
dan berpikir positif karena merupakan seseorang mengambil dan melebur nilai
keputusan yang terbaik bagi – nilai dan kualitas seseorang atau suatu
keselamatan diri dan bayinya. kelompok kedalam struktur egonya
Berdasarkan dari penggolongannya sendiri (Lazarus, Folkman 2014).
Rasionalisasi dapat digolongkan Hasil penelitian yang telah
kedalam mekanisme pertahanan diri dilakukan oleh peneliti kepada 31
adaptif dengan kategorinya berbicara responden ibu yang akan menghadapi
dengan orang lain, bertukar pendapat Sectio Caesarea, bahwa mayoritas ibu
dengan memakai intelektual, tidak menggunakan koping introyeksi
memecahkan masalah secara efektif, 22 orang (71,0 %), hal ini disebabkan
teknik relaksasi, berdoa,dan aktifitas ibu yang akan menghadapi Sectio
konstuktif lainnya dikutip dari (Stuart Caesarea tidak menyalahkan dirinya
and Sunden 2015). berlebihan sebagai faktor utama Sectio
Dari hasil penelitian yang Caesarea, sebab dilihat dari indikasi
diperoleh, maka peneliti dapat medis harus menjalani Sectio Caesarea,
memberikan asumsi bahwa ibu yang juga indikasi Sosial (Sectio Caesarea
akan menghadapi Sectio Caesarea Elektif), dan data demografi yang
menggunakan mekanisme pertahanan mayoritas ibu pernah mengalami Sectio
diri (koping) Rasionalisasi sebagai Caesarea pada kehamilan sebelumnya.
mekanisme pertahanan diri (koping) Penelitian Lazarus, Folkman
dalam menghadapi Sectio Caesarea. menyebutkan, bahwa penggunaan
mekanisme pertahanan diri ini sering di
Introyeksi jumpai pada penderita depresi yang
Adalah mekanisme pertahanan ini memiliki kekecewaan dengan
yang disebut juga dengan internalisasi kepribadiannya sendiri.
adalah dimana kekeliruan dibawanya ke Menurut Dini, Kasdu (2013),
dalam dirinya sendiri. Mekanisme perilaku ibu dalam menghadapi Sectio

240
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Caesarea, kecewa dan pasrah atas menghadapi Sectio Caesarea, bahwa


keputusan operasi dan menanggapinya mayoritas ibu menggunakan koping
sebagai suatu kesalahan oleh karena Acestisisme 18 orang (58,15 %) sebab
dirinya sendiri, sehingga mendapatkan dari distribusi frekuensi data demografi
masalah dalam persalinan. ibu pada data kehamilan, mayoritas ibu
Dari hasil penelitian yang yang akan menghadapi Sectio Caesarea
diperoleh, maka peneliti dapat berada pada rata – rata kehamilan lebih
memberikan asumsi bahwa ibu yang dari 1 kali kahamilan dan mengalami
akan menghadapi Sectio Caesarea tidak Sectio Caesarea pada kehamilan
menggunakan koping introyeksi, karena sebelumnya.
sebagian ibu yang akan menghadapi Pada penelitian dilakukan oleh
Sectio Caesarea tidak beranggapan Lesmy (2013) dalam Jurnal penelitian
bahwa dirinya adalah sebagai faktor Kebidanan, mengatakan ibu yang sudah
utama yang menyebabkan Sectio pernah melakukan bedah Caesar
Caesarea. sebelumnya mampu mempersiapkan
mental yang baik dalam menghadapi
Acestisisme operasi berikutnya. Pada penelitian
Adalah suatu mekanisme Kusman Ibrahim 2015, mengatakan
pertahanan diri menghilangkan atau bahwa mengambil pelajaran dari
menghindari stresor yang sedang terjadi pengalaman terdahulu untuk membantu
sebab telah pernah mengalaminya dari mengatasi masalah yang dihadapi saat
pengalaman sebelumya. Mekanisme ini mampu mengurangi kecemasan dan
pertahanan diri ini sebagai pengkajian stres pada pasien pre operatif.
ulang kepada kejadian masa lalu agar Menurut Dini, Kasdu (2013),
lebih dapat menangani dan menerima sebagian ibu yang sudah pernah
masalah ( Lazarus, Folkman 2014). menjalani Sectio Caesarea sebelumnya
Hasil penelitian yang telah dapat menerima keputusan dengan baik
dilakukan oleh peneliti kepada 31 dan mampu lebih siap mempersiapkan
responden yaitu ibu yang akan diri dalam menghadapi Sectio Caesarea.

241
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Berdasarkan kategori koping yang bermusyawarah. Kompromi digunakan


digunakan oleh individu dalam untuk merubah cara, merubah tujuan
mengatasi kecemasan dan stres yang atau memuaskan aspek kebutuhan
dikemukakan oleh Bell (2019) kutipan pribadi seseorang (Keliat, B.A.2015).
dari Keliat (2015), Acestisisme Hasil penelitian yang telah
termasuk kedalam kategori koping dilakukan oleh peneliti kepada 31
jangka panjang yang merupakan cara responden ibu yang akan menghadapi
konstruktif, cara efektif dan realitas Sectio Caesarea, bahwa mayoritas ibu
dalam masalah psikologis dalam kurun yang akan menghadapi Sectio Caesarea
waktu yang lama. Contohnya: membuat menggunakan koping Kompromi 27
berbagai alternatif tindakan untuk orang (87,1 %), sebab ibu yang akan
mengurangi situasi dan mengambil menghadapi Sectio Caesarea
pelajaran dari peristiwa atau membutuhkan dukungan sosial dan
pengalaman masa lalu. psikologis dari suami, keluarga, kerabat
Dari hasil penelitian yang di dan tenaga medis seperti : dokter,
peroleh, maka peneliti dapat perawat,bidan untuk benegoisasi atau
memberikan asumsi bahwa ibu yang bertukar pendapat sehingga ibu mampu
akan menghadapi Sectio Caesarea dalam menghadapi Sectio Caesarea
menggunakan koping Acestisisme yang akan di nantikan.
sebagai mekanisme pertahanan diri Pada penelitian Kusman Ibrahim
(koping) dalam menghadapi Sectio (2015) dalam Jurnal Penelitian
Caesarea. keperawatan, mengatakan pada kasus
klien pre operasi di ruang perawatan
Kompromi bedah mekanisme koping yang sering
Adalah cara yang konstruktif yang digunakan pasien dari 10 mekanisme
digunakan oleh individu dimana dalam koping tersedia adalah koping yang
menyelesaikan masalahnya individu berfokus pada emosi yaitu kompromi.
menempuh jalan dengan melakukan Mekanisme koping ini sering digunakan
pendekatan negosiasi ataupun pada saat menghadapi masalah /

242
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

mencari kenyamanan dengan cara yang Adalah cara konstruktif yang


dilakukan seperti ; tukar pendapat dilakukan oleh individu dalam
kepada suami,keluarga, dokter dan menyelesaikan masalah dengan
teman terdekat. mempererat hubungan kepada Tuhan
Menurut Stuat and Sunden (2015), Yang Maha Esa (Lazarus, Folkman
mekanisme pertahanan diri (koping) 2014).
kompromi termasuk kedalam Hasil penelitian yang telah
mekanisme koping adaptif dengan dilakukan oleh peneliti kepada 31
berbicara dengan orang lain, responden ibu yang akan menghadapi
memecahkan masalah secara efektif dan Sectio Caesarea, bahwa seluruhnya ibu
bertukar pendapat. Kategori koping ini yang akan menghadapi Sectio Caesarea
termasuk kedalam jangka panjang menggunakan koping Spritual 31 orang
dengan cara konstruktif dan merupakan (100 %), sebab dari hasil penelitian ibu
efektif dalam waktu yang lama. yang akan menghadapi Sectio Caesarea
Menurut Dini, Kasdu (2013), ibu akan menyerahkan dirinya untuk
yang akan menghadapi Sectio Caesarea mampu menghadapi Sectio Caesarea
membuntuhkan perhatian; dukungan kedalam bentuk spritualitas yang
suami, keluarga atau teman dekat untuk dimiliki tiap masing – masing ibu
mencurahkan perasaan dalam dengan cara berdoa, Sholat, berzidkir,
menghadapi Sectio Caesarea. mengundang pemuka agama dan
Dari hasil penelitian yang telah bahkan bimbingan kerohanian yang
diperoleh, maka peneliti dapat dianggap mampu sebagai mekanisme
memberikan asumsi bahwa ibu yang pertahanan diri (koping) yang mampu
akan menghadapi Sectio Caesarea dalam menghadapi Sectio Caesarea
mengunakan koping Kompromi sebagai yang akan di jalani.
mekanisme pertahanan diri (koping) Pada penelitian Kusman Ibrahim
dalam menghadapi Sectio Caesarea. (2015) dalam Jurnal Penelitian
keperawatan, mengatakan pada kasus
Spritual klien pre operasi di ruang perawatan

243
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

bedah mekanisme koping yang sering mekanisme pertahanan (koping) dalam


digunakan pasien adalah koping yang menghadapi Sectio Caesarea.
berfokus pada emosi adalah Spritual,
dengan mencari ketenangan diri; Kesimpulan
berdzikir (meditasi), sholat, melakukan Dari hasil penelitian dan
bimbingan rohani dengan mengundang pembahasan mengenai gambaran
pemuka agama untuk melakukan ibadah mekanisme pertahanan diri (koping) ibu
bersama. dalam menghadapi Sectio Caesarea di
Menurut Stuart and Sunden RSU DELIMA Medan, sehinga peneliti
(2015), Berdasarkan penggolongannya dapat memberi kesimpulan yaitu :
mekanisme pertahanan diri (koping) Berdasarkan hasil penelitian yang
spiritual termasuk kedalam mekanisme dilakukan kepada 31 ibu yang akan
koping adaptif dengan melakukan menghadapi Sectio Caesarea di RSU
aktifitas- aktifitas yang konstruktif DELIMA Medan bahwa yang
dengan berdoa, berzidkir, sholat dan menggunakan koping Denial 11 orang
bimbingan kerohanian. Kategori koping (35,5 %) dan yang tidak
ini termasuk kedalam koping jangka menggunakannya 20 orang (64,5 %),
panjang efektif dan realitas dalam waktu sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang lama. sebagian besar ibu yang akan
Menurut Dini, Kasdu (2013) ibu menghadapi Sectio Caesarea tidak
yang akan menghadapi Sectio Caesarea menggunakan koping Denial.
pasrah dan menyerahkan Sectio 1. Berdasarkan hasil penelitian yang
Caesarea yang akan di hadapi dilakukan kepada 31 ibu yang akan
seluruhnya kepada Tuhan Yang Maha menghadapi Sectio Caesarea di
Kuasa. Dari hasil penelitian yang telah RSU DELIMA Medan bahwa yang
diperoleh, maka peneliti dapat menggunakan koping Rasionalisasi
memberikan asumsi bahwa ibu yang 24 orang (77,4 %) dan yang tidak
akan menghadapi Sectio Caesarea menggunakannya 7 orang (22,6 %),
menggunakan koping Spritual sebagai sehingga dapat disimpulkan bahwa

244
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

sebagian besar ibu yang akan RSU DELIMA Medan bahwa yang
menghadapi Sectio Caesarea menggunakan koping Kompromi
menggunakan koping Rasionalisasi. 27 orang (87,1%) dan yang tidak
2. Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakannya 4 orang (12,9%),
dilakukan kepada 31 ibu yang akan sehingga dapat disimpulkan bahwa
menghadapi Sectio Caesarea di sebagian besar ibu yang akan
RSU DELIMA Medan bahwa yang menghadapi Sectio Caesarea
menggunakan koping Introyeksi 9 menggunakan koping Kompromi.
orang (29,0 %) dan yang tidak 5. Berdasarkan hasil penelitian yang
menggunakannya 22 orang (71.0 dilakukan kepada 31 Ibu yang akan
%), sehingga dapat disimpulkan menghadapi Sectio Caesarea di
bahwa sebagian besar ibu yang RSU DELIMA Medan bahwa yang
akan menghadapi Sectio Caesarea menggunakan koping Spritual
tidak menggunakan koping adalah seluruhnya ibu yaitu 31
Introyeksi. orang (100%), sehingga dapat
3. Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan bahwa sebagian besar
dilakukan kepada 31 ibu yang akan ibu yang akan menghadapi Sectio
menghadapi Sectio Caesarea di Caesarea menggunakan koping
RSU DELIMA Medan bahwa yang Spritual.
menggunakan koping Acestisisme
18 orang (58,1 %) dan yang tidak Saran
menggunakannya 13 orang (41,9 1. Bagi Praktek Keperawatan
%), sehingga apat disimpulkan Kesiapan mental ibu sangat
bahwa sebagian besar ibu yang memepengaruhi dalam menghadapi
akan menghadapi Sectio Caesarea Sectio Caesarea, untuk itu
menggunakan koping Acestisisme. disarankan kepada perawat sebagai
4. Berdasarkan hasil penelitian yang konselor / tempat konsultasi
dilakukan kepada 31 ibu yang akan sehingga ibu yang akan
menghadapi Sectio Caesarea di menghadapi Sectio Caesarea

245
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

mampu mengunakan mekanisme Dibuka pada Website Http/www.


Google. Com, Jakarta.
perahanan diri (koping) yang
adaptif dalam mempersiapkan diri Basmun Skp (2012). Keperawatan
Kesehatan Mental Psikiatri
dan mental dalam menghadapi
Terintegrasi Dengan
Sectio Caesarea. Keluarga . Edisi I, Jakata.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Bobak, Lodwermilk,and Jensen. (2015).
Mekanisme pertahanan diri Keperawatan Maternitas Edisi
IV Jakarta : Penerbit Buku
(koping) ibu dalam menghadapi
Kedokteran : EGC
Sectio Caesarea yang telah diteliti
Citra,( 2014), Kumpulan Catatan
dapat membuka kesempatan baru
Kuliah Psikiatri Edisi II,
bagi peneliti selanjutnya dalam Medan.
melakukan penelitian mencari
Dini, Kasdu, (2013), Operasi Caesar
penyebab / alasan ibu yang akan Masalah dan Solusinya, Jakarta :
Penerbit Puspa Swara.
menghadapi Sectio Caesarea
menggunakan koping denial dan Kusman Ibrahim, (2019), Identifikasi
Stresor dan Mekanisme Koping
kemudian menggunakan koping
pada klien Preoperasi Di
rasionalisasi, yang dalam Ruang Perawatan Bedah RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung.
kenyataannya mekanisme
Jurnal Keperawatan Volume 7
pertahanan diri (koping) tersebut No.XII Oktober 2015 – Febuari
2019, Bandung : Fakultas Ilmu
bertolak belakang.
Keperawatan Universitas
Padjajaran Bandung.

Daftar Pustaka Keliat, B.A. (2015), Penatalaksanaan


Stres, Bandung : Penerbit Buku
Abraham. C,Shanley E. (2012). Kedokteran : EGC.
Psikologi sosial untuk perawat.
Jakarta: Penerbit Buku Lazarus, Folkman (2014), Stress
Kedokteran EGC. Apraisal and Coping, New York :
Publishing Company.
Arifianti, (2013), Rintisan bertopik
psikologi Coping With Stres, Mochtar Rustam, (2012), Sinobsis
Obstetri, Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran : EGC.

246
Jurkessutra (Jurnal Kesehatan Surya Nusantara)

Mutadin Zainudin, S. Psi, M.Si, (2012).


Http/ e - Psikologi com Strategi
Koping, Jakarta.

Nursalam, (2013), Konsep dan


Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan, Jakarta : Salemba
Medika.

Stuart, G.W., and Sundeen, S.J. (2015).


Principles and practice of
psychiatric nursing.
Sixth edition. St. Louis : Mosby
Year Book.

Surinah, (2019), Psikologis Ibu dalam


menghadapi Sectio. Dibuka pada
Website Http/www. Info
Ibu.Com. Jakarta.

Wikipedia Indonesia, (2014),


Mekanisme Pertahanan Ego.
Dibuka pada Website Http/www.
Google.com, Jakarta.

247

Anda mungkin juga menyukai