Anda di halaman 1dari 10

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : YULIRA PUTRI NIRWANA BOANGMANALU

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020224109

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4010/ KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kode/Nama UPBJJ : 12/ MEDAN

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
Jawaban Tugas Mata Kuliah IDIK4010/
KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

1. Media pembelajaran dalam proses pembelajaran memberikan dampak positif terhadap pembentukan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik. Dengan adanya media pembelajaran, pembelajaran
menjadi lebih menarik dan interaktif. Penggunaan media pembelajaran misalnya foto atau video dapat
menarik perhatian siswa, waktu yang dipakai juga akan semakin singkat dalam proses penjelasan materi,
berbeda dengan menjelaskan hanya sekedar lisan, membutuhkan waktu yang lama dan siswa akan merasa
bosan.

Dengan adanya media pembelajaran maka pembelajaran akan menjadi lebih konkret atau nyata. Siswa
lebih mudah mengerti karena mereka dapat melihat,dengar, atau rasakan secara langsung. Hal ini juga
membuat sikap siswa yang terdorong agar semakin belajar secara mandiri baik secara individu atapun
perkelompok. Materi pembelajaran menjadi lebih terstandarisasi. Lalu, dengan banyaknya informasi yang
ada baik itu berupa bahan bercetak maupun yang berbentuk program atau audio visual maka belajar dan
mengajar boleh dengan memanfaatkan aneka sumber pembelajaran. Oleh sebab itulah, bahan pembelajaran
membawa dampak positif baik dalam bidang pengetahuan atau sikap dan keterampilan peserta didik.
2. a.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Semester :1
Materi Pelajaran : Berita
Waktu : 2 jam pelajaran

A. STANDAR KOMPETENSI
Mendengarkan : 1. Memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita

B. KOMPETENSI DASAR
1. 1 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat

C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Berita adalah laporan peristiwa (fakta) atau pendapat (opini) yang aktual (terkini), menarik dan penting.
Sedangkan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita diartikan sebagai cerita atau keterangan
mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
2. Syarat berita adalah sebagai berikut :
 Merupakan fakta, berita haruslah berdasarkan kejadian atau peristiwa yang benar-benar nyata
 Terkini, artinya jarak penyiaran berita dengan waktu kejadian tidak telalu jauh
 Seimbang, artinya berita harus ditulis dan disampaikan dengan seimbang, tidak memihak kepada salah satu
pihak.
 Lengkap, berita haruslah memenuhi unsur-unsur berita sebagaimana akan kita bahas di bawah ini.
 Menarik, artinya berita harus mampu menarik minat pembaca atau pendengarnya. Berita dapat dikatakan
menarik bila bermanfaat bagi pembaca atau pendengarnya, berkaitan dengan tokoh terkenal, berkaitan
dengan kejadian penting, humor, aneh, luar biasa atau bersifat konflik.
 Sistematis, berita seharusnya disusun secara sistematis, urutannya jelas sehingga pembaca tidak
kebingungan dalam menangkap isi berita.
3. Salah satu syarat berita adalah lengkap. Untuk dapat dikatakan lengkap, berita haruslah mampu menjawab
pertanyaan 5W + 1 H sebagai berikut :
 What : Apa yang terjadi?
 Who : Siapa yang terlibat?
 Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?
 When : Kapan peristiwa tersebut terjadi?
 Where : Dimanakah peristiwa tersebut terjadi?
 How : Bagaimana peristiwa itu terjadi

D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

No Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan


Karakter Bangsa
E. 1 Mengidentifikasi pokok-pokok berita Religius TUJUAN
Kreatif
Percaya Diri

2 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam


beberapa kalim

PEMBELAJARAN
Setelah mendengarkan berita siswa dapat:
 Mengidentifikasi pokok-pokok berita
 Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat

F. METODE PEMBELAJARAN
 Diskusi
 Unjuk kerja
 Ceramah

G. STRATEGI PEMBELAJARAN
Tatap Muka Terstruktur (tugas Mandiri
yang dirancang untuk)
 Mengidentifikasi pokok- Contoh berita berjudul Siswa mendengarkan berita
pokok berita “Tawuran Pelajar” berjudul “Tawuran Pelajar”,

kemudian
Menyimpulkan isi berita mengidentifikasi
yang didengarkan dalam pokok-pokok berita dan
beberapa kalimat menyimpulkan isinya
dengan
membacakannya dalam
beberapa kalimat.
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Belajar Nilai Budaya Dan Karakter


Bangsa
1. Kegiatan Awal Religius
 Guru mengajak siswa berdoa sebelum memulai pelajaran.
 Guru mempersiapkan kegiatan pembelajaran menanyakan
peserta didik yang tidak hadir.
 Guru mengajak peserta didik mengingat kembali
pembelajaran Berita yang telah dipelajari dan dikaitkan
dengan yang akan dipelajari.
 Guru menjelaskan manfaat mempelajari berita dalam
kehidupan.

2. Kegiatan Inti Kreatif, percaya diri


Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Siswa mendengarkan berita berjudul “Tawuran Pelajar”.

Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
 Siswa secara individu mengidentifikasi pokok-pokok
berita yang sudah didengarkan (5W+1H).
 Siswa menyimpulkan isi berita ke dalam beberapa
kalimat.

Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :

 Siswa secara acak membacakan hasil pekerjaan masing-


masing terkait pokok-pokok dari berita yang sudah
didengar.
 Guru meluruskan persepsi dan memberikan penguatan
terhadap pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam
diskusi terkait dengan pokok-pokok berita.
 Siswa mengumpulkan hasil simpulan isi berita

3. Kegiatan Akhir Religius


 Guru dan siswa melakukan refleksi tentang kesulitan dan
manfaat dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
 Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan
pada pertemuan selanjutnya
 Guru dan siswa mengakhiri proses pembelajaran dengan
berdoa bersama

I. ALOKASI WAKTU
2 x 40 menit
J. SUMBER BELAJAR/ ALAT/ BAHAN

 Buku panduan kelas VII berjudul Bahasa Indonesia 1 untuk SMP/MTS Kelas VII karya Pardjimin-Haryadi

 Video berita berjudul “Tawuran Pelajar”

 Laptop dan Speaker

 Proyektor dan screen

K. PENILAIAN

No. Aspek yang dinilai Keterangan


Skor (1-5)
1. Kelengkapan unsur berita
2. Keruntutan susunan kalimat
3. Ketepatan isi berita
Total skor
Petunjuk penskoran:
Skor menggunakan skala 1-15
Penghitungan akhir menggunakan rumus:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 x 10 = nilai akhir

b. Media yang digunakan


 Buku panduan kelas VII berjudul Bahasa Indonesia 1 untuk SMP/MTS Kelas VII karya Pardjimin-
Haryadi
 Video berita berjudul “Tawuran Pelajar”
 Laptop dan Speaker
 Proyektor dan screen

c. Alasan saya memilih bahan pelajaraan tersebut adalah, pembelajaran lebih menarik dan interaktif
sehingga siswa menjadi konsentrasi dalam pembelajaran. Siswa akan mendengar berita dengan baik dan
dapat menanggapi berita tersebut. Waktu yang digunakan lebih singkat karena adanya video yang
langsung menjelaskan berita. Siswa mengambil tindakan cermat dalam mendengar berita dan aktif
dalam mendiskusikan pokok berita tersebut. Dengan adanya bahan ajar tersebut, maka siswa akan lebih
aktif dan mengembangkan keterampilannya dalam pembelajaran. Sehingga minat siswa dalam
pembelajaran semakin meningkat.
3. Model Pembelajaran ADDIE:

1. Analysis (Analisis)
Tahap analisis merupakan suatu proses yang berfokus pada siswa/peserta didik, yaitu melakukan needs
assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas
(task analysis). Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profil
calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci
didasarkan atas kebutuhan. Pada tahap ini membagi fase menjadi tiga segmen yaitu: analisis pebelajar,
analisis pembelajaran (termasuk maksud dan tujuan pembelajaran), dan analisis media pengiriman
online.Kegiatan pada tahap analisis untuk menentukan komponen yang diperlukan untuk tahap
pembangunan selanjutnya yaitu: (1) menentukan karakteristik pebelajar; (2) menganalisis kebutuhan
pebelajar dalam pembelajaran; (3) membuat peta konsep berdasarkan penelitian awal. Dilanjutkan
dengan merancang flow chart memberikan arah yang jelas untuk produksi produk; (4) menentukan jenis
media yang akan dikembangkan; (5) menganalisis kendala yang ditemukan; (6) merancang assessment
untuk menguji kompetensi pebelajar. Akurasi dalam menyelesaikan tugas, lembar kerja, kuis, dll; (7)
menganalisis perbedaan antara kelas web dan regular; dan (8) mempertimbangkan pedagogis online.
Verbal, visual, taktis, auditori, dll.
Tahap Analisis umumnya membahas pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana latar belakang keseluruhan dari peserta didik seperti usia, pengalaman masa lalu, tingkat
pengetahuan, minat, latar belakang budaya, dll?
2. Apa yang siswa butuhkan untuk menyelesaikan pada akhir program pembelajaran atau apa
kebutuhan siswa?
3. Apa yang diinginkan siswa dari hasil pembelajaran? Apakah pengetahuan, keterampilan, sikap,
perilaku dll?
4. Apakah strategi pembelajaran yang digunakan untuk mereka cukup? aspek apa yang perlu
ditambahkan, diklarifikasi dan diperbaiki?
5. Apa fokus tujuan instruksional?
6. Apakah lingkungan belajar kondusif atau tidak? Apa jenis lingkungan belajar lebih disukai?
7. Apakah akan sumber daya baik itu teknis maupun dukungan sudah mencukupi?

2. Design (Rancangan)
Yaitu tahap menentukan sasaran instrumen penilaian, latihan, konten, dan analisis yang terkait materi
pembelajaran, rencana pembelajaran dan pemilihan media. Tahap ini dikenal juga dengan istilah
membuat rancangan (blue print). Tahapan yang perlu dilaksanakan pada proses rancangan yaitu:
pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable,
applicable, dan realistic). Kemudian menentukan strategi pembelajaran yang tepat harusnya seperti apa
untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini ada banyak pilihan kombinasi metode dan media yang
dapat kita pilih dan tentukan yang paling relevan. Disamping itu, pertimbangkan pula sumber-sumber
pendukung lain, semisal sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya,
dan lain-lain. Semua itu tertuang dalam sautu dokumen bernama blue print yang jelas dan rinci. Data
yang diperoleh untuk pembelajaran TIK berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Silabus dan RPP selanjutnya dikembangkan sebagai panduan untuk menyusun bahan ajar yang akan
dimuat dalam produk pengembangan.

3. Development (Pengembangan)
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print atau desain tadi menjadi kenyataan. Pada tahap ini
dikembangkan e-learning mata pelajaran TIK yang berbasis web. Hal pertama yang dilakukan alam
pengembangan produk adalah menganalisis pengguna sistem dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan
pengguna dan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan pengguna pada sistem. Pengguna sistem adalah
administrator, guru, dan siswa. Karena media yang dikembangkan berbasis blog, akan membuka
kesempatan bagi pengguna umum untuk ikut mengakses. Administrator adalah pengguna yang paling
tinggi hak untuk mengakses media. Administrator bisa membuat kategori, mengorganisasi isi,
mengorganisasi mata pelajaran, mengorganisasi guru mata pelajaran, memilih dan mengubah tampilan.
Guru memiliki tugas untuk meng-upload materi, memberikan tugas, menilai tugas, dan memantau
perkembangan pembelajaran siswa. Siswa dapat melihat materi, meng-upload tugas, berdiskusi dalam
forum.  Pengguna umum hanya dapat melihat materi.
4. Implementation (Implementasi)
Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan system pembelajaran yang dikembangkan.
Artinya, pada tahap ini semua yang telah dikembangkan di-instal atau di-setting sedemikian rupa sesuai
dengan peran atau fungsinya agar bisa diimplementasikan. Tahap implementasi pada penelitian ini,
dilaksanakan dengan mengujicobakan media secara langsung. Uji coba media dilaksanakan sebanyak
dua tahap yaitu: tahap pertama uji validitas oleh ahli isi mata pelajaran, ahli media pembelajaran, ahli
desain pembelajaran. Tahap kedua uji kepraktisan oleh kelompok perorangan, kelompok kecil,
kelompok besar, dan guru mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Hasil dari uji coba ini
dijadikan landasan untuk melaksanakan tahap evaluasi.
5. Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi pada penelitian ini dilaksanakan sampai evaluasi formatif bertujuan untuk kebutuhan
revisi. Berdasarkan hasil review para ahli dan uji coba lapangan yang sudah dilakukan pada tahap
implementasi selanjutnya dilakukan dua tahap analisis data yaitu analisis data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data kualitatif dipergunakan untuk mengolah data berupa masukan, kritik dan saran dari ahli
dan uji lapangan untuk selanjutkan dilakukan revisi bertahap untuk pengembangan media menjadi lebih
baik. Sedangkan analisis data kuantitatif diperoleh dari penilaian responden dalam bentuk angka pada
angket yang diberikan. Semua tahapan evaluasi ini bertujuan untuk kelayakan produk akhir. Layak dari
segi isi, desain dan user friendly.
4. Berikut pertimbangan untuk sekolah saya jika menggunakan model ACTION

A ( Acces/ Akses ) : Sekolah dapat secara mudah untuk menjangkau sebuah media dan dapat dimanfaatkan
oleh peserta didik. Contoh media yang mudah untuk disediakan dan dapat diterima oleh
siswa adalah pemutar CD. Sekolah dapat menyediakan pemutar CD beserta alat penegras
suara agar dapat di dengar jelas oleh seluruh siswa dalam pembelajaran yang
menggunakan CD.
Cost ( Biaya ) : Sekolah mampu mengeluarkan biaya untuk pemanfaatan media CD tersebut. Sekolah
terbuka dengan pemanfaatan media asalkan menambah pengetahuan, sikap dan
keterampilan siswa yang positif. Media CD contohnya, dapat di jangkau pemanfaatanya
oleh sekolah dan siswa yang menggunakannya.
Teaching ( Mampu membelajarkan) Media CD mampu untuk menjadi jembatan/perantara pesan yang ingin
disampaikan oleh seorang guru. Misalkan, saya megajar di salah satu SMK mengampu
pelajaran Bahasa Indonesia. Biasanya, anak SMK lebih tertarik dengan pelajaran yang
praktek. Dengan adanya media CD dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengenai
berita, maka siswa akan lebih focus dan mendapatkan inti dari berita tersebut.
Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak jenuh/membosankan.
Interactivy dan Friendliness ( Interaktif dan ramah ): dengan adanya media CD, maka pembelajaran bahasa
Indonesia bagi anak SMK akan lebih mudah untk dimengerti. Mereka sudah terbiasa
dengan hal-hal praktek yang mudah untuk mereka mengerti. Jadi, jika pembelajaran
Bahasa Indonesia pun dapat mereka dengar dan lihat, maka pembelajaran juga akan lebih
mudah dimengerti oleh peserta didik. Guru pun tidak memiliki kesulitan, karena waktu
untuk menjelaskan berita/pembelajaran menjadi lebih singkat dan jelas dengan adanya
media pembelajaran tersebut.
Organizational Issues ( masalah Organisasi Sekolah ): Dalam sekolah saya, sekolah mampu untuk
menyediakan media pembelajaran yang dibutuhkan oleh guru. Namun, satu hal
kendalanya adalah media tersebut kurang digunakan oleh seluruh pihak guru.
Novelty ( Kebaruan ) . Media dapat bertahan lama jika seluruh pihak baik sekolah dan guru menjaga keutuhan
media pembelajaran. Misalnya media CD, jika dalam sekolah SMK, jika tidak
memelihara media dengan baik, maka media tersebut akan lebih cepat rusak.
Speed ( Kecepatan ) : Media pembelajaran CD akan lebih cepat prosesnya untuk direvisi atau di perbaiki.
Misalnya di sekolah saya, ada jurusan TKJ, maka untuk memperbaiki media
pembelajaran yang berbasis teknologi akan lebih mudah direvisi atau diperbaiki.

5. Tema pembelajaran : Narkoba

“Narkoba menenangkanmu sementara namun membinasakanmu selamanya, Jangan


Coba –Coba ”
6. Pelajaran : Bahasa Indosia

Topik : Cerpen
Media : Kaset Audio
Siapa yang tidak suka jika mendengarkan cerita? Kebanyakan orang terutama siswa suka dengan cerita.
Dalam pembelajaran cerpen, penggunaan kaset audio sangat bermanfaat. Siswa akan lebih menyimak cerpen
da dapat menuliskan hal-hal penting dari cerpen tersebut. Misalnya, anak-anak diberikan intruksi mencari
tahu tema, tokoh, latar, alur, amanat pada cerpen yang akan didengarkan. Siswa akan lebih mudah
mendapatkan jawaban tersebut karena siswa dapat mendengar secara langsung sehingga siswa mampu
menemukan tema, tokoh, latar, alur, amanat pada cerpen yang didengarkan.
7. Contoh narasi media audio

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : VII

Materi : Mendengarkan dan memahami cerita ( Narasi )

Alat/ bahan : Kaset dan speaker

Sebuah Pengalaman yang Mengesankan


Ketika  bangun  pada hari  Senin  pagi, aku  sangat terkejut  karena   melihat jam di kamar telah
menunjukkan  pukul  06.30 WIB. Aku  langsung  bangun  dan  menuju  ke kamar  mandi. Sampai  di  kamar  mandi
tiba-tiba aku  terpeleset dan hampir saja mencederaiku.
Setelah mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda
motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada
di dalam tas. Karena hari itu hari senin (ada upacara bendera) aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai
mengambil topi aku kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor.
Tiba-tiba di jalan motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa kudorong motor untuk
mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter
bensin dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara hampir saja dimulai. Aku
pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi
pengarahan tentang tata tertib sekolah.
Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai
panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada digengaman guru mencabik-cabik
rambutku.
Dengan rambutku yang tak karuan, aku langsung masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran. Rupaya pelajaran
tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk
membuat tugas itu sebanyak tiga kali.
Aku langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran pun habis lalu aku disuruh
menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru. Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena
jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di kelas sehingga aku pun merasa terganggu
Aku menegurnya supaya tidak ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas teguranku.
Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung
menghajarnya sehingga terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan.
Setelah itu kami disuruh untuk melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan
pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah aku merasa senang karena permasalahan
tersebut telah selesai.
Aku bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi dengan orang tuaku. Orang tuaku pun
menasehati agar selalu mengerjakan tugas tersebut dan mentaati peraturan tata tertib yang ada di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai