Anda di halaman 1dari 9

INTERAKSI MIKROBA

DENGAN MIKROBA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Mata Kuliah Mikrobiologi Umum

Disusun Oleh :

Bela juniarti (4442200184)


Darso Septian (4442200040)
Ismi Auliathul Husna (4442200080)
Irma Nuraenah (4442200160)
Nur Safitri Dewi (4442200098)
Rizka Dhestyanissa Putri (4442200058)
Vira Ameliasandy (4442200147)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. i


BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...…1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………2
BAB III SIMPULAN……………………………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….7

i
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam suatu lingkungan yang kompleks yakni didalamnya di huni oleh


berbagai macam organisme, aktivitas metabolisme yang dilakukan suatu organisme
dapat berpengaruh terhadap lingkungannya. Seperti halnya suatu organisme yang
berada dilingkungan yang kompleks, senantiasa saling berhubungan baik dengan
pengaruh terhadap faktor biotik maupun pengaruh terhadap faktor abiotik.
Mikroorganisme senantiasa hidup dalam bentuk populasi dalam suatu komunitas.
Hubungan mikroorganisme dapat terjadi baik pada sesama mikroorganisme,
hewan, manusia serta tumbuhan. Hubungan ini membentuk suatu pola interaksi
yang spesifik, dikenal dengan simbiosis (sym = bersama, bios = hidup). Simbiosis
sendiri dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi antara 2 jenis kehidupan
yang mana itu bisa berlangsung sementara, ataupun dalam kurun waktu yang lama
serta memerlukan adanya kontak fisik.
Mikroba terdapat hampir di semua tempat. Di udara mulai dari permukaan
tanah sampai pada lapisan atmosfir yang paling tinggi. Di laut terdapat sampai pada
dasar laut yang paling dalam. Di dalam air, seperti air sungai, selokan, kolam atau
air sawah. Mikroba terdapat di tempat di mana manusia hidup. Terdapat di udara
yang kita hirup, pada makanan yang kita makan, juga terdapat pada permukaan
kulit, pada jari tangan, pada rambut, dalam rongga mulut, usus, dalam saluran
pernapasan dan pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka dan dianggap sebagai
flora normal (Enthjang, 2003).

1
BAB II
PEMBAHASAN

Interaksi antar mikroorganisme yang menempati suatu habitat yang sama,


maka akan memberikan suatu pengaruh baik dari segi positif (saling
menguntungkan) maupun pengaruh dari segi negatif (saling merugikan), adapun
interaksi yang netral (tidak ada pengaruh) akan tetapi hal ini jarang terjadi.
Beberapa macam interaksi antara mikroorganisme dengan mikroorganisme
lain
No. Nama Interaksi Pengaruh Interaksi
Populasi A Populasi B
1. Netralisme 0 0
2. Komensalisme 0 +
3 Sinergisme (Protokooperasi) + +
4. Mutualisme (Simbiosis) + +
5. Kompetisi - -
6. Amensalisme (Antagonisme) 0/+ -
7. Parasitisme + -
8. Predasi (Predator) + -
Keterangan; 0 = Tidak memberikan pengaruh
+ = Memberikan pengaruh positif (menguntungkan)
- = Memberikan pengaruh negatif (merugikan) atau
menekan pertumbuhan

1. Netralisme
Netralisme merupakan hubungan yang tidak adanya interaksi
terhadap 2 populasi mikroorganisme. Netralisme tidak pernah terjadi pada
populasi yang menggunakan sumber nutrisi yang sama, netralisme lebih
bersifat pada populasi mikroorganisme yang mempunyai perbedaan dalam
metabolisme.
Neutralisme dapat ditemukan pada populasi mikroba yang lebih
berbeda secara fisik, sehingga hubungan populasi mikroorganisme tersbut

2
sedikit. Neutraisme terjadi bila populasi tidak mempunyai kesempatan
untuk berinteraksi. (Kompasiana, 2020)
Sebagai contoh interaksi antara mikroba
allocthonous(nonindigenous) dengan mikroba autochthonous (indigenous),
dan antar mikroba nonindigenous di atmosfer yang kepadatan populasinya
sangat rendah (Hidayati, 2016).
2. Komensalisme
Komensalisme merupakan hubungan yang terjadi pada 2 populasi
dimana 1 populasi akan memperoleh keuntungan dan populasi lainnya tidak
terpengaruh. Atau dengan kata lain salah satu organisme diuntungkan
sedangkan yang satunya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan juga.
Komensalisme adalah hubungan biologis antara dua spesies atau lebih, yang
mana hanya satu pihak yang diuntungkan, sedangkan pihak yang lain tidak
diuntungkan dan tidak juga dirugikan (Noerdjito, 2019).
Contoh interaksi komensalisme mikroalga dengan bakteri adalah
bakteri yang menyuplai vitamin B12 pada Chlamydomonas reinhardtii,
namun bakteri tidak mempergunakan karbon yang dihasilkan mikroalga
tersebut. (Kazamia et al., 2011)
3. Sinergisme (Protokooperasi)
Sinergisme merupakan hubungan antara 2 organisme yang saling
menguntungkan. Hubungan sinergisme terjadi pada 2 populasi dimana
populasi 1 tidak dapat memproduksi/mensintesis bahan tertentu tanpa
adanya populasi lain.
4. Mutualisme
Mutualisme merupakan interaksi yang saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak mahluk hidup. Simbiosis mutualisme adalah interaksi
biologis antara dua spesies atau lebih yang saling menguntungkan satu sama
lain (Seyedsayamdost et al., 2011; Cooper et al., 2015; Ramanan et al.,
2016).
Contoh interaksi pada simbiosis mutualisme ini diantaranya pada
bakteri dan mikroalga. Penyediaan vitamin B12 oleh bakteri dan produksi
fixed carbon oleh mikroalga (Croft et al., 2005).

32
5. Kompetisi
Kompetisi merupakan persaingan antar mikroorganisme
dikarenakan terbatasnya pasokan zat makanan dan energi yang tersedia.
Ada juga organisme yang menghasilkan berbagai substrat yang dapat
menghambat mikroorganisme lain.
6. Amensalisme (Antagonisme)
Amensalisme merupakan suatu peristiwa saat salah satu populasi
akan menghasilkan bahan yang akan menghambat populasi lainnya.
Amensalisme yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh yaitu
tidak rugi dan tidak untung oleh adanya asosiasi (Ekayanti, dkk, 2015).
Contoh dalam hubungan ini terjadi pada mikroorganisme yang
menghasilkan bahan antibiotik yang akan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lainnya, misalnya ada kemampuan bakteri acetobacter
yang dapat mengubah etanol menjadi asam asetet, asam asetat yang
terbentuk dapat sebagai penghambat pertumbuhan mikroorganisme lain.
(Kompasiana, 2020)
7. Parasitisme
Parasitisme yakni terjadi bila salah satu pihak mendapatkan
keuntungan sedangkan pihak yang lain dirugikan. Parasitisme adalah
interaksi antara dua spesies atau lebih yang mana satu pihak diuntungkan
dan pihak yang lain dirugikan, umumnya ukuran parasit lebih kecil, dan
membutuhkan inang untuk hidup (Noerdjito, 2019).
Contoh interaksi paratisme pada bakteri adalah adanya kompetisi
penggunaan nutrien antara bakteri dengan mikroalga yang menyebabkan
adanya hambatan dalam pertumbuhan mikroalga. (Ramanan et al., 2016).
Bakteri yang bersifat parasit umumnya hidup di dekat dinding sel
mikroalga, yang dapat memudahkan untuk mendegrasi dinding sel.
(Kompasiana, 2020)
8. Predasi (Predator)
Predasi merupakan hubungan interaksi antara mangsa dan
pemangsa. Predasi merupakan hubungan antara mangsa (prey) dan

24
pemangsa (predator) (Winarni, dkk, 2020). Hubungan interaksi antar
mangsa pemangsa sangat erat sebab tanpa mangsa populasi pemangsa tidak
dapat hidup. Sebaliknya, pemangsa juga berfungsi sebagai pengontrol
populasi mangsa (Aprilia dan Savitri, 2019).

52
BAB III
SIMPULAN

Hubungan mikroorganime yang membentuk suatu pola interaksi yang


spesifik, dikenal dengan simbiosis (sym = bersama, bios = hidup). Simbiosis sendiri
dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi antara 2 jenis kehidupan yang mana
itu bisa berlangsung sementara, ataupun dalam kurun waktu yang lama serta
memerlukan adanya kontak fisik. Interaksi antara mikroorganisme ini akan akan
memberikan suatu pengaruh baik dari segi positif (saling menguntungkan) maupun
pengaruh dari segi negatif (saling merugikan), adapun interaksi yang netral (tidak
ada pengaruh) akan tetapi hal ini jarang terjadi. Bebera interaksi antara
mikroorganisme dengan mikroorganisme lain yaitu netralisme , komensalisme ,
sinergisme , mutualisme , kompetisi , amensalisme , parasitisme , dan predasi .
Setiap symbiosis atau ineraksi antar mikroorganisme satu dengan yang lainnya
memiliki dampak yang berbeda .

62
DAFTAR PUSTAKA

Croft M.T., Lawrence A.D., Raux-Deery E., Warren J.M., & Smit A.G. (2005).
Algae acquire vitamin B₁₂ through a symbiotic relationship with
bacteria. Nature, 438, 90-93. https://doi.org/10.1038/nature04056.
Entjang, I., 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan
Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat, 58-61, PT. Citra Aditya
Bakti, Jakarta.
Hidayati, Permata Ika. 2016. Diktat Kuliah: Mikrobiologi Dasar. Malang:
UNIKAMA (Universitas Kanjuruhan Malang).
Kazamia, E., Czesnick, H., Nguyen, T.T., Croft, M.T., Sherwood, E., Saso, S.,
Hodson, S.J., Warren, M.J. & Smith A.G. (2012). Mutualistie
interactions between vitamin B₁₂-dependent algae and heterotrophic
bacteria exhibit regulation. Environmental Microbiology, 14(6),
1446-1476. https://doi.org//10.1111/j.1462-2920.2012.02733.x.
Kompasiana. 2020. Macam-macam Interaksi Mikroorganisme.
https://www.kompasiana.com/syarafinaazzahra9574/5f36b69c297d6
81e4b7e2ec2/macam-macam-interaksi-mikroorganisme?page=all.
Diakses pada hari Minggu 02 Mei 2021 pada pukul 13.10 WIB.
Ramanan R., Kim B.H., Cho D.H., Oh H.M., & Kim H.S. (2016). Algae-bacteria
interacrtions: Evolution, ecology, and emerging applicatons.
Biotechnol. Adv., 34, 14-29.
https://doi.org/10.1016.j.biotecadv.2015.12.003.

Anda mungkin juga menyukai