Anda di halaman 1dari 3

MATERI 7.

PENGUKURAN KADAR SGOT DAN SGPT

7.1 Dasar Teori


Enzim yang ditemukan di dalam plasma dapat dibagi menjadi dua, yaitu: (1) enzim
plasma fungsional; (2) enzim plasma nonfungsional. Enzim plasma fungsional adalah enzim
yang didapatkan di dalam plasma dalam jumlah besar dan diketahui fungsinya di dalam
plasma (substratnya ada di plasma). Sebagai contoh misalnya lipoprotein lipase dan enzim-
enzim yang berperan pada pembekuan darah. Enzim plasma nonfungsional adalah enzim
yang terdapat di dalam plasma dengan jumlah yang jauh lebih sedikit daripada jumlahnya
dijaringan dan tidak mempunyai fungsi fisiologik di dalam plasma. Sebagai contoh misalnya
aminotrasferase, amilase, lipase, kreatin kinase, laktat dehidrogenase dan alkali fosfatase.
Enzim plasma nonfungsional didapatkan di plasma karena sel-sel yang mati atau
mengalami penghancuran yang terjadi secara normal melepaskan enzim-enzim yang terdapat
didalam sel tersebut ke dalam plasma. Peningkatan jumlah enzim plasma nonfungsional dapat
dijadikan sebagai indikator peningkatan kerusakan/kematian sel, yang dapat bersifat spesifik.
Peningkatan enzim aspartat aminotrasferase (AST) atau sering disebut juga dengan
serum glutamat oxaloasetat transaminase (SGOT) dan laktat dehidrogenase dapat dijadikan
sebagai indikator kerusakan sel-sel jantung, misalnya pada kasus infark miokard. SGOT juga
dapat dijadikan sebagai parameter kerusakan sel hepar. Alanin aminoteransferase (ALT) atau
sering disebut juga dengan serum glutamat piruvat transaminase (SGPT) indikator kerusakan
sel hepar. Amilase dan lipase untuk sel pankreas, sedangkan alkalifosfatase untuk sel tuLang.
Pada praktikum ini akan dipraktekkan tentang pengukuran enzim aminotransferase, yaitu
SGOT dan SGPT.
Enzim transaminase merupakan enzim intra seluler yang mengkatalisis reaksi
pemindahan (transfer) gugus amino dari suatu asam amino ke asam keto. Reaksi tersebut
akan menghasilkan turuna asam asam keto yang baru dan disamping itu akan terbentuk puLa
asam amino baru.

7.2Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat membedakan antara enzim plasma fungsional dan nonfungsional.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan peran pengukuran enzim dalam menegakkan diagnosis
atau menetapkan prognosis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja enzim SGOT dan SGPT
7.3 Prinsip Praktikum
SGOT merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi antara oxoglutarat (perpindahan
gugus amino) membentuk glutamat dan oksaloasetat, seperti pada reaksi di bawah ini:

AST
2-oxoglutarat + L-aspartat glutamat + oksaloasetat.

Oksaloasetat yang terbentuk selanjutnya dapat dirubah menjadi malat oleh enzim malat
dehidrogenase, seperti pada reaksi di bawah ini:

Oksaloasetat + NADH + H+ Malat + NAD+

Dengan mengukur NADH yang digunakan kita dapat mengetahui kadar oksaloasetat atau
secara tidak langsung mengetahui kadar SGOT.
SGPT merupakan enzim yang mengkatalisis reaksi (perpindahan gugus amino) antara
oxoglutarat dan alanin membentuk glutamat dan piruvat, seperti pada reaksi di bawah ini:

2-oxoglutarat + L-alanin Glutamat + piruvat

Piruvat yang terbentuk selanjutnya dapat dirubah menjadi malat oleh enzim laktat
dehidrogenase, seperti pada reaksi di bawah ini:

Piruvat + NADH + H+ Laktat + NAD+


Dengan mengukur NADH yang digunakan kita dapat mengetahui kadar piruvat yang
terbentuk atau secara tidak langsung mengetahui kadar SGPT. Pengukuran NADH tersebut
dapat dilakukan dengan mengukur perubahan intensitas warna yang terjadi dengan
spektrofotometer.

7.4 Reagensia
Reagen yang digunakan pada praktikum ini meliputi:
1. Reagent solution
2. Reagen start

7.5 Prosedur
Prosedur praktikum adalah sebagai berikut:
1.Siapkan serum sampel
2. Ambil 2 tabung reaksi, beri label SGOT dan SGPT, isi masing-masing dengan 100 uL
serum
3. Tambahkan 1000 uL reagen solution
4. Campurkan, inkubasi 5 menit
5. Tambahkan 250 uL reagen start
6. Inkubasikan 1 menit
7. ukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 365 nm. 1 menit
berikutnya ukur absorbansi ke 2, dan 1 menit kemudian ukur absorbansi terakhir. catat
perubahan absorbansinya (menit ke 1,2,dan 3).

7.5 Perhitunngan:
Kadar SGOT atau SGPT = ∆A X C (U/L)
C = 3971 (tergantung suhu dan panjang gelombang yang digunakan)
∆A = rata-rata perubahan absorbansi

Tugas pendahuluan:
1. Buatlah skema prosedur pengukuran SGOT/SGPT!
2. Sebutkan apa saja kondisi yang bisa menyebabkan peningkatan SGOT dan SGPT!
3. Jelaskan perbedaan serum dan plasma!
4. Sebutkan alat yang digunakan dalam praktikum & fungsinya:

No. Nama Alat Gambar Fungsi Cara kerja Ket.


1. Spektrofotometri
2. mikropipet
3. cuvet
4. vortex
5. Sentrifuge

Anda mungkin juga menyukai