Anda di halaman 1dari 30

PENGUKURAN INTERNAL

PERUSAHAAN
Pengukuran Internal Perusahaan
• Penilaian internal lebih menitikberatkan kepada kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness) yang dimiliki oleh perusahaan.
• Manajemen stratejik berupaya memperbaiki kelemahan yang dimiliki
oleh perusahaan, meningkatkan kekuatannya sehingga menjadi
kemampuan yang khas (distinctive competencies) bagi perusahaan
demi menciptakan keunggulan kompetitif.
Pengukuran Internal Perusahaan
• Penlaian internal melibatkan proses pengumpulan, asimilasi, dan evaluasi informasi atas operasi
perusahaan. Selain itu penilaian internal juga melibatkan berbagai level/divisi sehingga koordinasi
antarlevel menjadi penting. Setiap manajer atau pegawai diharapkan mengetahui peran mereka dalam
keberhasilan organisasi.
• Pendekatan RBV (Resourced Based View) menyatakan bahwa sumber daya internal jauh lebih penting
bagi perusahaan daripada faktor eksternal dalam mendapatkan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif. Sumber daya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori sebagai berikut:
1. Sumber daya fisik (physical resources), yaitu semua aset fisik yang dimiliki seperti pabrik dan peralatan,
mesin, bangunan, dsb
2. Sumber daya manusia (human resources), yaitu semua pegawai, pengalaman, pengetahuan, dan
kemampuan
3. Sumber daya organisasi (organization resources), berupa struktur perusahaan, proses perencanaan,
system informasi, paten, merk, hak cipta, database, dsb.
Ceklist penilaian internal atas fungsi manajemen
1.Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategi?
2.Apakah tujuan perusahaan dapat diukur dan dikomunikasikan dengan baik?
3.Apakah manajer pada tiap level hirarki merencanakan pekerjaan dengan efektif?
4.Apakah manajer mendelegasikan otorisasi dengan baik?
5.Apakah struktur organisasi sudah cukup pantas?
6.Apakah deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas?
7.Apakah moral pegawai tinggi?
8.Apakah perputaran/pertukaran pegawai dan ketidakhadiran pegawai rendah?
9.Apakah mekanisme kontrol organisasi dan hadiah sudah efektif?
Ceklist penilaian internal atas fungsi pemasaran
1.Apakah pasar disegmentasi secara efektif?
2.Apakah posisi perusahaan cukup baik dibanding pesaing?
3.Apakah pangsa pasar perusahaan meningkat?
4.Apakah chanel distribusi dapat dipercaya dan efektif biayanya?
5.Apakah pemasaran efektif?
6.Apakah perusahaan meninjau pasar?
7.Apakah kualitas produk dan pelayanan pelanggan sudah baik?
8.Apakah produk perusahaan dan pelayanannya sudah dihargai dengan pantas?
9.Apakah perusahaan memiliki promosi, iklan dan strategi publikasi yang efektif?
10.Apakah pemasaran, perencanaan dan pendanaan sudah efektif?
11.Apakah manajer pemasaran punya pelatihan dan pengalaman yang sesuai?
12.Apakah kehadiran perusahaan dalam internet cukup baik dibandingkan pesaing?
Checklist penilaian internal atas fungsi
keuangan/akuntansi
1.Dimana suatu perusahaan kuat dan lemah secara finansial sebagaimana
diindikasikan dengan analisis rasio keuangan?
2.Dapatkah perusahaan meningkatkan modal jangka pendek yang diperlukan?
3.Dapatkah perusahaan meningkatkan modal jangka panjang yang diperlukan
melalui utang dan/atau ekuitas?
4.Apakah perusahaan mempunyai modal kerja yang mencukupi?
5.Apakah prosedur penganggaran modal telah efektif?
6.Apakah kebijakan pembayaran dividen masuk akal?
7.Apakah perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan investor dan
pemegang sahamnya?
8.Apakah manajer keuangan perusahaan berpengalaman dan terlatih?
9.Apakah kondisi utang perusahaan baik?
Checklist penilaian internal atas fungsi
produksi/operasi
1.Apakah persediaan bahan mentah, bagian-bagian, subassembly andal
dan masuk akal?
2.Apakah fasilitas, peralatan, mesin, dan kantor dalam kondisi yang
bagus?
3.Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian persediaan telah
efektif?
4.Apakah kebijakan dan prosedur quality-control telah efektif?
5.Apakah fasilitas, sumber daya, dan pasar berlokasi strategis?
6.Apakah perusahaan mempunyai kompetensi teknologi?
Checklist penilaian internal atas fungsi R&D
1.Apakah perusahaan mempunyai fasilitas litbang? Apakah fasilitas itu
memadai?
2.Jika litbang diluar perusahaan digunakan, apakah mereka cost-effective?
3.Apakah personil litbang organisasi terkualifikasi?
4.Apakah sumber daya litbang dialokasikan secara efektif?
5.Apakah system informasi manajemen dan computer telah memadai?
6.Apakah komunikasi antara litbang dan unit organisasi yang lain telah
efektif?
7.Apakah produk saat ini telah kompetitif secara teknologi?
Checklist penilaian internal atas fungsi sistem
informasi manajemen
1. Apakah semua manajer dalam perusahaan menggunakan sistem informasi dalam membuat keputusan?
2. Apakah ada posisi chief information officer atau direktur sistem informasi dalam perusahaan?
3. Apakah data dalam system informasi diperbarui secara rutin?
4. Apakah semua manajer dari semua area fungsional dalam perusahaan berkontribusi dalam system
informasi?
5. Apakah ada password yang efektif untuk masuk dalam sistem informasi perusahaan?
6. Apakah para strategist dalam perusahaan familiar dengan sistem informasi pesaing perusahaan?
7. Apakah system informasi user-friendly?
8. Apakah semua user sistem informasi memahami keuntungan kompetitif yang disediakan informasi untuk
perusahaan?
9. Apakah workshop pelatihan computer telah disediakan untuk user sistem informasi?
10.Apakah sistem informasi perusahaan telah ditingkatkan secara berkesinambungan dalam konten dan user-
friendliness?
Contoh Kasus : INDOMARET
• https://youtu.be/rmZ6rl1U084
• Persaingan Perusahaan Sejenis : Indomaret sampai saat ini masi terus membangun diberbagai
tempat dengan tujuan menghalangi pesaing untuk masuk dan bertahan.
• Ancaman produk subtitusi : Indomart yang paling berbahaya adalah carefour. Dimana
Indomaret hanya menjual produk kebutuhan sembako, bahan rumah tangga yang paling penting
saja sedangkan carefour menjual hampir semua kebutuhan sembako, sehari – hari dan rumah
tangga sampe ke detilnya. tetapi kelemahan mereka adalah carefour tidak dimana – mana.
• Kekuatan Tawar Menawar Pembeli : Indomaret sudah menguasai kekuatan tawar-menawar
pembeli karena harga produk atau jasa seperti pulsa handphone sudah sangat berada dalam garis
standar pasar walaupun sedikit lebih mahal tapi mereka menawarkan tempat yang sejuk dan
aman untuk berbelanja, selain itu harga nett yang menjadi kekuatan mereka, customer hanya
mempunyai pilihan beli atau tidak, tawar-menawar barang sudah tidak ada seperti pasar
tradisional.
Contoh Kasus : INDOMARET
• Ancaman Pendatang Baru : Beberapa tahun ini perusahaan ritel seperti
Indomaret sudah beberapa yang masuk ke Indonesia dan langsung menjadi
ancaman yang serius bagi Indomaret. Para pendatang baru ini
menggunakan konsep semi-cafe dimana para konsumen bisa bersantai
terlebih dahulu sesudah membeli barang dan mesin pembuat coffee
sebagai pilihan untuk menemani mereka bersantai.

• Kekuatan tawar-menawar pemasok : Karena Indomaret mempunyai


pemasok yang banyak dengan berbagai macam produk, Indomaret
mempunyai keuntungan untuk tawar-menawar apalagi dalam pembelian
produk dalam skala yang besar.
Analisis Industri : Matriks EFE
(External Factor Evaluation)
• Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap
kondisi eksternalnya. Nilai matriks ini kemudian akan dimasukkan ke
dalam Matriks Internal-Eksternal (Matriks IE) untuk mengetahui posisi
perusahaan.
• Matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan mengevaluasi
berdasarkan aspek informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, dan persaingan.
Lima Langkah Dalam Mengembangkan Matriks
EFE
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari
antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan
dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudian ancaman.
2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting). Bobot
menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam industri
tersebut. Peluang sering mendapat bobot lebih besar ketimbang ancaman, tetapi
ancaman dapat juga menerima bobot tinggi bila berat atau mengancam. Bobot yang
wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dengan yang gagal
atau dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencampai konsensus kelompok. Jumlah
seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 1,0.
Lima Langkah Dalam Mengembangkan Matriks EFE

3. Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk


menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini menjawab faktor
ini, dengan catatan 4=jawaban superior, 3=jawaban di atas rata-rata,
2=jawaban rata-rata, 1=jawaban jelek. Peringkat didasarkan pada efektivitas
strategi perusahaan. Peringkat didasarkan pada keadaan perusahaan,
sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan pada industri.
4. Kalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang
dibobot.
5. Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai
yang dibobot total bagi organisasi.
Lima Langkah Dalam Mengembangkan
Matriks EFE
• Tanpa mempedulikan jumlah peluang dan ancaman kunci yang
dimasukkan dalam Matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk
suatu organisasi adalah 4,0 dan yang teredah adalah 1,0. Rata-rata nilai
yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0
menunjukkan bahwa suatu organisasi memberi jawaban dengan cara
yang luar biasa pada peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya.
Jumlah nilai sama dengan 1,0 menunjukkan bahwa strategi perusahaan
memanfaatkan peluang atau menghindari ancaman eksternal.
Bentuk Matriks EFE
EFE Matriks Coca Cola Company
Analisis Industri : Matriks IFE
(Internal Factor Evaluation)
• Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE) digunakan untuk mengetahui faktor-
faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dianggap penting.
• Data dan informasi aspek internal perusahaan dapat digali dari beberapa
fungsional perusahaan, misalnya dari aspek manajemen, keuangan, SDM,
pemasaran, sistem informasi, produksi dan operasi.
Langkah-langkah untuk mengembangkan
matriks IFE
1. Buat daftar faktor internal kunci
2. Tetapkan bobot mulai 0,0-1,0
3. Tetapkan rating 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor
4. Kalikan bobot dengan rating
5. Jumlahkan skor tertimbang
IFE Matriks Coca Cola Company
ANALISIS SWOT
• SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. Analisis SWOT
merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi Kekuatan
(Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dalam suatu
proyek, baik proyek yang sedang berlangsung maupun dalam perencanann proyek baru.
• Analisis SWOT bukan hanya dapat digunakan dalam bisnis, tetapi juga dapat digunakan pada
pribadi kita sendiri dalam pengembangan karir.
• Analisis SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam
memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.
4 Komponen Dasar ANALISIS SWOT
• Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi ataupun
proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.
• Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya.
• Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian
hari.
• Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh
organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.
• Dari keempat komponen dasar tersebut, Strength (kekuatan)
dan Weakness (Kelemahan) adalah faktor internal organisasi/proyek itu
sendiri, sedangkan Oppoturnities (Peluang) dan Threats (Ancaman)
merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan
organisasi ataupun proyek.
• Analisis SWOT juga sering disebut dengan Analisis Internal-Eksternal
(Internal-External Analisis) dan Matriks SWOT juga sering dikenal
dengan Matrix IE (IE Matrix).
Competitive Profile MATRIKS
• Sebuah alat manajemen strategis yang penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.
• Perangkat ini digunakan pada tahap masukan.
• CPM menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif
perusahaan terhadap pesaing mereka.
• Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang
diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi
sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif.
• Dalam CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor
internal. Hal ini berbeda dengan penilaian kondisi internal dan eksternal perusahaan
melalui Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation (EFE) dimana hanya
masing-masing faktor internal dan eksternal saja.
Manfaat CPM
• Mencari dan mengidentifikasikan critical success factor.
• Mengidentifikasi pesaing langsung/pesaing utama.
• Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan
perusahaan/organisasi.
• Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan
pesaing.
• Menemukan, melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap area-
area yang memerlukan perhatian lebih.
• Membuka peluang untuk dilakukannya upaya-upaya perbaikan.
Komponen CPM
• Critical Succes Factor
Critical Success Factor diisi dengan faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan yang mana harus dilakukan
dengan sangat baik jika perusahaan ingin sukses dalam industri tersebut.
• Weight
Suatu persentase yang mengindikasikan seberapa pentingkah Critical Success Factor yang dipilih dalam
menyukseskan suatu perusahaan. Untuk range penilaian dari bobot adalah 0.0 – 1.0 yang pada akhirnya total bobot
dari seluruh Critical Success Factor harus 1.0 (atau 100%).
• Score
Nilai perkalian dari rating dan weight. Setiap perusahaan memperoleh nilai pada setiap faktor. Nilai tersebut akan
dijumlah dan akan menghasilkan total nilai. Total nilai tersebut mengindikasikan apabila total nilai yang dimiliki
sangat besar maka perusahaan tersebut lebih kuat dibanding kompetitor.
• Rating
Mengindikasikan sebagaimana bagus perusahaan melakukan Critical Success Factor yang sudah ditentukan. Rentang
penilaian yang biasa digunakan adalah dari angka 1 s.d. 4 di mana 1 mengindikasikan bahwa itu adalah kelemahan
terbesar kompetitor dan 4 adalah kelebihan terbesar kompetitor. Untuk penilaian dilakukan secara subjektif tetapi
berdasarkan hasil dari benchmarking ke perusahaan kompetitor.
Contoh CPM
The End Of Session 4

Anda mungkin juga menyukai