Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEPERAWATAN KOMUNITAS II

“Mobilisasi Pada Lansia”

Oleh:
KELOMPOK 6
Angga Rahmadana (183310898)
Bunga Fatihul Rahmi (183310802)
Hanifa Putri (183310807)
Lara Wilfi Saputri (183310812)
Meliza Ella Qadrina (183310814)

Dosen Pembimbing:
Ns. Lola Felnanda Amri, M.Kep

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan   : Mobilisasi


Sub Pokok Bahasan  : Mobilisasi aktif dan pasif
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Waktu : 30 Menit
Tempat             : Auditorium poltekkes kemenkes Ri padang
Hari                            : kamis, 8 april 2021

A. Tujuan Intruksional Umum


Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga
yang hadir dapat memahami pentingnya mobilisasi pasif dan aktif.

B. Tujuan Intruksional Khusus


1. Menyebutkan kembali pengertian Mobilisasi
2. Menjelaskan jenis – jenis Mobilisasi
3. Menyebutkan manfaat Mobilisasi
4. Menjelaskan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam Mobilisasi
5. Mendemonstrasikan gerakan Mobilisasi

C. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Media
Leaflet
E.       Kegiatan Penyuluhan
Wakt Tahap Kegiatan
No
u kegiatan Penyuluh Sasaran
1 5 Pembukaan·   Memberi salam Pembuka ·      Menjawab salam
menit ·   Memperkenalkan diri ·      Mendengarkan
·   Kontrak waktu ·      Memberi respon
2 15 Kegiatan Penjelasan : ·      Mendengarkan
Menit inti 1. Menggali  kemampuan ·      Memperhatikan
sasaran  tentang  materi yang
akan disampaikan.
2. Memberikan penjelasan
tentang materi yang akan
diberikan kepada sasaran
dengan menggunakan
leafleat.
3. Memberikan  kesempatan
kepada  sasaran  untuk
bertanya.
4. Memberikan  pertanyaan

3 10 Penutup ·      Tanya jawab ·     Mengajukan


menit 1. Menyimpulkan  materi pertanyaan
penyuluhan  yang  telah ·      Memahami
disampaikan  kepada sasaran ·      Membalas salam
2. Membuat  perencanaan dari 
materi  yang  telah
disampaikan
3. Menutup  acara  dan
mengucapkan  salam  serta
terima  kasih  kepada
sasaran.

A. Pengorganisasian
1. Fasilitator : Ns. Lola Felnanda Amri, M.Kep
2. Moderator : Meliza Ella Qadrina
Tugas :

a. Mengatur jalannya penyuluhan


b. Menyampaikan topik/ sub topik materi
c. Mengatur kontrak waktu
d. Memberi salam pembuka
e. Menjelaskan tujuan umum dan khusus
f. Memperkenalkan penyaji materi, fasilitator
3. Penyaji : Angga Ramadana
Tugas : Menyajikan materi penyuluhan
4. Observer : Bunga Fatihulrami
Tugas : Menilai proses penyuluhan
5. Notulen : Hanifa Putri
Tugas : Mencatat semua anggota yang hadir dan proses penyuluhan.

B. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 Kehadiran peserta 75 %
 Persiapan alat dan media penyuluhan
2. Evaluasi Proses
 Moderator, penyuluh, observer, fasilitator dan peserta mampu menjalankan fungsi
dan perannya dengan baik.
 Peserta antusias dalam mendengarkan penyuluhan dengan kriteria : tidak
berbicara dengan peserta lainnya, menyimak penyaji dalam menyampaikan
materi, peserta aktif dalam diskusi dengan bertanya dan menjawab pertanyaan
yang diajukan penyaji.
 Peserta mendengarkan penjelasan yang disampaikan penyaji dan bertanya tentang
hal-hal yang belum dimengerti.

3. Evaluasi Hasil
 Pengertian Mobilisasi
 Jenis- jenis Mobilisasi
 Pengertian Mobilisasi

MATERI PENYULUHAN
MOBILISASI PADA LANSIA
A.      Pengertian
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, teratur
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat menuju kemandirian.

B.       Jenis – jenis Mobilisasi


Tujuan perawatan payudara adalah :
a. Aktif
Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dapat dilakukan sendiri tanpa
bantuan perawat atau keluarga.
b. Pasif
Mobilisasi pasif adalah latihan yang diberikan pada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang dan sendi
dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan
bantuan perawat atau keluarga. Mobilisasi Pasif ini sebaiknya dilakukan sejak
hari pertama klien tidak diperkenankan meninggalkan tempat tidur atau klien
yang jarang bergerak sehingga terjadi kekakuan pada otot, maka dalam hal ini
dilakukan mobilisasi pasif

C.      Manfaat Mobilisasi


a. Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi
b. Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang
c. Meningkatkan kekuatan otot

D.     Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mobilisasi


a. Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau
kecapaian
b. Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya
pembengkakan dan luka
c. Pastikan pakaian dalam keadaan longgar
d. Jangan lakukan pada penderita patah tulang
e. Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan
f. Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau luka
pada penderita
g. Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan latihan
h. Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan beriram
i. Hindari gerakan yang terlalu sulit
j. Jika kejang pada saat latihan, hentikan
k. Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan dengan
perlahan

E.       Gerakan – gerakan Mobilisasi


a. Pergerakan Leher
1) Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan kekanan
2) Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
b. Pergerakan bahu
1) Pegang pergerakan tangan dan siku penderita, lalu angkat selebar bahu,
putar ke luar dan ke dalam
2) Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu kembali
ke posisi awal
3) Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan kearah badan, hingga
menjangkau tangan yang lain
c. Pergerakan siku
1) Buat sudut 90 0 pada siku lalu gerakan lengan ke atas dan ke bawah dengan
membuat gerakan setengah lingkaran
2) Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat bahu lalu
kembalikan ke posisi semula.
d. Pergerakan tangan
1) Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar pergelangan tangan
2) Gerakan tangan sambil menekuk tangan ke bawah

e. Pergerakan jari tangan


1) Putar jari tangan satu persatu
2) Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari telunjuk,
lalu dekatkan pada jari – jari yang lain.
f. Pergerakan kaki
1) Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 o lalu
putar
2) Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o lalu diluruskan kembali
(fleksi ekstensi)
3) Angkat kaki lalu dekatkan ke kaki yang satu kemudian gerakan menjauh
(adduksi dan abduksi)
4) Putar kaki ke dalam dan ke luar (infersi dan efersi)
5) Jari kaki ditekuk – tekuk ke bawah kemudian dorong ke belakang.

Anda mungkin juga menyukai