Anda di halaman 1dari 8

RASYID RIDHO: MEMBAWA PEMBAHARUAN UMAT ISLAM

Tika Anggraeni

Nim: 1886201003

Prodi Bimbingan dan Konseling, STKIP Muhammadiyah Sampit

anggrainitika67@gmail.com

ABSTRAK

Rasyid Ridha adalah murid Muhammad ‘Abduh yang terdekat. Ia berasal dari keturunan al-Husain cucu
Rasulullah. Pemikiran-pemikiran pembaharuan Rasyid Ridha banyak sekali untuk umat Islam di seluruh Negara,
termasuk Indonesia. Gagasan yang dikemukakan Rasyid Ridha salah satunya ialah bahwa umat Islam mundur
karena tidak lagi menganut ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. Rasyid Ridha dianggap sebagai seorang
modernis karena pengaruh pemikirannya yang cukup signifikan terhadap usaha modernism Islam diberbagai
belahan dunia. Pemikiran dan gagasan Rasyid Ridha juga merupakan inspirasi dari gurunya. Melalui al-Manar
yang ia tulis bersama Abduh menjadi corong penyiaran ide-idenya dalam membawa pembaharuan umat Islam.
Sehingga membawa pengaruh yang signifikan di kalangan umat Islam di Timur Tengah, Afrika Utara, danAsia
Tenggara.

Keywords: Rasyid Ridha, Muhammad Abduh, Pembaharuan, Umat Islam, Pemikiran.

PENDAHULUAN memiliki pertalian darah dengan Husain


Disebuah desa yang bernama bin Ali Abi Thalib, cucu Rasulullah
Qalamun, yang tidak jauh dari kota SAW [ CITATION Ase17 \l 1033 ].
Tripoli, Libanon. Pada tanggal 27 Riwayat pendidikannya, beliau mulai sejak
Jumadil Awal 1282 (1865 M), lahirlah kecil mulai bejar di kampong halamannya yang
seorang anak yang suatu saat akan masih dikenal dengan al-kuttab. Setelah itu
menjadi pembaharu dalam dunia islam. beliau pindah ke madrasah Ibtida’iyyah, yang
Sebuah nama yang dianugerahkan mengajarkan nahwu, sharaf, akidah, fiqih,
dengan segenap rasa cinta oleh kedua berhitung, dan ilmu bumi. Ketidaknyamanannya
orang tuanya yaitu Ali Ridha bin menyebabkan beliau pindah dari Tripoli tempat
Syamsudin bin Baha’udin Al-Qolmuni sekolah tersebut ke sekolah Islam negeri,
Al-Husaini. Yang kemudian hari, dunia dikarenakan adanya pengaruh pemerintahan
islam lebih mengenal beliau dengan Ustmaniyyah. Sampai di sekolah negeri dia
sebutan Muhammad Rasyid Ridha. bertemu dengan Syaikh Husain al-jisr yang akan
Beliau dilahirkan dan dibesarkan dalam berpengaruh terhadap karir akademik Ridha.
lingkungan keluarga yang taat Pada kesempatan itulah, Ridha diberikan
beragama. Dalam sebuah sumber ada kesempatan oleh sang guru dengan
yang menyebutkan bahwa beliau masih diperkenalkan dengan tokoh yang cukup

1
berpengaruh pada saat itu, yaitu Jamaluddin al- Rasyid Ridha adalah seorang tokoh dari
Afghani (1839-1897 M) selanjutnya disebut mesir, yang telah dikenal sebagai sosok yang
Afghani dan Muhammad ‘Abduh (1849-1905 modernis. Dengan pemikirannya yang
M) yang kemudian beliau diserahi a,amat untuk konservatif sekaligus rasionalis. Pemikirannya
memimpin majalah al-Manar yang menjadi dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi
media beliau bertemu dengan ‘Abduh. Ridha lingkungan di mana ia tinggal [ CITATION
juga dikenal sebagai orang yang ahli ibadah Ahm06 \l 1033 ].
sampai-sampai ada yang menganggapnya wali Gagasan dan pemikiran yang moderniasi
karena ketekunan dan kepribadian yang dimiliki Ridha juga merupakan inspriasi dari gurunya
oleh Ridha. yaitu, Muhammad Abduh dan Jamaluddun al-
Beberapa karangan Ridha yaitu: Al-Hikmah Afghani, dua orang itulah yang sangat Ridha
al Syar’iyyah fi Muhkamat al-Zahiriyah wa al- kagumi. Salah satu majalahnya yaitu majalah al-
Rifa’iyyah, Al-Azhar dan Al-Manar, Tarikh al- Manar yang menjadi jembatan penyiaran ide-ide
Ustadz Al-Imam, Nida’ li Al-Jins al-Latif, Zikra pembaruan Islam. Melalui al-Manar, tulisan
al-Maulid al-Nabawi, Risalah Hujjah al-Islam Rasyid Ridha dan Abduh menyebar keseluruh
al-Ghazali, Al-Sunnah wa Al-Syi’ah, Al- penjuru dunia Islam, sehingga reputasi Rida
Wahdah al-Islamiyyah, Haqiqah Riba, Majalah sebagai tokoh pembaharuan mulai banyak
al-Manar, Tafsir Al-Manar, Tafsir surat al- dikenal luas. Dan pemikiran Ridha membawa
Khausar, al-Kafirun, al-Ikhlas, dan al- pengaruh yang sangat penting di kalangan umat
Mu,awwizatain, Al-Khilafah. Islam di Timur Tengah, Afrika Utara, Asia
Beliau wafat setelah mengalami kecelakaan Tenggara, khususnya di Indonesia[CITATION
di terusan Suez sekembalinya dari Mesir Sum14 \l 1033 ].
mengantarkan Pangeran Sa’ud al-Faishal. Ridha
Pemikiran-pemikiran yang telah ditawarkan
Mengalami gegar otak walaupun begitu beliau
oleh Rasyid Ridha pada masanya dapat diartikan
tidak henti-hentinya membaca al-Quran sampai
bahwa kebersatuan dan kemajuan umat Islam
Allah menjemputnya. Beliau wafat dengan
menjadi misi yang utama. Hal ini dapat dilihat
wajah yang sangat ceria disertai senyuman pada
dari gagasan Ridha tentang wacana
tanggal 23 Jumadil Awal 1354, bertempatan
nasionalismenya yang berusaha memberikan
dengan 22 Agustus 1935 [CITATION MKh13 \l asupan-asupan nilai kepada masyarakat muslim
1033 ]. tentang pentingnya menjaga kesatuan serta
keragaman umat Islam [CITATION MKh13 \l
1033 ].
PENELITIAN TERDAHULU

2
METODOLOGI KAJIAN Nama Jurnal: Pemikiran Islam
5. Penulis: M. Khoirul Hadi
Pendekatan dan jenis penelitian
Judul Jurnal: Pemikiran Politi Rasyid Ridha
ini adalah pendekatan kualitatif,
Dalam Fiqh Munakahat
penelitian ini menghasilkan data
Nama Jurnal: Hunafa
desktiptif, dengan pemecahan masalah
6. Penulis: Muh. Dahlan Thalib
menggunakan data empiris dalam
Judul Jurnal: Konsep Pendidikan Al-Qabisy
jurnal-jurnal penelitian. Subjek
Dan M.Rasyid Ridha
penelitian ini adalah “RASYID RIDHO:
Nama Jurnal: EDUKASI
MEMBAWA PEMBAHARUAN
7. Penulis: Nasrudin Yusuf
UMAT ISLAM”, adapun teknik
Judul Jurnal: Perbandingan Pemikiran
pengumpulan data menggunakan
Muhammad Abduh dan Rasyid Tentang
library research atau dengan mencari
Pendidikan
dan mengkaji literatur yang terkait dan
Nama Jurnal: Sosial Budaya
relevan dengan judul penelitian.
8. Penulis: Sumper Mulia Harahap
Sumber primer yang digunakan Judul Jurnal: Muhammad Rasyid Ridha
ialah jurnal-jurnal yaitu: Antara Modernisme dan Tradisionalisme
Nama Jurnal: FITRAH
1. Penulis: Ahmad Yamin
9. Penulis: Zaenal Abidin
Judul jurnal: Konsepsi Muhammad Rasyid
Judul Jurnal: Formasi Dan Rekonstruksi
Ridha Tentang Syura Sebagai Azas
Politik Islam Abad 19
Pemerintahan Islam
Nama Jurnal: TASAMUH.
Nama Jurnal: KONTEKSTUALITA
2. Penulis: Asep Hilmi Dan Sumber sekunder yang
Judul Jurnal: Pemikiran Modern Hukum digunakan ialah buku-buku yaitu:
Islam Rasyid Ridha
1. Penulis: A. Athaillah
Nama Jurnal: TAZKIYA
Judul Buku: Rasyid Ridha Konsep Teologi
3. Penulis: Ahmad Sanusi
Rasional dalam Tafsir al-Manar
Judul Jurnal: Pemikiran Rasyid Ridha
2. Penulis: M. Quraish Shihab
Tentang Pembaharuan Hukum Islam
Judul Buku: Rasionalitas Al-Quran
Nama Jurnal: TAZKIYA
4. Penulis: H. Mansur Kasim PEMBAHASAN
Judul Jurnal: Muhammad Rasyid Ridha
Lahir dari keturunan bangsawan Arab yang
(Antara Rasionalisme dan Tradisionalisme)
memiliki garis keturunan langsung dari Husein

3
bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW. Dari pemikiran Rasyid Ridha, khususnya ide-ide
Fatimah. Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin pembaharuannya.
Muhammad Syamsuddin al-Qalamuni yang Ridha juga berguru dengan beberapa
lebih dikenal dengan Rasyid Ridha. Lahir pada tokoh, walau tidak sedominan al-Jisr yaitu,
tanggal 27 Jumadil Awal 1282 H atau bertepatan Syaikh Mahmud Nashabab, Syaik abd al Ghani,
dengan 23 September 1865 M di al-Qalamun, dan Syaikh al-Qawiyi dalam bidang Hadits.
disebuah desa di Lebanon yang tidak jauh darih Disamping berguru dengan Syaikh tersebut,
Tripoli. Rasyid Ridha dibesarkan di tengah Ridha juga pengagum al Ghazali. Bahkan
keluarga yang terpandang, Kakeknya, Sayyid karyanya, Ihya ‘Ulum al Din begitu berpengaruh
Syaikh Ahmad adalah seorang ulama yang terhadap kepribadian Ridha. Pada perkembangan
terkenal wara’ dan disegani oleh masyarakat. selanjutnya ai tinggalkan setelah berkenalan
Demikian juga dengan ayahnya Sayyid Ali dengan ide-ide pembaharuan Abduh melalui
Ridha, adalah seorang ulama yang sangat majalah “Al-Urwah al Wustha”. Pada saat
dihormati. Dengan lingkungan ini lah yang Abduh berkunjung ke Bairut Abdu sekitar
membentuk Rasyid Ridha membentuk tahun1885 M dalam rangka menemui temannya
perkembangan awal Intelektualitasnya. Ia sejak Syaikh Abdullah al-Barakah yang mengajar di
ecil telah diajarkan ayahnya membaca dan sekolah-sekolah al-Katuniyah, Ridha juga
sekaligus menghapal al-Quran [ CITATION sempat berdiskusi dengan Abduh seputar tafsir
Ahm06 \l 1033 ]. yang cukup representative saat itu, yakni Tafsir
Di Madrasah Tradisional desa al-Qalamun, al-Kasysyaf karya al-Zamakhsyari. Dan ternyata
Ridha memulai pendidian formalnya. Setelah pertemuan itu sangat berkesan pada diri Rasyid
taman, ia pindah ke Madrasah Ibtidaiyyah Ridha. Setelah beberapa bulan menjadi murid
Rasyidah di Tripoli. Dan Ridha mulai belajar Abduh, Rasyid Ridha bersama Abduh
ilmu alat (nahwu dan Syaraf), aqidah, fiqih, menerbitkan majalah “Al-Manar” [CITATION
geografi, dan bahasa Arab dan Turki. Namun HMa12 \l 1033 ].
Rasyid Ridha tidak tertarik terus belajar di Di awal pertemuannya dengan Abduh,
Madrasah tersebut, karena para pelajar disana Rasyid Ridha menanyakan tentang kitab tafsir
hanya dipersiapkan untuk menjadi pegawai apa yang paling terbaik. Abduh merespon
pemerintah, maka setelah setahun kemudian, ia dengan menyatakan bahwa “Tafsir az-
pindah ke Madrasah al-wathaniyah al Islamiyah Zamakhsyari” yang dinilainya sebagai kitab
di Tripoli yang didirikan oleh Syaikh Husain al terbaik untuk para pelajar dan mahasiswa,
Jisr seorang pengagum al-Afghani dan karena ketelitian redaksi serta segi-segi sastra
penganjur pembaharuan. Syaikh inilah yang bahasa yang diuraikannya [ CITATION MQu06 \l
akan turut andil besar terhadap perkembangan 1033 ].

4
Rasyid Ridha juga merupakan penulis yang pemikiran “Salaf”/Hanbali. Sebagai
telah menghasilkan karya-karya besar dalam penganut faham Hanbali yang terkenal
pemikiran tafsir, hadis, politik, dakwah, kalam, dengan kegigihan menyerang ulama
perbandingan agama, fiqih, dan fatwa. Karya- kalam (teolog) justru Rasyid Ridha
karya tulisan Ridha ialah bukan hanya Intenst terhadap teologi
1. Tarikh Al-Ustadh Al-Imam Al-Syaikh melainkan juga boleh dikata telah
Muhammad ‘Abduh (Biografi Imam berhasil membangun teologi yang
Muhammad Abduh), memiliki karakter tersendiri. Tarik-
2. Nida’ li Jins al-Latif (Panggilan terhadap menarik antara Hanbali dan Mu’tazilah
Kaum Wanita) (yang dibawa Abduh) itulah yang
3. Al-Wahyu Muhammadi ( Wahyu Nabi mewarnai pemikiran teologi Rasyid
Muhammad), Ridha. Justru disitulah letak karakter
4. Yusr Al-Islam wa Usul At-Tashri’ Al-‘Am teologi Ridha yang membedakan dengan
(Kemudahan Islam dan Prinsip-prinsip teologi lainnya setelah itu Rasyid Ridha
Umum dalam Syari’at), wafat karena kecelakaan mobil setelah
5. Al-Khilafah wa Al-Imamah Al-Uzma pulang dari Suez untuk mengantarkan
(Khalifah dan Imam-Imam yang besar). Pangeran Su’uz al- Faisal, pada tanggal
6. Muhawarah Al-Muslih wa Al-Muqallid 22 Agustus 1935 M [CITATION
(Dialog Antara Kaum Pembaharu dan HMa12 \l 1033 ].
Konservatif). Sebagai salah satu pemikiran
7. Zikra Al-Maulid An Nabawiy Pendidikan Islam, Rasyid Ridha juga
(Memperingati Hari Kelahiran Nabi selalu berupaya dan merubah pola pikir
Muhammad), dan masyarakat lebih maju dan dinamis,
8. Haquq AL-Mar’ah As-Salihah (Hak-hak karena itulah ia berpendapat bahwa
Wanita Muslim) [ CITATION Ase17 \l umat Islam itu akan maju jika
1033 ]. menguasai pendidikan. Dan Rasyid
Yang cukup menarik dari sosok Ridha yang dikenal sebagai seorang
Rasyid Ridha ialah pemikiran tokoh pembaharuan pada abad XIX, ia
teologisnya, karena disuatu sisi ia juga sangat memerhatikan pendidikan
sebagai pengagum dan sekaligus murid wanita, dan mampu menghasilkan
Abduh yang dalam bidang teologinya tokoh-tokoh pendidik dari wanita
terkenal sangat rasional, dan melebihi muslim [ CITATION Muh12 \l 1033 ].
Mu’tazilah justru dalam aspek tertentu Selanjutnya, Rasyid Ridha juga termasuk
pemikirannya lebih condong ke seorang pengikut Tarekat Naqsabandiah, dengan

5
pengalamannya di dunia tarekat, ia terkait dengan isu-isu dan kebijakan politik.
menyimpulkan bahwa ajaran tarekat berlebihan Khususnya mengenai pemikiran politik yang
dalam cara-cara beribadah dan mempanatikan menyangkut dengan sisitem khalifah, Rasyid
guru-guru yang sangat berlebihan, sikap-siap Ridha berkeinginan agar umat Islam dari semua
seperti ini jelas-jelas merugikan umat Islam. Jadi Negara kembali bersaudara. Dalam
Rasyid Ridha tidaklah menyalahkan ajaran pembaharuan dibidang pendidikan, Rasyid
tarekat yang berembang saat itu, melainkan yang Ridha sangat menaruh perhatian dibidang
dipermasalahkan ialah hal-hal yang menyangkut tersebut. Karena menurutnya, umat Islam hanya
peribadatan yang berlebihan sehingga urusan dapat maju apabila umat Islam menguasai
duniawi menjadi tertinggal. bidang pendidikan. Rasyid Ridha selalu
Selain itu, Ridha juga memiliki ide-ide mengajak dan mendorong umat Islam untuk
pembaharuan penting, antaranya dibidang menggunkan kekayaan bagi pembangunan
agama, bidang pendidikan, dan bidang politik. lembaga-lembaga pendidikan[CITATION Yus11 \l
dalam bidang agama, ia berpendapat, bahwa 1033 ].
umat Islam lemah karena mereka tidak lagi Rasyid Ridha juga membangun Sekolah
mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang murni Missi Islam dengan nama Madrasah ad-Da’wah
seperti ajaran yang telah dipraktekkan pada wa al-Irsyad, yang bertujuan agar mencetak
masa Nabi Muhammad SAW dan sahabat- kader-kader mubaligh yang tangguh sebagai
sahabatnya, melaikan umat Islam mengamalkan imbangan terhadap seolah misionaris kristen.
ajaran-ajaran yang sudah banyak menyimpang Sedangkan dibidang politik, Rasyid Ridha
dan bercampur dengan bid’ah dan khurafat. Jadi pernah menjadi presiden kongres Suriah padab
dapat dilihat bahwa perkembangan pemikiran tahun1920. Dalam ide-idenya di bidang politik
Ridha, ia berkeinginan menjauhkan umat Islam diantaranya ialah, tentang Ukhuwah Islamiah
dari faham fatalism yang sudah lama yang menyerukan umat Islam bersatu kembali di
membelenggu umta Islam, sebagai seorang bawah satu keyakinan, satu sistem moral, satu
mujtahid modern, Ridha tampak jelas sistem pendidikan, serta tunduk kepada sistem
memerangi faham taqlid dan fanati mazhab dan hukum dalam satu kekuasaan Negara yang
menentang mazhab pada saat itu. berbentuk khilafah yang dibantu oleh para ulama
Dapat dilihat dari pembaharuan yang dan bertanggung jawab kepada ahlu al-hali wa-
digaungi Rasyid Ridha, tidak lepas dari pembaru al’aqdi yang anggotanya terdiri dari ulama dan
ajaran agama Islam yang telah menyimpang dari tokoh masyarakat [ CITATION Zae15 \l 1033 ].
ajaran yang sebenarnya, dan yang dikaitkan Rasyid Ridha juga berpendapat bahwa ilmu
dengan pemikiran politik dunia Islam. Ia masuk pengetahuan modern tidak bertentangkan
kedunia politik, dikarenakan pendidikan sangat dengan ajaran Islam, arena ilmu pengetahuan itu

6
merupakan dasar bagi kemajuan peradapan SIMPULAN DAN SARAN
Barat. Sudah seharusnya umat Islam diseluruh
Muhammad Rasyid bin Ali Ridha bin
dunia yang mendambakan kemajuan, siap
Muhammad Syamsuddin al-Qalamuni yang
mempelajarinya. Namun tetap mempertahankan
lebih dikenal dengan Rasyid Ridha. Sebagai
nilai-nilai nasionalisme dan dasar-dasar moral
salah satu pemikiran Pendidikan Islam, Rasyid
masyarakat. Didalam masalah politik, Rasyid
Ridha juga selalu berupaya dan merubah pola
Ridha juga mengatakan bahwa kemunduran
pikir masyarakat lebih maju dan dinamis, karena
umat Islam dibidang politik karena disebabkan
itulah ia berpendapat bahwa umat Islam itu akan
perpecahan yang terjadi di antara mereka. Dan
maju jika menguasai pendidikan. Dapat dilihat
jika ingin maju, umat Islam harus mewujudkan
dari pembaharuan yang digaungi Rasyid Ridha,
persatuan dan kesatuan umat Islam yang
tidak lepas dari pembaru ajaran agama Islam
didasarkan pada keyakinan [ CITATION AAt06 \l
yang telah menyimpang dari ajaran yang
1033 ].
sebenarnya, dan yang dikaitkan dengan
Selanjutnya, Rasyid Ridha sangat tidak
pemikiran politik dunia Islam.
sepakat jika persaudaraan dalam Islam itu
Selanjutnya, Rasyid Ridha sangat tidak
membeda-bedakan tanah air, bahasa, dan
sepakat jika persaudaraan dalam Islam itu
bangsa. Dan Rasyid Ridha memiliki gagasan
membeda-bedakan tanah air, bahasa, dan
bahwa persaudaraan umat Islam harus dipererat
bangsa. Dan Rasyid Ridha memiliki gagasan
tanpa perbedaan ideologi, bahasa, tanah air, dan
bahwa persaudaraan umat Islam harus dipererat
perbedaan bangsa. Rasyid ridha bersama Afgani
tanpa perbedaan ideologi, bahasa, tanah air, dan
dan Abduh, ketiga tokoh ini mempunyai
perbedaan bangsa. Dan jika ingin maju, umat
semangat kebangsaan yang kuat, berjuang tida
Islam harus mewujudkan persatuan dan kesatuan
hanya lewat gerakan-gerakan bawah tanah atau
umat Islam yang didasarkan pada keyakinan.
sembunyi-sembunyi melaikan juga pemikiran
Rasyid Ridha sangat tidak sepakat jika
yang meluruskan pemahaman rakyat yang
persaudaraan dalam Islam itu membeda-bedakan
bersikap nasionalisme sudah mulai luntur dan
tanah air, bahasa, dan bangsa. Dan Rasyid Ridha
menipis. Sampailah ketiga tokoh tersebut
memiliki gagasan bahwa persaudaraan umat
terutama Rasyid Ridha pada kondisi yang
Islam harus dipererat tanpa perbedaan ideologi,
berbenturan pada para kolonialisme dan
bahasa, tanah air, dan perbedaan bangsa. Dari
penghinat-penghianat bangsa dan
penjelasan tersebut, kita sebagai umat Islam
memperjuangkan sikap persautan umat untuk
harus menerapkan gagasan dari Rasyid Ridha
mencapai kebahagiaan [ CITATION Ahm18 \l
bahwa sesama umat muslim harus mempererat
1033 ]. persaudaraan. Saling menolong dan menguatkan
agar tidak mengalami kemunduran dan

7
kehancuran umat Islam. Rasyid ridha bersama
Afgani dan Abduh, ketiga tokoh ini mempunyai
semangat kebangsaan yang kuat, berjuang tida
hanya lewat gerakan-gerakan bawah tanah atau
sembunyi-sembunyi melaikan juga pemikiran
yang meluruskan pemahaman rakyat yang
bersikap nasionalisme sudah mulai luntur dan
menipis.

REFERENSI

Abidin, Z. (2015). Formasi Dan Rekonstruksi Politik Islam Abad 19. TASAMUH, 1-22.

Athaillah, A. (2006). Rasyid Ridha Konsep Teologi Rasional dalam Tafsir al-Manar. Jaarta: Penerbit
Erlangga.

Hadi, M. K. (2013). Pemikiran Politi Rasyid Ridha Dalam Fiqh Munakahat. Hunafa, 221-236.

Harahap, S. M. (2014). Muhammad Rasyid Ridha Antara Modernisme dan Tradisionalisme. FITRAH,
253-268.

Hilmi, A. (2017). Pemikiran Modern Hukum Islam Rasyid Ridha. TAZKIYA, 191-204.

Kasim, H. M. (2012). Muhammad Rasyid Ridha (Antara Rasionalisme dan Tradisionalisme). Pemkiiran
Islam, 128-132.

Sanusi, A. (2018). Pemikiran Rasyid Ridha Tentang Pembaharuan Hukum Islam. TAZKIYA, 28-52.

Shihab, M. Q. (2006). Rasionalitas Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.

Thalib, M. D. (2012). Konsep Pendidikan Al-Qabisy Dan M.Rasyid Ridha. EDUKASI, 1-15.

Yamin, A. (2006). Konsepsi Muhammad Rasyid Ridha Tentang Syura Sebagai Azas Pemerintahan Islam.
KONTEKSTUALITA, 29-49.

Yusuf, N. (2011). Perbandingan Pemikiran Muhammad Abduh dan Rasyid Tentang Pendidikan. Sosial
Ubadaya, 64-82.

Anda mungkin juga menyukai