Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MUHAMMAD RASYID RIDHO

Disusun Oleh
Kelompok 3:

1. Dimas Adi Putra


2. Farasy Umawi Al-farizi
3. Haidar Tafziran
4. M.Sifatul Huda
5. Muhammad Ahsanunnas
6. Rizky Indra Data
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karenatelah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah kami yang berjudul “Rasyid Ridha (sebagai
makalah utama)” bisa selesai padawaktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusidengan memberikan ide-idenya dan kepada dosen
pembimbing sehingga makalah ini bisadisusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan


dan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah inimasih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar belakang .........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................

1.3 Tujuan.......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................

 2.1 Biografi Rasyid Ridha ...............................................................................

2.2 Pemikiran Pembaharuan Rasyid Ridha .....................................................

2.2.1 Bidang Politik.........................................................................................

2.2.2 Bidang Pendidikan ................................................................................

2.2.3 Bidang Keagamaan ...............................................................................

BAB III PENALARA……………………………………………………………………………………

 3.1 Analisis Pemakalah ..................................................................................

BAB IV PENUTU ..............................................................................................

 4.1 Kesimpulan ..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di abad modern ini, seiring berjalannya waktu ilmu pengetahuan


dan teknologi akan berkembang dan dunia akan semakin lebih maju
dengan memberikan penemuan-penemuan yang mengefisienkan
kebutuhan manusia. Di masa modern ini kita diberikan prinsip-prinsipyang
mengutamakan rasionalitas. Namun dunia islam masih terpaku dengan
tradisi-tradisiterdahulu dan masih banyak umat muslim yang ingin berbalik
dengan masa lalu. Tetapi tetapsaja hal itu tidak mungkin akan terjadi pada
keadaan yang sudah berubah total.

Kaum muslimin seharusnya menjadi bangkit dengan


adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi namun masih tetap
berpegang teguh dengan al-qur’an dan as-sunnah. Di karenakan
perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat, maka hal itu
dapatdijadikan tantangan untuk umat muslim dengan menyesuaikan apa
yang terjadi secaramendatang. Misalnya mempelajari ilmu barat dengan
tidak meninggalkan ajaran al-qur’andan as-sunnah.

Dikarenakan pada zaman dulu, pada aspek pendidikan pada islam


kurang berkembang pesat dan metodenya hanya menghafal, permainan
politik yang membara, munculnya ajaran-ajaran sesat atau mengada-
ngada dan pada akhirnya mengakibatkan pahamnya fatalisme,maka pada
akhirnya muncul lah ide pembaharuan dari tokoh yang bernama Rasyid
Ridha.Rasyid Ridha adalah murid dari Muhammad Abduh yang juga
memiliki ide pembaharuandalam bidang pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana dan siapakah Rasyid Ridha?

2. Bagaimana pokok pemikiran pembaharuan Rasyid Ridha terhadap


bidang politik
3. Bagaimana pokok pemikiran pembaharuan Rasyid Ridha terhadap
bidang pendidikan?

4.Bagaimana pokok pemikiran pembaharuan Rasyid Ridha terhadap


keagamaan

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah pembaharuan islam yang di


peroleh dari ide Rasyid Ridho.

2. Untuk menelusuri bagaimana metode pembelajaran yang dilakukan


Rasyid Ridha pada saat itu
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Rasyid Ridha

 Nama lengkap Rasyid Ridha adalah Muhammad Rasyid Ibn Ali Ridha
IbnMuhammad Syamsuddin Ibn Muhammad Bahauddin Ibn Manla Ali
Khalifah. Rasyid Ridhalahir pada tahun 1865 di suatu desa bernama Al-
Qolamun suatu desa di Lebanon (saat itu berada di wilayah kerajaan Turki
Usmani) yang letaknya tidak jauh dengan kota Tripoli(sekarang Suriah).
Semasa kecil Ia telah belajar menulis, membaca Al-Qur’an dan berhitungdi
desa yang ditinggai olehnya itu. Pada tahun 1882, Ia meneruskan
pendidikannya diSekolah Nasional Islam atau yang disebut Madrasah al-
Wataniyah al-Islamiyah di Tripoli.Syaikh Husain Al-Jisr, beliaulah yang
mendirikan sekolah tersebut dan beliau termasukulama islam yang
terpengaruhi oleh ide-ide modern. Di Madrasah ini, Rasyid Ridha
jugamempelajari bahasa asing seperti turki dan perancis. Selain
mempelajari bahasa asing dan pengetahuan tentang agama, ia juga
mempelajri tentang pengetahuan modern.

Selanjutnya beliau melanjutkan pendidikannya pada sekolah agama


di Tripoli.Walaupun demikian, beliau masih terhubung dengan Syaikh
Husain Al-Jisr dan beliaulahguru dimasa muda Rasyid Ridha. Selain Syaikh
Husain Al-Jisr, beberapa ulama yang berpengaruh terhadap Rasyid Ridha
yaitu Syaikh Mahmud Nasabah, Syaikh Muhammad Al-Qawiji, dan Syaikh
Abdul Ghani Ar-Rafi. Kemudian, Rasyid Ridha terpengaruh oleh ide-idedari
Jamaludin Al-Afghani dan Muhammad Abduh melalui majalah Al-Urwah Al-
Wutsqa.

Pertemuan Rasyid Ridha dengan Muhammad Abduh, saat itu


Muhammad Abduh berada dalam pembuangan di Beirut dan mereka
sempat berdialog. Kemudian pemikiran pembaharuan yang diperolehnya
dari Syaikh Husain Al-Jisr itu diperluas lagi dengan ide-ideAl-Afghani dan
Muhammad Abduh sehingga beberapa bulan kemudian
beliau menerbitkanmajalah yang berjudul Al-Manar. Dalam majalah Al
Manar ini, tujuannya sama sepertitujuan majalah Al Urwah Al-Wutsqa
yaitu membarantas masalah tahayyul dan bid’ah bid’ah yang masuk dalam
tubuh islam, menghilangkan paham fatalisme dan faham yang
dianuttarekat-tarekat tasawuf, meningkatkan mutu pendidikan serta
membela islam dalam permainan politik barat.

Rasyid Ridha adalah murid setia Muhammad Abduh. Pada awalnya,


penulisan tafsir Qur’an terhadap majalah Al-Manar tidak
disetujui Muhammad Abduh dikarenakan orang-orang yang hatinya buta
dan hanya memahami 20% dari apa yang dituliskan. Kemudian Rasyid
Ridha meminta untuk diajarkan tafsiran Qur’an metode ceramah. Melalui
kuliah itu, Rasyid Ridha selalu mencatat ide-ide pembaharuan islam yang
telah disampaikan dari kajianMuhammad Abduh. Selanjutnya, catatan
tersebut disusun secara sistematis dan dilakukan pemeriksaan kepada
Muhammad Abduh dan di sahkan kemudian tafsiran tersebut disiarkandi
majalah Al-Manar.

Sesuai dengan visinya ,maka misi yang dilaksanakan rasyid ridha


untuk mencapaivisinya terlihat dengan jelas pada tujuan diterbitkannya al-
manar yaitu melaksanakan pembaharuan di bidang agama, sosial dan
ekonomi; menjelaskan bukti-bukti kebenaran Islamdan keserasiannya
dengan kemajuan zaman, meneruskan cita-cita al-Urwah al-
Wutsqa,memberantas bid’ah, khufarat,takhayul, kepercayan jabar dan
paham fatalis,paham-pahamyang keliru tentang qada’ dan qadar ; praktik 
praktik bid’ah atau sesat yang terdapat dalam tarekattarekat sufi ;
meningkatkan mutu pendidikan Islam ; dan memacu umat Islam agar
dapat mengejar umat umat lain dalam berbagai bidang yang diperlukan
untuk mencapaikemajuan dan kesejahteraan umat.

Walaupun beliau waktu itu sudah berada masa tuanya, beliau tidak
berhentimemikirkan dan menyebarkan ajaran benar serta
bersikap aktif. Akhirnya, sekembalinya mengantarkan pangeran Su’ud ke
kapal Suez, beliau meninggal dunia pada bulan Agustus tahun 1935.

2.2 Pemikiran Pembaharuan Rasyid Ridha


1. Bidang Politik

Sewaktu masih di tempat tinggalnya, Rasyid Ridha telah memasuki


lapangan politikdan setelah pindah ke Mesir, beliau ingin melanjutkannya
setelah Muhammad Abduhmeninggal. Walaupun beliau mengakui pada
kemajuan Barat, namun beliau tidak setujudengan ide kebangsaan Barat
karena dalam islam rasa kebangsaan itu dibangun atas dasarkeagamaan.
Sejalan dengan konsep ini, Rasyid Ridha merindukan kebersamaan dan
kesatuanumat islam dan beliau mengajak untuk bersatu kembali dibawah
satu sistem hukum dan moral.

Untuk melaksanakannya, negara harus ada penguasanya.


Negara yang dianjurkanRasyid Ridha adalah negara dengan bentuk
kekhalifaan. Dianjurkan khalifah adalah seorangmujtahid, karena mujtahid
memiliki kekuatan legislatif. Dengan kekhalifaan seperti inikesatuan umat
dapat tercapai.

Konsep kekhalifaan yang diajukan oleh Rasyid Ridha yang termuat


dalam kitabnyaal-Khilafah, konsep ini semata-mata hasil renungan dan
pandangnnya terhadap sejarah al-khulafa’ur Rosyidin. Beliau hanya
melihat dari sudut pandang fungsi negara denganmengenyampingkan
persepsi negara ditinjau dari sudut pertumbuhan penduduk.
Dengankatalain, beliau kurang memandalami tentang dinamika sejarah
pemerintahan islam di zamanklasik dan pertengahan. Secara administrasi,
sistem kekhalifahan itu memancing instabilitasdan perebutan kekuasaan
karena secara langsung menutup kreativitas dan
aspirasi rakyat.Tampaknya sistem kekhalifahan sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan zaman.

2. Bidang Pendidikan

Rasyid Ridha mengemukakan konsep jihad sebagai anjuran


umat islam untukmenghadapi beratnya tantangn zaman modern.
Kekuatan jihad hanya diperoleh jika umatislam bersedia untuk menerima
peradaban Barat. Peradaban Barat modern menurut RasyidRidha
didasarkan atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu
pengetahuan danteknologi tidak bertentangan dengan islam. Agar umat
islam dapat maju, umat islam harusmau menerima peradaban Barat yang
ada. Di zaman klasik umat islam mengalami kemajuandalam bidang ilmu
pengetahuan dan Barat menjadi maju karena Barat mau mengambil
ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh umat islam. Dengan demikian,
mengambil ilmu pengetahuan Barat modern berarti mengambil kembali
ilmu pengetahuan yang pernah didapat dan dimiliki oleh umat islam.

Rasyid mendorong umat islam untuk membangun lembaga


pendidikan menggunakankekayaannya. Menurutnya, membangun
lembaga pendidikan lebih penting daripadamembangun masjid. Masjid
tidak besar nilainya apabila di dalam masjid terdapat orang-orangyang
sholat dan didalamnya hanyalah orang-orang bodoh. Dengan dibangunnya
lembaga pendidikan, kebodohan itu akan terhapus dan dengan itu
pekerjaan dunia dan akhirat menjadilebih baik. Satu-satunya untuk
mencapai kemakmuran umat islam yaitu dengan didirikannyaatau
memperluas pendidikan secara umum.

Di bidang pendidikan, beliau mendirikan sekolah bernama


Madrasah al-dakwah waal-irsyad di Kairo, Mesir pada tahun 1912 M.
Rasyid Ridha condong terhadap ajaran IbnuTaimiyah dan termasuk sebagai
penyokong atau penyangga aliran wahabi, karena dalamaliran tersebut
dikemukakan pengakuan bermadzab salaf yang mengembalikan semua
ajaran islam menuju al-Qur’an dan As-Sunnah.

3. Bidang Keagamaan

Adapun faktor yang menyebabkan umat islam tidak maju dan


tertinggal pada masamodern Barat, yaitu adanya ajaran yang nampaknya
ajaran islam namun sebenarnya bukan.Jika mereka dapat mengembalikan
ajaran islam yang sebenarnya sebagaimana yang telahdiajarkan Nabi
Muhammad saw dan dipraktekkan oleh para shahabat, maka menurutnya,
umat islam dapat mengalami kemajuan dan dapat mengejar ketinggalan
nya dari bangsa Eropayang sudah maju itu.

Di zaman yang terbilang rumit ini, umat islam harus dibawa kembali
kepada ajaran islam yang murni terbebas dari segala bid’ah yang
mendatang. Islam murni sangatlah sederhana dari dalam hal ibadah
maupun muamalatnya. Dalam soal ibadah, ibadah terlihatrumit atau sukar
dikarenakan pada zaman itu adanya penambahan hal-hal yang bukan
wajib,namun sebenarnya hal itu adalah sunnah. Dari perbedaan pendapat,
maka timbullahkekacauan. Sedangkan dalam soal muamalat, diserahkan
kepada umat untuk menentukannya.Soal muamalat ini, hanya dasar-dasar
yang diberikan seperti peradilan, persamaan, dan pemerintahan syura.

Hukum-hukum fiqh dalam kehidupan masyarakat dilandaskan


dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang sifatnya dinamis, tidak absolut (tidak
tetap). Karena, seiring berkembangnyazaman, akan megalami perubahan
dan hukum-hukum akan timbul sesuai dengan zaman.Terhadap sikap yang
fanatik, maka Rasyid Ridha menganjurkan untuk bertoleransiantar
madzhab. Dalam hal dasar perlu dipertahankan untuk kesamaan
pemahaman. Namundalam hal perincian dan bukan dasar, diberikan
kebebasan atau kemerdekaan bagi orang yangsetuju dengan apa yang ia
setujui.
 

BAB III

PENALARAN

3.1 Analisis pemakalah

Apa yang kita lihat dalam pemikiran atau ide-ide pembaharuan


Rasyid Ridha, adapun yang perlu dicermati yaitu:

1. Dalam bidang pendidikan, beliau berpendapat bahwa agar


umat islam bisa mencapaikemajuan maka sepatutnya
umat islam dapat memadukan ilmu pengetahuan umum
danagama dengan metode Eropa serta mementingkan
membangun lembaga pendidikan daripadamembangun
masjid.

Pemakalah setuju dengan pendapat Rasyid Ridha bahwa


umat islam untukmemadukan ilmu pengetahuan agama dan umum
menggunakan metode Eropa karena padawaktu itu umat islam
lebih menonjol pada pembahasan masalah agama, namun
ilmu pengetahuan umumnya dilupakan. Oleh sebab itu, maka perlu
juga dibangun lembaga pendidikan lebih banyak agar terhapusnya
kebodohan dan terbebasnya dari ajaran-ajaran sesat.

2. Dalam bidang politik, beliau berpendapat bahwa negara


yang dianjurkan agar menjatu bersatunya umat yaitu
dengan menerapkan negara kekhalifaan. Khalifah
hendaknya seorangmujtahid karena memiliki kekuatan
legislatif.

Disini pemakalah kurang setuju dengan pendapat tentang


negara kekhalifaan karena secara langsung aspirasi dari rakyat tak
bisa tercapai dan juga sistem kekhalifaan dapat memancing untuk
perebutan kekuasaan.

3. Dalam bidang keagamaan, beliau berpendapat bahwa


umat islam akan maju apabila bisa meninggalkan ajaran
sesat, bid’ah bid’ah, khurafat, tahayul, juga dapat
memberantas taqlid.Kebebasan berfikir juga lebih
dimajukan dari pada kepercayaan yang jelek.
Toleransiterhadap perbedaan madzhab dihidupkan serta
kembali kembali ke ajaran islamsesungguhnya dengan
menggali kembali dalil melalui al-Qur’an dan as-Sunnah

Pemakalah sependapat bahwa pentingnya untuk meninggalkan


ajaran sesat yang membuat tidak lurusnya ke jalan kebenaran. Kemudian
dengan kembalinya pada al-Qur’andan as-Sunnah untuk menggali dalil
hukum agar tercegahnya konflik atau perselisihan antar madzhab. Dengan
menggali dalil hukum melalui al-Qur’an dan as-Sunnah agar umat
islammenjadi lebih kritis dalam berfikir, mampu untuk tidak bersikap taqlik
dan mampu untukmenghasilkan para ulama yang memiliki pemahaman
luas pada ilmu.
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari uraian dalam makalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rasyid


Ridha merupakantokoh islam yang cerdas dan memiliki pengaruh tentang
kemodernan. Pemikirannyaterpengaruh oleh ide-ide Jamaludin al-Afghani
dan Muhammad Abduh melalui majalah Al-Urwah Al-Wutsqa yang
bertujuan untuk mengadakan pembaharuan dalam bidang agama,sosial,
dan ekonomi, memberantas takhayul dan bid’ah- bid’ah,
menghilangkan sikap fatalisme dan paham-paham yang salah yang dibawa
tarekat-tarekat tasawuf.

Jika kita ambil poin singkat, Adapun ide pembaharuan yang dilakukan


oleh Rasyid Ridhaantara lain yaitu dalam bidang politik, bidang pendidikan,
dan bidang keagamaan.

1. bidang politik, Rasyid Ridha memiliki pemikirian bahwa dengan negara


kekhalifaan umat bisa bersatu

2. bidang pendidikan, Rasyid Ridha memiliki pemikiran bahwa perlunya


membangkitkan danmembangun serta memperluas lembaga pendidikan
agar terhapusnya orang-orang bodoh.Beliau juga menganjurkan dengan
konsep jihad untuk menghadapi tantangan modern barat.

3. bidang keagamaan, Rasyid Ridha memiliki pemikiran bahwa umat islam


harus dibawa kembali kepada ajaran islam yang murni terbebas dari segala
bid’ah yang mendatang dan merujuk kepada sumber paling utama yaitu al-
Qur’an dan a-Sunnah. Dan menganjurkanketoleransian antar madzhab.
DAFTAR PUSTAKA

 Nasution Harun. 2003. Pembaharuan dalam Islam Sejarah Pemikiran dan


Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.

Mappiaswan Andi. 2015.Pemikiran Sayyid Muhammad Rasyid Ridha Dalam


Pengembangan Islam (Suatu tinjauan Historis) [skripsi]. Makassar: UIN
Alauddin Makassar.

Yafrianti Fitri. 2014.Sejarah Pembaharuan Pemikiran Dan Pembaharuan


Rasyid Ridha. [internet] http://sakura-ilmi.blogspot.com/2014/07/sejarah-
pembaharuan-pemikiran- dan.html [di akses 7 Juli 2014].

Saputra Harja. 2012. Biografi dan ide-ide pembaharuan islam.


[internet]. https://www.harjasaputra.com/riset/biografi-dan-ide-ide-
pembaharuan-rasyid ridha.html. [ diakses 28 Oktober 2012].

Anonim. BAB II Mengenal Rasyid Ridha.


[internet]. http://digilib.uinsby.ac.id/8782/5/bab%202.pdf 

Anda mungkin juga menyukai