Anda di halaman 1dari 3

BAB

A. MAKNA DAN RUANG LINGKUP IBADAH

Secara bahasa kata ibadah berasal dari bahasa Arab yaitu ‘abada ya’budu ‘ibadatan yang
berarti taat, tunduk, patuh dan pengabdian. Sedangkan menurut istilah ibadah adalah segala
sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah, baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Adapun macam-macam ibadah secara global dibagi menjadi dua :
1. Ibadah mahdhah (khusus) yaitu ibadah yang khusus berbentuk praktik/perbuatan yang
menghubungkan antara hamba dengan Allah melalui cara yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah SAW. Contoh : shalat, zakat, puasa, haji dan lain-lain.
2. Ibadah ghairu mahdhah (umum) yaitu ibadah yang umum berbentuk hubungan antara
sesama manusia dan manusia dengan alam yang memiliki nilai ibadah. Ibadah ini tidak
ditentukan cara dan syarat secara detail tapi diserahkan kepada manusia sendiri. Contoh :
menyantuni fakir miskin, mencari nafkah, bertetangga dan lain-lain.

B. IMPLEMENTASI IBADAH DALAM KEHIDUPAN

Ibadah yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW akan menciptakan
kesolehan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu kebaikan atau keharmonisan dalam
hidup bersama baik dalam lingkup kecil antar keluarga, RT, RW, desa, maupun dalam lingkup
yang besar seperti kota, negara dan yang paling luas yaitu dunia. Allah SWT berfirman :

              

   


Artinya :
“Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-
ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Q.S. Al-A’raaf : 96)

Pesan ayat ini adalah bahwa Allah SWT menjanjikan jika suatu masyarakat beriman dan
bertaqwa, hanya beribadah kepada Allah dengan benar maka mereka akan memperoleh
[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 47
keberuntungan, kebahagiaan dan keberkahan dari langit maupun dari bumi. Disisi lain, ayat ini
juga mengilustrasikan hubungan kausalitas antara ibadah yang dilandasi dengan iman dan
taqwa dengan kesejahteraan hidup para pemeluknya.
Ibadah yang benar akan mempengaruhi perilaku hidup seorang muslim dalam
kesehariannya, sehingga terwujudlah semangat spiritualitas yang tinggi karena percaya
kepada yang ghaib yaitu Allah SWT yang selalu mengawasinya. Dengan itu, ia akan selalu
berjalan pada norma-norma agama yang membimbingnya untuk selalu berbuat kebaikan, juga
dapat menumbuhkan kepedulian sosial diantara masyarakat karena pada hakikatnya umat
Islam seluruhnya adalah bersaudara, saling membantu dan menolong diantara mereka dalam
keadaan suka dan duka, senang maupun susah dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, sebagai indikasi yang benar dari ibadah yang benar akan tampak
tingkah laku yang baik dalam kehidupannya baik bagi dirinya, keluarga maupun dalam
kehidupan bermasyarakat, sehingga dengan diamalkannya ibadah itu bagi pemeluknya secara
rutin dan istiqamah akan terciptalah manusia-manusia yang baik, sehingga dengan itu akan
terciptalah kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat.

C. IBADAH DALAM MEMBENTUK KARAKTERISTIK MANUSIA

Ibadah yang Allah wajibkan kepada manusia bertujuan untuk mensucikan dirinya dari
hal-hal yang dapat merusak dirinya dari dosa dan maksiat juga memelihara hakikat dirinya
sebagai sebaik-baik makhluk yang sempurna di muka bumi untuk mengemban amanat dari
Allah dalam memelihara alam semesta ini. Maka dengan misi ini manusia harus memiliki
karakter yang baik sebagai hamba Allah dengan cara melaksanakan ibadah yang benar sesuai
dengan tuntunan Rasulullah SAW.
Adapun ibadah yang dikerjakan manusia akan melahirkan beberapa karakter yaitu :
1. Akidah yang kuat. Ibadah yang dilakukan secara terus menerus akan melahirkan
keyakinan yang kuat dari manusia kepada Zat yang ia sembah dalam ibadahnya. Dengan
demikian, pondasi keyakinan yang kuat tersebut akan menjadikan hidupnya menjadi
harmonis dan selalu bijaksana dalam menjalani problematika hidup di dunia ini.
2. Memiliki kedekatan dengan Allah. Ini adalah balasan yang setimpal dari ibadah yang
senantiasa ia kerjakan, ia akan selalu merasa diawasi dan dilihat oleh Allah dimana pun
berada, sehingga dengan perasaan itu ia akan menjauhi perbuatan yang buruk, dosa dan
maksiat, dengan begitu akan melahirkan akhlak yang baik dalam hidupnya dan jauh dari
akhlak yang tercela.
3. Zikrullah. Seorang ahli ibadah akan selalu terpaut lisan dan hatinya dengan Allah. Dalam
setiap keadaan ia akan selalu ingat Allah dengan itu akan selalu bertambah keimanan
dalam hatinya terhadap Allah SWT, sehingga tidak ada waktu yang sia-sia dalam hidupnya
karena selau digunakan untuk ibadah kepada Allah SWT.
4. Meninggalkan perbuatan syirik. Orang yang beribadah selalu kepada Allah berarti ia
menjauhi perbuatan syirik atau penyembahan kepada selain Allah, selalu menjadikan
dirinya mentauhidkan Allah dengan ibadah yang ia kerjakan selama hidupnya. Dan ini
merupakan pondasi dalam mengamalkan ajaran Islam untuk meraih kebahagian di dunia
dan di akhirat.
5. Rajin membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an. Seorang ahli ibadah akan
menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya dalam memahami Islam, memahami
tata cara ibadah dan beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya, sehingga tiada hari

[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 48
tanpa membaca dan mempelajari makna dan kandungan isi Al-Qur’an dalam rangka
menjadi hamba Allah yang shalih.
6. Istiqamah dalam ibadah. Manusia yang rajin beribadah akan tumbuh kebisaan yang baik
dalam dirinya sehingga dengan kebiasaan itu akan menjadi kebutuhan yang tidak akan
pernah ditinggalkan dalam hidupnya.
7. Berakhlak terpuji. Ahli ibadah akan memiliki akhlak yang terpuji dalam dirinya seperti
jujur, rendah hati, mandiri, tanggung jawab dan lainnya, karena inilah buah dari ibadah
yang benar dan ikhlas yang dikerjakan hanya karena Allah.

D. IBADAH HUBUNGANNYA DENGAN ALLAH DAN SESAMA MANUSIA

Ibadah merupakan bukti tunduk dan patuh serta wujud pengabdian seorang hamba
kepada Penciptanya, sebagai bentuk rasa syukurnya terhadap penciptaan dirinya, karena Allah
telah menciptakannya hanya untuk beribadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah :
      
Artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”
(QS. Adz-Zariyat : 56)

Bila seorang muslim taat beribadah maka akan terwujud ketenangan jiwa dalam
dirinya, sehingga akan lahir akhlak yang mulia sebagai efek dari ibadah yang telah ia kerjakan.
Ketika manusia muslim telah mengedepankan akhlak yang mulia dalam hidupnya maka akan
timbul keharmonisan antara sesama warga masyarakat. Dengan demikian akan mewujudkan
suatu wilayah atau daerah yang aman dan tentram.
Ibadah yang dilakukan seorang muslim sangat berpengaruh pada kehidupannya baik di
dunia maupun di akhirat karena Allah akan membalas semua perbuatan hamba-Nya sekecil
apa pun yang akan mempengaruhi kebaikan atau keburukan dalam kehidupannya, sehingga
bisa diukur baik-buruknya perbuatan seorang muslim tergantung pada ibadah yang ia
kerjakan, karena baik-buruknya perbuatan manusia itulah cermin dan bukti iman dan
takwanya kepada Allah SWT. Sehingga dituntut bagi setiap muslim untuk selalu beribadah
dalam hidupnya secara terus menerus untuk menciptakan kebaikan dan kebahagian dalam
hidupnya.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !


1. Sebutkan manfaat ibadah dalam kehidupan sehari-hari !
2. Apa syarat mendapatkan berkah dari langit dan bumi dalam ayat di bawah ini ?
           
3. Sebutkan peran dan fungsi ibadah dalam membentuk kepribadian seorang muslim!
4. Berilah dalil Al-Qur’an yang berkaitan dengan kewajiban manusia beribadah kepada
Allah SWT !
5. Sebutkan syarat-syarat ibadah yang diterima Allah SWT !
[Type text]
MODUL PEMBELAJARAN PAI – UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA 49

Anda mungkin juga menyukai