Anda di halaman 1dari 2

Psikologi Belajar

Hasil wawancara penerapan operant conditioning guru tk

Profesi yang kami pilih yaitu Guru TK. Narasumber yang kami wawancarai adalah Guru TK
Tunas Kasih, Prambanan.

1. Saat suasana kelas gaduh, bagaimana cara guru-guru membuat suasana kelas jadi
kondusif dan tenang ?
Cara narasumber yang berprofesi menjadi guru tk untuk membuat suasana
kelas jadi kondusif dan tenang yaitu dengan menyanyikan lagu favorit murid-murid
yang ada dikelasnya dan murid-murid melakukan gerakan sesuai lagu tersebut. Anak
pasti ingin lagu tersebut dinyanyikan, akhirnya guru tersebut menyanyikan lagu itu
kembali dengan syarat bila lagu tersebut selesai dinyanyikan anak harus kondusif
mengikuti pembelajaran dari guru tersebut. Setelah mereka dinyanyikan lagu favorit
mereka, mereka langsung duduk dan mengikuti kelas secara kondusif. Menurut saya
cara narasumber menggunakan Operant Conditioning dimana pada saat murid-murid
tidak kondusif, guru memberikan penguatan positif berupa menyanyikan lagu yang
murid suka. Murid akan meminta lagu tersebut dinyanyikan, guru memberikan syarat
lagu akan dinyanyikan lagi apabila setelah lagu selesai murid-murid langsung
kondusif mengikuti pelajaran. Dan guru berhasil, setelah guru menyanyikan lagu
tersebut murid langsung kondusif mengikuti pelajaran tersebut.

2. Adakah anak yang memiliki social anxiety disorder, atau susah untuk berpisah
dengan pengasuhnya walaupun hanya sementara? Bagaimana cara guru
mengatasinya
: ada contoh pada seorang anak, karena ia terlambat datang kesekolah dan melihat
temannya sudah mulai bermain, ia menjadi malu dan tidak berani menampakan
wajah pada teman-temannya. Yang akhirnya menyebabkan anak tersebut tidak mau
ditinggal oleh pengasuhnya dan tidak berani masuk ke sekolah. Cara guru
mengatasinya adalah dengan memberikan positif reinforcement kepada anak. Guru
akan memberi rayuan dan kasih sayang kepada anak tersebut. Anak akan dipanggil
dengan lembut dan penuh kasih sayang kemudian perlahan-lahan dirayu agar mau
masuk sekolah, anak juga diajak untuk melihat/mencari benda kesenangannya
hingga akhirnya anak mau masuk sekolah.

3. Bagaimana cara para guru untuk membuat anak-anak disiplin ?


Narasumber kami menerangkan bahwa guru-guru membiarkan anak-anak yang
membuat aturan dan konsekuensi atau hukumannya. Misal ketika hari Jumat ada
kegiatan jalan sehat, anak-anak disuruh untuk membuat aturan sendiri untuk
silaksanakan selama perjalanan beserta konsekuensi jika melanggar aturan tersebut,
seperti mereka membuat aturan kalau tidak ada satupun dari mereka yang boleh
memetik bunga sembarangan di sepanjang perjalanan, jika ada yang melanggarnya
maka ia harus keluar dari barisan dan jalan bersama guru. Dari sini kami melihat
bahwa untuk mengubah perilaku anak-anak menjadi lebih disiplin adalah
memberikan punishment atau konsekuensi dari perilaku yang tidak disiplin (operant
conditioning)
4. Bagaimana cara untuk mengajari anak yang perhatiannya mudah teralihkan atau
anak yang mengidap ADHD?
[Jawaban Narasumber]
Di TK sekarang tidak seperti jaman dulu yang belajar membaca dan menulisnya
membutuhkan penekanan, anak harus bisa sebelum masuk SD. Metode yang
diterapkan saat ini yaitu mengajari anak melalui minat mereka. Dengan berbagai
media, seperti batu, ranting, dan kertas, minat anak dikembangkan sesuai kreativitas
mereka. Jadi walaupun anaknya Hyperactive jika minatnya dapat tersalurkan maka
ia akan berkembang. Banyak anak dapat belajar membaca dan menulis melalui
media yang disediakan. Misal membuat tulisan “pasir” menggunakan pasir asli. Dan
untuk mengurangi gerak anak, pada pagi hari selalu dimulai fisik dan motorik
(senam), setelah itu ketika anak mulai dapat konsenterasi dalam pembelajaran. Anak
juga diajari membuat jurnal dengan buku gambar, walau gambar anak yang tidak
jelas tapi kita tidak boleh menghina. Namun saat anak disuruh menjelaskan mereka
mampu bercerita dengan baik.
Berdasarkan jawaban yang telah dipaparkan narasumber pembelajaran yang
diterapkan menggunakan teori kognitif sosial dari Bandura. Karena minat anak
dijadikan sarana dalam belajar, perhatian anak diarahkan agar mau mengikuti
kegiatan pembelajaran. Setelah itu anak akan mengingat, dan perilaku yang baik
akan terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai