Disusun Oleh:
2020
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw. yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Fiqih Muamalahdengan
judul‘Ariyah
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................4
PENUTUP...........................................................................................................................4
A. Kesimpulan..............................................................................................................5
B. Saran.........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................5
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa sebenarnya ariyah itu? Bagaimana dasar hukum serta rukun dan
syarat Ariyah? Dan apakah pembayaran / pengambilan pinjaman itu telah sesuai
atau tidak? Untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana pengembalian yang sesuai
dengan syara’. Agar kita bisa menerapkan dalam kehidupan nyata. Begitu juga
dengan hiwalah dan penerapan hukumnya yang akan dibahas setelah bab ‘ariyah
ini.
4
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memberi
pengetahuan kepada pembaca umumnya dan kami khususnya tentang hal-hal yang
berkaitan dengan ‘ariyah, sehingga kita dapat mengaplikasikanya dalam kegiatan
kita sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud ariyah
2.Apa saja jenis jenis ariyah
3.Apa saja syarat dan rukun ariyah
4.Apa yang menjadi landasan hukum ariyah
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk memahami pengertian ariyah
2.Untuk mengetaahui jenis jennis ariyah
3.Untuk mengetahui apa saja syarat dan rukun didalam ariyah
4.Untuk mengetahui apa yang menjadi landaan hukum ariyah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ariyah
Ariyah berasal dari bahasa arab yaitu ajara ( – )اَ َج َرyu’jiru ( – )يُؤ ِج ُرijaran (
ارًاK )إِ ْي َجyang berarti menyewakan ,yakni dalam tradisi pinjam meminjam demi
suatu kebaikan .Dalam Islam peminjaman atau ariyah ini sangat dianjurkan sekali
daalam kegiatan sehari-hari , mengingat firman Allah yang berbunyi “Dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan ) kebaikan dan takwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan” (al-Mai’idah [5]:2)
dalam hal ini tolong menolong bisa berbentuk suatu pinjaman , dan pinjamanpun
berhak diberikan kepada orang yang membutuhkan , mengingat manusia
merupakan makhluk sosial yang harus bergantung pada orang lain.1
1
Sri Soedewi Masychoen Sofwan, Hukum Perdata dan kebendaan (Yogjakarta:Liberty 2004) hal
30
2
Sayyid Sabiq,Fiqih Sunnah jilid V, (Jakarta : Pustaka Abdi Bangsa , 2018) hal165
6
1. Menurut Hanafiyah, ‘ariyah adalah:
“Memilikkan manfaat secara cuma-cuma.”
3
Sulaiman Rashd,Fiqih Islam ,(Bandung:Sinar Baru Algesindo,1994) hal 110
7
muqayyadah dan ariyah mutlaq , berikut penjelasan dari ariyah muqyah dan
ariyah mutlaq tersebut :
8
Didalam pinjam meminjam terdapat syarat dan rukun didalamnya , agar
tidak terjadinnya kesewenang wenangan maka perlu adannya syarat agar tidak
semua orang dapat meimjam dengan kepentingannya sediri, syarat dan rukun
antara lain:
1. Muir berakal sehat
Dengan demikian, orang gila dan anak kecil yang tidak berakal tidak dapat
meminjamkan barang.
1. Mu’ir
c. Mukhtar. Yakni akad ‘ariyah dilakukan atas dasar inisiatif sendiri, bukan
atas dasar tekanan atau paksaan.
2. Musta’ir
9
b. Tertentu (mua’yan).4
3. Musta’ar
4. Shighah
Shighah dalam akad ‘ariyah adalah bahasa interaksi meliputi ijab dan qabul
yang menunjukkan perizinan penggunaan manfaat barang.
) ٢: وتعا ونوا على الرب والتقوى وال تعا ونوا على اال مث والعدوان ( املا ئدة
“Dan tolong menolonglah kamu untuk berbuat kebaikan dan taqwa dan
janganlah kamu tolong menolong untuk berbuat dosa dan permusuhan.” [Al-
Maidah:2]
)٥٨: ان اهلل يأ مر كم ان تؤ د و ااال ما نا ت ا ىل اهلها (النساء
Asbabun Nuzul:
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa setelah Fathul Makkah, Rasulullah SAW
memanggil Utsman bin Talhah untuk meminta kunci ka’bah. Ketika Utsman
4
Dr.Harun, Fiqih Muamalah,(Surkarta:Muhammadiyah University Press,2017) hlm 161
10
datang menghadap Rasul untuk menyerahkan kunci itu, berdirilah Al Abbas
seraya berkata : “Ya Rasulullah, demi Allah, serahkan kunci itu kepadaku. Saya
akan merangkap jabatan itu dengan jabatan urusan pengairan”. Utsman menarik
5
kembali tangannya. Maka bersabdalah Rasulullah: “Berikanlah kunci itu
kepadaku, wahai Utsman !” Utsman berkata: “Inilah dia amanat dari Allah”. Maka
berdirilah Rasulullah membuka ka’bah dan kemudian keluar untuk thawaf di
baitullah. Lalu turunlah Jibril membawa perintah supaya kunci itu diserahkan
kepada Utsman. Rasulullah melaksanakan perintah itu sambil membaca surat An
Nisa’ ayat 58.
Sebagaimana halnya bidang-bidang lain, selain al-quran landasan hukum yang
kedua ialah Al-Hadis, dalam landasan ini, ariyah dinyatakan sebagai berikut:
5
Dr.Harun, Fiqih Muamalah,(Surkarta:Muhammadiyah University Press,2017) hlm 160
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Sabiq, Sayyid Fiqih Sunnah jilid V . Jakarta : Pustaka Abdi Bangsa , 2018
13